SKRIPSI
Oleh:
ARIE HAURA
NIM. 106046101597
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
Jakarta.
Arie Haura
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
mengatur umat manusia agar berkehidupan sesuai dengan fitrah- Nya, sebagai
khalifah di muka bumi adalah kewajiban kita untuk mengabdikan diri semata-mata
Alhamdulillah, puji syukur hanya kepada Allah swt., atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
(SDHI).
Salawat serta salam senantiasa tercurah kepada Junjungan kita Nabi besar
Muhammad saw yang telah memberikan petunjuk kepada umat manusia, dari zaman
hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat kesungguhan hati dan
kerja keras serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik langsung ataupun
tidak, sehingga membuat penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis haturkan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM., selaku Dekan
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.
vi
2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag. sebagai Ketua Jurusan Muamalat, Fakultas Syariah
dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Yang
3. Bapak Dr. Abdurrahman Dahlan, MA. dan Bapak Djaka Badranaya, ME. selaku
masukan dan dorongan sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.
Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan kritikan dari awal pengajuan judul hingga tahap akhir
penyelesaian skripsi
5. Kepada seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mentransfer ilmunya dengan ikhlas
kepada penulis. Semoga ilmu yang diberikan menjadi pemberat amal Bapak dan
7. Kedua orang tua penulis tercinta dan tersayang, Bapak Mochamad Hidayat dan
Mama Mariah, S.Ag., salam takzim penulis haturkan untuk keduanya yang telah
dengan sabar tanpa pamrih mendidik dan mengajarkan kepada penulis untuk
gigih menuntut ilmu di manapun dalam kondisi apapun, doa dan ridho keduanya
vii
adalah segalanya. Serta adik terbaik Muhammad Zakaria dengan tulus selalu
khususnya Diyanti, Hilda, Hosein, Yani, dan teman-teman PS B06 yang tidak
10. Keluarga besar di rumah kos Bapak dan Ibu Zulkifli Hasibuan, Enni, Mayang,
Liya, Nurul, Zume, Reni, Huda, Nisa, Yenni, Intan, dan Liah. Terima kasih atas
12. Rekan-rekan Lingkar Studi Ekonomi Syariah (LiSEnSi) 2009, Riza, Giska, Ali
kepengurusan 2008-2009.
14. Rekan-rekan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Ka Achmad Iqbal, Mba Yuni,
Ka Farizal, Ka Dedi, Ka Muis, Mba Dewi, Ka Izul, Ka Joko, dan Janu. Terima
viii
15. Adik-adik penulis Wulan, Riri, Isty, Dinda, Diba, Amel, Jajah, Ratna, Mila, Eva,
Alifa.
16. Seluruh pihak terkait yang telah membantu penulis, menyemangati dan
Akhirnya, penulis menghaturkan banyak terima kasih atas semua pihak yang
turut berperan dalam proses penyelesaian tugas akhir penulis. Semoga karya ini dapat
Penulis
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ v
x
B. Investasi pada Obligasi Syariah (Sukuk) ....................................... 23
1. Obilagsi .................................................................................. ` 23
2. Obligasi Syariah (Sukuk) .......................................................... 26
C. Pengelolaan Anggaran Negara ..................................................... 33
1. Pembiayaan Defisit Anggaran ................................................. 33
2. Pengelolaan Utang Negara ...................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
penduduk muslim terbesar pertama di dunia. Kaitannya dengan hal tersebut, kuota
haji Indonesia merupakan kuota terbesar di dunia. Calon haji Indonesia telah
Sampai dengan 21 April 2009 saja jumlah calon jamaah haji yang
mendaftar sebanyak 781.595 orang, terdiri dari calon jamaah haji reguler sebanyak
761.865 orang dan calon jamaah haji khusus sebanyak 19.730 orang.1
tersedia, tentunya seorang calon haji dalam suasana normal harus menunggu
sekitar tiga tahun atau lebih. Apabila calon jamaah haji telah membayar down
payment sebesar Rp 20 juta atau 3000 USD, maka uang tersebut akan mengendap
Departemen Agama sebesar Rp 15,273 triliun dan US$ 59,19 akan semakin besar
mengendap. Dalam persepsi pengelolaan keuangan, nilai uang akan tergerus oleh
1
Penempatan Dana Haji dan Dana Abadi Umat ke SBSN Lebih Aman, artikel diakses
pada 28 januari 2010 dari http://www.jurnalhaji.com.htm.
1
2
perbankan. Dana-dana tersebut hanya dijamin Rp 2 miliar oleh LPS. Bila kita
bandingkan dengan akumulasi dana haji per individu dan jumlah calon haji, angka
Rp 2 miliar tentu sangat kecil sekali. Dan akan sangat disayangkan apabila jumlah
dana haji yang mengendap cukup besar tanpa diputar di sektor yang produktif.
Indonesia secara bertahap akan ditarik oleh Departemen Agama. Dana ini
dialihkan dalam bentuk investasi sukuk negara (SBSN) dengan seri SDHI 2010.3
2
Sambutan Menteri Keuangan pada Acara Penandatanganan MoU antara Menteri
Keuangan dan Menteri Agama dalam rangka Penempatan Dana Haji dan DAU dalam SBSN,
artikel diakses pada 1 Februari 2010dari http://www.depkeu.go.id.htm.
