Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PERTANIAN TERPADU

OLEH :
AGUSTINA FRONIKA PURBA
201454211023

AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
2016

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia
yang diberikan Penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum terpadu ini.
Adapun laporan praktikum ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan praktikum ini.
Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Diana Sri Susanti,S.P.,M.P selaku dosen mata kuliah Budidaya Tanaman Sayuran
dan Buah.
2. Ibu Rosmala Widjiastuti,S.P.,M.P selaku dosen mata kuliah Budidaya Tanaman
Serealia.
3. Ibu Yosefina Mangera,S.Si.,M.Sc selaku dosen mata kuliah Kesuburan Tanah dan
Pemupukan
4. Bapak Riza Fachrizal,S.P.,M.P selaku dosen mata kuliah Ilmu Usaha Tani
5. Bapak Nikolaus Mala,S.P selaku dosen mata kuliah Evaluasi dan Pengembangan Lahan
dan mata kuliah Teknik Konservasi Lahan Pertanian
6. Orang tua tercinta yang telah memberi dukungan dan doa
7. Teman-teman yang telah membantu menyelesaikan laporan ini
Penulis meyadari bahwa laporan ini belum tersusun dengan baik jika dilihat dari
sistematika maupun isinya, untuk ini penulis mengharapkan kritik dan saran dari kaka asisten
praktikum maupun dari pembaca, sehingga untuk selanjutnya penulis dapat menyusun laporan
yang lainnya dengan benar. Terima kasih

Merauke, Agustus 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 15
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 2
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 2
1.2 Tujuan Praktikum .............................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3
2.1 Evaluasi dan Pengembangan lahan Pertanian ................................................... 3
2.2 Konservasi Lahan Pertanian .............................................................................. 3
2.3 Kesuburan Tanah dan Pemupukan .................................................................... 4
2.4 Budidaya Tanaman Serealia .............................................................................. 4
2.5 Budidaya Tanaman Sayur dan Buah ................................................................. 4
2.6 Ilmu Usaha Tani ................................................................................................ 5
BAB III METODOLOGI .................................................................................................... 7
3.1 Waktu dan Tempat ............................................................................................ 7
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................................. 7
3.3 Metode Pelaksanaan .......................................................................................... 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 8
4.1 Hasil .................................................................................................................. 8
4.2 Pembahasan ....................................................................................................... 10
BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 13
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 13
5.2 Saran .................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian terpadu pada hakekatnya adalah memanfaatkan seluruh potensi energi sehingga
dapat dipanen secara seimbang. Pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa
tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses
produksi. Dengan pertanian terpadu ada pengikatan bahan organik di dalam tanah dan penyerapan
karbon lebih rendah dibanding pertanian konvensional yang pakai pupuk nitrogen dan sebagainya.
Agar proses pemanfaatan tersebut dapat terjadi secara efektif dan efisien, maka sebaiknya produksi
pertanian terpadu berada dalam suatu kawasan. Pada kawasan tersebut sebaiknya terdapat sektor
produksi tanaman, peternakan maupun perikanan. Keberadaan sektor-sektor ini akan
mengakibatkan kawasan tersebut memiliki ekosistem yang lengkap dan seluruh komponen
produksi tidak akan menjadi limbah karena pasti akan dimanfaatkan oleh komponen lainnya.
Disamping akan terjadi peningkatan hasil produksi dan penekanan biaya produksi sehingga
efektivitas dan efisiensi produksi akan tercapai.
Selain hemat energi, keunggulan lain dari pertanian terpadu adalah petani akan memiiki
beragam sumber penghasilan. Sistem Pertanian terpadu memperhatikan diversifikasi tanaman dan
polikultur. Seorang petani bisa menanam padi dan bisa juga beternak kambing atau ayam dan
menanam sayuran. Kotoran yang dihasilkan oleh ternak dapat digunakan sebagai pupuk sehingga
petani tidak perlu membeli pupuk lagi. Jika panen gagal, petani masih bisa mengandalkan daging
atau telur ayam, atau bahkan menjual kambing untuk mendapatkan penghasilan.
Konsep sistem pertanian terpadu adalah mengkombinasikan berbagai macam spesies
tanaman dan hewan dan penerapan beraneka ragam teknik untuk menciptakan kondisi yang cocok
untuk melindungi lingkungan juga membantu petani menjaga produktivitas lahan mereka dan
meningkatkan pendapatan mereka dengan adanya diversifikasi usaha tani. Sistem pertanian
terpadu yaitu meliputi pengelolaan tanaman, hama, tanah, nutrisi, air, peternakan serta pemasaran
terpadu yang diharapkan akan jadi solusi alternatif bagi peningkatan produktivitas lahan serta
mampu meningkatkan pendapatan petani.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari laporan praktikum ini adalah supaya mahasiswa/i tahu bagaimana sistem
pertanian terpadu di Kurik 6 dan bagaimana kita bisa mengaplikasikannya.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Evaluasi dan Pengembangan Lahan Pertanian

Evaluasi lahan merupakan proses penilaian potensi lahan untuk bermacam-macam


alternatif penggunaan. Evaluasi kesesuaian lahan sangat fleksibel, tergantung pada keperluan
kondisi wilayah yang hendak dievaluasi. Usaha-usaha perbaikan yang dilakukan terhadap lahan
akan memberikan gambaran tentang penggunaan lahan secara optimal guna meningkatkan
produktivitas lahan khususnya evaluasi lahan terhadap pembudidayaan tanaman duku (Abdullah,
1993). Evaluasi lahan umumnya merupakan kegiatan lanjutan dari survei dan pemetaan tanah atau
sumber daya lahan lainnya, melalui pendekatan interpretasi data tanah serta fisik lingkungan untuk
suatu tujuan penggunaan tertentu.Sejalan dengan dibedakannya macam dan tingkat pemetaan
tanah, maka dalam evaluasi lahan juga dibedakan menurut ketersediaan data hasil survei dan
pemetaan tanah atau survei sumber daya lahan lainnya, sesuai dengan tingkat dan skala
pemetaannya.

Tujuan dari evaluasi lahan adalah untuk menentukan nilai suatu lahan untuk tujuan
tertentu.Usaha ini dapat dikatakan melakukan usaha klasifikasi teknis suatu daerah (Sinulingga,
2003).

2.2 Konservasi Lahan Pertanian


Konservasi mengacu kepada pengertian pengelolaan penggunaan biosfer oleh manusia
sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat lestari tertinggi bagi generasi sekarang, sementara
itu mempertahankan potensinya untuk memenuhi kebutuhan aspirasi generasi mendatang (Hanson
dan Manuel, 1987).
Pada dasarnya usahatani konservasi merupakan suatu paket teknologi usahatani yang
bertujuan meningkatkan produksi dan pendapatan petani, serta melestarikan sumberdaya tanah dan
air pada DAS kritis (Saragih, 1996).
Menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu bentuk evolusi kultural dimana pada
saat dulu, upaya konservasi lebih buruk daripada saat sekarang. Konservasi juga dapat dipandang
dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba

3
mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi
merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.
2.3 Kesuburan Tanah da Pemupukan
Dalam proses pertanian untuk membantu menyuburkan tanah dan tanaman diperlukan
adanya pemupukan. Pupuk yang digunakan terdiri dari dua macam pupuk organik dan anorganik.
Pupuk organik adalah pupuk yang memanfaatkan sampah daun, kotoran hewan dan seresah.
Sedangkan pupuk anorganik yaitu pupuk yang sengaja dibuat di pabrik seperti Urea, KCl, SP-36,
dan lain-lain. Pemupukan dilakukan sesuai kondisi tanaman dan tanah. Ketika tanaman
kekurangan suatu unsur maka dilakukan pemupukan. Selain pupuk tanaman juga memerlukan
perawatan intensif seperti pengairan, pembajakan untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
Pupuk adalah suatu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat fisik, kimia atau biologi
tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman. Dalam pengertian yang khusus,
pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih hara tanaman.Berbicara tentang
tanaman tidak akan lepas dari masalah pupuk. Dalam pertanian modern, penggunaan materi yang
berupa pupuk adalah mutlak untuk memacu tingkat produksi tanaman yang diharapkan.Seperti
telah diketahui bersama bahwa pupuk yang diproduksi dan beredar dipasaran sangatlah beragam,
baik dalam hal jenis, bentuk, ukuran, maupun kemasannya.
2.4 Budidaya Tanaman Serealia
Tanaman serealia meliputi tanaman padi, jagung dan gandum serta tanaman penghasil bulir
lainnya. Tanaman serealia umumnya merupakan tanaman penghasil makanan pokok di dunia,
karenanya program pemuliaan tanaman telah intensif dilakukan.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia setelah jagung dan
gandum. Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk
dunia. Negara produsen padi terkemuka adalah RR Tiongkok, India, dan Indonesia. Namun hanya
sebagian kecil produksi padi dunia yang diperdagangkan antarnegara. Thailand merupakan
pengekspor padi utama. Indonesia merupakan pengimpor padi terbesar dunia.
2. 5 Budidaya Tanaman Sayur dan Buah
Pada umumnya tanaman hortikultura merupakan komoditas yang memiliki prospektif yang
sangat baik untuk dikembangkan, karena memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi khususnya
bagi para petani. Tanaman Hortikultura diataranya yaitu buah- buahan, obat-obatan, tanaman
hias serta sayur-sayuran sepertu sawi.

4
Sayuran adalah bagian tanaman yang dikonsumsi beserta makanan utama. Bagian tanaman
yang dikonsumsi bisa bagian daun, akar, batang, dan buah muda. Budidaya secara alami akan
menghasilkan bahan pangan tergolong tidak menarik dari sisi permormance. Seperti yang
diutarakan Ali Khomsan, Bahan pangan organik, terutama sayuran memang mempunyai
performance yang tidak menarik. Banyak yang berlubang dimakan ulat dan serangga. Namun dari
kualitas cita rasa, pangan organik memang lebih baik. Sayuran merupakan kelompok komoditas
pangan yang pada umumnya sangat banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran
mentah (lalapan) ataupun dengan cara dimasak terlebih dahulu.
Buah adalah bagian tanaman hasil perkawinan putik dan benangsari. Pada umumnya
bagian tanaman ini merupakan tempat biji. Dalam pengertian sehari-hari, buah diartikas sebagai
semua produk yang dikonsumsi sebagai pencuci mulut (desserts), misalnya mangga, pepaya,
pisang, dan sebagainya.
Sayuran dan buah-buahan mempunyai sifat fisik yang berbeda. Perbedaan tingkat
kematangan juga menyebabkan perbedaan sifat fisik. Sifat fisik buah dan sayur yang sering
diamati meliputi parameter antara lain : warna,aroma, rasa, bentuk, ukuran, dan kekerasan,
umumnya diamati secara subyektif.Komposisi setiap macam sayuran dan buah-buahan berbeda.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perbedaan varietas, keadaan cuaca tempat tumbuh,
pemeliharaan tanaman, dan kondisi penyimpanan. Sayuran dan buah-buahan mempunyai kadar air
yang tinggi yaitu sekitar 75-95%, umumnya rendah dalam rendah kadar protein dan lemak.
2.6 Ilmu Usaha Tani
Usahatani merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana seorang petani mengalokasikan
sumber daya yang secara efektif dan efisien untuk memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu
tertentu. Kegiatan usahatani merupakan kegiatan yang mengupayakan pengelolaan unsur-unsur
produksi, baik Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), maupun modal dengan
tujuan berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di bidang pertanian. Usahatani dilakukan oleh
petani guna untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya seperti memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Inti dari pertanian adalah usaha tani (farming) karena usaha tani menyangkut sekumpulan kegiatan
yang dilakukan dalam budidaya.
Dalam usahatani, terdapat perhitungan untuk memperoleh suatu keuntungan yang akan
diterima. Perhitungan tersebut seperti analisis biaya, pendapatan, BEP (Break Event Point), dan
R/C ratio. Perhitungan-perhitungan itu digunakan agar orang yang melakukan usahatani

5
mengetahui biaya-biaya apa saja yang dikeluarkan untuk usahatani, apakah biaya-biaya tersebut
melebihi atau memenuhi target keuntungan yang diinginkan. Peningkatan produksi harus
seimbang dengan laju pertumbuhan penduduk dapat dicapai melalui peningkatan pengelolaan
usaha tani secara intensif.

6
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 28 April 2016 di kampung Kurik 6 Kabupaten
Merauke lahan milik bapak Adi Sutopo.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat tulis, handphone
(Perekam Suara, dokumentasi), dan kendaraan.
3.3 Metode Pelaksanakan
Metode yang digunakan, yaitu dengan wawancara langsung dengan bapak Adi Sutopo dan
melakukan survei langsung ke lahannya.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tahap perkenalan, pemaparan materi
dan tanya jawab

Penjelsana mengenai tanaman buah


dan tanaman tahunan

Beberapa jenis tanaman buah yang


ditanam

8
Penanaman menggunakan sistem
bertingkat

Tanaman kehutanan

Tanaman serealia yang telah


berproduksi

9
Salah satu tanaman penutup tanah
yang mempunyai nilai ekonomi

4.2 Pembahasan
Sistem pertanian yang coba diterapkan pada lahan milik bapak Adi Sutopo di kurik 6
dinamainya Lehisa dengan sistem rantai makanan, dimana kotoran ternak akan digunakan menjadi
pupuk tanaman kemudian seresa tanaman akan menjadi pakan ternak.
1. Evaluasi dan Pengembangan Lahan Pertanian
Lahan yang diusahakan merupakan lahan rawa lebak yang selama ini hanya dimanfaatkan
sebagai lahan persawahan, oleh pak Adi beliau menganalisis faktor-faktor pembatas apa saja
yang dapat diatasi agar beliau dapat mengalih fungsikan lahan tersebut dari lahan persawahan
menjadi perkebunan kelengkeng yang tentunya mempunyai nilai jual yang lebih tinggi,
beberapa faktor pembatas yang ada diantaranya kemasaman tanah, dan banjir.
Beberapa teknik yang coba diterapkan untuk mengatasi beberapa faktor pembatas antara
lain dengan menggunakan sistem pertabnian bertingkat atau yang disebut pertanian berstrata,
dengan teknik ini tanah yang berada dibawah diangkat keatas sehingga membentuk suatu
gundukan tanah, dengan cara seperti ini kemasaman tanah dengan sendirinya akan berkurang
tanpa harus kita berikan pengapuran karena ketika hujan terjadi kemasaman tanah tadi akan
tercuci oleh air hujan.
Banjir, dengan sistem pertanian bertingkat ini dapat mengatasi dua masalah sekaligus,
salah satunya kemasaman tanah, kemudian yang berikutnya juga dapat mengatasi masalah
banjir, karena terjadi peninggian muka tanah, disamping itu bagian lahan yang telah digali
tadi akan membentuk parit yang dapat menampung air hujan sehingga dapat mengurangi
banjir.
2. Konservasi Lahan Pertanian
Lahan pertanian yang diusahakan merupakan lahan pertanian yang coba diatasi masalah
faktor pembatasnya. Dalam mengatasi faktor pembatas pada lahan pertanian perlu untuk

10
memperhatikan tindakan konservasi sehingga lahan tersebut dapat digunakan secara
berkelanjutan. Beberapa upaya yang coba diterapkan adalah seperti melakukan penanaman
dengan sistem bertingkat, dengan sistem ini kemasaman tanah dapat dikendalaikan karena
akan tercuci oleh air sehingga kemasaman pH tanah dapat ditekan, namun dampak dari
penerapan sistem ini dapat menyebabkan erosi yang dapat mengikis permukaan tanah, untuk
mengatasi permasalahan yang muncul maka pada daerah lereng dari sistem pertanian
bertingkat ini ditanami oleh beberapa komoditas tanaman serealia dan sayuran sehingga dapat
mengurangi dampak dari erosi tadi. Kemudian usaha konservasi yang berikutnya dilakukan
adalah dengan penggunaan pupuk organik, sudah kita ketahui bersama bahwa penggunaan
pupuk organik yang berkelanjutan akan berdampak baik bagi tanah dan mikroorganisme yang
ada dilahan tersebut sehingga lahan tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan dan juga
dapat mencegah degradasi lahan.
3. Kesuburan Tanah dan Pemupukan
Berdasarkan pengamatan kami, kesuburan tanah pada lahan yang diusahakan oleh pak Adi
masih kurang subur hal ini dapat dilihat dari tanaman idikator yang ditanaman, jagung yang
ditanaman masih terlihat kerdil dan daunnya berwarna hijau muda hampir kuning ini
menandakan tanaman tersebut kekurangan unsur hara. Pemupukan yang digunakan hanya
menggunakan pupuk organik, kurangnya kesuburan tanah pada lahan tersebut diperkirakan
karena belum terdekomposisinya pupuk organik yang telah diberikan dan keasaman tanah
yang masih tinggi.
4. Budidaya Tanaman Serealia
Sama halnya dengan tanaman sayuran, disini tanaman serealiapun tidak dibudidayakan
secara intensif, tanaman serealia disini tidak hanya digunakan untuk tanaman traping namun
juga digunakan sebagai tanaman indikator untuk mengetahui kualitas dari tanah pada lahan
tersebut. Tanaman serealia yang ditanaman adalah jagung dan sorgum, dan direncanakan juga
akan ditanam padi rawa.
5. Budidaya Tanaman Sayur dan Buah
Tanaman sayuran yang dibudidayakan oleh bapak Adi di kurik 6 seperti terong dan lain-
lain ternyata hanya dibudidayakan sebagai tanaman traping atau tanaman pelindung bagi
tanaman utama, sehingga dengan penanaman seperti ini dapat mengurangi serangan hama
untuk tanaman utama. Kemudian komoditas buah-buahhan yang di budidayakan adalah

