A. Definisi WAHAM
Waham adalah suatu keyakinan yang dipertahankan secara kuat terus-menerus,
tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat, 2006)
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang
salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar
belakang budaya klien (Aziz R, 2003).
Ramdi (2000) menyatakan bahwa itu merupakan suatu keyakinan tentang isi
pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegensia
dan latar belakang kebudayaannya, keyakinan tersebut dipertahankan secara
kokoh dan tidak dapat diubah-ubah.
F. Klasifikasi Waham
Tanda dan gejala waham berdasarkan jenisnya meliputi :
a) Waham kebesaran: individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau
kekuasaan khusus yang diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Misalnya, Saya ini pejabat di separtemen kesehatan lho! atau, Saya punya
tambang emas.
b) Waham curiga: individu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang
berusaha merugikan/mencederai dirinya dan siucapkan berulang kali, tetapi
tidak sesuai kenyataan. Contoh, Saya tidak tahu seluruh saudara saya ingin
menghancurkan hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya.
c) Waham agama: individu memiliki keyakinan terhadap terhadap suatu agama
secara berlebihan dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh, Kalau saya mau masuk surga, saya harus menggunakan pakaian
putih setiap hari.
d) Waham somatic: individu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya
terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan. Misalnya, Saya sakit kanker. (Kenyataannya pada
pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker, tetapi pasien
terus mengatakan bahwa ia sakit kanker).
e) Waham nihilistik: Individu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di
dunia/meninggal dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan.
Misalnya, Ini kan alam kubur ya, sewmua yang ada disini adalah roh-roh.
f) Waham sisip pikir : keyakinan klien bahwa ada pikiran orang lain yang
disisipkan ke dalam pikirannya.
g) Waham siar pikir : keyakinan klien bahwa orang lain mengetahui apa yang
dia pikirkan walaupun ia tidak pernah menyatakan pikirannya kepada orang
tersebut
h) Waham kontrol pikir : keyakinan klien bahwa pikirannya dikontrol oleh
kekuatan di luar dirinya.
Kategori Waham :
1. Waham sistematis: konsisten, berdasarkan pemikiran mungkin terjadi
walaupun hanya secara teoritis.
2. Waham nonsistematis: tidak konsisten, yang secara logis dan teoritis tidak
mungkin
G. Penatalaksanaan WAHAM
1. Psikofarmakologi
2. Pasien hiperaktif / agitasi anti psikotik low potensial
3. penarikan diri high potensial
4. ECT tipe katatonik
5. Psikoterapi
6. Perilaku, terapi kelompok, terapi keluarga, terapi supportif
H. Pohon Masalah WAHAM
ORIENTASI :
Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Citto, saya perawat yang dinas pagi
ini di Ruang melati. Saya dinas dari jam 07.0014.00, saya yang akan membantu
perawatan bapak hari ini. Nama bapak siapa? senangnya dipanggil apa?
Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak R rasakan sekarang?
Berapa lama bapak R mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15
menit?
Dimana enaknya kita berbincang-bincang pak?
KERJA :
Saya mengerti pak R merasa bahwa pak R adalah seorang Nabi, tapi sulit bagi
saya untuk mempercayainya, karena setahu saya semua Nabi tidak hidup didunia
ini, bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus pak?
Tampaknya pak R gelisa sekali, bias pak R ceritakan kepada saya apa yang pak
R rasakan?
Oooo, jadi pak R merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya
hak untuk mengatur diri pak R sendiri?
Siapa menurut pak R yang sering mengatur-atur diri pak R?
Jadi teman pak R yang terlalu mengatur-atur ya pak, juga adik pak R yang
lain?
Kalau pak R sendiri inginnya seperti apa?
Ooo, Bagus pak R sudah punya rencana dan jadwal unutk diri sendiri.
Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut pak R.
Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya pak R ingin ada kegiatan di luar rumah
sakit karena bosan kalau dirumah sakit terus ya?
TERMINASI :
Bagimana perasaan pak R setelah berbincang-bincang dengan saya?
Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.
Bagaimana kalau jadwal ini pak R coba lakukan, setuju pak?
Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.
Saya akan datang kembali dua jam lagi.
Kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan yang pernah pak R miliki?
Bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau disini saja pak
R?
SP 2 P : Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu
mempraktekannya.
