Anda di halaman 1dari 8

Tinjauan keterdapatan batuan ultramafik dalam Komplek Ofiolit Ciletuh di daerah Ciletuh, Jawa Barat

(Johanes Hutabarat & Ismawan)

TINJAUAN KETERDAPATAN BATUAN ULTRAMAFIK


DALAM KOMPLEK OFIOLIT CILETUH
DI DAERAH CILETUH, JAWA BARAT
Johanes Hutabarat1; dan Ismawan2
1)
Laboratorium Geokimia dan Geotermal, FTG UNPAD
2)
Laboratorium Geodinamik, FTG UNPAD

ABSTRACT
Ultramafic rock is defined as rock with a color index of more than 70, and most have good
characteristics as igneous plutonic and metamorphic rocks. Ultramafic rocks in the area Ciletuh revealed
in outcrops scattered as "pockets" (enclaves) in Ciletuh formation, with the tendency of azimuth
northeast trending southwest, which gives the impression of intrusion body, or as blocks of exotic in
Ciletuh Formation. Rock composed of peridotite and serpentinite of massive to foliated; associated with
gabbro, basalt pillow structure. Association of peridotite-serpentinite with gabbro, basalt structure of the
pillow, giving the impression that the rock may represent parts of the set ophiolite. Based on occurences
in the field, where the body is suspected origin of ultramafic rocks in the ophiolite complex Ciletuh
speculated a continuous sheet relicts oceanic crust that is emplaced above microcontinent. Part sheet
becomes incomplete (dismembered) during emplacement, and then buried (burial) by next geological
events (possible sedimentation process produces Formation Ciletuh) that largely hides covered by
ofiolitic, and leaving only the ultramafic body which spread in most Ciletuh areas at West Java.
Keywords: ultramafic, peridotite, serpentinite, ophiolite, relics sheet, ocean shells.

ABSTRAK
Batuan ultramafik didefinisikan sebagai batuan dengan indeks warna lebih dari 70, dan sebagian besar
mempunyai karakteristik baik sebagai batuan beku plutonik maupun batuan metamorf. Batuan
ultramafik di daerah Ciletuh tersingkap dalam singkapan tersebar seperti merupakan kantong-kantong
(enclaves) dalam Formasi Ciletuh, dengan kecenderungan berarah timur laut baradaya, yang
memberikan kesan seperti tubuh intrusi, ataupun sebagai bongkah-bongkah eksotik dalam Formasi
Ciletuh. Batuannya terdiri dari peridotit dan serpentinit bersifat massif hingga terfoliasi; berasosiasi
dengan gabro, basalt berstruktur bantal. Asosiasi peridotit-serpentinit dengan gabro, basalt berstruktur
bantal tersebut, memberikan kesan bahwa batuannya dapat mewakili bagian himpunan ofiolit.
Berdasarkan keterdapatannya di lapangan, diduga asal keberadaan tubuh batuan ultramafik dalam
Komplek Ofiolit Ciletuh dispekulasikan merupakan relicts sheet bersinambung kerak samudera yang
emplaced di atas mikrokontinen. Bagian sheet menjadi tidak lengkap (dismembered) selama
emplacement, dan selanjutnya tertimbun (burial) oleh peristiwa geologi berikutnya (mungkin proses
sedimentasi yang menghasilkan Formasi Ciletuh) yang sebagian besar menyembunyikan menutupi
ofiolitik, dan hanya menyisakan tubuh ultramafik tersebar di sebagian besar daerah Ciletuh Jawa Barat.
Kata kunci: Ultramafik, peridotit, serpentinit, ofiolit, relics sheet, kerang samudera..

PENDAHULUAN tuan yang ditemukan di kerak men-


cakup jenis batuan beku dan meta-
Batuan ultramafik telah mendapat
morf, sedangkan yang dari mantel
banyak perhatian dalam beberapa ta-
adalah batuan metamorf. Banyak
hun terakhir, karena beberapa dari-
batuan ultramafik saat ini yang ter-
nya dianggap mewakili sampel mantel
singkap di permukaan bumi hanya
yang biasanya tidak dapat diakses.
sedikit, dan sangat terekristalisasi /
Batuan ultramafik dicirikan dengan
terserpentinisasi selama emplacement
kandungan olivin magnesian (Mg2Si-
tektonik atau pengangkatan.
O4) tinggi dan SiO2 yang rendah (ku-
Istilah "ultramafik" dan "ultraba-
rang dari 45 wt.%) dan ditemukan di
sa", masing-masing berhubungan se-
berbagai lingkungan batuan beku di
cara klasifikasi mineralogi dan kimia
seluruh dunia. Kebanyakan batuan
batuan, tetapi keduanya digunakan
ultramafik mempunyai karakteristik
agak longgar. Batuan ultramafik dide-
baik sebagai batuan beku plutonik
finisikan sebagai batuan dengan in-
maupun batuan metamorf, dan ba-
deks warna lebih dari 70, dan batuan