11
kelengkeng, apel india, srikaya jumbo, buah naga, dan lain-lain. Semua tanaman
dibudidayakan secara organik, dengan memanfaatkan limbah dari tanaman dan ditambah
dengan kotoran ternak untuk dijadikan pupuk bagi tanaman itu sendiri. Namun ada satu
masalah yang kami temukan dilapangan bahwa tanaman buah naga yang ditanam tidak
berbuah, setelah kami analisis ternyata terdapat kesalahan dalam lokasi penanamannya,
karena tanaman buah naga ditanaman dibawah pohon gamalina yang mengakibatkan tanaman
buah naga tidak mendapatnya penyinaran sinar matahari dengan intensif sehingga
menghambat pembungaan dari tanaman tersebut.
6. Ilmu Usaha Tani
Peluang usaha pertanian yang coba ditekuni oleh pak Adi masih sangat besar, hal ini
dikarenankan komoditas-komiditas yang diusahakan selama ini didatangkan dari daerah
diluar pulau papua, hal ini cukup mempengaruhi kualitas dan harga dari komoditas tersebut.
Dengan pembudidayaan tanaman buah dikurik 6 ini dapat menekan biaya produksi sehingga
dapat berpengaruh terhadap harga dari komoditas tersebut, disamping itu kualitas komoditas
tersebut dijamin akan lebih baik dibandingkan dengan yang didatangkan dari luar papua jika
dilakukan pemanenan dan penanganan paska panen yang baik.
Analisis usaha tani, dari hasil pembicaraan dan pengamatan saya, saya melihat bahwa
modal pokok yang dikeluarkan hanya pada tahap awal karena untuk kebutuhan pupuk
disediakan langsung oleh komoditas lain yang diusahakan dengan kata lain setiap komoditas
saling bergantung satu sama lain. Tentunya ini juga merupakan salah satu faktor yang dapat
menekan biaya produksi.

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dengan menggunakan sistem pertanian terpadu ini dapat menekan biaya produksi sehingga
nantinya harga komoditas yang diusahakan dapat lebih murah dari komoditas yang di datangkan
dari luar Papua, kemudian dengan tidak digunakannya pupuk anorganik pada lahan tersebut
kemungkinan untuk terjadi degradasi lahan sangat kecil yang memungkinkan untuk
memperpanjang usia penggunaan lahan tersebut.
5.2 Saran
Pelaksanaan praktikum ini sangat baik dan sangat bermanfaat bagi kami, namun ada beberapa
hal yang kiranya dapat diperhatikan pada praktikum selanjutnya diantaranya masalah waktu,
mengingat tempat praktikum yang jauh sehingga kita perlu berangkat lebih pagi agar lebih banyak
ilmu yang dapat kami ambil dari lokasi praktikum tersebut, karena dengan waktu yang singkat
ketika dilakukan pengataman terkesan terburu-buru.

13
DAFTAR PUSTAKA
http://guardiancommunity.blogspot.co.id/2013/12/laporan-praktikum-sistem-pertanian.html
diakses pada tanggal 17 Agustus 2016
http://makalah4all.wap.sh/Data/Kumpulan+makalah+pertanian/__xtblog_entry/9605013-
laporan-evaluasi-lahan-laporan-evaluasi-lahan-smester-6-uniga?__xtblog_block_id=1
diakses pada tanggal 17 Agustus 2016
http://diandaningeyil.blogspot.co.id/2011/07/konservasi-lahan.html diakses pada tanggal 17
Agustus 2016
http://ikhsanuddinblog.blogspot.co.id/2012/06/laporan-kesuburan-tanah-dan-pemupukan.html
diakses pada tanggal 17 Agustus 2016
http://dokumen.tips/documents/serealia.html diakses pada tanggal 17 Agustus 2016
http://chaniarick.blogspot.co.id/2015/08/contoh-laporan-pratikum-budidaya.html diakses pada
tanggal 17 Agustus 2016
http://ciciliapardede13.blogspot.co.id/2014/06/laporan-praktikum-budidaya-tanaman.html
diakses pada tanggal 17 Agustus 2016

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai