Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM, Perseroan, atau Perusahaan) adalah penyedia layanan
telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon
tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon
seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak
perusahaan.

Di luar layanan telekomunikasi, Telkom juga berbisnis di bidang Multimedia berupa konten dan aplikasi,
melengkapi portofolio bisnis Perusahaan yang disebut TIMES.

Bisnis telekomunikasi adalah fundamental platform bisnis Perusahaan yang bersifat legacy, sedangkan
portofolio bisnis lainnya disebut sebagai bisnis new wave yang mengarahkan Perusahaan untuk terus
berinovasi pada produk berbasis kreatif digital. Hal tersebut mempertegas komitmen Telkom untuk terus
meningkatkan pendapatan di dalam situasi persaingan bisnis di industri ini yang sangat terbuka.

Dalam meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan masyarakat,
PT.Telkom telah membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di berbagai regional yang
terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah &
DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia.PT. Telkom Juga
mempunyai anak perusahaan seperti, Telkomsel, Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana
Duta / GSD, Patrakom, Bangtelindo, PT FINNET Indonesia.

Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi TELKOM:

Telepon

1. Telepon tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang hingga kini masih menjadi monopoli TELKOM di
Indonesia.

2. Telkom Flexi, layanan telepon fixed wireless CDMA.

Data/Internet

1. TELKOMNet Instan, layanan akses internet dial up.

2. TELKOMNet Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan.


3. Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi
ADSL.

4. e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron).

5. Solusi Enterprise- INFONET.

6. TELKOMLink DINAccess.

Untuk menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dankonektivitas
tanpa putus, TELKOM telah memperluas portofolio bisnisnya yang mencakup telekomunikasi, informasi,
media dan edutainment (TIME). Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next
Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di seluruh jajaran TELKOMGroup, TELKOM dapat
mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan kualitas,
kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih baik.

B.RUMUSAN MASALAH

1.Bagaimana profil usaha PT. Telkom ?

2. Bagaimana struktur organisasi PT. Telkom ?

3.Apa saja perencanaan usaha PT. Telkom ?

4. Bagaimana pengembangan usahanya ?

5.Siapa saja personalia PT. Telkom ?

C.TUJUAN

1.Dapat mengetahui profil usahanya

2. Mengetahui struktur organisasinya

3.Mengetahui perencanaan usaha PT. Telkom

4. Dapat memahami strategi pengembangan usahanya.

5. Dapat mengetahui manajemen personalia PT. Telkom.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Profil Usaha PT. Telkom Indonesia

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM, Perseroan,


Perusahaan, atau Kami) merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan
telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm,
telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed
wireless), layangan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik
secara langsung maupun melalui anak perusahaan.

Untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam negeri
maupun di tingkat global, kami bertekad melakukan transformasi secara fundamental dan
menyeluruh di seluruh lini bisnis yang mencakup transformasi bisnis dan portofolio,
transformasi infrastruktur dan sistem, transformasi organisasi dan sumber daya manusia serta
transformasi budaya. Pelaksanaan transformasi ini dilakukan dalam rangka mendukung upaya
diversifikasi bisnis TELKOM dari ketergantungan pada portofolio bisnis Legacy yang terkait
dengan telekomunikasi, yakni layanan telepon tidak bergerak (Fixed), layanan telepon seluler
(Mobile), dan Multimedia (FMM), menjadi portofolio TIME. Konsistensi kami dalam berinovasi
telah berhasil memposisikan Perusahaan sebagai salah satu perusahaan yang berdaya saing
tinggi dan unggul dalam bisnis New Wave.

o Visi

- Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication,


Information, Media dan Edutainment (TIME) di kawasan regional.

o Misi

- Menyediakan layanan TIME yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.

- Menjaga model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

o Tujuan

- Menciptakan posisi terdepan dengan memperkokoh bisnis legency & meningkatkan bisnis
new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.

o Inisiatif Strategis
1. Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed wireline
(FWL).

2. Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak bergerak /


fixed wireless access (FWA) dan mengelola portofolio nirkabel.

3. Melakukan investasi pada jaringan broadband.

4. Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis wholesale.

5. Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.

6. Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.

7. Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis.

