Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

(TERM OF REFERENCE/TOR)

PENELITIAN KERENTANAN PESISIR DAN LAUT


(2373.007)

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
LOKA PENELITIAN SUMBER DAYA DAN KERENTANAN PESISIR
JAKARTA 2012
KERANGKA ACUAN KERJA
(TERM OF REFERENCE/TOR) TAHUN 2013
Penelitian Sumberdaya dan Daya Dukung Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Kelautan dan Perikanan


Unit Eselon I : Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan
Program : Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kelautan dan Perikanan
Hasil : Termanfaatkannya Hasil Riset dan Inovasi Iptek Kelautan dan
Perikanan
Unit Eselon II/Satker : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan
Pesisir/Loka Penelitian Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir
Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan IPTEK Kewilayahan, Dinamika dan
Sumber Daya Laut dan Pesisir
Indikator Kinerja Kegiatan : Paket data dan informasi terkait dengan fenomena alam dan
sumber daya non hayati di wilayah pesisir, laut dan pulau-pulau
kecil serta rekomendasi pengelolaan dan pemanfaatannya
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : Dokumen data dan/atau informasi Kerentanan Pesisir dan Laut
Volume : 4 Dokumen

A. Latar Belakang
a. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
Sebagai tindak lanjut atas Keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 Tanggal 10
Nopember 1999, Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Eksplorasi Laut, Keputusan Presiden RI Nomor 147 Tahun 1999 Tentang
Perubahan atas keputusan Presiden Nomor 136 Tahun 1999 Tentang Kedudukan, Tugas dan
Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor: 177 Tahun 2000 Tanggal 15 Desember 2000
Tentang Susunan Organisasi dan Tugas Departemen Kelautan dan Perikanan, diterbitkan
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: 01 Tahun 2001 serta perubahan
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor KEP.19/SJ-
DKP/KP.430/2005 Tanggal 21 September 2005 tentang pembentukan Pusat Riset Wilayah
Laut dan Sumberdaya Nonhayati ( Pusriswilnon), sebagai salah satu Unit kerja pada Badan
Riset Kelautan dan Perikanan yang merupakan penggabungan terhadap Direktorat Wilayah
Laut dan Direktorat Riset dan Eksplorasi Sumberdaya Nonhayati Laut-Ditjen PREL.
Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 Tanggal 14 April 2010 Tentang Kedudukan,
Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara. Diterbitkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.
15 /MEN / 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan
Tanggal 06 Agustus 2010. dibentuk Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut
dan Pesisir (Puslitbang SULAP) sebagai salah satu Unit kerja pada Badan Penelitian dan
Pengembangan Kelautan dan Perikanan yang merupakan perubahan Pusat Riset Wilayah
Laut dan Sumberdaya Non Hayati (Pusriswilnon), Badan Riset Kelautan dan Perikanan.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Pesisir dan Laut, memiliki fungsi:
a. Perumusan bahan kebijakan teknis, penyerasian program dan kegiatan penelitian dan
pengembangan sumberdaya laut dan pesisir.
b. Pembinaan, Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan penelitian dan
pengembangan sumberdaya laut dan pesisir.
c. Pengelolaan dan pelaksanaan kerjasama dan pelayanan jasa penelitian dan
pengembangan sumberdaya laut dan pesisir.
d. Pengelolaan dokumentasi hasil penelitian dan pengembangan sumberdaya laut dan
pesisir dan kepustakaan.
e. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat.
Dalam Pelaksanaan kegiatan Penelitian Kerentanan Pesisir dan Laut perlu
diperhatikan Visi, Misi, Grand Strategi dan sasaran Kementerian Kelautan dan Perikanan.
VISI :
Pembangunan Kelautan dan Perikanan :
Indonesia Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar 2015
MISI :
" Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan "
TUJUAN ((GRAND STRATEGY (The Blue Revolution Policies)) :
1. Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi;
2. Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan;
3. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan;
4. Memperluas Akses Pasar Domestik dan Internasional.
SASARAN STRATEGIS :
1. Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi;
Peraturan perundang-undangan di bidang Kelautan dan Perikanan sesuai
kebutuhan nasional dan tantangan global serta diimplementasikan secara
sinergis lintas sektor, pusat dan daerah;
Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pelaporan terintegrasi,
akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat;
Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan memiliki kompetensi sesuai
kebutuhan.
2. Mengelola Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan;
Sumber daya Kelautan dan Perikanan dimanfaatkan secara optimal dan
berkelnjutan;
Konservasi kawasan dan jenis biota perairan yang dilindungi dikelola secara
berkelanjutan;
Pulau-pulau kecil dikembangkan menjadi pulau bernilai ekonomi tinggi;
Indonesia bebas Illegal, Unreported dan Unregulated (IUU) Fishing serta
kegiatan yang merusak sumber daya kelautan dan perikanan.
3. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan;
Seluruh kawasan potensi perikanan menjadi kawasan Minapolitan dengan
usaha yang bankable;
Seluruh sentra produksi kelautan dan perikanan memiliki komoditas unggulan
yang menerapkan teknologi inovatif dengan kemasan dan mutu terjamin;
Sarana dan Prasarana Kelautan dan Perikanan mampu memenuhi kebutuhan
serta diproduksi dalam negeri dan dibangun secara terintegrasi.
4. Memperluas Akses Pasar Domestik dan Internasional;
Seluruh desa memiliki Pasar yang mampu memfasilitasi penjualan hasil
perikanan;
Indonesia menjadi market leader dunia dan tujuan utama investasi di bidang
kelautan dan perikanan.

