Anda di halaman 1dari 12

Anatomi Mandible

CRANIUM Ethmoid

Merupakan skeleton dari kepala. Terbagi menjadi : vomer

1.Neurocranium 6 yang sepasang (bilateral)

Neurocranium ; bagian yang menutupi brain dan meninges, dan Maxillae

juga menutupi blood vessel dan saraf. Pada dewasa terdiri dari 8 Inferior nasal conchae

bones : Zygomatic

4 bentuk tunggal yang berpusat pada midline Palatine

Frontal, ethmoidal, sphenoid, occipital Nasal

2 set yang sepasang : temporal dan parietal Lacrimal bones

2.Viscerocranium

Viscerocranium : facial skeleton, yang merupakan perkembangan

dari messenchyme embryonic pharyngeal arch.

Tebagi atas :

Mouth (upper dan lower rahang)

Nose/ nasal cavity

Orbits (eye socket/ orbital cavities)

Terdiri dari 15 irregular bone :

3 bentuk tunggal yang berpusat pada midline


III. SCALP

Scalp terdiri dari kulit dan jaringan subkutan yang menutupi

neurocranium

Terdiri dari 5 lapisan :

1. Kulit : tipis , kecuali bagian occipital, terdiri dari kelenjar

keringat dan sebaceous, dan follicle rambut. Banyak juga

suplai arteri dan vena serta pembuluh lymphatic.

2. Connective tissue : tebal, dense, kaya akan lapisan subkutan

yang disuplai oleh saraf cutaneous.

3. Aponeurosis (epicranial aponeurosis) : lebar, kuat, berisi III.CRANIAL MENINGES

tendon dan menyampaikan jalan untuk otot pada forehead Adalah lapisan yang melapisi otak. Yang berfungsi sebagai

dan occiput (occipitotemporalis muscle) dan temporal bone melindungi otak Terdiri dari 3 lapisan :

untuk tiap bagian (temporoparietalis dan superior aricular 1. Duramater

muscle). Terdiri dari 2 lapisan yaitu :

4. Loose areolar tissue : lapisan seperti spons, yang berisi Inner fibrous layer (meningeal layer)

space dengan berisi cairan utuk menjaga dari injury dan Outer fibrous layer (endosteal /periosteal layer )

infeksi. 2. Arachnoid mater ;

5. Pericranium : sebuah dense connective tissue yang lapisan intermediate yang terletak antara durameter dan

membentuk eksternal periosteum neurocranium. piameter.

3. Piamater ;
Membran vascular yang d itutupi oleh sel mesotel ,yang 3. Subarachnoid space : diantara arachnoid dan pia, real

menempel pada permukaan otak oleh astrosit. space yang terdiri dari CSF, trabecular cell dan

Ada tiga perluasan pada dura mater memisahkan bagian pada vena.cerebral artery.

otak :

Falx cerebri (infolding paling luas, ada di longitudinal

fissure)

Falx cerebelli (memisahkan antara cerebellar

hemisphere)

Tentorium cerebelli ( memisahkan antara lobus oksipital

dengan cerebellum)

Sellar diapragma ( menutupi pituitary gland)

Meningeal space

1. Dura cranial interface (extradural/ epidural) : bukan

natural space diantara cranium dan external periostal Fisiologi


layer pada dura karena dura menempel pada tulang. Kesadaran
2. Dura arachnoid junction (subdural space) : space yang Kesadaran adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan
tidak natural diantara dura dan arachnoid. tingkat awareness dari otak, tingkat attensi/perhatian, dan

kemampuan organisme untuk menanggapi rangsangan external.


Struktur yang berperan adalah ARAS (Ascending Reticular keterangan:

Activating System), thalamus, dan cerebral cortex. Input sensori menuju ARAS didpatkan dari:

- Spinal cord

- Cranial nerve

- Cerebellum

- Subtalamus, hipotalamus, nuclei talamus

- Corpus striatum

- Sistem limbik

- Parietal cortex

Input sensori dari bagian ARAS yaitu raphe nuclei dan locus

ceruleus langsung menuju cerebral cortex, sedangkan bagian

ARAS lainnya melalui thalamus terlebih dahulu baru ke cerebral

cortex.

