DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
Nama : 1. Abdul Muhlis { C1G016001 }
2. Adelia Kusuma Ningrum { C1G016002 }
3. Agustini { C1G016003 }
4. Ahmad Afandi { C1G016004 }
5. Alpian Bukhari { C1G016005 }
6. Alya Hayani Izzati { C1G016006 }
7. Amriyan Septepawa { C1G016007 }
8. Ana Mariani { C1G016008 }
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini disusun dan disahkan sebagai salahsatu bukti telah menyelesaikan
praktikum dan syarat untuk mengikuti Respon Akhir.
Penyusun,
Menyetujui,
Asisten Praktikum
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, taufik, fan
hidayahnya sehingga Laporan Tetap Praktikum Dasar-dasar Ilmu Tanah ini dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
kita, Nabi Muhammad SAW. Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk lebih
memahami lagi tentang Dasar-dasar Ilmu Tanah. Laporan ini dibuat berdasarkan hasil
praktikum mingguan, kami menyadari bahwa dalam laporan praktikum ini terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karna itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun,
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL . i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR .. iii
DAFTAR ISI ...iv
DAFTAR TABEL v
BAB I. PENDAHULUAN ...1
1.1. Latar Belakang .1
1.2. Tujuan.................................................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .. 5
2.1. Kadar Lengas Tanah .. 5
2.2. Tekstur Tanah 6
2.3. Struktur Tanah 7
2.4. Kemasaman Tanah (pH) .8
2.5. Konsistensi Tanah ..9
2.6. Warna Tanah dan Praktikum lapangan 10
BAB III. METODE PRAKTIKUM 13
3.1. Waktu dan Tempat13
3.2. Alat dan Bahan .13
3.3. Prosedur Praktikum ..13
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..17
4.1. Kadar Lengas Tanah .17
4.2. Tekstur Tanah ...19
4.3. Struktur Tanah ..20
4.4. Kemasaman Tanah (pH) ...22
4.5. Konsistensi Tanah 23
4.6. Warna Tanah dan Praktikum Lapangan ...25
BAB V. PENUTUP 28
5.1. Kesimpulan ...28
5.2. Saran .30
DAFTAR PUSTAKA .31
LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I. PENDAHULUAN
1
kekuatan tetesan air hujan. Struktur tanah terdiri dari granular, remah, tiang, prisma, gumpal,
dan lempung. Tanah berstruktur granular dan remah yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan struktur tanah adalah kandungan
bahan organik, aktivitas makhluk hidup, tekstur, prakaran, organisme, bahan induk dan erosi.
Karena struktur dan tekstur tanah termasuk sifat fisik tanah maka pH tanah termasuk sifat
kimia tanah.
Kemasaman tanah adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan
tingkat keasaman yang dimiliki oleh suatu larutan dan didefinisikan sebagai kologaritma
aktivitas ion hydrogen (H+) yang terlarut. Kemasaman pada suatu larutan tanah dikatakan
netral jika mengandung pH=7, tapi jika pHnya kurang dari 7 maka disebut masam atau
sebaliknya jika pH lebih dari 7 maka disebut basa. Skala pH bukanlah skala absolut tapi skala
pH bersifat relatif terhadap sekumpulan larutan standar yang pHnya tentukan berdasarkan
persetujun internasional. Kemasaman tanah sangat mempengaruhi status ketersedian dan
kesimbangan unsure hara yang dibutuhkan tanaman karena menentukan mudah tidaknya
unsur- unsur hara diserap tanaman. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pH tanah
antara lain bahan induk, pengendapan, vegetasi alami, pertumbuhan tanah, dan kedalaman
tanah. Tanah yang terlalu masam dapat dinaikan pHnya dengan zat kapur sedangkan tanah
yang terlalu basa dapat turunkan dengan menambahkan zat belarang.
Konsistensi tanah menunjukan daya kohesi butir-butir tanah atau gaya adhesi butir-
butir tanah dengan benda lain . Hai ini di tunjukan oleh daya tahan tanah terhadap gaya yang
akan mengubah bentuk . Gaya tersebut misalnya pencngkulan , pembajakan , dan lain
sebagainya . Tanah yang mempunyai konsistensi baik pada umumnya mudah di olah dan
tidak melekat pada alat pengolah. Penetapan konsistensi tanah dapat dilakukan dalam tiga
kondisi yaitu basah,kering ,dan lembab . Konsistensi tanah basah merupakan konsistensi
tanah pada kondisi kadar air tanah di atas kapasitas lapang . Konsistensi lembab merupakan
konsistensi tanah pada kondisi tanah kering udara . Peningkatan konsistensi tanah merupakan
harga mutlakdan sangat peka terhadap keadaan lingkungan . tekanan serta berbagai keuletan
yang mempengaruhi bentuk tanah. Selain menentukan langkah pengolahan tanah yang tepat
konsistensi juga menetukan kemampuan tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman .
Konsistensi mempengaruhi kadar air dan oksigen dalam tanah yang merupakan kebutuhan
sesuai pertumbuhan tanaman.
Warna tanah juga merupakan sifat fisik tanah selain dari struktur dan tekstur tanah.
Warna tanah juga merupakan salah satu air tanah yang jelas dan mudah dilihat. Warna tanah
juga dapat menjadi menunjuk proses pedogenesis yang telah dijalani tanah dan merupakan
2
komponen yang menunjol. Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang
dikali dengan proporsi volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan
spesifik menyebabkan semakin dominan menentukan warna tanah. Warna tanah dibedakan
berdasarkan tiga faktor dasar berupa komponen warna, yaitu hue, value, dan chroma yang
mendasari penyusun variasi warna pada munsell soil colour chart. Hue adalah warna
spectrum yang dominan sesui dengan panjang glombangnya. Value menunjukan gelap
terangnya warna sesuai dengan banyak sinar yang dipantulkan. Chorma menunjukan
kemurnian atau kekuatan dari warna spectrum (hue).
Penyebab perbedaan warna tanah umumnya oleh perbedaan kandungan bahan
organik. Jika tanah mengandung bahan organik yang tinggi maka warna tanah adalah gelap.
Sedangkan jika lapisan tanah, kandungan bahan organik rendah karena warna tanah
dipengaruhi oleh banyaknya dan bentuk senyawa Fe yang didapat. Selain bahan organik
warna tanah juga dipengaruhi oleh iklim dan curah hujan. Dengan menentukan warna tanah
dapat diketahui tanah yang mengandung bahan organik yang cukup untuk pertumbuhan dan
berkembangan tanaman.
Oleh karena itu penting untuk melakukan praktikum lapangan karena dapat
menuntukan kadar lengas tanah, struktur dan tekstur tanah, pH tanah, dan warna tanah.
Dengan mengetahui semua itu maka tanaman akan bisa tumbuh dan berkembang dengan
baik. Apalagi dibidang pertanian diperlukan pengetahuan mengenai kadar lengas, stuktur,
tekstur dan warna tanah serta pH tanah, karena akan membantu perkembangan dan
pertumbuhan tanaman dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pertanian.
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
5
sebagian ahli menyatakan bahwa bahan organik di dalam tanah memiliki fungsi yang tak
tergantikan (Masganti, 2002).
Manfaat mengetahui kadar lengas tanah pada bidang pertanian yaitu untuk
mengetahui kebutuhan air pada tanah yang akan digunakan. Karena air bersifat sebagai
pelarut, maka air dapat melarutkan senyawa-senyawa kimia dalam tanah. Senyawa kimia
yang mudah larut biasanya berupa garam-garam mineral. Hal tersebut akan mempengaruhi
kandungan unsur hara dalam tanha yang akan diserap akar-akar tanaman (Sutanto, 2005).
6
Tekstur tanah merupakan salah satu sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan tanah
terhadap erosi dimana tanah dengan tekstur kasar seperti pasir adalah tahan terhadap erosi,
karena butiran-butiran yang besar (kasar) tersebut memerlukan lebih banyak tenaga untuk
mengangkat. Tekstur halus seperti liat, tahan terhadap erosi karena daya rekat yang kuat
sehingga gumpalannya sukar dihancurkan. Tekstur tanah yang paling peka terhadap erosi
adalah debu yang pasirnya sangat halus. Oleh karena itu makin halus kandungan debu dalam
tanah, maka tanah menjadi ebih peka terhadap erosi ( mo_full.php).
7
Tanah yang kering umumnya mempunyai kemantapan yang lebih tinggi dibandingakan tanah
basah. Jika dalam menentukan kemantapan struktur tidak disebut kelembabannya, tanah
biasanya dianggap mendekati kering (Kartasaputra,1995).
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi struktur tanah seperti lempung dan ion tertukar,
perekat-perekat organic, tanaman dan sisa tanaman, senyawa organic, mikroba, binatang, dan
udara. Tanah harus stabil yaitu agregat-agregatnya harus cukup tahan terhadap benturan
hujan dan air. Kalau tidak demikian tanah akan menjadi hancur, kurang dapat melalukan air,
dan tanah akan cepat jenuh air ( Tjasyono,2008).
8
Reaksi tanah (pH) merupakan sifat kimia yang penting dari tanah sebagai media
pertumbuhan tanaman. Ketersediaan beberapa unsur hara esensial untuk pertumbuhan.
Tanaman dipengaruhi oleh pH tanah. Reaksi tanah dirumuskan dengan pH = -log [H+].
Kemasaman tanah dibedakan atas kemasaman aktif dan kemasaman cadangan (potensial).
Kemasaman aktif disebabkan oleh adanya ion-ion H+ bebas didalam larutan
tanah.ssedangkan kemasaman tanah cadangan disebabkan oleh adanya ion-ion H+ dan Al3+
yang teradsorpsi pada permukaan kompleks adsorpsi ( Sugeng, 2013 ).
9
Konsistensi tanah menunjukkan derajat kohesi dan adhesi antar partikel-partikel tanah .
hal ini di tunjukan oleh ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk yang di akibatkan
oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengaruhi bentuk tanah . Tanah-tanah
yangmemiliki konsistensi baik umumnya mudah di olah . Oleh karena itu dapat di temukan
dalam keadaan lembab , basah , dan kering, maka penyifatan konsistensi tanah harus di
sesuaikan dengan keadaan tanah tersebut . Konsistensi tanah dapat di tentukan secara
kualitatif dan kuantitatif . Secara kualitatif dengan cara memijat atau membuat gulungan
sedangkan secara kuantitatif di lakukan dengan cara penentuan angka atterberg ( Nurhidayati
, 2006 ).
10
debu dan liat terikat seperti bahan organik. Struktur tanah mempunyai beberapa bentuk
seperti granular, remah, gumpal, prisma, tiang, dan lempeng. Tanah yang ideal bagi
pertumbuhan tanaman adalah tanah berstruktur mantap. Struktur tanah yang mantap adalah
granular dan remah karena kemampuannya menahan air, drainase, aerase, perkembangan
akar tanaman, dan tingkat kesuburan tanah. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur tanah
antra lain bahan organik, iklim, jasad renik, dan lempung (Tim Asisten, 2010).
Kemasaman (pH) tanah merupakan sifat kimia tanah yang diartikan sebagai derajat
keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman yang dimiliki oleh suatu
larutan. Kemasaman tanah di definisikan sebagai kologaritma aktivitas ion hydrogen (H+)
yang terlarut. Kemasaman tanah dikatakan netral jika pH=7, jika pH kurang dari 7 maka
disebut masam, dan sebaliknya jika pH lebih dari 7 maka disebut basa. Kemasaman tanah
ditentukan oleh dinamika ion didalam tanah. Ion yang terdapat dalam suspensi tanah
seimbang dengan ion yang terjerap. Akibat dari prose itu, maka dikenal 2 jenis kemasaman
yaitu kemasaman aktual yang disebabkan oleh ion didalam larutan tanah dan kemasaman
potensial disebabkan oleh ion dan Al yang terjerap pada permukaan yang kompleks jerapan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pH taah anatra lain, bahan induk, pengendapan, vegetasi
alami, pertumbuhan tanaman, kedalaman tanah, dan pupuk nitrogen (Yulius, 1997).
Warna tanah merupakan salah satu dari tanah yang jelas dan mudah terlihat bahkan
mungkin sering digunakan untuk mendeskripsikan tanah khususnya orang awam. Warna
tanah juga dapat menjadi penunjuk proses pedogenesis yang telah dijalani tanah dan
komponen tanah yang mnonjol. Dalam banyak kasus kapasitas produksi tanah dapat pula
ditukar berdasarkan warnanya (Foth, 1994).
Warna tanah merupakan gabungan berbagai warna komponen penyusun tanah.
Warna tanah sangat ditentukan oleh luas permukaan spesifik yang dikali dengan proporsi
volumetrik masing-masing terhadap tanah. Makin luas permukaan spesifik menyebabkan
semakin dominan menentukan warna tanah. Warna tanah dibedakan berdasarkan tiga faktor
dasar berupa komponen warna, yaitu hue, value dan chroma. Yang mendasari penyusun
variasi warna pada kartu-kartu munsell soil colour chart (Hanafiah, 2004)
Penyebab perbedaan warna tanah umumnya dipengaruhi oleh perbedaan
kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik maka warna tanah
semakin gelap. Warna tanah yang gelap merupakan tanah yang ideal untuk diolah menjadi
media tumbuh tanaman. Warna tanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah dan sebagai
indikator dari bahan induk tanah yang baru berkembang, indikator kondisi iklim untuk tanah
11
yang sudah berkembang lanjut, dan indikator kesuburan tanah atau kapasitas produktivitas
lahan (Madjid, 2007).
12
BAB III. METODE PRAKTIKUM
13
6. Dituangkan larutan tabung kedua ke tabung ketiga.
7. Dicatat hasilnya.
B. Tekstur tanah kualitatif
1. Dimasukkan contoh tanah kedalam cawan kosong.
2. Ditambahkan aquades.
3. Diambil tanah tersebut secukupnya pada ibu jari dan telunjuk kemudian di
kuli.
4. Dicatat perkiraan fraksi debu, pasir, dan liat pada tanah tersebut.
3.3.3. struktur tanah
A. kerapatan butir tanah (BJ)
1. Ditimmbang piknometer kosong, bersih, bersumbat (a gram).
2. Di isi piknometer dengan aquades ( diisi penuh ).
3. Ditimbang piknometer berisi air (b gram), di ukur suhunya.
4. Dibuang air dalam piknometer, kemudian di lap hingga kering.
5. Diisi piknometer dengan tanah 5 gram, kemudian di tutup dan
ditimbang (c garm).
6. Dimasukkan aquades kedalam piknometer berisi tanah, kemudian
dikocok.
7. Didiamkan selama 10 menit, kemudianditimbang (d gram).
8. Dihitung nilai BJ.
B. kerapatan massa tanah (BV)
1. Dipanaskan lilin pada suhu 60C.
2. Diambil bongkahan tanah.
3. Diikat dengan benang.
4. Ditimbang bongkahan yang diikat (a gram).
5. Dicelupkan kecairan lilin yang sudah dipanaskan.
6. Diangkat dan dibiarkan dingin.
7. Ditimbang bongkahan tanah yang sudah bercampur lilin (b
gram).
8. Dicelupkan kedalam tabung ukur.
9. Diukur nilai p,q,r di tabung ukur.
3.3.4. kemasaman tanah (pH tanah)
a) Ditimbang contoh tanah vertisol sebanyak 5 gr.
b) Dimasukkan kedalam botol kocok.
14
c) Ditambahkan aquades.
d) Dikocok hingga tanah betul-betul larut selama 10 menit kemudian diamkan
selama 15 detik.
e) Diukur pH tanah dengan pH meter atau pH stick.
3.3.5. konsistensi tanah
A. Batas Cair (BC)
1. Disiapkan 100gr contoh tanah, di masukkan kedalam gelas beaker 500ml di
berikan air lalu aduk sampai merata.
2. Dipindahkan sebagian pasta tanah kedalam cawan casagrande dan di ratakan
sampai ketebalan 1 cm.
3. Dibelah pasta tanah dalam cawan menjadi dua bagian menggunakan pengalur.
4. Diputar engkol pemutar cawan pada casagrande dengan kecepatan dua putaran
perdetik sampai alur pada acawan menyatu sepanjanh 1,27cm.
5. Dicatat jumlah ketukan yag di dapat kemudian ambil contoh tanah sekitar alur
untuk menetapkan kadar lengas secara gravimetrik menggunakan oven pada suhu
105oc selama 48jam.
6. Ditetapkan kadar lengas pada ketukan antara 15-40 ketukan.
7. Diperoleh batas cair dengan menentukan kadar lengas pada 25 ketukan.
B. Batas Lekat (BL)
1. Disiapkan contoh tanah dan di masukkan ke dalam cawan.
2. Ditambahkan aair di aduk sampai merata agar terbentuk pasta yang homogen.
3. Diambil pasta atanah yang di gumpalkan pada tangan kemudian di tusuk dengan
spatula dengan kedalaman 25cm dengan kecepatan 1detik.
4. Diambil tanah yang melekat pada spatula untuk di tetapkan kadar lengasnya
menggukana oven dengan suhu 105-110oc.
C. Batas Gulung (BG)
1. Disiapkan contoh tanah , dimasukkan kedalam glas beaker dan di tambahkan air
sambil di aduk hingga merata.
2. Bola tanah di gulung atas permukaan bidang rata . Pengulian di lakukan dengan
kecepatan 80-90 gerak setengah putaran permenit sampai membentuk pita tanah.
3. Diambil pita tanah untuk menetapkan kadar lengas dengan oven pada suhu 105-
110oc.
15
D. Batas Berubah Warna (BBW)
1. Diratakan sampai tipis dan licin pasta tanah pada permukaan papan menggunakan
pengaduk.
2. Disimpan dari tempat yang bebas dari sinar matahari.
3. Setelah perubahan tanah mencapai lebar 70,5cm bagia yang berubah warna di
angkat dan di ambl bersama dengan bagian yang ada di sampingnya dengan bagia
yang lebiih gelap untuk di tetapkan kadar lengasnya sebagai BBW.
16
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
17
Tanah Narmada termasuk jenis tanah inceptisol . Tanah inceptisol ini merupakan tanah
yang termasuk dalam kategori tanah aluvial. Tanah inceptisol ini merupakan suatu jenis tanah
muda yang juga termasuk ke dalam jenis tanah mineral. Sedangkan yang dimaksud tanah
mineral merupakan tanah yang memiliki kandungan bahan organik kurang dari 20% atau
memiliki lapisan bahan organik yang ketebalannya kurang dari 30 cm sehingga membuat
tekstur tanahnya menjadi ringan. Faktor yang mempengaryhi tanah ini adalah kandungan
bahahn organic dan bahan induk, iklim, cuaca, dan topografi. Adapun tanaman yang bisa
tumbuh adalah tebu, tembakau,panili, coklat, dan pala.
Dari hasil praktikum di dapat persen kadar lengas pada tanah vertisol yakni 5,95% ,
sedangkan pada tanah inceptisol adalah 4,68%. Artinya tanah Lombok Tengah memiliki
kandungan air yang lebih banyak dari pada tanah Narmada. Hal ini memudahkan unsure hara
diserap oleh akar tanaman karena memiliki kandungan air yang banyak. Selain itu tingkat
kesuburan tanah pada tanah vertisol lebih tinggi dari pada tanah inceptisol. Tanah vertisol
mempunyai kandungan bahan organic yang lebih tinggi dibandingkan tanah inceptisol. Hal
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kandungan bahan induk dan organic pada
tanah tersebut,temperature, iklim, dan topografi tanah.
Pada temperature pengaruhnya berupa curah hujan yang berselisih dengan evaporasi
yang akan mempengaruhi banyak tidaknya kadar lengas pada tanah tersebut. Pada faktor
topografi dipengaruhi oleh kandungan tanah yang mempengaruhi kecepatan air untuk masuk
ke dalam tanah. Hal ini yang menentukan apakah kadar lengas dalam tanah akan cepat hilang
atau justru mengawetkan tanah.
Adapun metode yang digunakan untuk mengetahui kadar lengas tanah adalah metode
gravimetris, tensiometer, dan metode kalsium. Metode gravimetris adalah metode yang
digunakan untuk menghitung selisih berat lengas tanah sebelum dan setelah dikeringkan.
Metode tensiometer adalah metode yang mengkalibrasikan antara ketinggian air raksa dalam
kelemahannya yang terdesak oleh air dalam tanah dengan kurva standard. Metode kalsium
kandungan lengas yang terukur yang dimana tekanan yang dicatat oleh manometer akibat
desakan gas hasil reaksi antara bahan karbit dengan air tanah.
Manfaat mengetahui kadar lengas tanah pada bidang pertanian adalah untuk
mengetahui kebutuhan air yang akan digunakan. Hal ini untuk menentukan tanaman yang
akan ditanam, sebab tidak semua tanaman menyukai tanah yang mengandung air yang
banyak. Walaupun air bersifat sebagai pelarut unsure hara dalam tanah. Selain itu, ada juga
manfaat lain seperti untuk mengetahui proses genesa tanah yang memiliki peranan sangat
18
penting untuk kelangsungan hidup tanaman dan renik tanah. Kadar lengas ini juga sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
19
Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam
laboratorium kimia, ia bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbon
dioksida dari udara bebas. Ada beberapa manfaat NaOH, yakni sebagai pendeteksi
racun dalam karbon monoksida, sebagai reagen transesterifikasi dan
esterifikasimisalnya pada pembuatan sabun dan minyak tanah, untuk melarutkan
logam, dan senyawa amfoter, dan lain sebagainya.
Dari contoh tanah tersebut, tanah yang baik digunakan untuk pertanian adalah
tanah yang berasal dari Lombok Tengah, karena kandungan liat dan debu memiliki
kemampuan yang tinggi dalam mengikat air, sehingga persentase liat dan debu lebih
tinggi daripada pasir, dan kadar airnya pun tinggi. Tekstur tanah memiliki efek bagi
pengolahan tanah, kesuburan tanah, penetapan tekstur tanah sangat perlu untuk
dilakukan, karena dapat memberikan gambaran yang luas mengenai sifat-sifat tanah
lainnya.
Manfaat mengetahui tekstur tanah yakni, dengan mengetahui tekstur suatu
tanah maka kita dapat menentukan jenis tanaman yang cocok untuk mendapatkan hasil
yang maksimum, dan juga dapat memberikan gambaran yang luas mengenai sifat-sifat
tanah lainnya. Tekstur tanah yang baik dalam pertanian adalah tekstur tanah liat.
Tekstur tanah sangat mempengaruhi jumlah air, semakin tinggi persentasi pasir dalam
tanah maka semakin banyak ruang pori-pori diantara partikel-partikel tanah tersebut,
sehingga kadar air dalam tanah menjadi rendah.
Faktor yang mempengaruhi tekstur adalah bahan induk, iklim, topografi atau
relief, organisme, dan waktu. Faktor yang dipengaruhi tekstur tanah adalah struktur,
konsistensi, perakaran, dan daya serap air. Sedangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kelas tekstur tanah adalah kemampuan tanah memegang dan
menyimpan air, aerasi, serta permeabilitas, kapasitas tukar kation dan kesuburan tanah.
4.3.Struktur tanah
4.3.1. Table hasil pengamatan struktur tanah
a. Kerapatan massa tanah (BJ)
Sample Gram BJ1 BJ2 BJ
KL
A B c d
KLU 27,37 77,53 32,52 80,24 3,61 0,996 0,997 12,26
LOTENG 26,09 76,06 30,99 78,50 4,88 0,997 0,997 11,5
20
b. Kerapatan massa tanah (BV)
Gram ml BV
Sample
KL gram
A B p q r / cm3
KLU 13,27 18,80 700 710 0 2,61 3,5
LOTENG 16,25 27,37 700 720 0 3,78 2,17
c. Porositas tanah
Gram Porositas
Sample
BJ BV
KLU 12,26 3,5 72 %
LOTENG 11,5 2,17 81,2 %
4.3.3. Pembahasan
Struktur tanah adalah kumpulan dari lapisan-lapisan tanah yang saling terikat,
hal yang paling umum dalam struktur tanah adalah BV,BJ,dan porositas. Salah
satu cara menentukan BV, BJ dan porositas tanah adalah dengan metode
piknometer. Berat volume merupakan berat bongakahan tiap satuan volume total
bongkahan tanah. Berat jenis dapat diartikan perbandingan relative antara berat
padatan tanah dengan volume padatan. Sedangkan porositas merupakan
persentase pori-pori terhadap volume bongkahan tanah.
Pada hasil perhitungan didapatkan nilai BV yang lebih kecil dari BJ. BV
sebesar 3,5 dan 2,17 untuk daerah KLu dan LOTENG secara berturut-turut,
sedangkan BJ sebesar 12,26 dan11,5 untuk daerah KLU dan LOTENG secara
berturut-turut. Setelah mendapat BJ dan BV didapat porositas sebesar 72% dan
81,2% untuk daerah KLU dan LOTENG. Tanah yang digunakan adalah tanah dari
21
Lombok tengah, yang umumnya termasuk vertisol, dimana tanah vertisol
memiliki struktur yang kurang stabil, yang menyebabkan tanah peka terhadap
erosi karna mudah hancur oleh energy pukulan air hujan. Permeabilitas tanah yang
lambat dapat menyebabkan tanah mudah jenuh air dan mudah terjadi aliran
permukaan sehingag bahaya terhadap potensi erosi.
Bahan oraganik dapat memperbaiki struktur sehingga dapat meningkatkan pori
tanah. Nilai BJ yang tinggi menunjukan bahan organic yang rendah. Porositas
tanah dipengaruhi oleh adanya kandungan bahan oraganik tanah. Porositas tinggi
menunjukan bahan oraganik rendah. Tanah dengan struktur remah mempunyai
porositas yang lebih tinggi dibandingakan dengan struktur pejal tanah yang
mengandung lempung karna mempunyai pori-pori mikro, yaitu pori-pori yang
ukurannya besar sehingga sulit menyimpan air. Kesulitan dalam menyimpan air
ini diakibatkan karna air yang terdapat didalam pori itu cendrung berat sehinga
tertarik gaya gravitasi kebawah, mengalir menjadi air gravitasi.
Hal ini berbeda dengan kenyataan yang ada, dimana tanah dilombok tengah
termasuk tanah yang liat, sedangkan dalam perhitungan porositas tanah dilombok
tengah lebih tinggi dari pada KLU , yang artinya tanah di Lombok tengah
termasuk remah. Namun kenyataannya tanah dilombok tengahadalah liat, ini bisa
terjadi karena kesalahan pada saat menghitung data atau kesalahan pada saat
praktikum, contohnya kesalahan dalam penimbangan atau saat pengukuran suhu.
4.4.Kemasaman Tanah
4.4.1. Tabel pengamatan kemasaman tanah
Sampel pH
Tanah
KLU 6
LOTENG 7
4.4.2. Pembahasan
Kemasaman tanah (pH tanah) merupakan faktor yang mempengaruhi menurunnya
tingkat kesuburan tanah. Pada kenyataannya, tanah di suatu daerah akan memiliki
tingkat kemasaman yang berbeda. Pada percobaan yang telah kami lakukan, pH yang
terkandung dalam sampel tanah Lombok Tengah adalah 7, dan pada sampel tanah
22
KLU adalah 6. Tanah yang terdapat didaerah Lombok Tengah adalah netral,
sedangkan tanah yang ada pada daerah KLU adalah sedikit masam.
Terhambatnya pertumbuhan padan tumbuhan yang ditanam dapat disebabkan
oleh kondisi kemasaman tanah (pH tanah) yang terlalu asam dan memiliki unsur hara
dengan jumlahsedikit dan tidak memiliki ketersediaan air yang memadai. Tanah asam
adalah tanah yang kandungan pH nya rendah, biasanya terjadi di lahan bekas gambut
yang dijadikan lahan pertanian.
Unsur hara yang terlarut dalam larutan tanah berasal dari beberapa sumber
pelapukan mineral primer, berkomposisi bahan organik, deposisi dari atmosfer,
aplikasi bahan pupuk, rembesan air tanah dari tempat lain, dan lain sebagainya.
Kondisi pH tanah merupakan faktor penting yang menentukan menentukan kelarutan
unsur yang cenderung berkesetimbangan dengan fase padatan.
Cara untuk mengatasi masalah kemasaman pada tanah adalah dengan cara
pengapuran, yakni cara untuk menaikkan nilai dari pH tanah. Dan apabila tanah
tersebut mengandung basa yang tinggi, maka dpat ditambahkan belerang atau sulfur
pada tanah tersebut.
4.5.Konsistensi tanah
4.5.1. Table pengamatan konsistensi tanah
Sifat Sample Gram KL % Angka Harkat
tanah tanah Atterberg angka
A B C Atterberg
BC KLU 8,62 18,86 15,70 44,6 46,3 Tinggi
LOTENG 8,72 16,18 13,56 52,7 62,7 Tinggi
BL KLU 8,71 12,43 11,57 30,1 30,1 Rendah
LOTENG 8,81 10,57 10,07 39,7 39,7 Sedang
BG KLU 8,86 18,46 16,17 31,3 31,3 Sedang
LOTENG 8,85 14,44 12,91 37,7 37,7 Sedang
BBW KLU 8,72 12,56 11,65 32,1 32,1 Sedang
LOTENG 8,70 15,34 13,63 34,7 34,7 Sedang
IP KLU 46,3 31,3 15 15 Sedang
LOTENG 62,7 37,7 25 25 Tinggi
JO KLU 30,1 31,3 -1,2 -1,2 Sangat
rendah
LOTENG 39,7 37,7 2 2 Sangat
rendah
PAM KLU 46,3 32,1 14,2 14,2 Sedang
LOTENG 62,7 34,7 28 28 Tinggi
4.5.2. Analisis data
BC KLU = 46,3 %
LOTENG = 62,7 %
23
BL KLU = 30,1 %
LOTENG = 39,7%
BG KLU = 31,3 %
LOTENG = 37,7 %
BBW KLU = 32,1 %
LOTENG = 34,7 %
IP KLU = 15 %
LOTENG = 25 %
JO KLU = -1,2 %
LOTENG = 2%
PAM KLU = 14,2 %
LOTENG = 28 %
4.5.3. Pembahasan
Konsistensi tanah merupakan menunjukkan daya kohesi butir-butir tanah
atau gaya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain . Hal ini di tunjukan oleh daya
tahan tanah terhadap gaya yang akan merunah bentuk misalnya pencangkulan ,
pembajakan dan lain sebagainya .
Batas cair dalam konsistensi tanah menentukan kemampuan tanah dalam
menahan air . Bia harkat semakin tinggi , maka tanah tersebut aka tanah terhadap
tekanan yang ada di luar dan akan tetap berada pada konsisi alaminya . Batas lekat
menentukannkadar air dimanatanah mulai tidak daoat melekat pada benda lain . Bila
kadar air lebih rendah di bnading batas lekat maka tanah tidak dapat melekat begitu
juga sebaliknya . Batas gulung dalam konsistensi tanah menentukan kadar air di mana
tanah sudah tidak dapat di gulung lagi . Batas berubah warna menentukan tanah yang
telah mencapai batas gulungmasih terus dapat kehilangan air sehingga lambat laun
menjadi kering dan pada suatu ketika tanah berwarna lebih terang .
Berdasarkan perhitungan di peroleh Indeks Plastisitas sebesar 13,3% .
Indeks plastisitas merupakan seisih anatara BC degan BG . Selisih ini menentukan
derajat keteguhan tanah . Jangka Olah adalah jangka atau rentang antara mudah atau
tidaknya tanah untuk di olah dengan penambahan air sampai mudah atau sulitnya
tanah di rombak atau di bongkar . Jangka olah menunjukkan besarnya perbedaan
kandungan air pada batas lekat dan bats gulung tanah dengan jangka olah yang rndah
merupakan tanah yang sukar di olah dari pada tanah yang memiliki jangka olah tinggi
. Persediaan air maksimum (PAM) adalaha rentaan antara batas cair sampai
batas berubah warna . Semakin kecil rentannya maka tanah akan semakin kecil pula
dalam menyimpan air yang bisa di gunakan tanaman . berdasarkan perhitugan di
24
peroleh persediaan air maksimum (PAM) sebesar 12,32% . Dari data di atas
membuktikan bahwa air yang tersedia bagi tanaman pada tanahKLU sangat rendah.
4.6.2. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan profil tanah pada tanah inceptisol dilahan percobaan
UNRAM Narmada terdapat 5 Horizone dengan kedalaman tanah 90 cm. Horizone
merupakan lapisan tanah atau bahan tanah yang kurang lebih sejajar dengan
permukaan tanah dan berbeda dengan lapisan disebelah atas ataupun bawahnya yang
secaa genetic ada kaitannya. Horizon tanah terbentuk karna proses perkembangan
tanah.Lapisan horizone 1 memiliki ketebalan 1-14 cm dan terdapat pada lapisan atas
.Pada lapisan 1 , lapisan ini kaya akan bahan-bahan organic , hmus dan
menjadikannya lapisan paling subur sehingga sangat cocokuntuk pertumbuhan
tanaman dan kandungan batuan pada lapisan 1 sangat sedikit. Horizon ke 2 memiliki
ketebalan 15-20 cm dan terdapat di lapisan lapisa tanah tengah tepat di bagian bawah
lapisan 1. Pada lapisan ke 2 ini terbentuk dari campuran pelapukan dan sisa material
lapisan 1 dengan kandungn bantuan sebanyak 3. Horizone ke 3 memiliki ketebalan
21-35 cm dan terdapat di lapisan tanah tengah teat di bagian bawah lapisan ke 2. Pada
lapisan ke 3 ini juga terbenuk karna cumpuran pelapuka dan sisa mineral dari lapisan
25
1 dan 2 hanya saja lapisan ke 3 ini memiliki kandungan bantuan lebih besar di
banding lapisan ke 2 yaitu 4 kandungan batuan.Pada horizone ke 4 memiliki
ketebalan horizone 36-48cm dan terdapat di lapisan tanah bawah. Pada lapisan ke 4
ini terdapat batuan yang belum melapuk dan sebagaian sudah dalam proses pelapukan
dan memiliki kandungan batuan yakni 5. Horizone ke 5 memiliki ketebalan 4 9->50
dan terdapat pada lapisan batuan induk yang dimana horizone ini teriri dari banyak
batuan . Batuan pada lapisan ini mudah pecah tapi sangat sulit di tembus oleh akar-
akar tanaman dan kandungan batuan pada lapisan ini paling banyak di antara lapisan
lapisan yang lain yakni 6.
Kelas tekstur lapisan 1 adalah liat ( c ) dan memiliki persen praksi pasir
sebanyak 8,5% , debu 37,6% dan liat 52,4%.Sehingga tanah yang kelas teksturnya
seperti ini coc untuk tanaman.Pada lapisan ke 2 kelas teksturnya adalah lempung ( L)
dengan praksi pasir sebanyak 45% , debu 35% dan liat 20%. Kelas tekstur pada lapisan
ke 3 adalah lempug dan memiliki persen praksi pasir 40% , debu 35% dan liat 24%.
Kelas tekstur ini masih bisa di tumbuhi tanaman karna akar masih banyak masuk .
Pada lapisan ke 4 kelas teksturnya adalah pasir berlempung (LS) yang memiliki praksi
persen pasir 75% , debu 20% dan liat 5%. Kelas tekstur lapisan ke 5 adalah pasir (s)
yang memiliki praksi persen pasir 93% , debu 3% dan liat 2%.Pada lapisan ini
tanaman yang bisa tumbuh adalah kelapa dan kulkus.
Struktur tanah pada lapisan satu adalah padat karna memngandung sedikit
batuan ,selain itu pada lapisan in terdapat banyak kandungan organic dan humua yang
baik bagi tanaman serta memilki kelas tekstur liat (c).Pada struktur tanah lapisan ke 2
ini adalah remah.Remah merupakan struktur tanah yang baik bagi tanaman , selain itu
, kandungan batuannya sedikit.Struktur tanah pada lapisan ke 3 adalah granula selain
itu pada lapisan tanah ke 4 dan5 adalah granula. Tanah granula juga baik bagi
tanaman.
Kemasan Ph tanah pada semua lapisan horizon sama , dari lapisan 1-5 yaitu 6
dan PH ini bersifat masam.Hal ini di sebabkan karna lapisan- lapisan ini mengandung
bahan organic yang cukup tinggi pada permukaan tanah yang tercampur dengan bahan
mineral tanah dan mengalami penguraian oleh makroba yang mengakibatkan
tebentuknya asam sulfida dan asam nitrat. Sedangkan untk warna tanah pada lapisan 1
adalah 10 YR 3/2 yang artinya 10YR= Hue , Value=3,Charoma=2 mengandung warna
tanah 7,5YR 4/4 ( Coklat) artinya hue=7,5 , velue=4 , charoma=4 yang keseluruhan
warna tanah coklat. Pada lapisan ke 3 warna tanah 10YR 3/6 ( merah ke coklatan )
26
artinya hue=10YR ,velue=3 , charoma =6 yang secara keseluruhan warna tanah merah
kecolatan.Pada lapisan ke 4 warna tanah adalah 103/4 ( merah agak terang) yang
artinya 10YR ,velue=4 , charoma=3 yang secara keseluruhan wrna tanah adalah merah
agak terang. Pada lapisan ke 5 warna tanah adalah 10YR 6/6 terang putih yang artinya
hue=10ye ,value=6 , charoma=6 yang scara keseluruhan tanah adalah terang putih
kemerahan.
Warna tanah pada setiap lapisan berbeda-beda karna terdapatnya perbedaan
kandungan bahan organic. Jika tanah mengandung bahan organic maka warna tanah
gelap.Pada lapisan 1 warna tanah gelap , kandungan bahan organic tinggi sehingga
tanaman bisa tumbuh.Pada lapisan ke 2 warna tanah coklat agak gelap , jadi
kandungan pada lapisan ini cukup tinggi. Pada lapisa ke 3 warna tanah merah
kecoklatan , sedikit gelap artinya kandungan bahan organic pada lapisan ini sedikit .
Pada lapisan ke 4 warna tanah merah agak terang , lapisan ini tidak mengandung
bahan organic dan tanaman tidak bisa tumbuh pada tanah ini.Pada lapisan ke 5 warna
tanah terang putih kemerahan , lapisan ini tidak mngandung bahan organic.
Jeluk perakaran adalah kedalaman tanah yang dapat di jangkau akar secara
aktif. Jadi pada lapisan 1 terdapat banyak akar tanaman artinya pada lapisan ini jeluk
mempan perakaran dapat menjangkau tanah lapisan 1.Selain itu pada lapisan ini akar
tanaman juga akan tumbuh subur atau berkembang karna lapisan ini kandungan bahan
organic tinggi.Pada lapisan ke 2 ini akar tanaman masih banyak , yaitu artinya pada
lapisan ke 2 masih bisa di jangkau oleh akar tanaman.Pada lapisan ke 3 akar tanaman
ada sedikit , walaupun begitu akar anama masih bisa menjangkaunya.Pada lapisan ke
4 dan ke 5 tidak terdapat akar tanaman.Itu artinya akar tanaman hanya bisa
menjangkau pada lapisan 1-3 , sedankan pada lapisan ke 4 dan 5 tiak dapat di jangkau
oleh akar tanaman karna terdapat banyak batuan yang tidak dapat di tembus oleh akar,
selain bahan organicnya juga tidak ada kara itu akar tanaman tidak bisa berkembang.
Adapun tanaman-tanaman yang tumbuh pada lahan prcobaan UNRAM yakni ,
padi, jambu, papaya, talas ,kelapa, mangga ,paku, palem ,nangka dan berbagai macam
rumput.Pada tanah Narmada ini mengandung banyak air sehingga tanaman-tanaman
tersebut bisa tumbuh dan berkembang.Oleh karna itu penting melakukan pengamatan
atau praktikum ini, karna akan banyak mamfaatnya untuk bidang pertanian terutama
untuk pertubuhan dan perkembangan tanaman . Selain itu dapat kita ketahui
kandungan tanah tersebut seperti kandungan kadar lengas , warna tanah , tekstur ,
truktur tanah dan warna tanah.Karna itu semua penting bagi tanaman.
27
BAB V. PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Dari praktikum yang dilakukan dapat diambil kesimpulan :
1. Cara menetapkan kadar lengas contoh tanah kering udara antara lain, metode
gravimetris,metode tensiometer, dan metode kalsium.
2. Metode gravimetris adalah metode yang digunakan untuk menghitung selisih berat
lengas tanah sebelum dan setelah dikeringkan. Metode inilah yang di gunakan dalam
praktikum.
3. Metode tensiometer adalah metode yang mengkalibrasikan antara ketinggian air
raksa dalam kelemahannya yang terdesak oleh air dalam tanah dengan kurva
standard.
4. Metode kalsium kandungan lengas yang terukur yang dimana tekanan yang dicatat
oleh manometer akibat desakan gas hasil reaksi antara bahan karbit dengan air tanah.
5. Kadar lengas di setiap tempat berbeda-beda karena beberapa faktor antara lain,
kandungan bahan induk dan bahan organic, kondisi iklim, dan kondisi topografi
tanah.
6. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada praktikum tekstur tanah ini, maka
dapat kami simpulkan bahwa sampel tanah Lombok Tengah memiliki
persentase pasir 16,67%, debu 33,33%, dan liat 50%, sehingga jenis tanah ini
termasuk dalam tekstur lempung. Pada sampel tanah KLU memiliki persentase
pasir 66,7%, debu 18%, dan liat 18% sehingga tanah jenis ini termasuk
kedalam tekstur tanah Lempung Berpasir.
7. Berdasarkan hasil yang telah dieroleh pada praktikum Kemasaman Tanah (pH
Tanah) ini, makan dapat diketahui bahwa pH pada sampel tanah Lombok
Tengah adalah 7 yakni netral, sedangkan pH pada sampel tanah KLU adalah 6,
yakni sedikit masam.
8. Didapatkan BJ KLU = 12,26 , BJ loteng = 11,5. Kerapatan butir tanah KLu lebih
besar dibandingkan Lombok tengah. Yang artinya tanah dilombok tengah lebih
banyak mengandung bahan organic dibandingkan tanah didaerah KLU.
