Anda di halaman 1dari 9

Bukti Audit

Setelah auditor mengembangkan tujuan audit spesifik untuk saldo akun atau golongan
transaksi yang material, selanjutnya ia akan mengembangkanprosedur audit yang dapat
digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan bahan bukti kompeten yang cukup.
Pertimbangan auditor tentang kecukupanbukti audit dipengaruhi oleh meterialitas dan risiko,
faktor-faktor ekonomi, serta ukuran dan karakteristik populasi. Sedangkan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi pertimbangan auditor tentang kompetensi bukti audit adalah relevansi,
sumber, ketepatan waktu, dan objektivitas.

Ketika auditor mengembangkan perencanaan audit serta merancangprosedur audit untuk


mencapai tujuan audit spesifik, ia harus mempertimbangkan sifat bukti yang akan
diperoleh. Bukti audit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari (1) data akuntansi yang
mendasari, dan (2) informasi penguat yang tersedia bagi auditor.

Komponen dasar dari data akuntansi yang mendasari (underlying accounting data) yaitu
jurnal, buku besar, kertas kerja, rekonsiliasi dan sebagainya. Buku-buku ayat jurnal awal, buku
besar dan buku pembantu, catatan dan kertas kerja, serta spreadsheets yang mendukung alokasi
biaya, perhitungan, dan rekonsiliasi, semuanya tergolong sebagai bukti yang mendukung
laporan keuangan. Dewasa ini, data-data tersebut seringkali ada dalam bentuk data elektronik.

Data akuntansi yang mendasari saja dianggap tidak cukup mendukung laporan keuangan.
Auditor harus merancang suatu prosedur audit untuk memperoleh bukti
penguat (corroborating evidence) guna mendukung data akuntansi yang mendasari tersebut.

Bukti dokumenter (documentary evidence) telah digunakan secara luas dalam auditing dan
dapat dikaitkan dengan setiap tujuan audit spesifik, tergantung pada situasi yang ada. Dokumen
yang dimaksud dapat berasal dari luar entitas, dari dalam entitas dengan pengesahan atau tanda
tangan dari pihak luar, atau berasal dari dalam dan tidak beredar di luar organisasi.

Kategori dan Jenis Bahan Bukti

Sifat Bahan Bukti Standar Ketiga Pekerjaan Lapangan

DATA AKUNTANSI YANG MENDASARI

Buku-buku ayat jurnal awal


Buku besar dan bukti pembayaran

Pedoman akuntansi terkait

Catatan informal dan memorandum, seperti kertas


kerja, perhitungan, dan rekonsiliasi
BAHAN BUKTI KOMPETEN YANG
INFORMASI PENGUAT MENCUKUPI

Dokumen-dokumen seperti cek, faktur, kontrak, dan


notulen

Konfirmasi dan pernyataan tulisan lain

Informasi yang diperoleh dari permintaan keterangan,


pengamatan, inspeksi, dan pemeriksaan fisik.

Informasi lain yang diperoleh atau dikembangkan


oleh auditor

Sifat dan Keandalan Bukti Penguat

Jenis Bukti Penguat Sifat dan Keandalan Bukti Penguat Contoh

Sifat: Perbandingan dengan harapan Perbandingan saldo atau rasio-


yang dikembangkan berdasarkan rasio kunci klien dengan
pengalaman, anggaran, data

industri, pengetahuan tentang bisnis Hasil-hasil tahun yang lalu

dan industri sebelumnya.


Bukti Analitis Anggaran

Keandalan: Tergantung pada


Stastistik industri
relevansi data yang digunakan
dalam mengembangkan nilai yang
Harapan lain yang
diharapkan auditor. dikembangkan auditor
Sifat: Klien seringkali memiliki
Risalah rapat dewan direksi
ragam dokumen yang luas dan dapat
diperiksa selama audit berlangsung. Laporan bank


Kendalan: Dokumen-dokumen yang Kontrak

berasal dari luar


entitas pada
Konosemen dengan tanda
umumnya lebih dapat diandalkan
tangan pengangkut
dibandingkan dengan dokumen-
Bukti Dokumenter
dokumen yang berasal dari dalam
Faktur-faktur pemasok
entitas. Demikian juga dengan
karakteristik dokumen,
seperti Cek-cek yang dibatalkan
pengesahan, tanda tangan pihak
Faktur penjualan klien
ketiga atas dokumen intern, atau
validasi cek oleh bank akan
Laporan yang dihasilkan
meningkatkan keandalan suatu
komputer
dokumen intern.