8. Mengintegrasikan Next Generation Network (NGN) dan OBCE (Operational support


system, Business support system, Customer support system and Enterprise relations
management).

9. Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.

10. Melakukan transformasi budaya perusahaan.

B. Struktur Organisasi PT. Telkom

http://3.bp.blogspot.com/_pobnw0QZXRU/TAcTEI4BoNI/AAAAAAAAACE/p7wWjcUMGHY/s160
0/struktur+organisasi.png

C.Perencanaan Usaha PT. Telkom

Sistem perencanaan Perusahaan dilaksanakan oleh jajaran TELKOM sebagaimana tertuang


dalam Keputusan Direksi Nomor 74 tahun 2006. Sistem perencanaan Perusahaan ini disusun
untuk memberikan pedoman pada unit-unit kerja di TELKOM dalam menyusun perencanaan
Perusahaan, dengan tujuan: agar perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara sistematis,
lebih mudah, cepat , teratur, terintegrasi , sesuai visi dan misi Perusahaan, serta dapat
dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya; memudahkan
dalam melakukan evaluasi dan pengendalian pada saat pelaksanaannya. Model perencanaan
Perusahaan terdiri dari 3 (tiga) tahapan: pertama, penyelarasan harapan pemangku
kepentingan, kedua, perumusan strategi Perusahaan dan ketiga, pengembangan perencanaan
bisnis.
1. Penyelarasan Harapan Pemangku Kepentingan

Tahapan pertama dalam penyusunan rencana strategis Perusahaan ini dilakukan dengan
mengidentifikasi pemangku kepentingan utama dan menganalisa harapan setiap pemangku
kepentingan. Pemangku kepentingan utama TELKOM terdiri dari pemegang saham, pelanggan,
karyawan, masyarakat, pemerintah dan rekan bisnis. Analisis atas harapan pemangku
kepentingan utama tersebut memberikan informasi yang digunakan dalam proses perencanaan
strategis yang akan menentukan strategi dan sasaran Perusahaan. Harapan tersebut berkaitan
dengan: Pemegang saham: pendapatan, profitabilitas, pertumbuhan, portofolio bisnis;
Pelanggan: produk, time to market, pengiriman, kualitas, jasa, harga, penggunaan, ketersediaan;
Karyawan: keamanan kerja, remunerasi, keterlibatan, loyalitas; kepedulian terhadap lingkungan;
rekan bisnis: kepatuhan terhadap regulasi dan pajak. Harapan-harapan tersebut memerlukan
penyelarasan agar seimbang dan tidak menimbulkan benturan kepentingan satu dengan yang
lainnya.

2. Perumusan Strategi Perusahaan

Perumusan strategi Perusahaan dimulai dengan penetapan visi dan misi Perusahaan yang
mengacu pada harapan-harapan pemangku kepentingan, analisa kemampuan internal
Perusahaan dan factor-faktor eksternal. Setelah visi dan misi Perusahaan ditetapkan, langkah
berikutnya adalah pemetaan sasaran strategis sebagaimana dituangkan dalam Corporate
Strategy Scenario (CSS). CSS ini merupakan hierarki perencanaan tertinggi yang digunakan
sebagai acuan utama dalam menyusun perencanaan Perusahaan. CSS disusun berdasarkan
masukan/usulan dari Direktorat dengan arahan Direksi dan Dewan Komisaris. CSS diharapkan
memenuhi persyaratan dan kondisi tertentu antara lain kuantitatif, dapat diukur, realistis, dapat
dipahami, menantang, hirarkis dan dapat diperoleh. Dalam penentuan CSS ini digunakan
beberapa rujukan antara lain:

Analisa strength, weakness, opportunity dan threat ( Analisa SWOT ) untuk mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan internal Perusahaan, peluang bisnis serta tantangan persaingan.

Portofolio bisnis (portofolio perusahaan,portofolio produk, Boston Window).

Pangsa pasar/cakupan, kekuatan merk/modal.


Rumusan strategi jangka panjang TELKOM yang dikenal sebagai CSS, menetapkan kebijakan,
program dan proyeksi keuangan dalam kurun waktu 5 tahun mendatang. Setiap tahun, TELKOM
mengkaji kembali CSS berdasarkan faktor-faktor perubahan internal dan eksternal dan
menuangkannya dalam Corporate Annual Message (CAM).

