Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Perawatan Anak Dengan Demam


Hari/Tanggal : Senin/ 03 Oktober 2016
Pukul : 10:00-10:45 WIB
Sasaran : Seluruh orang tua bayi/anak di Bangsal Anak RSUD dr. Rasidin
Tempat : Bangsal Anak RSUD dr. Rasidin

A. Latar Belakang
Kelompok bayi dan balita merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap
suatu masalah kesehatan. Makanan yang sehat dan tidak terkontaminasi dari kuman
penyakit merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan bayi dan balita. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan kelompok
selama berpraktek di bangsal anak RSUD dr.Rasidin dari 8 orang anak yang dirawat 3
diantaranya dengan keluhan utama demam yakni dengan diagnosa DSS, demam thypoid
dan Gastroenteritis. Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 38C
atau lebih. Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,8C.Sedangkan bila
suhu tubuh lebih dari 40C disebut demam tinggi (hiperpireksia)(Julia, 2000).Menurut
Wong (2003) demam adalah kenaikan suhu tubuh karena adanya perubahan pusat
termoregulasi hipotalamus. Seseorang mengalami demam bila suhu tubuhnya diatas
37,8C (suhu oral atau aksila) atau suhu rektal.
Berdasarkan hal di atas maka kelompok tertarik untuk memberikan penyuluhan
pada seluruh orangtua bayi/anak yang dirawat di Bangsal Anak RSUD dr. Rasidin
tentang cara pencegahan dan penanganan dini demam pada bayi dan balita karena.
Dengan harapan setelah dilakukan penyuluhan ini, orangtua mengetahui tentang penyakit
demam dan mampu melakukan penangan pertama jika ada anggota keluarga menderita
demam serta mau memodifikasi diri, keluarga, dan lingkungannya dalam mewujudkan
hidup sehat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga klien dapat mengetahui tentang
cara penanganan dini demam pada bayi dan anak..
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga klien mampu :
a. Menjelaskan pengertian demam
b. Menjelaskan penyebab demam
c. Menyebutkan jenis-jenis demam
d. Menjelaskan tanda dan gejala demam
e. Menjelaskan cara penanganan demam

C. Pelaksanaan Kegiatan
1. Materi
(Terlampir)

2. Sasaran / Target
Sasaran: Seluruh orang tua bayi/ anak yang dirawat di bangsal anak RSUD Dr. Rasidin
Target : Orang tua bayi / anak yang menderita penyakit infeksi dan non infeksi.

3. Metoda
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Diskusi

4. Media dan Alat


a. Powerpoint/ lembar balik
b. Leaflet
5. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : Senin/03 Oktober 2016
Jam : 10.00 10.45 WIB
Tempat : Bangsal anak RSUD dr. Rasidin

6. Pengorganisasian
Moderator : Restina Pardosi, S.Kep
Presenter : Lasucy Mentari, S.Kep
Observer : Amelia Adriana, S.Kep

Fasilitator : Magdalena, S.Kep


Randi Agustian, S.Kep
Fadlah, S.Kep
Nurmaini, S,Kep
Rahmi Khairun Nisa, S.Kep
Aida Fitri, S.Kep
Gian Hawara, S.Kep

D. Uraian Tugas
1. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan
2. Moderator
a. Pada acara pembukaan
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa dan desen pembimbing lahan dan pendidikan
- Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
- Menjelaskan kontrak waktu ( jam)
b. Kegiatan inti
- Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami
- Memberikan kesempatan pada mahasiswa atas jawaban yang diajukan untuk
menjawab
c. Pada acara penutup
- Menyimpulkan dan menutup diskusi
- Mengucapkan salam
3. Leader / Co-Leader
- Memberikan penyuluhan pada peserta
- Melakukan evaluasi

4. Fasilitator
- Memotivasi peserta agar berperan aktif
- Membuat absensi penyuluhan
- Mengantisipasi suasana yang dapat menganggu kegiatan penyuluhan

5. Observer
- Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
- Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan

Setting Tempat
Fasilitator Moderator

Pembimbing Observer

Orangtua Pasien Presenter

E. Kegiatan Penyuluhan
NO. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Waktu
I Pembukaan
- Moderator memberikan salam - Menjawab salam 5 menit
- Moderator memperkenalkan - Mendengar dan Memperhatikan
anggota penyuluh
- Moderator menjelaskan tentang - Mendengar dan Memperhatikan
topik penyuluhan
- Moderator membuat kontrak - Mendengar dan Memperhatikan
- Moderator menjelaskan tujuan - Mendengar dan Memperhatikan
penyuluhan
II Pelaksanaan
- Menggali pengetahuan peserta - Mengemukakan pendapat 30 menit
tentang pengertian demam
- Memberikan reinforcement dan - Mendengar dan Memperhatikan
meluruskan konsep
- Menjelaskan tentang pengertian - Mendengar dan Memperhatikan
demam
- Menggali pengetahuan tentang - Mengemukakan pendapat
penyebab demam
- Menjelaskan tentang penyebab - Mendengar dan Memperhatikan
demam
- Menggali pengetahuan tentang - Mendengar dan Memperhatikan
penyebab demam
- Menyebutkan tentang jenis-jenis - Mendengar dan Memperhatikan
demam
- Menjelaskan tentang tanda dan - Mendengar dan Memperhatikan
gejala demam
- Menjelaskan penatalaksanaan - Mendengar dan Memperhatikan
demam
- Mendengar dan Memperhatikan
- Memberikan reinforcement pada
peserta yang mengajukan
pertanyaan
III Penutup
- Presenter menyimpulkan materi - Bersama pesenter menyimpulkan 10 menit
materi
- Presenter mengadakan evaluasi - Menjawab pertanyaan
tentang pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, penatalaksanaan
serta cara pencegahan demam
- Moderator menyimpulkan hasil - Mendengar dan Memperhatikan
diskusi
- Moderator memberikan salam - Menjawab salam
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kelompok penyuluh dan keluarga pasien pada posisi yang sudah direncanakan
60 % peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan
Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
Pre Planning telah disetujui
Leaflet dan powerpoint telah tersedia
peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi Proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
Keluarga pasien dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai selesai
Keluarga pasien berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil
Minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan pengertian demam
Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 3 dari 5 penyebab demam
Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 3 dari 5 jenis demam
Minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan 4 dari 5 tanda dan gejala
demam
minimal 60 % yang mengikuti penyuluhan mampu menyebutkan penatalaksanaan demam
dengan cara fisik dan dengan obat-obatan.

G. PENUTUP

Demikianlah proposal ini kami buat,semoga dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana.

Padang, 25 September 2016


Ketua

Gian Hawara S.Kep

Disetujui oleh :
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(DR.Meri Neherta M.Biomed) (Ns.Siska Olivia S.Kep)


Lampiran Materi

PENANGANAN DEMAM PADA BAYI DAN ANAK

1. Pengertian Demam
Demam adalah keadaan dimana terjadi kenaikan suhu hingga 38C atau lebih.
Ada juga yang yang mengambil batasan lebih dari 37,8C.Sedangkan bila suhu tubuh
lebih dari 40C disebut demam tinggi (hiperpireksia)(Julia, 2000).
Demam adalah kenaikan suhu tubuh karena adanya perubahan pusat
termoregulasi hipotalamus. Seseorang mengalami demam bila suhu tubuhnya diatas
37,8C (suhu oral atau aksila) atau suhu rektal (Donna L. Wong, 2003).

2. Penyebab Demam
Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia,
keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu
sentral (misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan
diagnosis penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan riwayat
penyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan
evaluasi pemeriksaan laboratorium serta penunjang lain secara tepat dan holistik.
Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul demam, lama
demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala yang menyertai demam.

3. Jenis jenis Demam


Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu penyakit tertentu
misalnya tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien dengan keluhan demam
mungkin dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas seperti : abses,
pneumonia, infeksi saluran kencing, malaria, tetapi kadang sama sekali tidak dapat
dihubungkan segera dengan suatu sebab yang jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien
dengan demam yang baru saja dialami, pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang
self-limiting seperti influensa atau penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak
berarti kita tidak harus tetap waspada terhadap infeksi bakterial.
Jenis Demam Ciri-ciri
Demam septik Malam hari suhu naik sekali, pagi hari turun hingga
diatas normal, sering disertai menggigil dan
berkeringat
Demam remitten Suhu badan dapat turun setiap hari tapi tidak pernah
mencapai normal. Perbedaan suhu mungkin
mencapai 2 derajat namun perbedaannya tidak
sebesar demam septik.

Demam intermiten Suhu badan turun menjadi normal selama beberapa


jam dalam satu hari. Bila demam terjadi dua hari
sekali disebut tertiana dan apabila terjadi 2 hari
bebas demam diantara 2 serangan demam disebut
kuartana.
Demam kontinyu Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari
satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus
tinggi sekali disebut hiperpireksia

4. Tanda dan Gejala Demam


Tanda dan gejala terjadinya febris adalah:
a. Anak rewel (suhu lebih tinggi dari 37,8C 40C)
b. Kulit kemerahan
c. Hangat pada sentuhan
d. Peningkatan frekuensi pernapasan
e. Menggigil
f. Dehidrasi
g. Kehilangan nafsu makan
Banyak gejala yang menyertai demam termasuk gejala nyeri punggung, anoreksia
dan somlolen. Batasan mayornya yaitu suhu tubuh lebih tinggi dari 37,5C 40C, kulit
hangat, takichardi, sedangkan batasan karakteristik minor yang muncul yaitu kulit
kemerahan, peningkatan kedalaman pernapasan, menggigil/merinding perasaan hangat
dan dingin, nyeri dan sakit yang spesifik atau umum (misal: sakit kepala verigo),
keletihan, kelemahan, dan berkeringat (Carpenito. 2000).

5. Penatalaksanaan Demam
a. Secara Fisik
Mengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6 jam.
Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau. Perhatikan pula
apakah mata anak cenderung melirik ke atas atau apakah anak mengalami kejang-kejang.
Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan berbahaya bagi perkembangan otak,
karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya suplai oksigen ke otak akan
berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam keadaan demikian, cacat seumur hidup dapat terjadi
berupa rusaknya fungsi intelektual tertentu.
1) Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan
2) Memperhatikan sirkulasi udara
3) Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang
akan berakibat rusaknya sel-sel otak.
4) Berikan minum sebanyak-banyaknya. Minuman yang diberikan dapat berupa air
putih, susu (anak diare menyesuaikan), air buah atau air teh. Tujuannnya adalah agar
cairan tubuh yang menguap akibat naiknya suhu tubuh memperoleh gantinya.
5) Istirahat yang cukup
6) Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha. Tujuannya untuk menurunkan
suhu tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh dipermukaan tubuh ini
dapat terjadi karena panas tubuh digunakan untuk menguapkan air pada kain
kompres. Jangan menggunakan air es karena justru akan membuat pembuluh darah
menyempit dan panas tidak dapat keluar. Menggunakan alkohol dapat menyebabkan
iritasi dan intoksikasi (keracunan).
7) Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam kuku.
Kompres air hangat atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa hangat dan tubuh
akan menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh
akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan pengatur
suhu tubuh lagi. Di samping itu lingkungan luar yang hangat akan membuat
pembuluh darah tepi di kulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga akan
membuat pori-pori kulit terbuka sehingga akan mempermudah pengeluaran panas
dari tubuh.
b. Obat-obatan Antipiretik
Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di
hipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin dengan
jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehinga set point hipotalamus direndahkan
kembali menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas diatas normal dan
mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi. Petunjuk pemberian antipiretik:
1) Bayi 6- 12 bulan : -1 sendok the sirup parasetamol
2) Anak 1-6 tahun : - parasetamol 500 mg atau 1-1 sendokteh sirup parasetamol
3) Anak 6 - 12 tahun : -1 tablet parasetamol 500 mg atau 2 sendok teh sirup parasetamol.
Tablet parasetamol dapat diberikan dengan digerus lalu dilarutkan dengan air atau teh
manis. Obat penurun panas in diberikan 3 kali sehari. Gunakan sendok takaran obat dengan
ukuran 5 ml setiap sendoknya. Pemberian obat antipiretik merupakan pilihan pertama
dalam menurunkan demam dan sangat berguna khususnya pada pasien berisiko, yaitu anak
dengan kelainan kardiopulmonal kronis kelainan metabolik, penyakit neurologis dan pada
anak yang berisiko kejang demam.
DAFTAR PUSTAKA

Doenges, M.E, Marry F. MandAlice, C.G. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman

Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.

Guyton, Arthur C. (1990). Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Ed. 3. Jakarta, EGC.

Guyton, Arthur C. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 9. Jakarta, EGC. http://asuhan-

keperawatan-pasien-dengan-febris.html// diakses pada tanggal 10 September 2016, pukul :

17.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai