I. TUJUAN
1. Mendeskripsikan teori dasar listrik.
2. Mendeskripsikan instalasi listrik.
3. Mendeskripsikan bahan dan alat listrik.
4. Merawat dan memperbaiki kerusakan ringan pada instalasi listrik.
Pada suatu unit proses ke 3 jenis instalasi tersebut diperlukan, karena unit proses
memerlukan ruangan yang terang, tenaga, dan mesin. Untuk dapat merancang, membuat
dan memelihara serta memperbaiki instalasi listrik sudah tentu diperlukan pemahaman
tentang lambang/simbol dan gambar dalam instalasi listrik.
Beberapa tabel gambar di bawah ini memperlihatkan lambang-lambang pada
gambar instalasi listrik yang penting diketahui. Ukuran-ukuran yang diberikan dalam
beberapa gambar tersebut dimaksudkan sebagai petunjuk untuk pembuatan gambar
instalasi.
.
Dengan menggunakan lambang-lambang dalam tabel-tabel di atas, gambar rencana
instalasi listrik dapat dibuat. Gambar dalam teknik instalasi listrik ada beberapa jenis,
diantaranya adalah :
1. Diagram dasar, diagram lingkaran arus dan diagram instalasi, yang mana gambar-
gambar ini sifatnya menjelaskan saja. Misalnya, diagram dasar dimaksudkan untuk
menjelaskan cara kerja suatu instalasi secara elementer. Sebagai contoh Gambar 1.2
mempelihatkan diagram dasar suatu perlengkapan hubung bagi (PHB), digambar
dengan cara disederhanakan, dan Gambar 1.3 memperlihatkan diagram yang sama,
tetapi digambar secara terperinci.
Gambar 1.8
Selanjutnya ada gambar instalasi, dari keterangan-keterangan yang tercantum dari
gambar instalasi ini dapat diambil kesimpulan, apakah dengan instalasi itu dapat
membahayakan orang atau tidak, atau dapat menimbulkan bahaya kebakaran atau
gangguan bagi konsumen lain atau tidak. Gambar 1.9. memperlihatkan gambar instalasi
untuk suatu ruangan. Saluran salurannya tidak digambar, dalam praktek gambar ini juga
dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan bagi yang bertugas memasang instalasinya
serta sebagai acuan dalam trouble shooting. Untuk menentukan letak saluran-salurannya
dapat menyesuaikan tempat pekerjaan.
Gambar 1.9 Gambar 1.10
Gambar instalasi juga dilengkapi dengan diagram instalasi. Gambar 1.10.
menunjukkan suatu diagram instalasi sederhana. Dari keterangan keterangan yang
tercantum pada diagram instalasi, dapat ditentukan apakah instalasinya sesuai dengan
peraturan atau tidak.
2. Diagram garis ganda dan Diagram garis tunggal.
Diagram ini hanya merupakan cara menggambar saja apakah dengan garis tunggal
atau dengan garis ganda dalam menggambar penghantarnya. Gambar 1.11. memperlihatkan
diagram garis ganda untuk sebuah saklar kutub satu dengan satu titik lampu. Gambar 1.12.
memperlihatkan rangkaian instalasi yang sama dalam bentuk diagram garis tunggal. Dalam
diagram garis tunggal hantaran-hantaran yang sejenis digambar dengan satu garis dengan
beberapa garis lintang kecil. Jumlah garis lintang menyatakan jumlah hantaran sejenis yang
ada.
Gambar 1.20
5. Rangkaian instalasi untuk masing-masing Gambar 1.17, 1.18 dan 1.19 atau 1.20 dibuat.
6. Hasil rangkaian instalasi dilaporkan pada asisten untuk diperiksa kebenarannya
7. Isolasi instalasi diuji dengan cara diukur tahanannya menggunakan ohm meter, dengan
cara ukur stop kontak dengan posisi lampu-lampu dilepas/di-off kan.
8. Power listriknya dimasukkan jika sudah dinyatakan benar.
9. Hasil percobaan instalasi diamati setelah diberi power listrik (posisi saklar dicatat
ketika lampu hidup dan mati).
V. DATA PERCOBAAN
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini bertujuan untuk mendiskripsikan dasar teori tentang listrik
satu fasa dan merangkai instalasi listrik satu fasa.
Pada praktikum ini digunakan sebuah pompa satu fasa untuk merangkai
sebuah instalasi listrik satu fasa.
Pada perangkaian listirk satu fasa kabel hanya disambungkan dengan daya listrik
R dan N yang memungkinkan listrik mengalami satu cycle tanpa listrik terbagi. Untuk
menyalakan motor induksi satu fasa hanya diperlukan lintasan seri terhadap tuas dan
juga sumber listrik, sama seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hanya saja satu
kabel dihubungkan di salah satu fasa untuk menggerakkan motor, lalu arusnya
dikembalikan kembali ke fasa netral. Sistem yang diterapkan pada motor satu fasa sama
seperti motor 3 fasa, hanya saja pada motor satu fasa ditambahi perangkat tambahan,
yaitu kapasitor. Pemasangan kabel yang akan dihubungkan dengan motor satu fasa
harus disesuaikan dengan kemampuan motor. Sebab akan mengalami gangguan pada
motor bila dipasang arus listrik dengan fasa yang berbeda dengan seharusnya. Serta
kapasitor digunakan untuk menyeimbangkan fasa pada motor sehingga motor tersebut
seolah olah motor fasa 3.
VII. KESIMPULAN
1. Listrik adalah peristiwa bergeraknya elektron pada suatu penghantar listrik. Sebab
itu listrik termasuk salah satu energi, karena elektron mempunyai massa dan
bergerak berarti elektron mempunyai percepatan dan terjadi perpindahan.
2. Instalasi listrik adalah jaringan listrik yang terpasang pada suatu alat, mesin atau
ruang tertentu.
3. Rangkaian instalasi listrik pada gambar dan diinterpretasikan pada prakteknya.
4. Sistem fasa satu 220 Volt hanya menggunakan dua kawat yaitu 1 nol dan 1 fasa,
biasanya digunakan pada instalasi listrik penerangan dan alat rumah tangga.