Mekanisme penyusunan CSS dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

Penyusunan rancangan strategi yang dipersiapkan oleh Direksi;

Penelahan intensif oleh Dewan Komisaris dan Komite Perencanaan dan Pengelolaan Resiko
(KPPR);

Pembahasan antara KPPR dengan tim teknis manajemen yang diwakili oleh Unit Strategic
Investment and Corporate Planning (SICP);

Pembahasan antara Direksi dan Dewan Komisaris;

Penyusunan rancangan akhir CSS oleh SICP dan KPPR;

Persetujuan Direksi dan Dewan Komisaris.

3. Pengembangan Perencanaan Bisnis

CSS dijabarkan dalam bentuk perencanaan bisnis untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
Perencanaan jangka panjang memuat sasaran dan rencana kerja Perusahaan lima tahun
mendatang yang selanjutnya digunakan dalam penyusunan sasaran dan rencana kerja
Perusahaan tahunan. Perencanaan jangka pendek memuat sasaran dan rencana kerja
Perusahaan tahunan yang selanjutnya digunakan untuk penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP). Dokumen yang dihasilkan dalam proses perencanaan Perusahaan
yang dimiliki TELKOM, meliputi:

a. CSS, adalah dokumen utama rencana Perusahaan yang berisi visi, misi, sasaran, strategi
korporasi, strategi inisiatif, kebijakan dan program utama yang disusun dalam waktu lima tahun
kedepan;

b. Group Business Plan (GBP) atau Master Plan (MP), merupakan rencana jangka panjang
Perusahaan di tingkat Direktorat yang merupakan penjabaran dari CSS;
c. Corporate Annual Message (CAM), yaitu arahan Dirut mengenai program prioritas satu
tahun anggaran mendatang yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan rencana kerja
dalam kerangka waktu satu tahun mendatang;

d. Rencana Kerja Manajerial (RKM), adalah rencana ker ja yang disusun sebagai penjabaran
Corporate Annual Message (CAM) yang akan dipakai dalam penyusunan RKAP dan disusun
dalam kurun waktu satu tahun anggaran;

e. Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), adalah program-program kerja dan anggaran
Perusahaan yang disusun dalam kerangka waktu satu tahun mendatang;

f. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), merupakan program-program kerja dan anggaran yang
disusun dalam kerangka waktu satu tahun anggaran oleh Direktorat operasi, unit fungsional
korporasi, unit corporate support , unit bisnis, anak Perusahaan dan yayasan.

f.

GCG dapat menjamin dan memastikan keseluruhan proses, dari kegiatan manajemen stratejik
yang baik hingga pemberian nilai tambah yang berkesinambungan bagi Perusahaan, serta tidak
bertentangan dengan kepentingan seluruh pemangku kepentingan. Sebagaimana telah
dikemukakan sebelumnya, GCG merupakan sebuah hubungan yang tidak hanya antara
pemegang saham (pemilik) dengan pihak manajemen saja, tetapi juga antara Perusahaan
dengan pemangku kepentingan lainnya. Di sisi lain, manajemen stratejik merupakan proses
penetapan visi, misi dan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk
mencapai sasaran, serta pengalokasian sumber daya untuk penerapan kebijakan dan
perencanaan pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu GCG dan manajemen stratejik saling
terkait dan melengkapi satu sama lain. GCG sangat dibutuhkan dalam proses manajemen
stratejik untuk mencapai tujuan organisasi serta pengawasan kinerja organisasi yang
memperhatikan kepentingan seluruh pemangku kepentingan.

