Anda di halaman 1dari 5

Untuk mahasiswa yang memasuki semester 6 tentu senang dengan adanya

mata kuliah Konservasi, yaitu suatu mata kuliah dimana pratikum lapangannya di
tempat yang sangat terkenal di Indonesia bahkan sudah terkenal juga di
Internasional yaitu Karimunjawa.

Antusias yang sangat besar juga ada di pikiran saya tentang pratikum
lapangan di Karimunjawa, dimana biasanya untuk mahasiswa kelautan semester
awal sampai semester 6 hanya berkutat di Teluk awur saja. Pernah juga sekali sih
di Pulau Panjang pratikumnya, akan tetapi menurut saya masih standard dan biasa
saja karna ga jauh berbeda di Teluk awur, Cuma yang membedakan disana masih
ada ekosistem terumbu karang dan juga lebih bersih karena Pulau Panjang sendiri
merupakan sebagai tempat wisata yang memungkinkan kebersihannya harus tetap
terjaga.

Dengan adanya mata kuliah konservasi di semester 6 tentu saya dapat


membayangkan pratikumnya nanti kayak apa. Dengan lokasi di Karimunjawa yang
merupakan wisata unggulan di Jepara Jawa Tengah bahkan merupakan tempat
wisata yang direkomendasikan oleh Kementrian Pariwisata di ajang Pameran
Wisata di Internasional tentu saya sangat antusias sekali.

Saya disini sebagai praktikan tentu dapat membayangkan biaya yang harus
dikeluarkan tentu tidak murah, dimana praktikum sebelum-sebelumnya hanya
mengeluarkan uang untuk biaya makan pada saat praktikum lapangan berlangsung.
Disini saya mulai mencari informasi-informasi dari senior saya di kelautan yang
sudah pernah praktikum di Karimunjawa. Ternyata biaya yang dikeluarkan berkisar
antara Rp. 650.000-700.000 . Mendengar kabar itu saya mulai menabung biaya
praktikum mata kuliah Konservasi pada semester 5, hal itu saya lakukan sebagai
cadangan dana apabila pada saat orang tua saya belum mempunyai uang untuk
biaya praktikum Konservasi.

Dengan semakin dekatnya praktikum Konservasi , maka bapak Ir. Rudhi


Pribadi selaku Koordiantor praktikum Konservasi melakukan asistensi. Asistensi
tersebut membahas sekilas praktikum konservasi nanti apa saja yang dilakukan
disana. Selain membahas tentang kegiatannya, tentu juga membahas tentang siapa
saja panitianya mulai dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara dan kapan diadakan
praktikum tersebut. Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya terpilih juga Mahbub
Arjuna sebagai ketua panitianya dan tanggal 13 Mei 2017- 16 Mei 2017 ditetapkan
sebagai hari berlangsungnya praktikum.

Pada tanggal 12 Mei 2017, bertepat satu hari menjelang praktikum


Konservasi berlangsung. Semua praktikan berkumpul di gedung GSG Undip pukul
23.00 WIB. Setelah menunggu beberapa jam akhirnya semua pratikan dan asisten
semua komplit. Seperti hal yang sudah-sudah, sebelum berangkat praktikum
Konservasi diadakan briefing dan doa keselamatan yang dipimpin oleh Korlap
acara.

Semua praktikan berangkat dengan bis yang sudah tidak asing lagi atau
bahkan sudah jenuh hehehe, yaitu bis angkutan Semarang Jepara. Mungkin
malam hari berangkat praktikumnya jadi yang biasanya membutuhkan waktu 2-4
jam ke teluk awur, bahkan ini untuk menuju lokasi pelabuhan di Pantai Kartini
hanya membutuhkan waktu tidak sampai 2 jam perjalanan.

Dengan singkatnya perjalanan, tentu berbanding terbalik dengan


keberangkatan kapalnya. Jam menunjukkan pukul 01.30 WIB padahal
keberangkatan kapal pukul 07.00 WIB. Waktu yang sangat lama sekali, saya
manfaatkan untuk tidur beberapa jam. Pukul 04.30 WIB beberapa praktikan
dibangunkan untuk sholat subuh. Setelah sholat subuh, pembagian konsumsi
dilakukan untuk mengisi perut yang kosong.

Sebelum pukul 07.00 WIB, semua praktikan dan asisten sudah berada di
kapal dan pada saat pukul 07.00 WIB kapal mulai meninggalkan dermaga. Selama
perjalanan yang cukup lama saya manfaatkan untuk kegiatan yang positif sekali
yaitu tidur hehe. Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 4 jam.

Pukul 11.30 kapal bersandar di dermaga Karimunjawa, setelah turun dari


kapal semua praktikan diarahkan untuk berkumpul di pendopo untuk diarahkan
mekanisme keberangkatan menuju homestay. Semua praktikan diberangkatkan
dengan transportasi yang khas di Karimunjawa yaitu mobil colt.
Setelah sampai di homestay pusat, semua praktikan mulai beristirahat
sejenak untuk melepas penak. Di homestay tersebut disediakan welcome drink yaitu
air kelapa muda dan es sirup. Namun tidak membutuhkan waktu yang lama, semua
minuman itu langsung habis tidak tersisa alias ludes. Setelah welcome drink, semua
praktikan mulai mengisi perut dengan lauk pauk yang disediakan. Akan tetapi lauk
pauk yang menurut saya sudah banyak, malah ada yang kekurangan alias tidak
kebagian makan edisi pertama. Mungkin karna semua lapar dari perjalanan yang
melelahkan wkwkwkwk. Setelah semua makan, dilakukan pembagian kamar di
beberapa homestay yang dekat dengan homestay pusat.

