About
Contact
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah - Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul ZAT PENGAWET PADA
MAKANAN
ini tepat pada waktunya,
Pada kesempatan ini tak lupa penulis ucapkan terimah kasih
kepada kedua orang tua penulis, yang telah berjasa besar dan penuh
pengorbanan serta selalu berdoa dalam memenuhi segala kebutuhan
ananda, sehingga penulis sekses dalam menuntut ilmu untuk kehidupan
masa depan yang lebih baik.
Karya tulis ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai
persyaratan untuk mengikuti Ujian Nasional di SMA Negeri 1 Tapung Hulu
Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan penghargaan serta
ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA
PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR
ISI............................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Pengawetan................................................................................. 4
2.2 Jenis jenis
Pengawetan makanan ......................................................... 4
2.3 Kerugian Pengawetan
Makanan.................................................................. 12
2.4 Keuntungan Pengawetan
Makanan............................................................ 14
BAB III
METODEOLOGI PENELITIAN
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Proses Pengawetan
Makanan ..................................................................... 17
4.2 Pengawetan Makanan Dengan Proses
Iradiasi ....................................... 18
4.3 Zat Zat pengawet
Makanan ....................................................................... 32
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan ...................................................................................................
... 33
5.2
Saran ............................................................................................................
..... 34
DAFTAR PUSTAKA
......... 35
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
URAIAN TEORITIS
1. Alamiah
a. Pendinginan
b. Pengeringan
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah - Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul ZAT PENGAWET PADA
MAKANAN
ini tepat pada waktunya,
Pada kesempatan ini tak lupa penulis ucapkan terimah kasih
kepada kedua orang tua penulis, yang telah berjasa besar dan penuh
pengorbanan serta selalu berdoa dalam memenuhi segala kebutuhan
ananda, sehingga penulis sekses dalam menuntut ilmu untuk kehidupan
masa depan yang lebih baik.
Karya tulis ini merupakan tugas akhir yang disusun sebagai
persyaratan untuk mengikuti Ujian Nasional di SMA Negeri 1 Tapung Hulu
Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam.
Selanjutnya, penulis ingin menyampaikan penghargaan serta
ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Edi Rusma Dinata. M. Pd selaku Kepala Sekolah SMA
Negeri 1 Tapung Hulu Kabupaten Kampar.
2. Bapak Parulian Manalu, SP selaku Wakil Kepala Sekolah bagian
Kurikulum.
3. Bapak Syamsurizal, S. Pd selaku wakil Kepala Sekolah bagian
Kesiswaan.
4. Bapak Muhammad Yusnarwan, S. Pd selaku Wakil Kepala Sekolah
bagian sarana dan prasarana.
5. Bapak Bustanuddin, S.Pd selaku Wakil Kepala Sekolah bagian
Humas
6. Bapak Wagino, A.Ma.Pd selaku wali kelas
7. Bapak Sutrisno, SE selaku Pembina OSIS.
8. Segenap Majelis Guru dan seluruh para karyawan SMA Negeri 1
Tapung Hulu yang telah membagikan ilmunya kepada penulis
selama kurang lebih 3 tahun, sehingga menambah wawasan yang
baru kepada penulis.
9. Untuk seluruh rekan seperjuangan di SMA N 1 Tapung Hulu yang
tak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
10. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik secara
langsung maupun penulis dalam penyelesaian karya tulis ini.
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA
PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR
ISI............................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian
Pengawetan................................................................................. 4
2.2 Jenis jenis
Pengawetan makanan ......................................................... 4
2.3 Kerugian Pengawetan
Makanan.................................................................. 12
2.4 Keuntungan Pengawetan
Makanan............................................................ 14
BAB III
METODEOLOGI PENELITIAN
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Proses Pengawetan
Makanan ..................................................................... 17
4.2 Pengawetan Makanan Dengan Proses
Iradiasi ....................................... 18
4.3 Zat Zat pengawet
Makanan ....................................................................... 32
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan ...................................................................................................
... 33
5.2
Saran ............................................................................................................
