Bahan Paper Besok
Bahan Paper Besok
Definisi
Epidemiologi yang dikenal ada dua macam, yaitu: Epidemiologi Deskriptif dan Epidemiologi
Analitik.
1
5. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu
dipecahkan.
6. Mempelajari riwayat status kesehatan atau jenis penyakit yang sering menjangkit pada
sekolompok masyarakat dari waktu ke waktu, studi ini dipergunakan untuk keperluan
projeksi di masa mendatang
7. Mendiagnosis status kesehatan dari masyarakat dengan cara mengukur frekuensi
penyakit
8. Mempelajari mekanisme kerja suatu pelayanan kesehatan untuk keperluan evaluasi
kebutuhan dan efektifitas pelayanan kesehatan yang ada
9. Mengestimasi faktor resiko yang mungkin dapat menimbulkan suatu penyakit pada
individu dalam masyarakat
10. Melengkapi gambaran klinik penyakit kronik pada masyarakat, agar dapat
memberikan informasi secara jelas mengenai riwayat perjalanan penyakitnya.
11. Surveillance dan monitoring terhadap penyakit yang menular dan berbahaya untuk
keperluan preventif agar tidak berjangkit luas di masyarakat
12. Mengidentifikasi sindrom gejala-gejala penyakit yang belum jelas di masyarakat
2
Jenis Epidemiologi
1. Epidemiologi Deskriptif
Hasil dari pekerjaan ini hanya menjawab pertanyaan siapa (who), dimana (where) dan
kapan (when) dari timbulnya masalah kesehatan. Tetapi tidak menjawab pertanyaan kenapa
(why) timbulnya masalah kesehatan tersebut.
2. Epidemiologi Analitik
3
Secara umum perbedaan antara Epidemiologi Deskriptif dan analitik adalah sebagai
berikut :
Salah satu hal yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor sebagai
penyebab terjadinya faktor luaran (penyakit), maka perlu diuji faktor kebenarannya dengan
percobaan atau eksperimen. Misalnya kalau rokok dianggap sebagai penyebab kanker paru
maka perlu dilakukan eksperimen bahwa jika rokok dikurangi, maka kanker paru akan
menurun. Epidemiologi dapat juga dilakukan di laboratorium, tetapi sesuai dengan masalah
komuniti untuk dihadapinya, maka eksperimen epidemiologi sewajarnya dilakukan di
komuniti. Untuk itu, misalnya pembuktian peranan rokok terhadap kanker paru dilakukan
dengan melakukan intervensi pengurangan rokok dan melihat apakah memang terjadi
penurunan kanker paru.
Bentuk ini yang telah banyak memberikan peluang dalam usaha pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular tertentu. Berhasilnya manusia mengatasi berbagai
gangguan penyakit menular dewasa ini merupakan salah satu hasil gemilang dari
epidemiologi.
4
2. Epidemiologi penyakit tidak menular
Pada saat ini sedang berkembang pesat mencari berbagai faktor yang memegang peranan
dalam timbulnya berbagai masalah penyakit tidak menular seperti, kanker, penyakit sistemik,
serta berbagai penyakit menahun lainnya termasuk masalah meningkatnya masalah
kecelakaan lalu lintas dan penyalahgunaan obat-obatan tertentu. Bidang ini banyak digunakan
terutama dengan meningkatnya masalah kesehatan yang bertalian erat dengan berbagai
gangguan kesehatan akibat kemajuan dalam berbagai bidang terutama bidang industri yang
banyak mempengaruhi keadaan lingkungan, termasuk lingkungan fisik, biologis, maupun
sosbud.
3. Epidemiologi klinik
Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang dikembangkan
oleh para klinisi yang bertujuan untuk membengkali para klinisi/dokter tentang cara
pendekatan masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi.
4. Epidemiologi kependudukan
Merupaka salah satu cabang ilmu epidemiologi yang menggunakan sistem pendakatan
epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang
demografi serta faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografis yang
terjadi di masyarakat. Sistem pendekatan epidemiologi kependudukan tidak hanya
memberikan analisis tentang sifat karakteristik penduduk secara demografis dalam
hubungannya dengan masalah kesehatan dan penyakit dalam masyarakat, tetapi juga sangat
berperan dalam berbagi aspek kependudukan serta keluarga berencana.
Bentuk ini merupakan salah satu sistem pendekatan manajemen dalam mengatasi
masalah, mencari faktor penyebab timbulnya suatu masalah serta penyusunan rencana
pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu.
5
6. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja
Bentuk ini merupakan salah satu bagian epidemiologi yang mempelajari serta
menganalisis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan
kerja, baik yang bersifat fisik kimiawi, biologis, maupun sosial budaya serta kebiasaan hidup
para pekerja.
Merupakan salah satu dasar pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam
masyarakat baik mengenai keadaan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu, maupun
analisis berbagai faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat.
8. Epidemiologi gizi
Dewasa ini banyak digunakan dalam analisis masalah gizi masyarakat dimana
masalah ini erat hubungannya dengan berbagai faktor yang menyangkut pola hidup
masyarakat. Pendekatan masalah gizi masyarakat melalui epidemiologi gizi bertujuan untuk
menganalisis berbagai faktor yang berhubungan erat dengan timbulnya masalah gizi
masyarakat, baik yang bersifat biologis, dan terutama yang berkaitan dengan kehidupan
sosial masyarakat.
Sumber Data
Berbagai jenis data dapat diperoleh dari berbagai sumber.
1. Sumber data dari populasi
Sumber data populasi yang cukup lengkap yaitu data sensus penduduk, baik yang bersifat
nasional maupun lokal. Data ini biasanya dikumpulkan setiap sepuluh tahun dan diadakan
pembaruan data melalui ensus antara (supas) atau pembaruan data yang biasanya dilakukan
oleh Biro Pusat Statistik (BPS).
2. Catatan peristiwa vital (vital records)
Sistem pencatatan peristiwa vital meliputi:
6
a. Akta kelahiran
Akta kelahiran merupakan salah satu catatan peristiwa vital yang sangat berguna
dalam analisis epidemiologi. Kegunaannyauntuk mendapatkan besarnya penyebut
(kelahiran hidup) dalam menghitung rate kejadian penyakit pada bayi dan untuk
menghitung angka kematian bayi.untuk suatu pencatatan yang lengkap maka selain
kejadian kelahiran jugasering dicantumkan bebagai hal yang bertalian dengan kejadian
kelahiran tersebut seperti kelainan pada bayi, berat badan lahir, umur kehamilan, serta
berbagai informasi yang bertalian dengan keadaan ibu waktu hamil dan melahirkan (bila
memungkinkan) .
b. Sertifikat kematian
Sertifikat kematian merupakan salah satu bentuk pencacatan vital yang sangat berperan
dalam epidemiologi. Melalui sistem sertifikat kematian yang lengkap, kita dapat
memperoleh berbagai keterangan penyakit dan penyebarannya menurut berbagai
variabel. Di samping itu, dengan diketahuinya rate kematian penyakit tertentu,
memungkinkan kita melakukan analisis yang lebih luas tentang keganasan, insiden,
pengobatan dan perawatan. Bahkan berbagai keterangan juga dapat dianalisis tentang
perilaku sehat masyarakat dan tingkat kesehatan masyarakat.
Dalam sertifikat kematian, selain dicantumkan secara lengkap variabel orang (umur,
jenis kelamin, ras, status perkawinan, dan sebagainya), waktu kejadian dan tempat
kejadian, juga yang tidak kalah pentingnya adalah sebab kematian. Adapun penyabab
kematian yang tercantum pada sertifikat kematian harus diteliti cara penentuannya. Hal
ini disebabkan karena penentuan penyebab kematian merupakan salinan antara konsep
penyebab, ketepatan diagnosis, sistem klasifikasi penyakit yang digunakan, dan beberapa
hal lain yang sangat bervariasi sesuai dengan perkembangan waktu.
Pda sertifikat kematian, tersedia lebih dari satu kolom untuk sebab kematian. Hal ini
memungkinkan dokter mengisi berbagai kondisi penderita sebelum meninggalatau
berbagai penyakit yang dideritanya pada saat-saat terakhir khidupan penderita tersebut
seperti pneumonia, hipertensi, perdarahan otak dan diabetes.
Dalam hal penyebab ganda seperti ini, sistem tabulasi penyebab kematian kadang-
kadang mengalami kesulitan tergantung pendapat mereka yang menggunakannya.
Umpamanya seseorang yang menderita diabetes dan meninggal karena serangan jantung,
kemungkinan besar digolongkan dalam sebab kematian karena diabetes. Yang lebih
7
parah lagi, bila dalam sertifikat tersebut tidak dicantumkan nama penyakit sesuai dengan
klasifikasi internasional ataupun klasifikasi yang berlaku.
Khusus untuk kejadian kematian bayi dalam kandungan (fetal death) pelaporannya
sama dengan pelaporan kematian bila usia kehamilan mencapai lebih dari 28 minggu.
Namun demikian, sebagian besar kematian maupun kelahiran bayi seperti tersebut di
atas, di Indonesia, sangat jarang dilaporkan sehingga memberikan angka yang sangat
rendah dari seharusnya.
4. Survei kesehatan
8
Tujuan dari survei kesehatan yaitu:
1. Untuk menjadi salah satu pedoman perencanaan dan evaluasi program kesehatan
masyarakat dan peranan swadaya masyarakat dalam bidang kesehatan.
2. Untuk memperkirakan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat termasuk fasilitas
dan tenaga.
3. Untuk menyediakan data bagi kebutuhan pendididkan dan penelitian kesehatan
masyarakat.
9
sebagai studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000
responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik
pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif). Wawancara dapat dilakukan dengan tatap
muka maupun melalui telpon.
Kelebihan :
a. Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka
b. Bisa menjangkau daerah geografis yang luas
c. Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)
Kelemahan :
Angket
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan
responden untuk dijawabnya.Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui
10
angket cukup sulit dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai
wilayah.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma
Sekaran terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan penampilan fisik.
Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :
a. Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka
harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
b. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak
mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada responden
yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
c. Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya jawaban
yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka responden hanya
diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.
Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan
untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan
bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Participant Observation
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari
orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Misalnya seorang guru dapat
melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa, semangat siswa, kemampuan
manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.
Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku
catatan, kamera photo, dan lain lain.
11
Masalah Dalam Pengumpulan Data
Masalah data tidak hanya menyangkut bagaimana mendapatkan data. Data yang
diperoleh belum tentu selalu sesuai dengan keinginan pihak yang memerlukannya.
Masalah data dapat mencakup, selain masalah memperolehnya, juga membaca,
menginterpretasi dan menyebar-luaskannya. Untuk mendapatkan, membaca maupun
menginterpretasikan suatu data tidak jarang ditemukan berbagai macam kendala.
Contoh yang baik menggambarkan fenomena gunung es ini adalah yang terjadi pada
data HIV/AIDS. Jumlah kasus yang tampak, diketahui, dilaporkan dan tercatat hanya
sekitar 500.000 kasus tahun (tahun 1990-an). Padahal jumlah kasus AIDS yang tidak
terlaporkan lebih dari 1 juta. Belum lagi besarnya jumlah sebenarnya yang terinfeksi
HIV yang belum menderita AIDS, yang jumlahnya diperkirakan berlipat ganda,
mencapai lebih 10 jutaan. Penyakit dengan fenomena gunung es ini merupakan
tantangan epidemologis yang sangat sering ditemukan pada berbagai penyakit infeksi,
terlebih di kalangan penyakit tidak menular yang perlangsungannya kronik.
12
DAFTAR PUSTAKA
13