Semua praktikan mulai menuju homestay untuk beristirahat, termasuk juga


saya. Setiap kamar diisi 3 orang, mungkin lagi apes saya dan 2 teman saya
menempati homestay yang dari fasilitasnya tidak lebih baik dari homestay lainnya.

Mulai dari kasurnya yang masih terisi dengan kapuk, Tidak bisa menonton TV,
ukuran kamar kecil, kamar mandi 2 ( yang satu masih perlu direnovasi lagi deh ),
dan yang membuat saya iri dengan homestay lainnya adalah fasilitas Wifi. Di
beberapa homestay yang teman saya tinggali, hampir semua memiliki fasilitas Wifi.
Mungkin itu sudah nasib saya ya.

Setelah beberapa jam istirahat dan mandi, semua praktikan dikumpulkan


kembali ke homestay pusat untuk diarahkan mengenai kegiatan Analisis Sosial
Ekonomi masyarakat di Karimunjawa. Kegiatan Analisis Sosial Ekonomi sendiri
merupakan kegiatan yang dilakukan dengan mewancarai responden, untuk
responden sendiri yaitu Nelayan dan Operator Wisata. Setiap kelompok dibagi
menjadi 2 regu yaitu, regu yang mewancari Nelayan dan regu yang mewancarai
Operator Wisata. Untuk pertanyaaan berjumlah 8 dengan rincian, 6 pertanyaan
ditujukan kepada Operator Wisata dan sisanya untuk Nelayan (Kuisioner Marine
Biodiversity).

Adapun tujuan dari analisa sosial ekonomi ini yaitu untuk mengetahui
pengetahuan masyarakat terhadap zonasi Taman Nasional Karimunjawa dan untuk
mengetahui pengaruh zonasi terhadap pendapatan masyaraka Karimujawa. Setelah
semua mendapatkan hasil dari wawancara, mahasiswa berkumpul di alun-alun
karimunjawa untuk diberikan arahan mengenai teknis pembuatan laporan
sementara. Seluruh mahasiswa berkumpul berdasarkan kelompok mereka masing-
masing.

Setiap kelompok membuat hasil sari kelompoknya dan disatukan untuk


dianalisa. Disini mulailah membingungkan saya, yang tadi katanya 1 orang
mengerjakan laporan sementara sendiri. Setelah hampir selesai, ternyata menurut
Bapak Rudhi 1 laporan buat 1 kelompok. Hal itu yang membuat saya ingin jadi
kyubi dalam kartun Naruto hehehehe. Untuk pertanyaan apa saja yang saya
tanyakan kepada responden tidak saya masukkan ke dalam laporan individu ini,
menurut saya pertanyaan itu tidak menarik untuk saya masukkan ke dalam cerita
perjalanan ini wkwkwkwk. Pertanyaan itu juga sudah ada di laporan resmi kok,
makanya tidak saya masukkan disini.

Setelah beberapa jam berkutit dengan laporan, maka semua praktikan


diarahkan kembali menuju homestay untuk mandi dan diarahkan juga setelah
makan malam langsung menuju aula untuk diberikan pengarahan oleh piha BTN
Karimunjawa. Jam menunjukkan angka 19.30, menandakan pengarahan dari pihak
BTN dimulai. Pengarahan berlangsung sekitar 1-2 jam. Setelah pengarahan selesai
semua praktikan mulai kembali menuju homestay masing-masing.

Tepat tanggal 14 Mei berarti hari ini diadakan pengamatan di 3 ekosistem


yaitu terumbu karang, mangrove dan lamun. Disini saya kebagian ekosistem
mangrove, untuk menuju ekosistem mangrove sangatlah jauh. Berkisar 1 jam
perjalanan dengan menggunakan mobil bak terbuka (colt). Lokasi yang saya
datangi adalah Kemujan, yaitu lokasi yang ditetapkan sebagai pariwisata dengan
objek utamanya adalah mangrove. Tujuan analisa di ekosistem mangrove sendiri
yaitu mengetahui kerapatan dan dominasi ekoaiaten mamgrove yang berada di Desa
Kemujan, Karimunjawa dan mengetahui keanekaragaman dan keragaman
ekosistem mangrove yang berada di Desa Kemujan.

Di ekosistem mangrove sendiri, keanekaragaman hayati sangatlah sedikit


dan tidak bisa bervariasi di perairan. Jenis biota yang saya temukan hanya beberapa
gastropod, crustacea, ikan-ikan kecil, nyamuk dan mangrove itu sendiri. Saya
sendiri tidak bisa mengetahui spesies apa dari yang saya lihat dan amati. Untuk
analisa vegetasi mangrove dilakuan dengan menggunakan transek ukuran 1x1 M;
5X5 M; 10X10 M.

Cukup hanya itu yang bisa saya ceritakan selama praktikum berlangsung.
Mohon maaf apabila kebanyakan cerita saya lebih ke individu, karena dari tugasnya
sendiri disuruh menceritakan pengalaman pribadi selama praktikum konservasi
berlangsung. Terima kasih kepada semua panitia yang ikut terlibat dalam praktikum
kali ini, termasuk juga kepada semua asisten mata kuliah Konservasi, Penangkaran
dan Marine Biodiversity yang telah membimbing kami semua. Oh iya terima kasih
juga kepada semua dosen mata kuliah Konservasi, Penangkaran dan Marine
Biodiversity.

Anda mungkin juga menyukai