Anda di halaman 1dari 17

Metabolisme &

Fisiologi bakteri

Asih Rahayu,drh.,M.Kes.
Lab Mikrobiologi FKUWKS
metabolisme
Semua proses biokimiawi dalam sel bakteri
Merupakan penjumlahan proses anabolisme dengan
katabolisme
Tdd : anabolisme & katabolisme
Anabolisme meliputi proses proses pembentukan,
asimilasi, sintesis, memerlukan energi
Katabolisme meliputi proses-proses degradasi,
disimilasi, perombakan, menghasilkan energi
Pada bakteri patogen bersifat heterotropik
Bervariasi tergantung dari lingkungan nutrisi bakteri
Umumnya tergantung pada difusi terarah, transpor
aktif, translokasi kelompok zat & dfusi pasif gas &
ion ke dalam sel bakteri
Sistim transport bakteri :
meliputi protein pengikat yang
berhubungan dengan selaput sitoplasma
bakteri atau protein pengangkut
Perlu energi
Untuk mengangkut gula & asam amino
Metabolisme energi pada bakteri tdd:
1. Fermentasi
2. Respirasi
3. Fotosintesa (tidak dibahas , tidak penting
untuk medical microbiology)
Pada bakteri patogen : meliputi oksidasi
senyawa organik (fermentasi atau respirasi)
fermentasi
Ditandai dengan suatu fosforilasi substrat
Meliputi pembentukan ATP yang tidak berpasangan
dengan pemindahan elektron
Perlu suatu produk antara metabolisme glukosa
(seringkali berupa piruvat) sebagai reseptor
Hidrogen terakhir
Menghasilkan sintesis produk akhir metabolisme
khas membantu identifikasi spesies bakteri pada
pemeriksaan lab
Sering terjadi melalui EMP
Membentuk 1 produk akhir (homofermentasi) atau
beberapa produk akhir (heterofermentasi)
respirasi
Menggunakan fosforilasi oksidatif
Meliputi pembentukan ATP selama
pengangkutan elektron & pengurangan
O2 berupa gas
Meliputi rangkaian pengangkutan
elektron pada selaput sitoplasma yang
diatur oleh enzim sitokrom, kofaktor
lipid, & faktor faktor pembentukan
pasangan
FISIOLOGI & PERTUMBUHAN
BAKTERI
KURVA PERTUMBUHAN BAKTERI
Bila suatu bakteri dibiakkan dalam suatu
media perbenihan yang sesuai, maka akan
terjadi proses sbb:
1. Fase lag : merupakan fase penyesuaian
terhadap lingkungan yang baru ukuran
sel bakteri bertambah besar, kegiatan
metabolisme bertambah, belum terjadi
pertambahan jumlah sel bakteri
2. Fase log = logaritmik
terjadi perkembangbiakan bakteri secara
binary fission, metabolisme sangat tinggi
jumlah bakteri akan meningkat secara
logaritmik
3. Fase stationer = menetap : suatu keadaan
seimbang jumlah bakteri yang tumbuh =
jumlah bakteri yang mati jumlah nutrisi
dalam media berkurang & terjadi
penumpukan produk sisa metabolisme yang
toxis bagi bakteri bakteri dapat berbentuk
spora (bagi bakteri yang mempunyai
kemampuan membentuk spora)
4. Fase decline = penurunan : jumlah sel
bakteri yang mati lebih banyak daripada
jumlah sel bakteri yang hidup nutrisi
dalam media telah habis, terdapat
penumpukan zat sisa metabolisme yang
toxis, enzim autolitik sangat berperan
sering terjadi bentuk involusi (kelainan
bentuk akibat gangguan sintesis dinding sel)
5. Pada sebagian jenis bakteri dapat terjadi
Fase survival = sebagian kecil sel bakteri
akan tetap survive ; hidup seterusnya dalam
keadaan tidak aktif selama beberapa bulan /
tahun
NUTRISI & LlNGKUNGAN YANG SESUAI UNTUK
BAKTERI :
Sumber energi : berdasar sumber energi, bakteri
dikelompokkan dalam :
1. Bakteri fototrof mengambil energi dari reaksi
fotokimiawi
2. Bakteri kemotrof mengambil energi dari reaksi
kimiawi
Berdasar kemampuan membuat metabolit, bakteri
dilkelompokkan dalam:
1. Bakteri autotrof membuat semua metabolit
penting dari sumber anorganik (nitrit, nitrat,
amonium sulfat, fosfat dll) &CO2 sebagai sumber
karbon utama
2. Bakteri heterotrof metabolit yang penting tidak
dibuat ; senyawa organik (protein, pepton, AA, vit,
faktor pertumbuhan ) diperoleh dari luar
SEBAGIAN BESAR BAKTERI PATOGEN BERSIFAT
HETEROTROF
MINERAL : yang dibutuhkan al. Na,K,
Mg,Ca, Fe, Chlor, Zn, Cu, Iodium dll
KEBUTUHAN OKSIGEN: kemampuan
bakteri untuk tumbuh dalam suasana yang
mengandung oksigen ditentukan oleh
adanya sistim oksidase sitokrom; Berdasar
kebutuhan oksigen, bakteri dikelompokkan
menjadi :
1. Bakteri Aerob (obligat aerob): hanya
tumbuh dalam suasana yang mengandung
Oksigen ; mempunyai enzim dismutase
superokside melindungi dari efek toxis
radikal bebas oksigen ; oksigen dipakai
sebagai reseptor hidrogen.; memakai jalur
respirasi pada metabolismenya Eg:
Pseudomonas aeruginosa
2. Bakteri fakultatif anaerob : dapat hidup
dengan atau tanpa oksigen ; memakai jalur
respirasi & fermentasi dalam
metabolismenya .Eg: Staphylococcus aureus
3. Bakteri anaerob (obligat anaerob): hanya
dapat hidup dalam suasana tanpa oksigen;
mempunyai zat lain sebagai ganti reseptor
hidrogen ; tidak mempunyai enzim
dismutase superokside; memakai jalur
fermentasi untuk metabolismenya.
Eg:Clostridium tetani
4. Anaerob aerotoleran : mirip fakultatif
anaerob tetapi tanpa jalur respirasi ;
mempunyai enzim dismutase superokside
5. Mikro aerofilik : membutuhkan tekanan
oksigen / kadar oksigen yang rendah .
Beberapa spesies bakteri disertai keperluan
peningkatan kadar karbondioksida Eg:
Neisseria gonorrhoea

