klinis.CaOH telah digunakan sebagai bahan pengisi saluran akar tunggal maupun
dikombinasi dengan iodoform yang mana tersedia sebagai Vitapex dan Metapex.
Bahan Kalsium Hidroksida yang diteliti dalam penelitian terdiri dari campuran
25% kalsium hidroksida dan 75% larutan aquous dari asam poliakrilik(cair).
hidroksil ke dalam reaksi enzimatik pada bakteri dan jaringan, menginhibisi replikasi
DNA serta bertindak sebagai barrier dalam mencegah masuknya bakteri dalam sistem
saluran akar. Ion hidroksil akan mempengaruhi kelangsungan hidup bakteri anaerob.
Difusi ion hydroxyl (OH) menyebabkan lingkungan alkaline sehingga tidak kondusif
bagi pertahanan bakteri dalam saluran akar.Ion calcium memberi efek terapeutik yang
yang rendah terhadap air, serta tidak dapat larut dalam alkohol.Karena sifat yang
dimilikinya, kalsium hidroksida dinilai efektif dalam melawan mikroba anaerob yang
berada pada pulpa gigi yang nekrosis. Kandungan alkaline pada CaOH mampu
menghalangi proses inflamasi dengan berperan sebagai buffer lokal dan dengan
yang cukup lama jika dibandingkan dengan bahan medikamen lainnya, dan pada
beberapa kasus perawatan saluran akar bahan ini dapat bertahan selama beberapa
Menurut Tam et al, (1989) kalsium hidroksida juga memiliki beberapa kelemahan,
kestabilan kalsium hidroksida terhadap cairan di dalam saluran akar yang akhirnya
dapat melarutkan bahan medikamen saluran akar. Selain itu, Haapasalo et al dan
kalsium hidroksida, hal ini berkaitan dengan kemampuan buffer dentin yang
menghambat penetrasi ion hydroxyl ke jaringan pulpa. Begitu juga penelitian Peters et
al, (2002) menunjukkan jumlah saluran akar yang positif mengandung bakteri