Anda di halaman 1dari 27

MANUSIA, AGAMA DAN ISLAM

Oleh : Fera Widyawati dan Muhammad Farras Iqtisam

NIM.4316030017 NIM.4316010020

ABSTRAK

Manusia,Agama,dan Islam merupakan masalah yang sangat penting,karena


ketiganya mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan dan zaman yang
akan datang.

Agama itu merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu dan
menumbuhkan ketenangan hati bagi pemeluknya.Agama akan memelihara
manusia dari penyimpangan karena banyaknya aturan-aturan yang ditetapkan
dalam suatu Agama khususnya Agama Islam,bahkan Agama dapat membuat
manusia berhati jernih halus dan suci,dan juga agama itu sebagai benteng kita
sebagai generasi muda agar tidak terpengaruh oleh banyaknya aliran sesat yang
tersebar di luar.

Agama juga mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak dan
juga memberikan jalan untuk membina pribadi dan masyarakat yang individu-
individunya terikat oleh rasa persaudaraan,cinta kasih dan tolong menolong.

Dalam Islam juga ditemui kaidah-kaidah umum yang mudah dipahami,sederhana


dan mudah dipraktekan karena semua ajaran islam sudah jelas tercatat dalam Al-
Quran,Hadist,dan ijtihad.

KATA KUNCI: Pengertian Manusia, Pengertian Agama, Pengertian Islam

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Manusia,Agama,dan Islam merupakan masalah yang sangat penting,karena
ketiganya mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan dan zaman yang
akan datang.

Agama itu merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada dalam individu
dan menumbuhkan ketenangan hati bagi pemeluknya.Agama akan memelihara
manusia dari penyimpangan karena banyaknya aturan-aturan yang ditetapkan
dalam suatu Agama khususnya Agama Islam,bahkan Agama dapat membuat
manusia berhati jernih halus dan suci,dan juga agama itu sebagai benteng kita
sebagai generasi muda agar tidak terpengaruh oleh banyaknya aliran sesat yang
tersebar di luar.

Agama juga mempunyai peranan penting dalam pembinaan akidah dan akhlak
dan juga memberikan jalan untuk membina pribadi dan masyarakat yang individu-
individunya terikat oleh rasa persaudaraan,cinta kasih dan tolong menolong.

Dalam Islam juga ditemui kaidah-kaidah umum yang mudah


dipahami,sederhana dan mudah dipraktekan karena semua ajaran islam sudah
jelas tercatat dalam Al-Quran,Hadist,dan ijtihad.

Islam adalah jalan hidup yang benar,jalan yang membawa keselamatan dunia
dan akhirat dan merupakan jalan satu-satunya yang harus ditempuh.Islam
memiliki ciri-ciri robaniyah yaitu bahwa islam bersumber dari Allah SWT bukan
berasal dari manusia.Islam merupakan satu-kesatuan yang padu yang terfokus
pada ajaran tauhid,Allah berikan kepada manusia ajaran dan agama yang sempura
yaitu islam.

Islam dengan berbagai ketentuannya dapat menjamin bagi orang yang


melaksanakan hukum-hukum yang terdapat dalam aturan agama islam akan
mencapai tujuan yang tinggi dan akan menjadi manusia yang berlandaskan
Agama yang kuat.

2
1.2 Rumusan Masalah

Dari rincian latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan dalam


pernyataan sebagai berikut:

1. Pengertian Manusia
2. Manusia menurut pandangan Islam
3. Pengertian agama
4. Manusia membutuhkan Agama
5. Pengertian Islam
6. Hubungan Manusia dan Islam

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

1.Untuk melengkapi tugan mata kuliah Pendidikan Agama Islam

2. Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Manusia, Agama, dan


Islam

3. Mengetahui mengapa manusia membutuhkan agama.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A.MANUSIA

Pengertian Manusia Secara Umum

Manusia dalam bahasa Inggris disebut man (asal kata dari bahasa Anglo-Saxon),
mann). Arti dasar dari kata ini tidak jelas tetapi pada dasarnya dapat dikaitkan
dengan mens (latin), yang berarti da yang berpikir. Demikian halnya arti kata
anthropos (Yunani) tidak begitu jelas. Semula anthropos berarti seseorang yang
melihat ke atas. Sekarang kata ini dipakai untuk mengartikan wajah manusia.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:714) manusia diartikan sebagai


makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk yang lain). Sedangkan
menurut Endang Saifuddin Anshari yang dikutip oleh. mahmud dan Tedi Priatna
(2005:62) manusia adalah hewan yang berfikir. Berfikir adalah bertanya. Bertanya
adalah mencari jawaban. Mencari jawaban adalah mencari kebenaran. Mencari
jawaban tentang Tuhan, alam, manusia, artinya mencari kebenaran tentang Tuhan,
alam, dan manusia. Jadi, pada akhirnya manusia adalah makhluk pencari
kebenaran.

Manusia secara Etimologi

Manusia berarti makhluk yang berakal budi dan mampu menguasai makhluk
lain.karena makhluk yang diciptakan Allah SWT yang memiliki akal serta nafsu
hanya manusia.

Berikut diuraikan pendapat para filosof Barat tentang pengertian manusia ini
sebagai berikut:

1. Plato memandang manusia pada hakikatnya sebagai suatu kesatuan


pikiran, kehendak, dan nafsu-nafsu;
2. Aristoteles memandang manusia sebagai makhluk rasional yang memiliki
kesatuan organik antara tubuh dan jasad;
3. Sartre mendefinisikan manusia sebagai nol yang me-nol-kan pour soi
yang bukan merupakan objek melainkan subjek, yang kodratnya bebas
(Loren Bagus, 2000:266)
4. Jika dilihat dari segi biologis, hampir tidak dapat dibedakan antara
manusia dan hewan. Perbedaan terdapat pada sisi rohani yang dimiliki
manusia, dan akal budinya. Dengan akal inilah manusia melahirkan
kebudayaan dan peradaban. Dengan akalnya tersebut, manusia dapat
berimajinasi dan memiliki tujuan.