213
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 13, Nomor 3, Desember 2015: 213-220

ultrabasa mengandung SiO2 kurang mempunyai dimensi singkapan ter-


dari 45 persen (Williams et al. 1954). putus-putus maksimum 100 x 1000
Kebanyakan batuan ultramafik adalah km. Dilihat dalam skala singkapan
batuan ultrabasa dan sebagian besar ternyata batuan ultramafik alas di
batuan ultrabasa juga ultramafik, te- sabuk ofiolit ditemukan sebagai pita-
tapi ada pengecualian; jika ada mag- pita memanjang dan fragmen-frag-
ma ultrabasa (penggunaan komposi- men yang sejajar dengan struktur
si), maka batuannya bisa tidak ultra- geologi regional. Proses tektonik yang
mafik (penggunaan mineralogi). Oleh menjadikan ofiolit dan singkapan frag-
karena itu, kedua istilah ini memiliki men-fargmen memanjang mantel pe-
kegunaan spesifik dan harus diperta- ridotit atas sangatlah kompleks dan
hankan. biasanya memerlukan waktu bebera-
Sebagian besar batuan ultramafik pa juta tahun untuk mencapainya
awalnya peridotit, terbentuk di mantel (Coleman 1977). Menggunakan teori
atas, dan kemudian terubah menjadi tektonik lempeng, proses ini relatif
serpentinit, secara sempurna ataupun mudah untuk memvisualisasikan se-
sebagian, oleh fluida kerak selama cara umum, tetapi boleh jadi sulit un-
perjalanannya ke posisi tektoniknya tuk memvisualisasikan saat memerik-
saat ini. Batuan ultramafik di bagian sa tubuh ultramafik di lapangan.
kerak bumi yang tampak, khas ter- Namun, fitur lain dari ultramafik
dapat dalam tubuh relatif kecil di jalur seperti umur dan lokasi murninya di
sempit orogen sedang hingga kuat. bagian ofiolit (tectonites vs cumulat-
Singkapan batuan ultramafik dapat es) belum dipahami dengan baik. Tu-
menempati ratusan kilometer persegi juan dari makalah ini adalah untuk
atau kira-kira sekecil sampel setangan mengulas keterdapatan tubuh batuan
yang tergabung ke dalam zona sesar. ultramafik di bagian ofiolit (Penrose
Contoh umum batuan ultramafik Conference, 1972) di daerah Ciletuh,
adalah peridotites dan pyroxenites Sukabumi, Jawa Barat.
dari kompleks alpine, berlapis; koma-
tites dan basalt ultramafik dari sikuen TINJAUAN PUSTAKA
Greenstone. Batuan ultramafik, mulai
Referensi awal yang berarti terha-
dari komposisi dunit sampai harzbur-
dap batuan pra-Tersier daerah Ciletuh
git hingga lherzolite, cenderung me-
adalah laporan deskriptif singkat Ver-
nunjukkan baik cumulate, tectonite
beek dan Fennema (1896) dan lapor-
(Raymond, 2002) maupun penggan-
an hasil kunjungan lapangan oleh
tian tekstur (Kubo, 2002).
Duyfjes (1941). van Bemmelen
Batuan ultramafik (terutama peri-
(1949) melaporkan batuan Pra-Tersier
dotit dan serpentinit) terdistribusi di
di daerah Teluk Ciletuh terdiri dari ba-
seluruh dunia (Goff & Lackner 1998),
tuan metamorf basa dan batuan ultra-
yang paling sangat besar dan tersebar
basa (gabro, peridotit, serpentin)
luas adalah peridotites Alpine yang
dengan sekis kloritik dan filit.
membentuk alas sikuen ofiolit, yaitu
Daerah Ciletuh pertama kali dipe-
lemping kerak samudera terangkat
takan oleh Sukamto (1975) dan telah
dan tererosi sepanjang zona subduksi
diterbitkan oleh Badan Geologi berupa
sekarang dan masa lalu, dan batas
Peta Geologi Regional dengan teks
lempeng (Coleman 1977). Peridotit
penjelasannya (Lembar Jampang dan
alas mewakili keratan (slices) mantel
Balekambang, Jawa, skala 1:
atas Bumi yang terlepas yang tersing-
100.000).
kap oleh proses tektonik (Dickinson
Daerah Ciletuh terletak di tepian
dkk. 1996). Karena peridotit alas ter-
utama margin Perisai Sunda di sebe-
jadi sebagian besar di sepanjang lem-
lah selatan dari busur volkanik aktif
peng atas zona subduksi sekarang
saat ini. Daerah ini mengandung siku-
dan masa lalu, ofiolit ditemukan se-
en geologi tertua yang terawetkan di
bagai jalur di sebagian besar dunia,

