Anda di halaman 1dari 366
SEKS1 Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasat SEKSI Pasal SEKSI SEKSI Pasat 142 143 144 1s 15. 15.2 153 16.1 162 163 7 SPESIFIKASI UMUM 2010 (REVISI 3) BAB VII SPESIFIKAST UMUM DAFTAR ISI Halaman DIVIS! |= UMUM RINGKASAN PEKERJAAN Lingkup Pekerjaan Xlasifikasi Pekerjaan Konstrsi Ketentuan Kajian Teknis Urutan Pekerjaan an Pembayaran Pekerjaan . MOBILISASI Pengukuran dan Pembayaran nn se m= TH KANTOR LAPANGAN DAN FASILITASNYA Venom nn a fee Kantor Penyeslia Jasa dan Fasilitasnya Bengkel dan Gudang Penyedia Ja: 13 14 wenn dS Kantor dan Akomodasi untuk Di ts Peja enenneeaee TeLS . 1-15 Pengukuran dan Pembayaran FASILITAS DAN PELAYANAN PENGUJIAN Umum Fasilitas Laboratorium dan Pengujian Prosedur Pelaksanaan cnn Pengukuran dan Pembayaran TRANSPORTASI DAN PENANGANAN Umum Ketentuan Pra (Persiapan) Pelaksanaan se 120 Pelaksanaan — cee 1.21 PEMBAYARAN SERTIFIKAT BULANAN Umum 1-22 Penyiapan dan Penyerahan 123 Pengesahan oleh Direksi Pekerjaan 124 PEMBAYARAN SEMENTARA (PROVISIONAL SUMS) (Tidak ada Pembayaran Sementara di dalam Kontrak ini) MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS Umut ssnrnnnnnn ‘Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas Uraian Perlengkapan Minimal Jalan Sementara Pekerjaan Jalan atau Jembatan Sementara Pemeliharaan Untuk Keselamatan Lalu Lintas Pengukuran dan Pembayaran.. SPESIFIKASI UMUM 2010 (REVISI 3) SEKSI 19 — KAJIANTEKNIS LAPANGAN Pasl = L.9.1 Umum 19.2 Pekerjaan Survei Lapangan Untuk Penni ‘Kembali Rancangan ane. 1-38 1.93 Pekerjaan Survei Pelaksanaan Rutin 1-40 1.9.4 Penetapan Titik Pengukoran, 141 19.5 Tenaga Abli Rekayasa Lapangan 1-42 19.6 — Pengendalian Mutu Bahan Laz 19.7 Dasar Pembayaran 142 STANDAR RUJUKAN Umum. - 144 Jaminan Mutu. Lat SEKSI 1.11 BAHAN DAN PENYIMPANAN Pasal = 1.11.1 Umum 1-50 1112 Pengadaan Bahan 1st 1.113 Penyimpanan Bahan 131 1116 Pembayaran on 1-52, SEKSI 1.12. JADWAL PELAKSANAAN Posal = 1.121 Umum ve 1-53 1.122 Detil Jadwal Pelaksanaan 153 1.123 Revisi Jadwal Pelaksanaan sm 134 1.32.4 Rapat Pembuktian Keterlambatan (Show Cause Meeting) . 1-55 SEKS] 1.13. PROSEDUR PERINTAH PERUBAHAN Pasal 1.13.1 Umum a 156 1.132 Prosedur Awai Perintah Perubahan 137 1.13.3 Pelaksanaan Perintah Perubahan 157 1.134 Pelaksanaan Adendum 1-58 SEKS] 1.14 PENUTUPAN KONTRAK Posal = 1.141 Umum sn 1-59 1.142 Berita Acara Penyelesaian Akhit 139 1.143. Pengajuan Berita Acara Pombayaran Akhir 3-60 1.144 Amandemen Penutup os 1-60 SEKSI 1.18 DOKUMEN REKAMAN KEGIATAN Pasal = 1.15.1 Umum... . 1.15.2 Dokumen Rekaman Kegiatan 1.15.3. Bahan Rekaman Kegiatan 1.15.4 Pemotiharaan Dokumen Pelaksanaan Kegiatan 1.15.5 Dokumen Rekaman Akhir SEKSI 1.16 PEKERJAAN PEMBERSIHAN Pasal = 1.16.1 Umum 1.16.2 Pembersihan Selama Pelaksanaan 1.163 Pembersihan Akhir 1.164 —Dasar Pembayaran SEKSI 1.17 PENGAMANAN LINGKUNGAN HIDUP- Pasal 1.17.1 Umum ss 1-67 1117.2. Upaya Pengelolaan Linghungan (UKL) ar 1-69 1.17.3 Implementasi Studi Lingkungan Hidup Yang Diperlukan 14 Lan 117s SEKSI 1.18 SEKSI 1.19 Pasal = 1.19.4 1.192 1193 1194 119.5 1.19.6 1.19.7 1.19.8 SEKSI 1.20 Pasal = 1.20.1 1.20.2 1.203 SEKSI 121 Pasal = 1.21.1 1212 1213 1214 1215 1216 1217 1218 1249 SEKSI Pasal SEKSI 2.2 Pasal 2.2.1 2.2.2 223 2.2.4 SEKSI 23 Pasal = 2.3.1 23.2 233 234 \SPESHFIKASI UMUA 2010 (REVISI 3) 195 76 RELOKASI UTILITAS DAN PELAYANAN YANG ADA (Kecuali disebutkan lain dalam Spesifikasi Khusus maka Relokasi Utilitas dan Pelayanan yang ada tidak termasuk dalam kontrak ini) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Umum oe 179 Sistem Menajemen K3 Konstruksi 1 K3 Kantor Lapangan dan Fasilitasnya... 1-80 Ketentuan Bekerja Pada Tempat Tinggi. 1-82 Flektrikal. 1-84 Material dan Kimia Berbahay: 1-85 Penggunaan Alat-Alat Bermesif... 1-87 Pengukuran dan Pembayaran. 1-90 PENGUJIAN PENGEBORAN Umum sonnei ssn 1.91 Pengujian Bor (Lubang). bs Pengukuran dan Pembayaran Ms MANAJEMEN MUTU Umum. 193 Rencana Pengendalian Mutu (QC Plan). 1-94 Reneana Jaminan Mutu - 199 Titik-Titik Tunggu (Holding Points). one 19 Pengujian-Pengujian Untuk Penyelesaian.mm.om po L100 ‘Audit Mutu vnnine 1-100 Laporan Ketidak-Sesuaian (NCR). ‘lor Banding... so 1-102 Pembayaran 1-102 DIVISI 2 — DRAINASE SELOKAN DAN SALURAN AIR Umum ‘Bahan dan Jaminan Mutu Pelaksanaan Pengukuran dan Pembayaran PASANGAN BATU DENGAN MORTAR Umum 26 Bahan dan Jaminan Mutu 28 Pelaksanain —annunn 28 Pengukuran dan Pembayaran 2-10 GORONG-GORONG DAN DRAINASE BETON Umum 2H Bahan 213 Pelaksanzan 214 Pengukuran dan Pembayaran 217 SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SPESIFIKASI UMUM 2010 (REVISI 3) 24 DRAINASE POROUS 24.1 Umum 242 Bahan 343 Pemasangan Drainase Porous 2.44 — Pengukuran dan Pembayaran .. DIVISL PEKERJAAN TANAH 31 GALIAN 3.41 Umum... 3.1.2 Prosedur Penggalian 3.1.3. Pengukuran dan Pembayaran 32 TIMBUNAN 32.1 Umum 322 Bahan 323. Penghamparan dan Pemadatan Timbunan now 3.24 Jaminan Mutu... 3.25 Pengukuran dan Pembayaran 3.3 PENYIAPAN BADAN JALAN 33.1 Umum 33.2 Bahan 3.33. Pelaksanaan dari Penyiapan Badan Jalan 3.34 — Pengukuran dan Pembayaran 3.4 PEMBERSIHAN, PENGUPASAN DAN PEMOTONGAN POHON 3.41 Umum 342 Pelaksanaan 3443 Pengukaran dan Pembayaran 35 GEOTEKSTIL 3.5.1 Umum 352 Bahan 3.5.3 Pelaksanaan 3.54 Pengendalian Mutu 3.5.5 Pengukuran dan Pembayaran DIVISI 4 - PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN 4.1 PELEBARAN PERKERASAN 414 Umum : 4.1.2 Behan 4.1.3 Persiapan untuk Pelebaran 41:4 Penghamparan dan Pemadatan Bahan Pelebaran Perkerasan 4.1.5 Pengukuran dan Pembayaran 42 BAHUJALAN 421 Umum. 422 Babam Pelaksanaan dan Pemadatan Pengukuran dan Pembayaran 219 221 223 2.25 41 42 42 a4 44 45 47 47 47 'SPESIFIKAST UMUM 2010 (REVISI 3) DIVISI 5 - PERKERASAN BERBUTIR DAN PERKERASAN. BETON SEMEN SEKSI 5.1 LAPIS PONDASI AGREGAT Pasal = 5.1.1 Umum Ss 5.12 Bahan ~ 4 5.13. Penghamparan dan Pemadatan Lapis Pondasi Aaa 55 S14 Pengukuran dan Pembayaran 5 SEKSI 5.2 PERKERASAN BERBUTIR TANPA PENUTUP ASPAL, Pash = 3.2.1 Umum sn 9 52.2 Bahan scnennane SLL 5.23 Penghamparan dan Pemadatan Perkerasan Berbutir Tanpa Penutup Aspal sores vs 512 $24 Pengujian fn S14 5.2.5 Pengukuran dan Pembayaran 7 S45 SEKSI $3 PERKERASAN BETON SEMEN Pasal 5.3.0 UMMM ssmninnninnoen 517 53.2 Bahan 5-19 53.3 Peralatan 5.24 534 Sambungan (Joints) on 525 535 Pelaksonaan 5:29 53.6 Panjang Percobaan 5335 53.7 Perlindungan Terhadap Perkerasan 536 5.3.8 — Pembukaan Terhadap Lalu Lintas 5-36 53.9 Toleransi Ketebalan Perkerasan 537 5.3.10 Pengukuran dan Pembayaran ... 537 SEKSI $4 LAPIS PONDASI SEMEN TANAH Pasal 5.4.1 UMUM onnnmnnnennenennineien - 540 342 Bahan 52 543° Campuran coeenn SAG 544 Percobaan Lapangan (Field Trials) 548 SAS Penghamparan dan Pencampuran 331 S46 Pengendalian Mutu .. 5-57 54.7 Pengukuran dan Pembayaran sun 561 SEKSL_ 55 | LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CTB dan CTSB) Posal = 5.5.1 Umum 5-64 582 Bahan 5-66 553 Campuran dan Takaran 5-67 5.5.4 Percobaan Lapangan (Field Trials) mmm 5-68 3.55 Penghamparan dan Pencampuran 5-68 5.5.6 — Penghamparan dan Pemadatan 5-68 $5.7 Pengendalian Mutu... 5-69 5.5.7 Pengukuran dan Pembayaran 5-70 DIYISI— 6 PERKERASAN ASPAL SEKSI 6.1 _ LAPIS RESAP PENGIKAT DAN LAPIS PEREKAT Pasa) 6.11 Urnum 61 SEKSI SEKSI Pasal SEKSI SEKS! Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal 612 613 614 615 6.16 617 62 621 6.2.2 623 624 625 626 627 634 63.2 633 634 63.5 636 63.7 638 64 65 65.1 652 653 65.4 655 65.6 65.7 658 66.1 66.2 663 66.4 66.5 66.6 66.7 67 671 672 673 674 SPESIFIKAS! UMUM 2010 (REVISI 3) Bahan 63 Peralatan 65 Pelaksanaan Pekerjaan . 68 Pemeliharaan dan Pembukaan Bagi Lalu Lintas. Gil Pengenalian Mute dan Penguin Lapangan 6-12 ‘Pengukuran dan Pembayaran . 612 LABURAN ASPAL SATU LAPIS (BURTU) DAN LABURAN ASPAL DUA LAPIS (BURDA) Umum sn . 15 Bahan. 18 Jenis Pekerjaan Pelaburan on Peralatan 621 Pelaksanaan Pekerjaan 6-22 Pengendalian Mutu dan Pengui 6-25 Pengokuran dan Pembayaran 6-26 CAMPURAN BERASPAL PANAS Umum 6-28 Bahan 635 ‘Campuran “ 641 Ketentuan Instalasi Pencampur Aspal 647 Pembuatan dan Produksi Campuran Aspal 6:53 Penghamparan Campuran 655 Rengendalian Mutu dan Pemeriksan di Lapangsn 6-59 Pengukuran dan Pembayaran LASBUTAG DAN LATASBUSIR (Tidak digunaken) CAMPURAN ASPAL DINGIN ‘Umum 6-68 Bahan 6-69 ‘Campuran 67 Ketentuan Peralatan Pelaksanaan én Pembuatan Campuran 673 Pemeraman dan Penyimpanan Camparan . 6-74 Penghamparan Campuran 674 Pengukuran dan Pembayaran 6-75 LAPIS PENETRASI MACADAM Umum 67 Bahan. 678 Kuantita Agregat dan Aspal_ 679 Peralatan 6-80 Pelaksanaan 6-80 Pengendalian Mutu dan Penguiian di \apangan 6-83 Pengukuran dan Pembayaran 684 PEMELIHARAAN DENGAN LABURAN ASPAL Umum . 6-86 Bahan 6-87 Kuantitas Agtegat dan Aspal 6-88 Peralatan 6-88 SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SPESIFIKAS] UMUM 2010 (REVISI 3) Pelaksanaan 6-88 Pengendalian dan Pengujian Muto Lapangan 689 Pengukuren dan Pembayaran 689 VIS! IKTUR BETON Unum mH Bahan. . 1 Pencampuran dan Penakaran 710 Pelaksanaan Pengecoran 73 Pengerjaan Akhit 27 Pengendatian Muww di Lapangan 719 Pengukuran dan Pembayaran, 7B BETON PRATEKAN Umum 126 Bahan 729 Pengujian 731 Pelaksanzan Unit-Unit 732 Metode Penegangan Sebelim Pengecoran (Pre-Tension) « 138 Metode Penegangan Setelah Pengecoran (Past-Tension) 739 Penanganan, Pengangkutan dan Penyimpanan Unit-Unit Beton Pracetak . 143 Pelaksanaan Balok Beton Pratcksn Segmental 74 Pemasangan Unit-Unit Beton Pratekan Pengukuran dan Pembayaran 747 BAJA TULANGAN Umum 750 Bahan 753 Pembuatan dan Penemapatan 754 Pengukuran dan Pembayaran 155 BAJA STRUKTUR Umum vs oo “ 157 Bahan . 761 Kecakapan Kerja. 763 Pelaksanaan 7-65 Pengukuran dan Pembayaran PEMASANGAN JEMBATAN BAJA STANDAR, Umum. se 77) Bahan. 1 Pelaksansan 7-96 Pengukuran dan Pembayaran 78 PONDASI TIANG Umum 781 Bohan 7.85 Turap 7.86 Tiang Pancang Kayu 7.88 ‘Tiang Pancang Beton Pracetak 789 vil SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SPESIPIKAS! UMUM 2010 (REVISI 3) ‘Tiang Pancang Baja Struktur Pemancangan Tiang Tiang Bor Beton Cor Langsung di Tenpat Pengukuren dan Pernbayaran PONDASI SUMURAN Umum Bahan Pelaksanaan Pengukuran dan Pembayaran ADUKAN SEMEN Umum, Bahan dan Campuran Pencampuran dan Pemasangan Dasar Pembayaran PASANGAN BATU Umum. Bahan Pelaksanaan Pasangan Bata Pengukuran dan Pembayaran PASANGAN BATU KOSONG DAN BRONJONG Umum Bahan Pelaksanaan Pengukuran dan \yaran SAMBUNGAN EKSPANSI (EXPANSION JOINT) Umum an Bahan Pelaksanaan Pengukuran dan Pembayaran PERLETAKAN (BEARING) Urmumm Bahan Pemasangan Pengukuran dan Pembayaran SANDARAN (RAILING) Umum Bahan Peralatan Pelaksanaan Pengukuran dan Pembayaran PAPAN NAMA JEMBATAN Umum Bahan Peralatan Pengukuran dan Pembayaran 192 7.93 197 7-98 7104 7-105 7-105 7-107 7-109 7-109 7-110 71 TAI2 TAB THB TAS TIT 718 79 7-120 12 7123, 7124 7125 7127 7-133, 7.135 7.137 7-139 7-140 Tela 7141 7142 71a3 7183 71a 7143 SEKSL SEKSL Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasall SEKSI Pasal SEKSI Pasal SEKSI Pasal SPESIFIKASI UMUM 2010 (REVISI 3) 7.18. PEMBONGKARAN STRUKTUR 715.1 Umum r144 7.15.2 Prosedur Pembongkaran 7145 7.15.3 Pembuangan Bahan Bongkaran 7145 7.154 Pengukuran dan Pembayaran 1146 7.16 DRAINASE LANTAI JEMBATAN FAGL UUM ener senennenes TID 7.16.2 Bahan 7-148 7.16.3 Pelaksanaan 7148 7.164 —Pengukuran dan Pembayatan oer 7149, DIVISI8_PENGEMBALL INDISI DAN PEKERJAAN MINOR 8&1 PENGEMBALIAN KONDISI PERKERASAN LAMA. 811 Umum conten peeceeeenneenne Bel 81.2 Bahan. 84 8.13 Pelaksanaan 85 8.14 Pengukuran dan Pembayaran ssniusmennunnnnaenennanaennananaennne 810 82 PENGEMBALIAN KONDISI BAHU JALAN LAMA PADA. PERKERASAN BERFENUTUP ASPAL 8.2.1 Umum 812 82.2 Bahan dan Pelaksanaan een neem Bel3 823 Pengukuran dan Pembayaran 14 83 PENGEMBALIAN KONDISI SELOKAN, SALURAN AIR, GALIAN, TIMBUNAN DAN PENGHIJAUAN 83.1 815 832 8:16 833, 8:17 8.3.4 Pengukuran dan Pembayaran PERLENGKAPAN JALAN DAN PENGATUR LALU LINTAS 824 Bahan cern nnnninnnennn mo BB Pelaksanaan 831 Pengukuran dan Pembayaran 8-45 PENGEMBALIAN KONDISI JEMBATAN Unit oonenrnone 849 Cakupan Pekerjaan Pengembalian Kondisi cc -occccneneneninenene B52 Pengembalian Kondisi Komponen Beton 853 Pengembalian Kondist Komponen Kayit ne ccoecrcnnnnennnnenne &ST Pengembatian Kendisi Komponen Baja... Pengukuran dan Pentbayaran en DIVISI 9 - PEKERJAAN HARIAN PEKERJAAN HARIAN Umum sno o1 Bahan dan Peralatan 92 Pelaksanaan Pekerjaan 92 ‘SPESIFIKASI UMUM 2010 (REVISI 3) 9.1.4 Pengukuran dan Pembayaran DIVISI1 RUTIN SEKSI 10.1 PEMELIHARAAN RUTIN PERKERASAN, BAHU JALAN, DRAINASE, PERLENGKAPAN JALAN DAN JEMBATAN. Pasa 10.4.1 Umum rn Jot 10.1.2 Pemeliharaan Rutin Perkerasan 10-4 10.1.3 Pemoliharaan Rutin Bahu Jalan .... 106 10.14 — Pemeliharaan Rutin Selokan, Saluran 10-7 10.1.5 Pemeliharaan Ruti Perlengkapan Jalan Lama yang Ada. 10-7 10.1.6 Pemeliharaan Rutin Jembatan 10-8 10.1.7 Pengukuran dan Pembayaran, to-10 SEKSI 10.2 PEMELIHARAAN JALAN SAMPING DAN JEMBATAN Pasal == 102.1 Umum. 10-13, 10.2.2 Pemelinaraan Jalan Samping dan Jembatan yang Digunakan oleh 10-13 Penyedia Jasa en sn 10.2.3 Pemeliharsan untuk Manajemen dan Keselamatan Lalu Lint. lo-14 1024 DasarPembayaran st 10-14 LAMPIRAN 1.1.4 LINGKUP DAN URUTAN KEGIATAN DALAM PEKERJAAN 14A DAFTAR PERALATAN LABORATORIUM UNTUK PEMERIKSAAN ‘TANAH, ASPAL DAN BETON 1.8.A MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS 18B DAFTAR KETENTUAN MINIMUM PERLENGKAPAN JALAN SEMENTARA. 1.17 RENCANA KERJA PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RKPPL) 3.2.4 KLASIFIKASI TANAH KEMBANGSUSUT (EXPANSIVE SOIL) VAN. DER MERVE S4.A PROSEDUR LAPANGAN PENGGUNAAN SKALA DCP UNTUK PENGENDALIAN KONSTRUKSI LAPIS PONDASI SEMEN TANAH 6 FAKTOR KONVERS] TEMPERATUR PELAKSANAAN DI LAPANGAN KE TEMPERATUR STANDAR 15 °C UNTUK PENGUKURAN VOLUME ASPAL CAIR DAN 15,6°C UNTUK ASPAL EMULSI 62A METODE PENENTUAN UKURAN, BENTUK DAN GRADASI DARI SEALING CHIP UKURAN NOMINAL 9 SAMPAI 20 MM (Rujukan Pasal 6.2, Spesifikasi) 62c 63 65.8, SPESIFIKASI UMUM 2010 (REVISI 3) PROSEDUR —STANDAR _PEMERIKSAAN UNTUK = MENGUKUR. TEKSTUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINGKARAN PASIR (Rujukan Pasal 6:2. dalam Spesifikasi ini) METODE RANCANGAN LABURAN ASPAL SATU LAPIS (BURTU) DAN, LABURAN ASPAL DUA LAPIS (BURDA) (Rujukan Pasal 6.2, Spesfikasi) CAMPURAN ASPAL PANAS METODE PENYIAPAN OPTIMUM UNTUK KADAR BITUMEN RESIDUAL CAMPURAN DINGIN KELAS E xi y 2» 3) 4) » 9 yn 'SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revist 3) DIVISII ‘UMUM SEKSI 1.1 RINGKASAN PEKERJAAN LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan dari Kontrak ini meliputi pelaksanaan pekerjaan jalan dan/atau Jjembatan (termasuk pekerjaan pendukungnya), pada ruas jalan dan/atau jembatan ‘ertentu. Pekerjaan-pekerjaan yang dicakup di dalam Spesifikasi ini dibagi tiga kelompok, Pekerjaan “Utama”, Pekerjaan “Pengembalian Kondisi dan Minor”, dan Pekerjaan “Pemeliharaaan Rutin”. Kegiatan Pemeliharaan Rutin harus dimulai sejak tanggal mulai kerja sampai dengan Serah Terima Pekerjaan Sementara (Provisional Hand Over). Kegiatan-kegiatan ini rmeliputi pekerjaan yang bersifat untuk mencegah setiap kerusakan jalan danfatau Jjembatan lebih lanjut namun tidak dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi jalan ) 4) SPESIFIKASE UMUM 2010 (Revisi 3) Usulan personil penguji : daftar beserta Daftar Riwayat Hidup semua teknisi laboratorium yang diusulkan Penyedia Jasa untuk pelaksanaan pengujian menurut Kontrak i Jadwal pongujian : jadwal induk (master schedule) semua pekerjaan yang akan diyji, Dengan jadwal pelaksanaan (construction schedule) yang ada dapat ditentukan tanggal sementara untuk masing-masing kegiatan pengujian. Jadwal kkegiatan pengujian ini harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan dalam for- ‘uli pendahuluan (preliminary form) untuk dievaluasi pada setiap awal bulan. Formulir pengujian ; usulan formulir pengujian standar yang akan digunakan dalam Kontak ini untuk semua jenis pengujian yang disyaratkan dalam Spesifikasi, harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaaan dalam waktu 45 hari (erhitung sejak Tanggal Mulai Kerja, untuk mendapat persetujuan dari Dircksi Pekerjaan. FASILITAS LABORATORIUM DAN PENGUJIAN Peny Jasa harus menyediakan pelayanan pengujian dan/atan fasiltas laboratorium sebagaimana disyaratkan untuk memenuhi selurah Ketentuan pengendalian muta dari Spesifikasi ini. Bilamana secara khusus dimasukkan dalam lingkup Kontrak ini, maka Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara sebuah laboratorinm lengkap dengan peralatannya di Japangan, sesuai dengan ketentuan berikut: a) by ‘Tempat Kerja 3) Laboratorium haruslah merupakan bangunan_terpisah (sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1.4.1.1) yang ditempatkan sesuai dengan Lokasi Umum dan Denah Tempat Kerja yang telah disctujui dan merupakan bagian dari program mobilisasi sesuai dengan Pasal 1.2.2.2). Lokasi laboratorium harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga mempunyai jarak tertentu dari peralatan konstruksi, bebas dari polusi dan gangguan ‘derupa getaran selama pengoperasian peralatan. ji) Bangunan harus dilengkapi dengan lantai beton beserta fasilitas pem- ‘buangan air kotor, dan dilengkapi dengan dua buah pendingin udara (air conditioning) masing-masing berkapasitas minimum 1,5 PK, serta harus memenuhi semua ketentuan lainnya dalam Pasal 1.3.1.3) dari Spesifikasi ini, iii) Perlengkapan di dalam ruangan banguman harus terdiri atas meja kerja, lomari, ruang penyimpan yang dapat dikunci, tangki perawatan, laci arsip (filing cabinet), meja dan kursi dengan mutu standar dan jumlah yang ‘mencukupi kebutuhan, Peralatan dan Perlengkapan Peralatan dan perlengkapan laboratorium yang terdaftar dalam Lampiran 1.4.A dari Spesifikasi ini harus sudah disediakan dalam waktu 45 hari terhitung sefak Tanggal Mulai Kerja, sehingga pengujian sumber bahan dapat dimulai sesegera mungkin, 143 1) 2 3) 4) 5) 6) ‘SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revisl 3) Alat-alat ukur seperti timbangan, proving ring, pengukur suhu, dan lainnya harus dikalibrasi oleh instansi yang berwenang yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan dengan menunjukkan sertifikat kalibrasi yang masih beriaku, PROSEDUR PELAKSANAAN eraturan dan Ruukan onal Indonesia (SND, sebagaimana diberikan dalam Seksi 1.10 dalam ini harus digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan, Dalam segala hal, Penyedia asa horus menggunakan SNI yang relevan atau setara untuk menggantikan standar~ standar lain yang mungkin ditunjukkan dalam Spesifikas!ini.. Bilamana standar tersebut ‘dak terdapat dalam Seksi 1.10, Penyedia Jasa harus menggunakan SNI terbaru atau standar lain yang relevan sebagai pengganti ata perintah Direksi Pekerjaan, Personi Personil yang bertugas pada pengujian bahan haruslah terdiri atas tenaga-tenaga yang mempunyai pengalaman cukup dan telah terbiasa melakukan pengujian bahan yang diperluken dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan Fornulir Formulit yang dapat digunakan untuk pengujian yang sebenamya dan pelaporan hasit pengufian hanyalah formulie telah disctujui terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan, -mberitabuan Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi Pekerjaan rencana waktu pelaksanaan Pengujian, paling sedikit satu jam sebelum pengujian dilsksanakan sehingga ‘memungkinkan Diteksi Pekerjaan atau Wakilaya untuk menyaksikan setiap pengujian ‘bakan rutin yang mereka inginkan. Diswibusi Laporan pengujian harus segera dikerjakan dan didistribusikan sehingga memungkinkan untuk melakukan pengujian ulang, penggantian bahan atau pemadatan ulang sedemikian hhingga dapat mengurangi keterlambatan dalam pelaksanaan Pekerjaan, Jnspeksi dan pengujian akan dilaksanakan oleh Direksi Pekerjaan untuk memeriksa pekerjaan yang telah sefesai apakah telah memenuhi mutu bahan, kepadatan dari pemadatan dan setiap ketentuan lanjutan yang menjadi diperlukan selama pelaksanan pekerjaan, Setiap ruas secara keseluruhan yang terdiri dari bahan dan pengetjaan yang tidak ‘memenuhi ketentuan yang disyaratkan harus dibongkar dan diganti dengan bahan dan Pengerjaan yang memenuhi Spesifikasi ini. Bilamana Direksi Pekerjaan mengijinkan, pekerjaan yang tidak diterima harus diperbaiki sedemikian hingga setelah diperhaiki akan memenuhi semua ketentuan dalam kontrak, Semua perbaikan semacam ini harus dilaksanakan atas biaya Penyedia Jasa. 144 D » 2» 5) SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revisi 3) i ‘ Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi Pekerjaan paling tidak 5 hari bbahwa suatu ruas telah selesai dikerjakan dan siap untuk diuji muka Direksi Pekerjaan harus memberitau basil pengujian tersebut kepada Penyedia Jasa dalam 10 hari setelah benda yji diterima dari lapangen, disertai surat keterangan yang menyebutkan apakah pekerjaan yang diuji diterima atau ditolak. Bilamana pekerjan tersebut ditolak, dalam 10 hari Penycdia Jasa harus mengajukan surat yang menanyakan tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbai pekerjaan yang ditolak. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN Contoh ‘Semua contoh apakah berasal dari lokasi sumber bahan atau dari perkerasan yang telah selesai harus disediakan oleh Penyedia Jasa, tanpa binya tambahan terhadap Kontrak, Pengujian ’ Biaya untuk melaksaneken semua pengujian yang diperlukan untuk penyelesaian Pekerjaan yang sebagaimana mestinya, sesuai dengan berbagai ketenfuan pengujian yang disyaratkan atau ditentukan dalam Dokumen Kontak, harus ditanggung oleh Penyedia Jasa, dan seluruh biaya tersebut sudah harus dipandang sudah dimasukken dalam Harga Satuan bahan yang bersangkutan, kecuali seperti disyaratkan di hawaii. Jika setiap pengujian yang tidak diperuntukkan atau atau tidak disyaratkan, atau karena ‘belum perlu dilaksanakan, atau karena belum disyaratkan di dalam Dokumen Kontrak ‘temnyata diperintahkan untuk dilaksanakan oleh Direksi Pekerjaan, atau bilamana Direksi Pekerjaan memerintahkan kepada Pihak Ketiga untuk melaksanakan pengujian yang tidak termasuk ketentuan dalam Pasal 1.4.1.1) atau pelaksanaan pengujian di fuar lingkup Pekerjaan atau pengujian di tempat suatu pabrik pembuat atau fabrikasi bahan, maka biaya untuk pelaksanaan pengujian tersebut menjadi beban Pengguna Jasa, kecuali jtka hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa pengerjaan atau bahan tersebut tidak sesuai dengan yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak, dengan demikian maka biaya ppengujian menjadi beban Penyedia Jasa Fasilitas Laboratorium dan Pengujian Biaya penyediaan dan pemeliharaan bangunan laboratorium, perlengkapan dalam bbangunan, peralatan dan perlengkapan tidak boleh diukur atau dibayar menurut Seksi ini Bila secara khusus dimasukkan ke dalam fingkup pekerjaan dalam Kontrak ini, kompensasi untuk pekerjaan ini harus dimasukkan dalam pembayaran Lump Sum untuk Mobilisasi sesuai dengan Seksi 1.2 dari Spesifikasi in. 14 152 »b 2) 1) 2) ‘SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revisi 3) SEKSI15 TRANSPORTASI DAN PENANGANAN UMUM. Uraian Seksi ini menetapkan ketentuan-ketentuan untuk transportasi dan penanganan tanah, bahan campuran aspal panas, bahan-bahan lain, peralatan, dan perfengkapan. Ketentuan Seksi 1.8, Menejemen dan Keselamatan Lalu Lintas, Seksi 1.11, Bahan dan Penyimpanan, dan Seksi 10.2, Pemeliharaan Jalan Samping dan Bangunan Pelengkap Jalan, harus diberlakukan sebagai pelengkap isi dari Seksi ii. Pekerjaan Seksi Lain yang Berkaitan dengan Seksi Ini a) Syarat-syarat Kontrak Pasal-pasal yang berkaitan b) — Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas Seksi 1.8 ©) Bahan dan Penyimpanan Seksi LLL d) — Pengamanan Lingkungan Hidup Seksi 1.17 ©) Galian Seksi 3.1 ) — Pemeliharaan Jalan Samping dan Bangunan Pelengkap : Seksi 10.2 Jalen KETENTUAN PRA (PERSIAPAN) PELAKSANAAN Rene Pengangkutan Sebelum memulai setiap pengoperasian di jalan-jelan umum yang akan digunakan untuk mengangkut bahan Penyedia Jasa harus menyediakan informasi berikut i Peta terinei yang menunjukkan lokasi semua sumber bahan untuk kegiatan dan route sepanjang jalan yang dilewati behan tersebut dari lokasi sumber bahan ke fempat pekerjaan, Peta ini mencakup lokasi deri setiap penumpukan bahan. Penyedia Jasa harus memperoleh dari pemerintah setempat, batas tekanan gandar + Sepanjang semua route yang ditentukan dan menunjukkan route-route ini diatas peta. Penyedia Jasa harus memperoleh jin dispensasi dari penyelenggara jalan sebagaimana iperlukan jika Penyedia Jasa berencana membawa muatan yang melampaui bates yang disyaratkan melewati setiap jalan dan bangunan pelengkapnya. Ijin ini hanya digunakan untuk muatan yang tidak dapat dibagi-bagi Penilaian Kondisi Infrastruktur ‘Atas persetujuan Rencana Route Pengangkutan, Penyedia Jasa harus, di bawah pengawasan Direksi Pekerjaan, melakukan survei yang lengkap terhadap somua infrastruktur pada jalur-jalur pengangkutan, Survei ini hampir dapat dipastikan berkonsentrasi pada jalan dan jembatan, tetapi dapat mencakup struktur lian yang mungkin terpengaruh oleh frekwensi lintasan kkendaraan berat. Survei ini harus mencatat semua kerusakan awal (sebelum 153 y 2) 3) Ay ‘SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revisi 3) Perlengkapan alan sesusi dengan Peratran Pemesiatah No‘ Talwn 2011 tentang Manajeren dan Rekoyast, Analisis Dampak sera , Mamjemen Kebutoan Lae Linas 2 Tesmasok Kayan Pryedia Isa dan Diteksi Pekerjan yang melaksansan hagas ert dean liek honk * Liha Sekt 1.82 butir 3) Alinea Kedua, 1-27 ¢ 1.82 2 x ‘SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revisi 3) RENCANA MANAJEMEN DAN KESELAMATAN LALU LINTAS. ‘Urutan Pekerjaan dan Rencanz Manajemen Lalu Lintas Penyedia Jasa harus menjaga seluruh kegiatan pekerjaan sepanjang jalan dalam kondisi sedemikian hingga agar lalu lintas dapat terbuka dengan selamat dan seluruh pekerja, dan pengguna jalan terlindungi Sebelum memulai pekerjaan apapun, Penyedia Jasa harus menyiapkan dan mengajukan kepada Direksi Pekerjaan, Rencana Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas (RMR) untuk pengoperasiannya selama periode pelaksanaan. RMKL harus bberdasarkan analisa arus lalu lintas tingkat makro dan juga mikro dan tidak hanya terfokus di dacrah konstruksi. RMKL harus disusun oleh Tenaga Alli Keselamatan Jalan dari Penyedia Jasa, disampaikan pada sast rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi (PCM) dan mendapatkan persetujuan dari Dircksi Pekerjaan, RMKL harus dimutakhirkan secara regular berdasarkan kondisi tempat pekerjaan. RMKL harus memperhitungkan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Seksi 1.19 Spesifikasi Umum). RMKL harus mempethitungkan dan menyediakan fasilitas Khusus untuk pejalan kaki dan kendaraan tidak bermotor jika dibutuhkan. Pembagian Zona Pekerjaan Jalan Zona Pekerjaan Jalan dibagi menjadi empat zona berdasarkan fungsinya (sesuai dengan Instruksi Dirjen Bina Marga No. 02/MN/Db/2012 tentang Panduan Teknis Rekayasa Keselamatan Jalan) sebagaimana ditunjukkan pada gambar pada Lampiran 1.8.A. Zona tersebut adalah: 1. Zona peringatan dini adalah segmen jalan dimana pengguna jalan diinformasikan tentang akan adanya pekerjean jalan dan apa yang harus dilakukan, 2. Zona pemandu transisi adalzh segmen jalan dimana pengemudi dipandu untuk ‘menurunkan kecepatan dan masuk ke lintasan yang benar. 3. Zona kerja adalah segmen jalan dimana pekerjaan dilaksanakan dan terdapat pekerja, peralatan, perlengkapan, serta material. 4, Zona terminasi adalah segmen jalan dimana lalu lintas dituntun kembali ke kondisi normal setelah melalui lokasi pekerjaan. Bilamana pekerjaan belum selesai, dan jalan atau lajur dibuke untuk lalu lintas umum, Penyedia Jasa wajib memasang marka sementara (pre marking), dan rambu sementara atau perlengkapan jalan lainnya yang dibutuhkan untuk menjamin kesclamatan pengguna jalan Implementasi Pekerjaan Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas Jika pada setiap saat, Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa ketentuan yang sebagaimana mestinya untuk pengendalian laly lintas yang berkesclamatan tidak disediakan, tidak dipelihara atau tidak dilaksanakan sesuai lingkup dari RMKL, Direksi Pekerjaan dapat membatasi operasi Penyedia Jasa yang mempengaruhi situasi semacam ini sampai penyesuaian yang diperlukan telah dilaksanakan. Direksi Pekerjaan dapat juga menanggubkan seluruh pekerjaan sampai penyesuaian tersebut dicapai. Bilamana keselamatan pengguna jalan atau pekerja diabaikan secara serius dan dengan sengaja oleh Penyedia Jasa, Direksi Pekerjaan dapat melakukan tindakan 4) ) 6 SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revi 3) perbaikan yang sepadan dan memotong biaya dari hak Penyedia Jasa sebagai kompensasi kerugian dari jumlah yang dibayarkan kepada Penyedia Jasa. Semua pekerja paling sedikit berusia 18 tahun, dan pekerja harus mengenakan baju yang reflektif, sepatu boot dan helm kerja pada setiap saat selama jam kerja di dalam davrah kerja. Pelaksanaan pengaturan lalu lintas perlu berkoordinasi dengan pihak Kepolisian ) Pencrangan tambahan harus disediakan untuk pekerjaan detil, proses berbahaya, atau jika menggunakan mesin. ©) Penerangan darurat yang, memadai juga harus disediakan, Pemeliharaan Easilitas Penyedia Jasa harus menjamin terlaksananya pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang isediakan dalam kondisi bersin dan higienis, serta dapat diakses secara nyaman oleh pekerja. ve a) Seluruh tempat kerja harus mempunyai aliran udara yang bersih b) Pada kondisi tempat kerja yang sangat berdebu misalnya tempat pemotongan tbeton, penggunaan bahan kimia berbahaya seperti perekat, dan pada kondisi Jainnya, Penyedia Jasa harus menyediakan alat pelindung nafas seperti respirator dan pelindung mata. KETENTUAN BEKERJA PADA TEMPAT TINGGI Bekerja di tempat kerja yang tinggi harus dilakukan oleh pekerja yang mempunyai pengetahuan, pengalaman dan mempunyai sumberdaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan selamat. Keselamatan kerja untuk bekerja pada tempat tinggi dapat menggunakan satu atau beberapa pelindung sebagai berikut: terali pengamen lokasi kerja, jaring pengaman, sistem penangkap jatuh, Pengamanan di i smpat kerja a) Terali pengaman lokasi kerja harus dibuat sepanjang tepi lantai kerja atau ‘tempat kerja yang terbuka sesuai dengan pasal 4 sub seksi ini. }) Jka pelataran Kerja atau tempat kerja berada di atas jalan umum dan jika ada bahaya material atau barang lain jatuh pada pengguna jalan, maka daerah di 4) 5) 6 2D SPESIFIKASI UMUM 2010 (Revisi 3) bawah pelataran kerja atau tempat kerja harus dibebaskan dari akses orang atau apat digunakan jaring pengaman, ‘Terali pengaman lokasi kerja Jika ferali pengaman lokasi kerja digunakan di sekeliling bangunan, ataw bukaan di atap, lantai, atau lubang lift, maka terali pengaman harus memenuhi syarat: =’ 900— 1100 mm dari pelataran kerja; - Mempunyai batang tengah (mid-rail); - Mempunyai papan bawah (coeboard) jika terdapat risiko jatuhnya alat kerja atau material dari atap/tempat kerja. Jaring pengaman 4) Pekerja yang memasang jaring pengaman harus ditindungi dari bahaya jatuh. ‘Sebaiknya digunakan kendaraan khusus (mobile work platform) saat memasang Jjaring pengaman. Akan tetapi jika peralatan mekanik tersebut tidak tersedia ‘maka pekerja yang memasang jaring harus dilindungi dengan tali pengaman (safety harness) atau menggunakan perancah (scaffolding). 6) —_Jaring pengaman harus dipasang sedekat mungkin pada sisi dalam area kerja. ©) Jaring pengaman haus dipasang dengan jarak bersih yang cukup dari permukaan lantaistanah sehingga jika seorang pekerja jatuh pada jaring tidek akan terjadi kontak dengan permukaan lantai/anah, Sistem jatuh indivi a) Sistem pengaman jatuh individu (individual fall arrest system) termasuk sistem rel inersia (inertia reel system), safety harness dan tali statik. Pekerja yang diharuskan menggunakan alat ini harus dilatih terlebih dahulu. b) denis sabuk pinggang tidak boleh digunakan untuk pekerjaan atap. ©) Pekerja yang menggunakan safety harness tidak diperbolehkan bekerja sendi Pekerja yang jafuh dan tergantung pada safety harness harus diselamatkan selama-lamanya 20 menit sejak terjatuh. 6) Perhatian harus diberikan pada titik angkor untuk tali sta arvatau jaring pengaman. jatur rel inersia, Tangga Jika tangga akan digunakan, maka Penyedia Jasa harus: = Memmilih jenis tangga yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilak = Menyediakan pelatihan penggunaan tangga; - -Mengiket bagian atas dan bawah tangea untuk mencegah kecelakaan akibat bergesernya tanga; = Tempatkan tangga sedekat mungkin dengan pekerjaan; - __Jika tangga digunakan untuk naik ke lantai kerja di atas, pastikan bahwa tanga berada sekurang-kurangnya Im di atas lantai kerja; an; 1-83

Anda mungkin juga menyukai