Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI

LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI

I. LANDASAN TEORI

A. DEFINISI
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Dimana zat
makanan itu terdiri atas zat-zat gizi dan zat lain yang dapat menghasilkan energi dan
tenaga. Nutrisi juga berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk
keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan
penting dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaaan dimana individu yang
mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolic.( Wilkinso
Judith M. 2007.

B. STRUKTUR DAN FUNGSI NUTRISI


Nutrient atau kandungan zat yang terdapat dalam makanan yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh terdiri dari 6 kategori, yaitu : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan
air.
Karbohidrat
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi utama dan merupakan
bahan bakar untuk otak,otot rangka selama latihan,eritrosit dan leukosit,dan medula
renal.
Sumber karbohidrat : beras, tepung-tepungan, gula, buah dan lain-lain.

Protein
Berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel tubuh, juga bisa
menghasilkan kalori, sintesa hormon, katalisator enzim (dari proses absorpsi,
metabolisme dan katabolisme) dan anti bodi.
Sumber protein : daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, tahu, tempe dan kacang-
kacangan.
Lemak
Fungsi lemak adalah untuk menyediakan kebutuhan kalori, menjaga temperatur
tubuh dan organ tubuh dengan lapisan lemak dan juga menjaga fungsi normal dari kulit.
Sumber lemak : mentega, margarin, minyak kelapa, cream, lemak hewan dan kacang-
kacangan.

Vitamin
Vitamin A
Penting untuk pertumbuhan tulang, rambut, dan kulit serta kesehatan mata. Vitamin
A juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. Sumber
vitamin A : hati, daging, mentega, keju, susu, kuning telur, buah dan sayuran berwarna.
Vitamin D
Membantu tubuh untuk menyerap kalsium dan fosfor, membentuk dan menjaga
kesehatan tulang dan gigi. Sumber Vitamin D : susu dan hasilnya, kuning telur, hati ikan
tuna, salem.

Vitamin E
Penting untuk proses metabolisme, menjaga kesehatan kulit dan otot. Sebagai
antioksidan dalam menjaga sel dan jaringan tubuh dari kerusakan. Sumber Vitamin E :
kuning telur, kacang kedelai, sayuran hijau, margarin, roti, kentang dan gandum.

Vitamin K
Penting untuk penggumpalan darah. Sumber vitamin K : sayuran hijau.

Vitamin C
- Penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi, gusi, kulit, otot dan tulang
- Mempercepat penyembuhan luka
- Meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi
- Membantu penyerapan zat besi
Sumber Vitamin C : sayuran segar dan buah-buahan segar

Vitamin B Compleks
- Mengambil peranan penting pada metabolisme karbohidrat
- Meningkakan selera makan
- Menjaga fungsi normal dari pencernaan, jantung dan sistem saraf
- Sumber Vitamin B Compleks : beras, daging, susu, kacang-kacangan, telur dan
kedelai.

C. NUTRISI ESENSIAL
Nutrisi dikatakan esensial bagi tubuh jika tubuh tidak bisa memproduksinya sendiri
sehingga harus dipenuhi dari sumber makanan seperti karbohidrat, protein, lemak dan
berbagai vitamin dan mineral. Jadi, nutrisi esensial penting agar tubuh dapat
memproduksi nutrisi nonesensial.

1. Karbohidarat
Karbohidrat merupakan senyawa yang mengandung zat karbon dalam ikatan
hydrogen dan oksigen dalam suatu perbandingan 1:2:1.
Fungsi karbohidrat :
Sebagai sumber energy utama bagi tubuh
Penting dalam mempertahankan integritas fungsi sel syaraf
Sebagai sumber energy otak
2. Lemak
Merupakan sumber energy yang kedua setelah karbohidrat. Pencernaan lemak dimuali
dari lambung (walaupunhanyasedikit), karena dalam mulut tidak ada enzim pemecah
lemak.
Fungsi lemak :
Sumber cadangan energi
Isolator suhu tubuh
Pelarut vitamin A, D, E, dan K
3. Potein
Protein adalah nutrient utama yang diperlukan oleh tubuh. Protein yang telah diubah
ke dalam bentuk asam amino mempunyai sifat larut dalam air.
Fungsi protein :
Mempertahankan kesehatan dan vitalitas tubuh
Pertumbuhan dan perkembangan semua jaringan tubuh
Pembentukan hormon
Pembentukan enzim, antibody , dan suu saat proses laktasi
4. Vitamin
Vitamin merupakan zat organic yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit dan akan
menimbulkan penyakit yang khas bila tubuh tidak memperolehnya dalam jumlah yang
mencukupi.
5. Mineral
Umumnya mineral diserap dengan mudah melalui dinding usus halus secara difusi
pasif maupun transportasi aktif.
6. Air
Air merupakan zat makanan yang paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia terdiri atas 70-50% air.

