Anda di halaman 1dari 15

1.

HASIL AMANDEMEN UUD 1945

1. Perubahan Pertama

Ditetapkan pada tanggal 19 Oktober 1999. Perubahan ini meliputi 9 pasal, 16 ayat, yaitu :

- 5 ayat 1 : Hak Presiden untuk mengajukan RUU kepada DPR

- Pasal 7 : Pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil

Presiden

- Pasal 9 ayat 1 dan 2 : Sumpah Presiden dan Wakil Presiden

- Pasal 13 ayat 2 dan 3 : Pengangkatan dan Penempatan Duta

- Pasal 14 ayat 1 : Pemberian Grasi dan Rehabilitasi

- Pasal 14 ayat 2 : Pemberian amnesty dan abolisi

- Pasal 15 : Pemberian gelar, tanda jasa, dan kehormatan

lain

- Pasal 17 ayat 2 dan 3 : Pengangkatan Menteri

- Pasal 20 ayat 1-4 : DPR

- Pasal 21 : Hak DPR untuk mengajukan RUU

2. Perubahan Kedua
Ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 2000, yang tersebar dalam 7 Bab, yaitu :

- Bab VI : Pemerintahan Daerah

- Bab VII : Dewan Perwakilan Daerah

- Bab IX A : Wilayah Negara

- Bab X : Warga Negara dan Penduduk

- Bab XA : Hak Asasi Manusia

- Bab XII : Pertahanan dan Keamanan


- Bab XV : Bendera, Bahasa, Lambang Negara serta Lagu
Kebangsaan

3. Perubahan Ketiga
Ditetapkan pada tanggal 9 November 2001, yang tersebar dalam 7 Bab, yaitu :

- Bab I : Bentuk dan Kedaulatan

- Bab II : MPR

- Bab III : Kekuasaan Pemerintahan Negara

- Bab V : Kementrian Negara

- Bab VII A : DPR

- Bab VII B : Pemilihan Umum

- Bab VIII A : BPK

1. Perubahan Keempat

Ditetapkan pada tanggal 10 Agustus 2002, meliputi 19 pasal yang terdiri atas 31 butir
ketentuan serta 1 butir yang dihapuskan. Dalam perubahaan keempat ini ditetapkan bahwa :

1. UUD 1945 sebagaimana telah diubah adalah UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal
18 Agustus 1945 dan diberlakukan kembali dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.
2. Perubahan tersebut diputuskan dalam rapat Paripurna MPR RI ke-9 tanggal 18
Agustus 2000 Sidang Tahunan MPR RI dan mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
3. Bab IV tentang Dewan Pertimbangan Agung dihapuskan dan pengubahan substansi
pasal 16 serta penempatannya ke dalam Bab III tentang Kekuasaan Pemerintahan
Negara.

MPR

MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih melalui pemilihan umum.
Keanggotaan MPR diresmikan dengan keputusan Presiden. Sebelum reformasi, MPR terdiri
atas anggota DPR, utusan daerah, dan utusan golongan, menurut aturan yang ditetapkan
undang-undang. Jumlah anggota MPR periode 20092014 adalah 692 orang yang terdiri atas
560 Anggota DPR dan 132 anggota DPD. Masa jabatan anggota MPR adalah 5 tahun, dan
berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.

Anggota MPR sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah/janji secara bersama-


sama yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang paripurna MPR. Anggota
MPR yang berhalangan mengucapkan sumpah/janji secara bersama-sama, mengucapkan
sumpah/janji yang dipandu oleh pimpinan MPR.
2. Komposisi Jumlah MPR, DPR, dan DPD RI

A. MPR

Fraksi

Fraksi adalah pengelompokan anggota MPR yang mencerminkan konfigurasi partai politik.
Fraksi dapat dibentuk oleh partai politik yang memenuhi ambang batas perolehan suara
dalam penentuan perolehan kursi DPR. Setiap anggota MPR yang berasal dari anggota DPR
harus menjadi anggota salah satu fraksi. Fraksi dibentuk untuk mengoptimalkan kinerja MPR
dan anggota dalam melaksanakan tugasnya sebagai wakil rakyat. Pengaturan internal fraksi
sepenuhnya menjadi urusan fraksi masing-masing.