3
Umi Kalsum dan Agus Dwi Darmawan, Depag Siap Tarik Dana Haji di 21 Bank,
artikel diakses pada 1 Februari 2010 dari http://www.bisnis.vivanews.com 2.htm.
3
Oleh karena itu instrumen sukuk menjadi salah satu prioritas. Dana Haji
atau Dana Abadi Umat merupakan salah satu potensi yang dapat digunakan untuk
tersebut kedalam bentuk tulisan (skripsi) dengan judul Pengelolaan Dana Haji
masih luas dan berdasarkan pada latar belakang tersebut, serta agar penelitian yang
dilakukan lebih terarah dan spesifik maka permasalahan dalam penelitian ini
dibatasi pada pengelolaan Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI) dalam anggaran
negara.
1. Bagaimana pengelolaan dana haji pada Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI)
4
Diakses dari http://www.depkeu.go.id.htm, pada tanggal 1 Februari 2010
4
Keuangan?
1. Tujuan Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, tujuan yang ingin dicapai oleh penulis
adalah:
2. Manfaat Penelitian
Indonesia (SDHI).
umumnya.
D. Metodologi Penelitian
1. Jenis penelitian
tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari
gejala tertentu.5
5
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Rajawali Press, 2002), h. 18.
6
2. Pendekatan Penelitian
yaitu melakukan pengumpulan data dan informasi melalui arsip, dokumen, serta
3. Jenis data
tentang Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI) berupa data, buku, tulisan,
6
Etty Rochaety, dkk., Metode Penelitian Bisnis, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007,
h. 13.
7
penempatan dana haji pada Sukuk Dana Haji Indonesia dari pihak yang
bersangkutan.
a. Analisis Kuantitatif
keuangan yaitu outstanding SBSN dan data keuangan lain yang telah
b. Analisis Kualitatif
kelebihan pengelolaan dana haji pada Sukuk Dana Haji Indonesia. Analisa
Kementrian Keuangan dan data-data berupa artikel, berita, dan lainnya yang
2007.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ani Khoironi (skripsi tahun 2008) mahasiswi
Syariah UIN Syraif Hidayatullah Jakarta dengan judul Akad Ijarah dan
Dalam penelitian tersebut dikemukakan bahwa aplikasi akad ijarah pada SBSN
terjadi pada saat SPV mengijarahkan hak manfaat asset yang telah dibelinya
pembagian imbalan yang telah disepakati antara pemerintah dan investor yang
ijarah terjadi pada saat investor meminta perseroan untuk mewakilkan dirinya
untuk menyewa jaringan listrik dan pada saat investor menyewakan hak
manfaat jaringan listrik pada perseroan sebagai emiten, jadi terdapat dua akad
Persamaan SBSN dan sukuk ijarah PLN III adalah merupakan bentuk investasi
efek syariah yang menggunakan dua akad yaitu akad ijarah dan akad wakalah
dalam transaksinya.
Perbedaan keduanya adalah ijarah yang dimiliki SBSN adalah akad sale and
lease beck dimana pemerintah memiliki hak penuh untuk membeli kembali hak
manfaat asset dari SPV, sedangkan sukuk PLN menggunakan akad ijarah murni
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nova Liza (skripsi tahun 2010), mahasiswi
Negara
oleh pemerintah Indonesia saat ini adalah Defisit Budget, sedangkan dalam
Balance Budget tentu pemerintah tak perlu berhutang untuk menutupi defisit
APBN.
Perbedaan dari skripsi tersebut dengan skripsi ini yaitu dalam skripsi
sebelumnya tidak ada yang membahas mengenai Sukuk Dana Haji Indonesia
(SDHI). Sedangkan dalam skripsi yang berjudul Pengelolaan Dana Haji pada
Sukuk Dana Haji Indonesia, penulis membahas mengenai dana haji yang
1. Kerangka Teori
dalam negeri yang berasal dari penerimaan pajak, penerimaan migas, serta
jangka panjang adalah meminimalkan biaya utang pada tingkat risiko yang
terkendali.
diterbitkan baik oleh korporasi maupun negara. Saat ini sukuk telah menjadi
Selama ini dapat dilihat bahwa pasar akan sangat responsif terhadap
penerbitan sukuk. Hampir semua sukuk yang dikeluarkan diserap habis oleh
7
Arief Tri Hardiyanto, Pengelolaan Utang Negara Analisis Risiko dan Strategi
Utang, artikel diakses pada 23 September 2010 dari
http://www.pusdiklatwas.bpkp.go.id/artikel/namafile/34/paper_S3-hutang-v.doc.
12
permintaan. Apalagi jika sukuk tersebut diterbitkan oleh negara. Salah satu
jenis sukuk yang diterbitkan oleh negara adalah Sukuk Dana Haji Indonesia.
2. Kerangka Konseptual
Pengelolaan
Anggaran Negara
G. Sistmatika Penulisan
ke dalam 5 (lima) bab. Tulisan ini dimulai dengan Bab I, yaitu Pendahuluan. Bab
ini berisi tentang latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, kerangka teori dan konseptual, review studi terdahulu,
inti, dijelaskan dalam Bab II. Bab ini berisi tentang kajian teoritis, yaitu kajian
negara.