BAKTERI PATOGEN UMUMNYA BERSIFAT


FAKULTATIF ANAEROB
Dismutase superokside
Merupakan enzim yang dimiliki oleh golongan
bakteri fakultatif anaerob & anaerob aerotoleran
Melindungi bakteri terhadap pengaruh toxis radikal
bebas oksigen
Menyebakan reaksi dengan hidrogen menjadi
hidrogen peroksida & oksigen hidrogen peroksida
bersifat toxis & merusak DNA bakteri dilindungi
oleh enzim katalase
Bakteri asam laktat merupakan bakteri anaerob
aerotoleran yang tidak mempunyai enzim katalase
mempunyai enzim peroksidase untuk melindungi
terhadap hidrogen peroksida
Bakteri obligat anaerob tidak mempuyai dismutase
superokside, katalase maupun peroksidase
KELEMBABAN : bakteri perlu air untuk menjaga
suasana kelembaban. Keadaan kering umumnya
akan menyebabkan kematian

ZAT GIZI TAMBAHAN : beberapa bakteri


membutuhkan zat gizi tambahan misalnya
Neisseria gonorrhoea butuh glutation

TEMPERATUR / SUHU : berdasarkan kebutuhan


suhu optimum untuk pertumbuhan, bakteri
dikelompokkan :
1. Bakteri psikrofilik : tumbuh optimum pada suhu
0C - 25C . Eg : bakteri yang habitatnya di tanah &
air
2. Bakteri termofilik : tumbuh optimum pada suhu
50C- 90C. Eg: Bacillus stearotermophylus
3. Bakteri mesofilik ; tumbuh optimum pada suhu 20C-
44C
BAKTERI PATOGEN UMUMNYA BERSIFAT MESOFILIK

KONSENTRASI ION HIDROGEN / TINGKAT


KEASAMAN / pH : berdasarkan pH optimum,
bakteri dikelompokkan :
1. Bakteri basofilik : pH optimum diatas 7,6. Eg:
Vibrio
2. Bakteri asidofilik : pH optimum dibawah 7.
Eg:Lactobacillus
3. Bakteri mesofilik : pH optimum 7,2-7,6

BAKTERI PATOGEN UMUMNYA BERSIFAT MESOFILIK


TEKANAN OSMOSE : umumnya bakteri
tahan terhadap tekanan osmose.
CAHAYA : umumnya lebih baik tumbuh
dalam gelap. Umumnya peka terhadap
UV
MEKANIK & BUNYI : guncangan
dengan butiran gelas, penggilingan
getaran ultrasonik dapat
menghancurkan dinding sel bakteri
Kepustakaan & bacaan lanjut :
dianjurkan membaca edisi terbaru
1. Joklik, Willett, Amos , Wilfert : Zinsser
Microbiolgy
2. Jawetz,Melnick,Adelberg: Medical
Microbiology
3. Satish Gupte: The Short Textbook of
Medical Microbiology
4. Arthur G Johnson: Microbiology &
Immunology

Anda mungkin juga menyukai