..... 34
DAFTAR PUSTAKA
......... 35
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
URAIAN TEORITIS
1. Alamiah
a. Pendinginan
b. Pengeringan
c. Pengemasan
Pengemasan merupakan bagian dari suatu pengolahan makanan
yang berfungsi untuk pengawetan makanan, mencegah kerusakan
mekanis, perubahan kadar air. Teknologi pengemasan perkembangan
sangat pesat khususnya pengemas plastik yang dengan drastis mendesak
peranan kayu, karton, gelas dan metal sebagai bahan pembungkus primer.
Berbagai jenis bahan pengepak seperti tetaprak, tetabrik, tetraking
merupakan jenis teknologi baru bagi berbagai jus serta produk cair yang
dapat dikemas dalam keadaan qaseptiis steril. Sterilisasi bahan kemasan
biasanya dilakukan dengan pemberian cairan atau uap hydrogen
peroksida dan sinar UV atau radiasi gamma. Jenis generasi baru bahan
makanan pengemas ialah lembaran plstik berpori yang disebut Sspore
2226, sejenis platik yang memilki lubang lubang . Plastik ini sangat
penting penngunaanya bila dibandingkan dengan plastic yang lama yang
harus dibuat lubang dahulu. Jenis plastic tersebut dapat menggeser
pengguanaan daun pisang dan kulit ketupat dalam proses pembuatan
ketupat dan sejenisnya.
d. Pengelengan
f. Pemanasan
2. Kimiawi
a. Teknik Fermentasi
b. Teknik Iradiasi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang digunakan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu
metode penjelasan suatu masalah. Selain itu metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksplanatori, yaitu metode yang
menjelaskan apa, bagaimana hasil dari pada penelitian itu sendiri.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Zat Aditif
Zat aditif adalah zat yang biasa ditambahkan kedalam suatu jenis
makanan atau minuman, sehingga makanan atau minuman tersebut lebih
menarik. Umumnya, zat aditif tidak memiliki nilai gizi. Zat ini berfungsi
untuk zat tambahan seperti mengawetkan makanan, menambah rasa dan
aroma, dan mempermudah proses pembuatan makanan ataupun
minuman, dan sebagainya.
Pada zaman dulu, teknik pengolahan makanan hanya menggunakan
bahan-bahan alami, seperti kunyit, cabe, gula, pandan, dsb. Karena
manusia tidak hanya puas dengan bahan alami dalam memenuhi
kebutuhan dan peningkatan kualitas hidupnya, maka dibuatlah bahan
sintesis.
Macam-macam zat aditif
4. Zat Pengawet
No. Contoh Fungsi
1. Minyak Zaitun
(Vitamin E Oil, tokoferol) Pengawet minyak
2. Garam nakan untuk membuat asinan ataupun ikan asin
3. Gula digunakan utuk membuat manisan buah-buahan
Pada umunya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping, karena
bersumber langsung dari alam.
4. Zat Pemanis
Pemanis sintetis adalah pemanis pengganti gula pasir atau gula
tebu atau sukrosa. Pemanis sintetis biasanya digunakan dalam
pembuatan sirup, sari buah, minuman ringan, dan macam macam kue.
Pengkonsumsian yang berlebiahn bisa menyebabkan pusing, mual dan
kelainan pada sistem eksresi aeperti kencing manis. berikut ini adalah
tabel yang menunjukan efek samping yang telah diketahui dari contoh zat
pemanis sintetis.
No. Contoh Fungsi Efek Samping
Siklamat
(berbahaya jika dikonsumsi) memberi kemanisan 30 kali lebih manis
daripada gula Kanker (Karsinogenik)
Sakarin memberi tingkat kemanisan 300 kali lebih manis daripada gula
Infeksi dan Kanker kandung kemih
Aspartan memberi tingkat kemanisan 200 kali lebih manis daripada gula
Gangguan saraf dan tumor otak
Asesulfam memberi tingkat kemanisan 200 kali lebih manis daripada gula
Gangguan saraf, tumor otak, serta karsinogenik
5. Zat Pengawet
Pengawet digunakan agar makanan lebih tahan lama dan tidak cepat
buruk di simpan. Bahan pengawet menghambat atau mematikan
pertumbuhan mikroba atau mikroorganisme yg dapat merusak dan
memburuk makanan. Terlalu banyak makan-makanan yang mengandung
zat pengawet akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap serangan
berbagai penyakit. Berikut ini adalah tabel contoh zat pengawet sintetis
beserta efek samping yang telah diketahui.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pangan secara umum bersifat mudah rusak (perishable), karena
kadar air yang terkandung di dalamnya sebagai faktor utama penyebab
kerusakan pangan itu sendiri. Semakin tinggi kadar air suatu pangan,
akan semakin besar kemungkinan kerusakannya baik sebagai akibat
aktivitas biologis internal (metabolisme) maupun masuknya mikroba
perusak.
