Putri Citra
Putri Citra
Fakultas Ekonomi
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
2017
0
I : Table of Contents
I Table of Contents.................................................................................................................1
II Executive Summary.............................................................................................................2
V Marketing Plan....................................................................................................................10
VI Financial Plan.....................................................................................................................14
X Appendices..........................................................................................................................22
1
II : Executive Summary
Kebersihan merupakan salah satu hal penting yang harus di perhatikan oleh setiap
orang. Manusia harus menjaga kebersihan diri agar terhindar dari segala penyakit yang ada di
lingkungan sekitar mereka. Oleh sebab itu Perusahaan Hibiscus menawarkan inovasi unik untuk
membantu para individu dalam menjaga kebersihan.
Perusahaan Hibiscus akan memasakan produk ini untuk semua kalangan yang
menginginkan kepraktisan dalam menggunakan sabun, terutama untuk para traveller yang
biasanya tidak ingin membawa perlengkapan secara praktis. Cara pemsaran yang dilakukan
adalah secara direct marketing/langsung dan menggunakan sosial media. Dengan menggunakan
sosial media maka pemasaran yang dilakukan lebih efektif dan mudah dijangkau oleh semua
kalangan sehingga orang-orang dapat melihat dan mengetahui produk ini. Hal-hal yang
ditawarkan untuk membedakan antara produk ODORA dengan produk lainnya adalah :
2
III : Company Description
Berangkat dari kekhawatiran kami terhadap tingkat kepedulian mahasiswa akan
kebersihan diri, kami memutuskan untuk membuat sebuah produk yang dapat menjadi solusi
dari permasalahan tersebut. Fakta yang ada menunjukan bahwa mahasiswa terbiasa untuk
makan tanpa mencuci tangannya terlebih dahulu. Hal ini memicu penyakit yang disebabkan oleh
kuman-kuman yang ada di tangan.
Penelitian dari vemale.com mengatakan bahwa sebanyak 95% orang tidak mencuci
tangannya secara benar ditoilet (tidak memakai sabun) dan 7% wanita serta 5% pria bahkan
tidak mencuci tangannya sama sekali. Penggunaan hand sanitizer juga dinilai belum efektif
untuk membunuh kuman karena beberapa jenis bakteri hanya dapat dihilangkan dengan sabun
dan air. Hal ini membuat kami terdorong untuk membuat sabun kertas yang praktis dan bisa
dibawa kemanapun.
Company Profile
Sabun kertas ini kering dan dapat disimpan didalam tas tanpa takut tumpah dan
mengotori tas. Karena sifatnya yang praktis, sabun kertas ini bisa dibawa kemana-mana tanpa
memakan tempat. Kami juga menyediakan berbagai aroma yang disesuaikan dengan keinginan
konsumen secara umum. Aroma yang kami tawarkan diantaranya adalah aqua blue, fantastic
red, freshly green, dan glamour purple.
3
Kondisi Industri yang Akan dimasuki
Saat ini, kondisi pasar sabun kertas tidak terlalu ramai karena penjual yang ada jumlahnya hanya
sedikit. Jumlah pembeli juga tidak terlalu banyak sehingga banyak perusahaan yang tidak
tertarik untuk masuk ke industri ini. Hal ini dikarenakan adanya barang-barang lain yang
memiliki fungsi sejenis dengan sabun kertas namun lebih dikenal masyarakat, seperti hand
sanitizer atau tissue basah. Meskipun begitu, sabun kertas ini banyak dijual secara online
dengan rentang harga Rp 6.000 Rp 9.000.
Market Analysis
Ancaman Pendatang baru : produk sabun ini memiliki proses pembuatan yang mudah.
Selain itu, produk juga mudah ditiru. Hal ini menyebabkan banyaknya pendatang baru
yang bisa masuk ke pasar dengan mudah.
Pemasok : bahan baku yang dibutuhkan seperti sabun, kertas minyak, dan bahan baku
lainnya dibeli di toko terdekat. Karena bahan mudah ditemukan dimana-mana, kami
tidak memiliki supplier khusus.
