MARBIO Individu
MARBIO Individu
mata kuliah Konservasi, yaitu suatu mata kuliah dimana pratikum lapangannya di
tempat yang sangat terkenal di Indonesia bahkan sudah terkenal juga di
Internasional yaitu Karimunjawa.
Antusias yang sangat besar juga ada di pikiran saya tentang pratikum
lapangan di Karimunjawa, dimana biasanya untuk mahasiswa kelautan semester
awal sampai semester 6 hanya berkutat di Teluk awur saja. Pernah juga sekali sih
di Pulau Panjang pratikumnya, akan tetapi menurut saya masih standard dan biasa
saja karna ga jauh berbeda di Teluk awur, Cuma yang membedakan disana masih
ada ekosistem terumbu karang dan juga lebih bersih karena Pulau Panjang sendiri
merupakan sebagai tempat wisata yang memungkinkan kebersihannya harus tetap
terjaga.
Saya disini sebagai praktikan tentu dapat membayangkan biaya yang harus
dikeluarkan tentu tidak murah, dimana praktikum sebelum-sebelumnya hanya
mengeluarkan uang untuk biaya makan pada saat praktikum lapangan berlangsung.
Disini saya mulai mencari informasi-informasi dari senior saya di kelautan yang
sudah pernah praktikum di Karimunjawa. Ternyata biaya yang dikeluarkan berkisar
antara Rp. 650.000-700.000 . Mendengar kabar itu saya mulai menabung biaya
praktikum mata kuliah Konservasi pada semester 5, hal itu saya lakukan sebagai
cadangan dana apabila pada saat orang tua saya belum mempunyai uang untuk
biaya praktikum Konservasi.
Semua praktikan berangkat dengan bis yang sudah tidak asing lagi atau
bahkan sudah jenuh hehehe, yaitu bis angkutan Semarang Jepara. Mungkin
malam hari berangkat praktikumnya jadi yang biasanya membutuhkan waktu 2-4
jam ke teluk awur, bahkan ini untuk menuju lokasi pelabuhan di Pantai Kartini
hanya membutuhkan waktu tidak sampai 2 jam perjalanan.
Sebelum pukul 07.00 WIB, semua praktikan dan asisten sudah berada di
kapal dan pada saat pukul 07.00 WIB kapal mulai meninggalkan dermaga. Selama
perjalanan yang cukup lama saya manfaatkan untuk kegiatan yang positif sekali
yaitu tidur hehe. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 4 jam.
Mulai dari kasurnya yang masih terisi dengan kapuk, Tidak bisa menonton TV,
ukuran kamar kecil, kamar mandi 2 ( yang satu masih perlu direnovasi lagi deh ),
dan yang membuat saya iri dengan homestay lainnya adalah fasilitas Wifi. Di
beberapa homestay yang teman saya tinggali, hampir semua memiliki fasilitas Wifi.
Mungkin itu sudah nasib saya ya.
Adapun tujuan dari analisa sosial ekonomi ini yaitu untuk mengetahui
pengetahuan masyarakat terhadap zonasi Taman Nasional Karimunjawa dan untuk
mengetahui pengaruh zonasi terhadap pendapatan masyaraka Karimujawa. Setelah
semua mendapatkan hasil dari wawancara, mahasiswa berkumpul di alun-alun
karimunjawa untuk diberikan arahan mengenai teknis pembuatan laporan
sementara. Seluruh mahasiswa berkumpul berdasarkan kelompok mereka masing-
masing.
Cukup hanya itu yang bisa saya ceritakan selama praktikum berlangsung.
Mohon maaf apabila kebanyakan cerita saya lebih ke individu, karena dari tugasnya
sendiri disuruh menceritakan pengalaman pribadi selama praktikum konservasi
berlangsung. Terima kasih kepada semua panitia yang ikut terlibat dalam praktikum
kali ini, termasuk juga kepada semua asisten mata kuliah Konservasi, Penangkaran
dan Marine Biodiversity yang telah membimbing kami semua. Oh iya terima kasih
juga kepada semua dosen mata kuliah Konservasi, Penangkaran dan Marine
Biodiversity.