2011-12-03 - Artikel - Jahja Iskandar - Pub PDF
2011-12-03 - Artikel - Jahja Iskandar - Pub PDF
Preface dari Good News Bible, Todays English Version (United Bible Societies,
London, 1978), mengakui secara terus-terang bahwa penerjemahan Nama Diri Tuhan dalam versi
Good News Bible ini mengikuti tradisi kuno yang turun-temurun. Following an ancient
tradition, begun by the first translation of the Hebrew Scriptures (the Septuagint) and followed by
the vast majority of English translations, the distinctive Hebrew name for God (usually
transliterated Jehovah or Yahweh) is in this translation represented by The LORD.
Demikian pula yang terjadi di Indonesia, penerjemahan kitab suci benar-benar mengikuti
pola tradisi yang telah berurat akar ini, sebagaimana diungkapkan oleh Soesilo, Setelah melalui
pembicaraan yang panjang dengan Komisi Penerjemahan Lembaga Alkitab Indonesia,
diputuskan bahwa adalah penting dan lebih baik untuk mempertahankan penggunaan YHWH
dalam Perjanjian Lama dan (dengan? red.) tradisi penerjemahannya dalam Septuaginta
(dijadikan KURIOS/TUHAN, red.). Ini sudah menjadi tradisi yang diikuti oleh Gereja-gereja
yang berbahasa Indonesia. Kemudian, dia juga mengatakan, .cara penerjemahan semacam
itu (Tetragrammaton diganti TUHAN, --red.) telah berlangsung lama, mulai dari awal Alkitab
diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu oleh A.C. Ruyl pada tahun 1612. Cara yang sama pula
dilakukan oleh W.A. Bode, cs. pada tahun 1938, dan sampai sekarang penerjemahan dengan
cara itu pun masih tetap berlangsung. Demikian pula halnya dengan literatur-literatur Kristen
seperti: Kamus Alkitab, Ensiklopedi Alkitab, Konkordansi, buku-buku teks Teologi, jurnal-jurnal
para ahli Teologi dan penerjemah Alkitab, serta buku-buku rohani Kristen lainnya, semuanya
telah mengikuti keadaan sejarah ini (mengikuti tradisi ini, --red.).
Begitu kuat dan besarnya pengaruh tradisi penerjemahan Nama Diri dalam kitab suci
kristiani. Hal itu telah merambak ke ranah publik lainnya, seperti misalnya penerbitan berbagai
literatur kristiani. Sehingga untuk sebuah perubahan yang radikal, terlalu besar harga yang harus
dikeluarkan.
Namun Aku merasa sayang akan Nama kudus-Ku yang telah keluarga Israel najiskan di antara
bangsa-bangsa tempat mereka pergi ke sana. Oleh karena itu katakanlah kepada keluarga Israel:
Beginilah Tuhan YAHWEH berfirman: Aku tidak bertindak untuk engkau, hai keluarga Israel,
tetapi hanya demi Nama kudus-Ku, yang telah engkau najiskan di antara bangsa-bangsa, tempat
engkau pergi ke sana. Aku akan menguduskan Nama-Ku yang besar yang telah dicemarkan di
antara bangsa-bangsa, yang telah engkau najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-
bangsa itu akan mengetahui bahwa Akulah YAHWEH, demikianlah firman Tuhan YAHWEH,
ketika Aku dikuduskan di dalam engkau di depan mata mereka. (Yeh.36:21-23)
Sejak zaman eksodus, Tuhan sudah memberi peringatan kepada umat Israel agar mereka
tidak memanggil dan menyebut nama ilah lain:
Dan dalam segala hal yang telah Kufirmankan kepadamu, haruslah kamu waspada,
juga nama ilah-ilah lain jangan kamu sebut-sebut, itu jangan terdengar
dari mulutmu. (Kel.23:13)
dan Aku telah berfirman kepadamu, Akulah YAHWEH, Elohimmu, janganlah menyembah
ilah-ilah orang Amori yang negerinya kamu diami, tetapi kamu tidak mendengarkan
firman-Ku itu. (Hak.6:10)
Mengapa dari zaman Israel diperintah oleh para Hakim hingga zaman Gereja Kristen saat
ini begitu banyak umat Tuhan yang berhenti meninggikan Nama YAHWEH dan melupakan
Nama-Nya? Mengapa ada begitu banyak keturunan orang percaya yang tidak mengetahui Nama
Tuhan yang benar? Ternyata Kitab Suci memberi kesaksian bahwa dari sejak dahulu, tentang hal
ini, umat Israel telah diperdaya oleh para nabi palsunya. Nabi Yeremia memberikan pernyataan
mengenai para nabi yang telah bernubuat palsu tersebut. Mereka merancang membuat umat
YAHWEH melupakan Nama YAHWEH, seperti yang tertulis dalam Yer.23:25-27:
Aku telah mendengar apa yang diucapkan para nabi, mereka bernubuat palsu di dalam Nama-
Ku, dengan mengatakan: Aku telah bermimpi, aku telah bermimpi. Sampai kapan hal ini ada di
dalam hati para nabi yang menubuatkan dusta; ya, mereka dalam hatinya adalah para nabi
pembohong. Yang berencana untuk membuat umat-Ku melupakan Nama-Ku dengan mimpi-
mimpi mereka, yang mereka ceritakan seorang kepada sesamanya, sebagaimana yang leluhur
mereka telah melupakan Nama-Ku karena Baal. (Yer.23:25-27)
Oleh karenanya, pemunculan kembali Nama YAHWEH dalam Kitab Suci merupakan
suatu hal yang sangat penting dan urgen. Sebab hal ini, selain akan membuat umat Tuhan benar-
benar mengenal siapa Nama Tuhan yang sebenarnya di samping Nama YESUS yang telah
dikenal melalui inkarnasi Tuhan menjadi manusia, sekaligus juga dapat menjawab kerinduan hati
Tuhan sendiri yang telah dinubuatkan dalam Za.14:6-9, sebagai berikut:
Dan pada hari itu akan terjadi, bahwa terang tidak akan ada lagi, yang megah akan menyusut.
Dan akan ada satu hari, hari itu diketahui oleh YAHWEH, bukan siang, bukan pula malam,
tetapi akan ada terang pada waktu senja. Dan akan terjadi pada hari itu, air kehidupan akan
mengalir dari Yerusalem, setengahnya ke laut sebelah timur, dan setengahnya ke laut sebelah
barat, hal itu akan terjadi pada musim panas dan pada musim dingin. Dan pada hari itu
YAHWEH akan menjadi Raja atas seluruh bumi, YAHWEH-lah satu-satunya,
dan Nama-Nya pun satu.(Za.14:6-9)