Sifat: Informasi yang dihasilkan Bukti elektronik yang diciptakan


atau dikelola secara elektronik. atau diperoleh melalui media
elektronik, misalnya scanners,
Keandalan: Tergantung pada sensors, magnetic media, atau
Bukti Elektronik keandalan pengendalian atas pesan-pesan komputer.
penciptaan, pemilihan, dan
kelengkapan data serta kompetensi
alat audit yang digunakan untuk
menilai bukti elektronik.

Sifat: Suatu jenis khusus bukti Konfirmasi atas:


dokumenter yang berbentuk

tanggapan tertulis langsung sesuai Kas keluar dan masuk bank
Konfirmasi
yang diketahui oleh pihak ketiga
Piutang usaha dari pelanggan
atas permintaan spesifik tentang
informasi yang sebenarnya.
Keandalan: Sangat dapat
Persediaan dalam gudang umum
diandalkan, namun dianggap juga dari gudang kustodian
sebagai prosedur yang mahal.
Hutang obligasi dari perwalian

Persyaratan sewa guna usaha


dari pihak yang
menyewakan(lessor)

Bagian saham biasa yang


dimiliki dari pencatat saham

Sifat: Perhitungan ulang yang Menghitung ulang item-item


dilakukan oleh auditor atas angka seperti:
dan nilai yang digunakan klien
untuk menyusun laporan keuangan. Total jurnal

Keandalan: Pada
umumnya Buku besar

dianggap dapat diandalkan karena


Bukti Matematis Skedul pendukung
telah diverifikasi secara independen
oleh auditor. Secara relatif dianggap
Pembayaran minimum sewa
rendah biaya. guna usaha (lease)

Kewajiban dana pensiun

Perhitungan EPS

Sifat: Bukti yang diperoleh melalui Pemeriksaan atas:


pemeriksaan fisik atau inspeksi atas
aktiva berwujud. Penerimaan kas yang belum
disetorkan
Bukti Fisik
Keandalan: Biasanya sangat dapat
diandalkan. Namun, dapat saja Persediaan

auditor yang melakukannya tidak


Aktiva tetap
cukup mampu menetapkan mutu,
kondisi, atau nilai berdasarkan bukti
fisik, sehingga diperlukan bantuan
seorang spesialis.

Sifat: Pernyataan yang


Representasi tertulis dari pakar
ditandatangani oleh perorangan yang berasal dari pihak luar
yang bertanggung jawab dan
dikenal sebagai pihak
yang Surat representasi klien

berkaitan dengan asersi manajemen.


Representasi Tertulis
Keandalan: Tergantung pada
kualifikasi, reputasi, dan
independensi dari yang membuat
pernyataan serta kemampuannya
untuk memperkuat bukti lain.

Bukti Lisan Sifat: Auditor seringkali menerima


Tanggapan lisan atas permintaan
bukti lisan sebagai tanggapan atas keterangan auditor
sejumlah permintaan keterangan

yang diajukan langsung kepada para Penjelasan atas perlakuan

pejabat dan pekerja. akuntansi atau penilaian klien atas


estimasi akuntansi.
Keandalan: Kurang dapat
diandalkan dan biasanya masih
memerlukan bukti penguat
tambahan. Nilai utamanya dalah
dapat mengarahkan auditor kepada
sumber bukti lainnya.

