Anda di halaman 1dari 36

Shanti Novalia

4EGC
061540411901

SISTEM PEMIPAAN

1. PERSYARATAN UMUM PENGADAAN PIPA

1.1 Kualitas Bahan Mineral

Pipa, fitting dan accessories yang telah dapat diproduksi di Indonesia, harus dilapiri
dengan Surat Ijin Penggunaan SNI (Standar Nasional Indonesia) dari Departemen
Perindustrian, oleh produsen panbrik pembuuat serta menunjukkan pengalaman
sekurang kurangnya 5 (lima) tahun.

BAhan dan material pipa yang diadakan/ditawar dapat berlainan dengan bahan dan
material yang tercantum dalam spesifikasi teknis ini, dengan persyaratan bahwa
kualitas pipa secara keseluruhan sekurang kurangnya harus sama dengan
sersyaratan yang tercantum dalam persyaratan teknis.

Untuk pipa PVC harus dilengkapi dengan gambar-gamgar detail penyambungan


(Detail Junction) termasuk didalamnya kuantitas dan spesifikasi dari bahan atau
material yang digunakan.

Seluruh pipa, fitting dab accessoriesnya harus sesuai dan dapat digunakan disaerah
tropis dengan temperature aliran air antara 20 s/d 30 dan eksponen hydrogen
(ph) antara 6 s/d 8. Seluruh pipa, fitting dan accessoriesnya akan ditanam dalam
tanah, kecuali untuk kebutuhan dan hal-hal khusus.

1.2 Standar Kualitas Yang digunakan

Standar kualitas yang digunakan untuk spesifikasi teknis ini adalah, standar yang
berlaku secara Nasional di Indonesia.

SNI = Standar NAsional Indonesia

1.3 Gambar Pabrikasi (Shop Drawing)

Sebelum pipa, fitting dan accessories, dipabrikasi atau dikirimkan, rekanan harus
menyerahkan gambar-gambar pabrikasi drawing kepada Direksi/Pemberi Tugas
unutk mendapat persetujuan terlebih dahulu.
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Gambar-gambar pabrikasi yang digunakan untuk seluruh pipa, fitting dan


accessories yang meliputi :

a. Jenis material yang digunakan, dimensi, ketebalan, panjang, jenis-jenis khusus,


bentuk, berat, kelas, batasan yang diijinkan serta kualitas.

b. Standar dari produsen, dimana material dan bahan pipa dipabrikasi.

c. Gambar-gambar pabrikasi secara lengkap termsauk detail-detail khusus, adaptor,


fitting dan desain penyambungan pipa.

d. Produser pengujian.

e. Metode pelapisan dan perlindungan material pipa, jika diperlukan.

2. PERSYARATAN TEKNIS PERPIPAAN

2.1 Pipa PVC Polyvinyl Chloride, Fitting dan Perlengkapannya.

2.1.1 Bahan dan Material Pipa

Pipa PVC harus sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam SII 034482, S-12,5.

Bahan baku utama untuk PVC harus Polyvinyl Chloride tanpa pembentukan sifat
plastis dengan kandungan PVC murni harus labih besar dari 92,5 %. HAsil akhir
produksi harus merupakan produk yang homogeny, tahan serta akan terurai oleh
air.

Pipa PVC tidak boleh membahayakan bagi kesehatan pemakaian air, diaman baud
an rasa tidak boleh terdeteksi.

Rekanan harus bertanggung jawab atas setiap kegagalan pengujian yang dilakukan
oleh laboratorim independen trerhadap kandungan bahan baku PVC.
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

2.1.2 Sambungan dan Hubungan Pipa

Pipa yang digunakan adalah pipa PVC dengan sambungan Ring Karet atau
Rubber Ring.

Untuk hubungan hubungan pipa PVC dengan ring karet satu unjungnya harus
diakhiri dengan spigot. Ujung-ujung pipa yang rata harus dengan sudut
kelengkungan (defleksi) tidak lebih dari 10 atau memakai ketentuan ketentuan
dari/pabrik pembuatnya, sehingga hubungan tersebut kedap air dan tidak bocor.

2.1.3 Fitting fitting Pipa

Fitting pipa yang dipakai pada pipa PVC, harus sesuai dengan SII 0950 84 standar
yang sama dan harus dimanufaktur dengan metode Injection Moulded.

Fitting fitting dari bahan Cast Iron, Ductile Iron atau Grey Iron yang
dipergunakan untuk pipa PVC, harus sesuai dengan SII 0598-81 atau ISO 13-1978
dengan system hubungan mekanikal (Mechanical Joint).

Flange socket (ujung ujung flange dan socket) dipakai untuk menyumbang
bagian-bagian dari PVC ke flange pada pekerjaan pipa.

2.1.4 Bahan bahan Penghubung dan Penyambungan Pipa

Rekanan harus melengkapi dan menyediakan solvent cement, bahan pelumas dan
cairan pembersihan, sesuai dengan jumlah uang yang direkomendasikan oleh
pabrikasi pembuatnya manufaktur.

Karet penutup harus tahan terhadap microorganiseme dan semua zat-zat yang
dikandung oleh air dan tahan dalam keadaan normal.

Cincin-cincin penutup yang dibuat dari styrene butadience harus sesuai dengasn
standar yang ada.
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Pelumas untuk cincin karet harus tidak membahayakan, tidak menimbulkan rasa
atau warna pada air minum disamping juga tidak akan mempengaruhi kesehatan.