13
Masuk ke dalam Bab III, bab ini berisi tinjauan umum. Yaitu
pengertian Sukuk Dana Haji Indonesia, struktur Sukuk Dana Haji Indonesia,
landasan hokum Sukuk Dana Haji Indonesia,dan karakteristik Sukuk Dana Haji
Indonesia.
Dana Haji Indonesia (SDHI) dalam anggaran negara, Kekurangan dan kelebihan
KAJIAN TEORITIS
1. Pengertian Investasi
diartikan sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau
penukaran uang dengan bentuk-bentuk kekayaan lain seperti saham atau harta
tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu tertentu
dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
dilakukan.9
8
Nurul Huda dan Mustafa E. Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah
(Jakarta: Kencana , 2008), h. 7.
9
Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (Yogyakarta:
UPP AMP YKPN, 2005), h 48.
14
15
2. Tipe-tipe Investor
Dalam menilai sebuah investasi ada tiga tipe investor, yaitu investor
yang suka terhadap resiko, investor yang netral terhadaap resiko dan investor
10
yang suka terhadap resiko. . Adapun penjelasan mengenai tipe-tipe investor
berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi dengan risiko yang
yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Investor dengan karakter tersebut
keputusan investasi.
kecil.
10
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah,( Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2009), h 40.
16
3. Instrumen Investasi
market), yaitu: 11
dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara menjual sekuritas.
Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagai pasar untuk
dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan spesifik para investor tetapi secara
umum mempunyai waktu jatuh tempo kurang atau sama. Setiap instrumen
dengan satu tahun dalam pasar uang memiliki nilai tertentu sesuai dengan
commercial paper.
berapa jumlah dana yang diperlukan untuk investasi tersebut. Oleh karena itu
melalui keputusan pendanaan ini akan dibahas mengenai sumber dana yang
akan digunakan yang akan digunakan untuk membiayai suatu investasi yang
sebagai biaya dana (cost of fund). Jika menggunakan dana yang berasal dari
utang, jelasa dana itu mempunyai biaya. Tetapi jika menggunakan modal
Biaya atau dana itu biasanya bervariasi antara dana yang satu dan dana
yang lainnya, ada yang mahal ada pula yang murah, oleh karena itu, masalah
cukup matang. Artinya penentuan jenis dana yang akan digunakan mempunyai
12
Moeljadi, Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitataif jilid 1 (
Jawa Timur: Bayumedia Publishing, 2006), h. 235.
18
hubungan positif antara risiko dan return, maka hal yang tepat bagi para
b. Analisis Sekuritas
lainnya mereka yang berpendapat bahwa harga sekuritas adalah wajar karena
13
Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas,h. 48.
19
c. Pembentukan Portofolio
yang akan diinvestasikan dan juga menentukan seberapa besar investasi pada
kinerja portofolio secara periodik dalam arti tidak hanya return yang
diperhatikan tetapi juga risiko yang dihadapi. Jadi, diperlukan ukuran yang
dariNya maka perolehan seseorang atas harta tersebut sama dengan kegiatan
tidak produktif (idle) dan menumpuk kekayaan adalah perbuatan yang sangat
tidak dibenarkan.
dalam perkataannya
yaitu:
prosedur yang syubhat atau haram. Suatu bentuk investasi yang tidak halal
hanya akan membawa pelakunya kepada kesesatan serta sikap dan perilaku
destruktif secara individu maupun sosial. Hal tersebut dijelaskan dalam QS.
Artinya: Hai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi; dan janganlah kamu mengikuti langkah-
14
Ahmad Rodhoni, Investasi Syariah, h. 30.
15
Muhammad Firdaus, dkk, Briefcase book: Edukasi Profesional Syariah Sistem
Keuangan dan Investasi (Jakarta: Renaisan, 2005), h. 14.
22
1. Obligasi
a. Pengertian
produk perbankan.16
tahun lamanya. Ada juga yang jatuh tempo selama satu tahun. Semakin
pendek jangka waktu obligasi, maka semakin diminati oleh investor karena
dianggap resikonya kecil. Pada saat jatuh tempo, pihak penerbit obligasi
dibanding investasi dalam surat utang pemerintah jangka pendek dan bahwa
16
Nurul Huda dan Mustafa E. Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah, h. 12
17
Abdul Manan, Obligasi Syariah, artikel diakses pada 9 Juli 2010 dari
http://www.badilag.net
18
Bodie, Kane dkk., Invesments (Investasi), Jakarta: Salemba 4, 2006, hal. 216.
24
b. Karakteristik
2. Memiliki jangka waktu tertentu atau masa jatuh tempo sebagaimana yang
4. Ada nilai nominal yang disebut dengan nilai pari, par-value, stated value,
c. Jenis-Jenis Obligasi
19
Abdul Manan, Obligasi Syariah, artikel diakses pada 9 Juli 2010 dari
http://www.badilag.net
25
mortgage-backed securitie
3. Berdasarkan Jenis Kupon, dibagi menjadi Fixed rate yaitu obligasi yang
kupon yang berlaku di pasar, dan Mixed rate yaitu obligasi yang
yang dapat ditarik kembali oleh penerbitnya setiap waktu sebelum masa
yang dapat ditukarkan saham setelah jangka waktu tertentu dan Non-
saham.
uang dengan jumlah tertentu pada orang lain yang namanya tertera pada
kertas tersebut. Kata sukuk juga berasal dari bahasa Persia yaitu jak, lalu
masuk dalam bahasa Arab dengan nama shak. Shak adalah asal kata dari
kata cek atau cheque yang terdapat dalam bahasa Inggris dimana ia pada
atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian penyertaan
yang tidak terpisahkan atau tidak terbagi atas kepemilikan aset berwujud
tertentu, nilai manfaat dan jasa atas aset proyek tertentu atau aktivitas
investasi tertentu.
