Baku Pembanding Farmakope Indonesia atau BPFI adalah senyawa yang telah dikarakterisasi,
seperti obat tertentu (senyawa obat, produk biologik, eksipien, cemaran, hasil urai, pereaksi
dan juga termasuk baku pembanding untuk verifikasi kinerja). Jika disahkan untuk digunakan
sebagai baku pembanding pada pengujian kualitatif atau kuantitatif (sebagai bagian dari
monografi) pada Farmakope Indonesia, BPFI bersifat resmi dan memiliki legalitas hukum di
Indonesia. Pemastian kesesuaian untuk pemakaian pada aplikasi lainnya ditentukan oleh
pengguna. BPFI adalah baku pembanding primer dalam wilayah hukum Republik Indonesia,
jika memungkinkan dikalibrasi atau dibandingkan terhadap baku pembanding internasional
seperti disediakan oleh World Health Organization. BPFI tidak digunakan untuk tujuan terapi.
BPFI disediakan untuk tujuan metrologi legal dan dapat membantu memastikan perbandingan
hasil dan ketertelusuran terhadap Satuan Internasional (SI), baik disertifikasi atau tidak.
Pendahuluan
Pengujian ini dirancang untuk menentukan suatu bahan atau sediaan memenuhi spesifikasi
mutu secara mikrobiologi yang telah ditetapkan, termasuk jumlah sampel yang akan
digunakan dan interpretasi hasil uji. Metode ini tidak dapat diaplikasikan untuk produk
yang mengandung mikroba viabel sebagai bahan aktif.
Metode Penghitungan
Pengujian dilakukan dengan metode Penyaringan Membran atau salah satu Metode Angka
Lempeng yang sesuai. Metode lain adalah Angka Paling Mungkin (APM) yang umum
digunakan untuk produk dengan tingkat kontaminasi rendah. Pemilihan metode pengujian
berdasarkan beberapa faktor antara lain jenis produk yang diuji, persyaratan yang ditentukan
dan ukuran sampel yang memadai untuk memperkirakan kesesuaian secara spesifik.
Kesesuaian metode yang dipilih harus ditetapkan.
Kontrol Negatif
Untuk membuktikan kesesuaian kondisi pengujian kontrol negatif dilakukan menggunakan
pengencer yang sesuai seperti pada penyiapan larutan uji. Tidak boleh terjadi pertumbuhan
mikroba. Kontrol negatif dilakukan pada saat pengujian seperti tertera pada Pengujian
Sediaan.
Fertilitas Media
Inokulasi sejumlah kecil mikroba (tidak lebih dari 100 koloni per plate) ke dalam Soybean-
Casein Digest Broth, Soybean-Casein Digest Agar dan Sabouraud Dextrose Agar seperti
tertera pada Tabel 1. Inkubasi sesuai dengan kondisi yang tertera pada Tabel 1. Untuk media
padat, pertumbuhan yang diperoleh tidak boleh berbeda dua kali dari nilai hitung inokulum
standar. Pertumbuhan mikroba dan hasil uji fertilitas pada inokulum yang dibuat segar harus
sebanding dengan bets sebelumnya. bets media sebelumnya.
Kesesuaian Metode Penghitungan Mikroba dalam Sediaan
PENYIAPAN SAMPEL
Metode penyiapan sampel disesuaikan dengan sifat fisik sediaan yang diuji. Jika dengan
prosedur yang diuraikan di bawah ini tidak ada yang memuaskan maka harus dikembangkan
prosedur lain yang sesuai.
Sediaan Berlemak
Larutkan atau encerkan sediaan yang akan diuji dalam isopropil miristat steril yang
disterilkan dengan cara penyaringan atau campurka sediaan yang akan diuji dengan sesedikit
mungkin surfaktan Polisorbat 80 steril atau surfaktan noninhibitor lain steril, jika perlu
hangatkan dalam tanga air pada suhu tidak lebih dari 40 atau pada kasus tertentu tidak lebih
dari 45. Aduk perlahan-lahan dan jika perlu pertahankan suhu dalam tangas air. Tambahkan
secukupnya pengencer yang telah dihangatkan hingga diperoleh pengenceran 1 dalam 10.
