Anda di halaman 1dari 7

PERSPEKTIF Volume X No.

3 Tahun 2005 Edisi Juli

KONSEP DISKRESI KEPOLISIAN DALAM PROSES PIDANA

Oleh :
Ansori

ABSTRACT
Diskresi represent the kewenangan free from the Police [of] Republic Of
Indonesia to determine the stages;steps in course of crime. Diskresi Police executed by
pursuant to Law No 2 Thn 2002 about State police of Republic Of Indonesia also
conducted by construction of profession and code of etik profession of to be action of
State police functionary accountable Republic Of Indonesia judicially and also moral.

Keyword : Diskresi Police, Process Crime

PENDAHULUAN tentang Kepolisian Negara Republik


Masyarakat madani yang adil, Indonesia. Peraturan perundang-
makmur dan beradab berdasarkan undangan yang menjadi dasar pelaksana-
Pancasila dan Undang-undang Dasar an tugas Kepolisian Negara Republik
1945 dapat terwujud dengan adanya Indonesia sebelum Undang-undang
jaminan keamanan dalam negeri. Nomor 2 Tahun 2002 adalah Undang-
Pemeliharaan keamanan dalam negeri undang Nomor 28 Tahun 1997 sebagai
yang meliputi pemeliharaan keamanan penyempurnaan Undang-undang Nomor
dan ketertiban masyarakat, penegakan 13 Tahun 1961 tentang Ketentuan-
hukum, perlindungan, pengayoman, dan ketentuan Pokok Kepolisian Negara
pelayanan kepada masyarakat yang Republik Indonesia.
dilakukan oleh Kepolisian Negara Undang-undang Nomor 2 Tahun
Republik Indonesia selaku alat Negara 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
dan dibantu oleh masyarakat dengan Indonesia telah mendasarkan pada
menjunjung tinggi hak asasi manusia. paradigma baru tentang kedudukan,
Dasar pelaksanaan tugas Ke- p e r a n a n d a n p e l a k s a n a a n tu g a s
polisian Negara Republik Indonesia Kepolisian. Tugas pokok Kepolisian
adalah Undang-undang No 2 Thn 2002 Negara Republik Indonesia adalah me-

Konsep Diskresi Kepolisian Dalam Proses 195 Ansori


Pidana
PERSPEKTIF Volume X No.3 Tahun 2005 Edisi Juli

melihara keamanan dan ketertiban Kepolisian Negara Republik Indonesia


masyarakat, menegakkan hukum, serta dapat dipertanggungjawabkan secara
melindungi, mengayomi dan melayani hukum maupun moral.
masyarakat.
PERMASALAHAN
Tugas penegakan hukum sebagai
Berdasarkan pada uraian tentang
aktualisasi paradigma supremasi hukum
pelaksanaan tugas Kepolisian Negara
secara tegas dinyatakan dalam perincian
Republik Indonesia tersebut di atas, maka
kewenangan Kepolisian Negara Republik
perlu dibahas tentang konsep diskresi
Indonesia, yaitu melakukan penyelidikan
kepolisian dalam proses pidana,
dan penyidikan terhadap semua tindak
sebagaimana terkait dengan pelaksana-
pidana sesuai dengan hukum acara
an tugas pokok Kepolisian Negara
pidana dan peraturan perundang-
Republik Indonesia.
undangan lainnya. Walaupun demikian,
tindakan pencegahan tetap diutamakan PEMBAHASAN
melalui pengembangan asas preventif
1. Tugas Pokok Kepolisian
dan asas kewajiban umum kepolisian,
Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002
yaitu memelihara keamanan dan
mengatur tentang tugas pokok kepolisian
ketertiban masyarakat. Dalam hal ini
yaitu: pertama, memelihara keamanan
setiap pejabat Kepolisian Negara
dan ketertiban masyarakat; kedua,
Republik Indonesia memiliki kewenangan
menegakkan hukum; dan ketiga,
diskresi, yaitu kewenangan untuk
memberikan perlindungan, pengayoman
bertindak demi kepentingan umum
dan pelayanan kepada masyarakat.
berdasarkan penilaian sendiri.
Dalam melaksanakan tugas pokok
Pengaturan tentang tugas Ke-
kepolisian, maka Kepolisian Negara
polisian Negara Republik Indonesia
Republik Indonesia mempunyai ke-
selain didasarkan pada ketentuan dalam
wenangan di bidang proses hukum untuk:
Undang-undang No 2 Thn 2002 tentang
a. melakukan penangkapan, penahanan,
Kepolisian Negara Republik Indonesia
penggeledahan, dan penyitaan;
juga dilakukan pembinaan profesi dan
b. melarang setiap orang meninggalkan
kode etik profesi agar tindakan pejabat
atau memasuki tempat kejadian