Manajemen stratejik merupakan sistem yang digunakan untuk menerjemahkan visi menjadi
strategi Perusahaan sesuai fungsi-fungsi organisasional yang ada. Oleh karena itu dapat
diartikan bahwa hubungan antara tata kelola Perusahaan dan strategi Perusahaan terletak pada
legitimasi dan kepercayaan dalam menyampaikan pesan kepada pemangku kepentingan bahwa
apapun bentuk kegiatan dan hasil yang telah dicapai Perusahaan pada masa lampau, telah
dilakukan melalui proses yang wajar dan pada tingkat optimal. Apapun yang dilakukan oleh
Perusahaan pada masa sekarang juga sesuai dengan peraturan yang berlaku, nilai-nilai dan
ekspektasi seluruh pihak. Mekanisme perumusan nilai-nilai Perusahaan yang akan dicapai pada
masa yang akan datang juga dilakukan dengan cara yang baik dan beretika sesuai dengan
kepentingan terbaik seluruh pemangku kepentingan. Legitimasi dan hubungan yang baik akan
menarik kepercayaan dari investor, kreditor, rekan stratejik dan masyarakat luas yang sangat
diperlukan untuk merumuskan nilai-nilai Perusahaan. Dengan kata lain tanpa GCG, strategi
Perusahaan tidak akan berarti dan tidak berkesinambungan.

D. Strategi Pengembangan Usaha PT. Telkom

Perencanaan Sumber Daya Manusia

Perencanaan dalam kaitannya dengan sumber daya manusia juga menjadi sebuah keharusan
dalam operasionalisasi perusahaan. Perencanaan sumber daya manusia adalah perencanaan
strategis untuk mendapatkan dan memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan
bagi organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Sekalipun misalnya sebuah
perusahaan telah memiliki sumber daya manusia yang memadahi dan handal, namun
perusahaan juga perlu memastikan akan keterpeliharaan dan ketersediaannya dimasa yang
akan datang. Kasus-kasus seperti hanya pembajakan tenaga kerja, larinya tenaga kerja ke
perusahaan lain, dan lain sebagainya merupakan salah satu indikasi perlunya sebuah
perencanaan di persiapkan dengan sebaik-sebaiknya.Ada beberapa langkah strategis
sehubungan dengan perencanaan sumber daya manusia yang dijelaskan oleh Cestro, Husted,
dan Dougles adalah sebagai berikut :

Langkah pertama: Representasi dan refleksi dari rencana strategis perusahaan.

Perencanaan SDM sudah semestinya merupakan representasi dan refleki dari keseluruhan
rencana strategis perusahaan. Artinya, kualifikasi sumber daya manusia yang nantinya
dirumuskan sudah semestinya memenuhi kriteria sebagaimana yang disyaratkan dalam
perencanaan strategis perusahaan secara keseluruhan, serta terintegrasi dengan bagian-bagian
perusahaan lainnya seperti bagian produksi, pemasaran, dan lain sebagainya. Misalnya saja,
perusahaan dalam lima tahun ke depan bermaksud untuk mempertahankan tingkat keuntungan
(profit) pada tingkat 10 persen.

Langkah kedua: Analisa dari kualifikasi tugas yang akan diemban oleh tenaga kerja.

Pada tahap ini, ada tiga hal yang biasanya dilakukan, yaitu analisa kerja atau lebih dikenal
dengan analisa jabatan (job analysis), deskripsi kerja (job description), dan spesifikasi kerja atau
lebih dikenal dengan spesifikasi jabatan (job spesification). Analisis jabatan merupakan
persyaratan detail tentang jenis pekerjaan yang diperlukan serta kualifikasi kerja yang
diperlukan untuk mampu menjalankannya.Deskripsi jabatan meliputi rincian pekerjaan yang
akan menjadi tugas tenaga kerja. Spesifikasi jabatan merupakan rincian karakteristik atau
kualifikasi yang diperlukan bagi tenaga yang dipersyaratkan.

Langkah ketiga: Analisa kesediaan tenaga kerja.


Langkah ini merupakan sebuah perkiraan tentang jumlah tenaga kerja beserta kualifikasinya
yang ada dan diperlukan bagi perencanaan perusahaan di masa yang akan datang. Termasuk di
dalam langkah ini adalah berapa jumlah tenaga kerja yang perlu dipromosikan, ditransfer, dan
lain sebagainya. Pada langkah ini, berdasarkan evaluasi kegiatan perusahaan pada periode
sebelumnya dan rencana perusahaan untuk periode berikutnya, maka perusahaan menganalisa
apakah ketersediaan tenaga kerja yang dimiliki perusahaan mencukupi untuk memenuhi
tuntutan kebutuhan perusahaan di masa yang akan datang ataukah tidak.

Langkah keempat: Melakukan tindakan inisiatif.

