PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara historis, penjajahan Belanda selama kurang lebih 350 tahun dan
penjajahan Jepang kurang lebih selama 3,5 tahun, membawa akibat terhadap
rusaknya sendi-sendi kehidupan masyarakat di seluruh wilayah
Indonesia.Untuk itu, pemerintah fokus pelaksanaan kebijakan dan program
pembangunan masyarakat adalah desa dan kelurahan. Hal ini didasarkan
pemahaman bahwa desa dan kelurahan merupakan lembaga pemerintah
terkecil yang paling bawah sebagai ujung tombak yang langsung berhadapan
dengan masyarakat.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana birokrasi pemerintahan desa?
2. Bagaimana birokrasi pemerintahan kelurahan?
3. Bagaimana dampak perubahan desa menjadi kelurahan?
4. Bagaimana prakti birokrasi pemerintahan desa dan kelurahan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana birokrasi pemerintahan desa.
2. Untuk mengetahui bagaimana birokrasi pemerintahan kelurahan.
3. Untuk mengetahui bagaimana dampak perubahan desa menjadi
kelurahan.
4. Untuk mengetahui bagaimana prakti birokrasi pemerintahan desa dan
kelurahan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Birokrasi Pemerintahan
3
memanfaatkan untuk kepentingan kelancaran jalannya pencapaian tujuan
organisasi tersebut. Namun pengertian secara harafiah birokrasi adalah
orangorang yang bekerja dibelakang meja dalam rangka melaksanakan
kegiatan organisasi. Orang-orang tersebut dipilih dengan memiliki keahlian
tertentu, bekerja berdasarkan aturan-aturan yang ditetapkan organisasi, mereka
ada yang duduk sebagai pimpinan dan ada yang menjadi bawahan, mereka
membuat keputusan berdasarkan otoritas tertentu dari badan yang
berwenang atau suatu pemerintah serta mereka mendapat gaji dan
penghasilan. Rumusan pengertian birokrasi tersebut merupakan
rangkuman kesimpulan dari para ahli seperti; Albrow, Max Weber, Lance
Castles dan La Polambara.
Desa dalam arti umum adalah permukiman manusia yang letaknya di luar
kota dan penduduknya berpangupajiwa agraris. (Daldjoeni;1998;53)
1. R.Bintarto. (1997)
4
4. S.D. Misra
5
Berdasarkan peraturan pemerintah No. 73 tahun 2005 tentang kelurahan,
yang dimaksud dengan kelurahan adalah wilayah kerja lurah sebagai
perangkat daerah kabupaten/kota dalam wilayah kerja kecamatan. Kelurahan
dapat di bentuk dari pengembangan desa, asalkan memenuhi syarat tertentu.
Sebuah desa dapat membentuk kelurahan jika memenuhi syarat. Syarat
pembentukan desa menjadi kelurahan antara lain: jumlah penduduk, luas
wilayah, sarana dan prasarana, potensi ekonomi, kondisi sosial budaya.
Kelurahan merupakan lembaga yang setingkat dengan desa. Akan tetapi,
kelurahan mempunyai beberapa kriteria yang berbeda dengan desa. Kelurahan
di bentuk di wilayah kecamatan. Kepala kelurahan disebut lurah.
Berbeda dengan kepala desa, lurah di angkat dari pegawai negeri sipil
(PNS) yang memenuhi syarat oleh bupati/walikota atas usul camat. Sebagai
perangkat kecamatan, lurah mendapat perlimpahan sebagai perlimpahan
kewenangan pemerintahan dari camat. Oleh karena itu, berlainan dengan
kepala desa, lurah bertanggung jawab langsung kepada camat. Prakarsa
pembentukan desa menjadi kelurahan dapat berasal dari pemerintah desa
bersama BPD. Pembentukan kelurahan ditetapkan dengan peraturan daerah.
Dalam melaksanakan tugasnya, lurah di bantu oleh perangkat kelurahan yang
terdiri dari sekretaris kelurahan, perangkat yang menangani urusan tertentu,
dan jabatan fungsional. Perangkat kelurahan di isi oleh pegawai negeri sipil
yang di angkat oleh sekretaris daerah kabupaten/ kota atas usul camat. Selain
dibantu perangkat desa, seorang lurah juga di bantu lembaga kemasyarakatan
seperti rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), pemberdayaan kesejahteraan
keluarga (PKK),karang taruna, dan lembaga pemberdayaan masyarakat.