Produk substitusi : substitusi produk kami adalah hand sanitizer, sabun tangan biasa, dan
tisu basah.
Pembeli : pembeli dari produk kami dikhususkan untuk mahasiswa disekitar tempoat
bazar, namun sebenarnya produk tersebut bisa digunakan oleh masyarakat secara umum
tanpa mengenal gender dan usia.
Sabun kertas milik Odora dikemas dengan kemasan kotak yang dirasa praktis dan mudah
dibawa kemana-mana. Ukuran sabun kertas dibuat dengan ukuran yang sedang, tidak terlalu
besar dan tidak terlalu kecil. Satu lembar sabun kertas sudah bisa menghasilkan busa yang
cukup, namun jika konsumen merasa kurang, mereka bisa menggunakan 2 lembar sabun kertas
4
sekaligus. Warna yang kami sediakan terdiri dari 4 macam warna dengan nama produk yang
dirasa unik, yaitu warna biru dengan nama Aqua Blue, ungu dengan nama Glamour Purple,
merah dengan nama Fantastic Red, dan hijau dengan nama Freshly Green.
Keunikan produk kami adalah kami memproduksi sabun dalam bentuk yang berbeda.
Jika sabun biasanya berbentuk batang ataupun cair, kami menghasilkan sabun dalam bentuk
kertas. Tujuannya adalah agar masyarakat bisa membawa sabun kemana-mana karena sabun
kertas lebih praktis untuk dibawa. Dengan adanya sabun kertas ini, diharapkan masyarakat
dapat lebih memperhatikan kebersihan diri.
Konsep Bisnis
Visi : Memenuhi kebutuhan konsumen serta menjadi perusahaan penghasil sabun kertas
No. 1 di Indonesia
Misi :
Strategi :
Strategi yang kami terapkan adalah aplikasi TQM dalam proses kerja perusahaan.
Caranya yaitu dengan mengontrol proses produksi dan dapat mempertahankan kualitas produk.
Kontrol ini dilakukan mulai dari pengumpulan bahan baku (input) sampai dengan pengawasan
produk jadi (output). Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kepuasan konsumen sehingga dapat
membantu perusahaan menjadi perusahaan penghasil sabun kertas No. 1 di Indonesia.
Selain itu, kami juga akan memperkuat strategi pemasaran kami. Kami akan lebih
mempromosikan produk kami kepada seluruh lapisan masyarakat. Promosi bisa saja dengan
5
melakukan penyuluhan mengenai pentingnya kebersihan diri, terutama kebersihan tangan
karena tangan mengandung banyak kuman yang berbahaya dan bisa saja menimbulkan
penyakit.
Tujuan umum:
Berdasarkan data yang kami mmiliki bahwa sebagian masyarakat belum sadar akan
pentingnya kebersihan, kami memiliki tujuan untuk mendorong orang untuk lebih sadar
akan kebersihan diri.
Tujuan khusus :
Memudahkan konsumen dalam membawa sabun dengan membawa sabun kertas yang
tidak mudah bocor, lebih praktis dan mudah digunakan.
6
IV : Product and Services
Proses Produksi :
Proses produksi kami terdiri dari proses input, proses, dan output.
Input :
- Sabun - Cutter
- Kuas - Pensil
- Kertas minyak - Setrika
- Papan - Kemasan
- Jemuran - Mangkok / piring untuk tempat
- Penggaris
sabun
- Pemotong kertas
Proses :
Output :
7
R&D :
Proses awal research kami hanya melapisi kertas minyak 1 kali saja. Hasilnya ternyata
sabun kertas tersebut tidak menghasilkan banyak busa sehingga dirasa kurang bersih. Setelah
itu, kamipun memutusakan untuk melapisi kertas minyak tersebut dengan sabun sebanyak 3
kali. Barulah sabun kertas bisa menghasilkan busa yang dirasa cukup.
Kami kemudian memutuskan untuk menggunakan kertas layangan dengan warna yang
berbeda-beda dengan tujuan supaya ada variasi warna sehingga produk tidak terlihat monoton.
Namun, kami harus membatalkan rencana tersebut karena kertas layangan tersebut
mengandung pewarna tekstil yang dirasa berbahaya untuk digunakan di kulit. Kami pun
memutuskan untuk menggantinya dengan kertas minyak biasa. Supaya tetap memiliki variansi
warna, kami pun akhirnya menggunakan sabun yang memiliki warna, seperti merah, ungu, biru,
dan hijau sehingga sabun kertas terlihat berwarna-warni.
Pengaruh Musim:
Produk kami sangat bergantung pada musim karena proses pengeringan sabun kertas
sangat bergantung pada sinar matahari. Semakin banyak sinar matahari yang didapatkan, maka
semakin cepat juga proses pengeringan sabun kertas. Dengan begitu, proses produksi bisa
berjalan dengan lebih cepat dan keefisiensian kerja bisa tercapai.
Pada saat musim penghujan, proses produksi akan berjalan lebih lama karena proses
pengeringan sabun kertas memerlukan waktu yang lebih lama akibat kurangnya sinar matahari.
Perusahaan bisa melakukan jalan alternatif lain, yaitu dengan melakukan pengeringan secara
manual menggunakan kipas angin atau hair dryer. Dapat disimpulkan bahwa proses produksi
kami lebih baik dilakukan pada saat musim panas agar sabun kertas bisa cepat kering.
Rencana alternative :
Dalam menangani adanya cacat produksi, perusahaan memproduksi sabun kertas dalam
jumlah yang lebih banyak dari jumlah yang seharusnya diproduksi. Hal ini dimaksudkan agar jika
8
terjadi cacat produksi, perusahaan bisa tetap menjual produk sesuai dengan kuota/target yang
telah ditetapkan. Jika ternyata tidak terjadi cacat produksi, perusahaan bisa menjual produk
tambahan tersebut untuk meningkatkan tingkat penjualan dan laba perusahaan.
Target market :
Target pasar kami adalah semua kalangan umur baik pria ataupun wanita karena
kebersihan dibutuhkan oleh semua orang tanpa memandang umur dan gender. Harga yang kami
tawarkan juga cukup terjangkau sehingga dapat dibeli oleh semua kalangan masyarakat.
9
V: Marketing Plan
Orientasi Marketing :
- Word of mouth
Merupakan strategi marketing yang memanfaatkan promosi dari mulut ke mulut.
Misalnya kami memberitahukan produk kami kepada teman kami, teman kami
memberitahukan kepada temannya dan seterusnya sehingga banyak orang mengetahui
produk kami. Tujuan dari penerapan strategi ini adalah agar informasi yang ada bisa
tersebar secara luas dalam waktu yang singkat. Selain itu, strategi ini juga tidak
memakan biaya sehingga bisa mengurangi beban perusahaan.
- Teknologi (media social)
Dalam mempromosikan produk kami, kami juga menggunakan media sosial seperti line
dan instagram. Kami sadar bahwa media sosial telah menjadi sumber informasi
masyarakat saat ini sehingga adanya promosi melalui media sosial ini diharapkan dapat
menyebarkan informasi mengenai produk kami secara lebih luas.
- Harga promosi (Bundling)
Kami juga menggunakan harga promosi dalam menarik minat konsumen. Harga yang
kami patok adalah sabun kertas seharga Rp 10.000/kotak dan parfum sepatu seharga Rp
25.000/botol. Harga yang kami terapkan dirasa sudah sesuai dengan nilai produk, namun
untuk konsumen yang merasa keberatan dengan harga yang kami tawarkan, kami
menggunakan strategi Bundling. Harga Bundling diterapkan untuk pembelian parfum
sepatu + sabun kertas (dalam kemasan yang berbeda) dihargai sebesar Rp 20.000.
dengan strategi ini, kami rasa bisa memunculkan minat konsumen untuk membeli
produk kami.
Marketing Strategy :
1. 5P :
10
Product : produk yang kami hasilkan berada di industri kebersihan dan kecantikan
yaitu sabun kertas dan parfum sepatu.
Price : harga yang kami tawarkan cukup terjangkau bagi semua kalangan yaitu Rp
10.000/pcs untuk sabun kertas dan Rp 25.000/pcs untuk parfum sepatu.
Place : proses penjualan produk terletak di terminal kampus 3 UAJY tempat bazar
dilaksanakan. Untuk proses produksi, kami melakukan seluruh proses dari awal
sampai akhir di kost salah satu anggota tim kami.
People : semua anggota tim perusahaan Hibiscus yang berperan dalam proses
produksi sampai dengan proses pemasaran.
2. STP :
Segmenting :
Targeting :
Semua kalangan masyarakat, baik pria dan wanita. Namun fokus utama kami adalah
mahasiswa, dosen dan staff di kampus 3 UAJY dan di sekitarnya.
11
Positioning :
Sales Forecast
Perkiraan penjualan dari produk kami diambil dari jumlah mahasiswa, dosen, dan staf
Kampus 3 Bonaventura UAJY. Dari jumlah tersebut, akan kami dapatkan perkiraan jumlah
konsumen yang akan membeli produk kami. Perkiraan jumlah mahasiswa secara total adalah
sebesar 2000 orang, dosen sebesar 50 orang, dan staff sebesar 50 orang. Setiap tahunnya,
perkiraan konsumen akan naik persentasenya. Persentase perkiraan konsumen yang akan
membeli produk kami pada tahun 2017 adalah sebesar 2%, pada tahun 2018 sebesar 4%, pada
tahun 2019 sebesar 6%, pada tahun 2020 sebesar 10%, dan pada tahun 2021 sebesar 20%.
Jumlah perkiraan konsumen yang ada kemudian ditambahkan dan dikalikan Rp 10.000.
Dari situ kemudian ditemukan perkiraan penjualan pada tahun-tahun tersebut.
12
Rencana Alternatif :
Jika perusahaan tidak bisa mencapai target penjualan, perusahaan harus melakukan
evaluasi ulang terhadap kegagalan tersebut. Perusahaan harus mencari tahu apa yang
menyebankan kegagalan tersebut. Apakah kegagalan tersebut berasal dari produk perusahaan
sendiri ataukah proses marketing yang dirasa masih kurang.
Jika kegagalan disebabkan oleh proses marketing yang kurang, maka perusahaan harus
lebih gencar lagi dalam melakukan promosi produk. Jika kegagalan dikarenakan adanya
kekurangan dalam produk, maka perusahaan perlu melakukan R&D agar produk yang dihasilkan
bisa sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen.
13
VI : Financial Plan
HPP Sabun :
- Sticker Rp 5.000,00
Total Rp 209.000,00
- Sticker Rp 1000,00
Total Rp 8.000,00
HPP Parfum :
- Parfum Rp 171.000,00
- Sticker Rp 5000,00
Total Rp 239.000,00
14
HPP per Produk :
Pendapatan :
- Sabun :
- Parfum
Beban :
- Sabun Rp 209.000,00
- Parfum Rp 239.000,00
Laba Rp 237.000,00
15
VII : Team Management and
Organization
CEO
Ervin
Citra
Elisabeth, Tamara Melisza, Maria Agis Desi, Luisa
Dalam Mengelola dan memproduksi produk, Perusahaan Hibiscus terdiri dari 8 orang
anggota di mana dari delapan orang tersebut memiliki tugas dan peran masing-masing dalam
melaksanakan kegiatan ini. Berikut adalah rincian dari 8 anggota beserta peran dan tugasnya :
- Ervin Setyaningsih
Merupakan CEO dari perusahaan Hibiscu yang memiliki peran membuat perencanaan
perusahaann secara keseluruhan, memimpin anggotanya serta mengontrol pekerjaan
para anggotanya.
- Elisabeth Nadya
Merupakan anggota yang bertugas dalam tim bagian produksi. Elisabeth memiliki peran
dalam pembuatan produk. Mulai dari pembuatan sabun kertas hingga pengemasan
produk.
16
- Tamara Natasya
Merupakan anggota yang bertugas dalam tim bagian produksi. Tamara memiliki peran
dalam pengecekan produk. Dengan melihat apakah produk sudah layak jual atau belum.
- Putri Citra
Merupakan anggota yang bertugas dalam tim bagian sumber daya manusia. Citra
memiliki peran dalam menempatkan anggota ke dalam bagian-bagian yang menjadi
keahliannya.
- Melisza Martha
Merupakan anggota yang bertugas dalam tim bagian keuangan. Melisza memiliki peran
dalam pembuatan penyusunan anggaran untuk produksi sabun, serta membuat laporan
keuangan.
- Maria Agis
Merupakan anggota yang bertugas dalam tim bagian keuangan. Agis memiliki peran
dalam penghitungan hasil penjualan serta mengecek apakah biaya yang dikeluarkan
sudah sesuai dengan anggaran yang dibuat.
- Desi Permata
Merupakan anggota yang bertugas dalam tim bagian desain produk. Desi memiliki peran
dalam pembuatan desain logo produk dan mendesain stand pada bazar yang dilakukan
di kampus 3
- Luisa Paramahita
Merupakan anggota yang bertugas dalam tim bagian desain produk. Luisa memilki peran
dalam pembuatan desain logo produk serta ide dalam bentuk kemasan yang akan
dipakai untuk sabun kertas.
Selain penjelasan diatas kami juga menyertakan Curriculu vitae dalam bentuk lampiran dari
masing-masing anggota yang mengelola perusahaan kami.
17
VIII : Operational Plan
Perusahaan kami memiliki rencana masa depan untuk mengembangkan produk kami,
yaitu dengan membuat sabun kertas dengan bahan yang tidak menyisakan limbah ketika
digunakan serta menciptakan berbagai macam inovasi bentuk sabun kertas seperti motif kartun
dan sebagainya. Untuk itu, kami akan menggunakan teknologi dalam pembuatan sabun dan
berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam menciptakan bentuk sabun kertas yang berbeda.
Selain itu, kami juga akan melakukan ekspansi perusahaan di segala penjuru Indonesia. Jika
memungkinkan, perusahaan akan merambah ke kancah internasional.
Waktu produksi yang bisa terbilang lama dan membutuhkan banyak tenaga kerja
Kelemahan dari tim kami adalah kurangnya jumlah tenaga kerja yang kami miliki.
Anggota tim kami yang awalnya berjumlah 9 orang berkurang menjadi 8 orang. Dengan jumlah
18
tersebut, tim kami menemui kesulitan dalam proses produksi sabun kertas karena proses
produksi tersebut membutuhkan energi dan jumlah tenaga kerja yang banyak. Kami
menanggulanginya dengan melakukan pembagian tugas yang dirasa bisa lebih memudahkan
proses produksi. Misalnya dengan satu orang melakukan proses pelapisan sabun dan satu orang
lainnya bertugas menjemur kertas yang sudah dilapisi sehingga orang yang melapisi tidak perlu
membuang energinya untuk menjemur kertas tersebut.
Selain itu, kami juga menemui kesulitan dalam menemukan waktu yang tepat agar
seluruh anggota bisa bertemu secara langsung dan berunding bersama-sama. Adanya kegiatan
pribadi dari setiap anggota menghalangi terjadinya pertemuan anggota tim yang lengkap.
Hasilnya, anggota yang tidak bisa datang telat mendapatkan informasi mengenai keadaan
perusahaan saati itu. Namun, tim kami menanggulangi masalah tersebut dengan langsung
memberitahukan apa hasil dari pertemuan/perundingan kami kepada anggota tim kami yang
tidak bisa ikut dalam perundingan.
Menambah jumlah sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan agar proses produksi
berjalan dengan lebih lancar.
Melakukan R&D terhadap bahan baku kertas yang bisa digunakan agar limbah dari
sabun kertas bisa dikurangi.