Kertas Kerja Audit

Dokumentasi bukti audit disediakan dalam kertas kerja. SAS 41, Working papers (AU
339.03), menguraikan kertas kerja (Working papers) sebagai catatan yang disimpan oleh
auditor tentang prosedur audit yang diterapkan pengujian yang dilaksanakan, informasi yang
diperoleh, dan kesimpulan tentang masalah yang dicapai dalam audit. Kertas kerja memberikan
:

Dukungan utama bagi audit


Cara untuk melakukan koordinasi dan supervisi audit
Bukti bahwa audit dilaksanakan sesuai dengan GAAS

A. Jenis Kertas Kerja


Jenis-jenis kertas kerja dalam audit, antara lain:
1. Jenis Kertas Nerca Saldo
Dalam kertas kerja neraca saldo tersedia kolom- kolom untuk saldo buku besar tagun
berjalan (sebelum penyesuaian dan reklasifikasi audit), penyesuaian, saldo setelah
penyesuaian, reklasifikasi, dan saldo akhir (telah diaudit). Kertas kerja neraca saldo
merupakan kertas kerja yang paling penting di dalam audit karena:
a. Menjadi mata rantai penghubung antara akun buku besar klien dan item item yang
dilaporkan dalam laporan keuangan.
b. Memberikan dasar untuk pengendalian seluruh kertas kerja individual.
c. Mengidentifikasi kertas kerja spesifik yang memuat bukti audit bagi setiap item
laporan keuangan.
2. Skedul dan Analisis
Istilah skedul kertas kerja (working paper schedule) dan analisis kertas kerja (working
paper analysis) digunakan secara bergantian untuk menggambarkan setiap kertas kerja
yang memuat bukti- bukti yang mendukung item item dalam kertas kerja neraca saldo.
Apabila beberapa buku akun besar digabungkan untuk tujuan pelaporan, maka harus
disusun skedul kelompok (group schedule)atau sering juga disebut sebagai skedul
utama (lead schedule).Selain menunjukkan akun masing masing buku besar yang ada
dalam kelompok tersebut, skedul utama juga mengidentifikasi skedul atau analisis
dalam kertas kerja individu yang memuat bukti audit yang diperoleh untuk masing
masing akun dalam kelompok tersebut.
3. Memoranda Audit dan Informasi Penguat
Memoranda Audit (audit memoranda) merujuk pada data tertulis yang disusun oleh
auditor dalam bentuk naratif. Memoranda meliputi komentar komentar atas
pelaksanaan prosedur prosedur audit yang meliputi :
a. Lingkup pekerjaan
b. Temu temuan
c. Kesimpulan audit.

Auditor juga dapat menyusun memoranda audit untuk mendokumentasikan informasi


penguat sebagai berikut :

a. Salinan risalah rapat dewan direksi


b. Representasi tertulis dari manajemen dan para pakar yang berasal dari luar
organisasi
c. Salinan kontrak kontrak penting
4. Ayat Jurnal Penyesuaian dan Ayat Jurnal Reklasifikasi
Ayat jurnal penyesuaian (adjusting entries) merupakan koreksi atas kesalahan klien
sebagai akibat pengabaian atau salah penerapan GAAP. Oleh karena itu, pada akhirnya
ayat jurnal penyesuaian secara sendiri- sendiri atau bersama sama akan dianggap
material dengan harapan, akan dicatat oleh klien sehingga saldo buku besar dapat
sisesuaikan. Sebaliknya, ayat jurnal reklasifikasi berkaitan dengan penyajian laporan
keuangan yang benar dengan saldo akun yang sesuai.
Setiap ayat jurnal yang dianggap material oleh auditor dan diusulkan dalam kertas kerja
harus ditunjukkan dalam :
a. Skedul atau analisis dari setiap akun yang mempengaruhi,
b. Setiap skedul utama yang dipengaruhi,
c. Ikhtisar terpisah dari ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal reklasifikasi yang
diusulkan, dan
d. Kertas kerja neraca saldo.

