M
M
1
KATA PENGANTAR
menyelesaikan skripsi ini dengan judul Hubungan stres dengan kejadian insomnia
pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar Tahun
2014
. Selamat serta salam kepada rasullah SAW atas cahaya islam yang telah beliau
wariskan diakhir zaman. Penyusunan skripsi ini dalam rangka untuk memenuhi salah
satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Keperawatan di Fakultas Kesehatan dan
Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
sangatlah sulit bagi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. Peneliti telah banyak
menerima motivasi, arahan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak. Pada
2. Bapak Mursyid, SKM, M. Kes (MMR) selaku Dekan Fakultas Kesehatan dan
2
3. Ibu Ns. Betty, S. Kep selaku ketua Prodi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan
4. Ibu Elmi S.Kp,M.Kes. sebagai dosen pembimbing I yang telah ikhlas meluangkan
waktu dan memberikan arahan serta masukan untuk peneliti sehingga peneliti
5. Ibu Ns. Ropika Ningsih M,Kep sebagai dosen pembimbing II yang ikhlas
6. Pihak Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar yang telah
7. Seluruh staf dan dosen pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
8. Teristimewa ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada Ayah, Ibu, Adik
beserta keluarga yang tiada henti mendoakan dan memberi dukungan serta
Kesehatan dan MIPA UMSB Bukittinggi yang telah memberikan doa, dukungan
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
3
Semoga segala amal, kebaikan, dan pertolongan yang telah diberikan kepada
peneliti mendapat berkah dari Allah SWT. Peneliti mohon maaf apabila masih
banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, karena skripsi ini masih jauh dari
demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang memerlukan dan berguna untuk pengembangan ilmu dikemudian hari.
Peneliti
4
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
BAB I PENDAHULUAN
5
DAFTAR TABEL
Halaman
6
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema4.1:KerangkaTeori................................................................................. 40
Skema 3.1 : Kerangka Konsep ......................................................................... 41
7
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2:PermohonanMenjadiResponden
Lampiran3 :PersetujuanMenjadiResponden
Lampiran 4:HalamanPernyataanOrisinilitas
Lampiran 5: Kuesioner
Lampiran6 :LembarKonsultasiBimbingan
8
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN DAN MIPA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARATBUKITTINGGI
Hubungan Stres Dengan Kejadian Insomnia Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna
Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar 2014
ABSTRAK
Insomnia adalah persepsi dimana seseorang merasa tidak cukup tidur atau
kualitas tidur yang buruk karena satu atau lebih hal berikut, kesulitan mengawali
tidur, sering terbangun tengah malam dan susah untuk kembali tidur, bangun terlalu
pagi, atau tidur yang tidak segar. Stres memegang peranan utama terhadap
kecendrungan insomnia, stres akan menyebabkan beberapa otot mengalami
ketegangan sehingga mengaktifkan system saraf simpatis. Aktifnya saraf simpatis
menyebabkan kita tidak dapat santai atau rileks sehingga tidak dapat memunculkan
rasa kantuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres dengan
kejadian insomnia. Penelitian dilakukan di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang
Ibu Batusangkar dengan 60 responden.
Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan desain penelitian cross sectional.
pengumpulan data dilakukan tanggal Maret sampai Juli 2014. Teknik pengambilan
sample adalah total sampling. Data insomnia diukur dengan alat ukur insomnia
Kelompok Studi Psikiatri Biologi Jakarta Insomnia Rating Scale (KSPBJ-IRS) yang
telah dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia dan stres dengan kuisioner pengukur
stres (CES-D) yang telah dimodifikasi sesuai kondisi lansia.
Analisa hasil penelitian dengan uji chi - square. Hasil penelitian menunjukkan
terdapat hubungan antara stres dengan insomnia dengan nilai p = 0,000 (P<0,05) dan
OR=23,467 dengan arah hubungan positif. Artinya terdapat hubungan yang bermakna
antara stress dengan kejadian insomnia
Disarankan kepada perawat di PSTW untuk memberikan bimbingan konseling
karena kondisi psikologis dapat mempengaruhi insomnia.
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
stimulus atau situasi yang menimbulkan distres dan menciptakan tuntutan fisik dan
psikis pada seseorang. Stres membutuhkan koping dan adaptasi. Sindrom adaptasi
umum atau teori Selye, menggambarkan stres sebagai kerusakan yang terjadi pada
tubuh tanpa mempedulikan apakah penyebab stres tersebut positif atau negatif.
Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh
2011) stres yang terjadi pada lansia berhubungan dengan kematian pasangan,
status sosial ekonomi, penyakit, isolasi sosial dan spiritual, perubahan kedudukan,
pensiun serta menurunnya kondisi fisik dan mental juga dapat mengakibatkan
Stres akan mempengaruhi kerja daerah raphe nucleus, yaitu daerah yang
10
proses tidur terganggu. Selain itu stres juga menghambat kerja kelenjar pinealis
(Iskandar, 2009).
kebutuhan waktu tidur akan berkurang. Pemimpin klinik insomnia di Stanford AS,
Dr. Nino Murcia mengatakan hal ini disebakan oleh ketegangan pikiran seseorang
Lansia mulai sadar kalau penglihatan tak lagi tajam dan kualitas pendengaran
semakin berkurang. Seiring waktu yang sama, pengalaman tidur lansia pun
berubah. Meski begitu ini tidak berarti kalau kebutuhan tidur menjadi berkurang
Salah satu masalah kesehatan yang banyak dihadapi kelompok lanjut usia
tidur (insomnia) dan sekitar 17% mengalami keluhan tidur yang serius. Prevalensi
gangguan tidur pada lansia cukup tinggi yaitu sekitar 67%. (Irawan, 2009).