19
IX : Summary and Conclusion
KESIMPULAN
Dalam memulai suatu bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Banyak hal
klasik yang menjadi pertimbangan banyak orang dalam memulai suatu bisnis, seperti Apakah
produk akan laku, Bagaimana kalau mengalami kerugian, bagaimana kalau tidak dapat diterima
oleh konsumen, dan lain sebaginya. Semestinya memulai suatu bisnis bukan menjadi momok
yang menakutkan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis,
seseorang dapat membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan
optimis, selain itu dalam memulai suatu bisnis lebih baik disesuiakan dengan minat/hobi agar
bisnis yang dijalani dapat berjalan dengan baik dan dapat dikuasai dengan baik pula.
Produk kami merupakan produk sabun yang berbentuk kertas yang sangat praktis untuk
dibawa kemana saja. Tujuan perusahaan kami memproduksi sabun ini adalah untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan. Dalam hal ini
khususnya dalam hal mencuci tangan. Produk kami memiliki 4 macam varian aroma sabun, yaitu
Freshly Green, Fantastic Red, Glamour Purple, dan Aqua Blue. Sabun kertas ini dijual dengan
harga Rp 10.000. Selain itu, kami juga menjual parfum sepatu yang diberi harga sebesar Rp
25.000.
Target perusahaan kami adalah masyarakat umum, baik wanita ataupun laki-laki, dari muda
sampai tua. Kami menjual produk kami melalui bazar yang diselenggarakan di terminal Kampus
3 UAJY. Untuk membuat sabun ini, kami mengeluarkan biaya sebesar Rp 456.000. Melalui bazar
ini, pendapatan yang kami dapatkan adalah sebesar Rp 693.000. Maka, laba bersih yang kami
dapatkan adalah sebesar Rp 237.000.
20
SARAN
Karena produk kami termasuk produk yang unik, produk kami lebih menarik perhatian
anak-anak daripada kalangan dewasa sehingga kedepannya perusahaan akan lebih
menfokuskan pada anak-anak. Caranya yaitu dengan mempebanyak varian warna dan bentuk
yang kiranya lebih diminati oleh anak-anak.
EVALUASI BAZAR
Dari terselenggaranya bazar yang dilakukan selama 3 hari yang bertempat di terminal
kampus 3 Bonaventura UAJY, pada hari pertama bazar berjalan berlangsung dengan baik dan
respon pembeli juga baik. Untuk penjualan hari pertama belum banyak yang beli karena mereka
masih belum tahu apa sih sabun kertas itu, bagaimana cara memakainya, dan lain sebagainya.
Di hari pertama kami mempromosikan, mendemonstrasikan tentang produk kami, di hari
pertama juga kami memberikan promo harga sebesar Rp 8.000; untuk sabun kertas agar
menarik minat pembeli. Bazar hari ke dua penjualan cukup meningkat banyak pembeli mulai
tertarik untuk beli. Untuk hari terakhir kami mengadakan promo paket pembelian parfum
sepatu dan sabun kertas dengan harga Rp 20.000; saja hal tersebut ditujukan untuk menarik
minat pembeli pada bazar hari terakhir.
Meskipun bazar ini di adakan berjuan untuk mata kuliah Kewirausahaan tetapi kami dan
kelompok yang lainnya mencoba untuk turun langsung dan praktek untuk mengetahui pasar,
bagaimana peluang yang baik dan keefektivan dari tim kerja selama menjual dan
mempromosikan kepada pembeli. Dengan diadakan bazar ini juga kami juga mempelajari bahwa
mendirikan atau membentuk suatu bisnis itu harus diperhitungkan secara matang proses dan
strategi dalam melakukan bisnis ini.
21
X : Appendices
Produk
Stand Bazar
22
Testimoni
23
Elisabeth Nadya Prasetyaningsari
Nama : Elisabeth
Tempat/tanggal lahir : Bekasi, 17 November 1996
Jenis kelamin : Wanita
Status : Belum Menikah
Agama : Katolik
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi : 160 cm
Berat : 59 kg
Alamat : Jl. Tambak Bayan XI No 13
Kemampuan
Membuat sabun kertas
Riwayat Pendidikan
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Sarjana (S1) Management
Kemampuan Berbahasa
Bahasa Inggris.