4
5. Socrates (470-399 SM) yang dikutip oleh Ahmad Tafsir (2006:8)
mengatakan tentang hakikat bahwa manusia adalah makhluk yang dalam
dirinya tertanam jawaban mengenai berbagai persoalan dunia. Manusia
bertanya tentang dunia dan masingmasing mempunyai jawaban tentang
dunia. Lanjut Socrates, seringkali manusia itu tidak menyadari bahwa
dalam dirinya terpendam jawaban-jawaban bagi persoalan yang
dipertanyakannya. Oleh karena itu, perlu adanya bantuan orang lain untuk
mengemukakan jawaban-jawaban yang masih terpendam tersebut.
Diperlukan orang lain untuk melahirkan ide yang ada dalam manusia itu.

Manusi Menurut Pandangan Islam

Bumi dan Langit adalah milik Allah SWT,dia yang menciptakannya ,dan dia pula
yang mempergantikannya siang malam.Siang manusia dapat melakukan berbagai
macam kegitan,seperti ke sekolah ,ke kantor, ke pasar ,ke sawah dan
sebagainya.sebaliknya diwaktu malam manusia dapat istirahat mengumpulkan
kembali energy yang sudah mereka paki di siang hari agar dapat beraktifitas
dengan normal keesokan harinya.

Dialah yang menjadikan malam bagimu supaya kamu beristirahat pdanya dan
(menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia
Allah).Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda(kekuasaan
Allah) bagi orang-orang yang mendengar.(QS Yunus,10:67)

Allah Swt telah menurunkan Kitab Suci Al-Quran yang ayat-ayat Nya sebagian
menggambarkan dan menyebutkkan nama-nama tentang manusia dari berbagai
aspek.Allah menggunakan sejumlah panggilan bagi manusia yaitu: Bani Adam,
Al Basyar,An Nas,Abdun(hamba), dan Al Insan

5
Proses Penciptaan Manusia

Manusia diciptakan sebagai makhluk yang terbaik dan sempurna:

Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-


baiknya.(QS At-Tin 95:4)

-Mulanya Allah menciptakan manusia dari tanah liat yang kering berasal dari
lumpur hitam yang diberi bentuk.

-Kemudian penciptaan berikutnya diciptakan dari saripati tanah

Dia lah yang menciptakan mu dari tanah kemudian dari stetes mani,sesudah itu
dari segumpal darah,kemudian dilahirkannya kamu sebagi seorang
anak,kemudian(kamu dibiarkan hidup)supaya kamu bias pada
masa(dewasa)kemudian(dibiarkan kamu hidup lagi)sampai tua,di antar kamu ada
yang di wafatkan sebelum itu.(kami perbuat demikian) supaya kamu sampai pada
ajal yang ditentukannya dan supaya kamu memahaminya. (QS Al-
Mukmin,40:67)

Penyebutan kata Tanah dengan beberapa istilah oleh tuhan di dalam Al-
Quran,menurut para ahli menunjukkan bahwa penciptaan manusia memang dari
berbagai jenis dan unsur yang terkandung pada tanah,seperti tanah liat,tanah
lempung,partikel-partikel lain,pasir,bebatuan,unsur-unsur tambang,humus ,dan
salah satu unsur yang paling penting adalah air.

-Lalu manusia yang berasal dari saripati tanah itu,tersimpan di dalam kandungan
ibu,menjadi segumpal darah dan kemudian terjadi proses pembentukan dalam
Rahim sehingga menjadi janin dan bayi.

6
-Ketika tanah sudah berbentuk manusia,sudah sempurna kejadiannya,maka Allah
SWT meniupkan ke dalam unsur tanah itu ruh(ciptaannya),maka tanah yang
berbentuk manusia itu menjadi hidup.

-Perpaduan sifat tanah dan ruh ini menjadikan manusia memiliki sifat yang
bertentangan yang berasal dari unsur pembentuknya.1

-Dalam segi bahasa dua unsur tersebut sering disebut dengan istilah raga dan jiwa,
dan jasmani dan rohani,atau fisik dan mental.

-Pertarungan kedua unsur itu adalah pertarungan yang terjadi antara bisikan
malaikat dan bisikan iblis.Di dalam Al-Quran Allah menginformasikan bahwa
Dia telah memberikan potensi kepada manusia untuk bebas menempuh dua jalan:

Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan(jalan kebajikan dan jalan
kejahatan). (QS Al-Balad, 90:10)

Eksistensi dan Martabat Manusia

Manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa,kadang berbeda


kulitnya,tinggi-rendahnya,sifat dan keinginannya,namun dimata Allah tidaklah
berbeda,yang berbeda antara manusia satu dengan yang lain adalah ketaqwaannya
kepada Allah SWT.

Manusia di jadikan Allah SWT sebagai khalifah dimuka bumi ini,yaitu makhluk
yang bertugas mengurus bumi dan seluruh isinya,menata,dan mengolahnya untuk
kemakmuran hidup manusia di dunia ini.Tugas ini lah yang nantinya menjadi
pertanggung jaawaban manusia saat ada di hadapan Allah SWT.

Siapa di antara manusia yang paling baik melaksanakan tugas itu,semua akan
diperhitungkan oleh Allah SWT,dan tidak akan ada seorang pun yang akan
terzolimi

1
Tanah sifatnya rendah,(berada)di bawah,kotor,kasar,dan berbentuk materi atau benda
Ruh sifatnya suci,tinggi,halus,non materi. Amran, Elwan. Islam Agama Global, (Jakarta:
Midada Rahma Press, 2008), 6

7
Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarah pun,niscaya dia akan
melihat(balasanya).Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar
dzarah pun,niscaya dia akan melihat balasannya pula. (QS Al-Zalzalah,99:7-8)

Islam tidak memberikan hak yang istimewa kepada perseorangan,golongan dan


kelompok,namun Allah memberikan peluang dan kesempatan yang sama kepada
semua manusia,untuk bekerja,berusaha dan berikhtiar memperoleh sesuatu yang
dapat memberikan manfaat berupa kesempatan,ketentraman,kedamaian dan
kebahagiaan dalam hidup di dunia dan akhirat.

Sebagai orang yang beriman ,kita dalam melakukan segala aktivitas selalu
berpijak pada iman untuk menggapai kehidupan yang layak di dunia dan
kebahagiaan abadi di akhirat nanti.

Untuk memenuhi harapan dan cita cita manusia itu,Allah memberikan anugerah
kepada manusia berupa akal.Dengan akalnya manusia dapat melakukan tindakan
seharu-hari dalam rangka hubungan antar mansia.Akal bersifat nisbi 2 ,sehingga
tidak semua persoalan dapat diatasi dengan akal. Akal dapat berfungsi dengan
baik dan memberi manfaat kepada orang lain jika sesuai dengan kehendak
Pencipta-Nya.

Oleh karena itulah Allah SWT memberikan satu hidayah lagi,yaitu berupa
Agama. Agama ini dibawa oleh para Rasul-Nya.Mereka aadalah manusia pilihan
yang cerdas dan terpercaya, yang dapat menyerap apa yang dikhendaki Allah
berupa wahyu yang memuat aturan-aturan untuk disampaikan kepada manusia.
Wahyu itulah sebagai pedoman bagi akal untuk menghasilkan keputusan-
keputusan yang baik dan benar sesuai dengan ketentuan Allah SWT.

Oleh sebab itu manusia harus mempelajari wahyu Allah SWT(ayat ayat Allah)
baik dalam Kitab-Kitab suci maupun ayat-ayat Allah yang bukan dari kitab Suci
sebagai Sunatullah(fenomena alam semesta).

Menurut filosof Ibnu Miskaweh:

Agama itu hanya untuk manusia yang berakal dan tidak ada agama untuk
manusia yang tidak berakal.

2
Nisbi artinya selalu berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Amran,
Elwan. Islam Agama Global, (Jakarta: Midada Rahma Press, 2008), 13

8
Sebagai hamba Allah

Sebagai hamba Allah manusia mempunyai kewajiban untuk mengabdi dan


beribadah hanya kepada Allah sang pencipta.

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepadaku. (QS Adz-Dzariyat,51:56)

Beribadah artinya mengabdi,menyembah,termasuk di dalamnya segala macam


perbuatan oleh tubuh,anggota badan,pancaindera,lisan(perkataan) dan niat yang
ada di dalam hati.Tentang tatacara ,dan pola ibadah di contohkan secara jelas oleh
Nabi Muhammad SAW di dalam sunnahnya.

Sikap Beribadah

Dalam melaksanakan ibadah kita harus mengikuti tata cara yang sudah di tentukan
dalam islam dan yang suda di jelaskan oleh nabi Muhammad SAW (tidak boleh di
lebihkan dan juga tidak boleh di kurangkan).Dan juga dalam melaksanakan ibadah
kita harus ikhlas menjalankannya.3apakah orang iu melakukan ibadahnya dengan
ikhlas atau tidak itu tergantung terhadap niatnya.

Selaku hamba Allah yang berkewajiban beribadah langsung secara ikhlas


,manusia sekaligus juga mempunyai tugas-tugas keagamaan yang berpijak pada
lima tujuan syariah yaitu;

1.Memelihara Agama
2.Memelihara jiwa
3.Memelihara keturunan
4.Memelihara akal
5.Memelihara Harta

Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah

Allah Menjadikan manusia sebagai khalifah,penguasa,pemimpin di muka bumi


untuk mengurus,menjaga,memelihara, dan mengatur bumi agar tercipta kehidupan
yang nyaman,saling membantu,saling menolong,saling mengingatkan,saling
menasihati,saling mempercayai,bekerja sama,membangun dunia dan lingkungan
yang tertib dan damai.

3
Ikhlas artinya dengan hati yang tulus,hati yang bersih,hati yang jujur,melakukan ibadah hanya
dengan tujuan untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Amran, Elwan. Islam Agama Global,
(Jakarta: Midada Rahma Press, 2008), 18

9
Sebagai khalifah manusia harus mengisi jiwanya dengan iman kepada Allah
SWT,agar tindakan,perbuatan, dan ucapan dapat terawasi oleh iman. Dengan
begitu,aktivitas manusia tersebut dapat memberi manfaat bagi manusia.

Tujuan Hidup Manusia

Menurut Islam kehidupan manusia sesungguhnya sebagai dilukiskan oleh Abu


Musa Al-Asyari berpinda-pindah dari suatu alam kea lam lain.Mulanya hidup di
alam arwah,kemudian di alam arham,dalam kandungan ibu,lalu hidup di kurun
dunia,dan pada akhirnya kita sebagai manusia akan mengalami kematian dan akan
mengalami kehidupan yang baru yang ada di alam barzakh,kehidupan yang abadi
akan dimulai saat kiamat melanda alam semesta ini.

Kehidupan di dunia menurut islam adalah hanyalah tempat untuk bertanam,tempat


mencari bekal di akhirat nanti.Hidup di dunia ini hanya bersifat
sementara,berbeda dengan kehidupan akhirat yang bersifat abadi dan kekal.Yang
akan dipetik di akhirat itu adalah tanaman yang sudah kita tanam di dunia ini,yaitu
amal.Amal baik akan di balas dengan kebajikan dan amal buruk akan dibalas
dengan ganjaran buruk juga.

Jadi tujuan hidup manusia di dunia ini hanyalah berusaha untuk mendapatkan
pahala sebanyak-banyak nya,agar mendapat kehidupan yang tentram di akhirat
nanti.

B.AGAMA

Kata agama dalam bahasa Indonesia berarti sama dengan kata Al-Dien dalam
bahasa Arab dan Semit atau dalam bahasa Eropa sama dengan Religion(Iggris),la
Religion(Perancis), De Religie (Belanda),die Religion (Jerman). Secara
bahasa,perkataan agama berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tidak
pergi,tetap di tempat,di warisi turun menurun.

Hidayat Allah(petunjuk) yang di berikan Allah berupa: insting,pancaindra,dan


akal,seringkali tidak cukup kuat bagi manusia untuk menemukan apa
sesungguhnya fungsi dan tujuan hidupnya di dunia ini. Untuk melengkapi tiga
petunjuk tersebut lagi petunjuk ke empat berupa agama. Agamalah yang
mengajarkan bahwa manusia bukan hanya hidup di dunia ini saja. Agar hidupnya
bahagia., manusia diwajibkan untuk menanam, mengumpulkan bekal kebajikan
sebanyak banyaknya di dunia ini.

10
Agama sebagai pedoman

-Tugas-tugas keagamaan berpijak pada 5 tujuan:

1.Memelihara Agama dengan melakukan Ibadah yang sudah di tentukan agama.


2.Memelihara jiwa diri dengan kewajiban mempertahan kan hidup
3.Memelihara keturunan dengan adanya lembaga pernikahan untuk memelihara
kejelasan keturunan seseorang
4.Memelihara akal dengan kewajiban menghindari segala macam hal yang
menyebabkan akal cidera dan tidak normal.
5.Memelihara harta yang halal

Pengelompokan Agama

Dalam pengelompokan agama-agama,terdapat berbagai versi.Ada yang


meneglompokannya menurut Negara atau asal tempatnya,seperti agama mesir
kuno,romawi kuno,agama Persia,agama india,agama cina,agam jepang,dll

Ada yang mengelompokkan agama menurut sifat dan kondisi masyarakat


penganutnya,yaitu agama-agama masyarakat primitive dan agama-agama yang
dianut oleh masyarakat yang sudah maju,seperti agama monoteisme dan agama
tauhid.Lalu agama-agama yang dianut oleh masyarakat primitive itu ada
animisme,dinamisme,dan politeisme.

Selaib cara cara tersebut di atas,ada lagi yang mengelompokkan agama dalam dua
kelompok, yaitu a agama wadhi(natural religion) atau agama alamiah dan agama
samawi(revealed religion)4 atau agama yang diwahyukan.

Agama wadhi adalah agama agama yang timbul di antara manusia sendiri dan
lingkungan di mana mereka hidup. Yang tergolong agama wadhi antara lain:
Agama Hindu, Agama Budha,Kong Hu cu,dan Shinto

Agama islam adalah agama universal dan menjadi rahmat bagi seluruh
alam(rahmatan lil'alamin).islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan
Tuhannya, tetapi juga memberikan tuntutan bagaimana manusia berhubungan
dengan sesesamanya,dan bagaimana kedudukan manusia di tengah-tengah alam
semesta(Qs 3:12)

4
Dinamisme adalah agama yang para penganutnya memiliki keyakinan terhadap kekuatan ghaib
Animisme adalah agama yang para penganutnya mempecayai bahwa benda-benda memiliki roh
Politeisme adalah kepercayaan terhadap dewa-dewa

11
Agama sebagai kekuatan untuk mengembangkan akhlak manusia

Pernyataan yang sering muncul bagi orang-orang dewasa bahkan remaja


adalahapakah agama ini penting buat kita?jika kita meninjau sejenak akan
sejarah peradaban manusia,kita akan tahu,bahwa agama dalah kekuatan raksasa
yang telah mewujudkan perkembangan manusia seperti sekarang ini.Bahkan
semua yang baik dan mulia dalam diri manusia itu dihayati oleh iman kepada
Allah SWT,ini adalah kebenaran yang tak dapat dibantah sekalipun oleh orang
atheis. 5 Para Nabi secara bergiliran telah mengubah sejarah manusia dan
mengangkat derajat mereka dari lembah kehinaan menuju puncak ketinggian
akhlak yang tak pernah diimpikan.Hanya melalui ajaran Nabi besar yang
membuat orang mampu menaklukan hawa nafsunya dan menempatkan cita-cita
luhur di hadapannya dengan pengorbanan tanpa pamrih guna kepentingan umat
manusia.ika kita mempelajari perasaan luhur yang pada dewasa ini
membangkitkan semangat manusia,kita pasti akan menemukan bahwa perasaan
luhur ini berasal dari ajaran dan suri tauladan dari beberapa orang suci yang
mempercayai tuhan.

Memahahi Kepercayaan Sebagai Iman

Wujud iman termuat dalam 3 unsur yaitu isi hati, ucapan, dan perbuatan. Dalam
artian diyakini dalam hati yaitu dengan percaya akan adanya Allah SWT,
diucapkan dengan lisan yaitu dengan mengucapkan 2 kalimat syahadat, dan
dilakukan dengan perbuatan maksudnya menjalankan seluruh perintah Nya dan
menjauhi seluruh larangan Nya.

Seseorang yang dikatakan beriman bukan hanya percaya terhadap sesuatu,


melainkan kepercayaan itu mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan
sesuatu sesuai dengan keyakinan. Karena itu iman bukan hanya dipercayai atau
diucapkan, melainkan menyatu secara utuh dalam diri seseorang yang dibuktikan
dalam perbuatannya.

Akidah Islam adalah bagian yang paling pokok dalam agama Islam. Ia merupakan
keyakinan yang menjadi dasar dari segala suatu tindakan atau amal. Seseorang
dipandang sebagai muslim itu bukan muslim tergantung pada akidahnya. Apabila
ia berakidah Islam, maka segala sesuatu yang dilakukannya akan bernilai sebagai
amaliah seorang muslim atau amal saleh. Apabila tidak beraqidah, maka segala

5
Atheis adalah orang yang tidak mempercayai adanya keberadaan Agama dan Tuhan. Amran,
Elwan. Islam Agama Global, (Jakarta: Midada Rahma Press, 2008), 41

12
amalnya tidak memiliki arti apa-apa, kendatipun perbuatan yang dilakukan
bernilai dalam pendengaran manusia.

Akidah Islam atau iman mengikat seorang muslim, sehingga ia mengikat dengan
segala aturan hukum yang datang dari Islam. Oleh karena itu menjadi seorang
muslim berarti meyakini dan melaksanakan segala sesuatu yang diatur alam ajaran
Islam. Seluruh hidupnya didasarkan pada ajaran Islam.

Tanda-Tanda orang yang Beriman

-Bekerja keras berdasarkan kerangka ilmu Allah, yang diiringi dengan doa, yaitu
harapan untuk tetap hidup

- Tertib melaksanakan ibadah dan selalu menjaga pelaksanaannya

- Menafkahkan rizki yang diterima

-Menghindari perkataan yang tidak bermanfaat dan menjaga kehormatan

-Memelihara amanah dan menepati janji

-Berjihad di jalan Allah dan suka menolong

-Tidak meninggalkan pertemuan sebelum meminta izin

Manusia Membutuhkan Agama

Pada hakikatnya, Manusia sangat membutuhkan agama yang dapat menuntunnya


ke jalan hidup yang benar dan dapat mengatasi segala problema hidup, sebab
ternyata banyak sekali persoalan hidup manusia yang tidak dapat diatasi oleh
dirinya sendiri. Misalnya, ketika manusia menghadapi goncangan jiwa yang amat
dahsyat,ternyata dia tidak mampu memecahkannya, bahkan banyak yang stres
atau bahkan bunuh diri,Ketika manusia mengalami kerusakan moral,ternyata
mereka tidak mampu mengatasinya, walaupun secara lahirlah sudah dilakukan.
Ketika manusia membutuhkan aturan hidup yang sempurna, lalu mereka membuat
aturan-aturan hidup,ternyata aturan hidup yang dibuatnya itu jauh dari sempurna.
Satu kelompok manusia menerima aturan itu,kelompok yang lain menolak. Yang
satu merasa diuntungkan, yang lain merasa dirugikan, dan sering sekali aturan itu
bertentangan dengan fitrah manusia. Masih banyak lagi persoalan-persoalan hidup
yang lain yang tidak dapat diatasi manusia kecuali dengan tuntunan agama.

Agamalah yang mampu memberi ketenangan yang hakiki kepada jiwa manusia,
mampu mengatasi kerusakan moral, memberi aturan hidup yang universal sesuai

13
dengan fitrah manusia,dan mampu mengatasi persoalan-persoalan hidup segenap
manusia. Agama yang dimaksud dalam hal ini adalah agama Islam.Dalam hal
tuntunan agama, Allah SWT berfirman:

Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih


lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang
mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar(al-isra:9)

Jalan yang lebih lurus dalam ayat tersebut ialah lebih lurus daripada jalan hidup
yang lain, lebih sempurna dari konsep hidup yang lain,dan lebih mampu
mengatasi berbagai problema hidup manusia daripada konsep hidup yang lain.

Jika diibaratkan manusia ini seperti mesin yang sangat rumit untuk diopersikan.
Untuk mengoperasikannya kita membutuhkan buku panduan. Buku panduan itu
berisi petunjuk pengoperasian mesin, cara merawat mesin, apa yang boleh dan
tidak boleh dilakukan kepada mesin tersebut,dan lain-lain. Sama halnya dengan
mesin,manusia di dunia ini juga membutuhkan buku panduan,buku panduan yang
dimaksud adalah Al-Quran.

C.ISLAM

Dasar Teori Barat (Kaum Materialisme)

Darwin Menurut Darwin, semua bentuk hidup dan jenis mahkluk yang kini ada di
dunia, dengan dipengaruhi oleh berbagai macam proses
alamiah, berevolusi (berkembang sangat lambat) dari bentuk-bentuk yang sangat
sederhana (yaitu mahkluk-mahkluk satu sel) menjadi beberapa jenis baru yang
lebih kompleks.

Thomas hobbes Tujuan hidup adalah kebahagiaan dan itu hanya dapat di capai
apabila kita berlomba untuk bergerak.

14
Internal

Pemelihara
eksternal

Bangunan

Islam

Rukun Islam

Asas(pondasi)
Rukun Iman

Pengertian Islam

Islam berasal dari kata assalam-yassalam-assalaamaa artinya selamat, damai,


sejahtera, penyerahan diri, tunduk dan patu. Ini mengindikasikan bahwa Agama
Islam adalah ajaran yang menciptakan keselamatan, kedamaian, kesejahteraan
diri, serta penyerahan diri, secara total untuk tunduk dan patuh terhadap ajaran-
ajarannya.

Makna ajarannya membawa kepada keselamatan, itu terlihat dari karakteristik


ajarannya antara lain: sesuai dengan fitrah dan kebutuhan, ajarannya sempurna ,
kebenarannya mutlak mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek
kehidupan fleksibel dan ringan, berlaku secara universal , serta menciptakan
rahmat bagi seluruh alam.

Artinya : Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi)


rahmatan bagi semesta alam. (Q.S. Al- Anbiya : 107)

15
Islam Sesuai Dengan Manusia

Allah SWT menciptakan Islam sebagai agama yang fleksibel dan sesuai dnegan
fitrah manusia. Sesuai fitrah yang dimaksud adalah sesuai dengan kondisi dan
keterbatasan manusia itu sendiri, termasuk dalam melaksanakan ibadah
wajib.Ajaran islam sesuai dengan fitrah manusia,sejalan dengan kehendak dan
tujuan hidup manusia yang sesungguhnya,serta dapat dibuktikan dalam kehidupan
sehari hari.

Islam sering sering disebut sebagai agama Fitrah, karena agama ini merupakan
ciptaan Allah, sebagai agama yang asli diturunkan Allah kepada manusia dan Dia
tidak pernah menurunkan agama lain selain Islam. Allah berfirman:

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui,(Qs Ar Rum 30:30)

Islam Agama Sempurna

Islam adalah satu satunya agama yang diturunkan Allah kepada umat manusia
secara estafet melalui para Nabi dan Rasul-nya sehingga sampai kepada Nabi
terakhir,Muhammad Saw sebagai penyempurna ajaran Islam sebelum(Qs 33:40)

Karakteristik ajarannya,antara lain:

(1)ajarannya selain sederhana, rasional,dan praktis juga membangkitkan


kemampuan berpikir dan mendorong manusia untuk menggunakan penalarannya

(2) kesatuan antara kebendaan dan kerohanian

(3) islam memberikan petunjuk bagi seluruh kehidupan manusia meskipun


sebagian petunjuk bersifat umum

(4) keseimbangan antara individu dan masyarakat

(5)islam bersifat menyeluruh dan universal

16
(6) ketetapan dan perubahan

Islam sering juga disebut sebagai agama fitrah,karena agama ini merupakan
ciptaan Allah,sebagai agama yang asli diturunkan oleh Allah kepada manusia,dan
Dia tidak pernah menurunkan agama lain selain Islam

Islam disebut juga agama tauhid, karena ajaran pokok dan utamanya adalah
keimanan yang murni kepada Tuhan Yang Maha Esa,"Tiada Tuhan selain Allah",
sebagaimana dinyatakan dalam syahadat ketika pertama kali memasuki gerbang
Islam "Asyhadu alla ilaaha illallah"(aku bersaksi bahwasanya tiada Tuhan selain
Allah).

Bentuk-bentuk Rahmatan Lil Aalamiin

Bentuk-bentuk rahmatan lil alamin6 terlihat pada ajaran islam diantaranya :

a.Islam memberikan petunjuk ke jalan kebenaran.

b.Islam memberikan kebebasan kepada manusia untuk menggunakan potensi yang


diberikan oleh Allah SWT secara bertanggung jawab.

c.Islam menghormati dan menghargai semua manusia sebagai hamba Allah SWT.

d. Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan proporsional.

Konsep Rahmatan Lil Alaamiin

Tugas Nabi Muhammad adalah membawa rahmat bagi sekalian alam, maka itu
pulalah risalah agama yang dibawanya. Tegasnya, risalah Islam ialah
mendatangkan rahmat buat seluruh alam. Lawan daripada rahmat ialah bencan
dan malapetaka. Maka jika dirumuskan ke dalam bentuk kalimat yang
menggunakan kata peniadaan, kita lalu mendapat pengertian baru tapi lebih tegas
bahwa islam itu bukan bencana alam. Dengan demikian kehadiran Islam di
alam ini bukan untuk bencana dan malapetaka, tetapi untuk keselamatan, untuk
kesejahteraan dan untuk kebahagiaan manusia lahir dan batin, baik secara
perseorangan maupun secara bersama-sama dalam masyarakat.

Islam itu ibarat Ratu Adil yang menjadi tumpuan harapan manusia. Ia harus
mengangkat manusia dari kehinaan menjadi mulia, menunjuki manusia yang
tersesat jalan. Membebaskan manusia dari semua macam kezhaliman, melepaskan
manusia dari rantai perbudakan, memerdekakan manusia dari kemiskinan rohani
dan materi, dan sebagainya. Tugas Islam memberikan dunia hari depan yang cerah

6
Rahmatan lil Alamin=Rahmat untuk alam semesta

17
dan penuh harapan. Manusia akhirnya merasakan nikmat dan bahagia karena
Islam.

Kebenaran risalah Islam sebagai rahmat bagi manusia, terletak pada


kesempurnaan Islam itu sendiri. Islam adalah dalam satu kesatuan ajaran, ajaran
yang satu dengan yang lainnya mempunyai nisbat dan hubungan yang saling
berkait. Maka Islam dapat kita lihat serempak dalam tiga segi yaitu aqidah,
syariah dan nizam.

Pengaruh Rahmatan Lilalamin Bagi Non Muslim

Dalam memperlakukan non muslim (Ahli Dzimmah) mereka mendapatkan hak


seperti yang didapatkan oleh kaum Muslimin, kecuali pada perkara-perkara yang
terbatas dan perkecualian. Sebagaimana halnya juga mereka dikenakan kewajiban
seperti yang dikenakan terhadap kaum Muslimin. Kecuali pada apa-apa yang
diperkecualikan. Ialah hak memperoleh perlindungan yaitu melindungi mereka
dari segala permusuhan eksternal. Ijma Ulama umat Islam terjadi dalam hal ini
seperti yang diriwayatkan Abu Daud dan Al-Baihaqi

Siapa-siapa yang menzhalimi kafir muahad atau mengurangi haknya, atau


membebaninya di luar kesanggupannya, atau mengambil sesuatu daripadanya
tanpa kerelaannya, maka akulah yang menjadi seterunya pada hari Kiamat (HR.
Abu Daud dan Al-Baihaqi)

Kemudian melindungi darah dan badan mereka, melindungi harta mereka,


menjaga kehormatan mereka, memberikan jaminan sosial ketika dalam keadaan
lemah, kebebasan beragama, kebebasan bekerja, berusaha dan menjadi pejabat,
inilah beberapa contoh dan saksi-saksi yang dicatat sejarah mengenai sikap kaum
Muslimin dan pengaruhnya terhadap Ahli Dzimmah.

Asas atau Pondasi Agama Islam

Asas atau pondasi agama islam berupa Rukun Iman dan Rukun Islam. Rukun
Iman dan Rukun Islam merupakan salah satu pilar penting dalam agama islam
yang harus dimiliki dan diamalkan sebagai seorang muslim, ibaratkan kita akan
membangun rumah jika pondasi nya kurang otomatis ketika terjadi gempa akan
rubuh,begitupula apabila kepribadian kita tidak diperkuat dengan rukun iman dan
rukun islam apabila terjadi goncangan atau cobaan hidup pastilah akan goyang.

18
Rukun Islam

1.Mengucap dua kalimat syahadat.

Syahadat ini memiliki makna mengucapkan dengan lisan, membenarkan dengan


hati lalu mengamalkannya melalui perbuatan. Adapun orang yang
mengucapkannya secara lisan namun tidak mengetahui maknanya dan tidak
mengamalkannya maka tidak ada manfaat sama sekali dengan syahadatnya.

2.Menunaikan sholat lima waktu dalam sehari semalam.

Shalat merupakan ibadah yang sangat agung kedudukannya dan Shalat mendapat
perhatian dan prioritas utama dalam Islam. Keutamaan salat dan kedudukannya
diantara ibadah-ibadah yang lain telah dijelaskan dalam Islam. Ia merupakan
sarana penghubung antara seorang hamba dengan Tuhannya. Ia juga merupakan
gambaran ketaatan seorang hamba akan segala perintah Tuhannya.

3.Mengeluarkan zakat.

Zakat adalah kewajiban menyisihkan jenis harta tertentu untuk disalurkan kepada
sekelompok orang tertentu pada waktu tertentu.

4.Berpuasa pada bulan Ramadhan.

Pengertian puasa merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya.


Seorang hamba meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah.
Hal itu di antara sarana terbesar mencapai taqwa kepada Allah taala.

5.Melaksanakan haji bagi mereka yang mampu.

Haji merupakan bentuk ibadah kepada Allah taala dengan ruh, badan dan harta.

Rukun Iman

1. Iman kepada Allah

Seseorang tidak dikatakan beriman kepada Allah hingga dia mengimani 4 hal:
Mengimani adanya Allah. Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada yang
mencipta, menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah. Mengimani
uluhiah Allah, bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah dan
mengingkari semua sembahan selain Allah Taala. Mengimani semua nama dan
sifat Allah (al-Asma'ul Husna) yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang

19
Nabi-Nya tetapkan untuk Allah, serta menjauhi sikap menghilangkan makna,
memalingkan makna, mempertanyakan, dan menyerupakanNya.

2. Iman kepada Malaikat-malaikat Allah

Mengimani adanya, setiap amalan dan tugas yang diberikan Allah kepada
mereka.

3. Iman kepada Kitab-kitab Allah

Mengimani bahwa seluruh kitab Allah adalah ucapan-Nya dan bukanlah


ciptaanNya. karena kalam (ucapan) merupakan sifat Allah dan sifat Allah
bukanlah makhluk. Muslim wajib mengimani bahwa Al-Qur`an merupakan
penghapus hukum dari semua kitab suci yang turun sebelumnya.