Menurut Zorick (1994 dikutip dari Potter & Perry, 2005) insomnia adalah
gejala yang dialami oleh klien yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur, sering
11
terbangun dari tidur, dan/atau tidur yang singkat atau tidur non restoratif.Zion &
Israel (2003 dikutip dari Darmodjo, 2009) mengatakan ada beberapa faktor
penyebab insomnia pada usia lanjut yaitu faktor fisik, psikologis, penggunaan
obat-obatan dan alkohol, kebiasaan tidur serta penyakit komorbid lain yang di
derita.
keluarga, kerja atau sekolah, jet lag, penyakit, atau kehilangan orang yang di cintai
(Potter & Perry, 2005). Insomnia akibat situasi stres dapat menyebabkan kesulitan
kronik untuk mendapatkan tidur yang cukup (Potter & Perry, 2005).
Sebuah studi yang telah dilakukan selama 14 tahun di Peen State dan melibatkan
1741 pria dan juga wanita menunjukkan bahwa pria yang menderita insomnia
memiliki resiko angka kematian 4 kali lebih besar dari pada pria yang memiliki
siklus tidur normal selama 6 jam dan dr. N. Vgontzas dan timnya juga
menemukan bahwa baik wanita maupun pria dengan insomnia lebih sering
mengalami tekanan darah lebih tinggi, diabetes, dan defisit neurokognitif jika
dibandingkan dengan mereka yang tidur secara normal. Penelitian ini dilakukan
oleh tim peneliti di Peen State, dr. Alexandros N. Vgontzas dan rekan-rekannya.
merupakan salah satu tempat untuk merawat lansia di Sumbar dengan jumlah
lansia 70 orang, 28 orang wanita dan 42 orang laki-laki. Dari survey awal yang
12
penelitilakukanpada tanggal 18maret 2014 dengan 20 orang lansia di PSTW Kasih
Sayang Ibu Cubadak Batusangar, 7 orang diantaranya mengeluh tidak bisa tidur
karena sering terbangun tengah malam 5-7 kali akibat streskarena mengingat anak
dan cucu dan badan terasa letih pada siang hari , 4 orang lansia mengatakan sulit
mengawali tidur pada malam hari, biasanya tertidur sekitar jam 1 atau 2malam
kemudian bangun jam 3malam dan tidak bisa tertidur kembali, sedangkan 4 orang
lansia mengatakan sulit tidur karna stres akibat penyakit yang dideritanya, dan 5
hubungan stres dengan kejadian insomnia pada lansia di Panti Sosial Tresna
13
B. Rumusan Masalah
masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan stress dengan kejadian
Insomnia pada lansia di Panti Asuhan Kasih Sayang Ibu Batusangkar tahun 2014.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
tahun 2014.
D. Manfaat Penelitian
2. Institusi Pendidikan
14
3. Bagi Peneliti / peneliti lain
stres.
E. RuangLingkup
Penelitianinidilakukandi BatuSangkartahun
KasihSayangIbuBatuSangkar 2014.
coding, scoring, entry dan cleaning. Analisa data diolah dengan menggunakan
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Lanjut Usia
Lanjut Usia dengan tegas dinyatakan bahwa yang disebut lansia (lanjut usia)
adalah laki-laki ataupun perempuan yang berusia 60 tahun atau lebih. Dalam
usia ini, kemampuan fisik dan kognitif manusia sangat menurun (Depsos,
1998).
orang lanjut usia atau lansia, yaitu menurut pandangan orang barat dan orang
Indonesia. Pandangan orang barat yang tergolong orang lanjut usia atau lansia
adalah orang yang sudah berumur 65 tahun keatas, dimana usia ini akan
pandangan orang Indonesia, lansia adalah orang yang berumur lebih dari 60
tahun. Lebih dari 60 tahun karena pada umunya di Indonesia dipakai sebagai
16
a) Kelompok lansia dini (55 64 tahun), merupakan kelompok yang baru
memasuki lansia.
c) Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun.
tubuh sejalan dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia 55 tahun
usia 45-59 tahun. Usia lanjut elderly antara 60-74 tahun. Usia tua old
antara 75-90 tahun. Usia sangat tua very old diatas 90 tahun (Ramaita,
2005).
Penyakit yang sering timbul pada lansia adalah immobility/ tidak dapat
17
communication, convalenscence, skin integrity/ gangguan panca indra,
18
B. Konsep Tidur
1. Definisi Tidur
dan mengatur fungsi fisiologis dan respons prilaku (Potter & Perry, 2005).
Menurut teori tidur adalah waktu perbaikan dan persiapan untuk periode
perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu (Potter &
Perry, 2005).
2. Tujuan Tidur
Menurut hodgson, 1991 (di kutip dari Potter & Perry, 2005) kegunaan
tidur masih belum jelas, namun di yakini tidur diperlukan untuk menjaga
Menurut Anch dkk, 1988 (di kutip dari Potter & Perry 2005) Teori Lain
tentang kegunaan tidur adalah tubuh menyimpan energi selama tidur. Otot
menyimpan energi kimia untuk proses seluler. Penurunan laju metabolik basal
selama tidur gelombang rendah yang dalam NREM (nonrapid eye movement
memperbaiki dan memperbaharui sel epitel dan sel khusus seperti sel otak.
19
Sintesa protein dan pembagian sel untuk pembaharuan jaringan seperti pada
kulit, sumsum tulang, mukosa lambung terjadi juga selama tidur dan istirahat
Pada tidur REM (rapid eye movement) terjadi perubahan dalam aliran
keputusan akan menurun (Potter & Perry, 2005). Menurut Oswold, 1984
(dikutip dari Potter & Perry, 2005) kegunaan tidur yang lain adalah selama
lebih atau kurang. Tidur normal dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya
usia. Seseorang yang berusia muda cenderung tidur lebih banyak bila
20
saat tidur malam hari. Alat tersebut dapat mencatat aktivitas EEG,
untuk menilai gerakan abnormal saat tidur. Stadium tidur - diukur dengan
polisomnografi - terdiri dari tidur rapid eye movement (REM) dan tidur non-
dengan bermimpi atau tidur paradoks karena EEG aktif selama fase ini.
Tidur NREM disebut juga tidur ortodoks atau tidur gelombang lambat atau
tidur S. Kedua stadia ini bergantian dalam satu siklus yang berlangsung
antara 70 120 menit. Secara umum ada 4-6 siklus REM yang terjadi setiap
malam. Periode tidur REM I berlangsung antara 5-10 menit. Makin larut
malam, periode REM makin panjang. tidur NREM terdiri dari empat
a) Stadium 0
cepat, 8-12 siklus per detik. Tonus otot meningkat. Aktivitas alfa
21
b) Stadium 1
menduduki sekitar 5% dari total waktu tidur. Pada fase ini terjadi
teta, tegangan rendah, frekuensi 4-7 siklus per detik. Aktivitas bola
c) Stadium 2
frekuensi 2-3 siklus per menit, aktivitas positif, dengan durasi 500
22
d) Stadium 3
1-2 siklus per detik, amplitudo tinggi, dan disebut juga tidur delta.
e) Stadium 4
10%-20% waktu tidur total. Tidur ini terjadi antara sepertiga awal
rekaman EEG yang hampir sama dengan tidur stadium 1. Pada stadium
meningkat. Pada pria terjadi ereksi penis. Pada tidur REM terdapat
Ratensi REM sekitar 70-100 menit pada subyek normal tetapi pada
23
Sebagian tidur delta (NREM) terjadi pada separuh awal malam dan
tidur REM tetapi lambat atau menetap pada tidur NREM. Jadi, tidur
dan tidak boleh menahan kantuknya. Tes ini diulang beberapa kali
(lima kali pada siang hari). Latensi tidur yaitu waktu yang dibutuhkan
tetap terbangun. Tes ini juga diulang beberapa kali. Latensi tidur
24
4. Fisiologi Tidur Lansia
lansia (Bliwise, 1993 Dikutip dari Potter & Perry, 2005). Keluhan
25
C. Konsep Insomnia
1. Pengertian Insomnia
Menurut Zorick, (1994) Insomnia adalah gejala yang di alami oleh klien
yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur, sering terbangun dari tidur, dan
tidur singkat atau tidur nonrestoratif (Dikutip dari Potter & Perry, 2005).
gangguan tidur yang mencakup setiap sistem, gangguan pada setiap fungsi,
siang hari terganggu, meskipun memiliki kesempatan dan situasi yang memadai
keluhan tentang kurangnya kualitas tidur yang disebabkan oleh satu dari hal
untuk kembali tidur, bangun terlalu pagi, dan tidur yang tidak nyenyak.
26
kekurangan waktu tidur, kesulitan dengan inisiasi pemeliharaan durasi tidur,
Menurut Rafknowledge (2004) secara garis besar ada beberapa faktor yang
kesulitan tidur.
f. Kafein, nikotin, dan alkohol. Kafein dan nikotin adalah zat stimulant.
g. Kurang berolah raga juga bisa menjadi faktor sulit tidur yang
signifikan.
27
3. Jenis-jenis Insomnia
Menurut Kaplan (2007), insomnia dibagi dalam tiga golongan besar, yaitu:
a. Transient insomnia
yang termasuk orang yang tidur secara normal, tetapi di-karenakan suatu
stres atau suatu situasi penuh stres yang ber-langsung untuk waktu yang
tidak terlalu lama (misalnya perjalanan jauh dengan pesawat terbang yang
Pemicu utama dari transient insomnia yaitu, penyakit akut, cedera atau
dalam pekerjaan.
b. Short-term insomnia.
demikian itu lamanya sampai tiga minggu dan akan pulih lagi seperti biasa.
c. Long-term insomnia
Untuk dapat mengobati insomnia jenis ini maka tidak boleh dilupakan untuk
28
untuk dapat mengetahui etiologi dari insomnia ini. Di luar negeri untuk
kepentingan ini telah didirikan beberapa klinik insomnia, yang antara lain
dengan cara yang tersedia kini yaitu dengan teknik tertentu untuk tidur atau
4. Tingkat Insomnia
a. Insomnia akut/ringan
b. Insomnia sedang
c. Insomnia berat/kronik
29
f. Pemarah
i. Masalah berkonsentrasi
Berapa banyak tidur yang dibutuhkan tubuh bervariasi dari satu orang
tiga minggu dianggap insomnia jangka pendek dan gejala penguat lebih dari
mereka dan menjadi frustrasi yang akhirnya mengarah pada kesulitan yang
30
signifikan mempengaruhi suasana hati. Insomnia terus menerus dapat
c. Sakit kepala
Sakit kepala yang terjadi pada malam hari atau dini hari mungkin
d. Penyakit jantung
e. Kecelakaan
f. Kematian dini
bawaan yang dicirikan dengan susah tidur ini mempengaruhi fungsi otak
31
g. Kecenderungan untuk bunuh diri
terlelap bisa berarti semakin tinggi pula risiko kematian hipertensi atau
tekanan darah tinggi. Demikian juga yang tidurnya tidak nyenyak, makin
meningkat.
