Anda di halaman 1dari 6

FRAKTUR TERBUKA, DISLOKASI COXAE, BAHU

DAN KOMPARTEMEN SINDROM

Oleh:

Heri Hartoni 1110070100135

PRESEPTOR:

dr. M. Nur Huda Sp.B

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

SMF BEDAH RSI SITI RAHMAH

2017
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan referat dengan judul fraktur terbuka, dislokasi coxae, bahu dan
kompartemen sinrom dengan baik.

Selanjutnya, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada


pembimbing yang telah banyak membantu penulisan dan penyusunan laporan penelitian ini.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan di masa
mendatang. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman di dalam
memperdalam keilmuan di bidang kepanitraan senior pada stase bedah.

padang, Mei 2017


DAFTAR PUSTAKA

Kata Pengantar .................................................................................................................................

Daftar Isi ................................................................................................................................

Bab. I Pendahuluan ................................................................................................................

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan

Bab II Tinjauan Pustaka

I.Fraktur Terbuka ....

1. Definisi ........

2. Epidemiologi ...............

3. Etiologi

4. Klasifikasi

5. Patofisologi ..................

6. Manifestasi klinis

7. Pemeriksaan Penunjang

8. Diagnosis .

9. Tata laksana .

10. Komplikasi ..............

11. Prognosis

II. Dislokasi Bahu Anterior

1. Definisi ........

2. Epidemiologi ...............

3. Etiologi

4. Klasifikasi
5. Patofisologi ..................

6. Manifestasi klinis

7. Pemeriksaan Penunjang ...

8. Diagnosis .

9. Tata laksana .

10. Komplikasi ..

11. Prognosis .

III. Dislokasi Sendi Panggul

1. Definisi ........

2. Epidemiologi ...............

3. Etiologi

4. Klasifikasi

5. Patofisologi ..................

6. Manifestasi klinis

7. Pemeriksaan Penunjang

8. Diagnosis .

9. Tata laksana .

10. Komplikasi ..............

11. Prognosis .

IV. kompartemen Sindrom

1. Definisi ........

2. Epidemiologi ...............

3. Etiologi

4. Klasifikasi

5. Patofisologi ..................
6. Manifestasi klinis

7. Pemeriksaan Penunjang ...

8. Diagnosis .

9. Tata laksana .

10. Komplikasi ..............

11. Prognosis .

Bab. IV Kesimpulan .........................................................

Daftar Pustaka ...................................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

Fraktur terbuka merupakan suatu keadaan darurat yang memerlukan penanganan yang
terstandar untuk mengurangi resiko infeksi. Selain mencegah infeksi juga diharapkan terjadi
penyembuhan fraktur dan restorasi fungsi anggota gerak. Beberapa hal yang penting untuk
dilakukan dalam penanggulangan fraktur terbuka yaitu operasi yang dilakukan dengan segera,
secara hati-hati, debridemen yang berulang-ulang, stabilisasi fraktur, penutupan kulit dan bone
grafting yang dini serta pemberian antibiotik yang adekuat. Sepertiga dari pasien fraktur terbuka
biasanya mengalami cidera multipel. 1

Fraktur terbuka terjadi dalam banyak cara, dan lokasi serta tingkat keparahan cideranya
berhubungan langsung dengan lokasi dan besarnya gaya yang mengenai tubuh. Fraktur terbuka
dapat disebabkan oleh luka tembak, trauma kecelakaan lalu lintas, ataupun kecelakaan kerja yang
berhubungan dengan himpitan pada jaringan lunak dan devitalisasi.2

Fraktur terbuka sering membutuhkan pembedahan segera untuk membersihkan area


mengalami cidera. Karena diskontinuitas pada kulit, debris dan infeksi dapat masuk ke lokasi
fraktur dan mengakibatkan infeksi pada tulang. Infeksi pada tulang dapat menjadi masalah yang
sulit ditangani. Gustilo dan Anderson melaporkan bahwa 50,7 % dari pasien mereka memiliki
hasil kultur yang positif pada luka mereka pada evaluasi awal. Sementara 31% pasien yang
memiliki hasil kultur negatif pada awalnya, menjadi positif pada saat penutupan definitf. Oleh
karena itu, setiap upaya dilakukan untuk mencegah masalah potensial tersebut dengan
penanganan dini.

Dislokasi sendi panggul adalah keadaan dimana kaput femur keluar dari socketnya pada
tulang panggul (pelvis).

Penyebab dislokasi sendi panggul adalah trauma dengan gaya atau tekanan yang besar

seperti kecelakaan kendaraan bermotor, pejalan kaki yang ditabarak mobil, atau jatuh dari

ketinggian.

Penatalaksanannya berdasarkan posisi anatominya, ada yang menggunakan metode


stimson, bigelow, dan metode allis

Anda mungkin juga menyukai