Bahasa Jepang
24
Desi Permata Sari
Nama : Desi
Tempat/tanggal lahir : pontianak, 8 Desember 1995
Jenis kelamin : Wanita
Status : Belum Menikah
Agama : Kristen
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi : 169 cm
Berat : 75 kg
Alamat : Jl. Kaliurang km 9, merapi view b46
Kemampuan
Desain, Melukis, Teknologi informasi, Pemasaran
Riwayat Pendidikan
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Sarjana (S1) Management
Mengikuti pelatihan desain grafis.
Kemampuan Berbahasa
Bahasa Korea
Bahasa Inggris.
Bahasa Jepang.
25
Tamara Natasya Muller
Nama : Tamara
Tempat/tanggal lahir : Semarang, 18 Januari 1996
Jenis kelamin : Wanita
Status : Belum Menikah
Agama : Katolik
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi : 160 cm
Berat : 69 kg
Alamat : Jl. Seturan Raya Blok E/III nomor 32
Kemampuan
Membuat sabun kertas
Riwayat Pendidikan
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Sarjana (S1) Management
Kemampuan Berbahasa
Bahasa Inggris
Bahasa Jepang.
26
Luisa Paramahita
Nama : Luisa Paramahita
Tempat/tanggal lahir : Yogyakarta, 08 Maret 1996
Jenis kelamin : Wanita
Status : Belum Menikah
Agama : Kristen
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi : 160 cm
Berat : 52 kg
Alamat : Perumahan Griya Indah Blok L kav 5 no.265
Kemampuan
Design , kerajinan tangan
Riwayat Pendidikan
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Sarjana (S1) Management
Kemampuan Berbahasa
Bahasa Inggris
27
Maria Agis Lolita
Nama : Agis
Tempat/tanggal lahir : Bogor, 2 Juni 1996
Jenis kelamin : Wanita
Status : Belum Menikah
Agama : Katolik
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi : 170 cm
Berat : 80 kg
Alamat : Jl. Wijilan Pb I / 134 A Yogyakarta
Kemampuan
Membuat sabun kertas
Riwayat Pendidikan
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Sarjana (S1) Management
Kemampuan Berbahasa
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris.
28
Ervin setyaningsih
Nama : Ervin
Tempat/tanggal lahir : Surakarta , 4 April 1996
Jenis kelamin : Wanita
Status : Belum Menikah
Agama : Katolik
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi : 160 cm
Berat : 65 kg
Alamat : Jalan Tambak Bayan no 8, 8F Yogyakarta
Kemampuan
Membuat sabun kertas
Riwayat Pendidikan
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Sarjana (S1) Management
Kemampuan Berbahasa
Bahasa Indonesia
Bahasa inggris
29
Melisza Martha Ayuningtyas
Nama : Melisza
Tempat/tanggal lahir : Sukoharjo, 13 juli 1996
Jenis kelamin : Wanita
Status : Belum Menikah
Agama : Kristen
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi : 150 cm
Berat : 43kg
Alamat : J. Babarsari no 99 jogja
Kemampuan
Membuat sabun kertas
Riwayat Pendidikan
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Sarjana (S1) Management
Kemampuan Berbahasa
Bahasa Indonesia
30
Putri Citra Kusuma Dewi
Nama : Citra
Tempat/tanggal lahir : Klaten, 2 Mei 1995
Jenis kelamin : Wanita
Status : Belum Menikah
Agama : Katolik
Kewarganegaraan : Indonesia
Tinggi : 158 cm
Berat : 62 kg
Alamat : Perum Jogja Regency No: E8, Yogyakarta
Kemampuan
Mengemas dan memasarkan
Riwayat Pendidikan
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Sarjana (S1) Management
Kemampuan Berbahasa
Bahasa Mandarin
Bahasa Inggris
Bahasa Jerman
31