Analisa terhadap ketersediaan tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan dan keperluannya
bagi masa yang akan datang membawa kepada kesimpulan :1. Sekiranya tenaga kerja yang ada
sudah memadai bagi operasionalisasi perusahaan di masa yang akan datang, tidak perlu ada
tindakan inisiatif yang dilakukan seperti rekrutmen, transfer, dan lain sebagainya.2. Sekiranya
tenaga kerja yang tersedia perlu dilakukan perombakan, maka barangkali perlu dilakukan
rasionalisasi, perekrutan dan lain sebagainya.

Langkah kelima: Evaluasi dan modifikasi tindakan.

Langkah keempat yang dilakukan tentu akan senantiasa berubah dari masa ke masa. Sehingga
perlu senantiasa dilakukan evaluasi terhadap perencanaan sumber daya manusia disesuaikan
dengan perencanaan strategis perusahaan. Manajemen adalah proses terus menerus dan
berkelanjutan. Oleh karena itu, apa yang telah direncanakan dalam manajemen sumber daya
manusia juga harus senantiasa dievaluasi dan dilakukan tindakan korektif sekiranya ada
ketidaksesuaian atau terjadi perubahan seiring dengan perkembangan yang terjadi di
perusahaan.

E. Manajemen Personalia PT. Telkom

- Bagan staff PT. Telkom

President Commissioner :

o Jusman Syafii Djamal, Ir.

Commissioner :

o Hadiyanto
Commissioner :

o Parikesit Suprapto

Independent Commissioner :

o Johnny Swandi Sjam

Independent Commissioner :

o Virano Nasution

- Bagan direktur PT. Telkom

President Director :

o Arief Yahya

Director of Finance :

o Honesti Basyir

Director of Human Capital & General Affair :

o Priyantono Rudito

Director of Consumer :

o Sukardi Silalahi
Director of Network & Solution :

o Rizkan Chandra

Director of Enterprise & Wholesale :

o M. Awaluddin

Director of Compliance & Risk Management :

o Ririek Adriansyah

Director of Strategic IT Portfolio Solution :

o Indra Utoyo

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. PT Telekomunikasi Indonesiamerupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan


telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm,
telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed
wireless), layangan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik
secara langsung maupun melalui anak perusahaan.

2. Struktur Organisasi PT. Telkom terdiri dari komisaris utama, komisaris, direktur utama,
direktur, general manage, dan beberapa manajer yang membawahi beberapa staf masing-
masing.

3. Sistem perencanaan PT. TELKOM dalam menyusun perencanaan Perusahaan, memiliki


tujuan: agar perencanaan Perusahaan dapat dilakukan secara sistematis, lebih mudah, cepat ,
teratur, terintegrasi , sesuai visi dan misi Perusahaan, serta dapat dilaksanakan dengan baik
sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya; memudahkan dalam melakukan evaluasi
dan pengendalian pada saat pelaksanaannya. Model perencanaan Perusahaan terdiri dari 3
(tiga) tahapan: pertama, penyelarasan harapan pemangku kepentingan, kedua, perumusan
strategi Perusahaan dan ketiga, pengembangan perencanaan bisnis.

4. Strategi Pengembangan Usaha PT. Telkom dengan melakukan : Representasi dan refleksi
dari rencana strategis perusahaan, Analisa dari kualifikasi tugas yang akan diemban oleh tenaga
kerja, Analisa kesediaan tenaga kerja, Melakukan tindakan inisiatif, dan Evaluasi dan modifikasi
tindakan.

DAFTAR PUSTAKA

Cestro, Husted, dan Dougles, 1997. Langkah Strategis Sehubungan dengan Perencanaan

Sumber Daya Manusia. Bandung : CV Alfabeta.

Produk-produk Layanan PT Telkom. 2003. www.plasa.com. 26 Mei 2013. 10.00.

Profil PT Telkom. 2003. www.plasa.com. 24 Mei 2013. 08.30.

Sejarah PT Telkom. 2003. www.telkomportal.com. 24 Mei 2013. 08.30.

TELKOMFlexi Faq FLEXI Trendy. 2003. www.telkomflexi.com. 24 Mei 2013. 09.20.

Unit Bisnis PT Telkom. 2003. www.telkom.net. 26 Mei 2013. 10.00.

Anda mungkin juga menyukai