Aduk perlahan-lahan dan jika perlu pertahankan suhu dengan waktu sesingkat mungkin untuk
pembentukan emulsi. Lakukan pengenceran bertingkat dengan pengencer yang sesuai
mengandung surfaktan Polisorbat 80 P dengan kadar sesuai atau surfaktan non-inhibitor lain.
Transdermal Patches
Lepaskan lapisan, letakkan bagian berperekat menghadap ke atas pada lempeng kaca steril
atau baki plastik. Agar tidak saling menempel tutup permukaan berperekat dengan bahan
berpori steril yang sesuai (eq: kasa steril), kemudian pindahkan lembaran transdermal dalam
wadah berisi pengencer yang mengandung polisorbat 80 P atau lesitin dengan volume yang
sesuai. Kocok kuat selama tidak kurang dari 30 menit..
Zat Penetral
Zat penetral digunakan untuk menetralkan aktifitas senyawa antimikroba. Zat tersebut dapat
ditambahkan pada pengencer atau media yang sesuai sebelum disterilkan. Jika digunakan
metode tersebut, efikasi dan hilangnya toksisitas terhadap mikroba harus dibuktikan dengan
melakukan penambahan zat penetral pada blangko tanpa sediaan.
PEROLEHAN KEMBALI MIKROBA UJI DALAM SEDIAAN
Penyaringan Membran
Gunakan penyaring membran dengan porositas tidak lebih dari 0,45 m. Jenis bahan
penyaring dipilih sedemikian rupa sehingga kemampuan menahan bakteri tidak dipengaruhi
oleh kandungan sampel uji. Gunakan satu jenis membran penyaring untuk tiap mikroba uji.
Pindahkan sejumlah suspensi sampel (min. mengandung 1 g sediaan, atau < jika diperkirakan
jumlah koloni besar) saring segera dan bilas penyaring membran dengan sejumlah tertentu
volume pengencer. Untuk menentukan angka lempeng total mikroba aerob (ALT), pindahkan
penyaring membran ke permukaan lempeng media Soybean-Casein Digest Agar (SCDA).
Untuk menentukan AKK, pindahkan membran ke permukaan lempeng media Sabouraud
Dextrose Agar. Inkubasi cawan serta lakukan pengamatan dan penghitungan.
Metode Tuang
Gunakan cawan Petri berdiameter 9 cm, inokulasikan 1 ml suspensi sampel ke dalam tiap
cawan dan kemudian tambahkan 15 - 20 ml Soybean-Casein Digest Agar atau Sabouraud
Dextrose Agar pada suhu tidak lebih dari 45. Jika digunakan cawan Petri yang lebih besar,
sesuaikan jumlah media. Lakukan duplo untuk tiap mikroba uji. Inkubasi cawan dan hitung
jumlah koloni rata-rata dari tiap cawan media dan jumlah koloni inokulum awal.
Metode Sebar
Untuk lempeng media gunakan cawan Petri diameter 9 cm, diisi 15-10 ml Soybean - Casein
Digest Agar atau Sabouraud Dextrose Agar pada suh lebih kurang 45 pada tiap cawan Petri,
dan biarkan memadat. Jika digunakan cawan Petri yang lebih besar, sesuaikan jumlah media.
Keringkan permukaan lempeng media dalam lemari laminar-airflow atau dalam inkubator.
Lakukan duplo untuk tiap mikroba. Inokulasikan 0,1 ml suspensi sampel yang disiapkan
Dengan menyebarkan pada permukaan lempeng media. Inkubasi dan hitung jumlah koloni.
Pemeriksaan Sediaan
PENYARINGAN MEMBRAN
Gunakan alat penyaring yang sesuai dan siapkan, pindahkan sejumlah yang sesuai pada dua
penyaring membran, saring segera. Bilas tiap penyaringan sesuai dengan prosedur. Untuk
menentukan ALT, pindahkan satu penyaring membran ke permukaan Soybean-Casei Digestic
Agar. Untuk menentukan AKK, pindahkan satu penyaring membran yang lain ke permukaan
Sabouraud Dextrose Agar. Inkubasi cawan Soybean-Casein Digest Agar pada suhu 30 - 35
selama 3 - 5 hari dan cawan Sabouraud Dextrose Agar pada suhu 20 - 25 selama 5 - 7 hari.
Hitung jumlah koloni per g atau per ml sediaan. Untuk pengujian sampel transdermal
patches, secara terpisah saring 10% dari volume, gunakan dua penyaring membran steril.
Pindahkan satu membran pada Soybean-Casein Digest Agar untuk ALT dan membran
lainnya pada Sabouraud Dextrose Agar untuk AKK.
Metode Tuang
Siapkan sampel menggunakan metode yang sesuai. Siapkan untuk masing-masing media
sekurang-kurangnya dua cawan Petri untuk tiap tingkat pengenceran. Inkubasi cawan
Soybean-Casein Digest Agar pada 30-35 selama 3 - 5 hari dan cawan Sabouraud Dextrose
Agar pada suhu 20 - 25 selama 5-7 hari. Pilih cawan dari satu tingkat pengenceran dengan
jumlah koloni tertinggi yang kurang dari 250 untuk ALT dan 50 koloni untuk AKK. Hitung
jumlah rata-rata koloni dalam media biakan dan jumlah koloni/g atau / ml sediaan.
Metode Sebar
Siapkan sampel dengan metode yang sesuai. Siapkan sekurang-kurangnya dua cawan Petri
untuk tiap media dan tiap tingkat pengenceran. Untuk inkubasi dan penghitungan jumlah
koloni, lakukan seperti tertera pada Metode Tuang.
B. PENGUJIANMIKROBA SPESIFIK
PENDAHULUAN
Pada Bab ini akan dijelaskan tentang Uji Batas Mikroba Spesifik yang mungkin terdeteksi
dengan kondisi dan metode yang sesuai. Metode uji dirancang untuk menetapkan suatu
produk memenuhi kriteria mutu secara mikrobiologi. Metode pilihan termasuk metode
otomatik dimungkinkan untuk digunakan setelah dibuktikan kesetaraannya dengan metode
farmakope.
PROSEDUR UMUM
Penyiapan sampel dilakukan seperti pada Uji enumerasi mikroba. Jika produk yang akan
diuji memiliki aktifitas antimikroba, sebaiknya sifat antimikroba dihilangkan atau dinetralkan.
Jika digunakan surfaktan untuk penyiapan sampel, harus dapat dibuktikan sesuai dan tidak
toksik bagi mikroba dan sesuai dengan inaktivator yang digunakan dalam produk yang diuji.
MIKROBA AEROB
Biakkan masing-masing galur bakteri di bawah ini, pisahkan masing-masing dalam wadah
berisi media Soybean-Casein Digest Broth atau Soybean-Casein Digest Agar, pada suhu 30 -
35 selama 18 - 24 jam. Biakkan galur uji Candida albicans dalam Sabouraud Dextrose Agar
atau Sabouraud Dextrose Broth, pada suhu 20
- 25 selama 2 - 3 hari.
CLOSTRIDIA
Gunakan Clostridium sporogenes.Biakkan galur uji Clostridia dalam keadaan anaerob pada
Reinforce Medium for Clostridia pada suhu 30 - 35 selama 24 - 48 jam. Sebagai pilihan lain,
siapkan dan encerkan sel vegetatif dalam bentuk suspensi segar. Suspensi spora stabil pada
suhu 2 - 8 selama periode yang tervalidasi.
Kontrol Negatif
Kontrol negatif dilakukan menggunakan pelarut yang sesuai menggantikan sediaan uji. Tidak
boleh terjadi pertumbuhan mikroba. Kontrol negatif juga dilakukan pada saat dilakukan uji
terhadap sediaan. Apabila terjadi kegagalan pada kontrol negatif diperlukan investigasi.
PENGUJIAN SEDIAAN
Uji Toleransi Empedu Bakteri Gram-negatif Penyiapan sampel dan prainkubasi
Siapkan sampel 1 dalam 10 volume pengencer dimana tidak > 1 g sampel diuji, gunakan
Soybean-Casein Digest Broth sebagai pengencer, campur, dan inkubasi pada suhu 20 - 25
selama waktu yang cukup untuk menumbuhkan bakteri tetapi tidak cukup untuk memicu
multiplikasi mikroba (biasanya 2 jam tapi tidak boleh > 5 jam).
Uji negatif
Gunakan 1 g sediaan, dalam media cair pengkaya Enterobacteriaceae Mossel. Inkubasi pada
suhu 30 - 35 selama 4 - 48 jam. Lakukan subkultur pada cawan Violet Red Bile Glucose
Agar. Inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 18 - 24 jam. Sampel memenuhi syarat bila tidak
ada pertumbuhan koloni.
Uji Kuantitatif
Seleksi dan subkultur Inokulasi sejumlah suspensi dengan penyiapan sampel langsung ke
dalam media Enterobacteria Enrichment Broth Mossel Encerkan suspensi sampel hingga
mengandung 0,1 g, 0,01 g dan 0,001 g (atau 0,1 ml, 0,01 ml dan 0,001 ml), dan inkubasi pada
suhu 30 - 35 selama 24 - 48 jam. Lakukan subkultur dengan menginokulasi masing-masing
biakan pada cawan media Violet Red Bile Glucose Agar, inkubasi pada suhu 30 - 35 selama
18 - 24 jam. Interpretasi Hasil positif ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan koloni. Catat
hasil positif pada jumlah terkecil sediaan dan hasil negatif pada jumlah terbesar sediaan.
Tentukan APM dari bakteri menggunakan Tabel 2.
Escherichia coli
Penyiapan sampel dan pra inkubasi
Siapkan sampel menggunakan 1 dalam 10 volume pengencer dimana tidak kurang dari 1 g
sediaan diuji. Gunakan 10 ml atau sejumlah sesuai sampai 1 g atau 1 ml, inokulasi ke dalam
media Soybean-Casein Digest Broth, dengan jumlah, campur dan inkubasi pada suhu 30 -
350 selama 18 - 24 jam.
Interpretasi
Pertumbuhan koloni menunjukkan adanya E.Coli yang dikonfirmasi dengan uji identifikasi.
Sediaan memenuhi syarat uji jika tidak ada koloni yang tumbuh.
Salmonella
Penyiapan sampel dan Pra-inkubasi
Siapkan sediaan uji dan gunakan jumlah yang sesuai, tidak < 10 g atau 10 ml dan inokulasi
ke dalam sejumlah volume Soybean-Casein Digest Broth yang sesuai, campur dan inkubasi
pada suhu 30 - 350 selama 18-24 jam.
Interpretasi
Pertumbuhan koloni berwarna merah, dengan atau tanpa titik hitam di bagian tengah
menunjukkan karakteristik Salmonella yang dikonfirmasi dengan uji identifikasi. Sediaan
memenuhi syarat jika koloni yang tumbuh tidak seperti diuraikan di atas atau jika hasil uji
konfirmasi identifikasi negatif.
Pseudomonas aeruginosa
Penyiapan Sampel dan Pra-Inkubasi
Siapkan sampel menggunakan 1 dalam 10 volume pengencer dimana tidak > 1 g sediaan diuji.
Gunakan 10 ml atau jumlah yang sesuai dengan 1 g atau 1 ml, inokulasi ke dalam media
Soybean-Casein Digest Broth, dengan jumlah yang sesuai, campur dan inkubasi pada suhu
300 - 350 selama 18 - 24 jam. Untuk transdermal patches, gunakan membran penyaring
steril, saring sejumlah volume sampel yang sesuai dengan satu patch dan masukkan
penyaring membran ke dalam 100 ml media Soybean-Casein Digest Broth. Inkubasi pada
suhu 30 - 350 selama 18-24 jam.
Interpretasi
Pertumbuhan koloni menunjukkan adanya P.aeruginosa yang dikonfirmasi dengan uji
identifikasi.Sediaan memenuhi syarat jika koloni yang tumbuh tidak seperti diuraikan di atas
atau jika hasil uji konfirmasi identifikasi negatif.
Staphylococcus aureus
Penyiapan Sampel dan Pra-Inkubasi
Siapkan sampel menggunakan 1 dalam 10 volume pengencer dimana tidak < 1 g sediaan diuji.
Gunakan 10 ml atau jumlah yang sesuai dengan 1 g atau 1 ml, inokulasi ke dalam media
Soybean-Casein Digest Broth, dengan jumlah yang sesuai, campur dan inkubasi pada suhu
300 - 350 selama 18 - 24 jam. Untuk transdermal patches, gunakan membran penyaring
steril, saring sejumlah volume sampel yang sesuai dengan satu patch dan masukkan
penyaring membran ke dalam 100 ml media Soybean-Casein Digest Broth. Inkubasi pada
suhu 300 - 350 selama 18 - 24 jam.