Untuk mengawetkan makanan dapat dilakukan dengan beberapa teknik
baik yang menggunakan teknologi tinggi maupun teknologi sederhana.
Caranya pun beragam dengan berbagai tingkat kesulitan. Namun inti dari
pengawetan makanan adalah suatu upaya untuk menahahn laju
pertumbuham mikroorganisme pada makananm
Jenis-jenis teknik pengolahan dan pengawetan makanan itu ada 5 :
1. pendinginan
2. pengeringan
3. pengalengan
4. pengemasan
5. penggunaan bahan kimia
6. pemanasan
7. Bahan makanan mempunyai peranan yang penting sebagai pembawa
atau media zat gizi yang di dalamya banyak mengandung zat-zat yang di
butuhkan oleh tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
dan lain-lain
8. Penggunaan zat aditif (tambahan) dalam makanan dan minuman
sangat berbahaya bagi kesehatan masyaratkan, terutama zat tambahan
bahan kimia sintetis yang toksik dan berakumulasi dalam tubuh untuk
jangka waktu yang relatif lama bagi yang menggunakannya.
9. Keracunan makanan bisa disebabkan oleh karena kelalaian dan
ketidaktahuan masyarakat dalam pengolahannya , seperti keracunan
singkong.
10. Keracunan makanan bisa juga disebabkan oleh kondisi lingkungan
yang memungkinkan mikroba untuk berkembang biak lebih cepat, seperti
karena faktor fisik, kimia dan biologis
5.2 Saran
Bagi produsen makanan hendaknya jangan hanya ingin mendapat
keuntungan yang besar tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan bagi
masyarakat yang mengkonsumsinyayaitu dengan menggunakan zat aditf
yang tidak membahayakan bagi kesehatan
Bagi Dinas kesehatan c/q Pengawasan makanan dan minuman
hendaknya sebelum mengeluarkan nomor registrasi mengetahui
kandungan zat yang ada didalamnya terutama yang membahayakan
kesehatan.
Bagi instansi terkait hendaknya memberikan informasi kepada khalayak
luas tentang bahan kimia atau zat tambahan yang boleh dan tidak boleh
digunakan dalam makanan dan minuman yang mengganggu kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
httpwww_republika_co_id.mht)
Peraturan Menkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988 dan
perubahannya No. 1168/Menkes/Per/X/1999
Peraturan Menteri Kesehatan No. 1168/Menkes/PER/X/1999
UU No. 7 tahun 1996 tentang Pangan,
UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
Badan POM RI
at 05:56 - -
Post a Comment
Entri Populer
Cara Pembuatan Telur Asin
Budidaya Ikan Air Tawar
Zat Pengawet Pada makanan
Makalah Upaya - Upaya Pelestarian Kebudayaan Asli Indonesia
Daftar Honorer K-II 2013 Kab/Kota Jatim
Laporan Praktik Kepemudaan Mata Kuliah PBK
CONTOH JUDUL SKRIPSI MANAJEMEN PEMASARAN
PENGARUH BAURAN PEMASARAN (7P) TERHADAP
KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MENGGUNAKAN JASA DI
HOTEL GRAND PALACE MALANG
Dampak positif dan Negatif kemajuan Teknologi
Dampak Kemajuan Teknologi Bagi Manusia
Blog Archive
2015 (20)
2014 (383)
2013 (854)
2012 (1361)
2011 (450)
o December (35)
o November (107)
o October (5)
o September (6)
o August (13)
o July (34)
o June (65)
o May (67)
o April (69)
DALIL RUKUN ISLAM DAN RUKUN IMAN
Kewajiban dan Hak PNS RI
HUKUM HUKUM GERAKAN DALAM SHALAT
DILUAR GERAKAN SH...