20
Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2009),
h.68.
27
termasuk riba yang diharamkan. Untuk itu sejak tahun 2007 istilah bond
Bapepam LK. 21
Al Quran:
Al-Isra ayat 34
21
Ahmad Rodoni, Investasi Syariah, h. 59.
28
Hadis:
Hadis Nabi riwayat Imam al-Tarmidzi dari Amr bin Auf al-
--
:
}{.
Artinya: Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali
perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yang haram; dan kaum muslimin terkait dengan syarat-syarat
mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau
menghalalkan yang haram.22
22
Abu Bakar Ahmad bin al Husain bin Ali al Baihaqi, Kitab: Sunan Al Kubra,
(cet 1, tahun 1344).
29
masyarakat.23
konvensional.
4. Jenis-Jenis Sukuk
1. Sukuk Ijarah
atau akad Ijarah dimana satu pihak bertindak sendiri atau melalui
wakilnya menjual atau menyewakan hak manfaat atas suatu aset kepada
23
Khairunnisa Musari, Sukuk Untuk Fiskal Sustainability, Majalah Sharing edisi
35 Tahun IV (November 2009), h: 22.
30
pihak lain berdasarkan harga dan periode yang disepakati, tanpa diikuti
2. Sukuk Mudharabah
3. Sukuk Musyarakah
4. Sukuk Istishna
yaitu:24
1. Pelaksanaan obligasi syariah mulai dari awal sampai akhir harus terhindar
dari format dan substansi akad yang berkaitan dengan riba (pembuangaan
beli baranag (murabahah, salam, dan istishna, atau jual beli jasa).
masing-masing akad).
syariah dan oleh wali amanat atau SPV dari segi operasional lapangan
24
Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, h. 71.
32
sektor usaha yang halal, serta diawasi secara ketat oleh Dewan Pengawas
Syariah.
1. Pembiyaan hanya untuk suatu transaksi atau suatu kegiatan usaha yang
dana/harta hasil penjualan sukuk, bukan dari kegiatan usaha yang lain.
2. Bila pemilik dana tidak harus menaggung rugi maka pemilik dana harus
mengikat diri (akad jaiz) untuk menanggung semua biaya dari kegiatan
25
Abdul Hamid, Pasar Modal Syariah, hal. 65.
33
pada target ekonomi makro yang hendak dicapai dalam kurun waktu
26
Eko Suprayitno, Ekonomi Islam Pendekatan Ekonomi Makro Islam dan
Konvensional (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005), h. 159.
34
negara lebih kecil daripada pengeluaran negara, maka akan terjadi budget
deficit.27
terkendali.
27
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islami, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2007), h. 242.
28
Pembiayaan Defisit Anggaran, Pengelolaan Utang, dan Risiko Fiskal,
diakses pada 23 Oktober 2010
dari:http://docs.google.com/viewer?url=http://www.anggaran.depkeu.go.id/Content/08
-08-15,+BAB+VI.pdf&chrome=true
35
risiko refinancing.
biaya.
29
Suminto, Manajemen Utang Pemerintah:Best Practices dan Pengalaman
Indonesia, diakses pada 23 September 2010 dari
http://www.iei.or.id/publicationfiles/Manajemen%20Utang%20Pemerintah%20%20Be
st%20Practices%20dan%20Pengalaman%20Indonesia.pdf
30
Lampiran Keputusan Menteri Keuangan Nomor 447/KMK.06/2005
Tentang Strategi Pengelolaan Utang Negara Tahun 2005-2009, diakses pada 26
Oktober 2010 dari http://www.dmo.or.id
36
2. Pengembangan Pasar
dan pertanggungjawaban
31
Pembiayaan Defisit Anggaran, Pengelolaan Utang, dan Risiko Fiskal,
diakses pada 23 Oktober 2010
dari:http://docs.google.com/viewer?url=http://www.anggaran.depkeu.go.id/Content/0
8-08-15,+BAB+VI.pdf&chrome=true
32
Pembiayaan Defisit Anggaran, Pengelolaan Utang, dan Risiko Fiskal,
diakses pada 23 Oktober 2010
dari:http://docs.google.com/viewer?url=http://www.anggaran.depkeu.go.id/Content/0
8-08-15,+BAB+VI.pdf&chrome=true.
