Materi Kompre
Materi Kompre
Pengetian Tauhid
Ilmu Kalam juga dinamakan Ilmu Tauhid, tauhid ialah percaya kepada Tuhan Yang
Maha Esa, tidak ada sekutu baginya. Ilmu Kalam dinamakan Ilmu Tauhid, karena tujuannya
ialah menetapkan keesaan Allah dalam Zat dan perbuatan-Nya dalam menjadikan alam
semesta dan hanya Allah yang menjadi tempat tujuan terakhir alam ini.
Ilmu Kalam juga dinamakan Ilmu Aqaid atau Ilmu Ushuludin, karena persoalan
kepercayaan yang menjadi pokok ajaran agama itulah yang menjadi pokok pembicaraannya.
Ilmu kalam menyerupai Ilmu Theologi, terdiri dari dua kata yaitu Theo artinya
Tuhan dan Logos artinya Ilmu jadi theologi bermakna ilmu tentang ketuhanan.
D. Macam-Macam Akhlak
1. Akhlak Terhadap Allah
Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya
dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik. Dan sebagai titik
tolak akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan
Allah.
2. Akhlak terhadap Rasulullah
Berakhlak kepada Rasulullah dapat diartikan suatu sikap yang harus dilakukan manusia
kepada Rasulullah sebagai rasa terima kasih atas perjuangannya membawa umat manusia
kejalan yang benar. Adapun diantara akhlak kita kepada rasulullah yaitu salah satunya ridho
dan beriman kepada rasul , ridho dalam beriman kepada rasul inilah sesuatu yang harus kita
nyatakan sebagaimana hadist nabi saw;Aku ridho kepada allah sebagai tuhan, islam sebagai
agama dan muhammad sebagai nabi dan rasul.
3. Akhlak Terhadap Diri Sendiri (Individual)
Manusia sebagai makhluk Allah mempunyai kewajiban terhadap dirinya sendiri. Namun
bukan berarti kewajiban ini lebih penting daripada kewajiban kepada Allah. Dikarenakan
kewajiban yang pertama dan utama bagi manusia adalah mempercayai dengan keyakinan
yang sesungguhnya bahwa Tiada Tuhan melainkan Allah. Keyakinan pokok ini merupakan
kewajiban terhadap Allah sekaligus merupakan kewajiban manusia bagi dirinya untuk
keselamatannya.
Manusia mempunyai kewajiban kepada dirinya sendiri yang harus ditunaikan untuk
memenuhi haknya. Kewajiban ini bukan semata-mata untuk mementingkan dirinya sendiri
atau menzalimi dirinya sendiri. Dalam diri manusia mempunyai dua unsur, yakni jasmani
(jasad) dan rohani (jiwa). Selain itu manusia juga dikaruniai akal pikiran yang membedakan
manusia dengan makhluk Allah yang lainnya. Tiap-tiap unsur memiliki hak di mana antara
satu dan yang lainnya mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan untuk memenuhi haknya
masing-masing.
4. Akhlak Terhadap Masyarakat (Sosial)
Berbuat baik dalam segala sesuatu adalah karakteristik islam, demikian juga pada
tetangga. Imam Al Marwazi meriwayatkan dari Al Hasan Al Bashriy pernyataan beliau:
Tidak mengganggu bukan termasuk berbuat baik kepada tetangga akan tetapi berbuat baik
terhadap tetangga dengan sabar atas gangguannya. Sehingga Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda: Sebaik-baiknya sahabat di sisi Allah adalah yang paling baik
kepada sahabatnya. Dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah yang paling baik pada
tetangganya.
Di antara ihsan kepada tetangga adalah memuliakannya. Sikap ini menjadi salah satu
tanda kesempurnaan iman seorang muslim.Di antara bentuk ihsan yang lainnya adalah
taziyah ketika mereka mendapat musibah, mengucapkan selamat ketika mendapat
kebahagiaan, menjenguknya ketika sakit, memulai salam dan bermuka manis ketika bertemu
dengannya dan membantu membimbingnya kepada hal-hal yang bermanfaat dunia akhirat
serta memberi mereka hadiah.
5. Akhlak Terhadap Lingkungan
Salah satu konsep pelestarian lingkungan dalam Islam adalah perhatian akan penghijauan
dengan cara menanam dan bertani. Nabi Muhammad saw menggolongkan orang-orang yang
menanam pohon sebagai shadaqah.
6. Akhlak Muslim terhadap Negara
Negara merupakan suatu wadah tempat berlindung para bangsa,yang di dalamnya tedapat
peraturan-peraturan yang mengikat baik tertulis maupun secara lisan.Disitulah kita
menumphkan kemerdekaan kita,kemerdekan yang telah diraih para pahlawan yang tak
mengenal darah juangnya.Maka patutlah para pemuda meneruskan perjuangan mereka yang
telah rela meberikan darahnya untuk tanah air ini untuk kebahagiaan kita menghuni tanah air
ini.
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akhak
Untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi akhlak pada khususnya dan
pendidikan pada umumnya, ada tiga aliran yang sudah amat populer. Pertama aliran
Nativisme. Kedua, aliran Empirisme, dan ketiga aliaran Konvergensi.
1. Nativisme
Menurut aliran ini faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan akhlak seseorang
adalah faktor pembawaan dapat berupa kecenderungan, bakat, akal. Jika seseorang sudah
memiliki pembawaan atau kecenderungan kepada yang baik, maka dengan sendirinya
orang tersebut menjadi baik, begitu juga sebaliknya. Aliran ini tampaknya begitu yakin
terhadap potensi batin yang ada dalam diri manusia, dan hal ini erat kaitannya dengan
pendapat aliran intuisisme dalam penentuan baik dan buruk. Namun dalam aliran ini
tampaknya kurang menghargai peran pembinaan dan pendidikan.
2. Empirisme
Menurut aliran ini faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan akhlak
seseorang adalah faktor dari luar, yaitu lingkunagn sosial, termasuk pembinaan dan
pendidikan yang diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan itu baik, maka
orang itu akan menjadi baik, begitu pula sebaliknya. Aliran ini lebih percaya kepada
peranan pembinaan dan pendidikan yang diberikan.
3. Konvergensi
Menurut aliran ini berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak
seseorang adalah faktor internal, yaitu pembawaan seseorang dan disertai dengan faktor
eksternal, yaitu pembinaan, pendidikan, dan interaksi dalam lingkungan sosial.
Dengan demikan faktor yang mempengaruhi pembinaan akhlak manusia ada dua, yaitu
faktor dari dalam diri yaitu potensi fisik, intelektual, serta hati nurani yang dibawanya
sejak lahir, dan faktor dari luar yaitu pembinaan, pendidikan, serta interaksi dengan
lingkungan sosial.