Anda di halaman 1dari 1

Suatu Malam di Januari

Musim dingin mengusir matahari untuk lebih cepat pergi. Malam terasa
panjang,dan aku masih terjaga hingga tengah malam. Dari jendela kamar,
kulihat kemilau lampu jalan dan salju yangmencair. Suara riuh rendah
orang asing kian meredup berganti deru angin Januari yang menusuk
tulang.

Detak jam dinding terasa semakin kencang. Semakin kepejamkan


mata, semakin berkelebat kenangan itu di kepala. Bayang wajahmu. Samar
suaramu. Hangat dekapmu. Aku rindu.
Aku bergetar memeluk tubuh sendiri, meringkuk di balik selimut.

Persoalan-persoalan itu terus memburu sampai aku kehabisan nafas.


Menjerat langkahku menemuimu. Rupanya kesombongan telah mengutuk
diriku. Aku timpang tanpamu.
Aku ingin kembali...

Arwid
Brearley House 5E, Sheffield
Januari 2015

Anda mungkin juga menyukai