9. Didapatkan BV KLU = 3,5 , BV loteng = 2,17. Kerapatan massa tanah KLU juga
lebih besar dibandingkan Lombok tengah. Artinya bahwa tanah Lombok tengah lebih
bisa mengikat air di dalam tanah dibandingkan dengan tanah dari KLU.
28
10. Porositas daerah Lombok tengah memiliki persentase lebih tinggi dibandingkan
KLU. Sehingga banyak tanah di lombok tengah termasuk remah, walaupun pada
kenyataannya Lombok tengah didominasi dengan tanah liat.
11. Batas cair tanah KLU lebih rendah dari tana Loteng . BC tanah KLU sebesar
44,81% dan tanah Loteng sebesar 55,08%
12. Kandungan air pada setiap batas lekat , batas cair, batas gulung , dan batas
berubah warna berbeda-beda
13. Harkat angka atterberg terendah terdapat pada batas lekat tanah Loteng
sebesar 19,75%
14. Harkat angka atterberg tertinggi terdapat pada batas cair tanah Loteng sebesar
54,1 %.
15. 1.Horizon mempunyai 5 lapisan dengan kedalaman sampel tanah 90cm dan
ketebalan setiap horizon berdeda-beda.
16. 2.Kelas tekstur pada lapisan 1 adalah liat dan mempunyai psersen praksi pasir
8,5% ,debu 37,6% dan liat 52,4%. Lapisan 2 dan memiliki kelas tekstur ang
sama yaitu lempung tetapi mempunyai % praksi pasir, deb dan liat berbeda-
beda . Pada lapisan ke 4 memiliki kelas tekstur pasir berlempung sedangkan
pada lapisan ke 5 kelas teksturnya pasir dan memiliki % praksi pasir , debu
dan liatberbeda-beda.
17. 3.Struktur tanah pada lapisan 1 adalah remah sedangkan pada lapisan 2,3,4
dan 5 adalah granula.
18. 4.Kemasan tanah pada setiap lapisan yakni 6.
19. 5.Warna tanah pada setiaplapian berbeda-beda.Dari lapian 1-5 yaitu warna
tanah dari gelap ke terang.Gelap artinya mengandung banyak bahan organic
20. 6.Jeluk perakaran bisa menjangkau pada lapisan 1-3 , sedangkan pada lapsan
ke 4 dan 5 tidak bisa karna banyaknya batuan , selain itu tidak terdapat
kandungan bahan organic yang membantu pertumbuhan perakaran.
21. 7.Tanaman yang bisa tumbuh di lahan antara lain padi,kelapa, pisang, mangga,
nangka , jambu, talas, papaya , palem dan paku.
22. 8.Tanah pada lahan percobaan ini tidak mengandung bahan organic tetapi
mengandung banya air.
29
5.2. Saran
1. Sangat penting mengetahui kadar lengas tanah karena pengaruhnya yang besar
terhadap pertanian. Oleh karena itu kita harus meningkatkan kemampuan kita
mengenai kadar lengas ini serta cara penetapannya dengan baik. Hal ini akan
membantu para petani untuk memajukan pertanian Indonesia melalui kita
sebagai mahasiswa penyuluh.
2. Setiap jenis tanah dijaga unsur-unsur haranya dengan cara selalu mengadakan
pemeliharaan tanah dan tanaman sehingga bisa didapatkan produksi tanah
yang baik. Sebaiknya dalam memilih lahan untuk mengolah pertanian harus
memperhatikan masalah tekstur tanah. Sebab dengan melihat tekstur tanah,
kita dapat mengetahui kandungan bahan organik yang sesuai dengan
tumbuhan serta kemampuannya untuk menyimpan air.
3. Dalam memilih tanah yang sesuai bagi tanaman, petani harus memilih struktur
tanah yang stabil dengan pori-poriyang sesuai, pori mikro yang terisi air, dan
pori makro yang terisi udara.
4. Mengetahui pH tanah itu perlu, karena setiap tanah memiliki jenis pH yang
berbeda. Dengan mengetahui pH tanah, kita dapat menentukan jenis komoditi
yang cocok sebagai bahan tanam pada lahan tersebut agar hasil dapat
maksimal.
5. Sebaiknya petani harus mengetahui dan memahami konsistensi tanah agar
petani tau jumlah air dan oksigen yang di perlukan tanaman untuk tumbuh
dengan baik.
6. Sangat penting untuk melakukan praktikum ini karna kita dapat mengetahui
banyak hal mengenai mulai dari kadar lengas tanah, struktur , teksur ,Ph dan
warna tanah untuk membantu para petani agar pertanin mju.Jadi perannya
sangat penting di ladang pertanian selain bisa memilih dan mengelola tanah
dengan baik juga membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman
sehingga meningkatkan produksi pertanian.
30
DAFTAR PUSTAKA
Ali Hanafiah, Kemas. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta; CV Raja Grafindo
Persada.
Asmiwarh.2010. Analisis kadar lengas tanah dengan metode Gips pada pertumbuhan
tanaman cabai. Jurnal teknologi Pertanian Andalas.vol.14. .
Asmiwarti. 2010. Analisa Kadar Lengas Tanah dengan Metode Gips pada
Pertumbuhan Tanaman Cabai. Jurnal Teknologi Pertanian Andalas. Vol. 14.
Buckmandan Brady, 2006. Batuan Pembentuk Tanah. Jakarta ; CV Rajawali.
Hakim, N., M. Yusuf Nyapka, A.M. Lubis,dkk. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah.
Lampung; Universitas Lampung.
Karta Saputra, Mulyani Sutedjo. 1997. Pengantar Ilmu Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.
Masganti,T. 2002. Metode Pengukuran Kadar Air Tanah Gambut. Jurnal Tanah dan
Air I : 42-48.
Mawardi,M. 2011. Tanah, Air, Tanaman Asas Irigasi dan Konservasi Air. Bursa
Ilmu. Yogyakarta.
31
Pairunan. 2010. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri
Indonesia Timur.
Sugeng, P. 2013. Pengukuran pH, Bahan Organik, KTK dan KB. Jurusan
TanahFakultas Pertanian Universitas Beawijaya. Malang.
Tim asisten .2010 . Penentu dasar-dasar ilmu tanah .Jurusan ilmu tanah Fakultas
Pertanian Universitas Hasanudin.Makasar.
32