D. FISIOLOGI
Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan zat nutrien (zat yang sudah
dicerna), air, dan garam yang berasal dari zat makanan untuk didistribusikan ke sel-sel
melalaui sistem sirkulasi. Zat makanan merupakan sumber energi bagi tubuh seperti
ATP yang dibutuhkan sel-sel untuk melaksanakn tugasnya.
Agar makanan dapat dicerna secara optimal dalam saluran pencernaan , maka saluran
pencernaan harus mempunyai persediaan air, elektrolit dan zat makanan yang terus
menerus.Untuk ini dibutuhkan:
1 Pergerakan makan melaui saluran pencernaan.
2 Sekresi getah pencernaan.
3 Absorbpsi hasil pencernaan, air, dan elektrolit.
4 Sirkulasi darah melalui organ gastrointestinal yang membawa zat yang diabsorbpsi.
5 Pengaturan semua fungsi oleh sistem saraf dan hormon

Dalam lumen saluran gastroinrestinal (GI) harus diciptakan suatu lingkunugan khusus
supaya pencernaan dan absorbsi dapat berlangsung.
Sekresi kelenjar dan kontraksi otot harus dikendalikan sedemikian rupa supaya tersedia
lingkungan yang optimal. Mekanisme pengendalian lebih banyak dipengaruhi oleh
volume dan komposisi kandungan dan lumen gastrointestinal.
Sistem pengendalian harus dapat mendeteksi keadaan lumen.sistem ini terdapat
didalam dinding saluran gastrointestinal. Kebanyakan refleks GI dimulai oleh sejumlah
rangsangan dilumen yaitu regangan dinding oleh isi lumen ,osmolaritas kimus atau
konsenttrasi zat yang terlarut, keasaman kimus atau konsentrsi ion H, dan hasil
pencernaan karbohidrat, lemak, protein (monosakarida, asam lemak dan peptide dari
asam amino).
Proses pencernaan makanan antara lain :
1. Mengunyah
2. Menelan(deglusi)
a. Pengaturan saraf pada tahap menelan
b. Tahap menelan diesofagus
3. Makanan dilambung
4. Pengosongan dilambung
5. Factor reflexs duodenum
6. Pergerakan usus halus
a. Gerakan kolon
b. Gerakan mencampur
c. Gerakan mendorong
7. Defekasi

E. MANIFESTASI KLINIS

Manifestasi klinis atau tanda dan gejala nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menurut
buku saku diagnosa keperawatan NIC-NOC antara lain :
A. Subjektif
a.Kram abdomen
b.Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit.
c.Merasakan ketidakmampuan untuk mengingesti makanan.
d.Melaporkan perubahan sensasi rasa.
e.Melaporkan kurangnya makanan.
f.Merasa kenyang segrav setelah mengingesti makanan.

B. Objektif
a.Tidak tertarik untuk makan.
b.Diare.
c.Adanya bukti kekurangan makanan.
d.Kehilangan rambut yang berlebiahan.
e.Busing usus hiperaktif.
f.Kurangnya minat pada makanan.
g.Luka,rongga mulut inflamasi.

F. MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI


1. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan
tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan
asupan nutrisi kebutuhan matabolisme.
Tanda klinis :
Berat badan 10-20% dibawah normal
Tinggi badan dibawah ideal
Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
Adanya penurunan albumin serum
Kemungkinan penyebab :
Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat penyakit
infeksi atau kanker
Penurunan absrobsi nutrisi
Nafsu makan menurun

2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai resiko peningkatan bera t badan akibat asupan kebutuhan nutrisi secara
berlebihan.
Tanda klinis :
Berat badan lebih dari 10% berat ideal
Adanya jumlah asupan yang berlebihan
Aktivitas menurun atau monoton
Kemungkinan penyebab :
Perubahan pola makan
Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman

3. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari
20% berat badan normal

4. Kurang Nutrisi
Kurang nutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi
pada tingkat sel. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan
makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan
otot, dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa , konjungtiva, dll.

5. Diabetes Melitus
Diabetes mellitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan
adanya gangguan metabolism karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan
karbohidrat secara berlebuhan.

6. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas serta asupan
kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebuhan.

7. Penyakit jantung coroner


Penyakit jantung coroner merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan oleh adanya
peningkatan kolesterol darah dan merokok.

8. Kanker
Kanker merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan pengkonsumsian lemak secara
berlebihan.

9. Anoreksia nervosa
Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai
dengan adanya konstipasi , pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan, letar
gi dan kelebihan energi.

G. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI


1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi
pola konsumsi makan.
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergiz itinggi dapat
mempengaruhi status gizi seseorang.
3. Kebiasaan
Kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat
mempengaruhi status gizi
4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurang
variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan oleh
tubuh.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.

II. KONSEP ASKEP PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI


A. Pengkajian keperawatan
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi pengkajian
khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang berhubungan dengan
kebutuhan nutrisi

1. Riwayat keparawatan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makan, tipe
makanan yang dihindari ataupun diabaikan, makanan yang lebih disukai, yang dapat
digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan untuk masa selanjutnya.
2. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain kemampuan
mengunyah,menelan dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.
3. Pengetahuan tentang nutrisi
aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan tingkat
pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi
4. Nafsu makan,jumlah asupan
5. Tingkat aktivitas
6. Pengonsumsian obat
7. Penampilan fisik
8. Pengukuran antropometrik, data biomedis (biomedical data), tanda-tanda klinis status
nutrisi (clinical sign), diet (dietary)
a. Antoprometri
1. Tinggi badan. Pengukuran tinggi badan pada individu dewasa dan balita dilakukan
dalam posisi berdiri tanpa alas kaki, sedangkan pada bayi dilakukan dalam posisi
berbaring.

2. Berat badan
Alat serta skala ukur yang digunakan harus sama setiap kali menimbang.
Pasien ditimbang tanpa alas kaki.
Pakaian diusahakan tidak tebal dan relatif sama beratnya setiap kali menimbang.
Waktu penimbangan relatif sama, misalnya sebelum dan sesudah makan.
3. Tebal lipatan kulit
Anjuran klien untuk membuka baju guna mencegah kesalahan pada hasil pengukuran.
Perhatikan selalu privasi dan rasa nyaman klien.
Dalam pengukuran TSF utamakan lengan klien yang tidak dominan.
Pengukuran TSF dilakukan pada titik lengan atas, antara akromion dan olekranon.
Ketika pengukuran dilakukan, anjurkan klien untuk relaks.
Alat yang digunakan adalah kaliper

4. Lingkaran tubuh : umumnya area tubuh yang digunakan untuk pengukuran ini adalah
kepala, dada dan otot bagian tengah lengan atas.

b. Biomedis
Nilai umum yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah kadar total limfosit,
albumin serum, zat besi, transferin serum, kreatinin, hemoglobin, hemotokrit,
keseimbangan nitrogen dan tes antigen kulit (Barkaukas, 1995).Tanda dan gejala klinis
defisiensi nutrisi
Bagian tubuh Tanda klinis Kemungkinan kekurangan
Tanda umum Penurunan berat badan, lemah, -Kalori
lesu -Cairan
Rasa haus adanya dehidrasi -Vitamin A
Pertumbuhan terhambat
Rambut Kusut, kakuningan, kekurangan Protein
pigmen
Kulit Adanya radang pada kulit atau -Niasin, riboflavin dan
dermatitis biotinemak
Sedangkan pada bayi terjadi -Asam asetat
dermatosis adanya petechial
hemorhagik
Eksema -Pirodoksin
Mata Fotofebia atau penglihatan ganda -Roboflavin
Rabun senja -Vitamin A
Mulut Stomatis -Riboflavin
Glositis -Niasin, asam volat,
sianokobalamin (vit B12) dan
zat besi
Gigi Karies gigi Fluorida
Sistem Kejang -Vitamin D
neuramuskular Lemah otot -Kalium
Tulang Riketsia Vitamin D
Sistem Anoreksia atau nafsu makan -Tiamin
gastrointestinal menurun -Garam dapur
Mual dan muntah
Sistem Gondok Iodium
endrokin
Sistem Adanya pendarahan -Vitamin K
kardiovaskular Penyakit jantung -Tiamin
Anemia -Piridoksin dan zat besi
Sistem saraf Kelainan mental -Sianokobalamin
Kelainan saraf perifer

c. Clinical sign
d. diet
9. Laboratorium

B. Diagnosis Keperawatan
1. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
a. Faktor Biologis
b. Faktor ekonomi
c. Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrien
d. Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
e. Ketidakmampuan menelan makanan
f. Faktor psikologis
2. Ketidakseimbangan Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
a. Asupan berlebihan dalam kaitannya dengan kebutuhan metabolik
b. Asupan berlebihan dalam kaitannya dengan aktivitas fisik(konsumsi kalori)
3. Resiko ketidakseimbangan Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan :
4. Gangguan Menelan berhubungan dengan :
a. Defisit Kongenital
b. Masalah Neurologis

C. Rencana Keperawatan
Tujuan :
1. Meningkatakan nafsu makan apabila nutrisi kurang
2. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral
Rencana Tindakan :
1. Monitor perubahan faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan kebutuhan nutrisi
atau kelebihannya dan status kebutuhan nutrisinya
2. Kurangi faktor yang memepengaruhi perubahan nutrisi
3. Ajarkan untuk merencanakan makanan
4. Kaji tanda vital dan bising usus
5. Monitor glukosa,elektrolit,albumin dan hemoglbin
6. Berikan pendidikan tentang cara diet,kebutuhan kalori,atau tindakan lainnya
Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan
cara :
1. Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu makan
2. Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tapi sering dengan
memperhatikan jumlah kalori dan tanpa kontra indikasi
3. Menata ruangan senyaman mungkin
4. Menurunkan stres psikologis
5. Menjaga kebersihan mulut
6. Menyajikan makanan mudah dicerna
7. Hindari makanan yang mengandung gas
Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan cara :
1. Hindari makanan yang mengandung lemak
2. Berikan motivasi untuk menurunkan berat badan
3. Lakukan program olah raga

C. Perencanaan dan Implementasi


1. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh.
Yang berhubungan dengan :
Penurunan asupan oral, ketidaknyamanan pada mulut, mual, muntah.
Penurunan absorpsi nutrisi
Muntah, anoreksia, gangguan digesti
Depresi, stres, isolasi sosial

Kriteria hasil
Klien akan mengonsumsi kebutuhan nutrisi harian sesuai dengan tingkat aktivitas dan
kebutuhan metabolik.

Indikator
Menjelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
Mengidentifikasi kekurangan atau defisiensi dalam asupan sehari-hari
Menyebutkan metode-metode untuk meningkatkan nafsu makan

Intervensi umum
Mandiri
Menjelaskan perlunya konsumsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan cairan
yang adekuat.
Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori harian dan jenis
makanan yang sesuai dengan klien.
Diskusikan bersama klien kemungkinan penyebab hilangnya nafsu makan.
Anjurkan klien untuk istirahat sebelum makan.
Tawarkan makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering.
Pada kondisi menurunnya nafsu makan, batasi asupan cairan saat makan dan hindari
mengonsumsi cairan satu jam sebelum dan sesudah makan.
Dorong dan bantu klien untuk menjaga kebersihan mulut yang baik.
Atur agar posisi makanan tinggi kalori dan tinggi protein disajikan saat klien biasanya
paling lapar.
Lakukan langkah-langkah untuk meningkatkan nafsu makan
Tentukan makanan kesukaan klien dan atur agar makanan tersebut tersaji apabila
memungkinkan.
Hilangkan bau dan pemandangan yang tidak sedap dari area makan.
Kontrol rasa nyeri dan mual sebelum makan.
Anjurkan orang terdekat klien untuk membawa makanan yang diperbolehkan dari rumah
apabila memungkinkan.
Ciptakan lingkungan yang santai saat makan.
Beri klien daftar materi nutrisi diet yang terdiri atas :
Asupan tinggi karbohidrat kompleks dan serat.
Pengurangan asupan gula, garam, kolesterol, lemak total dan lemak jenuh.
Penggunaan alkohol hanya dalam jumlah sedang.
Asupan kalori yang sesuai untuk mempertahankan berat badan ideal.

2. Ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan


Yang berhubungan dengan :
Perubahan pada indera pengecapan dan penciuman.
Medikasi (Kortikosteroid, antihistamin, estrogen).
Risiko peningkatan berat badan sebesar 12,5-15 kg selama kehamilan.
Penurunan pola aktivitas, penurunan kebutuhan metabolik.

Kriteria hasil
Klien akan menjelaskan mengapa dia berisiko mengalami peningkatan berat badan.

Indikator
Menjelaskan alasan peningkatan asupan pada kondisi defisit pengecapan atau
panciuman.
Mendiskusikan kebutuhan nutrisi selama kehamilan.
Mendiskusikan pengaruh olah raga terhadap pengontrolan berat badan.
Intervensi umum
Kaji adanya faktor penyebab peningkatan berat badan, seperti penurunan indera
pembau dan perasa pengaruh medikasi, atau riwayat penambahan berat badan lebih
dari 15 kg selama kehamilan.
Jelaskan pengaruh penurunan indera perasa dan pembau pada persepsi kenyang
setelah makan. Anjurkan klien untuk mengevaluasi asupan berdasarkan penghitungan
jumlah kalori, bukan perasaan kenyang.
Jelaskan rasional peningkatan selera makan akibat penggunaan obat-obatan tertentu
(misalnya, steroid, androgen).
Diskusikan tentang asupan nutrisi dan peningkatan berat badan selama kehamilan.
Tingkatkan kesadaran klien mengenai berbagai tindakan yang bisa menyebabkan
peningkatkan asupan makanan.
Minta klien menuliskan seluruh makanan yang dikonsumsinya dalam 24 jam terakhir.
Instruksikan klien untuk membuat buku harian diet selama 1 minggu yang menjelaskan
hal-hal berikut : jenis makanan, kapan, dimana, dan mengapa klien makan, serta
kehadiran orang lain saat makan.
Tinjau kembali buku harian diet untuk mengetahui pola makan klien yang mempengaruhi
asupan makannya.
Ajarkan teknik-teknik modifikasi prilaku untuk mengurangi asupan kalori, seperti :
- Jangan makan pada saat melakukan kegiatan.
- Minum satu gelas air sesaat sebelum makan.
- Kurangi porsi makanan tambahan, makanan berlemak, makanan manis dan alkohol.
- Siapkan makanan dalam porsi kecil yang hanya cukup untuk satu kali makan dan buang
sisanya.
- Makan dengan perlahan dan kunyah makanan hingga sempurna.
Instrusikan klien untuk memperbanyak aktivitas guna membakar kalori.

3. Ketidakseimbangan nutrisi : potensial lebih dari kebutuhan


Pada dasarnya diagnosis keperawatan ini mirip dengan risiko
ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh. Diagnosis ini menggambarkan
individu yang memiliki riwayat obesitas pada keluarga, yang juga memperlihatkan pola
berat badan yang lebih tinggi serta individu yang pernah memiliki riwayat peningkatan
berat badan yang berlebihan (misalnya, kehamilan sebalumnya). Sampai penelitian
klinis membedakan diagnosis tersebut ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (aktual
atau risiko) atau risiko ketidakseimbangan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh untuk
memberikan penyuluhan langsung guna mambantu klien dan keluarga mengidentifikasi
pola diet yang tidak sehat.

D. Evaluasi
Asuhan keperawatan yang kita berikan dikatakan berhasil bila :
1. Klien mampu mengatasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi diet.
2. Klien mampu mengontrol pola makannya.
3. Klien merasa nyaman saat makan.
DAFTAR PUSTAKA

Herdman, T.Heather.2011. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2009-2011.


EGC : Jakarta
Nanda. 2011. Nursing Diagnosa Prinsip dan Classification 2009-2011. Philadelpia : USA
Perry, Potter.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.EGC : Jakarta
Sparks Ralps, Sheila, M.Taylor, Cynthia.2011.Diagnosa Keperawatan Dengan Rencana
Asuhan.EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai