Nim : 5212414039
Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang system kemudi kendaraan
bermotor khususnya pada mobil.
Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah laju kendaraan sesuai dengan
yang diinginkan dengan cara membelokkan roda-roda depan.
Bila roda kemudi (steering wheel) diputar, steering mainshaft akan meneruskan
tenaga putarnya ke steering gear. Steering gear memperbesar tenaga putar ini
sehingga dihasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan
melalui steering linkage.
1. Recirculating ball
Cara kerjanya :
Pada waktu pengemudi memutar roda kemudi, poros utama yang dihubungkan
dengan roda kemudi langsung membelok. Di ujung poros utama kerja dari gigi
cacing dam mur pada bak roda gigi kemudi menambah tenaga dan memindahkan
gerak putar dari roda kemudi ke gerakan mundur maju lengan pitman ( pitman
arm ).
gambar Sistem kemudi jenis recirculating ball
Keuntungan :
1. Komponen gigi kemudi relative besar, dapat digunakan untuk kendaraan sedang,
mobil besar, dan kendaraan komersial.
2. Keausan relative kecil dan pemutaran roda kemudi relative ringan.
Kerugian :
1. Konstruksi rumit karena hubungan antara gigi sector dan gigi pinion tidak
langsung
2. Biaya perbaikan lebih mahal
Cara kerja :
Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun ikut berputar. Gerakan ini akan
menggerakkan rack dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke
lengan nakel pada roda-roda depan sehingga satu roda depan didorong, sedangkan
satu roda tertarik, hal ini menyebabkan roda-roda berputar pada arah yang sama.
Kemudi jenis rack and pinion jauh lebih efisien bagi pengemudi untuk
mengendalikan roda-roda depan. Pinion yang dihubungkan dengan poros utama
kemudi melalui poros intermediate, berkaitan denngan rack.
Keuntungan :
1. Konstruksi ringan dan sederhana
2. Persinggungan antara gigi pinion dan rack secara langsung
3. Pemindahan momen relatif lebih baik, sehingga lebih ringan
Kerugian :
1. Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang ukuran
kecil atau sedang.
2. Lebih cepat aus
3. Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan
KOMPONEN SISTEM KEMUDI
A. STEERING COULUMN
Steering column atau batang kemudi merupakan tempat poros utama. Steering
column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering
gear, dan column tube yang mengikat main shaft ke body. Ujung atas dari main
shaft dibuat meruncing dan bergerigi, dan roda kemudi diikatkan ditempat
tersebut dengan sebuah mur.
1. Model Collapsible
Kerugiannya adalah :
1. Mainsfatnya kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil penumpang atau
mobil ukuran kecil
2. Konstruksinya lebih rumit
Waktu Tabrakan
Dorongan badan pengemudi terhadap roda kemudi memutuskan pen-pen plastik
dan menyebabkan poros utama atas dan tabung batang kemudi terdorong maju,
sementara tabung-tabung atas dan bawah dihubungkan oleh bola-bola baja.
Tahanan meluncur bola-bola ini menyerap kekuatan dorong badan pengemudi.
Kerugiannya adalah :
Apabila berbenturan dengan keras, kemudian tidak dapat menyerap goncangan
sehingga keselamatan pengemudi relative kecil
B. STEERING GEAR
Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi dalam
waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan
momen agar kemudi menjadi ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi
yang disebut perbandingan steering gear, dan biasanya perbandingannya antara 18
sampai dengan 20 : 1.
Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin
ringan, tetapi jumlah putarannya akan bertambah banyak, untuk sudut belok yang
sama.
Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah
Gambar Recirculating ball
Sudut belok dan gear ratio Pada diagram dapat dilihat hubungan sudut putar sector
dengan gear ratio. Pada saat lurus atau sektor shaft berputar 2,5 ke kiri atau ke
kanan gear ratio masih tetap 19,5 : 1. Sedangkan pada saat belok dengan sudut
putar sektor 37 gear ratio menjadi besar yaitu 21,5 : 1. Oleh karena itu pada saat
membelok kemudi menjadi ringan.
Ada beberapa bentuk steering gear box, diantaranya :
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari
steering gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik dan turun, gerakan
roda kemudi harus diteruskan ke roda-roda depan dengan sangat tepat setiap saat.
Ada beberapa tipe steering linkage dan konstruksi joint yang dirancang untuk
tujuan tersebut. Bentuk yang tepat sangat mempengaruhi kestabilan
pengendaraan.
B. POWER STEERING
Demi menunjang kenyamanan berkendara, kini Power Steering merupakan
sebuah sarana yang semakin umum dijumpai pada sistem kemudi setiap mobil.
Jika dahulu seorang pengemudi membutuhkan tenaga ekstra untuk membelokan
kemudi, kini dengan keberadaan Power Steering pengemudi bahkan dapat
membelokan kemudi hanya dengan menggunakan satu tangan.
Seperti komponen lain pada umumnya, Power Steering pun membutuhkan
perawatan untuk menjaga kondisinya agar tetap dapat berfungsi dengan baik.
Namun tidak semua pengemudi memahami bahwa merawat Power Steering
diawali dari cara mengemudi yang benar. Kelalaian dalam menggunakannya dapat
memperpendek umur dan menyebabkan kerusakan. Gejala kerusakan yang tidak
segera ditangani pun harus ditebus dengan biaya perbaikan yang tidak sedikit.
Walaupun perawatan antara Power Steering mobil yang satu dengan lainnya tidak
jauh berbeda, namun ada pula perawatan spesifik yang perlu disesuaikan dengan
jenis Power Steering yang menunjang sistem kemudi mobil. Untuk itu pahami
terlebih dahulu perbedaannya. Sejauh ini ada 3 jenis Power Steering yang umum
digunakan, yaitu :
A. Power Steering Hidrolik
Power Steering jenis ini menggunakan pompa hidrolis berisi oli yang berfungsi
meningkatkan tenaga yang mendorong roda untuk membelok ke kiri atau ke
kanan saat pengemudi memutar setir. Power Steering Hidrolis adalah jenis Power
Steering yang paling banyak digunakan, dua diantaranya adalah Toyota Avanza
dan Daihatsu Xenia.