38
1. Pengertian
Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI) adalah penempatan Dana Haji dan
Dana Abadi Umat (DAU) dalam SBSN yang dilakukan dengan cara private
penempatan sukuk dijamin aman 100 persen oleh negara, sehingga tidak ada
33
Istilah SBSN, diakses pada 1 Februari 2010 dari http://www.dmo.or.id
39
40
gagal bayar berdasar UU SBSN, memiliki penatausahaan oleh BI, dan tanpa
warkat.
tinggi dari deposito dengan rata-rata per tahun 8,1 persen dan pajak atas imbal
pelayanan haji. Akad yang digunakan adalah wakalah. Di sisi lain SPV
Alur penempatan dan pengelolaan dana haji pada Sukuk Dana Haji
34
Sukuk Dana Haji Kembali Terbit, diakses dari http://bataviase.co.id/node/215191
pada tanggal 23 November 2010
41
Jenis Sukuk Dana Haji yang sudah diterbitkan oleh pihak Kementrian
35
Agus P. Laksono, Staff Direktorat Pembiayaan Syariah-Direktorat Jenderal
Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan RI, Wawancara Pribadi, Jakarta, 18 Oktober 2010
42
a. SDHI 2010 A
Sebesar 1,5 Triliyun dengan tenor 1 tahun. Terbit pada tanggal 7 Mei 2009
dan jatuh tempo tanggal 7 Mei 2010. Besar kupon 8,52% dan dibayarkan
b. SDHI 2010 B
Sebesar 850 milyar dengan tenor 11 bulan. Terbit pada tanggal 24 Juni
2009 dan jatuh tempo tanggal 7 Mei 2010. Besar kupon 7,83% dibayarkan
c. SDHI 2010 C
Sebesar 336 Milyar dengan tenor 13 bulan. Terbit pada tanggal 24 Juni
2009 dan jatuh tempo 24 Juli 2010. Besar kupon 7,89 % dibayarkan setiap
d. SDHI 2013 A
e. SDHI 2014 A
Sebesar 2,8 Triliun dengan tenor 4 tahun. Terbit pada tanggal 29 Agustus
2010 dan jatuh tempo apda tanggal 9 Agustus 2014, besar kupon 7,36 %
f. SDHI 2014 B
36
Outstanding Surat Berharga Negara, diakses pada 2 September 2010 dari
http://www.dmo.or.id
43
Sebesar 336 miliar dengan tenor 4 tahun. Terbit pada 25 Agustus 2010 dan
jatuh tempo 25 Agustus 2014. Besar kupon 7,30 % pertahun. Pertama kali
g. SDHI 2014 C
Dari tujuh jenis SDHI tersebut, yang sudah jatuh tempo adalah SDHI
dengan seri SDHI 2010 A, SDHI 2010 B, dan SDHI 2010 C. karena hanya
memilki tenor satu tahun. Sedangkan untuk jenis SDHI dengan seri lainnya
Untuk Sukuk Dana Haji Indonesia ada beberapa fatwa yang terkait, yaitu:
Ijarah
fatwa Dewan Syariah nasional tentang Ijarah. Karena memang akad yang
37
Agus P. Laksono, Staff Direktorat Pembiayaan Syariah-Direktorat Jenderal
Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan RI, Wawancara Pribadi, Jakarta, 18 Oktober 2010.
45
5. Karakteristik SDHI
2. Jasa (Services)
berupa Barang Milik Negara (BMN) tentu tidak akan sejalan dengan
(pemondokan).
c. Imbalan bagi investor berupa ujrah yang dapat dibayarkan secara periodik
dengan jumlah tetap. Bersifat tetap karena memang kupon yang disepakati
e. Dapat di rollover pada saat jatuh tempo. Apabila satu SDHI telah jatuh
38
Agus P. Laksono, Staff Direktorat Pembiayaan Syariah-Direktorat Jenderal
Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan RI, Wawancara Pribadi, Jakarta, 18 Oktober 2010
BAB IV
ibadah haji.
pengelolaan keuangan haji diarahkan lebih akuntabel dan transparan. Untuk itu
ke dalam Surat Berharga Syariah Negara jangka panjang dengan imbal hasil
sendiri yaitu dalam rangka pengembangan pasar syariah. Mengingat SBSN atau
47
48
Berharga Negara adalah sebesar 57,5 triliun rupiah dan Surat Berharga Syariah
Negara sebesar 24,5 Triliun. Dari total SBSN tersebut, realisasi penerbitan
Sukuk Dana Haji Indonesia sebesar 10,7 triliun rupiah. Jumlah tersebut cukup
2009.
Nilai kupon SDHI tercatat antara 7,55-8,52 % dengan tenor dua belas
bulan bulan sampai dengan tiga tahun yang disesuaikan dengan kebutuhan
Kementerian Agama.
sebelum pajak sekitar Rp 252,3 miliar. Dengan potongan pajak sebesar Rp 47,1
miliar, maka neto hasil investasi yang diperoleh adalah Rp 205,2 miliar.39
Dari total Sukuk Dana Haji yang diterbitkan, sudah ada 3 jenis yang
jatuh tempo. Dari ketiga jenis tersebut, diperoleh hasil perhitungan kupon
sebagai berikut:
39
Rahmat Waluyanto, Pemerintah Kembali Terbitkan Sukuk, artikel diakses pada 17
Mei 2010 dari http://republika.co.id
50
sebesar 15%
defisit anggaran mencapai 2,1% terhadap GDP atau sekitar Rp 133,7 T dengan
GDP Rp 5.393,77 T (2009). Sementara rasio total utang terhadap GDP nominal
dibandingkan dengan pinjaman luar negeri serta dalam negeri dan sumber non
utang lainnya.
lebih memprioritaskan SBN dibanding utang luar negeri dan dalam negeri
40
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islami ( Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2007), h. 241.