Konsep Diskresi Kepolisian Dalam Proses 196 Ansori


Pidana
PERSPEKTIF Volume X No.3 Tahun 2005 Edisi Juli

perkara untuk kepentingan penyidi- k. memberi petunjuk dan bantuan


kan; penyidikan kepada penyidik pegawai
c. Membawa dan menghadapkan orang negeri sipil untuk diserahkan kepada
kepada penyidik dalam rangka penuntut umum; dan
penyidikan; l. mengadakan tindakan lain menurut
d. menyuruh berhenti orang yang hukum yang bertanggung jawab.
dicurigai dan menanyakan serta Namun secara umum, tugas pokok
memeriksa tanda pengenal diri; kepolisian di bidang proses pidana diatur
e. melakukan pemeriksanan dan dalam Kitab Undang-undang Hukum
penyitaan surat; Acara Pidana, yaitu Undang-undang
f. memanggil orang untuk didengar dan Nomor 8 Tahun 1981. Berdasarkan Kitab
diperiksa sebagai tersangka atau Undang-undang Hukum Acara Pidana,
saksi; dalam proses pidana, Kepolisian Negara
g. mendatangkan orang ahli yang Republik Indonesia mempunyai tugas
diperlukan dalam hubungannya pada tahap penyelidikan dan tahap
dengan pemeriksaan perkara; h. penyidikan.
mengadakan penghentian penyidik- Penyidikan adalah serangkaian
an; tindakan penyidik dalam hal dan menurut
I. menyerahkan berkas perkara kepada cara yang diatur dalam undang-undang ini
penuntut umum; untuk mencari serta mengumpulkan bukti
j. mengajukan permintaan secara yang dengan bukti itu membuat terang
langsung kepada pejabat imigrasi tentang tindak pidana yang terjadi dan
yang berwenang di tempat pe- guna menemukan tersangkanya.
meriksaan imigrasi dalam keadaan Penyelidikan adalah serangkaian
mendesak atau mendadak untuk tindakan penyelidik untuk mencari dan
mencegah atau menangkal orang menemukan suatu peristiwa yang diduga
yang disangka melakukan tindak sebagai tindak pidana guna menentukan
pidana; dapat atau tidaknya di-lakukan penyidikan

Konsep Diskresi Kepolisian Dalam Proses 197 Ansori


Pidana
PERSPEKTIF Volume X No.3 Tahun 2005 Edisi Juli

menurut cara yang diatur dalam undang- wewenangnya dan aspek pertama ini
undang ini. lazim dikenal dengan kebebasan menilai
yang bersifat obyektif; kedua, kebebasan
2. KONSEP DISKRESI KEPOLISIAN
untuk menentukan sendiri dengan cara
DALAM PROSES PIDANA
bagaimana dan kapan wewenang yang
dimiliki administrasi negara tersebut
Kepolisian adalah segala hal-
dilaksanakan dan aspek ini lebih dikenal
ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan
dengan kebebasan menilai yang bersifat
lembaga polisi sesuai dengan peraturan
subyektif. (Ridwan HR, 2003:135)
perundang-undangan. Sedangkan Pe-
Salah satu tugas pokok pejabat
jabat Kepolisian Negara Republik
kepolisian dalam proses hukum adalah
Indonesia adalah anggota Kepolisian
mengadakan tindakan lain menurut hukum
Negara Republik Indonesia yang
yang bertanggung jawab. Tindakan lain
berdasarkan undang-undang memiliki
sebagaimana dimaksud dalam pasal 16
wewenang umum Kepolisian.
ayat (1) Undang-undang Nomor 2 Tahun
Diskresi dapat diartikan sebagai
2002 tentang Kepolisian Negara Republik
siasat kebijaksanaan, sedangkan diskresi
Indonesia adalah tindakan penyelidikan
Kepolisian adalah merupakan suatu
dan penyidikan yang dilaksanakan jika
kekuasaan atau kewenangan yang
memenuhi syarat sebagai berikut:
diberikan oleh Undang-undang atau atas
a. tidak bertentangan dengan suatu aturan
kuasa Undang-undang untuk bertindak
hukum; b. selaras dengan kewajiban
berdasarkan pertimbangan atau keyakin-
hukum yang mengharuskan tindakan
an sendiri dan tindakan mana lebih
tersebut dilakukan; c. harus patut, masuk
bersifat moral daripada bersifat umum.
akal, dan termasuk dalam lingkungan
Secara praktis kewenangan doskresioner
jabatannya; d. pertimbangan yang layak
administrasi negara yang kemudian
berdasarkan keadaan yang memaksa;
melahirkan peraturan kebijaksanaan,
dan e. menghormati hak asasi manusia.
mengandung dua aspek pokok, yaitu
Lebih tegas tentang tindakan lain
pertama, kebebasan menafsirkan me-
sebagai salah satu pelaksanaan tugas
ngenai ruang lingkup wewenang yang
pokok kepolisian, diatur dalam Pasal 18
dirumuskan dalam peraturan dasar

Konsep Diskresi Kepolisian Dalam Proses 198 Ansori


Pidana
PERSPEKTIF Volume X No.3 Tahun 2005 Edisi Juli

ayat (1) Undang-undang Nomor 2 Tahun memperhatikan peraturan perundang-


2002 yang menyebutkan bahwa untuk undangan serta kode etik profesi
ke-pentingan umum pejabat Kepolisian Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Negara Republik Indonesia dalam me- Pasal 31, 32, dan 33 Undang-
laksanakan tugas dan wewenangnya undang Nomor 2 Tahun 2002 menyatakan
dapat bertindak menurut penilaiannya bahwa setiap pejabat Kepolisian Negara
sendiri. Adapun yang dimaksud dengan Republik Indonesia dalam melaksanakan
bertindak menrut kepentingannya tugas dan wewenangnya harus memiliki
sendiri adalah suatu tindakan yang kemampuan profesi. Pembinaan ke-
dapat dilakukan oleh anggota Kepolisian mampuan profesi pejabat kepolisian
Negara Republik Indonesia yang dalam tersebut diselenggarakan melalui pem-
bertindak harus mempertimbangkan binaan etika profesi dan pengembangan
manfaat serta resiko dari tindakannya pengetahuan serta pengalamannya di
dan betul-betul untuk kepentingan umum. bidang teknis kepolisian melalui pen-
Diskresi kepolisian sebagaimana didikan, pelatihan dan penugasan secara
diatur dalam pasal 18 ayat (1) harus berjenjang dan berlanjut.
dikaitkan juga dengan konsekuensi Sebagaimana diatur dalam pasal
pembinaan profesi yang diatur dalam 16 ayat (1) Undang-undang Nomor 2
pasal 31, 32, dan 33 Undang-undang Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Nomor 2 tahun 2002 sehingga setiap Repubik Indonesia, dalam melaksanakan
pejabat Kepolisian Negara Republik tugas yang telah dirinci dalam pasal 13 dan
Indonesia akan mampu mengambil pasal 14 Undang-undang Nomor 2 Tahun
tindakan secara tepat dan professional 2002, salah satu kewenangan pejabat
berdasarkan penilaiannya sendiri dalam kepolisian di bidang proses hukum adalah
rangka pelaksanaan tugasnya. Sedang- mengadakan tindakan lain menurut hukum
kan rumusan dalam pasal 18 ayat (2) yang bertanggung jawab.
merupakan batasan bagi pelaksanaan Tindakan lain sebagaimana di-
diskresi sebagaimana dimaksud pada maksud dalam pasal 16 ayat (1) Undang-
ayat (1) yaitu selain asas keperluan, undang Nomor 2 Tahun 2002 adalah
tindakan diskresi tetap harus sesuai dan tindakan penyelidikan dan penyidikan

Konsep Diskresi Kepolisian Dalam Proses 199 Ansori


Pidana
PERSPEKTIF Volume X No.3 Tahun 2005 Edisi Juli

yang dilaksanakan jika memenuhi syarat- 3. PEMBINAAN PROFESI DAN KODE


syarat: a. tidak bertentangan dengan ETIK KEPOLISIAN
suatu aturan hukum; b. selaras dengan
Pejabat Kepolisian Negara
kewajiban hukum yang megharuskan
Republik Indonesia dalam melaksanakan
tindakan tersebut dilakukan; c. harus
tugas dan wewenangnya harus memiliki
patut, masuk akal, dan termasuk dalam
kemampuan profesi. Pembinaan ke-
lingkungan jabatannya; d. pertimbangan
mampuan profesi pejabat Kepolisian
yang layak berdasarkan keadaan yang
Negara Republik Indonesia diselenggara-
memaksa; dan e. menghormati hak asasi
kan melalui pembinaan etika profesi dan
manusia.
pengembangan pengetahuan serta
Dalam Pasal 18 Undang-undang
pengalamannya di bidang teknis ke-
Nomor 2 Tahun 2002 mengatur bahwa
polisian melalui pendidikan, pelatihan, dan
untuk kepentingan umum pejabat ke-
penugasan secara berjenjang dan
polisian dalam melaksanakan tugas dan
berlanjut, sehingga sikap dan perilaku
wewenangnya dapat bertindak menurut
pejabat Kepolisian Negara Republik
penilainnya sendiri dan hanya dapat
Indonesia terikat pada Kode Etik Profesi
dilakukan dalam keadaan yang sangat
Kepolisian Negara Republik Indonesia
perlu dengan memperhatikan peraturan
mengikat secara moral, sikap dan perilaku
perundang-undangan, serta Kode Etik
setiap anggota Polri.
Kepolisian.
Kode Etik Profesi Kepolisian
Adapun yang dimaksud dengan
Negara Republik Indonesia yang tertuang
bertindak menurut penilaiannya sendiri
dalam Keputusan Kapolri No.pol : Kep / 32
adalah suatu tindakan yang dapat
/ VII/ 2003 tertanggal 1 Juli 2003 dapat
dilakukan oleh anggota kepolisian yang
menjadi pedoman bagi pengemban fungsi
dalam bertindak harus memper-
kepolisian lainnya dalam melaksanakan
timbangkan manfaat serta resiko dari
tugas sesuai dengan peraturan perundang
tindakannya dan betul-betul untuk
-undangan yang berlaku di lingkungannya.
kepentingan umum.
Kode Etik Profesi Kepolisian
Negara Republik Indonesia mengikat se-

Konsep Diskresi Kepolisian Dalam Proses 200 Ansori


Pidana
PERSPEKTIF Volume X No.3 Tahun 2005 Edisi Juli

cara moral, sikap dan perilaku setiap Dengan sikap ikhlas dan ramah
anggota Polri, termasuk dalam me- menjawab pertanyaan tentang per-
laksanakan tugas proses hukum. kembangan penanganan perkara yang
Anggota Kepolisian Negara Republik ditanganinya kepada semua pihak yang
Indonesia dalam melaksanakan tugas terkait dengan perkara pidana yang
menegakan hukum wajib memelihara dimaksud, sehingga diperoleh kejelasan
perilaku terpercaya dengan : tentang penyelesaiannya.
A. Menyatakan yang benar adalah benar
dan yang salah adalah salah; DAFTAR PUSTAKA

B. Tidak memihak; J.J.H.Bruggink, terjemahan 1996, Refleksi


C. Tidak melakukan pertemuan di luar tentang Hukum, (alih bahasa Arief
S i d h a r t a , P T. C i t r a A d i t y a
ruang pemeriksaan dengan pihak- bakti,Bandung.
pihak yang terkait dengan perkara;
M. Yahya Harahap, 1988, Pembahasan
D. Tidak mempublikasikan nama terang Permasalahan Dan Penerapan
tersangka dan saksi; KUHAP, Pustaka Kartini, Jilid I,
Jakarta.
E. Tidak mempublikasikan tatacara,
taktik dan teknik penyidikan; M. Karyadi, 1976, Pembahasan Tugas dan
Wewenang (Diskresi Kepolisian),
F. Tidak menimbulkan penderitaan akibat Politeia, Bogor.
penyalahgunaan wewenang dan
Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara,
sengaja menimbulkan rasa kecemas-
UII Press, Jogjakarta, 2003
an, kebimbangan dan ketergantungan
Sudikno Mertokusumo, 1996, Mengenal
pada pihak-pihak yang terkait dengan
Hukum Suatu Pengantar, Liberty,
perkara; Yogyakarta.
G. Menunjukkan penghargaan terhadap
Undang-undang :
semua benda-benda yang berada
dalam penguasaannya karena terkait Undang-undang Nomor 8 tahun 1981
tentang Kitab Undang-undang
dengan penyelesaian perkara; Me- Hukum Pidana dan PP. No. 27
nunjukkan penghargaan dan kerja tahun 1983 tentang Pelaksanaan
KUHAP dan mahkejapol I,II dan
sama dengan sesama pejabat Negara Tambahan Pedoman Pelaksanaan
dalam sistem peradilan pidana; KUHAP, Departemen Kehakiman

Konsep Diskresi Kepolisian Dalam Proses 201 Ansori


Pidana

Anda mungkin juga menyukai