b. Gambaran Umum
Berangkat dari upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam menggenjot
produksi dan pendapatan nelayan guna mempercepat perkembangan industrialisasi
perikanan, mendorong Loka Penelitian Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir untuk
melakukan penelitian yang mengarah pada ranah dukungan indrustrialisasi. Empat kegiatan
penelitian kerentanan tersebut di atas memfokuskan diri untuk mendukung program
tersebut dengan pemikiran bahwa sangat perlu untuk mengetahui sejauh mana dukungan
kemapanan lingkungan pesisir dalam mendukung keberlanjutan segi ekonomis daerah
pesisir. Bencana adalah salah satu faktor utama yang mampu menghambat bahkan
menghilangkan potensi ekonomis pesisir dan laut. Sehingga jika bencana bisa diprediksi
maka hal-hal yang mengancam perekonomian kelautan dan perikanan bisa diminimalisir.
Kelompok kegiatan dalam menghasilkan data/informasi sumberdaya di Loka
Penelitian Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir pada tahun 2012 berjumlah 4 (empat)
penelitian, antara lain:
1. Kajian Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir di Pelabuhan Ratu berdasarkan
Karakteristik dan Geodinamika Pantai;
2. Kerentanan infrastruktur strategis terhadap bencana tsunami;
3. Kerentanan Ekosistem Kawasan Teluk Bungus terhadap Perubahan Tata Guna Lahan;
dan
4. Analisis Kerentanan dan Dampak Perubahan Iklim terhadap Potensi Kawasan
Konservasi Maritim di Kabupaten Karang Asem, Bali

B. Penerima Manfaat
Hasil penelitian ini akan bermanfaat kepada stakeholder, yaitu:
1. Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah);
2. Dinas PU (Pekerjaan Umum);
3. Dinas KP (Kelautan Perikanan);
4. Ditjen Perikanan Budidaya - KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan);
5. Ditjen KP3K - KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan);
6. Instansi yang mendukung program Mitigasi Bencana Pesisir.

C. Stratregi Pencapaian Keluaran


a. Metode Pelaksanaan
i. Kajian Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir di Pelabuhan Ratu berdasarkan
Karakteristik dan Geodinamika Pantai
Kegiatan ini membutuhkan 8 personal yang terdiri dari 4 peneliti, 2 pembantu
lapangan dan 2 pengolah data. Empat orang peneliti dimaksud minimal menguasai
bidang proses pantai, geodetic, gempa/tsunami dan geologi lingkungan. Sementara
para pengolah data harus menguasai teknik-teknik dasar statistika, spreadsheet,
gambar teknik dan GIS. Para pembantu lapangan adalah orang-orang terpilih yang
mengusai operasional di lapangan di mana penelitian akan dilaksanakan, dalam hal ini
kawasan Pelabuhan Ratu.
Peralatan yang dibutuhkan untuk eksekusi penelitan ini adalah sbb:
Komputer workstation untuk pemodelan proses pantai
ADCP current meter
Tide gage
Sediment trap
GPS
Digital camera
Citra satelit

ii. Kerentanan infrastruktur strategis terhadap bencana tsunami


Kegiatan ini membutuhkan 6 personal yang terdiri dari 2 peneliti, 2 pembantu
lapangan dan 2 pengolah data. Dua orang peneliti dimaksud minimal menguasai
bidang gempa dan tsunami serta pengetahuan Teknik Sipil. Sementara para pengolah
data harus menguasai teknik-teknik dasar statistika, spreadsheet, gambar teknik dan
GIS. Para pembantu lapangan adalah orang-orang terpilih yang mengusai operasional
di lapangan di mana penelitian akan dilaksanakan, dalam hal ini Kota Padang dan
pesisir selatan Jawa Barat.
Peralatan yang dibutuhkan untuk eksekusi penelitan ini adalah sbb:
Komputer workstation untuk pemodelan gempa dan tsunami
Geolistrik untuk estimasi kualitas tanah/geoteknik dari liquifaksi
GPS
Digital camera
Aereal Camera system
Citra satelit
Adapun lokasi dari kegiatan penelitian ini rencananya kan mengambil contoh di 2 kota,
yaitu:
Kota Padang, Sumatera Barat
Kota Sukabumi, Jawa Barat

iii. Kerentanan Ekosistem Kawasan Teluk Bungus terhadap Perubahan Tata Guna Lahan
Kegiatan ini membutuhkan 6 personal yang terdiri dari 2 peneliti, 2 pembantu
lapangan dan 2 pengolah data. Dua orang peneliti dimaksud minimal menguasai
bidang pengelolaan kualitas air perairan laut dan mengerti proses pantai. Sementara
para pengolah data harus menguasai teknik-teknik dasar statistika, spreadsheet,
gambar teknik dan GIS. Para pembantu lapangan adalah orang-orang terpilih yang
mengusai operasional di lapangan di mana penelitian akan dilaksanakan, dalam hal ini
kawasan Teluk Bungus.
Peralatan yang dibutuhkan untuk eksekusi penelitan ini adalah sbb:
Komputer workstation untuk pemodelan proses pantai
ADCP current meter
Tide gage
Sediment trap
GPS
Digital camera
TOA DKK, multi parameter
Citra satelit
Adapun lokasi dari kegiatan penelitian ini rencananya akan mengambil sampel di
Teluk Bungus terutama di titik-titik yang diperkirakan mengalami pencemaran serius,
seperti kawasan di Teluk Buo.

iv. Analisis Kerentanan dan Dampak Perubahan Iklim terhadap Potensi Kawasan
Konservasi Maritim di Kabupaten Karang Asem, Bali
Penelitian ini akan didukung oleh peneliti dari Puslitbang Sumberdaya Laut dan Pesisir,
Balitbang KP. Penelitian ini akan diketuai oleh Peneliti Muda dan dibantu oleh anggota
tim. Adapun tugas dan tanggung jawab ketua tim adalah mengkoordinir pelaksanaan
riset, analisis data dan pelaporan. Anggota tim bertanggung jawab dalam pengambilan
data dan analisis data serta pelaporan. Tenaga ahli yang dibutuhkan adalah ahli
arkeologi laut, ahi oseanografi, ahli geologi laut, ahli SIG dan juga berbagai kalangan
yang terkait.
Dalam penelitian ini pihak peneliti melibatkan dan bekerjasama dengan pihak lain
sebagai mitra. Institusi dan Personel Mitra, antara lain dipaparkan dalam tabel berikut
ini:
NO INSTANSI TERKAIT WUJUD PEKERJAAN
1. Puslitbang Sumberdaya Laut dan Pesisir - Anggota tim
2. Perguruan Tinggi - Narasumber
3. Pemerintah Daerah - Responden/Stakeholder
4. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan - Anggota Tim

b. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan


Dalam tahun anggaran 2013, kegiatan ini masing-masing akan dilaksanakan dengan
jadwal sebagai berikut:

i. Kajian Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir di Pesisir Pelabuhan Ratu Berdasarkan
Karakteristik dan Geodinamika Pantai;
JADWAL RENCANA
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
OPERASIONAL KEGIATAN
1 Persiapan
- Belanja bahan
- Honor output kegiatan
- studi pustaka
2 Pelaksanaan
- Pengumpulan
data/survey
- Konsultasi ahli
- Analisis
3 Pelaporan
- data dan informasi
- Pembuatan KTI

ii. Kerentanan Infrastruktur Strategis Terhadap Bencana Tsunami;


JADWAL RENCANA
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
OPERASIONAL KEGIATAN
1 Persiapan
- Belanja bahan
- Honor output kegiatan
- studi pustaka
2 Pelaksanaan
- Pengumpulan
data/survey
- Konsultasi ahli
- Analisis
3 Pelaporan
- data dan informasi
- Pembuatan KTI

iii. Kerentanan Ekosistem Kawasan Teluk Bungus terhadap Perubahan Tata Guna Lahan;
JADWAL RENCANA
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
OPERASIONAL KEGIATAN
1 Persiapan
- Belanja bahan
- Honor output kegiatan
- studi pustaka
2 Pelaksanaan
- Pengumpulan
data/survey
- Konsultasi ahli
- Analisis
3 Pelaporan
- data dan informasi
- Pembuatan KTI

iv. Analisis Kerentanan dan Dampak Perubahan Iklim terhadap Potensi Kawasan
Konservasi Maritim di Kabupaten Karang Asem, Bali
JADWAL RENCANA
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
OPERASIONAL KEGIATAN
Persiapan
1 - Studi Literatur
- Belanja Bahan
Pelaksanaan
- Pra survey
- Koordinasi dan Konsultasi
2 - Survei
- Pengolahan dan Analisis
Pelaporan
3 - Penyusunan laporan
- Penulisan KTI
D. Waktu Pencapaian Keluaran
Total waktu pencapaian keluaran adalah dalam 11 (sebelas) bulan

E. Biaya Yang Diperlukan


Total pelaksanaan untuk keempat kegiatan penelitian kerentanan pesisir ini dibutuhkan biaya
sebesar Rp. 1.224.524.000,-

Jakarta, November 2012


Kepala Loka Penelitian a.n. Kepala Balitbang KP
Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir Sekretaris Balitbang KP

(Gunardi Kusumah, MT.) (Dr. Ir. Aryo Hanggono, DEA)


NIP. 197305022002121006 NIP.19650723 199001 1 002

Pengesahan Biro Perencanaan


1. Tim Pembahas
2. Tim Pembahas

Anda mungkin juga menyukai