4. Iman kepada Rasul-rasul Allah

Mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah
Taala pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan
tetapi mereka semua tetaplah merupakan manusia biasa yang sama sekali tidak
mempunyai sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya menyembah para nabi
dan rasul adalah kebatilan yang nyata. Wajib mengimani bahwa semua wahyu
kepada nabi dan rasul itu adalah benar dan bersumber dari Allah Taala. Juga
wajib mengakui setiap nabi dan rasul yang kita ketahui namanya dan yang tidak
kita ketahui namanya.

5. Iman kepada Hari Akhir

Mengimani semua yang terjadi di alam barzakh (di antara dunia dan akhirat)
berupa fitnah kubur (nikmat kubur atau siksa kubur). Mengimani tanda-tanda hari
kiamat. Mengimani hari kebangkitan di padang mahsyar hingga berakhir di Surga
atau Neraka.

6. Iman kepada Qada dan Qadar, yaitu takdir yang baik dan buruk

Mengimani kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu berasal dari Allah
Taala. Karena seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat dan sifat mereka begitupula
perbuatan mereka adalah ciptaan Allah.

Memahami Islam secara baik dan benar

Sebagai agama wahyu terakhir, agama Islam merupakan satu sistem aqidah,
syariah dan akhlak yang mengatur hidup dan kehidupan manusia dalam berbagai
hubungan baik dengan Tuhan, manusia dan alam lingkungan. Untuk itu, ketika

20
kita memahami Islam secara baik dan benar maka perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut :

Pertama, pelajarilah Islam dari sumber aslinya yaitu Al-Quran yang memuat
wahyu-wahyu Allah dan hadits yang berisih sunnah Rasulullah SAW.
Memperlajari Islam dari dan dengan mempergunakan sumber tersebut akan
memperkecil salah paham bahkan juga dapat menghindarinya. Apalagi saat ini Al-
Quran telah diterjemahkan keberbagai bahasa termasuk bahasa Gorontalo yang
memudahkan pemahaman kita dalam mempelajari Al-Quran.

Kedua, Islam tidak dipahami secara parsial tetapi intergral. Artinya Islam tidak
dipelajari sepotong-sepotong tetapi secara keseluruhan dan dipadukan dalam satu
kesatuan utuh yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

Ketiga, Islam dipelajari dari hasil karya atau kepustakaan ditulis oleh mereka yang
telah mengkaji dan memahami Islam secara baik dan benar seperti para ulama,
cendekiawan muslim yang diakui otoritas kepakarannya.

Keempat, dihubungkan dengan berbagai persoalan yang dihadapi manusia dalam


masyarakat dan dilihat relasi serta relevasinya dengan persoalan politik, ekonomi,
social, budaya sepanjang sejarah manusia terutama sejarah Islam.

Kelima, memahami Islam dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang berkembang


seperti ilmu-ilmu alamiah, social budaya dan sebagainya.

Keenam, tidak menyamakan islam dengan umat islam, terutama dengan keadaan
umat islam pada suatu masa disuatu tempat. Tidak langsung member kesimpulan
tentang Islam setelah melihat pemeluk-pemeluknya yaitu umat Islam.

Ketujuh, pelajarilah Islam dengan metode yang selaras dengan agama dan ajaran
Islam.

Memahami Allah sebagai Illah

Dalam upaya kita mengetahui hakikat keberadaan Tuhan, yang harus kita ketahui
bukanlah apa yang seyogyanya merupakan benda semata, akan tetapi apa yang
sesungguhnya ada. Tuhan itu Maha Ada. Dia ada dari diri-Nya sendiri, Self
Existent. Tuhan tidak bergantung pada sesuatu yang lain demi menjadi Tuhan.
Sementara kita berada karena Tuhan telah menciptakan kita. Tuhan berada karena
Ia ada.

Tuhan bersifat abadi, tanpa awal dan akhir. Tuhan selalu berada di mana-mana.
Kemanapun dan dimanapun kita berada, Tuhan akan selalu menyertai kita. Tiada
sedikit pun ruang tanpa kehadiran-Nya. Kita juga tidak perlu mencari dimana Dia

21
berada, yang diperlukan hanyalah kesadaran kita akan hakikat keberadaan-Nya
dan bukti-bukti Kekuasaan-Nya.

Menurut para agamawan, apabila kita masih belum juga menyadari kehadiran-
Nya, mungkin mata hati kita yang masih tertutup, sehingga kita tidak menyadari
kehadiran-Nya. Padahal Tuhan itu sangat dekat dengan kita, bahkan lebih dekat
dari pada urat leher kita!

Dengan demikian, tanpa melihat dzat-Nya yang Maha Agung, kita telah dapat
mengungkap hakikat keberadaan-Nya melalui segala ciptaan-Nya yang ada, tidak
terkecuali pada diri kita sendiri. Begitu banyak hal yang dapat kita jadikan bukti
akan hakikat keberadaan-Nya. Apa yang ada pada diri kita sendiri dan semua yang
ada di alam semesta ini, tanpa kecuali, dapat dijadikan bukti akan hakikat
keberadaan-Nya.

Pengertian Tuhan Dalam Perspektif Islam

Rabb adalah"Tuhan Sang Maha Pencipta", yang meciptakan keseluruhan alam ini
tidak hanya sekedar menciptakan tetapi juga di maksudkan sebagai " Sang Maha
Pemelihara". Dan juga setiap kejadian tidak lepas dari kekuasaan-Nya
sebagai"Sang Maha Pengatur".

Malik Dalam Al-Qur'an, kata Malik di pakai untuk menunjukan pada Tuhan yang
berkuasa mempunyai,memiliki atau merajai sesuatu.

Illah Secara etimologis ''llaah''mempuyai arti sebagai yang disembah dengan


sebenarnya atau tidak sebenarnya.Apa saja yang disembah manusia ,dia itu llaah
namanya.Ini yang membedakan seseorang apakah muslim atau bukan.

Bukti Adanya Allah

Adanya Allah swt adalah sesuatu yang bersifat aksiomatik. Namun, di sini akan
dikemukakan dalil-dalil yang menyatakan wujud (adanya) Allah swt, untuk
memberikan pengertian secara rasional. Mengimani Wujud Allah Subhanahu wa
Taala Wujud Allah telah dibuktikan oleh fitrah,akal,syara,dan indera.7

Dalil Fitrah

Manusia diciptakan dengan fitrah bertuhan, sehingga kadangkala disadari atau


tidak, disertai belajar ataupun tidak naluri berketuhanannya itu akan bangkit.

