DI SUSUN OLEH :
SAFIRA 1413034058
Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan dan manfaat yang lebih luas
kepada pembaca. Penyusun sadar bahwa laporan ini masih banyak memerlukan
perbaikan. Untuk itu mohon kritik dan sarannya.Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN.................................................................................................. . i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................... . 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 1
C. Tujuan Penulisan .............................................................. 2
D. Manfaat Penulisan ... 2
II. PEMBAHASAN
A. Sejarah Museum Lampung ................................................. 3
B. Manfaat Museum Lampung ................................................. 5
C. Keunggulan Museum Lampung ........................................... 6
D. Bentuk Bangunan .................................................................. 6
E. Fungsi dan Tugas Pokok Museum Lampung ....................... 7
F. Kegiatan Museum Lampung .................................................. 7
G. Peranan Museum Lampung Sebagai Pusat Perkembangan Kebudayaan
13
H. Koleksi Museum Lampung .................................................... 14
1. Koleksi Museum Lampung berdasarkan geologi ......... 15
2. Bagian Luar ....................................................................... 20
3. Bagian Dalam (Lantai 1 dan 2) .......................................... 23
III. III.PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................ 39
B. Saran........................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA.. 40
I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kaya akan isi alamnya terlebih dari jenis flora, fauna dan
makhluk hidup lainnya. Banyak jenis makhluk hidup yang memiliki keistimewaan dan
menarik untuk diteliti, dari fosil-fosil yang telah ditemukan dan dikelompokkan
merupakan kegiatan ilmuan pada masa lalu.Berdasarkan amanat undang-undang RI No.5
tahun1992, pasal 2 ayat 1 menyatakan bahwa benda cagar budaya atau benda cagar alam
tertentu baik yang dimiliki oleh negara maupun perorangan dapat di simpan dan dirawat
oleh Museum. Sedangkan secara kelembagaan, Museum adalah
tempatpenyimpanan, perawatan, pengamanan, dan pemanfaatan benda-benda bukti
material hasil budaya manusia, alam, dan lingkungan guna menunjang upaya
perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Museum Lampung memiliki berbagai macam koleksi sejarah. Koleksi tersebut berguna
sebagai bahan pembuktian sejarah alam, budaya manusia,dan lingkungannya serta dapat
menggambarkan identitas suatu bangsa. Sebagai Museum yang bersifat umum, koleksi
yang dikumpulkanMuseum Lampung meliputi benda-benda tinggalan sejarah alam dan
budaya manusia khususnya kebudayaan Lampung. Sebagai sorang mahasiswa pendidikan
sejarah dengan adanya fasilitas yang demikian, kita dapat menggunakannya sebagai bahan
pembelajaran, referensi saat kita kesulitan mencari materi.
Drs. Moh Amir Sutaarga direktur permuseuman pertama, mempunyai gagasan agar setiap
provinsi minimal mempunyai sebuah Museum yang mampu menampung dan
melestarikan warisan budaya di wilayahnya. Gagasan tersebut kemudian terwujud,
sebagian besar provinsi telah memiliki museum. Terutama provinsi kita tercinta yaitu
provinsi Lampung, kecuali provinsi hasil pemekaran pada era otonomi daerah.
B. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penulisan
Museum Lampung dirintis sejak tahun 1975 oleh kepala kantor pembinaan permuseuman
perwakilan Departemen pendidikan dan kebudayaan Provinsi Lampung di Tanjung
Karang. Wujud pembangunan fasilitas gedung pameran dan kantor baru dikerjakan pada
tahun anggaran 1978/1979 didasarkan pada keputusan menteri pendidikan dan
kebudayaan nomor 064/P/1978 tanggal 30 Maret 1978 tentang pengangkatan pemimpin
dan bendaharawan proyek rehabilitasi dan perluasan museum Lampung. Peletakan batu
pertama pembangunan museum Lampung dilakukan oleh kepala bidang permuseuman
sejarah dan kepurbakalan kanwil Depdikbud Provinsi Lampung Drs. Supangat pada
tanggal 13 juni 1978 di lokasi jalan Tenku Umar No 64 Gedung Meneng, sekarang
menjadi Jln. H. Zainal Abidin Pagar Alam No. 64 Gedung Meneng Bandar Lampung.
Pada tanggal 24 September 1988 bersama dengan peringatan hari Aksara Internasional
yang dipusatkan di PKOR Way Halim, Museum Lampung diresmikan oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Rebublik Indonesia Prof. Dr. Fuad Hasan. Sementara itu,
penambahan nama Ruwa Jurai untuk museum Lampung ditetapkan melalui surat
keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia No 0233/0/1990
tanggal 1 April 1990. Penambahan itu disesuaikan dengan logo Provinsi Lampung Sang
Bumi Ruwa Jurai yang berarti dua keturunan yaitu gambaran umum penduduk yang
tinggal di daerah Lampung. Secara geneologis masyarakatLampung terdiri dari suku
Lampung yang beradat pepadun dan suku Lampung Saibatin, secara sosiologi masyarakat
Lampung didiami oleh suku Lampung dan masyarakat pendatang. Nama ini telah
dikukuhkan dengan surat keputusan mendikbud RI. No.0233/0/1990 tanggal 07 Juni
1990.
Pada era ekonomi daerah berdasarkan keputusan Gubernur Lampung nomor 03 tahun
2001 tanggal 09 Februari 2001 status museum Lampung beralih menjadi Unit Pelaksana
Taknis Dinas (UPTA) dibawah dinas pendidikan provinsi sejak bulan Februari 2008
UPTD museum Lampung beralih menjadi UPTA Dinas kebudayaan dan pariwisata
Provinsi Lampung. Lokasi museum terletak di Jl. Hi. Zaenal Abidin Pagar Alam No.64
Gedung Meneng Kecamatan Kedaton Bandar Lampung dengan luas areal 17.010 meter,
yang hingga kini telah mempunyai beberapa fasilitas yaitu: Gedung Pemutaran sejaraha
museum Lampung untuk anak-anak, Gedung pameran tetap, gedung administratif,
bengkel, laboratorium, auditorium, mushola, halaman parkir,salon dan taman.
B. Manfaat Museum Lampung
Pada prinsipnya bangunan museum mengambil konsep dasar dari rumah adat Lampung
dengan bentuk persegi panjang, model rumah panggung tercermin pada tiang-tiang bagian
luar dan bagian dalam gedung. Tangga yang terdapat dalam gedung untuk
menghubungkan lantai bawah menuju ke lantai atas merupakan gambaran tangga yang
ada pada rumah Tradisional Lampung. Ciri-ciri Tradisional terdapat pada hiasan siger di
bagian teras depan, bentuk hubungan adalah bulungan bentuk perahu terbalik dan
melintang tiang-tiang penyangga bangunan ornamen (ragam hias) pada dinding (dekat
tangga) bagian dalam gedung pameran. Sehingga bagian museum merupakan bangunan
baru yang tidak meninggalkan nilai-nilai daerah Lampung.
Berdasarkan keputusan Gubernur Provinsi Lampung tanggal 09 februari 2001 fungsi dan
tugas museum adalah melaksanakan pengumpulan, perawatan, penelitian dan kultural
tetang benda bernilai budaya dan ilmiah. Sedangkan fungsi museum yaitu:
1. Melakukan pengumpulan, perawatan dan penyajian benda yang bernilai budaya dan
ilmiah
2. Melakukan urusan perpustakaan dan dokumentasi ilmiah
3. Memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil penelitian koleksi.
4. Melakukan bimbingan edukatif, kutural tentang benda berniali budaya dan ilmiah
5. Melakukan urusan ketatausahaan.
F. Kegiatan Museum Lampung Ruwa Jurai
Kegiatan museum Negeri Provinsi Lampung Ruwa Jurai sehari-hari yang penting
adalah mengelola koleksi, mulai dari pengumpulan, merawat, meneliti, menyajikan
dan menginformasikan kepada pengunjung museum. Dalam kegiatan teknis dapat
diperinci menjadi empat bagian yaitu:
1. Bagian Koleksi
2. Bagian Konservasi
Sudah dijelaskan di atas bahwa museum perlu dilestarikan, untuk itu pengamatan dan
pengamanan perlu dilakukan secara khusus. Merawat koleksi ialah usaha agar koleksi
tetap utuh dan terhindar dari kehancuran dan kerusakan yang disebabkan oleh
kelembapan udara, jamur dan binatang. Perawatan yang dilakukan oleh petugas
museum yaitu berupa perbaikan koleksi atau perawatan kuratif. Upaya ini dilakukan
pada koleksi yang memiliki data banding. Sedangkan koleksi dalam keadaan baik
diberi perawatan preventif yaitu dibersihkan atau dijauhkan dari segala kemungkinan
yang dapat mengakibatkan kerusakan dengan menggunakan bahan dari alam maupun
dengan zat-zat imia. Adapun beberapa faktor yang menjadi penyebab kerusakan
koleksi museum adalah:
- Manusia - Polusi pencemaran udara
- Keadaan iklim dan lingkungan - Mikro organisme
- Cahaya - Serangga
Penyajian koleksi museum yang paling tepat adalah dengan cara pameran. Namun
benda koleksi yang dipamerkan tidak hanya diletakkan begitu saja, semua harus
ditata direncanakan agar pameran tersebut dapat dipahami pengunjung. Teknik
pameran tersebut merupakan suatu pengetahuan yang membutuhkan rentasi, imajinasi
dan keterampilan teknis serta artistik tertentu. Di Museum kegiatan ini di lakukan
oleh tenaga preparasi.
3. Bagian Bimbingan Edukatif dan Kultural
Museum identik dengan koleksi, dan museum tidak akan di kenal oleh masyarakat
tanpa adanya publikasi dan penyebaran informasi oleh petugas bimbingan edukatif
dan kultural, baik melalui penjelasan kepada pengunjung, ceramah/ sara/ temu
budaya , bimbingan karya tulis lomba dan pameran , baik di tunjukan kepada
pelajar , mahasiswa dan pengunjung umum dengan lebih memperkenalkan dan di
kenal masyarakat. Museum telah mewarisi dan menanamkan budaya bangsa yang
kemudian akan merambah kemampuannya, imajinasi, kreatifitas pelajar dan
mahasiswa khususnya serta masyarakat pada umumnya
Kegiatan-kegiatan bagian bimbingan edukatif dan kultural dalam
mempublikasikan museum dan melayani pengunjung meliputi :
- Bimbingan keliling museum - Bimbingan karya tulis
- Ceramah/ sarasehan/ temu budaya - Museum keliling
- Lomba/ sayembara
Dilihat dari tugas dan fungsinya Museum Lampung memiliki peran penting sebagai pusat
perkembangan kebudayaan karena museum Lampung sebagai pusat perkembangan yang
memiliki banyak koleksi benda-benda bersejarah. Salah satu fungsi dan tugas museum
Lampung yaitu memperkenalkan dan menyebarluaskan hasil penelitian. Petugas museum
memiliki beberapa cara untuk memperkenalkan hasil penelitian salah satunya melalui
pameran.
H. Koleksi Museum Negeri Provinsi Lampung Ruwa Jurai
Pusat kegiatan semua museum sebenarnya bermuara pada koleksi. Dari sejumlah koleksi
yang ada di data di informasikan pada masyarakat.Dengan memanfaatkan bangunan
bergaya arsitektur khas Lampung, museum ini menyimpan beragam benda prasejarah,
benda budaya, serta flora dan fauna khas Lampung. Berdasarkan data tahun 2015,
Museum Lampung menyimpan sekitar 4.735 benda koleksi. Koleksi terbanyak adalah
etnografika yang mencapai 2.079. Berikut ini benda-benda koleksi Museum Lampung
yang diklasifikasikan ke dalam 10 jenis yaitu:
1. Geologika
2. Biologika
3. Ethnografika
4. Arkeologika
5. Historika
6. Humanistika / heraldika
7. Fisiologika
8. Kermologika
9. Seni rupa
10. Tecnologika
1. Geologika
Yaitu koleksi yang terdiri dari benda-benda bukti sejarah alam dan lingkungan serta
berkaitan dengan disiplin ilmu geologi. Geologi (fosil, batuan, mineral, dan benda
bentukan alam lainnya, seperti andesit dan granit).
Yaitu koleksi yang berkaitan dengan alam dan lingkungan serta berkaitan dengan
disiplin ilmu biologi. Biologi (rangka manusia, tengkorak, hewan, dan tumbuhan baik
fosil atau pun bukan).
3. Arkeologika
Yaitu benda-benda yang merupakan bukti peninggalan budaya hindu budha dan
masuknya islam. Benda yang terdapat di Museum Lampung adalah: lumpang batu,
batu bergores, prasasti dadak, prasasti pasemah, prasasti bungkuk, pasasti ulu belu,
prasasti bawang, dan yoni.
4. Numismatika /Heraldika.
Numismatika yaitu peninggalan yang berupa mata uang atau alat tukar lainnya.
Sedangkan Heraldika yaitu kumpulan tanda jasa dan peralatan pemerintah. Benda
yang terdapat di Museum Lampung yaitu, mata uang dan stempel.
Penjelasan Benda Numismatik/ Heraldika yaitu benda mata uang atau juga bisa
stempel. Didalam stempel tersebut terdapat tulisan denga huruf Arab gundul yang
berbunyi KEPEL KAMPUNG DADDUGA, KEPALA MARGA DATARAN, angka
tahun 1865 pada bagian tengahnya. Cara penggunaan stempel dengan lengesan
minyak kelapa diolesi lalu dicapkan di surat berharga tersebut diatas.
