AMELOBLASTOMA
Pertama kali disebut adamantinoma tahun 1885 (Malassez) lalu berganti nama
menjadi ameloblastoma tahun 1930 (Ivey&Churchil), ameloblastoma merupakan tumor jinak
dari epitel odontogenic. Beberapa penulis masih menyalahgunakan adamantinoma untuk
menjelaskan ameloblastoma, walaupun adamantinoma berarti sangat keras, yaitu tumor
tulang yang jarang terjadi yang berbeda secara histologi dan frekuensi malignansi dari
ameloblastoma. Ameloblastoma merupakan tumor yang umum terjadi, memiliki perilaku
agresif dan rekuren, serta jarang bermetastasis. Namun, adamantinomatous kraniofaringoma
dan adamantinoid basal cell carcinoma merupakan istilah yang masih digunakan untuk
menjelaskan gambaran histologis dari ameloblastoma.
Karakteristik Ameloblastoma
Ameloblastoma merupakan tumor epithelial odontogenic pada rahang yang
berkembang dengan lambat dan terjadi sekitar 1% dari seluruh tumor oral dan sekitar 18%
dari tumor odontogenic. Ameloblastoma terutama terlihat pada orang dewasa berusia 30-50
tahun, dengan predileksi jenis kelamin yang hamir sama. Secara radiografis, ameloblastoma
terlihat sebagai perluasan radiolusen dengan korteks yang timis dan perforasi, biasanya
menyebabkan resorpsi akar. Gambaran ini umum terjadi pada tumor giant sell, kista
aneurysmal bone, dan renal cell carcinoma metastasis, sehingga diagnosis pasti dapat
ditentukan melalui pemeriksaan histopatologi.
Total 5.213 kasus ameloblastoma ditemukan pada literature, termasuk 3.677 kasus
ameloblastoma terjadi pada literature tahun 1960-1993, 340 kasus ameloblastoma pada
populasi Malaysia tahun 1993-2008, dan 1.196 kasus ameloblastoma terjadi tahun 1993-2009
di chulalongkorn University, Bangkok. Studi tersebut menyatakan usia rata-rata pasien adaah
36,1 tahun dengan 2.709 (51,9%) pasien adalah laki-laki, dan tumor mandibula (81,7%)
melebihi tumor maksila. Untuk jenis ameloblastoma, kira-kira 10,7% merupakan
ameloblastoma unikistik dan 1,8% ameloblastoma peripheral.
Di kora, sekitar 500 kasus ameloblastoma dilaporkan, dan diantaranya, 452 kasus
dapat dianalisis secara statistik. Rasio laki-laki dan perempuan sekitar 57:43, dan rata-rata
usia sekitar 33,8 tahun. Area yang paling sering terkena adalah sekitar area molar mandibula
(57,7%). Tumor terdiri dari ameloblastoma koncensional (48,9%), ameloblastoma unikistik
(25,3%), dan ameloblastoma peripheral (3,1%). Tingkat terkurensi dari ameloblastoma
(17,1%) secara sinifikan lebih tinggi daripada tipe unikistik (9,1%). Berdasarkan histologi,
bentuk akantomatous, plexiform dan folikular dari ameloblastoma konvensional memiliki
tingkat rekurensi yang mirip yaitu 16,2%, 15,9% dan 12,7%.