Interpretasi
Pertumbuhan koloni berwarna kuning atau putih dikelilingi zona kuning menunjukkan ada-
Nya S.aureus yang di konfirmasi dengan uji identifikasi. Sediaan memenuhi syarat uji jika
pertumbuhan koloni tidak seperti diuraikan atau jika hasil uji konfirmasi identifikasi negatif.
Clostridia
Penyiapan Sampel dan Perlakuan Panas
Siapkan sampel menggunakan 1 dalam 10 volume pengencer (dengan total volume minimum
20 ml) tidak < 2 g atau 2 ml sediaan untuk diuji. Pisahkan sampel menjadi dua bagian,
sekurang-kurangnya 10 ml. Panaskan satu bagian pada 800 selama 10 menit, dinginkan
dengan cepat. Satu bagian lainnya tidak dipanaskan.
Interpretasi
Pertumbuhan koloni anaerob bentuk batang (dengan atau tanpa endospora) memberikan
reaksi katalase negatif, menunjukkan adanya Clostridia yang dikonfirmasi dengan uji
identifikasi. Sediaan memenuhi syarat uji jika tidak ada koloni yang tumbuh atau jika hasil
uji konfirmasi identifikasi negatif.
Candida albicans
Penyiapan Sampel dan Pra-Inkubasi
Siapkan sediaan yang akan diuji. Gunakan 10 ml atau jumlah yang sesuai tidak < 1 g atau 1
ml, inokulasi ke dalam 100 ml media Sabouraud Dextrose Broth, campur dan inkubasi pada
suhu 300 - 350 selama 3 - 5 hari.
Interpretasi
Adanya pertumbuhan koloni berwarna putih menunjukkan adanya C.albicans. yang
dikonfirmasi dengan uji identifikasi. Sediaan memenuhi syarat uji jika tidak ada pertumbuhan
koloni seperti diuraikan di atas atau jika hasil uji konfirmasi identifikasi negatif.
KATEGORI SEDIAAN
Untuk tujuan pengujian, sediaan dibagi menjadi 4 kategori. Kriteria efektifitas antimikroba
untuk sediaan tergantung cara pemberiannya.
MIKROBA UJI
Gunakan biakan mikroba berikut: Candida albicans, Aspergillus niger, Escherichia coli,
Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus .Mikroba hidup yang digunakan untuk
pengujian tidak boleh lebih dari lima pasase dari biakan ATCC asli. Untuk tujuan pengujian,
satu pasase didefinisikan sebagai transfer mikroba dari biakan yang ditetapkan, ke media
segar. Semua transfer dihitung. Dalam kondisi mikroba yang dipelihara dengan teknik lot
benih, maka setiap siklus pembekuan, pencairan, dan penumbuhan kembali dalam media
segar, ditetapkan sebagai satu transfer. Teknik lot benih hendaknya digunakan untuk
penyimpanan kultur jangka panjang.Biakan yang diterima dari ATCC harus diresusitasi
sesuai prosedur. Jika ditumbuhkan dalam media cair, sel diendapkan dengan cara sentrifus.
Suspensikan kembali dalam media cair segar (1:20) dan tambahkan dengan volume sama
campuran gliserol 20% (v/v dalam air) steril. Sel yang ditumbuhkan dalam media agar
dipanen dari permukaan media ke dalam media cair gliserol 10%. Bagikan suspensi ini dalam
jumlah kecil ke dalam vial steril. Simpan vial dalam nitrogen cair atau dalam freezer mekanik
pada suhu tidak lebih dari 50. Jika vial lot benih segar diperlukan, vial ini dapat digunakan
untuk menginokulasi serangkaian kultur kerja. Kultur kerja ini kemudian dapat digunakan
secara berkala (setiap hari untuk bakteri dan khamir) untuk memulai kultur inokula.
MEDIA
Seluruh media yang digunakan untuk pengujian harus diuji fertilitas. Gunakan mikroba
seperti tertera pada Mikroba uji.
PERSIAPAN INOKULA
Persiapan sebelum pengujian, inokulasikan masing-masing mikroba spesifik dari stok-biakan
segar pada permukaan media agar yang sesuai. Kondisi biakan untuk inokula dalam media
yang sesuai yaitu Soybean-Casein Digest atau Sabouraud Dextrose Agar. Untuk memanen
biakan bakteri dan C.albicans gunakan salin LP steril, cuci biakan yang tumbuh dipermukaan,
kumpulkan dalam wadah yang sesuai dan tambahkan salin LP steril secukupnya hingga
diperoleh suspensi dengan jumlah mikroba lebih kurang 1 x 108 koloni per ml. Untuk
memanen biakan A.niger gunakan salin LP steril yang mengandung 0,05% polisorbat 80 P
dan tambahkan salin LP steril secukupnya hingga diperoleh suspensi dengan jumlah mikroba
lebih kurang 1 x 108 koloni per ml. Cara lain, mikroba stok-biakan dapat ditumbuhkan dalam
media cair yang sesuai (misalnya Soybean Casein Digest Broth atau Sabouraud Dextrose
Broth) dan sel mikroba dipanen dengan cara sentrifus kemudian dicuci dan disuspensikan
kembali dalam salin LP steril secukupnya hingga diperoleh suspensi dengan jumlah mikroba
lebih kurang 1 x 108 koloni per ml. Tetapkan jumlah koloni per ml dari setiap suspensi,
menggunakan kondisi media dan waktu inkubasi untuk rekoveri untuk memastikan perkiraan
jumlah awal. Nilai perkiraan ini digunakan untuk mengkalibrasi ukuran inokula yang
digunakan dalam pengujian. Suspensi bakteri dan khamir harus digunakan dalam waktu 24
jam dari panen, tetapi untuk kapang dapat disimpan dalam lemari pendingin dalam waktu
sampai 7 hari.
PROSEDUR
Pengujian dapat dilakukan dalam tiap lima wadah asli bila volume sediaan tiap wadahnya
mencukupi dan wadah sediaan dapat ditusuk secara aseptik (dengan jarum dan alat suntik
melalui tutup karet elastomerik), atau dalam lima wadah bakteriologi bertutup steril,
berukuran mencukupi untuk volume sediaan yang dipindahkan. Inokulasi tiap wadah dengan
satu inokula baku yang telah disiapkan dan diaduk. Volume suspensi inokula yang digunakan
antara 0,5% dan 1,0% dari volume sediaan. Kadar mikroba uji yang ditambahkan pada
sediaan (Kategori 1, 2, dan 3) seperti halnya kadar akhir sediaan uji setelah diinokulasi antara
1 x 105 dan 1 x 106 koloni/ml. Untuk sediaan Kategori 4 (antasida) kadar akhir sediaan uji
setelah inokulasi antara 1 x 103 dan 1 x 104 koloni/ml. Kadar awal mikroba viabel dalam
setiap sediaan uji diperkirakan berdasarkan kadar mikroba dalam inokula standar ditetapkan
dengan metode angka lempeng total. Inkubasi wadah yang sudah diinokulasi pada 22,5
2,5. Ambil sampel dari setiap wadah pada interval yang sesuai. Catat setiap perubahan
penampilan yang diamati pada interval tersebut. Tetapkan dengan prosedur angka lempeng
total jumlah koloni yang ada dari setiap sediaan uji untuk interval yang digunakan. Pada uji
angka lempeng total atau pengenceran yang sesuai tambahkan inaktivator (penetral)
antimikroba spesifik. Kondisi ini digunakan untuk validasi sampel berdasarkan kondisi media
dan waktu inkubasi rekoveri mikroba. Dengan menggunakan jumlah koloni/ml terhitung pada
awal pengujian, hitung perubahan dalam nilai log jumlah koloni/ml untuk setiap mikroba
yang digunakan pada setiap interval uji dan nyatakan sebagai log reduksi.
PENETAPAN NILAI-D
Lakukan seluruh pengujian seperti dijelaskan dalam bagian ini di bawah kondisi aseptik,
menggunaka peralatan steril untuk mikroba non-termofilik. Penetapan Nilai-D untuk
G.stearothermophilus dan B.coagulans dapat dilakukan di lingkungan tidak diklasifikasi
tetapi terkendali.