HUTANG DIMASA SILAM
BAHAYANYA LOGAM MERCURI PADA TAMBANG
EMAS
TEKNOLOGI RADAR
KREDIT LEWAT PIHAK KETIGA (BANK/LEASING)
TAZIYAH/MELAYAT KEPADA ORANG KAFIR
Dampak Kemajuan Teknologi Bagi Manusia
Budidaya Ikan Air Tawar
Cara Pembuatan Telur Asin
YUK, BACA BISMILLAH SEBELUM MAKAN
MANFAAT SUSU KEDELAI
Datuk Tabano Pejuang Utama Kampar
ILMU TENAGA DALAM DALAM PERSPEKTIF
ISLAM
Tubuh dan Kesehatan
WANITA TOMBOY !
MENJAGA AQIDAH KETIKA SAKIT
HUKUM KARTU UNDANGAN BERTULISKAN AYAT
QUR-AN
HUKUM MEMELIHARA HEWAN
Zat Pengawet Pada makanan
Teknik Bercerita
FILE KURIKULUM KTSP DARI BNSP
DAFTAR FILM TERLARIS
GALLERY SENI DAN PESONA ALAM
APAKAH BERBOHONG MEMBATALKAN PUASA?
KAPANKAH WAKTU SEPERTIGA MALAM YANG
TERAKHIR ITU ?...
BAGAIMANA AGAMA DAN MANHAJ DARI RA
KARTINI ?
SYUBHAT SEPUTAR PINJAM MEMINJAM
RIBAWIYAH
POHON DI KUBURAN MERINGANKAN SIKSA?
AWAS! BAHAYA HP BAGI PARA WANITA
Peningkatan Kemampuan Menyimak Dengan Metode
Integ...
Pengaruh Motivasi Pimpinan Terhadap Produktivitas ...
BEBERAPA PRAKTEK BIDAH DALAM
PEMAKAMAN DAN PENGIR...
Makalah Upaya - Upaya Pelestarian Kebudayaan Asli ...
BOLEHKAH SUAMI MEMAKAN / MEMAKAI GAJI
ISTERI?
Paru - Paru Gawang Pernapasan
Budi Daya Kangkung Untuk Menyiasati Kekurangan Lap...
JANGAN ASAL BERBICARA DALAM AGAMA
KATAKAN SAJA : "SAYA TIDAK TAHU"
HUKUM MAKAN BEKICOT
LESBI DALAM PANDANGAN ISLAM
BSE SMP , SMA
DISINI BISA DIDOWNLOAD BEBERAPA PROPOSAL
PTK
DAGING BABI, SUCI ATAU NAJIS?
KANDUNGAN ZAT KIMIA ROKOK
WEBSITES DUNIA GURU
KETIKA SELESAI SHALAT, TERNYATA DI
PAKAIAN ADA NAJ...
HABIS MANDI PERLUKAH WUDHU LAGI ?
SIAPAKAH WALI DALAM PERNIKAHAN ?
SEPUTAR MANDI JUM'AT
HUKUM BISNIS FOREX ONLINE
NGALAP BERKAH ?
Waria terjaring petugas satpol PP
Giliran inem donk
APA ITU SUNNAH ? MAKNANYA DAN
PENGERTIANNYA ?
BERDOA SETIAP KALI MENCUCI ANGGOTA
WUDHU ???
HUKUM SHALAT JUM'AT BAGI WANITA
HADITS SURGA DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU
Kemampuan Guru Dalam Mengintegrasikan Pendidikan K...
Minat Mahasiswa Sendratasik Program Studi Seni Mus...
Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan Bahu Dan Daya...
Hubungan Antara Daya Ledak Otot Tungkai Dan Panjan...
Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita S...
Keterampilan Pengelolaan Kelas Guru SDN Wilayah Ke...
Peningkatan Pemahaman Tentang Kecerdasan Emosional...
Peningkatan Motivasi Belajar Pada Siswa Berinteleg...