2.1.5 Pengujian

Setiap pipa dan fitting harus mampu terhadap pengujian tekanan hidrotastis
sebesaar 8 atm selama 1 jam pasa 20 C temperature air. Pipa-pipa dan fitting yang
bocor atau yang rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi harus diganti dengan yang baru.

Pengujian tekanan untuk seluruh pipa dan fittingnya harus disesuaikan dengan
persyaratan SII 0344-84 atau ISO 1167 19733 dan standar lain yang sama dan
maksimal setiap 500 m 1 x pengetesan.

2.1.6 Pemberian Tanda

Pada bagian luar setiap pipa dan fittingnya idberi tanda yang meliputi :

- Diameter nominal dalam mm

- Tebal dinding nominal dalam mm

- Klas pipa

- Nama pabrik pembuat/manufaktur

- Merek dagang serta waktu (bulan dan tahun) manufaktur pembuatannya.

Setiap pipa lengkung (bend dan elbow) juga diberi tanda seperti tersebut diatas
termasuk besar sudut lengkungnya pada setiap sisi.

2.2 Katup katup Air Valve.

2.2.1 Umum

Rekanan harus menyediakan dan mengadakan semua katup-katup dan sebagainay


sesuai dengan keparluan pada daftar kauantitas material. Semua katup katup
untuk jenis yang sama harus dari satu pabrik/manufaktur. Katup-katup tersebut
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

haarus dilengkapi nama pabrik pembuatnya, tekanan kerja diameter dan arah aliran
pada badannya.

Tekanan Kerja

Semua tekanan harus direncanakan untuk tekanan kerja tidak kurang dari 8
kg/cm . tiap kaatup-katup kalau ditutup kedap terhadap tekanan yang bekerja pada
katup tersebut.

Ketentuan - ketentuan Pengoperasian

Katup katup harus sesuai untuk pengoperasian yang sering melakukan penutupan
maupun penngontrolan aliran. Baik dioperasikan untuk waktu yang lama, yang
dijlaankan pada system terbuka maupun tertutup. Semua bagian bagian katup
yang berhubungan dengan kimia harus tahan terhadap karat yang ditimbulkan.

Bahan bahan Flange

Jika tidak ditentukan lain, katup berukuran 50 mm dan yang lebih kecil seluruhnya
harus terbbuat dari perunggu atau bahan bahan yang bahan karat.

Untuk roda pemegangnya harus dari besi tempa. Katup katup metalik yang
disambung pada pipa besi atau baja pada lapisan pemisahannya memakai katup
dengan ukuran diameter 75 mm dan yang lebih besar harus diakhiri dengan ujung
flange, jika tidak ditentukan lain dalam gambar atau yang seperti diisyaratkan
dalam ISO 2531. Semua alir katup harus diberi perunggu atau stainless steel Aisi
type 304. Hubungan karet pada ulir katup dengan klem pembungkusnya harus
dihindari.

Pelumasan
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Semua katup-katup dan ulir yang dioperasikan dengan aliran air penuh dilumasi
dari luar secara tersendiri.

Operator

Katup katup harus disediakan lengkap dengan tangki pemegang, roda pemegang
rantai, magnetic operator dan sebagainya seperti yang ditunjukkan pada gambar
pabrikasi (Shop drawing) kepada Direksi/Pemberi Tugas untuk disetujui. Gambar
gambar tersebut harus mencakup :

a. Daftar dan urutan material

b. Detail seal dan bagian-bagain yang dapat berubah

c. NAma pabriknya

d. Ukuran, detail, bahan dan tebal setiap item

Rekanan harus mengajukan gambar-ganbar dari pabriknya untuk setiap katup


sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan.

2.2.2 Katup Pintu (Gate Valve)

Jenis, ukuran dan perpipaan katup-katup hendaknya sesuai yang ditunjukan dalam
gamabr pabrikasi. Semua Gate Valve yang dipergunakan dalam jalur hendaknya
mampu untuk tekanan kerja 120 M kolam air, double disc, badan besi tulang,
bingkai tembaga, gate valve tanpa tangkai pemutar sesuai dengan persyaratan
AWWA C-500. Pengakhiran ujung-ujung katup hendaknya mempunyai
penyambung flange, kecuali bila ditentukan lain dalam gambar. Flange untuk katup
hendaknya sesuai dengan ANSI B-16.1 untuk flange dan fitting, mur 2 inci persegi
dan dalam setiap katup hendaknya dilapisi atau dipoles dengan 2 (dua) lapisan
aspal.

2.2.3 Katub Udara (Air Valve)


Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Katup udara dan ruang katupnya ditentukan sesuai dengan yang ditunjukan dalam
perencanaan. Pemasangan katup udara dilakukan dengan pemasangan hydrant tee
dengan diameter cabang 100 mm atau 75 mm sesuai dengan diameter katup udara
hendaknya dilengkapi dengan kkran penutup (Stack Cock) pada bagian bawahnya.

Ruang katup terbuat dari pasangan beton atau batu kali sedangkan tutup ruang katup
terbuat dari besi tuang yang dapat dibuka dan ditutup dengan aman dab muda.
Ruang katup ahrus dapat menahan tekanan sesuai dengan klasnya.

2.2.4 Katub - Katub Lain

Katup-katup lain seperti katup katup diafrgma, katup bola dan sumbat harus
disesuaikan dengan ketentuan dan persyaratan pada standart yang ada atau
ketentuan-ketentuan lain yang dapat diterima.

3. PERSYARATAN KHUSUS / TAMBAHAN

3.1 Flange dan genset

3.1.1 Flange

a. Jika tidak ditentukan, maka ukuran dan pelubangan dari semua flange pada
pekerjaan pipa harus sesuai denagn ketentuan-ketentuan SII 0598-81.

b. Bagian leher dan bagian rata dari flange yang dilas SII 372 sesuai dengan DIN 17-
100 atau standar lain yang sama. Flange yang buntu harus St 37.1. sesuai standar
yang sama.

c. Semua flange harus direncanakan sesuai dengan diameter nominal dalam mm,
nama pabrik pembuatnya atau merek dagang dan tahun pembuatnya.
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

3.1.2 Gasket

Gasket untuk flange harus sesuai dengan standar ISO 4633-1983 serta mempunyai
diameter yang sama dengan masing-masing laur flange dan harus dilengkapi
dengan bentuk lubang yang sama dengan bentuk flange.

Gasket flange harus terbuat dari karet, diperkuar dengan satu atau dua lapis
perantara. Ketebalan 3 mm dan harus dapat menahan arus listrik.

3.2 Penahan Hubungan Flange (Flange Joint Insulation)

Untuk dua pipa dari logam yang saling berhubungan, harus dilengkapi dengan
isolasi/penahan. Penahan hubungan flange harus cocok untuk tekanan kerja paling
tidak 8 kg/cm . Material penahan / insulasi dari polyhtyene stud-sleeves, 2 fauric
reinforced henolic washer dan 2 shell washer harus dilengkapi dengan kancing.
Gasket harus dengan muka yang penuh dan harus dilengkapi dengan kancing dan
gasket harus dengan muka yang penuh dan harus dari lembar-lembar paket
dielektrik.

3.3 Baut, Mur dan Washer

Baut, mur dan washer untuk hubungan / sambung flange harus terbuat dari baj
galvanis yang dipanaskan sesuai dengan ISO 1461. Baut dan mur harus sesuai
dengan ISO/R 898.

Panjang ulir dari batas akhir mur dalam putaran baut harus sebanding, atau paling
tidak harus dama dengan diameter baut.

Ukuran setiap flange perpipaan, fitting dan accessoriesnya, dengan pengecualian


untuk flange yang dipersyaratkan pada SII 0598-81 atau ISO 133- 1978.

4. PERSYARATAN UMUM PEMASANGAN PIPA


Shanti Novalia
4EGC
061540411901

4.1 Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan

Rekanan harus memasang semua peralatan dan bahan-bahan yang disediakan sesuai
dengan yang ditetapkan dalam dokumen kontrak, pengecualin untuk pemasangan
switc gear tangan tinggi harus disesuaikan dengan persyaratan yang lain.

Pondasi dan atau peletakan dari semua peralatan dan material seperti pekerjaann
sipil plat pondasi dan sebagainya yang harus dilaksanakan oleh rekanan.

Jika ditentukan bahwa untuk pemasangan baut angker dan sebagainya harus
digrout, maka rekanan harus bertanggung jawab terhadap ketepatan pemasnaagn
gan harus teliti kembali letak ketinggiannya. Dalam hal pekarjaan lantai dan
sebagainya harus dilakukan pemotongan, untuk mempersiapkan baut-baut pondasi
seperti yang disediakan oleh rekanan, maka harus disetujui oleh Direksi/Pemberi
Tugas.

5. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN PIPA DAN PENGUJIANNYA

5.1 Umum

Rekanan harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa


sesuai dengan dokumen pelelangan dan syarat-syarat yang tercantum dalam
spesifikasi teknis ini. Pekerjaan yang tidak tercantum dalam persyarat-persyarat
yang ditentukan akan dilaksanakan sesuai dngan praktek-praktek yang bisa
dikerjakan dan sesuai dengan persyaratan Direksi / Pemberi Tugas.

5.2 Lintasan dan Suduk Belokan

5.2.1 Tanggung Jawab Rekanan.


Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Rekanan harus bertanggung jawab atas persyaratan dasar bahwa pipa dipasang
sesuai dengan lintasan dan sudut belokan yang dikehendaki dengan sambungan
(fitting). Katup-katup (valves) dan pengurasan (drain) pada tempat yang diperlukan.

5.2.2 Penyimpangan-penyimpangan (Deviasi) oleh Struktur Lain.

Jika terdapat hambatan yang tidak tampak dalam gambar dan akan mengganggu
kemajuan pekerjaan sehingga diperlukan perubahan-perubahan maka Dirreksi /
Pemberi Tugas berhak untuk merubah gambar-gambar rencana yang ada.

5.2.3 Berhati-hati dalam penggalian.

Rekanan harus berhati-hati dalam penggalian dan persiapan galian, sehingga lokasi
yang tepat dan struktur lain dibawah dapat ditentukan. Kerusakan-kerusakan yang
terjadi atas struktur-struktur tersebut menjadi tanggung jawab rekanan.

5.2.4 Kedalaman Pipa.

Semua pipa harus dipasang kedalaman sebagai berikut :

D = 100 mm s/d 150 mm H = 100 cm

Dimana :

D = Diameter nominal pipa

H = Kedalaman Timbunan

3.9 PENAHAN BELOKAN PENUTUP UJUNG (DEAD END) DAN


PERCABANGAN

3.9.1 THRUST BLOCK


Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Pada penyambungan-penyambungan pipa PVC dan AC akan terjadi gaya tarik-


menarik yang tidak boleh dianggap remah, sebab gaya ini akan mempengaruhi
kekuatan dari penyambung. Untuk itu pada belok-belokan, penutup ujung (dead
end), percabangan-percabangan supaya tidak terjadi pergeseran pada sambungan,
perlu alat penahan tekanan. Alat penahan tekanan ini akan memindahkan gaya yang
terjadi ketanah. Untuk membuat penahan tekanan,maka harus dibuat dari campuran
yang sesuai untuk beton.

Berdasarkan Material Pembentuk:

1. Pipa Logam
Pipa besi

DGIP
GIP (Galvanized Iron Pipe)

CIP (Cast Iron Pipe)


Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Logam campuran

2. Pipa Non Logam


Pipa beton

Pipa PVC (Poly Vinyl Chloride)


Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Pipa fiberglass

Pipa asbes semen

Pipa PE (Poly Ethylen)


Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Berdasarkan Ujungnya:

1. Flanged end pipe (Pipa ujung flens)

2. Bell end plain pipe (Pipa ujung bell dan spigot)

3. Screned end pipe (Pipa ujung ulir)


Shanti Novalia
4EGC
061540411901

4. Double plain end pipe (Pipa ujung rata)

A. Jenis Pipa
Pipa

Dari sekian jenis pembuatan pipa secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian yaitu :
1. Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa sambungan pengelasan)
2. Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa dengan pengelasan)
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

3 Jenis pipa baja karbon

Seamless Pipe
Seamless pipe dalam arti bahasa artinya pipa tanpa sambungan. Dalam praktek
pembuatannya, seamless pipe memang merupakan pipa yang dibentuk tanpa
membuat sambungan sama sekali, sehingga tidak ada bagian dari pipa yang pernah
terganggu atau berubah materialnya akibat panas pengelasan. Pipa ini dibuat dari
baja silinder pejal, yang dilubangi dalam kondisi hampir meleleh, biasa
disebut billet.

Ilustrasi pembuatan seamless pipe & manufaktur seamless pipe di pabrik.


Pada gambar tersebut, ditunjukkan sebuah besi pejal (billet) di apit dan di roll oleh
Sizing rolls merupakan roller pembentuk diameter luar- dan dilubangi oleh
mandrel.
Dengan metode pembuatan tanpa join tersebut, pipa yang dihasilkan dapat lebih
baik karena kualitas baja yang dihasilkan adalah hampir sama pada setiap area
permukaan pipa. Selain itu, ketebalan dengan menggunakan metode ini, pipa yang
memiliki ketebalan berapapun memungkinkan untuk diproduksi.
Butt-welded Pipe atau Straight welded pipe
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Atau disebut juga sebagai pipa UOE. bahan baku pembuatan pipa ini adalah pelat
baja dengan bentuk profil strip. Pelat baja tersebut dibentuk menjadi pipa dengan
melengkungkan pipa tersebut kearah sumbu pendeknya dengan roll pembentuk
(shaper roll) sehingga membentuk pipa sebuah pipa. Celah pertemuan kedua sisi
pelat strip tersebut kemudian di las memanjang sehingga membentuk sebuah pipa
tanpa celah. Detail pembuatan butt-welded pipe ditunjukkan pada gambar dibawah.

metode fabrikasi pipa straight welded pipe & pipa straight welded
Pipa ini memiliki keunggulan dimana kualitas dari dinding pipa sangat mudah
untuk dikontrol dan memiliki ketebalan yang seragam. Hal ini disebabkan karena
pipa ini berasal dari pelat strip yang pembuatannya relative sangat mudah untuk
dikontrol kualitas dan ketebalan pelatnya, sehingga hasil saat dibuat menjadi pipa
pun relative sama baiknya dengan kualitas pelatnya sebelum jadi. Selain itu, apabila
dibutuhkan pipa menerus yang cukup panjang, pipa ini memiliki keunggulan karena
mudah untuk difabrikasi.
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Namun didalam industri migas, pipa jenis ini lebih sering ditemukan dalam bentuk
elbow. Pipa jenis ini dihindari sebagai pipa panjang karena memilik kelemahan
pada sambungan las kedua tepi pelat strip pada saat pembuatannya, dimana
memerlukan inspeksi pada area pengelasannya, memanjang sepanjang pipa
tersebut.

Spiral Welded Pipe


Dalam pasaran Indonesia biasa disebut pipa spiral, ada juga yang menyebutnya pipa
casing. Meskipun namanya demikian, bukan berarti pipa ini berbentuk spiral,
namun lebih merujuk kepada bahan baku pembuatannya yang merupakan pelat baja
strip yang dibentuk menjadi spiral dan kemudian disambung sehingga membentuk
sebuah pipa.

skema pembuatan pipa spiral & manufaktur spiral pipe


Dalam system perpipaan, jenis pipa ini sangat dibatasi penggunaannya hanya untuk
kebutuhan pipa dengan tekanan rendah karena ketipisannya. Bahkan dalam industri
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

migas, pipa ini tidak digunakan dalam system pipa bertekanan, kebanyakan hanya
digunakan sebagai casing untuk pondasi, atau pun sebagai pipe support.
Keuntungan pipa ini adalah dapat dibuat menjadi sangat besar dengan mudah.
Namun pipa ini memiliki kelemahan dimana ketebalan untuk dapat membuat spiral
cukup terbatas, sehingga pipa ini relative tipis. Selain itu, jumlah sambungan yang
cukup banyak per satuan panjangnya membuat inspeksi pengelasan menjadi lebih
banyak -jauh lebih banyak dari pada straight welded pipe- apabila akan digunakan
sebagai pipa bertekanan. (frz)
B. Bahan-bahan pipa secara umum :
Bahan-bahan pipa yg dimaksud disini adalah struktur bahan baru pipa tersebut yg
dapat dibagi secara umum sebagai berikut:
1. Carbon steel
2. Carbon Moly
3. Galvanees
4. Ferro Nikel
5. Stainless Steel
6. PVC (Paralon)
7. Chrom Moly

Sedang bahan-bahan pipa secara khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut :


1. Vibre Glass
2. Aluminium (Aluminium)
3. Wrought Iron (besi tanpa tempa)
4. Cooper (Tembaga)
5. Red Brass (kuningan merah)
6. Nickel cooper = Monel ( timah tembaga)
7. Nickel chrom iron = inconel (besi timah chrom)

C. Komponen perpipaan :
Komponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi standar yg terdaftar
dalam simbol dan kode yg telah dibuat atau dipilih sebelumnya.
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Komponen perpipaan yg dimaksud disini meliputi :


1. Pipes (pipa-pipa) 4. Valves (katup-katup)

2. Flanges ( flens-flens) 5. Boltings (baut-baut)

3. Fittings (sambungan) 6. gasket

7. Specials items\
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Beberapa code yang


be rkaitan dengan pipa adalah sebagai berikut:
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Beberapa macam bahan bahan untuk pipa


Shanti Novalia
4EGC
061540411901
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

D. Macam Sambungan Perpipaan :


Sambungan perpipaan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Sambungan dengan menggunakan pengelasan
2. Sambungan dengan menggunakan ulir

Selain sambungan seperti diatas terdapat pula penyambungan khusus dengan


menggunakan pengeleman (perekatan) serta pengkleman (untuk pipa plsatik dan
pipa vibre glass).
Pada pengilangan umumnya pipa bertekanan rendah dan pipa dibawah 2 sajalah
yg menggunakan sambungan ulir.

E. Tipe sambungan cabang:


Tipe sambungan cabang (branch connection)dapat dikelompokkan sbb:
1. Sambungan langsung (stub in)
2. Sambungan dengan menggunakan fittings (alat penyambung)
3. Sambungan dengan menggunakan flanges (flens-flens)

Tipe sambungan cabang dapat pula ditentukan pada spesifikasi yg telah dibuat
sebelum mendesain atau dapat pula dihitung berdasarkan perhitungan kekuatan,
kebutuhan, dengan tidak melupakan faktor efektifitasnya. Sambungan cabang itu
sendiri merupakan sambungan antara pipa dengan pipa, misal sambungan antara
header dengan cabang yg lain apakah memerlukan alat bantu penyambung lainnya
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

atau dapat dihubungkan secara langsung, hal ini tergantung kebutuhan serta
perhitungan kekuatan.

F. Diameter, Ketebalan, Schedule :


Spesifikasi umum dapat dilihat pada ASTM (American Society of Testing
Materials).Dimana disitu diterangkan mengenai Diameter, Ketebalan serta
schedule pipa. Diameter Luar (Outside Diameter), ditetapkan sama walaupun
ketebalan (thickness)berbeda untuk tiap schedule. Diameter dalam (Inside
Diameter), ditetapkan berbeda untuk setiap schedule. Diameter Nominal adalah
diameter pipa yg dipilih untuk pemasangan ataupun perdagangan (commodity).
Ketebalan dan schedule, sangatlah berhubungan, hal ini karena ketebalan pipa
tergantung daripada schedule pipa itu sendiri.

Pengertian Pipe Schedule

Kalau diameter luarnya (OD) telah di ketahui, apa yang kurang untuk menujukan
ukuran pipa? yaitu thickness atau ketebalan pipa. Dalam sebuah pipa, ketebalan
pipa (wall-thickness) di kenal dengan sebutan schedule, yang biasanya di singkat
dengan sch
.

Semakin pipa digunakan dalam pressure dan temperature tinggi, maka akan
semakin tebal dinding pipanya, semakin besar schedule nya. Yang artinya, semakin
kecil pula diameter internal dari pipanya, karena sebagian telah digunakan untuk
ketebalan dinding dari pipanya. Biasanya dikenal dengan 3 jenis schedule, yaitu
standard, extra strong (xs) dan dobel extra strong (xxs).
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Schedule pipa ini dapat dikelompokkan sebagai berikut :


1. Schedule 5, 10 , 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 160.
2. Schedule standard
3. Schedule Extra strong (XS)
4. Schedule double Extra Strong (XXS)
5. Schedule special

Perbedaan-perbedaan schedule ini dibuat guna :


1. Menahan internal pressure dari aliran
2. Kekuatan dari material itu sendiri (Strength of material)
3. Mengatasi karat
4. Mengatasi kegetasan pipa.

SISTEM PERPIPAAN DAN DETAIL

Pada dasarnya sistem pipa dan detail untuk setiap industri atau pengilangan
tidaklah jauh berbeda, perbedaan-perbedaan mungkin terjadi hanya pada kondisi
khusus atau batasan tertentu yg diminta pada setiap proyek.

Pabrikasi pipa dapat dilakukan pada bengkel-bengkel di lapangan atau pada suatu
pembuatan pipa khusus di suatu tempat lalu dikirim kelapangan, baik melalui
transportasi laut atau darat, sehingga dilapangan hanya merupakan penyambungan
saja. Hal ini menguntungkan dari segi waktu, ongkos kerja dan pekerjaan
dilapangan. Pemilihan keputusan untuk pabrikasi pipa di suatu bengkel
dilapangan atau di suatu tempat di luar lapangan bahkan dinegara lain,
memerlukan perhitungan teknis dan ekonomis secara cermat.

Pemasangan pekerjaan perpipaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian sbb:


1. Pipa diatas tanah
2. Pipa dibawah tanah
3. Pipa dibawah air ( didalam air)
Pemasangan sistem perpipaan diketiga tempat ini baik pipa proses ,pipa utiliti
mempunyai permasalahan masing-masing dan dalam buku ini hanya akan
disinggung butir satu dua.
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

PEMASANGAN PIPA DI ATAS TANAH

Pemasangan ini dapat dilakukan pada rak pipa (pipe Rack), diatas penyangga
penyangga pipa, atau diatas dudukan pipa (sleeper). Pada pemasangan pipa diatas
tanah ini dapat pula dimasukkan pipa peralatan (equipment) yaitu yg meliputi pipa
kolom dan vesel, pipa exchanger, pipa pompa dan turbin, pipa kompressor dan
pipa utilitas. berikut akan dijelaskan sebagai berikut :

Pipa Kolom dan Vesel

Pipa yg akan dipasang pada kolom dan vesel harus ditempatkan secara radial
disekitar kolom di bagian jalur pipa, jalan orang, platform dibagian access. Untuk
pipa 18 keatas bisa langsung dilas ke vesel, kecuali pertimbangan pemeliharaan
dan akan digunakan sambungan flange. Sambungan dalam skirt tidak boleh
ditempatkan katup atau flange. Penggunaan vent atmosferis berkatup dan
bertudung harus disediakan pada tempat lokasi titik tertinggi dari vessel atau jalur
pipa diatasnya, sedangkan drain dipasang pada tempat lokasi terendah yg akan
ditentukan oleh P&ID.

Katup pelepas tekanan yg membuang kedalam sistem blowdown tertutup harus


ditinggikan guna memungkinkan bagian pengeluaran pengaliran sendiri ke dalam
sistem blowdown. Katup pelepas tekanan yg membuang uap ke udara bebas harus
dilengkapi dengan pipa paling sedikit tiga meter diatas setiap platform dalam
radius 7.5 meter, juga disediakan lubang pembuangan yg besarnya 6 mm(1/4)
dibawah pipa guna mencegah akumulasi cairan.

Pipa Exchanger

Pemasangan pipa pada exhcanger tidak boleh dipasang diatas daerah-daerah


kanal, tutup shell dan fasilitas fasilitas lain yg telah terpasang pada exchanger atau
handling yg suka digunakan. Ruang-ruang bebas untuk pemasangan flange
exchanger harus disediakan. Spool dipasang diluar nozzle kapal guna
memungkinkan pemindahan bundel pipa exchanger.
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Pipa Pompa Dan Turbin

Pipa suction atau pipa yg mengalirkan aliran disebut juga pipa hisap harus diatur
sedemikian rupa guna mencegah penurunan tekanan dan kantung uap yg dapat
pula menimbulkan kavitasi pada impeler. Apabila perubahan ukuran diperlukan
untuk mempercepat atau memperlambat aliran, maka reduser eksentris harus
dipakai bilaman kantung tanpa vent tak dapat dihindari. Pemasangan pipa pada
pompa dan turbin harus diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk perawatan
dan perbaikan. Hal ini penting untuk mencegah pembongkaran besar yg tak perlu
pada pemeliharaan dan perbaikan pipa. Saringan permanen dan sementara harus
disediakan pada inlet pompa dan turbin. Sedangkan untuk aliran panas dan dingin
harus diperhatikan fleksibilitasnya, begitu pula kedudukan-kedudukan penyangga
haruslah baik dan dapat mengatasi getaran-getaran yg diakibatkan motor pipa
serta aliran.

Pipa Kompresor

Pemasangan pipa pada kompresor harus diatur perbaikan dan pemeliharaannya.


Sambungan pipa dengan menggunakan flanges lebih diutamakan demi
memperlancar jalannya perbaikan dan pemeliharaan. Pipa hisap (suction) dan
buang (discharge) harus benar-benar diperhatikan fleksibilitasnya, terutama untuk
temperatur rendah atau tinggi atau tekanan tinggi. Masalah getaran termasuk
bagian terpenting pada pipa kompresor ini, akibat adanya beban dinamis yg
berhubungan dengan kompresor ini. Karena itu masalah penyangga, guide dan
anchor juga harus menjadi perhatianbagian perencana teknik.

Pipa Utilitas

Pemasangan pipa utilitas ini harus benar-benar direncanakan sehingga kebutuhan


utilitas di proyek dapat terjangkau penggunaanya. Pipa utilitas seperti apa yg lain
haruslah direncanakan beroperasi pada temperatur dan tekanan berapa.
Perencanaan sub header haruslah dapat memenuhi daerah equipment proses atau
kelompok peralatan lainnya yg memerlukan jalur utilitas. Sambungan cabang
haruslah dibuat dari atas header. Apabila aliran utilitas berupa uap jangan lupa
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

membuat kantung kantung uap pada setiap daerah titik terendah dimana aliran
akan mendaki dan diperhitungkan tidak boleh lebih dari 40% tekanannya dalam
jarak yg dihitung dalam feet.

Menurut materialnya pipa terbagi antara lain :

1. Pipa GIP (Galvanized Iron Pipe)

Pipa GIP atau pipa besi galvanis digunakan untuk intalasi air bersih dingin saja,
tidak dianjurkan untuk pipa air panas.

2. Pipa PVC

Pipa PVC (Polyvinyl Chloride) adalah pipa plastik yang terbuat dari gabungan
materi vinyl yang menghasilkan pipa yang ringan, kuat, tidak berkarat dan tahan
lama. Hanya digunakan untuk intalasi air dingin saja.

3. Pipa HDPE

Pipa HDPE (high-density polyethylene) adalah pipa yang terbuat dengan bahan
polyethylene dengan kepadatan tinggi sehingga jenis pipa yang dihasilkan dapat
menahan daya tekan yang lebih tinggi. Karakteristik pipa HDPE adalah kuat,
lentur/flexible dan tahan terhadap bahan kimia.

4. Pipa Baja (Steel Pipe)

Pipa baja digunakan sebagai jalur pipa untuk pasokan energi, misalnya : air, gas,
minyak, dan cairan mudah terbakar lainnya.

5. Pipa Tembaga

Pipa tembaga merupakan pipa yang kuat dan tahan lama, biasanya digunakan
untuk instalasi air panas.

6. Pipa Beton
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Berupa beton precast, biasa digunakan sebagai saluran drainase. Pipa beton
terbagi menjadi 2 tipe yaitu tipe light duty dan heavy duty.

VI.1. Perletakan Pipa

Dasar perencanaan peletakan pipa memperhitungkan terjadinya defleksi


pada pipa yang terbebani dan memperkirakan besarnya beban yang dipindahkan ke
sekelilingnya. Kondisi material penimbun dan kekuatan pipa merupakan parameter
yang penting. Dalam laporan Bandung Urban Development Project pada tahun
1983, disebutkan ada enam tipe material penimbun yaitu :

1. Tipe BA, Limited Granular Bed, faktor beban f = 1,5


2. Tipe BB, Granular Bed, f = 1,9
3. Tipe BO, Granular Bed and Surround, f = 2,2
4. Tipe ABD, Beton dengan faktor beban f = 2,6
5. Tipe ABR, Beton dengan penguatan 0,4 %, f = 3,4
6. Tipe ABR +, Beton dengan penguatan 1 %, f = 4,8

Untuk SPAB , peletakan pipa adalah peletakan fleksibel untuk PVC dan
semi rigid untuk HDPE. Penempatan pipa PVC dan HDPE dilakukan dengan
peletakan BO untuk mendukung fleksibilitas terutama menghadapi geseran tanah
yang mungkin terjadi.

Ketentuan peletakan pipa dalam SPAB berisi keterangan tentang


kedalaman letak pipa dalam tanah serta penggalian yang harus dilakukan. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada lampiran D.

VI.6.1. Manhole

Ada lima jenis manhole yang digunakan untuk suatu jalur perpipaan air
buangan, yaitu :

1. Tipe A
Untuk saluran persil dan sekunder
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Kedalaman bagian atas diameter terdalam (soffit) dari muka tanah = 0,45
1,5 m
Dinding persegi empat dari beton.
Tebal dinding 15 cm
Lebar bangunan 1,1 m
Tutup berukuran 0,9 x 0,5 m dari beton cetak, tetapi jika manhole terletak
di jalan maka yang digunakan terbuat dari besi tuang.
2. Tipe B
Untuk saluran berdiameter sampai dengan 1200 mm
Kedalaman soffit = 0,8 2,7 m
Dinding bulat dari beton dengan tebal dinding 20 cm, diameter manhole
tergantung dari ukuran dan jumlah pipa yang masuk.
Untuk saluran persil dan sekunder, tutup berukuran 0,9 x 0,5 m dari beton
cetak
Untuk saluran induk,tutup terbuat dari besi tuang.
3. Tipe C
Untuk saluran berdiameter sampai dengan 1200 mm
Kedalaman soffit = 2,7 5 m.
Dinding bulat dari beton dengan tebal dinding 20 cm, diameter manhole
tergantung dari ukuran dan jumlah pipa masuk.
Dinding setinggi 1,8 m dari soffit ke intermediate slab untuk memudahkan
pemeliharaan.
Dinding di atas intermediate slab dikurangi ukurannya menjadi diameter
900 mm untuk menghemat biaya.
Tutup berukuran 0,6 x 0,6 dari besi tuang , kecuali untuk saluran persil dan
sekunder digunakan tutup terbuat dari beton cetak.
4. Tipe D
Untuk saluran berdiameter sampai dengan 1200 mm
Kedalaman soffit lebih besar dari 5 m.
Dinding bulat dari beton dengan tebal 20 cm, diameter manhole tergantung
dari ukuran dan jumlah pipa masuk.
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

Dinding bagian bawah setinggi 1,8 m untuk memudahkan pemeliharaan.


Dinding sebelah atas di bagian bawah penutup papan, setinggi 1,8 m.
Dinding bagian atas papan dikurangi diameternya menjadi 0,9 m untuk
menghemat biaya.
Tutup berukuran 0,6 x 0,6 m dari besi tuang.
5. Tipe E & F
Untuk saluran dengan diameter > 1200 mm
Tipe E untuk kedalaman soffit lebih kecil atau sama dengan 5 m dan F untuk
kedalaman soffit lebih besar dari 5 m.
Dinding bulat berdiameter 2500 mm dengan tebal dinding 30 cm.

Pada Tabel 6.1 dapat dilihat diameter manhole berdasarkan diameter saluran.

Tabel 6.1 Diameter Manhole

Diameter Jumlah Pipa Masuk

Pipa 1 2 3

(mm) Diameter Manhole (mm)

400 1200 1200 1500

600 1200 1500 1500

900 1200 1800 2100

1200 2100 tertentu Tertentu

Sumber : Laporan BUDP, 1983

VI.6.2. Drop Manhole


Drop manhole yang biasa digunakan dalam SPAB ada dua jenis, yaitu tipe
drop 90 dan tipe 45. Dalam SPAB drop manhole digunakan untuk titik-titik
manhole yang memiliki perbedaan ketinggian antara galian awal pipa dan galian
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

akhir pipa (dG) lebih dari 0,6 m. Pada Tabel 6.3 dapat dilihat diameter dan tipe drop
manhole.

Tabel 6.3 Diameter Drop Manhole

Diameter Pipa Manhole Tipe 45 Manhole Tipe 90


Drop
Drop (mm) Drop (mm)
(mm)

100,150,200 600,1000 > 1000

300,400,500,600 < 2300 > 2300

> 700 Khusus Khusus

Sumber : BUDP, 1983

Hasil perhitungan drop manhole yang dibutuhkan pada masing-masing jalur


dapat dilihat pada Tabel 6.4.

Tabel 6.4 Drop Manhole SPAB Kecamatan

Tipe
Jalur Diameter Drop
drop

Pipa
Dari Ke (mm) manhole
(mm)

15 16-1 500 850 45

33 31-2 350 2,600 90

56 59-1 400 720 45

79 78-2 350 4,300 90

80 81 550 1,400 45

35 IPAL 950 3,000 90


Shanti Novalia
4EGC
061540411901

VI.6.3. Clean Out

Cleanout direncanakan dipasang pada setiap node, kecuali node-


node yang telah menggunakan manhole. Cleanout ini digunakan untuk
memasukkan alat pembersih pada ujung alat pipa pembersih pada pipa servis atau
lateral dan sebagai tempat pemasukkan air penggelontor sewaktu diperlukan.
Dalam perencanaan ini sistem yang digunakan adalah small bore sewer maka tidak
perlu digunakan air penggelontor, karena sistem ini tidak membawa padatan yang
memerlukan air penggelontor untuk mencegah pemampatan saluran.

Perletakan terminal clean out ini adalah sebagai berikut :

Pada awal atau ujung saluran air buangan.


Setiap jarak 150 - 200 m pada pipa lurus.
Bila ada perubahan arah saluran.
Pertemuan saluran (perempatan, pertigaan).
Bangunan pelengkap ini merupakan pipa dengan ukuran tertentu sesuai
dengan diameter saluran yang disambung secara vertikal menggunakan connection
Y dan bend.

Operasi saluran Small Bore akan cukup memuaskan walaupun tanpa


ventilasi, dengan syarat gradien saluran tetap negatif. Tetapi pada titik dimana
alirannya merupakan aliran bertekanan, udara dapat terakumulasi pada jumlah yang
banyak, sehingga cleanout yang ada disana harus diberi ventilasi untuk
mengeluarkan gas-gas tersebut.

VI.6.4. Siphon

Saluran yang mengalami penurunan di bawah gradien hidrolik agar dapat


melewati sebuah halangan, seperti jalur kereta api, subway, jalan raya, saluran, atau
sungai, biasanya disebut dengan inverted siphon. Biasa disebut juga dengan
Shanti Novalia
4EGC
061540411901

depressed sewer.Dalam desain ini, perlintasan yang dilewati adalah perlintasan KA


dan perlintasan dengan sungai, sehingga dibutuhkan bangunan siphon untuk dapat
melewatkan pipa agar dapat terus mengalir hingga ke BPAB. Untuk desain ini,
perlintasan KA dan perlintasan sungai yang dilewati sebanyak 8 buah.

Dalam menentukan ukuran pipa untuk depressed sewer, yang


diperhitungkan adalah debit maksimum air buangan dan gradien hidrolik. Karena
sebuah depressed sewer berperan sebagai sebuah perangkap, kecepatan aliran di
dalam pipa harus lebih besar dari 0,9 m/s atau lebih untuk air buangan domestik.

Untuk menghitung dimensi siphon, pertama-tama kita harus memiliki data


debit minimum (Qmin) serta data debit rata-rata (Qr). Lalu kita menghitung besarnya
kecepatan serta debit pada saat aliran penuh untuk debit pipa yang masuk ke siphon,
dapat dihitung dengan rumus :

1 2 1
1) V ( ) R 3 S 2 , dimana R = Dpipa / 4
n
2) Qfull = A x V

Kemudian kita menentukan besar diameter pipa untuk masing-masing kapasitas


pipa:

a. Diameter pipa untuk kapasitas debit minimum (D1)


b. Diameter pipa untuk kapasitas debit rata-rata di atas debit minimum (D2)
c. Dimeter pipa untuk kapasitas debit puncak (D3), pipa harus mampu menampung
Qfull Qmin - Qr koreksi

Rumus perhitungan debit :

2 1
Q (d )2 ( 1 )(d ) 3 S 2
2 n 4

Dimana :

Q = debit yang melewati pipa, m3/s


Shanti Novalia
4EGC
061540411901

d = diameter pipa, m

n = koefisien kekasaran Manning

S = slope siphon, m/m

Untuk penentuan diameter ini, slope yang digunakan adalah besar slope yang
tersedia untuk pembuatan siphon. Untuk setiap diameter, kita melakukan cek
kecepatan untuk mengetahui besar V > 0,9 m/s (Shun Dar Lin, 2001). Jika tidak
memenuhi, diameter diperbesar hingga kecepatan aliran memenuhi kriteria. Hasil
perhitungan dimensi siphon dapat dilihat pada Lampiran D

Anda mungkin juga menyukai