6
masih tradisional. Pada umumnya, masyarakat desa bermata pencarian sebagai
petani, nelayan, buruh tani, berladang, dan beternak.
7
(BPD). Badan ini berfungsi melindungi berbagai adat istiadat dan menetapkan
peraturan desa bersama kepala desa. Selain itu, BPD berfungsi menampung
dan menyalurkan aspirasi masyarakat desa serta melakukan pengawasan
terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa. Anggota BPD ialah wakil
penduduk desa bersangkutan. Mereka ditetapkan dengan cara musyawarah
untuk mencapai mufakat.
8
Karang Taruna merupakan salah satu organisasi kepemudaan di tingkat
desa. Karang Taruna merupakan organisasi pemuda atau pelajar SMP dan
SMA di suatu desa atau kelurahan. Tujuan dari organisasi ini, yaitu
memberikan pembinaan kepada para remaja untuk menjadi individu mandiri
dan memiliki keterampilan. Pembinaan pemuda desa bertujuan agar pemuda
desa, terutama pemuda putus sekolah, dapat memperoleh keahlian di bidang
tertentu. Misalnya, pembinaan dalam bidang elektronika, kesenian, olahraga,
atau lingkungan hidup.Organisasi Karang Taruna terdapat di wilayah Rukun
Warga (RW), desa, dan kecamatan. Karang Taruna merupakan wadah bagi
generasi muda desa untuk menyalurkan pendapat dan kreativitasnya. Karang
Taruna merupakan lembaga pemberdayaan masyarakat di bawah pembinaan
kepala desa dan camat. Karang Taruna dapat memupuk persatuan dan
kesatuan di antara generasi muda.
9
tetapi apa bedanya dengan pemerintahan kelurahan? Selanjutnya, akan
dipelajari tentang pemerintahan kelurahan.
10
mengentaskan kemiskin an, perluasan kesempatan kerja di perdesaan,
peningkatan kualitas hidup, kesejahteraan, dan kemandirian masyarakat
perdesaan. Pemerintahan desa atau kelurahan harus ikut berperan agar
program pemberdayaan masyarakat dapat berjalan dengan baik. Pemerintahan
desa atau kelurahan merupakan unsur pemerintahan yang berhubungan
langsung dengan masyarakat. Perbedaan antara desa dan kelurahan, dapat
kamu lihat dalam tabel berikut.
a. Sekretaris Desa
11
Salah satu perangkat desa ialah sekretaris desa yang bertugas
mengurus administrasi di desa. Misalnya, membuat surat akta
kelahiran atau surat keterangan. Sekretaris desa merupakan Pegawai
Negeri Sipil (PNS).
12
wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat. Untuk lebih memahaminya, perhatikanlah susunan
pemerintahan desa berikut.
13
F. Perubahan Desa Menjadi Kelurahan
14
pendapatan yang menjadi milik desa dengan berubahnya status desa menjadi
kelurahan akan diserahkan dan menjadi milik Pemerintah Kota. Masyarakat
juga menilai dengan perubahan status desa menjadi kelurahan akan mengganti
aparat desa, seorang pemimpin yang selama ini menjabat sebagai Kepala Desa
adalah pemimpin pilihan warga desa dengan perubahan status desa
menjadikan pimpinan mereka belum tentu warga desa setempat. Pengangkatan
aparat desa menjadi PNS justru akan memberhentikan aparat desa yang
selama ini sudah mengabdi.
15
Dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan mengenai Birokrasi
Pemerintah di Kelurahan Cipadung Kota Bandung dan Desa Wannasari,
Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur maka dapat di tarik kesimpulan
sebagai berikut.
Penyelenggaraan pemerintahan di Desa Wanasari saat ini terus mengalami
perkembangan cukup baik. Tetapi, hingga saat ini masih menghadapi sejumlah
tantangan dan kendala. Kendala yang dihadapi dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa saat ini diantaranya masih rendahnya efektivitas
kelembagaan dan tata kelola pemerintahan desa serta pelayanan masyarakat.
Selain itu, rendahnya kapasitas dan kualitas pelayanan apratur pemerintahan
desa, masih terbatasnya akses masyarakat terhadap informasi penyelenggaraan
pemerintahan desa, serta masih lemahnya koordinasi antar
Kementerian/Lembaga dan pemda dalam pembinaan desa. Selain itu,
ketersediaan fasillitas serta pemadaman listrik yang sering terjadi juga
merupakan salah satu faktor minimnya pelayanan kepada masyarakat.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpilan
1. Desa merupakan bagian dari sebuah kecamatan. Setiap desa dipimpin
oleh seorang kepala desa. Kepala desa dipilih langsung oleh
masyarakat di desa tersebut. Syarat dan tata cara pemilihannya diatur
oleh peraturan daerah yang berpedoman pada peraturan pemerintah.
Kepala desa bukanlah seorang pegawai negeri sipil. Masa jabatan
kepala desa adalah enam tahun. Ia dapat dipilih kembali hanya untuk
satu kali masa jabatan berikutnya. Sesudah itu, ia tidak boleh lagi
17
mengikuti pemilihan calon kepala desa. Seorang Kepala desa dilantik
oleh bupati/ wali kota, paling lambat tiga puluh hari setelah dinyatakan
terpilih. Kepala desa mendapatkan gaji (upah) bukan dari pemerintah,
tetapi dari hasil pengolahan tanah yang diserahkan untuk diolah. Di
daerah Jawa dikenal dengan tanah "bengkok" atau tanah "carik".
Setelah masa jabatannya habis, tanah itu harus dikembalikan kepada
pemerintah. Dengan demikian, kepala desa tidak mendapatkan uang
pensiun seperti Pegawai Negeri Sipil (PNS).
2. Pemerintahan kelurahan berbeda dengan pemerintahan desa.
Kelurahan biasanya terdapat di daerah perkotaan. Perbedaan desa dan
kelurahan dapat terlihat dari pemimpin dan cara pemilihannya. Kepala
kelurahan sering disebut Lurah. Lurah diangkat dan dipilih oleh
pemerintah. Lurah adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
mampu dan cakap dalam menjalankan tugas. Lurah diangkat oleh
bupati/walikota atas usul kepala kecamatan dari pegawai negeri sipil
yang berprestasi. Syaratnya, dia harus mampu dan menguasai
pengetahuan tentang pemerintahan.
3. Berdasarkan wawancara dengan salah satu pimpinan di Kelurahan
Cipadung, beliau memberikan keterangan bahwa dengan adanya
perubahan desa menjadi kelurahan telah menimbulkan perubahan pada
sistem pemerintahannya. Yang diantaranya mengenai perubahan
kedudukan pemerintahannya, kepemimpinan Pemerintahan, laporan
pertanggungjawaban penyelenggraaan pemerintahan.
4. Penyelenggaraan pemerintahan di Desa Wanasari saat ini terus
mengalami perkembangan cukup baik. Tetapi, hingga saat ini masih
menghadapi sejumlah tantangan dan kendala. Sedangkan
penyelenggaraan pemerintahan di Kelurahan Cipadung berdasarkan
hasil wawancara telah mengalami perkembangan yang cukup
signifikan, meskipun tidak terlepas dari berbagai hambatan yang harus
dilalui.
B. Saran
18
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, maka saran yang dapat
penulis sampaikan adalah agar para aparatur pemerintah baik yang ada di desa
maupun kelurahan semakin meningkakan kinerja serta pelayanan kepada
masyarakat serta memberikan sosialisasi yang jelas kepada masyarakatnya.
Agar masyarakat juga tidak merasa dibingungkan dengan pemberitahuan yang
tidak sampai ke telinga mereka. Memperbanyak sosialisasi dan penyuluhan
pada RW disekitar kelurahan tersebut sangat diperlukan. Selain itu,
penyediaan fasilitas pelayanan yang menunjang pun sangat perlu utuk
ditingkatkan demi tercapainya pelayanan yang lebih maksimal.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://adisuhendrasite.wordpress.com/2015/02/24/perubahan-desa-menjadi-
kelurahan/
http://qodirsaga.blogspot.co.id/2015/01/makalah-analisis-status-desa-
menjadi.html
20