ITS Master 7018 2504201015 Bab2 PDF
ITS Master 7018 2504201015 Bab2 PDF
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Iriawan (2006), secara umum tujuan desain eksperimen antara lain;
respon, kedua untuk menentukan variabel input yang membuat repon mendekati nilai
yang diinginkan, ketiga untuk menentukan variebel input yang menyebabkan variasi
respon kecil.
eksperimen yang sederhana, mudah dipahami dan diaplikasikan, hemat biaya, kuat
secara statistik, teknik desain tersebut adalah teknik klasik, taguchi, dan
shainin/bothe.
baru dalam bidang teknik yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan
proses serta dapat menekan biaya kualitas dan resources seminimal mungkin.
Sasaran metode tersebut adalah menjadikan produk tidak sensitif terhadap noise,
2. Kualitas terbaik dicapai dengan meminimkan deviasi dari target, produk harus
didesain sehingga robust terhadap faktor lingkungan yang tidak dapat dikontrol.
3. Biaya kualitas harus diukur sebagai fungsi deviasi dari standart tertentu dan
percobaan yang melibatkan banyak faktor tetapi jumlah unit percobaan yang
produk lebih konsisten dan kurang sensitif (robust) terhadap variabilitas yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan (noise). Hal ini
faktor noise terhadap rata-rata dan variabilitas suatu performansi secara bersama-
sama.
Metode Taguchi (robust design) memberikan cara yang sistematis dan efisien dalam
Desa Dadaprejo Kodya Batu Malang dengan melakukan kombinasi level faktor
optimal yang berpengaruh pada kualitas produk dengan metode taguchi berdasarkan
respon teknis pada analisis quality function deployment. Pada penelitian tersebut
dapat diketahui informasi mengenai kombinasi dan kontribusi optimal dari tiap-tiap
faktor yang berpengaruh terhadap kualitas produk keramik hias serta didapatkan
pada kondisi yang tetap, faktor noise (faktor yang tidak dapat dikendalikan langsung
daya serap air dan susut kering genteng dengan metode taguchi multi respon,
variabel respon yang berbeda. Sebelum dilakukan prosedur TOPSIS dilakukan uji
signifikan terhadap kedua respon. Kekurangan dalam penelitian ini adalah faktor-
faktor lingkungan yang ikut berpengaruh terhadap respon diasumsikan berada pada
perbaikan kualitas botol produk dragon 30 ml. Pada penelitian tersebut dilakukan
sehingga dapat meningkatkan efisiensi dari percobaan yang dilakukan. Pada FFE
orthogonalitas diantara berbagai faktor dan kombinasi. Pada desain ini tidak semua
mengurangi hasilya.
kualitas kapur aktif (CaO). Faktorfaktor terkendali yang berpengaruh pada kualitas
antara lain : Jenis bahan baku, Jenis bahan bakar, Lama pembakaran. Kekurangan
dari penelitian tersebut adalah definisi kualitas hanya sebatas pada kuantitas dari
cacat produk, dimana produk akan mempunyai kualitas yang semakin bagus apabila
mengurangi dampak negatif lingkungan melalui desain yang lebih peka terhadap
Prinsip kunci dalam green design adalah sustainability. Dalam Burall (1991)
lingkungan yang diakibatkan oleh siklus hidup produk, untuk meningkatkan tingkat
dua tujuan yaitu untuk mencegah limbah dan mengoptimalkan penggunaan material.
dilakukan untuk mengurangi limbah, emisi dan energi yang dikeluarkan oleh
material.
berkualitas dan ekonomis. Tujuam green design antara lain : mengurangi limbah,
sumberdaya.
Efisiensi energi
dengan metode taguchi dalam rangka cleaner production. Melalui konsep cleaner
Kekurangan penelitian ini berada pada variabel respon yang belum menggambarkan
multi respon, dimana respon yang akan dibangun adalah parameter kualitas
identifiksi aspek dan dampak lingkungan yang paling signifikan dari sifat-sifat fisika
dan kimia produk kapur aktif sementara parameter kualitas didasarkan pada voice of
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan obyek amatan yang
ditimbulkan oleh produk tersebut. Karena itulah dirasa perlu adanya suatu penelitian
tunggal, sedangkan untuk persoalan multi respon tidak dapat digunakan. Akan tetapi
sejumlah alternatif yang masing-masing alternatif tersebut terdiri dari banyak atribut
berbeda untuk tiap variabel respon dengan mempertimbangkan bobot relative tiap
variabel respon. Asumsi yang digunakan dalam prosedur TOPSIS adalah tingkat
performansi tersebut dinamakan nilai TOPSIS. Semakin kecil nilai TOPSIS maka
number.
pertimbangan manajemen.
bilangan fuzzy yang bersesuaian. Sistem kala yang digunakan adalah skala
digunakan, jika terdapat lebihdari 1 skala maka dipilih satu skala yang
Lij
rij = , i = 1,..., n; j = 1,..., k ........................................ (3.1)
n
Lij
i =1
2
Solusi ideal
{ ( )
A* = (max vij j J ), min vij j J ' i = 1,2,..., m .............. } (3.3)
A* = {V *1 , V * 2 ,V * 3 }
terhdap solusi ideal. Kedekatan relatif inilah yang disebut sebagai nilai
Si
C *i =
, i = 1,2,..., m ............................................... (3.7)
Si + Si
*
mengandung banyak kalsium karbonat, berwarna putih, abuabu kuning tua, abu-abu
Berat jenisnya 2,6 2,8 gr/cm3 dan dalam keadaan murni berbentuk kristal
kalsit, terdiri dari CaCO3. apabila diberi larutan asam (HCL), batu kapur akan larut
dan mengeluarkan gas tak berbau yaitu CO2, kalsinasi batu kapur pada suhu agak
18
tinggi akan melepaskan gas CO2 dan sisanya disebut quicklime yang terdiri dari
kalsium oksida (CaO). Apabila quiklime tersebut di beri air, maka akan terjadi
Kalsit dalam jumlah kecil terbentuk sebagai hasil reaksi air yang
mengandung karbonat dengan kalsium silikat. Selain itu merupakan juga komponen
Menurut Boynton (1980), kapur aktif adalah bahan galian yang banyak
digunakan pada :
2. Bahan baku untuk portland cement, semen alam dan kalk zandsteen.
4. Industri kimia, untuk bahan baku pembuatan kalsium dalam pabrik gula,
5. Industri logam, kapur dipergunakan sebagai flux dan bahan bahan tahan api.
yang tinggi, warna abu-abu dan corak gelap disebabkan oleh material karbon atau
sulfida besi, kuning dan warna susu atau merah mengindikasikan adanya campuran
19
besi dan mangan. Jadi impurity pada batuan kapur akan menghasilkan perbedaan
Tabel 2.1. mengindikasikan bahwa pada suhu 900oC, tekanan akan mencapai
1 atmosphere, hal ini menunjukkan bahwa pada suhu tersebut terjadi penguraian
kalsium karbonat.
Impurity yang biasanya ada pada batu kapur adalah galena (PbS), sphalerite
sempurna/tidak merata biasa dikurangi dengan memperkecil ukuran batu kapur pada
b. Bentuk
d. Kebersihan permukaan
e. Konsistensi
pertimbangan bahwa :
a. Biaya bahan bakar per ton hampir mencapai 40% - 50% biaya produksi
c. Jenis bahan bakar dapat mempengaruhi kualitas kapur, khususnya tingkat CaCO3,
reaktivitas, sulfur content, dan impurity seperti SiO2, Al2O3, dan Fe2O3
21
karbon monoksida, asap, debu, sulfur dioksida dan nitrogen oksida, yang
pembakar berupa kayu dan sejenisnya, emisi dominan yang ditimbulkan berupa
kandungan CO2.
penatan batu kapur sehingga pembakaran bisa merata dan kualitas produk kapur yang
Adapun tahapan yang dipakai dalam proses pembuatan kapur aktif adalah
persiapan bahan baku, penataan bahan baku, pembakaran dan pendinginan serta
Secara singkat proses pembuatan kapur aktif dapat diuraikan sebagai berikut :
Batu kapur yang ada di tambang diangkut dengan truck untuk dilakukan
tukang batu, dan peralatan yang digunakan adalah linggis, palu besar, sekop dan
pasak. Kapasitas rata-rata tungku pembakaran batu kapur berkisar 25 ton batu
kapur.
22
Pada tahap ini dilakukan penataan batu kapur dengan cara menumpuknya
sedemikian sehingga tumpukan batu yang sudah tertata dengan rapi tidak roboh,
jika penataan sudah selesai maka pemeriksaan dilakukan sekali lagi dengan tujuan
agar dalam waktu pembakaran tidak roboh. Penataan dibuat sedemikian sehingga
tersedia lorong/ruang untuk pembakaran. Biasanya tidak lebih dari 1/6 dari
ruang/space tungku pembakaran. Penataan ini dilakukan dengan cara manual dan
memerlukan waktu kurang lebih dua hari dengan 3 orang tenaga kerja.
3. Pembakaran
Di sentra industri pengepul batu kapur Desa Pongangan dan Desa Suci, bahan
pembakar menggunakan kayu kulitan (kayu lembaran), kayu pejal (kayu osok),
serbuk grajen, ataupun karet. Namun untuk bahan pembakar berupa karet sudah
tidak pakai karena mengingat emisi yang ditimbulkan sangat tinggi, secara fisik
berupa kepulan asap hitam yang sangat pekat dan berbau menyengat.
berkisar 700 oC dan 950 oC. Proses pembakaran dilakukan selama 4-5 hari,
akan tetapi untuk musim penghujan lama pembakaran bisa memakan waktu
4. Pengeringan
tungku pembakaran terhembus oleh udara bebas selama 1 hari. Pada saat proses
pembakar.
23
laras panjang yang terbuat dari kayu agar pengambilan dapat dilakukan dengan
START
Pengambilan Bahan
Baku Batu Kapur
Proses Pembakaran
Pendinginan
Tidak
Pemilihan Material
Baik
Ya
Pengantongan
Penyimpanan
END
lingkungan suatu industri adalah aspek fisik dan kimia dari produk selama proses
produksi berlangsung. Salah satu dampak lingkungan hasil produksi suatu industri
mengindikasikan adanya inefisiensi dalam proses. Limbah industri dapat terjadi pada
Limbah yang terjadi mempunyi aspek lingkungan yang berbeda satu dengan
Untuk itu perlu adanya suatu pembobotan aspek lingkungan dan scoring aspek dan
Aspek adalah sesuatu yang dihasilkan dari suatu kegiatan produk utama di
dalam perusahaan, sedangkan dampak adalah efek dari aspek yang dirasakan oleh
lingkungan. Adapun pembobotan dan skoring aspek dan dampak lingkungan yang
digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pembobotan dan skoring aspek dan
mendasari ISO 14000 adalah ISO 14000 dapat diterapkan pada semua tipe dan skala
organisasi.
25
global, regional ataupun lokal dapat menggunakan skoring aspek dan dampak
Sumber : BAPEDAL
27
28