Lporan PP Trans
Lporan PP Trans
NPM : 165102516
Pemilihan moda antara kendaraan pribadi dan bus
I. pendahuluan
Transportasi merupakan Transportasi yang baik merupakan faktor pendukung utama untuk menentukan
majunya pertumbuhan perekonomian suatu daerah atau negara. Transportasi merupakan urat nadi
perekonomian, dengan adanya kendaraan umum yang baik akan memberikan pelayanan terhadap
masyarakat yang akan melakukan aktivitas.
Dengan meninjau aktivitas rute makassar dan kota-kota di Sulawesi selatan yang semakin meningkat di
ruas tersebut sebagai akibat dari fungsi jalan tersebut dan juga sebagai jalur trans Sulawesi, kondisi ini
membuat masyarakat harus memilih menggunakan bus atau kendaraan pribadi, menggunakan
transportasi pewasawat bisa dikatakan sepi peminat di karenakan kapasitas dan mahalnya biaya yang
harus dikeluarkan membuat jalur udara menjadi kurang faorit jauhnya perjalanan juga turut
mempengaruhi pemilhan moda. Tingkat kepuasan yang ditawarkan tiap moda angkutan dapat berubah -
ubah. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan karakteristik dari pemilihan moda itu sendiri. Pemilihan
moda menjadi salah satu hal yang menarik untuk di teliti lebih lanjut.
Oleh karena itu mengetahui faktor-faktor yang biasanya sering mempengaruhi pemilihan moda
transportasi umum menjadi hal yang menarik untuk di teliti. Sehingga pemilihan moda Yang di gunakan
untuk rute makassar da kota lain di sekitar jalur trans Sulawesi.
III. Teori
Pemilihan Moda
Menurut Tamin (2003), pemilihan moda sangat sulit dimodelkan, walaupun hanya dua buah moda yang
akan digunakan (pribadi atau umum). Hal tersebut disebabkan karena banyak faktor yang sulit
dikuantifikasi misalnya kenyamanan, keamanan, keandalan, atau ketersediaan mobil pada saat
diperlukan. Faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan moda ini dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu:
1. Ciri pengguna jalan; beberapa faktor berikut ini diyakini akan sangat mempengaruhi pemilihan
moda, yaitu:
a. Ketersediaan atau pemilikan kendaraan pribadi,
b. Pemilikan Surat Izin Mengemudi (SIM),
c. Struktur rumah tangga (pasangan muda, keluarga , pensiun, bujangan, dan lain-lain).
2. Ciri pergerakan; pemilihan moda juga sangat dipengaruhi oleh:
a. Tujuan pergerakan,
b. Waktu terjadinya pergerakan,
c. Jarak perjalanan.
3. Ciri fasilitas moda transportasi; hal tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu:
Faktor kuantitatif seperti:
a. Waktu perjalanan,
b. Biaya transportasi (tarif, biaya bahan bakar, dan lain-lain),
c. Ketersediaan ruang dan tarif parkir.
Faktor kedua bersifat kualitatif yang relatif lebih sulit menghitungnya, meliputi:
1. Kapasitas Kapasitas dinyatakan sebagai jumlah penumpang yang biasa dipindahkan dalam satu
waktu tertentu. Peningkatan kapasitas biasanya dilakukan dengan memperbesar ukuran,
mempercepat perpindahan, merapatkan penumpang, namun ada batasan-batasan yang harus
diperhatikan yaitu keterbatasan ruang gerak yang ada, keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain.
2.
2. Aksesbilitas Aksesbilitas menyatakan tentang kemudahan orang dalam menggunakan suatu
sarana transportasi tertentu dan bias berupa fungsi dari jarak maupun waktu. Suatu sistem
transportasi sebaiknya bias diakses secara mudah dari berbagai tempat dan pada setiap saat
untuk mendorong orang menggunakannya dengan mudah.
Faktor aksesbilitas di wilayah perkotaan selalu diikuti dengan rendahnya faktor pelayanan angkutan
yang sangat diperlukan bagi pergerakan orang maupun barang. Faktor tingkat pelayanan kendaraan
umum darat belum sepenuhnya mampu memenuhi pertimbangan pengguna jasa kendaraan umum
tersebut.
1. Keselamatan Keselamatan ini erat kaitannya dengan masalah kemungkinan kecelakaan dan
terutama berkaitan erat dengan sistem pengendalian yang ketat, biasanya mempunyai tingkat
keselamatan dan keamanan yang tinggi pula.
2. Keandalan Keandalan ini berhubungan dengan faktor-faktor seperti ketetapan waktu dan
jaminan sampai ditempat tujuan. Keandalan/reabilitas didefinisikan sebagai seberapa jauh
pengukuran bebas dari varian kesalahan acak (free random-eror variance). Kesalahan acak
menurunkan tingkat keandalan hasil pengukuran. Kalau kita menginginkan agar merasa yakin
bahwa skor/nilai dari kuesioner dapat mencerminkan dimensi pertimbangan secara andal
(reability), kita menghendaki kuesioner harus menunjukkan keandalan yang tinggi (high
reability).
3. Fleksibilitas Fleksibilitas ini adalah kemudahan yang ada dalam mengubah segala sesuatu sebagi
akibat adanya kejadian yang berubah tidak sesuai dengan scenario yang direncanakan.
4. Kenyamanan Kenyamanan erat kaitannya dengan tata letak tempat duduk, sistem pengaturan
udara, ketersediaan fasilitas khusus, waktu operasi, dan lain-lain.
5. Kecepatan Kecepatan merupakan faktor yang sangat penting dan erat kaitannya dengan
efisiensi sistem transportasi. Pada prinsipnya pengguna transportasi menginginkan kecepatan
yang tinggi, sehingga diperoleh efisiensi yang tinggi pula, namun hal tersebut dibatasi oleh
masalah keselamatan.
6. Dampak Dampak ini sangat beragam jenisnya, mulai dari dampak lingkungan sampai dengan
dampak sosial yang ditimbulkan dengan adanya suatu operasi lalu lintas serta konsumsi energi
yang dibutuhkan
Variable
Variabel yang mungkin berpengaruh terhadap pemilihan moda adalah biaya perjalanan, lama
perjalanan, aksesibilitas, dan kenyamanan. Dengan rute perjalanan dari makassar ke kota tujuan seperti,
maros, pare-pare, pangkep, toraja, palopo, masamba, dan soroako.
Cara survei
Pengumpulan data primer dilakukan di makassar Sulawesi selatan dengan menyebarkan kuisioner
secara acak kepada masyarakat di daerah studi. Kuisioner ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang
menyangkut karakteristik pengguna, karakteristik perjalanan, dan karakteristik fasilitas transportasi dari
setiap mahasiswa. Masyarakat yang menjadi responden diminta untuk mengisi kuisioner tersebut
didampingi oleh surveyor, dan kuisioner akan langsung dibawa kembali setelah semua pertanyaan telah
diisi. datadata tersebut dianalisis menggunakan analisis Regresi Binary Logistik, karena ada dua pilihan
yaitu angkutan umum dan angkutan pribadi yang berfungsi sebagai variabel terikat sedangkan variabel
bebasnya meliputi lama perjalanan, biaya perjalanan, kenyamanan, dan aksesibilitas.
V. Hasil penelitian
Variable dari factor-faktor pemilihan Variable kota asal dan kota tujuan
moda
3=imbang
bus lebih tinggi jika harga yang ditawarkan sama. Ini membuktikan bahawa bus lebih di minati dar
pada kendaraan pribadi.
a -0,0005
y = ax + b
b = y-ax 0,9631
X k.pribadi - X
P bus
bus
-100 0,714
-90 0,715 bus y = 0.7237e0.0001x
-80 0,716 0.735 R = 0.9999
-70 0,717
-60 0,718 0.730
-50 0,719
Axis Title
0.725
-40 0,720
-30 0,721 0.720 Series1
-20 0,722 Expon. (Series1)
-10 0,723 0.715
0 0,724
0.710
10 0,725 -150 -100 -50 0 50 100 150
20 0,726 Axis Title
30 0,727
40 0,728
50 0,729
60 0,730
70 0,731
80 0,732
90 0,733
100 0,734
y = 0.0002x + 1.0212
Chart Title R = 0.5693
1.15000
1.10000
Axis Title
1.05000
1.00000 Series1
0.95000 Linear (Series1)
0.90000
-600 -400 -200 0 200 400
Axis Title
VI. Kesimpulan dana saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal yang terkait dengan pemilihan
moda bus dan kendaraan pribadi menuju kota-kota di suawesi selatan didapatkan bahwa lama
perjalanan biaya perjalanan dan jarak tempuh menjadi factor-faktor yang cukup mempengaruhi
pengguna moda.
Saran saya agar pengembangan penelitian lebih lanjut, diperlukan pengamatan karakteristik kota
makassar dan sekitarnya secara detail untuk memprediksi peluang pilihan moda yang ada, sehingga
jumlah pengguna bus maupun kendaraan pribadi dapat diestimasi berdasarkan data actual masyarakat.
file:///C:/Users/Fedro%20tallamma/Downloads/MODE%20CHOICE.pdf
Silitonga, Sutan Parasian. 2011. Model Pilihan Moda dan Fungsi Utilitas Angkutan Umum,
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang.
Miro, F. 2005. Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga, Jakarta.