41
Dimas Bagus W.K., Telaah Kritis Budaya Berhutang Indonesia, diakses pada 23
Oktober 2010 dari http://suarapembaca.detik.com/read/2010/07/07/181558/1395067/471/telaah-
kritis-budaya-berhutang-indonesia
52
Selain itu pinjaman luar negeri juga hanya dibatasi untuk pinjaman
antara lain berupa penggunaan konsep imbalan dan bagi hasil sebagai pengganti
sejumlah tertentu aset yang menjadi dasar penerbitan sukuk, serta adanya aqad
Berikut ini adalah tabel mengenai gambaran hutang negara dari tahun
1998 hingga tahun 2010
42
Pengelolaan Utang Pemerintah RI, diakses pada tanggal 22 November 2010 dari
http://www.dmo.or.id/dmodata/6Publikasi/4Presentasi/Presentasi_diskusi)dirjenPU_dengan_f
orkem_19April2010.pdf
43
Agus P. Laksono, Sukuk Negara (SBSN) Instrumen Pembiayaan dan Investasi
Berbasis Syariah, disampaikan pada Materi Sukuk Goes to Campus, Jakarta 7 Mei 2010
53
tahun 2010 yang berasal dari penerbitan surat berharga negara lebih tinggi,
yaitu sebesar 64 % dibandingkan dengan hutang dari pinjaman luar negeri yang
sebesar 36 %. Serta dapat dilihat pula bahwa dari tahun ke tahun perkembangan
pemerintah Indonesia adalah Surat Berharga Negara yang terdiri dari Surat
Obligasi Negara (ORI, FR/VR Bond, Global Bond) dan Surat Berharga
(Islamic T-Bills) maupun jangka panjang (Ijarah Fixed Rate, Global Sukuk,
pembiyaan lain.
44
Kritik Ekonomi Islam terhadap APBN, Majalah Sharing edisi 35 tahun IV
(November 2009): h.11.
55
luar negeri.
Negara. Dalam upaya pengelolaan utang dengan baik, maka pemerintah lebih
penyaluran atau penggunaan jenis instrumen utang negara tersebut, secara lebih
Penggunaan
Jenis Instrumen Utang Pengelolaan Pembiayaan Pembiayaan Pengelolaan lain-lain
(pembiayaan
Kas Defisit Kegiatan Portofolio
krisis)
Jangka
Pendek
SUN
Jangka
Surat Panjang
Berharga
Negara Jangka
Pendek
SBSN
Jangka
Panjang
Program
Tunai
Pinjaman Tunai
Luar Lainnya
Negeri
Kegiatan
Pinjaman
Dalam
Negeri
Sumber: Materi Diskusi Dirjen Pengelolaan Utang-Kementerian Keuangan (19 April 2010)
Dana haji yang masuk ke dalam kas negara akan dikelola oleh bagian
di anggaran negara, tidak ada prioritas ataupun penempatan khusus untuk pos
tertentu.
57
yaitu penggunaan dana untuk pembiayaan yang bersifat umum bukan untuk
tertentu.45
dan pembiayaan defisit. Serta melihat pos penggunaan Sukuk Dana Haji
Indonesia adalah untuk general financing dapat dikatakan bahwa Sukuk Dana
proyek tertentu.
Dapat dikatakan bahwa Sukuk Dana Haji Indonesia sebagai salah satu
periodik. Imbal balik yang diberikan oleh Sukuk Dana Haji Indonesia
45
Agus P. Laksono, Staff Direktorat Pembiayaan Syariah-Direktorat Jenderal
Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan, Wawancara Pribadi, Jakarta, 18 Oktober 2010
58
3. Pajak terhadap imbalan SBSN (15%) lebih kecil daripada pajak terhadap
Pada dasarnya sukuk dana haji indonesia disemangati oleh kedua belah
Kelebihan yang didapat dari penempatan dana haji ke sukuk dana haji indonesia
ditempatkan di deposito perbankan. Dari sekian triliun dana haji yang masuk ke
maka uang dana haji senilai sekian triliun tidak ada yang menjamin.
lebih dapat dipercaya dan janjinya lebih dapat diyakini daripada bank karena
46
Agus P. Laksono, Staff Direktorat Pembiayaan Syariah-Direktorat Jenderal
Pengelolaan Utang Kementrian keuangan RI, Wawancara Pribadi, Jakarta, 18 Oktober 2010.
59
senang pada pinjamn pemerintah daripada pada bank lain sebagai tujuan utama
seluruh masyarakat.47
akan lebih terjamin dari segi kesyariahannya. Selama ini, dana haji yang
adalah bank syariah. Sehingga dengan ditempatkannya dana haji pada sukuk
tentu tidak akan menghawatirkan karena sejak awal sudah ada akd yang jelas.
menempatkan dana haji pada sukuk dana haji indonesia merupakan keptusan
yang tepat. Karena hal pertama yang akan dipertimbangkan oleh investor saat
akan menempatkan dananya adalah default risk, karena sukuk ini milik
pemerintah maka default risk nya tida ada. Karena seluruh dana dijamin oleh
pemerintah.
diantaranya yaitu:
47
Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam jilid 4 (Yogyakarta: PT Dana Bhakti
Wakaf, 2003), h. 506.