Reticular Formation

Reticular formation adalah jaringan saraf komplex yang


Mekanisme kesadaran:
memanjang di central dari medulla oblongata, pons sampai ke
input sensori menuju ARAS ARAS aktif informasi sensori
midbrain.
tersebut diteruskan ke cerebral cortex, baik langsung maupun
Fungsi dari RF adalah:
melewati thalamus terlebih dahulu Cerebral cortex aktif
1. Kontrol otot skelet
Sadar
2. Kontrol sensasi somatic dan viseral Hasil penilaian kesadaran:

3. Kontrol ANS (autonomic nervous system) - 15 = normal, 13-15 = mild head injury

4. Kontrol ENS (endocrine nervous system) - 8-12 = moderate injury

5. Mempengaruhi jam biologis - <8 = severe injury

6. Sebagai RAS (reticular activating system) TTIK

Pemeriksaan Kesadaran dengan GCS Tekanan tinggi intra kranial

Normalnya: 5-15mmhg

Moderate: >20mmhg

Severe: >40mmhg

Etiologi:

- Trauma

- Perdarahan

- Obstruksi aliran darah dan gangguan absorpsi CSF

Gejala TTIK:

- Nyeri kepala

- Kejang

- Muntah proyeksi

- Pupil edema

- Cushing respon:
Bradikardi - Pada saat berolah raga

Hipertensi - jatuh

Nafas dalam 4. FAKTOR RESIKO

Cara menurunkan TTIK - Non reversible:

- Dekomfersi o Laki-laki 3x dari wanita

- Hyperventilasi - Reversible:

- Drainase vena: memfleksikan kepala 15-30 derajat o Hipertensi

- Hiperosmolaritas: manitol 30% o Penyakit jantung

Clinical Science o Obesitas

Head Injury o Alkohol

1. DEFINISI 5. KLASIFIKASI
Trauma mekanik pada kepala yang terjadi langsung atau Head injury diklasifikasikan dalam berbagai aspek.
tidak langsung yang dapat menimbulkan gangguan Secara praktis dikenal 3 deskripsi klasifikasi yaitu
2. EPIDEMIOLOGY berdasarkan mekanisme, berat dan morfologi
- Lebih dari 2 juta pasien/tahun masuk ke emergensi a. Berdasarkan mekanisme cedera
room di US. 25% dirawat di RS. 10% meninggal di US.
1. Cedera kepala benda tumpul
- Terjadi pada semua usia, puncaknya pada 15-24 tahun,
2. Cedera dengan penetrated/tembus;
merupakan penyebab kematian utama pada 24 thn.
b. Berdasarkan morfologi cedera:
- Laki-laki 3 / 4 kali lebih beresiko dari pada perempuan
1. Fraktur skull
3. ETIOLOGY 2. Lesi intrakranial
- Kecelakan lalulintas c. Berdasarkan beratnya cedera
- Perkelahian
1. Cedera kepala berat, GCS 3-7 Merupakan kerusakan brain injury lebih lanjut

2. Cedera kepala sedang, GCS 8-12 yang diakibatkan oleh kondisi ekstrakranial atau
intracranial. Hal ini dapat diakibatkan oleh kondisi
3. Cedera kepala ringan, GCS 13-15
kompleks dari perubahan autoregulasi cerebral
d. Berdasarkan lokasi cedera blood flow (dapat diakibatkan oleh primary injury),
1. Prime Merupakan kondisi brain injury yang perubahan BBB, peningkatan ICP, herniasi CNS,
penurunan tekanan perfusi (CPP), peningkatan
diakibatkan langsung / impact langsung oleh
tekanan darah (MAP).
agen etiologinya (luka tembus dan luka tumpul)

terdiri dari:

a. Focal

Focal brain injury merupakan brain injury


yang lokasi lesinya spesifik. Terbagi lagi
menjadi:
i. Epidural hematom

ii. Subdural hematom

iii. Intracerebral hematom

b. Diffuse

DAI (Diffuse Axonal Injury) atau diffuse


brain injury Terjadi akibat goncangan yang
kuat pada kepala,
b. Sekunder
Patgen dan patfis

Patfis subdural hematom


Patfis diffuse brain injury Ke pasien (jika memungkinkan)
Sakit kepala
Mual muntah
Kebingungan
Aktivitas kejang
Riwayat penggunaan narkoba, alkohol

Pemeriksaan

- Pemeriksaan fisik
Tengkorak harus diraba untuk patah tulang,
hematoma dan laserasi
Periksa tanda eksternal dari trauma dileher, dada,
punggung, perut dan anggota badan lainnya
Perhatikan ada darah yang keluar dari hidung atau
tidak, atau keluar dari telinga dan lihat juga dari
pergerakan ukuran pupil
Tingkat kesadaran
- Pemeriksaan status mental
Konsentrasi, Menyuruh pasien untuk menghitung
6. DIAGNOSIS mundur, contoh dari angka 20-1
Orientasi
History
Memory
- Anamnesis - Pemeriksaan motorik
Kesaksi yang melihat Untuk melihat kelemahan yang asimetris
Bagaiman kecelakaan?
Pemeriksaan penunjang
Keraskah benturannya?
Didaerah mana yang terkena
- CT-scan/ MRI - Setelah lakukan ABC di atas
Untuk melihat letak lesi, kemungkinan komplikasi - Lakukan pemeriksaan fisik singkat
- X-ray ( kesadaran , pupil , defisit focal cerebral dan cedera
Mendeteksi perubahan struktur tulang cranial )
- Roentegen foto kepala Pemeriksaan radiologi
Untuk melihat ada tidaknya fraktur pada tulang Pemeriksaan intracranial , dengan cara :
tengkorak - Hiperventilasi
- Drainsae
7. MANAGEMENT - Terapi terapetik
Admision hospital ( diuretik osmotik menggunakan manitol 20% , MOA :
Menurunkan TIK dengna cara menarik air ke jaringan
- Low Risk group (GCS 13-15) otak ke intracerebal )
a. Setelah melakukan pemeriksaan fisik , lakukan ( loop diutetik Menggunakan furosamid , MOA :
perawatan luka menghambat pembentukan CSF sehingga TIK bisa
b. Lakukan ct-scan ( jika curiga ada hematoma ) menurun )
- Moderate Risk Group (GCS 9-12) - Terapi barbiturat ( jika terapi diatas tidak berhasil )
a. Periksa dan atasi gangguan kalan nafas , - Posisi tidur ( bagian kepala ditinggikan sekitar 20-30 )
pernafsan dan sirkulasi - Keseimbangan cairan eletrolit ( pakai NaCl 0,9 % di
b. Periksa pupil preenteral )
c. Fixsasi leher , ct scan bila curiga ada
8. KOMPLIKASI
hematoma intracranial
d. Observasi fungsi vital 1. Cerebrospinal fluid fistula
- High Risk Group (GCS 4-8) 2. Penumocephalus
a. Periksa air way ( jalan nafas ) 3. Carotid-cavernous fistula
b. Pernafasaan nya 4. Vascular injury and thrombosis
c. Cek sirkulasinya 5. Cranial nerve injury
Kemudian pemeriksaan fisik 6. Infection
9. PROGNOSIS

- Berdasarkan traumatic coma data bank dari kasus


(pasien) : 33% meninggal, 14% vegetatif, 28% cacat
berat, 19% cacat sedang dan 7% recovery

BHP
- Melakukan inform consent sebelum tindakan lebih lanjut (
operasi)
- Memberikan informasi kepada keluarga tentang prognosis
dan efek jangka pendek dan jangka panjang
- Memberikan informasi kepada keluarga tentang terapi da
n rehabilitasi
- Selalu menggunakan helm ketika mengendarai kendaraan r
oda dua, karena tidak menggunakan helm merupakan sebu
ah pelanggaran. Melanggar UU Lalu Lintas
IIMC
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi na
sib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbua
tan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar ka
mu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan itu ber
maksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian d
i antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu,
dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; m
aka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu) (
QS. Al-Maaidah : 90-91).

Anda mungkin juga menyukai