Jumlah
Fraksi Ketua
Anggota
Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-
109 Ahmad Basarah
PDIP)
Fraksi Partai Golongan Karya (F-PG) 91 Rambe Kamaruzzaman
Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (F-Gerindra) 73 Edhie Prabowo
Evert Ernest
Fraksi Partai Demokrat (F-PD) 61
Mangindaan
Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) 48 Alimin Abdullah
Muhammad Lukman
Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) 47
Edy
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) 40 Ahmad Zainuddin
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) 39 Irgan Chairul Mahfiz
Fraksi Partai NasDem (F-NasDem) 36 Bachtiar Aly
Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (F-Hanura) 16 Sarifuddin Sudding
Kelompok Dewan Perwakilan Daerah (DPD) 132 Bambang Sadono
B. DPR

Fraksi

< DPR RI :
Perempuan 97 (17,3%),
Laki-laki 483 (86,3%),
Total 560 kursi.

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang DPR, serta hak dan
kewajiban anggota DPR, dibentuk fraksi sebagai wadah berhimpun anggota DPR. Dalam
mengoptimalkan pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang DPR, serta hak dan kewajiban
anggota DPR, fraksi melakukan evaluasi terhadap kinerja anggota fraksinya dan melaporkan
kepada publik. Setiap anggota DPR harus menjadi anggota salah satu fraksi. Fraksi dapat
dibentuk oleh partai politik yang memenuhi ambang batas perolehan suara dalam penentuan
perolehan kursi DPR. Fraksi mempunyai sekretariat. Sekretariat Jenderal DPR menyediakan
sarana, anggaran, dan tenaga ahli guna kelancaran pelaksanaan tugas fraksi.

Fraksi Jumlah Anggota Ketua

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) 109 Olly Dondokambey

Fraksi Partai Golongan Karya (F-PG) 91 Ade Komarudin

Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (F-Gerindra) 73 Ahmad Muzani

Fraksi Partai Demokrat (F-PD) 61 Edhie Baskoro Yudhoyono

Fraksi Partai Amanat Nasional (F-PAN) 48 Mulfachri Harahap

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) 47 Helmy Faishal Zaini

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) 40 Jazuli Juwaini

Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP) 39 Hasrul Azwar

Fraksi Partai NasDem (F-NasDem) 36 Victor Laiskodat

Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (F-Hanura) 16 Dossy Iskandar

C. DPD RI

Pada Rabu 1 Oktober 2014 lalu anggota DPR dan DPD RI periode 2014- 2019 resmi dilantik
dan mengucapkan sumpah jabatan sebelum memulai tugas-tugasnya. Sebanyak 560 anggota
DPR RI, terdiri dari 463 laki-laki dan 97 perempuan; dan 132 anggota DPD RI, yang terdiri
dari 98 laki-laki dan 34 perempuan, itu pun kini telah menyandang gelar mulia sebagai wakil
rakyat.
Ada daftar panjang harapan kepada para anggota baru untuk memperbaiki kinerja lembaga
legislatif dalam menjalankan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan. Puskapol FISIP UI
melakukan riset tentang profil anggota legislatif, dan persepsi pemilih terhadap caleg di DKI
Jakarta. Ada beberapa temuan penting yang menunjukkan optimisme sekaligus pesimisme
terhadap kinerja legislatif 5 tahun ke depan. Berikut ini petikannya:

< DPD RI
:Perempuan 34 (25,8%),
Laki-laki 98 (74,2%),
Total 132 kursi.

PERBANDINGAN JUMLAH KURSI PARPOL HASIL PEMILU 2009 DAN 2014

PARTAI 2009 2014


NASDEM 35
PKB 28 47
PKS 57 40
PDIP 94 109
GOLKAR 106 91
Gerindra 26 73
Demokrat 149 61
PAN 46 49
PPP 39 38
Hanura 17 16

< DPRD
:Perempuan 335 (15,85%), Provinsi
Laki-laki 1.779 (84,5%),
Total 2.114 kursi (33 provinsi).

< DPRD Kabupaten/Kota :


Perempuan 2.406 (14,2%),
Laki-laki 12.360 (85,8%),
Total 14.410 kursi (403 Kab/Kota).

3. SEJARAH PEMILIHAN UMUM PERTAMA DI INDONESIA


TAHUN 1955
Pemilu tahun 1955 merupakan pemilu yang pertama dalam sejarah bangsa Indonesia. Waktu
itu Republik Indonesia berusia 10 tahun. Pemilihan Umum yang diadakan sebanyak dua kali
yaitu pertama pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan kedua pada
tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih anggota konstituante

Sejak berdirinya negara Indonesia, Bapak Hatta telah memikirkan untuk segera melakukan
pemilu sesuai maklumat X tanggal 3 November 1945. Tidak terlaksananya pemilu pertama
pada bulan Januari 1946 seperti yang diamanatkan oleh Maklumat 3 Nopember 1945, paling
tidak disebabkan 2 (dua) hal :

1. Belum siapnya pemerintah baru, termasuk dalam penyusunan perangkat UU Pemilu;

2. Belum stabilnya kondisi keamanan negara akibat konflik internal antar kekuatan politik
yang ada pada waktu itu, apalagi pada saat yang sama gangguan dari luar juga masih
mengancam. Dengan kata lain para pemimpin lebih disibukkan oleh urusan konsolidasi.

Pemilu tahun 1955 memilih 257 anggota DPR dan 514 anggota konstituante (harusnya 520
anggota, namun irian barat memiliki jatah 6 kursi, tidak melakukan pemilihan) dengan 29
jumlah partai politik dan individu yang ikut serta. Pemilu ini dilaksanakan pada pemerintahan
perdana menteri Burhanuddin Harahap, setelah menggantikan Perdana Menteri Ali
Sastromidjojo yang mengundurkan diri.

No. Partai/Nama Daftar Suara % Kursi


1. Partai Nasional Indonesia (PNI) 8.434.653 22,32 57
2. Masyumi 7.903.886 20,92 57
3. Nahdlatul Ulama (NU) 6.955.141 18,41 45
4. Partai Komunis Indonesia (PKI) 6.179.914 16,36 39
5. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) 1.091.160 2,89 8
6. Partai Kristen Indonesia (Parkindo) 1.003.326 2,66 8
7. Partai Katolik 770.740 2,04 6
8. Partai Sosialis Indonesia (PSI) 753.191 1,99 5
Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia
9. 541.306 1,43 4
(IPKI)
10. Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti) 483.014 1,28 4
11. Partai Rakyat Nasional (PRN) 242.125 0,64 2
12. Partai Buruh 224.167 0,59 2
13. Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS) 219.985 0,58 2
14. Partai Rakyat Indonesia (PRI) 206.161 0,55 2
15. Persatuan Pegawai Polisi RI (P3RI) 200.419 0,53 2
16. Murba 199.588 0,53 2
17. Baperki 178.887 0,47 1
Persatuan Indoenesia Raya (PIR)
18. 178.481 0,47 1
Wongsonegoro
19. Grinda 154.792 0,41 1
Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia
20. 149.287 0,40 1
(Permai)
21. Persatuan Daya (PD) 146.054 0,39 1
22. PIR Hazairin 114.644 0,30 1
23. Partai Politik Tarikat Islam (PPTI) 85.131 0,22 1
24. AKUI 81.454 0,21 1
25. Persatuan Rakyat Desa (PRD) 77.919 0,21 1
26. Partai Republik Indonesis Merdeka (PRIM) 72.523 0,19 1
27. Angkatan Comunis Muda (Acoma) 64.514 0,17 1
28. R.Soedjono Prawirisoedarso 53.306 0,14 1
29. Lain-lain 1.022.433 2,71
Jumlah 37.785.299 100,00 257

Sangat disayangkan, kisah sukses Pemilu 1955 akhirnya tidak bisa dilanjutkan dan hanya
menjadi catatan emas sejarah. Pemilu pertama itu tidak berlanjut dengan pemilu kedua lima
tahun beri-kutnya, meskipun tahun 1958 Pejabat Presiden Sukarno sudah melantik Panitia
Pemilihan Indonesia II. Yang terjadi kemudian adalah berubahnya format politik dengan
keluarnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, sebuah keputusan presiden untuk membubarkan
Konstituante dan pernyataan kembali ke UUD 1945

PEMILIHAN UMUM TAHUN 1971

Setelah pemilu pertama tahun 1955, Indonesia baru melakukan pemilu kembali pada tanggal
5 Juli 1971, pertama di jaman Orde Baru dibawah pemerintahan Presiden Kedua Indonesia,
Bpk (alm) Soeharto. Pada pemilu kali ini, terdapat 9 partai politik dan 1 organisasi
masyarakat yang berpartisipasi.