ORIENTASI :
Assalamualaikum pak R, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus
Apakah pak R sudah mengingat-ngingat apa saja hobi atau kegemaran pak R?
Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?
Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi pak R tersebut?
Berapa lama pak R mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
KERJA :
Apa saja hobi pak R? Saya catat ya pak, terus apa lagi?
Wah, rupanya pak R pandai main suling ya.
Bisa pak R ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main Suling, siapa
yang dulu mengajarkannya kepada pak R, dimana?
Bisa pak R peragakan kepada saya bagaiman bermain suling yang baik itu.
Wah, bagus sekali pak. Bagaimana kalau kita buat jadwal untuk kemampuan
pak R ini. Berapa kali sehari/seminggu pak R mau bermain suling?
Apa yang pak R harapkan dari kemampuan bermain suling ini?
Ada tidak hobi atau kemampuan pak R yang lain selain bermain suling?
TERMINASI :
Bagaimana perasaan pak R setelah kita berbincang-bincang tentang hobi dan
kemampuan pak R?
Setelah ini coba pak R lakukan latihan bermain suling sesuai denga jadwal yang
telah kita buat ya?
Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.
Bagaiman kalau nanti sebelum makan siang? Nanti kita ketemuan di taman saja,
setuju pak?
Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus pak R minimum,
setuju?
ORIENTASI :
Assalamualaikum pak R.
Bagaimana pak, sudah dicoba latihan main sulingnya? Bagus sekali.
Sesuai dengan janji kita tadi, kita akan membicarakan tentang obat yang harus
pak R minum, Bagaimana kalau kita mulai sekarang pak?
Berapa lama pak R mau kita membicarakannya? Bagaimana kalau 20 atau 30
menit saja?
KERJA:
Pak R berapa macam obat yang diminum, jam berapa saja obat yang
diminum?
Pak R perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang.
Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya
agar tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah
jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini
diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam.
Bila nanti setelah minum obat mulut pak R terasa kering, untuk membantu
mengatasinya pak R bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu.
Sebelum minum obat ini pak R mengecek dulu label dikotak obat apakah benar
nama pak R tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam
berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar!
Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus
diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi, sebaiknya pak R tidak
menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan
dokter.
TERMINASI :
Bagaiman perasaan pak R setelah kita becakap-cakap tentang obat yang pak R
minum? Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?
Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan! Jangan lupa minum obatnya dan
nanti saat makan minta sendiri obatnya pada perawat!
Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya pak!
Pak besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah
dilaksanakan.
Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan ditempat sama?
Sampai besok ya pak.
ORIENTASI :
Assalamualaikum pak, pekenalkan nama saya Citto, saya perawat yang dinas
diruang melati ini. Saya yang merawat Pak R selama ini. Kalau bisa saya tahu
nma bapak siapa? Senangnya dipanggil apa?
Bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang masalah pak R cara
merawat pak R dirumah.
Dimana bapak mau berbicara dengan saya? Bagaimana diruang wawancara?
Berapa lama bapak mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 0
menit saja?
KERJA :
Pak S, apa masalah yang bapak rasakan dalam merawat pak R? apa yang sudah
pak R lakukan dirumah? Dalam menghadapi sikap pak R yang selalu mengaku-
ngaku sebagi seorang nabi tetapi nyatanya bukan nabi hanya merupak salah satu
gangguan proses berpikir. Untuk itu akan saya jelaskan sikap dan cara
enghadapinya. Setiap kali pak R berkata bahwa ia seorang nabi, pak S dan ibu
berikap dengan mengatakan;
Pertama: Pak S atau ibu mengerti bahwa pak R merasa seorang nabi, tapi sulit
bagi pak S dan ibu untuk mempercayainya karena setahu kita semua nai tidak ada
yang hidup didunia.
Kedua: Pak S atau ibu harus lebih sering memuji Pak R jika ia melakukan hal-hal
yang baik
Ketiga: hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yan berinteraksi
dengan pak R. Bapak dan ibu dapat bercakap-cakap dengan Pak R tentang
kebutuhan yang diinginkan oleh pak R, misalnya; Pak S dan ibu percaya kalau
pak R punya kemampuan dan keinginan. Coba ceritakan kepada kami, R kan
punya kemampuan
Keempat: Pak S atau ibu mengatakan kepada pak R, Bagaimana kalau
kemampuan untuk bermain suling dengan baik dicoba sekarang dan kemudian
setelah dia melakukannya pak S dan ibu harus memberikan pujian.