60
Dengan menempatkan dana haji langsung pada sukuk tentu akan lebih
efisien karena dana langsung masuk ke kas negara dan pengelolaannya diatur
3. Tambahan investor
pembiayaan pemerintah.
terkumpul dalam DPK (dana pihak ketiga) bank syariah, dana yang selama ini
mampu diserap dan membesarkan DPK bank syariah. Dana haji tersebut sedikit
48
Ali Sakti. Kanibalisme Keuangan Syariah, diakses pada 23 Oktober 2010 dari
http://abiaqsa.blogspot.com/
61
Dana triliunan itu ditarik, baik dari bank syariah maupun bank
konvensional yang telah memiliki DPK cukup besar penarikan ini relatif tidak
mengganggu, tetapi dengan size bank syariah yang masih kecil, kebijakan
syariah.
kekhawatiran. Yaitu sukuk dana haji itu sendiri digunakan untuk general
financing.49
Jadi ketika dana haji masuk ke kas negara maka akan dikelola oleh
pemisahan dana haji diagaunakan untuk apa. Tetapi dijadikan satu dengan
49
Agus P. Laksono, Staff Direktorat Pembiayaan Syariah-Direktorat Jenderal
Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan RI, Wawancara Pribadi, Jakarta, 18 Oktober 2010
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dana yang berasal dari sukuk digunakan untuk pengelolaan kas, pembiayaan
(project financing). Maka dari itu bisa disimpulkan bahwa pengelolaan dana
haji pada Sukuk Dana Haji Indonesia adalah untuk pembiayaan defisit anggaran
Indonesia hingga tahun 2010 adalah sebesar 10,7 triliun. Dan total seri Sukuk
Dana Haji Indonesia yang sudah diterbitkan ada tujuh, yaitu SDHI 2010 A,
SDHI 2010 B, SDHI 2010 C, SDHI 2013 A, SDHI 2014 A, SDHI 2014 B,
SDHI 2014 C. Dari total tersebut, ada tiga yang sudah jatuh tempo, yaitu SDHI
1. Adapun kelebihan dan kekurangan pengelolaan dana haji pada Sukuk Dana
a. Kelebihan
62
63
c) Tambahan investor
b. Kekurangan
Secara umum, tentu saja Sukuk Dana Haji Indonesia menimbulkan dampak
B. Saran
1. Sebaiknya Kementrian Agama tidak perlu menarik dana haji yang sudah
bila dilihat dari sisi kesyariahannya maka penempatan dana haji di bank syariah
sudah sesuai.
64
Dana Haji Indonesia. Agar tidak terjadi percampuran dengan dana-dana non
sukuk.
DAFTAR PUSTAKA
Al Quran.
Al Hadis.
Bagus, Dimas W.K., Telaah Kritis Budaya Berhutang Indonesia, diakses pada
tanggal 23 November 2010
dari
http://suarapembaca.detik.com/read/2010/07/07/181558/1395067/471/telaah
-kritis-budaya-berhutang-indonesia.
Hamid, Abdul, Pasar Modal Syariah, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2009.
http://www.iei.or.id/publicationfiles/Manajemen%20Utang%20Pemerintah%20%20B
est%20Practices%20dan%20Pengalaman%20Indonesia.pdf pada tanggal 23
September 2010
Laksono, Agus P., Sukuk Negara (SBSN) Instrumen Pembiayaan dan Investasi
berbasis Syariah, disampaikan pada materi Sukuk Goes to Campus, Jakarta 7
Mei 2010.
M. Umer Chapra, Sisitem Moneter Islam, Jakarta: Gema Insani Press, 2003.
Manan, Abdul, Obligasi Syariah, diakses pada tanggal 9 Juli 2010 dari
http://www.badilag.net
Mustafa Edwin Nasution, Kritik Ekonomi Islam terhadap APBN, Majalah Shariang
edisi 35 tahun IV November 2009.
Nurul Huda dan Mustafa E. Nasution, Investasi pada Pasar Modal Syariah,Jakarta:
Kencana , 2008.
Pembiayaan Defisit Anggaran, Pengelolaan Utang, dan Risiko Fiskal, diakses pada
tanggal 23 Oktober 2010 dari
http://docs.google.com/viewer?url=http://www.anggaran.depkeu.go.id/Conte
nt/08-08-15,+BAB+VI.pdf&chrome=true
Penempatan Dana Haji dan Dana Abadi Umat ke SBSN lebih aman, diakses pada
tanggal 28 januari 2010 dari http://www.jurnalhaji.com.htm
Rochaety, Etty, dkk., Metode Penelitian Bisnis, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2007.
Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Yogyakarta: UPP
AMP YKPN, 2005.
Sukuk Dana Haji Kembali Terbit, diakses pada tanggal 23 November 2010 dari
http://bataviase.co.id/node/215191
Trie, Arief Hardiyanto, Pengelolaan Utang Negara Analisis Risiko dan Strategi
Utang, diakses pada tanggal 23 September 2010 dari
http://www.pusdiklatwas.bpkp.go.id/artikel/namafile/34/paper_S3-hutang-
v.doc.
Kalsum, Umi dan Agus Dwi Darmawan, Depag Siap Tarik Dana Haji di 21 Bank,
diakses pada tanggal 1 Februari 2010 dari http://www.bisnis.vivanews.com
2.htm.
HASIL WAWANCARA
Kementrian Keuangan RI
Pukul : 08.30-09.15
Hasil Wawancara:
1. Bagaimana mekanisme pengelolaan dan penggunaan dana haji pada Sukuk Dana
Haji Indonesia?
APBN seperti biasa. Dikelola oleh bagian perbendaharaan negara. Jadi uang
masuk ke rekening kas umum negara dan selanjutnya dikelola oleh mereka. Untuk
uang tersebut dialokasikan untuk apa tidak ada referensi atau prioritas. Jadi
sepanjang target dalam konteks APBN, ada belanja dan kebutuhan. Penentuan
APBN itu biasanya berdasarkan pertumbuhan . jika kita ingin pertumbuhan sekian
persen dalam tahun ini, maka atas dasar itu ada keperluan belanja untuk mencapai
target yang diinginkan, dengan banyak asumsi tentunya, seperti inflasi dan
macam-macam.
2. Mengapa akad Ijarah al-khadamat yang dijadikan model dalam Sukuk Dana Haji
Indonesia?
Alasan menggunakan Ijarah al-khadamat karena memang ini yang bisa kita
persiapkan. Insya Allah belum ada di negara lain. Untuk strukturnya kita buat
jalankan. Untuk fatwa ini mengikuti fatwa ijarah, khusus untuk Ijarah al-khadamat
ini kita dokumentasikan lalu kita mintakan opininya ke MUI. Tetapi kalau
memang ini yang bisa kami siapkan dan dari sisi syariah ini yang memungkinkan.
Jadi ini didesain khusus untuk Sukuk Dana Haji Indonesia. Karena dari sisi
namanya juag ijarah pelayanan. Pelayanan ini kita ambil dari pelayanan dalam
3. Dalam Sukuk Dana Haji digunakan metode private palecement, apa yang
Metode private placement karena memang kewenangan dana haji tersebut khusus
4. Dalam pengelolaannya, Sukuk Dana Haji sudah dialokasikan ke proyek apa saja?
Sukuk Dana Haji Indonesia dianggap sebagai salah satu instrumen untuk general
financing. Jadi dia masuk ke APBN untuk pembiayaan umum APBN. Jadi tidak
dana Sukuk Dana Haji Indonesia bersama dana-dana SBSN lain digunakan untuk
untuk general financing, bukan untuk project financing. Karena pengaturan untuk
project financing itu belum siap. Jadi harus kita selesaikan terlebih dahulu. Tapi
meskipun itu sudah siap nanti untuk Sukuk Dana Haji Indonesia ini memang untuk
general financing. Berbeda dengan SBSN untuk project financing, itu nanti
kegiatan pemerintah seperti jala, jembatan, dsb. Sedangkan Sukuk Dana Haji nanti
yang digunakan pertamakali adalah jasa layanan haji. Jadi tidak nyambung kalau
objeknya jasa haji tetapi digunakan untuk kegiatan pembiayaan jalan, begitupula
sebaliknya jika obyeknya jalan atau jembatan digunakan untuk Sukuk Dana Haji
5. Sukuk Dana Haji Indonesia bisa dikatakan masih baru karena baru berjalan kurang
dari dua tahun, apakah sudah bisa dikatakan memberikan manfaat bagi
pembiayaan APBN?
Memberikan banyak manfaat ini. Tahun ini saja ada sekitar 12 triliun yang
sumbernya dari Sukuk Dana Haji Indonesia. 12 triliun itu ya cukup besar dari 100
triliun yang kita biayai. Jadi dari sisi itu cukup besar. Yang jelas begini, manfaat
untuk APBN dari Sukuk Dana Haji Indonesia bisa dilihat bahwa ini disemangati
oleh dua pihak yaitu Kementrian Keuangan dan Kementrian Agama. Jadi kalau
dari sisi Kementrian Agama, selama ini dana haji ditempatkan di deposito bank.
diasumsikan ini tidak semuanya syariah sehingga karena uang nasabah ini
digunakan untuk ibadah haji maka seharusnya ditempatkan di instrument syariah.
Yang ke dua, dari sisi Kementrian Agama dengan menempatkan uang tersebut di
deposito, dan deposito itu yang masuk dalam penjaminan Lembaga Penjamin
Simpanan itu hanya 2 miliar. Kemudian untuk rate mengikuti rate normal
deposito. Jika perbankan mengalami collaps, uang jamaah haji yang sekian puluh
uang-uang itu merupakan uang yang murah bagi perbankan karena diperoleh dari
Kementrian Agama dalam jumlah besar, dan seharusnya dana-dana tersebut untuk
mengalami default. Yang ke dua, dari sisi efisiensi. Jadi untuk pembangunan jiak
uang masuk ke perbankan terlebih dahulu lalu baru ke pemerintah maka aka nada
tambahan spread, maka disitu ada tambahan efisiensi. Jika uang langsung masuk
haji pada Sukuk Dana Haji Indonesia, sejak diterbitkannya hingga mulai
berjalannya SDHI?
Kendala yang dihadapi hanya pada respon dunia perbankan yang kurang menerima
penempatan dana haji pada Sukuk Dana Haji Indonesia, serta penarikan dana
tersebut dari sektor perbankan untuk kemudian ditempatkan pada Sukuk Dana Haji
Indonesia.
Mengetahui,
Agus P. Laksono