Jumlah Jumlah
No. Partai Persentase
Suara Kursi
1. Partai Katolik 603.740 1,10 3
2. Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) 1.308.237 2,39 10
3. Partai Nahdlatul Ulama 10.213.650 18,68 58
4. Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) 2.930.746 5,36 24
5. Golongan Karya (Golkar) 34.348.673 62,82 236
6. Partai Kristen Indonesia (Parkindo) 733.359 1,34 7
7. Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba) 48.126 0,08 0
8. Partai Nasional Indonesia (PNI) 3.793.266 6,93 20
9. Partai Islam (PERTI) 381.309 0,69 2
Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan
10. 338.403 0,61 0
Indonesia (IPKI)
Jumlah 54.669.509 100,00 360

PEMILIHAN UMUM TAHUN 1977-1997

Pemilu pada periode ini, dilakukan setiap 5 tahun sekali, mulai tahun 1977, 1982, 1987, 1992,
dan 1997 dengan 3 peserta yaitu Golongan Karya (GolKar), Partai Demokrasi Indonesia
(PDI), dan Partai Pembangunan Persatuan (PPP). Peserta pemilu kali ini lebih sedikit
dibanding pemilu sebelumnya. Ini terjadi setelah sebelumnya pemerintah bersama-sama
dengan DPR berusaha menyederhanakan jumlah partai dengan membuat UU No. 3 Tahun
1975 tentang Partai Politik dan Golkar. Kedua partai itu adalah Partai Persatuan
Pembangunan atau PPP dan Partai Demokrasi Indonesia atau PDI) dan satu Golongan Karya
atau Golkar. Dalam setiap kali digelar pemilu, partai golkar selalu menduduki peringkat
pertama perolehan kursi di DPR dengan meraih lebih dari 62% suara dalam setiap gelaran
pemilu, diikuti oleh PPP dan terakhir PDI. Tabel di

Pemilu 1977

No. Partai Suara % Kursi % (1971) Keterangan


1. Golkar 39.750.096 62,11 232 62,80 0,69
2. PPP 18.743.491 29,29 99 27,12 + 2,17
3. PDI 5.504.757 8,60 29 10,08 1,48
Jumlah 63.998.344 100,00 360 100,00

Pemilu 1982

No. Partai Suara DPR % Kursi % (1977) Keterangan


1. Golkar 48.334.724 64,34 242 62,11 + 2,23
2. PPP 20.871.880 27,78 94 29,29 1,51
3. PDI 5.919.702 7,88 24 8,60 0,72
Jumlah 75.126.306 100,00 364 100,00

Pemilu 1987

No. Partai Suara % Kursi % (1982) Keterangan


1. Golkar 62.783.680 73,16 299 68,34 + 8,82
2. PPP 13.701.428 15,97 61 27,78 11,81
3. PDI 9.384.708 10,87 40 7,88 + 2,99
Jumlah 85.869.816 100,00 400

Pemilu 1992

No. Partai Suara % Kursi % (1987) Keterangan


1. Golkar 66.599.331 68,10 282 73,16 5,06
2. PPP 16.624.647 17,01 62 15,97 + 1,04
3. PDI 14.565.556 14,89 56 10,87 + 4.02
Jumlah 97.789.534 100,00 400 100,00

Pemilu 1997

No. Partai Suara % Kursi % (1992) Keterangan


1. Golkar 84.187.907 74,51 325 68,10 + 6,41
2. PPP 25.340.028 22,43 89 17,00 + 5,43
3. PDI 3.463.225 3,06 11 14,90 11,84
Jumlah 112.991.150 100,00 425 100,00

PEMILIHAN UMUM TAHUN 1999

Setelah Presiden Soeharto dilengserkan dari kekuasaannya pada tanggal 21 Mei 1998 jabatan
presiden digantikan oleh Wakil Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie. Atas desakan publik,
Pemilu yang baru atau dipercepat segera dilaksanakan, sehingga hasil-hasil Pemilu 1997
segera diganti. Kemudian ternyata bahwa Pemilu dilaksanakan pada 7 Juni 1999, atau 13
bulan masa kekuasaan Habibie. Pada saat itu untuk sebagian alasan diadakannya Pemilu
adalah untuk memperoleh pengakuan atau kepercayaan dari publik, termasuk dunia
internasional, karena pemerintahan dan lembaga-lembaga lain yang merupakan produk
Pemilu 1997 sudah dianggap tidak dipercaya. Hal ini kemudian dilanjutkan dengan
penyelenggaraan Sidang Umum MPR untuk memilih presiden dan wakil presiden yang baru.
Pemilu ini dilakukan untuk memilih anggota DPR, DPRD Tingkat I, dan DPRD Tingkat II.

Jumlah Jumlah
No. Partai Persentase Persentase
Suara Kursi
1. Partai Indonesia Baru 192.712 0,18% 0 0,00%
2. Partai Kristen Nasional Indonesia 369.719 0,35% 0 0,00%
3. Partai Nasional Indonesia 377.137 0,36% 0 0,00%
4. Partai Aliansi Demokrat Indonesia 85.838 0,08% 0 0,00%
Partai Kebangkitan Muslim
5. 289.489 0,27% 0 0,00%
Indonesia
6. Partai Ummat Islam 269.309 0,25% 0 0,00%
7. Partai Kebangkitan Ummat 300.064 0,28% 1 0,22%
8. Partai Masyumi Baru 152.589 0,14% 0 0,00%
9. Partai Persatuan Pembangunan 11.329.905 10,71% 58 12,55%
10. Partai Syarikat Islam Indonesia 375.920 0,36% 1 0,22%
Partai Demokrasi Indonesia
11. 35.689.073 33,74% 153 33,12%
Perjuangan
12. Partai Abul Yatama 213.979 0,20% 0 0,00%
13. Partai Kebangsaan Merdeka 104.385 0,10% 0 0,00%
14. Partai Demokrasi Kasih Bangsa 550.846 0,52% 5 1,08%
15. Partai Amanat Nasional 7.528.956 7,12% 34 7,36%
16. Partai Rakyat Demokratik 78.730 0,07% 0 0,00%
17. Partai Syarikat Islam Indonesia 1905 152.820 0,14% 0 0,00%
18. Partai Katolik Demokrat 216.675 0,20% 0 0,00%
19. Partai Pilihan Rakyat 40.517 0,04% 0 0,00%
20. Partai Rakyat Indonesia 54.790 0,05% 0 0,00%
Partai Politik Islam Indonesia
21. 456.718 0,43% 1 0,22%
Masyumi
22. Partai Bulan Bintang 2.049.708 1,94% 13 2,81%
Partai Solidaritas Pekerja Seluruh
23. 61.105 0,06% 0 0,00%
Indonesia
24. Partai Keadilan 1.436.565 1,36% 7 1,51%
25. Partai Nahdlatul Ummat 679.179 0,64% 5 1,08%
Partai Nasional Indonesia Front
26. 365.176 0,35% 1 0,22%
Marhaenis
Partai Ikatan Pendukung
27. 328.654 0,31% 1 0,22%
Kemerdekaan Indonesia
28. Partai Republik 328.564 0,31% 0 0,00%
Jumlah Jumlah
No. Partai Persentase Persentase
Suara Kursi
29. Partai Islam Demokrat 62.901 0,06% 0 0,00%
Partai Nasional Indonesia Massa
30. 345.629 0,33% 1 0,22%
Marhaen
31. Partai Musyawarah Rakyat Banyak 62.006 0,06% 0 0,00%
32. Partai Demokrasi Indonesia 345.720 0,33% 2 0,43%
33. Partai Golongan Karya 23.741.749 22,44% 120 25,97%
34. Partai Persatuan 655.052 0,62% 1 0,22%
35. Partai Kebangkitan Bangsa 13.336.982 12,61% 51 11,03%
36. Partai Uni Demokrasi Indonesia 140.980 0,13% 0 0,00%
37. Partai Buruh Nasional 140.980 0,13% 0 0,00%
Partai Musyawarah Kekeluargaan
38. 204.204 0,19% 0 0,00%
Gotong Royong
39. Partai Daulat Rakyat 427.854 0,40% 2 0,43%
40. Partai Cinta Damai 168.087 0,16% 0 0,00%
41. Partai Keadilan dan Persatuan 1.065.686 1,01% 4 0,87%
42. Partai Solidaritas Pekerja 49.807 0,05% 0 0,00%
43. Partai Nasional Bangsa Indonesia 149.136 0,14% 0 0,00%
Partai Bhinneka Tunggal Ika
44. 364.291 0,34% 1 0,22%
Indonesia
Partai Solidaritas Uni Nasional
45. 180.167 0,17% 0 0,00%
Indonesia
46. Partai Nasional Demokrat 96.984 0,09% 0 0,00%
47. Partai Ummat Muslimin Indonesia 49.839 0,05% 0 0,00%
48. Partai Pekerja Indonesia 63.934 0,06% 0 0,00%
Jumlah 105.786.661 100,00% 462 100,00%

Pemilu tahun 1999 merupakan pemilu pertama sejak zaman orde baru runtuh dan dimulailah
era reformasi di Indonesia. Setelah tahun 1999, Indonesia pun kembali melakukan pemilu
setiap lima tahun sekali secara langsung. Bahkan pemilu 2004 merupakan pemilu pertama
kali di Indonesia dimana setiap warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih, dapat
memilih langsung presiden dan wakilnya selain pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD
Tingkat I, dan DPRD tingkat II. Selain itu, sejak pemilu 2004, juga dilakukan pemilihan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Pada pemilu tahun 2004 dan 2009, ditetapkan
parliamentary threshold (PT) sebesar 2.5%. Apabila partai politik yang memperoleh suara
dengan persentase kurang dari 2,50% tidak berhak memperoleh kursi di DPR.

Pemilu 2004

Jumlah Jumlah
No. Partai Persentase Persentase Keterangan
Suara Kursi
1. Partai Golongan Karya 24.480.757 21,58% 128 23,27% Lolos
2. Partai Demokrasi 21.026.629 18,53% 109 19,82% Lolos
Jumlah Jumlah
No. Partai Persentase Persentase Keterangan
Suara Kursi
Indonesia Perjuangan
Partai Kebangkitan
3. 11.989.564 10,57% 52 9,45% Lolos
Bangsa
Partai Persatuan
4. 9.248.764 8,15% 58 10,55% Lolos
Pembangunan
5. Partai Demokrat 8.455.225 7,45% 55* 10,00% Lolos
6. Partai Keadilan Sejahtera 8.325.020 7,34% 45 8,18% Lolos
7. Partai Amanat Nasional 7.303.324 6,44% 53* 9,64% Lolos
8. Partai Bulan Bintang 2.970.487 2,62% 11 2,00% Lolos
9. Partai Bintang Reformasi 2.764.998 2,44% 14* 2,55% Lolos
10. Partai Damai Sejahtera 2.414.254 2,13% 13* 2,36% Lolos
Partai Karya Peduli
11. 2.399.290 2,11% 2 0,36% Lolos
Bangsa
Partai Keadilan dan
12. 1.424.240 1,26% 1 0,18% Lolos
Persatuan Indonesia
Partai Persatuan
13. 1.313.654 1,16% 4* 0,73% Lolos
Demokrasi Kebangsaan
Partai Nasional Banteng
14. 1.230.455 1,08% 0* 0,00% Tidak lolos
Kemerdekaan
15. Partai Patriot Pancasila 1.073.139 0,95% 0 0,00% Tidak lolos
Partai Nasional Indonesia
16. 923.159 0,81% 1 0,18% Lolos
Marhaenisme
Partai Persatuan Nahdlatul
17. 895.610 0,79% 0 0,00% Tidak lolos
Ummah Indonesia
18. Partai Pelopor 878.932 0,77% 3* 0,55% Lolos
Partai Penegak Demokrasi
19. 855.811 0,75% 1 0,18% Lolos
Indonesia
20. Partai Merdeka 842.541 0,74% 0 0,00% Tidak lolos
21. Partai Sarikat Indonesia 679.296 0,60% 0 0,00% Tidak lolos
Partai Perhimpunan
22. 672.952 0,59% 0 0,00% Tidak lolos
Indonesia Baru
23. Partai Persatuan Daerah 657.916 0,58% 0 0,00% Tidak lolos
Partai Buruh Sosial
24. 636.397 0,56% 0 0,00% Tidak lolos
Demokrat
Jumlah 113.462.414 100,00% 550 100,00%

Pemilu 2009

Jumlah Persentase Jumlah Persentase Status


No. Partai
suara suara kursi kursi PT*
1 Partai Hati Nurani Rakyat 3.922.870 3,77% 18 3,21% Lolos
2 Partai Karya Peduli 1.461.182 1,40% 0 0,00% Tidak
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Status
No. Partai
suara suara kursi kursi PT*
Bangsa lolos
Partai Pengusaha dan Tidak
3 745.625 0,72% 0 0,00%
Pekerja Indonesia lolos
Partai Peduli Rakyat Tidak
4 1.260.794 1,21% 0 0,00%
Nasional lolos
Partai Gerakan Indonesia
5 4.646.406 4,46% 26 4,64% Lolos
Raya
Tidak
6 Partai Barisan Nasional 761.086 0,73% 0 0,00%
lolos
Partai Keadilan dan Tidak
7 934.892 0,90% 0 0,00%
Persatuan Indonesia lolos
8 Partai Keadilan Sejahtera 8.206.955 7,88% 57 10,18% Lolos
9 Partai Amanat Nasional 6.254.580 6,01% 43 7,68% Lolos
Partai Perjuangan Tidak
10 197.371 0,19% 0 0,00%
Indonesia Baru lolos
Tidak
11 Partai Kedaulatan 437.121 0,42% 0 0,00%
lolos
Tidak
12 Partai Persatuan Daerah 550.581 0,53% 0 0,00%
lolos
Partai Kebangkitan
13 5.146.122 4,94% 27 4,82% Lolos
Bangsa
Tidak
14 Partai Pemuda Indonesia 414.043 0,40% 0 0,00%
lolos
Partai Nasional Indonesia Tidak
15 316.752 0,30% 0 0,00%
Marhaenisme lolos
Partai Demokrasi Tidak
16 896.660 0,86% 0 0,00%
Pembaruan lolos
Tidak
17 Partai Karya Perjuangan 351.440 0,34% 0 0,00%
lolos
Tidak
18 Partai Matahari Bangsa 414.750 0,40% 0 0,00%
lolos
Partai Penegak Demokrasi Tidak
19 137.727 0,13% 0 0,00%
Indonesia lolos
Partai Demokrasi Tidak
20 671.244 0,64% 0 0,00%
Kebangsaan lolos
Partai Republika Tidak
21 630.780 0,61% 0 0,00%
Nusantara lolos
Tidak
22 Partai Pelopor 342.914 0,33% 0 0,00%
lolos
23 Partai Golongan Karya 15.037.757 14,45% 107 19,11% Lolos
Partai Persatuan
24 5.533.214 5,32% 37 6,61% Lolos
Pembangunan
25 Partai Damai Sejahtera 1.541.592 1,48% 0 0,00% Tidak
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Status
No. Partai
suara suara kursi kursi PT*
lolos
Partai Nasional Benteng Tidak
26 468.696 0,45% 0 0,00%
Kerakyatan Indonesia lolos
Tidak
27 Partai Bulan Bintang 1.864.752 1,79% 0 0,00%
lolos
Partai Demokrasi
28 14.600.091 14,03% 95 16,96% Lolos
Indonesia Perjuangan
Tidak
29 Partai Bintang Reformasi 1.264.333 1,21% 0 0,00%
lolos
Tidak
30 Partai Patriot 547.351 0,53% 0 0,00%
lolos
31 Partai Demokrat 21.703.137 20,85% 150 26,79% Lolos
Partai Kasih Demokrasi Tidak
32 324.553 0,31% 0 0,00%
Indonesia lolos
Tidak
33 Partai Indonesia Sejahtera 320.665 0,31% 0 0,00%
lolos
Partai Kebangkitan Tidak
34 1.527.593 1,47% 0 0,00%
Nasional Ulama lolos
Tidak
41 Partai Merdeka 111.623 0,11% 0 0,00%
lolos
Partai Persatuan
Tidak
42 Nahdlatul Ummah 146.779 0,14% 0 0,00%
lolos
Indonesia
Tidak
43 Partai Sarikat Indonesia 140.551 0,14% 0 0,00%
lolos
Tidak
44 Partai Buruh 265.203 0,25% 0 0,00%
lolos
Jumlah 104.099.785 100,00% 560 100,00%

PEMILIHAN UMUM 2014 (INDONESIA ELECTION 2014)

Pada tahun 2014, seluruh rakyat Indonesia kembali akan melakukan pesta demokrasi
terbesar yaitu pemilihan umum untuk menentukan tidak hanya anggota DPR, DPRD Tingkat
1, DPRD Tingkat 2, dan DPD, tetapi juga memilih presiden dan wakil presiden negeri ini.
Pemilu legislatif akan dilakukan pada tanggal 09 April 2014 dan pemilu presiden akan
dilakukan pada tanggal 09 Juli 2014.

Pemilu Legislatif

Dalam pelaksanaan pemilu legislatif, terdapat 12 partai politik skala nasional dan 3 partai
lokal (khusus untuk Provinsi Nangroe Aceh Darrusalam). Berikut ini merupakan nama-nama
peserta pemilu 2014

Partai Politik Nasional


No.
Lambang dan nama partai
urut

1 Partai NasDem

2 Partai Kebangkitan Bangsa

3 Partai Keadilan Sejahtera

Partai Demokrasi Indonesia


4
Perjuangan

5 Partai Golongan Karya

Partai Gerakan Indonesia


6
Raya

7 Partai Demokrat

8 Partai Amanat Nasional

Partai Persatuan
9
Pembangunan

10 Partai Hati Nurani Rakyat

14 Partai Bulan Bintang

Partai Keadilan dan Persatuan


15
Indonesia

Partai Politik Lokal Aceh

Nomor urut Lambang Nama partai

11 Partai Damai Aceh

12 Partai Nasional Aceh


Nomor urut Lambang Nama partai

13 Partai Aceh

Dalam undang-undang pemilihan umum terbaru yaitu UU Nomor 8 Tahun Tahun


2012, ambang batas parlemen (parliamentary threshold/PT) untuk DPR ditetapkan sebesar
3,5%, naik dari Pemilu 2009 yang sebesar 2,5%.

HASIL PEMILU 2014

Pemilu presiden 2014 akan menjadi pemilihan presiden dan wakil presiden Indonesia ketiga
kalinya yang dilaksanakan secara langsung. Pemilu presiden akan dilaksanakan pada tanggal
09 Juli 2014. Sebuah partai politik atau koalisi partai politik yang memenangkan 25 persen
suara sah atau memperoleh paling sedikit 20 persen kursi DPR dapat mengajukan calon
untuk pasangan Presiden dan Wakil Presiden.

Hingga saat ini, baru ada 4 kandidat calon presiden yang telah mendeklarasikan diri untuk
maju dalam pemilu presiden 2014.

Calon Presiden Calon Wakil Presiden


Aburizal
Mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan
Bakrie
Rakyat dan Ketua Umum Partai Golkar
(GOLKAR)
Joko Widodo
Gubernur DKI Jakarta 2012 2017
(PDIP)
Prabowo Mantan Panglima KOSTRAD dan
Subianto Komandan Jendral Kopassus, Ketua Umum
(Gerindra) Dewan Pembina Partai Gerindra
Mantan Panglima TNI, Calon Presiden
Wiranto Hary Pengusaha
2004, Calon Wakil Presiden 2009, dan
(Hanura) Tanoesoedibjo Indonesia
Ketua Umum Partai Hanura

Selain nama-nama diatas, terdapat beberapa nama lainnya yang mulai digadang-gadang oleh
partai politik lainnya untuk menjadi kandidat calon presiden, walaupun partai politik tersebut
belum secara resmi mengumumkannya. Berikut ini merupakan beberapa nama kandidat calon
presiden yang ada.

Anda mungkin juga menyukai