Anda di halaman 1dari 9

Tugas Mata Kuliah

Sistem Informasi Manajemen

Oleh:
DODI WAHYUDIONO
11043057

Kelas : E

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA
2013

1
SISTEM MANAJEMEN INFORMASI
sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia,dokumen,teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk
memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem
informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk
menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi.

A.TUJUAN

Tujuan umum :

Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai system.

Tujuan khusus :

Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa,


produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

B,Pemakai/Sasaran

Sebagian besar sistem informasi berlandaskan komputer terdapat di dalam suatu


organisasi dalam berbagai jenis. Anggota organisasi adalah pemakai informasi yang dihasilkan
sistem tersebut termasuk manajer yang bertanggung atas pengalokasian sumber daya untuk
pengembangan dan pengoperasian perusahaan.

C.Manfaat

Manfaat Berwujud (tangible benefit)

1.Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan
manfaat berwujud yang secara faktual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang
diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

2.Indikator dari keberhasilan/manfaat yang berdampak pada peningkatan pendapatan adalah


meningkatnya penjualan dalam pasar yang sudah ada serta perluasan ke pasar yang baru.

3.Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data secara
elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh
manajemen.Sehingga dengan dukungan sistem informasi yang baik maka dapat diperoleh
informasi yang akurat, terpercaya, mutakhir dan mudah diakses mengenai kondisi penjualan
perusahaan.
2
4.Dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut
maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat dan presisi terhadap dinamika
pasar yang ada.

5.Sedangkan dari sisi pengurangan biaya dapat dilakukan analisis faktual atas pengurangan
jumlah sumber daya manusia yang dilibatkan dalam bisnis, pengurangan biaya operasional
seperti pasokan maupun overhead, pengurangan barang/material dalam stok gudang,
pengurangan biaya pemeliharaan dan penyediaan perlengkapan yang tidak terlalu mahal.

6. Dari sisi sumber daya manusia adalah dalam proses pencatatan transaksi keuangan. Jika
sebelumnya proses di akunting harus dikelola minimalnya oleh lima orang maka dengan
implementasi SIA (sistem informasi akuntansi) yang baik cukup dikerjakan oleh satu orang saja.

Hal ini disebabkan dengan SIA yang terintegrasi maka setiap proses pembukuan dapat diproses
langsung dari masing-masing bagian terkait tanpa harus melalui proses pengisian ulang data.

Selain itu secara otomatis dengan penerapan SIA maka laporan-laporan keuangan dapat disajikan
berdasarkan data-data transaksi tersebut tanpa re-entry.

7.Masalah penumpukan pasokan material produksi yang selama ini sering menjadi beban
aktiva perusahaan dengan penerapan modul SCM (supply chain management) dalam sistem
informasi yang dikembangkan sangat membantu memecahkan masalah tersebut.

Dengan dukungan SCM yang baik maka penumpukan stok material produksi dapat ditekan
seminimal mungkin. Dimana perusahaan cukup memesan kepada para pemasok hanya pada saat
mencapai batas minimum persediaan.

Harga yang didapat pun bisa sangat kompetitif karena diperoleh dari beberapa pemasok sehingga
tentunya hal ini sangat menguntungkan perusahaan.

Manfaat Tak Berwujud (intangible benefit)

Seringkali manfaat tak berwujud inilah yang menjadi titik kritis pada jalannya roda bisnis
sebuah perusahaan.

Karena bersifat tak berwujud, aspek-aspek berikut seringkali diabaikan atau tidak terlacak
resistensinya, yaitu:

1. Peningkatan kepuasan konsumen.

Misalkan Anda datang ke sebuah toko swalayan. Mana yang kira-kira akan Anda pilih sebagai
tempat berbelanja, toko yang waktu antrian di kasirnya lebih singkat atau sebaliknya?

3
Tentunya Anda akan memilih yang pertama sekalipun mungkin harus membayar sedikit lebih
mahal dibandingkan dengan toko kedua.

Ternyata toko pertama sudah menerapkan sistem informasi penjualannya yang lebih cepat dalam
pemrosesan dan kemudahan pemasukan datanya.

2. Peningkatan kepuasan karyawan.

Seringkali muncul dari pihak karyawan yang merasa haknya tidak terpenuhi seperti misalkan
insentif lemburnya.

Ternyata hal ini terjadi akibat kesalahan perhitungan pihak manajemen yang masih
melakukannya secara manual atau dengan sistem pemasukan ulang data.

Padahal jika misalkan perusahaan menyediakan sistem absensi yang terintegrasi dalam sistem
informasi kepegawaian dan SIA maka secara otomatis dapat dibuat laporan insenstif yang lebih
akurat dan benar.

Hal tersebut baru salah satu contoh di luar misalkan perhitungan angka kredit, hak cuti, jenjang
karier, pendidikan dan latihan, dsb.

3. Peningkatan mutu dan jumlah informasi.

Informasi adalah komponen penting di jaman bisnis sekarang. Anda yang kuasai informasi akan
bertindak lebih responsif terhadap perubahan dan tren di masa depan.

Penerapan sistem informasi yang baik tentunya akan menghasilkan laporan-laporan hasil
kompilasi data yang dikelola oleh database yang berkualitas serta menyeluruh.

Hal tersebut dapat diwujudkan karena setiap proses pembuatan laporan tersebut dieksekusi
secara otomatis oleh mesin komputer.

4. Peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen.

Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pengambilan keputusan sangat bergantung kepada
informasi yang mendukung kebijakan yang akan diambil tersebut.

Hal tersebut hanya dapat terwujud jika sistem informasi dapat menyajikan informasi yang
relevan, akurat, terkini dan dapat diambil setiap saat.

5. Peningkatan mutu dan jumlah respon atas kondisi pesaing.

Aspek intelijen bisnis adalah hal yang sangat penting sejak kurun waktu yang lama dengan
berbagai format dan keperluannya.Untuk mencapai titik respon yang cepat dan tepat atas
dinamika para pesaing maka diperlukan sistem informasi yang mampu mengumpulkan,

4
menganalisis dan mengkompilasi informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan di
perusahaan.

6. Peningkatan efisiensi dan keluwesan operasional.

Pemilik bisnis mana yang tidak menginginkan ini?

Semakin efisien dan luwesnya sebuah operasional maka hal ini menunjukkan semakin rendahnya
biaya yang dikeluarkan untuk menjalankannya.Hal tersebut dapat dicapai karena dipangkasnya
rantai birokrasi dalam perusahaan setelah implementasi sistem informasi yang baik.

7. Peningkatan mutu komunikasi internal dan eksternal.

Sebuah sistem informasi yang baik tentunya harus didukung oleh sistem jaringan komunikasi
data elektronik yang handal juga.Dengan penerapan sistem informasi yang baik maka setiap
pihak baik di dalam maupun di luar perusahaan dapat bertukar informasi secara lebih efektif dan
efisien.

8. Peningkatan mutu perencanaan.

Perencanaan adalah proses yang penting bagi bisnis. Namun apapun perencanaan yang akan
dibuat maka tentunya diperlukan dukungan informasi yang memadai dalam melaksanakannya.

Jika tidak maka perencanaan tersebut dapat kehilangan arah dan tidak mencapai sasarannya
karena kesalah informasi yang menjadi basisnya.

9. Peningkatan mutu pengendalian dan pengawasan.

Dengan sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik maka setiap aktivitas di
dalam lingkungan bisnis dapat terus-menerus dipantau.

Pemantauan tersebut tentunya berdampak pada peningkatan pengendalian atas setiap prosedur
dan kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan.

D.ANALISA SISTEM.

Definisi dari analisa system adalah Penguraian dari suatu system yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan,kesempatan,hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikannya.

5
1.Analisa Kerja.

Mengidentifikasi masalah kebutuhan user.


Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus di capai.
Memilih alternatif metode pemecahan masalah.
Merencanakan dan menerapkan rancangan system.

2.Analisa Informasi.

a. Relevan (relevancy)

Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya.Relevansi informasi untuk tiap-
tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.Misalnya informasi mengenai sebab-musabab
kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih
relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.

b. Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak biasa atau menyesatkan dan harus jelas
mencerminkan maksudnya.Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data)
mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut.

c. Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang).Informasi yang usang
tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian
menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan,mengolah
dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

d. Ekonomis (Economy

e. Efisien (Efficiency)

f. Dapat dipercaya (Reliability)

3.Analisa control (security).

Control keamanan pada sebuah sistem mutlak dibutuhkan. Tujuan pengontrolan adalah
untuk memastikan bahwa CBIS telah diimplementasikan seperti yang direncanakan, system
beroperasi seperti yang dikehendaki, dan operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan
atau gangguan.

6
Adapun control-kontrol yang diperlukan untuk pengamanan system informasi antara lain :

a. Kontrol Administratif

b. Kontrol Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem

c. Kontrol Operasi

d. Proteksi Fisik Terhadap Pusat Data

e. Kontrol Perangkat Keras

f. Kontrol Akses Terhadap Sistem Komputer

g. Kontrol Terhadap Akses Informasi

h. Kontrol Terhadap Bencana

i. Kontrol Terhadap Perlindungan Terakhir, dan

j. Kontrol Aplikasi

4.Analisa Layanan.

Kepuasan dapat diartikan sebagai suatu keadaan dalam arti seseorang atau sekelompok
orang yang telah berhasil mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan.kepuasan
pengguna informasi adalah tingkat kesepadanan antara kebutuhan yang ingin dipenuhi dengan
kenyataan yang diterima. Sehingga apabila dianalogikan terdapat tiga macam kategori kepuasan,
yang pertama sangat puas, jika pada kenyataannya layanan yang diberikan melebihi harapan,
yang kedua Puas, jika layanan yang diberikan sama atauidentik dengan apa yang diharapkan dan
yang ketiga tidak puas, yakni jika layanan yang diberikan tidak sesuai bahkan dibawah harapan.

1.Understanding services quality improvement needs.

Memahami kebutuhan akan perbaikan kualitas pelayanan.Dalam hal ini setiap unit
pelayanan yang berhubungan dengan pengguna hendaknya mengetahui mutu pelayanan yang
mereka berikan melalui evaluasi kinerja secara bertahap. Misalkan layanan mandiri
menggunakan MPS (Multi purpose System) sebelum menentukan kebijakan untuk menambah
kuantitas layanan maka yang perlu dilakukan untuk pertama kalinya adalah kualitas layanan dan
sejauh mana layanan tersebut beroperasi sehingga akan diketahui efektifitas suatu layanan.

2.Evaluate the root causes.

Perbaikan mutu pelayanan salah satunya dapat dilakukan melalui evaluasi atas pokok
permasalahan yang timbul dalam rangkaian proses pemberian pelayanan pada pengguna.

7
Kegiatan evaluasi ini dapat dilakukan dengan melakukan penyebaran angket pada
pengguna dan menganalisis fenomena yang ada.Misalkan menganalisis keterpakaian dan
efektifitas penggunaan MPS sebagai sistem sirkulasi yang handal telah dihasilkan berbagai
permasalahan dan solusi.

3.Plan the solution.

Setelah pokok permasalahan diketahui, kemudian dibuat alternatif solusi pemecahan


masalah. Dari berbagai solusi yang ada perlu dibuat alternatif solusi yang dapat
diimplementasikan sebagai solusi pilihan dari berbagai solusi yang ada.Misalkan untuk
meningkatkan efektifitas telah diperoleh berbagai solusi seperti melakukan pengadaan MPS
baru, mengembangkan sistem layanan dan perbaikan sistem lama,serta tidak memberikan
layanan melalui MPS.

4.Do or implementation the solution.

Setelah solusi diambil dan dikaji secara mendalam, diputuskan solusi yang relevan dan
dapat dilaksanakan, kemudian diimplementasikan.Pengkajian ini dapat menggunakan pengkajian
berdasarkan teori antrian (queuing theory) dimana Teori ini berguna untuk menentukan jumlah
kapasitas yang dibutuhkan untuk melayani permintaan konsumen dimana penentuan ini
berdasarkan waktu kedatangan konsumen dan waktu pelayanan fasilitas pelayanan.

Queuing theory merupakan proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada
suatu fasilitas pemberi pelayanan, menunggu dalam baris antrian jika belum dapat dilayani dan
akhirnya meninggalkan fasilitas tersebut jika sudah dilayani.

5.Study the solution result.

Solusi dalam mengatasi permasalahan setelah dilaksanakan kemudian dipelajari hasilnya,


apakah memang benar-benar dapat mengatasi permasalahan yang timbul.Berdasarkan analisis
model antrian maka diperoleh berbagai solusi untuk meminimalisasi biaya yang akan timbul,
dimana biaya yang timbul bisa biaya langsung yakni penyediaan fasilitas pelayanan dan biaya
tidak langsung yang disebabkan pengguna menunggu untuk memperoleh pelayanan.Perbedaan
kedua biaya ini akan menghasilkan konsekuensi yakni timbulnya antrian dan pengangguran
kapasitas.

6.Action the standarize the solution.

Setelah langkah diatas dilaksanakan maka hasilnya akan diketahui dan kemudian
ditetapkan standar atas solusi yang ditempuh.Standar operasional sangat diperlukan sebagai
bahan penilaian kinerja aparat pelayanan (Performance measurement).Hal ini merupakan
interpretasi dari analisis yang dilakukan sehingga keputusan untuk menambah benar-benar
menjadi keputusan yang tepat.

8
F. Solusi yang diberikan ?

Untuk mendapatkan hasil yg cukup baik kita perlu menambahkan nilai efisiensi eksekusi.

Contoh : Nilai = 8

Bobot = 0,5

Total Nilai (0.5x10)=50

Hasil (0.5x8)=40

Yg E msh dalam pencarian..

Anda mungkin juga menyukai