Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
RUPTUR SERVIKS
OLEH
Deddy Trimarwanto S
C111 09 136
PEMBIMBING
Dr. dr. Fatmawati Madya, Sp.OG(K)
1
Ruptur Serviks
PENDAHULUAN
Laserasi pada serviks merupakan laserasi jalan lahir kedua yang paling
sering terjadi pada persalinan pervaginam setelah laserasi perineum. Fungsi dari
serviks uterus adalah mempertahankan kehamilan untuk jangka waktu yang cukup
sehingga janin dapat berkembang sepenuhnya. Namun pada akhir kehamilan,
serviks harus memungkinkan persalinan, yang mengharuskannya untuk melunak,
memendek dan melebar.1,2
2
EPIDEMIOLOGI
Robekan serviks pada persalinan dengan serviks yang intak itu jarang
terjadi. Salah satu kasus persalinan pervaginam spontan melalui robekan serviks
posterior yang dilaporkan oleh Uchil dkk pada tahun 2006. Kasus lain dilaporkan
oleh Oyelese dkk pada tahun 2001, di mana sebuah robekan serviks posterior
yang luas ditemukan setelah empat dosis misoprostol diberikan untuk induksi.5
3
Serviks juga yang berperan dalam melindungi isi uterus dari infeksi,
dengan salah satu faktor kunci dalam hal ini adalah peran lendir serviks sebagai
penghalang antara infeksi dan uterus.3
Gambar 1. Panjang skala biologis pada serviks manusia. (A) Lokasi serviks
uterus berdasarkan segmentasi magnetic resonance imaging (MRI) Data dari
pasien dengan kehamilan 22 minggu (Fernandez dkk). (B) Arah serat kolagen dari
irisan aksial pada serviks wanita yang tidak hamil (NP) digambarkan melalui
tomografi koherensi optik (Gan dkk, 2015). (C) NP Serat kolagen serviks
digambarkan melalui generasi harmonik kedua.2
Gambar 2. Pola deformasi serviks dan definisi klinis: panjang serviks secara
klinis diukur sebagai bagian dari leher uterus yang tertutup. Penipisan
4
berlangsung pada kehamilan normal ketika kepala janin turun dan memperpendek
serviks. Penyaluran adalah suatu kondisi patologis yang berhubungan dengan pola
deformasi serviks yang abnormal ketika membran tergelincir ke dalam kanal
dalam, dan leher rahim secara prematur memendek.2
FAKTOR RISIKO
5
Prostaglandin digunakan untuk induksi persalinan sebagai metode standar.
Dapat diduga bahwa misoprostol sendiri mengakibatkan kerusakan serviks.
Memang, misoprostol meningkatkan risiko ruptur korpus pada wanita dengan
bekas luka rahim. Misoprostol vaginal juga dapat menurunkan fungsi makrofag,
mengakibatkan pertumbuhan berlebih dari organisme clostridial dan gangren
perkembangan saluran pencernaan dan reproduksi. Namun, lesi serviks setelah
diberikan prostaglandin lebih sering dilaporkan pada aborsi mid-trimester.1
6
laparotomi), fibroid, atau akibat kecelakaan, luka tumpul, atau penyebab
iatrogenik (misalnya, tekanan fundus berlebih), dan lesi intrapartum lainnya.7
DIAGNOSIS
7
PENATALAKSANAAN
Jahit Serviks
8
Proses penjahitan berlangsung di ruang operasi. Pasien mungkin
diberikan anestesi spinal di mana pasien akan tetap terjaga tetapi akan mati rasa
dari pinggang ke bawah, atau pasien mungkin akan diberi anestesi umum di mana
pasien akan tertidur.6
Sirklase Serviks
Indikasi untuk sirklase mungkin timbul dari riwayat klinis atau temuan
pemendekan leher uterus atau dilatasi pada kehamilan, karena itu dapat dibagi
menjadi sirklase profilaksis dan sirklase terapi. Alternatif untuk sirklase termasuk
alat pencegah kehamilan serviks; beberapa data menunjukkan hal ini mungkin
bermanfaat dalam beberapa kasus, namun data ini jarang ada dan bertentangan.
Penyelidikan lebih lanjut dari teknik tersebut diperlukan sebelum mereka dapat
dianggap sebagai bagian dari pedoman pengelolaan insufisiensi serviks.3
Jika penjahitan serviks tidak dapat dilakukan di masa lalu atau tidak
memungkinkan untuk memasukkan jahitan vaginal, maka jahitan serviks
dilakukan di abdomen. Hal ini akan melibatkan sebuah operasi di daerah abdomen
yang disebut sebagai sirklase transabdominal Hal ini dikerjakan baik sebelum
9
pasien hamil lagi atau pada awal kehamilan. Jahitan seperti ini tidak akan
dilepaskan dan bayi pasien akan lahir secara caesar.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
10
1. Djokovik, Costa, Martins, dkk. Spontaneous delivery through a
cervical tear without cervical os dilatation. Laporan Kasus. Servico de
Obstetcia e Ginecologia, Hospital S. Francisco Xavier CHLO.
Lisbon, Portugal. 2014.
11