kanker payudara.
keras dan mati-matian saat mau tidur saja. Begitu jatuh tertidur, berbagai
gangguan perilaku saat tidur bisa muncul sebagai akibat dari kurang tidur
32
SMS sambil tidur (sleep texting), hingga berhubungan seks tanpa sadar
j. Gangguan pendengaran
Memang tidak banyak orang yang jadi tuli hanya karena insomnia
atau susah tidur. Namun bagi yang memiliki riwayat tinnitus atau telinga
kondisi itu dan jika tidak diatasi bukan mungkin bisa berakhir jadi tuli
modifikasi dan nilai scoring dari tiap item yang dipilih oleh subjek adalah
sebagai berikut :
a. Lamanya Tidur
tergantung dari lama nya subjek tertidur dalam satu hari. Untuk subjek
normal tidur biasanya lebih dari 6,5 jam, sedangkan pada penderita
33
insomnia memiliki lama tidur lebih sedikit. Nilai yang diperoleh untuk
Nilai 0 untuk jawaban tidur lebih dari 6,5 jam,nilai 1 untuk jawaban
b. mimpi
c. Kualitas Tidur
jawaban adalah:
34
d. Masuk Tidur
Subjek normal biasanya dapat tidur dalam waktu 5-15 menit atau
antara 1-3 jam untuk insomnia sedang,nilai 3 untuk jawaban lebih dari 3
35
panjang untuk tidur kembali. Nilai yang diperoleh dalam setiap
jawaban:
1-3 jam untuk insomnia sedang,nilai 3 untuk jawaban lebih dari 3 jam
sedangkan penderita insomnia tidak dapat tidur kembali atau tidur hanya
jawaban lama tidur antara 1-3 jam,nilai2 untuk jawaban lama tidur -1
dari berat insomnia nya. Nilai yang diperoleh dalam setiap jawaban :
tidak sama sekali atau 1pagi,nilai 1 untuk jawaban 2-7 hari untuk
36
sedang,nilai 3 untuk jawaban lama gangguan sudah lebih dari 4 minggu
penderita insomnia biasanya bangun lebih cepat (misal 1-2 jam sebelum
jam 4.00 untuk insomnia ringan,nilai 2 untuk jawaban bangun jam 3.30
dan tidak dapat tidur lagi untuk insommnia sedang,nilai 3 untuk untuk
jaawaban bangun sebelum 3.30 dan tidak dapat tidur lagi untuk
insomnia berat.
Subjek normal merasa segar setelah tidur di malam hari, akan tetapi
penderita insomnia biasanya bangun tidak segar atau lesu dan perasaan
jawaban :
37
untuk jawaban lama gangguan sudah lebih dari 4 minggu untuk
insomnia berat.
D. Konsep Stres
1. Pengertian Stres
stres sebagai kerusakan yang terjadi pada tubuh tanpa mempedulikan apakah
gangguan pada satu atau lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak
38
Stres adalah gangguan pada tubuh dan pikiranpadalansia yang
adrenal. Hormon ini bersama hormon lainnya beredar dalam tubuh untuk
bahaya. Setelah kondisi stres terlewati, tubuh berelaksasi dan kembali normal
(Swarth, 2002).
Stres adalah reaksi dari tubuh (respons) terhadap lingkungan yang dapat
memproteksi diri kita yang juga merupakan bagian dari sistem pertahanan yang
membuat kita tetap hidup. Stres adalah kondisi yang tidak menyenangkan
dimana manusia melihat adanya tuntutan dalam suatu situasi sebagai beban atau
Pandangan dari patel (1996), stres merupakan reaksi tertentu yang muncul pada
tubuh yang bisa di sebabkan oleh berbagai tuntutan, misalnya ketika manusia
39
artikan bahwa stres merupakn suatu sistem pertahanan tubuh di mana ada
stres akan muncul apabila ada tuntutan yang luar biasa sehingga mengancam
3. Macam-Macam Stres
dua macam:
a. Kondisi eustres (tidak stres): seseorang yang dapat mengatasi stres dan tidak
gangguan pada 1 atau lebih organ tubuh sehingga prang tersebut tidak dapat
berlebihan, kontrol diri kuat, percaya diri berlebihan (over confidence). Cara
bicara cepat, bertindak serba cepat, hiperaktif, tidak dapat diam. Bekerja tidak
Kaku terhadap waktu, tidak dapat tenang (tidak rileks), serba tergesa-
gesa. Mudah bergaul (ramah), pandai menimbulkan perasaan empati dan bila,
40
tidak tercapai maksudnya mudah besikap bermusuhan. Tidak mudah
tidak dapat santai. Berusaha keras untuk dapat segala sesuatunya terkendali.
5. Tahapan Stres
perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat, dan baru dirasakan
sosialnya.
a. Stres tahap I
Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ingan dan biasanya
b. Stres tahap II
41
Istirahat yang dimaksud antara, lain dengan tidur yang cukup, bermanfaat
meningkat.
tidur (early insomnia), atau terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur
(middle insomnia), atau bangun terlalu pagi atau dini hari dan tidak dapat
42
Pada tahapan ini seseorang sudah harus, atau bisa juga beban stres
d. Stres, tahap IV
karena tidak ada semangat dan kegairahan,daya konsentrasi dan daya ingat
e. Stres tahap V
Bila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh dalam stres
43
pencernaan semakin berat (gastro-intestinal disorder),timbul perasaan
f. Stres tahap VI
serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang
yang mengalami stres tahap VI ini dibawa ke Unit Gawat Darurat bahkan
kelainan fisik organ tubuh. Gambaran stres; tahap VI ini adalah sebagai
berikut:
(collapse).
6. Tingkat Stres
Tingkat stres adalah hasil penilaian terhadap berat ringannya stres yang
44
a. Stres ringan
situasi ini biasanya berakhir dalam beberapa jam. Situasi ini nampaknya
b. Stres sedang
lama.
c. Stres berat
Stres berat adalah stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai
Tingkat Stres adalah hasil penelitian terhadap berat ringan stres yang
Scale) (Radoff, 1977 dalam Jovan, 2008) yang telah dimodifikasi yang terdiri
45
Jumlah
No Uraian No soal
penyataan
1 Penyebab Stress 10 1 10
46
8. Faktor-faktor PenyebabStres
Yaitu, stressor yang berasal dari dalam diri individu sendiri. Ada
beberapa hal yang merupakan stressor internal antara lain: (Sunaryo, 2004)
a. Kepribadian
b. Kognitif
masalah.
Yaitu, stressor yang berasal dari luar diri individu. Beberapa stressor
47
a. Faktor rumah tangga (stress in the family)
kita, ruang fisik yang dapat dirasakan dan tempat kita berperilaku.
perubahan tersebut.
2004) adalah:
48
a. Faktor biologis herediter, konstitusi tubuh, kondisi fisik,
neurofisiologik, neuhormonal.
dua sistem neuroendokrin, yaitu sistem simpatis dan sistem korteks adrenal.
yaitu : Mengaktivasi berbagai organ dan otot polos yang berada di bawah
jantung dan mendilatasi pupil. Sistem saraf simpatis juga memberi sinyal ke
suatu zat kimia yang bekerja pada kelenjar hipofisis yang terletak tepat di
bawah hipotalamus.
darah.
sekitar 30 hormon. Efek kombinasi berbagai hormon stres yang dibawa melalui
aliran darah ditambah aktivitas neural cabang simpatik dari sistem saraf
otonomik berperan dalarn respons fight or flight (dr. Suparyanto M.kes, 2011).
49
E. Hubungan Insomnia dengan Stres
mendapatkan tidur yang cukup (Potter & Perry, 2005). Menurut Rafknowledge
(2004) semakin tinggi tingkat stres pada lansia maka kebutuhan waktu tidur akan
berkurang. Guyton & Hall ( 1997) menyatakan keadaaan insomnia timbul bila
keluarga, kerja atau sekolah, jet lag, penyakit, atau kehilangan orang yang di cintai
50
B. KerangkaTeori
Rumahtangga
pemarah
Faktor
Eksternal Lingkungan
Bangun terlalu dini
Depresi
Gangguan pendengaran
51
C. KerangkaKonsep
stres dengan kejadian insomnia pada lansia di PSTW Kasih Sayang Ibu Cubadak
1. Ringan Ringan
2. Sedang Sedang
3. Berat Berat
D. Hipotesis
Ha : Ada hubungan antara stres dankejadian insomnia pada lansia di PSTW Kasih
52
E.DefenisiOperasional
a. Variabel
(Nursalam, 2008).
53
Tabel 5.1 Defenisi Operasional
Operasional
dengan score :
ukur KSPBJ-IRS.
pikiranpadalansia 1 - 20
54
yang disebabkan Sedang bila
kehidupan, yang 21 - 40
maupun score:
penampilan 41 - 60
individu di dalam
lingkungan
55
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
variabel yang lain. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional dengan
dependen hanya satu kali pada suatu saat.Artinya subjek diamati satu kali dan
a. Populasi
(Notoatmodjo, 2005). Populasi pada penelitian ini adalah semua lanjut usia
yang ada di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar yang berjumlah 70 orang.
b. Sampel
56
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada peneliti ini adalah Total
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria ekslusi
D.Intrumen Penelitian
a. Intrumen yang digunakan untuk mengukur kejadian insomnia pada lansia alat
Kuisioner ini terdiri dari dari 11 pertanyaan . Alat ukur ini menggunakan skala
ordinal yaitu jawaban diberi nilai 0, 1, 2, dan 3. Dimana jumlah total dapat
57
Ringan bila skor : 11 - 17
pengukur stres. Kuisioner ini terdiri dari dari 20 pertanyaan. Alat ukur ini
1= Tidak pernah
2= Terkadang (kadang-kadang)
3= Sering
E. Etika Penelitian
Etik penelitian adalah suatu norma atau aturan yang mengacu pada
perilaku peneliti mengenai tindakan baik atau buruk yang merupakan kewajiban
oleh karena itu harus dihormati dan dilindungi haknya sebagai responden dengan
58
1. Lembar persetujuan (Informed Consent )
subjek tidak bersedia menjadi responden maka peneliti tidak akan memaksa
lembar pengumpulan data, cukup dengan member nomor kode (nama inisial)
3. Kerahasiaan ( Confidentiality )
sebagai hasil riset. Segala informasi yang diperoleh dari respoden, peneliti
a. Pengumpulan Data
mendapatkan surat izin penelitian pada tanggal 8 maret 2013 dari Kampus
59
Fakultas Kesehatan dan MIPA , kemudian membawa surat dari kampus
pertanyaan yang ada di format. Pengisian format tetap dilakukan oleh peneliti
b.Pengolahan data
Yaitu memeriksa kelengkapan data dan perbaikan data yang sudah ada
Yaitu pemberian kode pada masing-masing kusioner dan nilai pada setiap
Yaitu memasukkan data hasil penelitian dalam table induk (master table)
dari setiap jawaban responden yang sudah diberi kode atau nilai.
60
d) Stuktur Data (Stucture)
di tetapkan nama, skala, dan jumlah digit termasuk jumlah desimal untuk data
numerik.
Yaitu pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan
atau tidak
c. Analisa Data
a. Analisa Univariat
masing variable.
melihat adanya hubungan kedua variabel ini digunakan uji statistik yaitu
61
Peneliti dibantu dengan pengolahan data secara komputerisasi yaitu
62
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar tahun 2014,
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Umur Responden di Panti Sosial
Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar Tahun 2014
No Umur f %
1. 50 59 tahun 3 5,0
2. 60 74 ahun 26 43,3
3. 75 90 tahun 31 51,7
Jumlah 60 100
tua).
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Karakteristik Jenis Kelamin Responden di Panti
Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar Tahun 2014
No Jenis Kelamin f %
1. Laki-laki 39 65,0
2. Perempuan 21 35,0
Jumlah 60 100
63
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa dari 60 orang
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden menurut Lama
Tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu
Batusangkar Tahun 2014
2. Analisa Univariat
64
a. Tingkat Stress Lansia
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Tingkat Stres Lansia di PSTW
Kasih Sayang Ibu Batusangkar Tahun 2014
b. Kejadian Insomnia
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Kejadian Insomnia pada Lansia di
PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar Tahun 2014
No Kejadian Insomnia f %
1. Ringan 49 81,7
2. Sedang 11 18,3
3. Berat 0 0
Jumlah 60 100
65
2. Analisa Bivariat
bila p < 0,05 artinya secara statistik bermakna dan apabila nilai p > 0,05
Tabel 4.6
Hubungan Stres dengan Kejadian Insomnia Lansia di PSTW
Kasih Sayang Ibu Batusangkar Tahun 2014
insomnia ringan. Dan dari 13 responden yang mengalmi stres berat, terdapat 5
orang (38,5 %) terjadi insomnia ringan. Hasil uji statistik dengan analisa chi-
square didapatkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), artinya terdapat hubungan yang
Sayang Ibu Batusangkar tahun 2014 (Hipotesa diterima). Dari hasil analisis
66
diperoleh nilai OR=23,467 dengan arti lansia yang mengalami stress sedang
67
BAB V
PEMBAHASAN
1. Analisa Univariat
(Isaacs, 2004).
pada lansia.
68
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian M Fajri Saputra
tentang tingkat stres pada lansia, terlihat bahwa lebih dari sebagian
%).
sedang pada penelitian ini disebabkan stress yang mereka alami tidak
lalu yang buruk, nafsu makan menurun dan merasa tidak bisa mengusir
masalah hidupnya. Stress yang dialami lansia pada penelitian ini dapat
berkunjung, dan rasa kesepian karena jauh dari anggota keluarga serta
gelisah saat tidur, dan merasa tidak bahagia. Timbulnya stres tersebut
69
terjadinya stres pada responden adalah perubahan kesehatan, dan
b. Kejadian Insomnia
70
Pada Lansia Di PSTW Kasih Kasang Ibu Batusangkar, diperoleh informasi
tentang tingkat insomnia pada lansia, terlihat bahwa lebih dari sebagian
(68,6 %).
seperti jarang bermimpi buruk, waktu yang dibutuhkan untuk jatuh tidur
tidak terlalu lama, dan tidak merasa segar setelah bangun pagi dalam waktu
kebiasaan buruk tidur siang hari dalam waktu yang lama, sehingga pada
Rasa gelisah sebelum tidur dan rasa tidak segar setelah bangun tidur
terjadi karena adanya penyakit fisik yang diderita seperti rasa pusing
karena darah tinggi, sering berkemih di malam hari, rasa gatal pada salah
satu bagian tubuh. Penyakit fisik dan kegelisahan lansia tersebut tidak
terlepas dari pengaruh faktor usia yang telah lanjut, seperti perubahan
terhadap suhu yang ekstrim serta berkurangnya sekresi minyak alami dan
71
keringat. Sehingga pada saat bangun tidur responden kurang merasa segar,
2. Analisa Bivariat
Dan dari 13 responden yang mengalmi stres berat, terdapat 5 orang (38,5 %)
PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar tahun 2014 (Hipotesa diterima). Lansia
yang mengalami stres sedang berpelung 23,467 kali untuk terjadi insomnia
Stanford AS, Dr. Nino Murcia mengatakan hal ini disebakan oleh ketegangan
saraf pusat (SSP) sehingga kondisi fisik senantiasa terjaga (Ridoaja, 2008).
Kasih Kasang Ibu Batusangkar, di ketahui bahwa ada hubungan antara stress
72
Menurut asumsi peneliti, adanya hubungan stres dengan insomnia
pada lansia karena responden yang mengalami stres sedang untuk terjadi
untuk terjadi insomnia sedang. Hal ini dapat terjadi karena akibat stres yang
malam hari dan sulit untuk tidur kembali. Stres yang mereka alami juga
berdampak pada penyakit fisik lansia seperti sakit kepala, darah tinggi, dll
Bagi lansia yang mengalami stres sedang dan terjadi insomnia sedang
disebabkan karena faktor pemicu stres yang terjadi pada lansia cukup
menganggu pikiran dan aktifitas lansia, seperti status kesehatan yang semakin
Hal ini tentunya menjadi beban pikiran bagi lansia dan mereka tidak bisa
73
BAB VI
A. Kesimpulan
Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar tahun 2014 , dapat disimpulkan
sebagai berikut :
orang (78,3 %)
orang (81,7 %)
3. Ada hubungan yang bermakna antara stres dengan kejadian insomnia lansia di
74
B. Saran
2. Institusi Pendidikan
stres.
75
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2012. Faktor penyebab insomnia. Diakses tanggal 15 mei 2013 dari :
http://cimultis.blogspot.com/p/insomni.html
Dr. Suparyanto, M. Kes. 2011. Stres dan cara pengukuran. Diakses pada tanggal 13
mei 2013 dari : http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/06/konsep-dasar-
stres.html
Ebook Yuflihul Khair. (2011). Asuhan keperawatan pada lansia dengan masalah
gangguan tidur. Diakses tanggal 10 mei 2013 dari :
http://yuflihul.blogspot.com/search/label/KEPERAWATAN%20GERONTIK?u
pdated-max=2011-01-22T03:59:00-08:00&max-results=20&start=4&by-
date=false
Frenshilgo. 2013. Kumpulan kuesioner alat ukur penelitian. Diakses pada tanggal 13
mei 2013 dari : hilal-setyawan.blogspot.com/2013/02/kumpulan-kuesioner-alat-
ukurpenelitian.html?m=1
76
Kaplan, I. H. Dkk. 2007. Sinopsis psikiatri : ilmu pengetahuan perilaku psikiatri
klinis. Jakarta : Binarupa Askara.
Kumpulan Materi. 2012. Pengertian dan ciri-ciri karakteristik pada usia tua. Diakses
pada tanggal 10 mei 2013 dari : http://kulpulan-
materi.blogspot.com/2012/01/pengertian-ciri-ciri-karakteristik-pada.html
Potter & Perry. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan edisi 4. Jakarta : EGC.
Prmob.net. 2012. Tanda dan gejala Insomnia. Diakses tanggal 13 mei 2013 dari :
http://WEB-INF.prmob.net/views/ltr/article.jspx
Waspada online. 2012. Dampak insomnia bagi kesehatan. Diakses tanggal 14 mei
2013 dari :
http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2
64273:dampak-terburuk-dari-insomnia&catid=28:kesehatan&Itemid=48
77
Yerli 2009 http://tmbem.blogspot.com/2010/03/insomnia.html
Zona kesehatan. 2012. Dampak insomnia bagi kesehatan. Diakses pada tanggal 14
mei 2013 dari : http://zonakesehatan.wordpress.com/2012/03/04/penyebab-dan-
efek-samping-dari-insomnia/
78
79
Lampiran 2
Kepada Yth:
Di Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Program Studi Ilmu
NIM : 101000214201032
diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk tujuan penelitian. Apabila
Bapak/Ibu menyetujui maka dengan ini saya mohon kesediaan responden untuk
Peneliti
80
Lampiran 3
(INFORMED CONSENT)
Nama Inisial:
Jenis Kelamin:
Umur :
Pendidikan :
Alamat :
Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif terhadap
saya, sehingga jawaban yang saya berikan adalah yang sebenarnya dan
kerahasiaannya akan dijaga. Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan
sukarela tanpa ada paksaan pihak manapun.
Responden
( )
81
Lampiran 4
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis dengan judul
Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batu Sangkar. adalah hasil karya sendiri
bukan merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain kecuali kutipan yang
sumbernya dicantumkan. Jika kemudian hari pernyataan yang saya buat ini ternyata
tidak betul, maka status ketulusan dan gelar yang saya peroleh menjadi batal dengan
sendirinya.
82
Lampiran 5
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Frequencies
Statistics
Frequency Table
Umur
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 45 - 59 t ahun 3 5,0 5,0 5,0
60 - 74 t ahun 26 43,3 43,3 48,3
75 - 90 t ahun 31 51,7 51,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Jenis Kelami n
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 39 65,0 65,0 65,0
Perempuan 21 35,0 35,0 100,0
Total 60 100,0 100,0
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 3 t ahun 34 56,7 56,7 56,7
> = 3 tahun 26 43,3 43,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
83
ANALISA UNIVARIAT
Frequencies
Statistics
St ress Insomnia
N Valid 60 60
Missing 0 0
Mean 33,07 8,05
Median 32,00 7,00
Mode 29a 0
St d. Dev iation 6,574 6,959
Minimum 23 0
Maximum 51 22
Sum 1984 483
a. Mult iple modes exist. The smallest v alue is shown
Frequency Table
Stress
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sedang 47 78,3 78,3 78,3
Berat 13 21,7 21,7 100,0
Total 60 100,0 100,0
Insomnia
Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ringan 49 81,7 81,7 81,7
Sedang 11 18,3 18,3 100,0
Total 60 100,0 100,0
84
Bar Chart
Stress
50
40
30
20
Frequency
10
0
Sedang Berat
Stress
Insomnia
60
50
40
30
20
Frequency
10
0
Ringan Sedang
Insomnia
ANALISA BVIARIAT
Crosstabs
85
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
St ress * Kejadian
60 100,0% 0 ,0% 60 100,0%
Insomnia
Kejadian Insomnia
Ringan Sedang Total
St ress Sedang Count 44 3 47
Expected Count 38,4 8,6 47,0
% wit hin Stress 93,6% 6,4% 100,0%
Berat Count 5 8 13
Expected Count 10,6 2,4 13,0
% wit hin Stress 38,5% 61,5% 100,0%
Total Count 49 11 60
Expected Count 49,0 11,0 60,0
% wit hin Stress 81,7% 18,3% 100,0%
Chi-Square Tests
86
Risk Esti mate
87
Lampiran 6
A. Stres
Jumlah
No Uraian No soal
penyataan
1 Penyebab Stress 10 1 10
2 Reaksi Tubuh Terhadap Stress 10 11 20
B. Kejadian Insomnia
No Uraian Jml No soal
pernyataan
1 Kuantitas Tidur Lansia 4 1, 6, 7, 9
2 Kualitas Tidur Lansia 4 2, 3, 5, 10
3 Lama Gangguan Tidur yang 3 4, 8, 11
Dialami
88
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN
Tanggal : Kode :
A. PetunjukPengisian :
2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat anda.
3. Berilah tanda() pada kotak yang telah disediakan yang anda anggap
benar.
B. IdentitasResponden :
1. NomorResponden :
2. Inisial :
3. Umur :
4. JenisKelamin :
C. Stress
Kuisioner ini terdiri dari beberapa pertanyaan yang mungkin sesuai dengan
1 = Tidak Pernah
2 = Terkadang
3 = Sering
89
Skor
TidakP Ter Sering
(di isi
No. Pertanyaan ernah Kadang
oleh
(1) (2) (3)
Peneliti
1 Apakah anda merasa terganggu oleh bayang-bayang
masa lalu yang buruk, yang tidak biasanya mengganggu
pikiran anda.
2 Apakah anda merasa nafsu makan anda menurun akhir-
akhir ini.
3 Apakah anda merasa bahwa anda tidak bisa mengusir
masalah hidup bahkan dengan bantuan dari keluarga
anda.
4 Apakah anda merasa bahwa anda sama tidak baiknya
dengan orang lain.
5 Apakah anda kesulitan menjaga pikiran anda terhadap
segala sesuatu yang anda lakukan akhir-akhir ini.
6 Apakah anda merasa tertekan akhir-akhir ini.
7 Apakah anda merasa bahwa semua yang anda lakukan
atau kerjakan akhir-akhir ini adalah sia-sia.
8 Apakah anda merasa tidak ada harapan dengan masa
depan yang akan datang.
9 Apakah anda saat ini berpikir hidup anda sudah gagal.
10 Apakah anda saat ini atau akhir-akhir ini merasa
ketakutan.
11 Apakah anda gelisah saat tidur akhir-akhir ini.
12 Apakah saat ini anda tidak bahagia.
13 Apakah anda lebih sedikit berbicara (komunikasi)
daripada biasanya.
14 Apakah anda merasa kesepian akhir-akhir ini.
90
15 Apakah semua orang-orang disekitar anda ramah
terhadap anda.
16 Apakah anda menikmati hidup saat ini.
17 Apakah anda akhir-akhir ini sering menangis.
18 Apakah saat ini anda merasa sedih.
19 Apakah anda merasa bahwa orang-orang disekitar tidak
menyukai anda.
20 Apakah anda tidak bisa lari dari masalah yang anda
hadapi saat ini.
Total Skor
Keterangan:
D. Kejadian Insomnia
lingkari satu jawaban yang di anggap sama dengan yang di rasakan pada
setiap pertanyaan.
c. Selalu bermimpi
91
d. Mimpi buruk atau mimpi yang tidak menyenangkan
d. Tidurdangkal, mudahterbangun
a. Kurangdari jam
c. Antara 1 3 jam
a. Tidakterbangunsamasekali
b. 1 2 kali terbangun
c. 3 4 kali terbangun
bapak/ibubutuhkanuntukdapattertidurkembalisetelahterbangundimala
mhari?
a. Kurangdari jam
b. Antara - 1 jam
92
c. Antara 1 3 jam
tidurbapak/ibukembalisetelahterbangundimalamhari?
a. Lebihdari 3 jam
b. Antara 1 3 jam
d. Kurangdari jam
8. Sudahberapamalambapak/ibuseringterbangundimalamharidanmengala
mikesulitanuntuktidurkembali?
a. Tidaksamasekaliatau 1 malam
b. 2 7 hari
c. 2 4 minggu
d. Lebihdari 4 minggu
9. Jam berapabapak/ibubanguntidur?
10. Bagaimanaperasaanbapak/ibusaatbanguntidur?
a. Terasasegar\
b. Tidakterlalubaik
93
c. Buruk
d. Sangatburuk (tidakmerasasegar)
11. Sudahberapahari di
waktupagibapak/ibubanguntapitidakmerasasegarbadannya?
a. Tidaksamasekaliatau 1 pagi
b. 2 7 haari
c. 2 4 minggu
d. Lebihdari 4 minggu
94
Lampira 7
Agama : Islam
Ayah : EDRIFEN
(tahun 1998-2004)
2004-2007)
2007-2010)
(tahun 2010-sekarang).
95
96