B. Menyusun Kertas Kerja


Teknik teknik dasar yang harus diperhatikan dalam menyusun kertas kerja yang baik,
antara lain :
- Judul (heading). Setiap kertas ikerja harus memuat nama klie, judul deskriptif
yang dapat mengidentifikasi isi dari kertas kerja tersebut.
- Nomor Indeks (index number). Setiap kertas kerja harus diberi nomor indeks atau
nomor referensi untuk tujuan identifikasi atau pengarsipan.
- Nomor Indeks (index number). Setiap kertas kerja harus diberi nomor indeks atau
nomor referensi untuk tujuan identifikasi atau pengarsipan.
- Tanda koreksi (tick maks). Tanda koreksi berupa simbol simbol seperti tanda
pengecekan (P) yang digunakan dalam kertas kerja, menunjukkan bahwa auditor
telah melaksnakan sejumlah prosedur pada item-item dimana tanda pengecekan
tersebut diberikan. Keterangan tentang kertas kerja tersebut harus dapat
menjelaskan tentang sifat dan luasnya pekerjaan yang disajikan oleh setiap tanda
koreksi atau dapat memberikan informasi tambahan bagi item- item yang deberi
tanda koreksi tersebut.
- Tanda tangan dan tanggal (signatures and dates). Setelah menyelesaikan
masing-masing tugasnya, penyusun maupun pe-review kertas kerja tersebut harus
membubuhkan paraf dan tanggal pada kertas kerja tersebut. Hal ini diperlukan
untuk menetapkan tanggung jawab atas pekerjaan dan review yang dilaksanakan.
C. Mereview Kertas Kerja
Terdapat beberapa tingkatan dalam melakukan review kertas kerja dalam syatu kantor
CPA. Review tingkat pertama dilakukan oleh supervisor dari penyusun seperti atasan
dan manajernya. Reviewdilakukan apabila pekerjaan pada segmen tertentu dalam suatu
audit telah diselesaikan. Pihak yang melakukan review terutama menekankan perhatian
pada lingkup pekerjaan yang dilakukan, bukti dan temuan yang diperoleh, serta
kesimpulan yang telah dicapai oleh penyusun. Review lainnya dilakukan atas kertas
kerja apabila pekerjaan lapangan telah diselesaikan.
D. Pengarsipan Kertas Kerja
Kertas kerja diarsipkan menurut dua kategori antara lain :
1. File Permanen (permanent file) memuat data yang diharapkan tetap bermanfaat
bagi auditordalam banyak perikatan dengan klien di masa mendatang.
2. File tahun berjalan (current file) memuat informasi penguat yang berkenaan
dengan pelaksanaan program audit tahun berjalan saja.

Pada umumnya item item yang ditemui dalam berkas permanen , antara lain :

- Salinan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga klien.


- Bagan akun dan manual atu pedoman prosedur.
- Struktur organisasi.
- Tata letak pabrik, proses produksi, dan produk produk utama.
- Ketentuan ketentuan dalam modal saham dan penerbitan obligasi.
- Salinana kontrak jangka panjang, seperti sewa guna usaha, rencana pensiun,
perjanjian pembagian laba dan bonus.
- Skedul amortisasi kewajibanjangka panjang serta penyusutan aktiva pabrik.
- Ikhtisar prinsip prinsip akuntansi yang digunakan oleh klien.
E. Kepemilikan dan Penyimpanan Kertas Kerja
Kertas kerja menjadi milik kantor akuntan, bukan milik klien atau pribadi auditor.
Namun hak kepemilikan oleh kantor akuntan tersebut masih tunduk pada pembatasan
pembatasan yang diatur dalam kode etik profesi auditor itu sendiri. Peraturan 301,
Code of Profesional Conduct dari AICPA menentukan bahwa seorang CPA dilarang
untuk mengungkapkan setiap informasi rahasia yang diperoleh selama pelaksanaan
penugasan profesional tanpa seizin klien, kecuali untuk kondisi tertentu sebagaimana
ditetapkan dalam peraturan.
Penyimpangan kertas kerja terletak pada tangan auditor, di mana ia bertanggung jawab
untuk menyimpannya dengan aman. Kertas kerja yang tergolong sebagai file permanen
akan disimpan untuk waktu yang tak terbatas. Sedangkan kertas kerja yang tergolong
sebagai file tahun berjalan akan disimpan selama file tersebut diperlukan oleh auditor
untuk melayani klien atau diperlukan untuk memenuhi persyaratan hukum sebagai
referensi catatan. Ketentuan mengenai batasan waktu penyipanan jarang yang
melampaui waktu enam tahun.

Anda mungkin juga menyukai