(Periodisasi: dari zaman
Belanda1972 - tahun 2009 )
7. Fisiologika
8. Keramologi
Yaitu benda yang terbuat dari tanah liat, bahan batuan atau perselin yang dibakar
dengan suhu tertentu. Benda koleksi barang pecah belah yang terbuat dari tanah laiat
yang dibakar.
9. Seni Rupa
Yaitu benda hasil daya cipta, karsa, dan rasa manusia yang diungkapkan secara
konkrit dalam bentuk dua atau tiga dimensi yang memiliki keragaman dalam tema ide
konsektual dan media teknik.
(Keramik Asing/Eropa)
(Periodisasi:penjajahan bangsa Eropa untuk keramik yaitu pada abad X-XIX M )
10. Teknologika
Yaitu peralatan yang dibuat dengan teknologi tradisional, umumnya berupa peralatan,
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Benda yang terdapat di Museum Lampung yaitu,
Perahu Lesung.
Bola Besi merupakan benda yang pernah digunakan untuk membuka lahan
transmigrasi di wilayah Lampung Timur, Raman Utara, Purbolinggo, Seputih Banyak
dan Seputih Raman pada tahun 1953-1956.
Bola Besi
(Periodisasi:pada masa demokrasi terpimpin, perjuangan dan pengambilan Irian Barat
1949-1969)
\
b. Jangkar
angkar kapal dan lampu batas laut yang dulunya pernah terlempar ke Tanjung Karang
saat terjadi letusan gunung Krakatau pada tahun 1883.
Jangkar Kapal
(Periodisasi: tanjung priok dan weltevreden dibangun, letusan gunung Krakatau pada
tahun 1883 )
c. Lamban Pesagi
Lamban Pesagi merupakan rumah berumur 150 tahun yang ditempatkan di bagian
depan bangunan utama museum. Lamban pesagi ini dilengkapi pula dengan sebuah
lumbung padi, perahu lesung dan alat penumbuk kopi. Lamban Persagi yang artinya
Rumah Persagi.Adalah salah satu rumah adat Lampung yang berusia sekitar 300
tahun.
(periodisasi: pada saat perluasan kekuasaan Nederland di Hindia Timur tahun 1678-
1757)
d. Meriam
Meriam Bumbung/ Meriam Lela, eriam bumbung ini memiliki sejarah panjang
dengan kepentingan Belanda di Keresidenan Lampung. Kala itu baru baru ada
Keresidenan Krui dan Tanjungkarang. Masyarakat Lampung dulu menggunakan
meriam bumbung yang terbuat dari bambu untuk melengkapi prosesi adat. Namun,
sekitar abad ke 17, mulai tersebar di daerah Lampung dan digunakan sebagai salah
satu alat untuk upacara adat. Namun kala itu meriam bumbung digunakan Belanda
untuk menyerang Raden Intan yang menjadi salah satu pimpinan keratuan darah putih
di Kalianda. Peperangan yang terjadi pada dalam kurun waktu 1834-1836 ini
menyisakan beberapa meriam yang hingga kini bisa kita jumpai. Bahan pembuatan
meriam bumbung ini adalah: tembaga dan ada juga yang terbuat dari besi. Meriam ini
langsung didatangkan dari belanda dengan teknik pembuata menggunakan sistem cor.
Panjang meriam yang dipakai ahun 1850 sepanjang 1-1,40 cm, beratnya 2 ton.
(periodisasi:abad ke 15-18 adalah mengenai kerajaan Demak-Mataram, jadi pada
abad ke 17 meropakan kurun waktu )
\\
c. Nama-nama Gubernur yang pernah menjabat sebagai Gubernur Lampung.
Di dalam Museum juga terdapat nama-nama Gubernur yang pernah menjabat
di Lampung. Nama-nama Gubernur yang pernah mejabat di Lampung antara lain:
A. KESIMPULAN
Dari hasil kunjungan dan informasi kami ,maka dapat disimpulkan bahwa:
B. SARAN
Mengingat Museum Lampung merupakan salah satu keinginan tersendiri bagi
masyarakat Lampung, maka saya sebagai penulis menyarankan kepada seluruh
masyarakat Lampung harus lebih meningkatkan kualitas dan menambah benda-benda
yang bersejarah agar dapat di informasikan kepada masyarakat Lampung dan
sekitarnya. Khususnya kepada para mahasiswa Universitas Lampung, Program studi
pendidikan sejarah dapat menggunakan sarana Museum Lampung sebagai tempat
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
http://miftahfaridfakhruddin.blogspot.co.id/2013/12/sejarah-museum-lampung-oleh-
fikri.html( diakses pada 13-06-2017 pukul 00.55)