214
Tinjauan keterdapatan batuan ultramafik dalam Komplek Ofiolit Ciletuh di daerah Ciletuh, Jawa Barat
(Johanes Hutabarat & Ismawan)

Jawa Barat, dan dinamakan sebagai 1. Studi pustaka, dilakukan terhadap


Komples Ciletuh Pra-Tersier oleh berbagai literatur tentang batuan
Parkinson (1998), atau hanya Massa ultramafik dan hasil penelitian geo-
Pra-Tersier Kecil Terisolasi menurut logi sebelumnnya di daerah Cile-
van Bemmelen (1949). tuh, baik yang dipublikasikan mau-
Komples Ciletuh pra-Tersier, ter- pun yang tidak dipulikasikan oleh
singkap di sepanjang pantai barat institusi pemerintah dan perguruan
daya ujung Jawa, merupakan him- tinggi.
punan batuan mengandung inter- 2. Melakukan peninjaunan lapangan
thrust slices ultramafik terserpentini- pada lokasi singkapan komplek ba-
sasi dengan sebagaian retas gabro tuan ultramafik daerah Ciletuh, Ja-
teramfibolitkan, basalt berstruktur wa Barat, di lokasi dekat pantai la-
bantal, breksi volkanik, hialoklastit ut Teluk Ciletuh, dan lereng Gu-
dan batupasir greywacke yang ber- nung Badak seselah barat.
kecenderungan timur laut baradaya 3. Menggabungkan semua data yang
(Parkinson, 1998). didapat untuk mencoba membuat
Tatanan geologi umum Pra-Tersier suatu dugaan petafsiran mengenai
daerah Ciletuh terdiri dari tiga jenis status asal tubuh batuan ultramafik
batuan utama (Sukamto, 1975), yaitu dalam Komplek Ofiolit Ciletuh.
: a) Formasi Citireum terdiri dari dia-
bas dan basalt berwarna, abu-abu HASIL PEMBAHASAN
kehijauan, dengan beberapa sienit,
Batuan Ultramafik Daerah Ciletuh
andesit dan spilit; sebagian besar be-
Singkapan batuan Pra-Tersier di
rupa aliran lava yang sebagian ter-
Ciletuh berdasarkan keberadaan sing-
breksikan, secara lokal berstruktur
kapannya di lapangan terdapat di dua
bantal, amygdaloidal, dan terubah
wilayah, yakni wilayah utara, dinama-
secara hidrotermal; b) Batuan me-
kan sebagai komplek Gunung Badak,
tamorfosis, dinamakan sebagai Sekis
dan wilayah tengah, dinamakan seba-
Pasir Luhur mencaku sekis hijau, sekis
gai Komplek Citisuk, sekitar 3,5 kilo-
mika, sekis amfibolit, filit dan kwarsit;
meter dari wilayah utara ke Selatan
berwarna hijau hijau keabu-abuan,
(Thayyib dkk., 1977); dan secara
mengandung barik-barik kalsit, kwar-
geografis keterdapatannya ada di
sa dan pirit (tidak terlihat di Gunung
empat daerah utama, yaitu; Gunung
Badak); dan c) Batuan ultrabasa Gu-
Badak, Gunung Beas, Ujung Sodong
nung Beas sebagai batuan terobosan
Barat dan Ombak Tujuh (Schiller,
yang terdiri dari peridotit dan gabro.
dkk., 1991). Di wilayah utara (Kom-
Peridotit berwarna hijau tua, terbrek-
plek Gunung Badak: meliputi daerah
sikan dan terfoliasi serta sangat ter-
dekat pantai laut Teluk Ciletuh, dan
serpentinisasi. Sedangkan gabro, ber-
Gunung Badak) batuan Pra-Tersier
butir halus hingga pegmatitik mem-
terdiri dari peridotit, gabro, basalt
bentuk tubuh-tubuh seperti stock dan
berstruktur bantal, filit, serpentinit,
retas (dyke) dalam peridotit.
graywacke, batugamping dan serpih.
Meskipun tidak ada pentarikhan u-
Sedangkan di wilayah selatan (Kom-
mur absolut yang telah dilakukan pa-
plek Citisuk: mencakup daerah Gu-
da ke tiga jenis batuan utama terse-
nung Beas, Tegal Nyomplong, Tegal
but, akan tetapi diasumsikan berumur
Butak, Tegal Permakanan, Cikepuh)
Mesozoikum berdasarkan asumsi stra-
batuannya terdiri dari peridotit, gabro,
tigrafi (Sukamto, 1975; Garrard dkk.,
basalt berstruktur bantal berhubung-
1990; Schiller dkk., 1991).
an dengan batulempung merah, filit,
sekis dan graywacke. Batuan ultrama-
METODE PENELITIAN
fiknya sebagian besar tersingkap da-
Metoda yang digunakan dalam pe- lam singkapan tersebar, dijumpai di
nelitian ini mencakup : daerah Gunung Beas, Tegal Nyom-

215
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 13, Nomor 3, Desember 2015: 213-220

plong, Tegal Butak, Tegal Permakan- Di beberapa tempat singkapan ser-


an, Cikepuh dan sebagian kecil di pentinit menunjukkan gejala gerusan,
daerah Gunung Badak berupa peri- tertanam di dalam lempung scaly
dotit dan serpentinit (Sukamto, 1975; (Munasri dkk., 2000), atau hadir da-
Thayyib dkk., 1977; Noeradi, 1997; lam bentuk keping memanjang yang
Siregar, dkk., 1999; dan Munasri menyisip dalam batuan sedimen For-
dkk., (2000). masi Ciletuh (Noeradi, 1997).
Batuan ultramafik di daerah Gu- Batuan ultramafik di daerah Tegal
nung Beas dan sekitarnya terdiri dari Nyomplong-hulu Sungai Citisuk beru-
peridotit dan serpentinit (Sukamto, pa peridotit dan serpentinit, berasosi-
1975; Thayyib dkk., 1977); Noeradi, asi dengan gabro, basalt dan sekis
1997), yang berasosiasi dengan gab- hijau berfoliasi. Hubungan peridotit
ro, basalt berstruktur bantal, sekis dan serpentinit dengan batuan asosia-
talk-aktinolit-kloritik-serpentin, sekis sinya hubungan kontaknya tidak pas-
kalsit-klorit-tremolit-talk dan sekis ak- ti, dan karena terjadi secara tajam
tinolit-klorit dengan sisa olivin (Mu- maka kecenderungan penafsiran ada-
nasri dkk., 1999). lah kontak tektonik (Siregar dkk.,
Peridotit yang tidak lapuk menun- 1999). Di Sungai Citisuk nampak
jukkan warna kehijauan, hijau tua terlihat adanya retas mafik (gabro)
sampai hijau gelap dan hitam, ber- dengan lebar lebar 30 cm, meng-
ukuran sedang-kasar, massif, ter- intrusi batuan peridotit (Endang
breksikan, termilonitisasi, tergerus- Thayyib dkk., 1977; Siregar, dkk.,
kan, terfoliasi, dan sangat terserpen- 1999).
tinisasi (Sukamto, 1975; Ketner dkk., Batuan ultramafik di daerah Tegal
1976; Thayyib dkk., 1977). Mineralo- Pamakanan-Tegal Butak (Cikopo)
ginya terutama terdiri dari piroksen tersebar menempati morfologi per-
dan olivin, yang terakhir selalu seba- bukitan, terdiri dari peridotit dan ser-
gian atau seluruhnya terubah menjadi pentinit, berasosiasi dengan gabro,
serpentin (Duyfjes,1941). Serpentini- dan batuan metamorf sekis.
sasi menyebabkan batuan menjadi Peridotit berwarna hitam sampai
warnanya lebih terang, dan kristal kehijau-hijuan, umumnya pecah kare-
piroksen biasanya terlihat jelas di ba- na telah mengalami breksiasi, dan
tuan lapuk. Di banyak tempat perido- terekahkan yang dibeberapa telah di
tit hampir seluruhnya dikonversi men- isi oleh asbestos berwama putih; ser-
jadi serpentinit terfoliasai (Ketner ta di jumpai pula adanya batuan gab-
dkk., 1976; Parkinson, 1998). Selain ro, berwarna abu-abu gelap, bertotol-
itu, dijumpai pula adanya gabro, ber- totol putih, berukuran kristal mene-
ukuran halus hingga pegmatitik mem- ngah-sangat kasar, sebagai batuan-
bentuk tubuh-tubuh seperti stock dan batuan terobosan dalam peridotit
retas (dyke) dalam peridotit (Siregar dkk., 1999). Sedangkan ser-
(Sukamto, 1975). pentinit berwarna hijau muda dan
Serpentinit berwarna kehijauan, hijau tua, memperlihatkan milonitisa-
dengan ukuran butir sedang sampai si, breksiasi, cermin sesar dan
kasar dan biasanya ditemukan di de- umumnya mudah pecah-pecah dan di
kat kontak sesar. Secara mikroskopis, beberapa tempat dijumpai berfoliasi
komposisinya didominasi serpentin dan terlipat kuat (Siregar, dkk., 1999;
dengan relict butiran olivin, piroksen- Munasri dkk., 2000) yang diperkiran
orto dan piroksen-klino dan agregat sebagai hasil serpentinisasi dunit dan
berukuran halus oksida besi; dengan harzburgit, (Munasri dkk., 2000).
tekstur mesh dan bastit berkembang Di Sungai Cikopo dijumpai adanya
dengan baik (Duyfjes, 1941). Batuan hubungan kontak antara batuan peri-
ini kemungkinan berasal dari peridotit dotit-serpentinit dengan batuan meta-
atau liherzolite ber-piroksen-orto dan morf (sekis) dan batuan sedimen
priroksen klino (Garrard dkk., 1990). Formasi Ciletuh yang menumpang

216
Tinjauan keterdapatan batuan ultramafik dalam Komplek Ofiolit Ciletuh di daerah Ciletuh, Jawa Barat
(Johanes Hutabarat & Ismawan)

secara tektonik, yang pada sekitar asosiasi batuan basaltnya, dicirikan


alas dari peridotit-serpentinit, batu- oleh struktur bantal dengan di bebe-
annya menunjukkan gejala gerusan rapa tempat terbreksikan; dan cam-
kuat didominasi oleh mineral ser- pur-aduk dengan peridotites dan gab-
pentin, talk atau mineral kloritik atau ro dan telah mengalami deformasi
tercampur dengan batuan metamorf (Thayyib dkk., 1977; Munasri dkk.,
(Munasri dkk., 2000). 2000).
Batuan ultramafik di daerah So-
dong Barat-Cikepuh terdiri dari peri- Diskusi
dotit dan serpentinit yang berasosiasi Batuan ultramafik umumnya diba-
dengan gabro. Batuan peridotit ber- gi menjadi tiga kelompok, yakni: (a)
warna gelap, seringkali seperti ter- yang berhubungan dengan intrusi ber-
campurkan dengan serpentinit yang lapis seperti kompleks Bushveld dan
berwarna hijau tua; dan pada umum- Stillwater, (b) peridotites Alpine; dan
nya telah terubah total menjadi ser- (c) tubuh ultramafik zoned (ditandai
pentinit dan ketebalan batuannya di- dengan lingkaran) Alaska. Istilah peri-
perkirakan 30 100 meter (Noeradi, dotit Alpine atau serpentinit awalnya
1997; Siregar dkk., 1999; Munasri diterapkan untuk tubuh ultramafik
dkk., 2000). Serpentinit sangat sulit yang dibatasi sesar terletak dalam
untuk dikenali, karena karakternya geosynclinal terlipat, sedimen dalam
sangat lapuk. Seringkali, singkapan jalur orogen. Penggunaan istilah telah
lapuk mengandung peridotit pada diperluas mencakup tubuh ultramafik
awalnya bisa keliru sebagai tanah ge- selain yang di jenis (a) dan (c). De-
lap. Secara khas, batuan ultramafik di ngan demikian kelompok ini termasuk
daerah ini, dicirikan oleh hadirnya re- tubuh mulai dari keratan sesar ser-
tas gabro yang mengintrusi peridotit- pentinit hingga massa besar peridotit
serpentinit, berwarna terang, beru- tak terubah; sebagian besar terdapat
kuran kasar gingga sangat kasar di jalur orogen, tetapi tidak selalu ter-
(pegmatitik). Mineraloginya tersusun kait dengan sedimen geosynclinal ter-
oleh plagioklas, piroksen dan olivin lipat, dan banyak yang berkaitan erat
serta himpunan mineral sekunder dengan gabro, diorit kuarsa, dan ba-
berupa amfibol (aktinolit), serpentin, salt. Tambahan pula peridotit Alpen
klorit dan opak (Munasri dkk., 2000). mencakup jenis mantel primer (lher-
Batuan ultramafik di daerah Gu- zolite alumina atau pyrolite) dan man-
nung Badak dan sekitarnya terdiri dari tel refaktori (dunit-harzburgit).
peridotit dan serpentinit, berasosiasi Asal batuan mafik dan asosiasi ul-
dengan gabro, dan basalt berstruktur tramafik telah menjadi subyek banyak
bantal. Mayoritas singkapan batuan spekulasi. Beberapa penulis telah me-
ultramafiknya umumnya dalam tahap ngusulkan bahwa batuan ini merupa-
pelapukan kimia lanjut, dengan ber- kan bagian ofiolit, kompleks pluton,
cak-bercak kecil batuan yang terawet- atau terranes melange (Misra dan
kan dengan baik tersebar menyelu- Keller, 1978; McElhaney & McSween,
ruh. Singkapan Peridotit yang lapuk 1983; Abbott dan Raymond, 1984;
berwarna kehijaunan, coklat keabu- Hatcher, dkk., 1984; Misra dan
abuan atau cokelat dan mempunyai McSween, 1984). Shaw & Wasserburg
permukaan agak segar kehijauan, se- (1984), menggunakan data isotop,
dangkan serpentinit yang dicirikan menunjukkan bahwa beberapa tubuh
sangat lapuk dengan serpihan-serpih- dunit besar dan asosiasi kompleks
an batuan, nampak berwama merah mafik, seperti Young Harris thrust
coklat. Asosiasi batuan gabro umum- sheet, mempunyai tanda mantel ter-
nya berukuran menengah sampai ka- deplesi dan boleh jadi merupakan
sar dan berwarna abu-abu gelap, na- fragmen dari kerak samudera.
mun, di beberapa tempat mengan- Terjadinya batuan ultramafik pa-
dung ukuran sangat kasar; sedangkan dat, peridotit, penyusun utama man-

217
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 13, Nomor 3, Desember 2015: 213-220

tel bumi, di permukaan benua mem- Keterdapatan batuan ultramafik


butuhkan mobilitas vertikal yang sig- (peridotit dan serpentinit) di daerah
nifikan. Hal demikian tidak menghe- Ciletuh masih merupakan subjek per-
rankan bahwa di jalur orogen dimana bedaan pendapat di antara peneliti-
benua bertabrakan dan gerakan tek- peneliti sebelumnya. Sukamto (1975)
tonik besar terjadi keterdapatan se- menafsirkannya sebagai batuan te-
bagian besar peridotites relatif jarang. robosan, sedangkan Thayyib dkk.,
Batuan metamorf tekanan tinggi ter- (1977) memasukkannya sebagai
baik yang merekam gerakan vertikal Ophiolite group, atau dinamakan se-
yang terlibat dalam orogenesis adalah bagai ophiolitic assemblage oleh
eklogit dan sekis biru yang sebagian Schiller, dkk., (1991) atau ophiolitic
besar terdiri dari batuan asal permu- rocks menurut Garrard dkk., (1990)
kaan, sehingga menyiratkan siklus yang berhubungan dengan sedimen
tektonik pembebanan dan ekshumasi. bancuh. Noeradi (1977), menafsirkan
Segmen orogen dimana tekanan ting- semua batuan ultramafik tersebut se-
gi dan penyusun ultramafik terjadi bagai fragmen atau bongkah-bongkah
berdekatan, maka merupakan daerah eksotik dalam Formasi Ciletuh.
kunci dalam menjawab pertanyaan Massa batuan ultramafik di daerah
mendasar: bagaimana batuan asal Ciletuh tersingkap dalam singkapan
mantel menyatu dengan sikuen batu- tersebar, serperti merupakan kan-
an permukaan subduksi-ekshumasil? tong-kantong (enclaves), dalam For-
Jawaban takpenuh untuk teka-teki masi Ciletuh, dengan berkecende-
perpindahan batuan ultramafik ke da- rungan berarah timur laut barat-
lam kerak ditentukan oleh kerabat ofi- daya, yang memberikan kesan seperti
olit yang kadang-kadang mewakili ba- tubuh intrusi (Sukamto, 1975), atau-
gian lempeng samudera yang de- pun sebagai bongkah-bongkah eksotik
struksi lepas di zona subduksi, dan di- dalam Formasi Ciletuh (Noeradi,
angkut ke atas foreland benua yang 1997). Batuannya terdiri dari peridotit
berdekatan. Berdasarkan tatanan tek- dan serpentinit, yang berasosiasi de-
toniknya dua jenis utama ophiolites ngan gabro, basalt berstruktur bantal.
dapat dibedakan (Moores 1982; Asosiasi peridotit-serpentinit ini de-
Coleman 1984; Wakabayashi & Dilek ngan gabro, basalt berstruktur bantal,
2003), yaitu: (1) Ofiolit yang terdapat memberikan kesan/menunjukkan
sebagai thrust sheets tebal yang ber- bahwa batuannya dapat mewakili ba-
baring pada lapisan dasar/substrat gian himpunan ofiolit (Thayyib dkk.,
pasif marjin dan umumnya terkait de- 1977; Schiller, dkk., 1991; Garrard
ngan aureoles metamorf suhu tinggi dkk.,1990).
pada alasnya (misalnya ofiolit Semail, Berdasarkan atas hal-hal tersebut
Oman, ofiolit Pindos, Yunani); (2) Tu- di atas, maka diduga asal keberadaan
buh ofiolit yang terdapat sebagai tubuh batuan ultramafik dalam Kom-
blok-blok dalam tektonik melange plek Ofiolit Ciletuh dispekulasikan me-
blueschist sebagai bagian prisma ak- rupakan relics sheet bersinambung
resi (misalnya melange Fransiskan). kerak samudera yang emplaced di
Perbedaan dalam cara terjadinya dan atas mikrokontinen. Bagian sheet
konteks tektonik dari kedua jenis ter- menjadi tidak lengkap (dismember-
sebut, mencerminkan asal dan cara ed) selama emplacement, dan selan-
alih-tempatnya, yaitu: ofiolit jenis- jutnya tertimbun (burial) oleh peristi-
Tethyan dibentuk oleh thrusting lem- wa geologi berikutnya (mungkin pro-
peng litosfer samudera ke atas tepi ses sedimentasi yang menghasilkan
benua pasif; sedangkan kenaikan ba- Formasi Ciletuh) yang sebagian besar
gian kerak (upheaval) dari fragmen menyembunyikan menutupi ofiolitik,
samudera dalam prisma akresi Margin dan hanya menyisakan tubuh ultra-
aktif menghasilkan ofiolit jenis Cor- mafik tersebar di sebagian besar dae-
dilleran. rah Ciletuh Jawa Barat. Spekulasi du-

218
Tinjauan keterdapatan batuan ultramafik dalam Komplek Ofiolit Ciletuh di daerah Ciletuh, Jawa Barat
(Johanes Hutabarat & Ismawan)

gaan asal keberadaan tubuh batuan DAFTAR PUSTAKA


ultramafik dalam Komplek Ofiolit Cile-
tuh ini tidaklah baru, karena sebelum- Abbott, R.N. and L.A. Raymond, 1984,
nya Parkinson (1998); beranggapan The Ashe metamorphic suite,
bahwa Komples Ciletuh Pra-Tersier north-est North Carolina: meta-
merupakan himpunan batuan me- morphism and observations on
ngandung interthrust slices ultramafik geologic history. American Journal
terserpentinisasi dengan sebagaian of Science, 284, 350-375.
retas gabro teramfibolitkan, basalt Coleman, R. G., 1977. Ophiolites.
berstruktur bantal, breksi volkanik, Springer-Verlag, New York, 229 p.
hialoklastit dan batupasir greywacke. Duyfes, J.,1941. Unpublish data and
1941 manuscript report on the
KESIMPULAN Ciletuh Area, in Files of Geological
Survey of Indonesia, Bandung.
Batuan ultramafik di daerah Cile- Garrard, R.A., D.M. Schiller, C.T.
tuh terdiri dari peridotit dan serpen- Siemers and J.T. Gorsel, 1990.
tinit, yang berasosiasi erat dengan Guidebook to IPA Post Convention
gabro, basalt berstruktur bantal dan South-West Java Geological Field-
batuan metamorf sekis. trip, Indonesian Petroleum Asso-
Massa batuan ultramafik di daerah ciation, Jakarta, 86p.
Ciletuh tersingkap dalam singkapan Goff F and Lackner KS, 1998. Carbon
tersebar, serperti merupakan kan- dioxide sequestering using ultra-
tong-kantong (enclaves), dalam For- mafic rocks. Environmental Geo-
masi Ciletuh, dengan berkecende- sciences 5: 89-101
rungan berarah timur laut barat- Hatcher, R.D., Jr., R.J. Hooper, S.R.
daya. Petty and J.D. Willis, 1984. Struc-
Diduga asal keberadaan tubuh/ ture and chemical petrology of
massa batuan ultramafik dalam Kom- three southern Appalachian mafic-
plek Ofiolit Ciletuh dispekulasikan me- ultramafic complexes and their
rupakan relics sheet bersinambung bearing upon the tectonics of emp-
kerak samudera yang emplaced di lacement and origin of Appalachian
atas mikrokontinen. Bagian sheet ultramafic bodies. American Journal
menjadi tidak lengkap (dismember- of Science, 284, 484-506.
ed) selama emplacement, dan selan- Ketner, K.B., Kastowo, Modjo, S.,
jutnya tertimbun (burial) oleh peristi- Naesr, C.W., Obradovich, J.D.,
wa geologi berikutnya (mungkin pro- Robinson, K., Suptandar, T., dan
ses sedimentasi yang menghasilkan Wikarno, 1976, Pre-Eocene rocks
Formasi Ciletuh) yang sebagian besar of Java, Indonesia, Journal of
menyembunyikan menutupi ofiolitik, Research, United State Geological
dan hanya menyisakan tubuh ultra- Survey, 14, 605-614.
mafik tersebar di sebagian besar dae- Kubo, K., 2002. Dunite formation pro-
rah Ciletuh Jawa Barat. cesses in highly depleted peridoti-
te: case study of the Iwanaidake
UCAPAN TERIMA KASIH peridotite, Hokkaido, Japan.
Journal of Petrology 43, 423448.
Ucapan terima kasih disampaikan
McElhaney, M. S. & McSween, Jr., H.
kepada Pimpinan Fakultas Teknik
Y., 1983. Petrology of the Chunky
Geologi (FTG), Universitas Padjadja-
Gal Mountain maficultramafic com-
ran yang telah memberikan kesem-
plex, North Carolina. Geological
patan melaksanakan penelitian kepa-
Society of America Bulletin, 94,
da kami dengan dana Hibah Penelitian
855-874.
Kompetitif Fakultas Teknik Geologi
Misra, K.C., and F.B. Keller. 1978. Ul-
Tahun Anggaran 2015.
tramafic bodies in the southern