Pak S dan ibu jangn lupa, pak R ini perlu minum obat agar pikirannya jadi
tenang.
Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya
agar tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah
jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini
diminum 3 kali sehari, jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam, jangn
dihentikan sebelum berkonsultasi dengan dokter karena dapat menyebabkan Pak
R bisa kambuh kembali. Pak R sudah punya jadwal minum obat. Jika dia minta
obat sesuai jamnya, segera berikan pujian!
TERMINASI :
Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya
tentang cara merawat pak R dirumah nanti?
Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah saya jelaskan tadi
setiap kali berkunjung kerumah sakit.
Baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini
dan kita akan mencoba melakukan langsung cara merawat pak R sesuai dengan
pembicaraan kita tadi.
Baik kalau begitu pertemuan kita kali ini kita akhiri dulu, saya tunggu
kedatangan bapak dan ibu lagi kita ketemu ditempat ini ya pak,bu.
SP 2 KP : Melatih kelurga cara merawat pasien.
ORIENTASI:
Assalamualaikum pak, bu sesuai dengan janji kita dua hari yang lalu kita
sekarang ketemu lagi. Bagaimana pak, bu ada pertanyaan tentang cara merawat
pasien seperti yang telah kita bicarakan dua hari yang lalu?, sekarang kita akan
latihan cara-cara merawat pasien tersebut ya pak, bu.
Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung pada Pak R ya?
KERJA:
Sekarang anggap saja saya pak Ryang sedang mengaku nabi, coba bapak dan
ibu praktikkan cara bicara yang benar bila pak R sedang dalam keadaan seperti
ini!
Bagus,betul begitu caranya, sekarang coba praktikkan cara memberikan pujian
atas kemampuan yang dimiliki oleh pak R. bagus !
Sekarang coba cara memotivasi pak R minum obat dan melakukan kegitan
positifnya sesuai jadwalnya! Bagus sekali ternyata bapak dan ibu sudah
mengerti cara merawata Pak R.
Bagaimana kalau sekarang kita coba langsung kepada pak R.
TERMINASI:
Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat pak R?
Setelah ini coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali
bapak dan ibu membesuk pak R!
Baiklah, bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali ke sini
dan kita akan mencoba lagi cara merawat pak R sampai bapak dan ibu lancer
elakukannya?
Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari? Baik, kita akan ketemu lagi di tempat
ini ya pak,bu.
ORIENRASI:
Assalamualaikum pak, bu, karena pada hari ini pak R sudah boleh pulang, maka
kita bicarakan jadwal pak R selama dirmah.
Bagaimana pak, bu selama bapak dan ibu besuk apakah sudah terus dilatih cara
merawat pak R?
Nah, sekarang bagaimana kalau kita bicarakan jadwal di rumah? Mari bapak
dan ibu ikut saya
Berapa lama bapak dan ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana
kalau 30 menit saja? Sebelum ibu dan bapak menyelesaikan administrasinya
KERJA:
Pak, bu, ini jadwal pak R selama di rumah sakit. Coba perhatikan! Apakah kira-
kira dapat dilaksanakan semuanya di rumah? Jangan lupa perhatikanpak R agar
ia tetap melaksanakannya dirumah dan jangan lupa member tanda M (mandiri),
B (bantuan), atau T (tidak mau melaksanakannya).
Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilku yang ditampilkan
oleh pak R selama dirumah. Misalnya pak R mengaku sebagai seorang nabi terus
menerus dan tidak memeperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau
memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera
hubungi petugas rumah sakit, agar petugas rumah sakit dapat memantaunya.
TERMINASI:
Apa yang ingin bapak dan ibu tanyakan? Bagaimana perasaan bapak dan ibu?
Sudah siap unutk melanjutkan dirumah?
Ini jadwal kegiatan hariannya. Ini rujukan untuk bisa control lagi. Kalau ada
apa-apa bapa dan ibu segera menhubungi kami. Mungkin hanya ini yang bisa
saya sampaikan mohon maaf bila ada kata-kata saya yang menyinggung
perasaan bap dan ibu mohon dimaafkan. Terimakasih atas kerjasamanya
pak,bu.
Silahkan ibu dan Bapak unutk dapat menyelesaikan administrasinya ke kantor
depan!
DAFTAR PUSTAKA