Allah SWT Berfirman :

7
Aksiomatik adalah sesuatu yang kebenarannya telah diakui, tanpa perlu
pembuktian yang bertele-tele

22
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab: Betul (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi. (Al-Araf:172)

"Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: Siapakah yang menciptakan
mereka, niscaya mereka menjawab: Allah, maka bagaimanakah mereka dapat
dipalingkan (dari menyembah Allah)"...? (Az-Zukhruf:87)

Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, dan sesungguhnya kedua orang
tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi (HR. Al Bukhari)

Ayat dan hadis tersebut menjelaskan kondisi fitrah manusia yang bertuhan.
Ketuhanan ini bisa difahami sebagai ketuhanan Islam, karena pengakuannya
bahwa Allah SWT adalah Tuhan. Selain itu adanya pernyataan kedua orang tua
yang menjadikannya sebagai Nasrani, Yahudi atau Majusi, tanpa menunjukkan
kata menjadikan Islam terkandung maksud bahwa menjadi Islam adalah tuntutan
fitrah. Dari sini bisa disimpulkan bahwa secara fitrah, tidak ada manusia yang
menolak adanya Allah sebagai Tuhan yang hakiki, hanya kadang-kadang faktor
luar bisa membelokkan dari Tuhan yang hakiki menjadi tuhan-tuhan lain yang
menyimpang.

Dalil Naqli

Meskipun secara fitrah dan akal manusia telah mampu menangkap adanya Tuhan,
namun manusia tetap membutuhkan informasi dari Allah swt untuk mengenal
dzat-Nya. Sebab akal dan fitrah tidak bisa menjelaskan siapa Tuhan yang
sebenarnya.

Allah menjelaskan tentang jati diri-Nya di dalam Al-Quran:

Artinya: "Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit
dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia menutupkan

23
malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula)
matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintahNya.
Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah,
Tuhan semesta alam".(Al-Araf:54)

Dalil Inderawi

Bukti inderawi tentang wujud Allah swt dapat dijelaskan melalui dua fenomena:

-Fenomena Pengabulan doa

-Fenomena Mukjizat

24
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

1. Manusia adalah makhluk yang termulia di bandingkan dengan makhluk


lainnya,karena manusia dianugrahi akal dan nafsu
2. Hidayat Allah(petunjuk) yang di berikan Allah berupa:
insting,pancaindra,dan akal,seringkali tidak cukup kuat bagi manusia
untuk menemukan apa sesungguhnya fungsi dan tujuan hidupnya di dunia
ini. Untuk melengkapi tiga petunjuk tersebut lagi petunjuk ke empat
berupa agama. Agamalah yang mengajarkan bahwa manusia bukan hanya
hidup di dunia ini saja. Agar hidupnya bahagia., manusia diwajibkan untuk
menanam, mengumpulkan bekal kebajikan sebanyak banyaknya di dunia
ini.
3. Agama sangat di perlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup sehingga
ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam.
4. Islam adalah ajaran yang menciptakan keselamatan, kedamaian,
kesejahteraan diri, serta penyerahan diri, secara total untuk tunduk dan
patuh terhadap ajaran-ajarannya. Islam adalah satu satunya agama yang
diturunkan Allah kepada umat manusia secara estafet melalui para Nabi
dan Rasul-nya sehingga sampai kepada Nabi terakhir,Muhammad Saw
sebagai penyempurna ajaran Islam sebelum

3.2 Saran

Kita adalah sebaik-baiknya makhluk ciptaan Allah. Kita mempunyai bentuk yang
sempurna, mempunyai fikiran dan akal,maka dalam menjalani hidup diperlukan
sebuah pegangan yaitu agama (Islam). Untuk itu kita semestinya harus
menjunjung tinggi Islam dan memahami betul apa itu Islam dan tujuan manusia

25
DAFTAR PUSTAKA

http://khaarkha.blogspot.co.id/2012/09/makalah-manusia-agama-dan-islam.html

http://ariplie.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-manusia-secara-umum-
menurut.html

http://gudangilmuvaame.blogspot.co.id/2015/08/agama-tentang-pengertian-
manusia.html

https://hikmahkebersamaan.blogspot.co.id/2014/07/rukun-islam-dan-rukun-iman-
serta.html

HK,Bayang Tjasyana .2012. Manusia dan Alam Semesta. Bandung:Penerbit ITB

Amran, Elwan. 2008. Islam Agama Global, Jakarta: Midada Rahma Press

Zarkasi,Effendi. 2008. Khutbah Jumat , Jakarta: Gema Insani

Wahyuddin,Achmad,M Ilyas,M Saifulloh,Z Muhibbin.Pendidikan Agama Islam


untuk Perguruan Tinggi, Jakarta:Grasindo

Sanusi,Anwar. 2007. Pohon Rindang:Upaya Menggapai Makna Hidup Sejati,


Depok: Gema Insani

26
BIOGRAFI PENULIS

Fera Widyawati, lahir di Bogor tanggal 18 Januari 1998.


Perempuan yang hobi menggambar dan menonton film
ini menghabiskan sebagian besar masa sekolahnya di
Jakarta. Memulai studinya di TK Islam Cendrawasih,
kemudian di lanjutkan di SDN Pekayon 05
Pagi,kemudian berlanjut di SMP Negeri 91 Jakarta. dan
menyelesaikam pendidikan menengah atasnya di SMA
Negeri 99 Jakarta. Perempuan yang akrab disapa Fera ini
sekarang sedang melanjutkan pendidikannya di
Politeknkk Negeri Jakarta Jurusan Teknik Elektro,
Program Studi Broadband Multimedia.

Muhammad Farras Iqtisam,lahir di Tangerang,19


September 1998.Lelaki yang hobi bermain Game dan
Futsal ini ,menghabiskan sebagian besar masa sekolahnya
di kota Tangerang.Memulai studinya di TK Islam Asy-
Syukriyyah kemudian dilanjutkan di SDIT Asy-
Syukriyyah,kemudian berlanjut di SMPIT Asy-
Syukriyyah Tangerang dan merampungkan pendidikan
sekolahnya di SMAN 3 Tangerang.Sekarang ia sedang
melanjutkan studi kuliahnya di Politeknik Negeri Jakarta
Jurusan Teknik Elektro,program studi Broadband
Multimedia

27

Anda mungkin juga menyukai