219
Bulletin of Scientific Contribution, Volume 13, Nomor 3, Desember 2015: 213-220

Appalachians: a review. American Siregar, S., Munasri dan Eddy Gafar,


Journal of Science 278: 389-418. 1999. Hubungan Batuan Ultrama-
Misra, K. and McSween, H.Y., 1984, fik-volkanik dengan Formasi Cile-
Mafic rocks of the southern Appa- tuh di Daerah Sukabumi Selatan,
lachians: a review: American Jawa Barat. Laporan Penelitian To-
Journal of Science, v. 284, p. 294- lok Ukur 01.6324: Penelitian Ben-
318. cana Alam, Puslitbang Geoteknolo-
Moores, E.M., 1982. Origin and em- gi-LIPI, tidak diterbitkan, hal. 7-19.
placement of ophiolites. Reviews of Sukamto, R.A.B., 1975. Peta Geologi
Geophysics and Space Physics, 20, Lembar Jampang dan Balekam-
735-760. bang, Jawa, (peta 9 XIV A, 9 XIV
Munasri, Safei Siregar, Haryadi Per- B): skala 1:100.000, Pusat Peneli-
mana, Siti Djoehanah, Dedi Mulya- tian dan Pengembangan Geologi,
di, Dedi Rahayu dan Nyanjang, Direktorat Geologi Indonesia.
2000. Karakteristik Melange di Thayyib, E. S., Said, E.L., Siswoyo, &
Daerah Ciletuh, Jawa Barat dan Priyosumarso, S., 1977. The Status
Studi Deformasi Batuan Ofiolit. of The Melange Complex in Ciletuh
Laporan Penelitian Tolok Ukur Area, Southwest Java, Proc. 6th
01.6520: Uji Coba Perangkat Kons- Ann. Conv. IPA, pp. 241 253.
truksi, Puslitbang Geoteknologi- van Bemmelen, R. W., 1949. The
LIPI, tidak diterbitkan, hal. 8-18. Geology of Indonesia, government
Noeradi, D. (1997), Evolusi Cekungan printing office The Hague, p. 732.
Paleogen di Daerah Ciletuh, Jawa Verbeek, R.D.M. & Fennema, R. 1896.
Barat Selatan, Buletin Geologi, vol. Geologische beschrijving van Java
27, no. 1/3, Jurusan Teknik Geolo- en Madoera. J. G. Stemler Cz,
gi, Institut Teknologi Bandung, pp. Amsterdam.
27 42. Wakabayashi, J., and Dilek, Y., 2003,
Parkinson, C.D. Miyazaki, K. Wakita, What constitutes 'emplacement' of
K. Barber, A.J. & Carswell, D.A. an ophiolite?: Mechanisms and
1998. An overview and tectonic relationship to subduction initiation
synthesis of the pre-Tertiary very- and formation of metamorphic 270
high-pressure metamorphic and soles, in Dilek, Y., and Robinson,
associated rocks of Java, Sulawesi P.T., eds., Ophiolites in Earth
and Kalimantan, Indonesia. Island History, Volume 218: London,
Arc, 7, 184200. Geological Society of London, p.
Penrose Conference, 1972. Penrose 427-447.
Field Conference on ophiolites. Williams, H., F.J. Turner and M.
Geotimes, 17, 24-25. Gilbert, 1954. Petrography. W. H.
Schiller, D. M., Garrard, R. A., and Freeman and Co., San Francisco,
Prasetyo, L., 1991. Eocene Sub- 406 p.
marine Fan Sedimentation In
Southwest Java, Proc. 20th Ann.
Conv. IPA, pp. 125 181.

220

Anda mungkin juga menyukai