Hubungan Antara Sikap Terhadap Merokok Dengan Kebi...
Strategi Pengembangan Kualitas Pegawai Pada Badan ...
o March (26)
o February (19)
o January (4)
2010 (445)
2009 (66)
2008 (40)
Total Pageviews
Powered by Blogger.
Followers
c. Pengemasan
d. Pengelengan
f. Pemanasan
2. Kimiawi
a. Teknik Fermentasi
b. Teknik Iradiasi
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang digunakan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu
metode penjelasan suatu masalah. Selain itu metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode eksplanatori, yaitu metode yang
menjelaskan apa, bagaimana hasil dari pada penelitian itu sendiri.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Zat Aditif
Zat aditif adalah zat yang biasa ditambahkan kedalam suatu jenis
makanan atau minuman, sehingga makanan atau minuman tersebut lebih
menarik. Umumnya, zat aditif tidak memiliki nilai gizi. Zat ini berfungsi
untuk zat tambahan seperti mengawetkan makanan, menambah rasa dan
aroma, dan mempermudah proses pembuatan makanan ataupun
minuman, dan sebagainya.
Pada zaman dulu, teknik pengolahan makanan hanya menggunakan
bahan-bahan alami, seperti kunyit, cabe, gula, pandan, dsb. Karena
manusia tidak hanya puas dengan bahan alami dalam memenuhi
kebutuhan dan peningkatan kualitas hidupnya, maka dibuatlah bahan
sintesis.
Macam-macam zat aditif
3. Zat Pemanis
No. Contoh Fungsi
1. gula pasir Memberi rasa manis
2. madu Memberi rasa manis, serta khasiat tertentu yang terkandung
dalam madu.
3. Gula kelapa Memberi rasa manis dan aroma tertentu.
4. Zat Pengawet
No. Contoh Fungsi
1. Minyak Zaitun
(Vitamin E Oil, tokoferol) Pengawet minyak
2. Garam nakan untuk membuat asinan ataupun ikan asin
3. Gula digunakan utuk membuat manisan buah-buahan
Pada umunya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping, karena
bersumber langsung dari alam.
1. Zat Pewarna
Pewarna berfungsi untuk memberi warna bahan makanan agar
tampil menarik, sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli dan
mengonsumsinya. Berikut ini adalah tabel yang menunjukan contoh zat
pengawet yang sudah diketahui akibatnya.
4. Zat Pemanis
Pemanis sintetis adalah pemanis pengganti gula pasir atau gula
tebu atau sukrosa. Pemanis sintetis biasanya digunakan dalam
pembuatan sirup, sari buah, minuman ringan, dan macam macam kue.
Pengkonsumsian yang berlebiahn bisa menyebabkan pusing, mual dan
kelainan pada sistem eksresi aeperti kencing manis. berikut ini adalah
tabel yang menunjukan efek samping yang telah diketahui dari contoh zat
pemanis sintetis.
No. Contoh Fungsi Efek Samping
Siklamat
(berbahaya jika dikonsumsi) memberi kemanisan 30 kali lebih manis
daripada gula Kanker (Karsinogenik)
Sakarin memberi tingkat kemanisan 300 kali lebih manis daripada gula
Infeksi dan Kanker kandung kemih
Aspartan memberi tingkat kemanisan 200 kali lebih manis daripada gula
Gangguan saraf dan tumor otak
Asesulfam memberi tingkat kemanisan 200 kali lebih manis daripada gula
Gangguan saraf, tumor otak, serta karsinogenik
5. Zat Pengawet
Pengawet digunakan agar makanan lebih tahan lama dan tidak cepat
buruk di simpan. Bahan pengawet menghambat atau mematikan
pertumbuhan mikroba atau mikroorganisme yg dapat merusak dan
memburuk makanan. Terlalu banyak makan-makanan yang mengandung
zat pengawet akan mengurangi daya tahan tubuh terhadap serangan
berbagai penyakit. Berikut ini adalah tabel contoh zat pengawet sintetis
beserta efek samping yang telah diketahui.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pangan secara umum bersifat mudah rusak (perishable), karena
kadar air yang terkandung di dalamnya sebagai faktor utama penyebab
kerusakan pangan itu sendiri. Semakin tinggi kadar air suatu pangan,
akan semakin besar kemungkinan kerusakannya baik sebagai akibat
aktivitas biologis internal (metabolisme) maupun masuknya mikroba
perusak.
Untuk mengawetkan makanan dapat dilakukan dengan beberapa teknik
baik yang menggunakan teknologi tinggi maupun teknologi sederhana.
Caranya pun beragam dengan berbagai tingkat kesulitan. Namun inti dari
pengawetan makanan adalah suatu upaya untuk menahahn laju
pertumbuham mikroorganisme pada makananm
Jenis-jenis teknik pengolahan dan pengawetan makanan itu ada 5 :
1. pendinginan
2. pengeringan
3. pengalengan
4. pengemasan
5. penggunaan bahan kimia
6. pemanasan
7. Bahan makanan mempunyai peranan yang penting sebagai pembawa
atau media zat gizi yang di dalamya banyak mengandung zat-zat yang di
butuhkan oleh tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,
dan lain-lain
8. Penggunaan zat aditif (tambahan) dalam makanan dan minuman
sangat berbahaya bagi kesehatan masyaratkan, terutama zat tambahan
bahan kimia sintetis yang toksik dan berakumulasi dalam tubuh untuk
jangka waktu yang relatif lama bagi yang menggunakannya.
9. Keracunan makanan bisa disebabkan oleh karena kelalaian dan
ketidaktahuan masyarakat dalam pengolahannya , seperti keracunan
singkong.
10. Keracunan makanan bisa juga disebabkan oleh kondisi lingkungan
yang memungkinkan mikroba untuk berkembang biak lebih cepat, seperti
karena faktor fisik, kimia dan biologis
5.2 Saran
Bagi produsen makanan hendaknya jangan hanya ingin mendapat
keuntungan yang besar tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan bagi
masyarakat yang mengkonsumsinyayaitu dengan menggunakan zat aditf
yang tidak membahayakan bagi kesehatan
Bagi Dinas kesehatan c/q Pengawasan makanan dan minuman
hendaknya sebelum mengeluarkan nomor registrasi mengetahui
kandungan zat yang ada didalamnya terutama yang membahayakan
kesehatan.
Bagi instansi terkait hendaknya memberikan informasi kepada khalayak
luas tentang bahan kimia atau zat tambahan yang boleh dan tidak boleh
digunakan dalam makanan dan minuman yang mengganggu kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
httpwww_republika_co_id.mht)
Peraturan Menkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988 dan
perubahannya No. 1168/Menkes/Per/X/1999
Peraturan Menteri Kesehatan No. 1168/Menkes/PER/X/1999
UU No. 7 tahun 1996 tentang Pangan,
UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
Badan POM RI
at 05:56 - -
Post a Comment
Entri Populer
Cara Pembuatan Telur Asin
Budidaya Ikan Air Tawar
Zat Pengawet Pada makanan
Makalah Upaya - Upaya Pelestarian Kebudayaan Asli Indonesia
Daftar Honorer K-II 2013 Kab/Kota Jatim
Laporan Praktik Kepemudaan Mata Kuliah PBK
CONTOH JUDUL SKRIPSI MANAJEMEN PEMASARAN
PENGARUH BAURAN PEMASARAN (7P) TERHADAP
KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MENGGUNAKAN JASA DI
HOTEL GRAND PALACE MALANG
Dampak positif dan Negatif kemajuan Teknologi
Dampak Kemajuan Teknologi Bagi Manusia
Blog Archive
2015 (20)
2014 (383)
2013 (854)
2012 (1361)
2011 (450)
o December (35)
o November (107)
o October (5)
o September (6)
o August (13)
o July (34)
o June (65)
o May (67)
o April (69)
DALIL RUKUN ISLAM DAN RUKUN IMAN
Kewajiban dan Hak PNS RI
HUKUM HUKUM GERAKAN DALAM SHALAT
DILUAR GERAKAN SH...
HUTANG DIMASA SILAM
BAHAYANYA LOGAM MERCURI PADA TAMBANG
EMAS
TEKNOLOGI RADAR
KREDIT LEWAT PIHAK KETIGA (BANK/LEASING)
TAZIYAH/MELAYAT KEPADA ORANG KAFIR
Dampak Kemajuan Teknologi Bagi Manusia
Budidaya Ikan Air Tawar
Cara Pembuatan Telur Asin
YUK, BACA BISMILLAH SEBELUM MAKAN
MANFAAT SUSU KEDELAI
Datuk Tabano Pejuang Utama Kampar
ILMU TENAGA DALAM DALAM PERSPEKTIF
ISLAM
Tubuh dan Kesehatan
WANITA TOMBOY !
MENJAGA AQIDAH KETIKA SAKIT
HUKUM KARTU UNDANGAN BERTULISKAN AYAT
QUR-AN
HUKUM MEMELIHARA HEWAN
Zat Pengawet Pada makanan
Teknik Bercerita
FILE KURIKULUM KTSP DARI BNSP
DAFTAR FILM TERLARIS
GALLERY SENI DAN PESONA ALAM
APAKAH BERBOHONG MEMBATALKAN PUASA?
KAPANKAH WAKTU SEPERTIGA MALAM YANG
TERAKHIR ITU ?...
BAGAIMANA AGAMA DAN MANHAJ DARI RA
KARTINI ?
SYUBHAT SEPUTAR PINJAM MEMINJAM
RIBAWIYAH
POHON DI KUBURAN MERINGANKAN SIKSA?
AWAS! BAHAYA HP BAGI PARA WANITA
Peningkatan Kemampuan Menyimak Dengan Metode
Integ...
Pengaruh Motivasi Pimpinan Terhadap Produktivitas ...
BEBERAPA PRAKTEK BIDAH DALAM
PEMAKAMAN DAN PENGIR...
Makalah Upaya - Upaya Pelestarian Kebudayaan Asli ...
BOLEHKAH SUAMI MEMAKAN / MEMAKAI GAJI
ISTERI?
Paru - Paru Gawang Pernapasan
Budi Daya Kangkung Untuk Menyiasati Kekurangan Lap...
JANGAN ASAL BERBICARA DALAM AGAMA
KATAKAN SAJA : "SAYA TIDAK TAHU"
HUKUM MAKAN BEKICOT
LESBI DALAM PANDANGAN ISLAM
BSE SMP , SMA
DISINI BISA DIDOWNLOAD BEBERAPA PROPOSAL
PTK
DAGING BABI, SUCI ATAU NAJIS?
KANDUNGAN ZAT KIMIA ROKOK
WEBSITES DUNIA GURU
KETIKA SELESAI SHALAT, TERNYATA DI
PAKAIAN ADA NAJ...
HABIS MANDI PERLUKAH WUDHU LAGI ?
SIAPAKAH WALI DALAM PERNIKAHAN ?
SEPUTAR MANDI JUM'AT
HUKUM BISNIS FOREX ONLINE
NGALAP BERKAH ?
Waria terjaring petugas satpol PP
Giliran inem donk
APA ITU SUNNAH ? MAKNANYA DAN
PENGERTIANNYA ?
BERDOA SETIAP KALI MENCUCI ANGGOTA
WUDHU ???
HUKUM SHALAT JUM'AT BAGI WANITA
HADITS SURGA DIBAWAH TELAPAK KAKI IBU
Kemampuan Guru Dalam Mengintegrasikan Pendidikan K...
Minat Mahasiswa Sendratasik Program Studi Seni Mus...
Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan Bahu Dan Daya...
Hubungan Antara Daya Ledak Otot Tungkai Dan Panjan...
Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita S...
Keterampilan Pengelolaan Kelas Guru SDN Wilayah Ke...
Peningkatan Pemahaman Tentang Kecerdasan Emosional...
Peningkatan Motivasi Belajar Pada Siswa Berinteleg...
Hubungan Antara Sikap Terhadap Merokok Dengan Kebi...
Strategi Pengembangan Kualitas Pegawai Pada Badan ...
o March (26)
o February (19)
o January (4)
2010 (445)
2009 (66)
2008 (40)
Total Pageviews
Powered by Blogger.
Followers