METODOLOGI PENELITIAN
fenomena yang diteliti. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel
1. Variabel Dependent
Tabel 3.1.
indeks indeks
Berlanjut ke halaman 52
51
Lanjutan Tabel 3.1. Pembobotan Indeks Kota Cerdas
(jiwa/km2)
Hidup
2. Variabel Independent
52
b. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
rata lama sekolah dan angka melek huruf dan standar hidup
53
Pencemar Udara ditetapkan dengan cara mengubah kadar
2015).
merupakan data yang terdiri dari satu objek namun memerlukan sub objek-
sub objek lainnya yang berkaitan atau yang berada di dalam objek induk
tersebut pada suatu waktu. Dalam penelitian ini periode waktu yang
dianalisis adalah tahun 2014 dan melibatkan 33 kota yang dijadikan sampel.
Data yang digunakan merupakan data sekunder yaitu data yang diperoleh
dari sumber kedua atau sumber sekunder yang diambil dari data yang
tersedia tahun 2014. Dimana data yang sesuai dengan penelitian ini
didapatkan melalui website BPS kota terkait, BPK, APJII, IGI, BAPPEDA
kota terkait, laporan Bank Indonesia, buku yang terkait, jurnal, media
54
2. Merupakan kota-kota yang dijadikan tolak ukur dalam menilai
merupakan data-data sekunder dari data cross section tahun 2014 dari
55
3.4. Estimasi Pemilihan Fungsi Model Empiris
Metode ini bertujuan untuk mencari model yang terbaik dalam model
estimasi, apakah linear atau non linear. Langkah awal yang harus dilakukan
56
Model bentuk linier dan model bentuk log-linier yang akan diuji
Ho : Model Linier
Ha : Model Log-linier
diterima.
regresi berganda atau Ordinary Least Square (OLS) serta analisis regresinya
menilai apakah variabel tidak bebas dalam hal ini kemajuan teknologi akan
57
regresi berganda OLS tersebut digunakan juga untuk menguji model awal
Model persamaan yang paling baik akan dipilih, sehingga dari model
(Aspek Lingkungan). Oleh karena itu, pemilihan model log linier berikut
berdasarkan uji MWD dengan hasil regresi yang lebih baik dibandingkan
berikut:
Dimana:
0 : Konstanta
1, 2, 3 : Koefisien Regresi
: Error Term
58
Pemilihan model Log terhadap semua variabel sejalan dengan
log. Hal tersebut dibuktikan melalui variabel Indeks Harga Konsumen yang
analisis regresi linear berganda, maka dalam penelitian harus melakukan uji
prasyarat diantaranya yaitu uji endogeneity dan uji asumsi klasik. Uji
asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis
59
4. Mekanisme perhitungan OLS secara sederhana dapat
dimengerti.
suatu sampel. Hasil dari estimasi ini disebut dengan sample regression
diperlukan mengingat hasil yang diperoleh dari sampel ini hanya merupakan
penggunaan metode OLS sebagai pencarian suatu garis lurus yang melewati
penjelas: x). Garis ini harus memenuhi suatu kriteria secara terbaik. Kriteria
diberikan oleh garis lurus tersebut dengan nilai aktualnya (Moch. Doddy
Ariefianto, 2012:9)
60
3.6. Teknik Estimasi
berikut:
menjadi:
dimana
61
c. Jika p memiliki beberapa korelasi yang sama
2 2
yang memiliki
ini
2 2
62
3.7. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik harus dilakukan hanya pada analisis tegresi linear berganda.
Oleh karena data dalam penelitian ini menggunakan data cross section maka
adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Jika
Model regresi linier yang baik adalah yang terbebas dari adanya
multikolinieritas.
63
3.7.2. Uji Autokorelasi
ditemukan pada regresi dengan data yang bersifat time series tetapi
Test. Jika nilai Prob. F hitung lebih besar dari tingkat alpha 0,05 (5%)
apabila nilai Prob. F hitung lebih kecil dari 0,05 maka dapat
dalam model regresi (k) dan jumlah sampelnya (n). Nilai dL dan dU
( = 0,05).
64
3.7.3. Uji Normalitas
dengan tingkat alpha 0,05 (5%). Apabila Prob. JB hitung lebih besar
dan sebaliknya, apabila nilainya lebih kecil maka tidak cukup bukti
memiliki korelasi atau pola hubungan. Pola hubungan ini tidak hanya
sebatas hubungan yang linier, tetapi dalam pola yang berbeda juga
65
berikut yaitu tiga variabel model regresi (generalisasi dengan model k-
66
mengikuti distribusi chi-kuadrat dengan df yang
konstan
hipotesis nol.
67
diestimasi dalam regresi linier meliputi intersep (konstanta) dan slope
pada parameter slope (koefisien regresi) saja. Jadi uji t yang dimaksud
pada parameter slope (koefisien regresi) saja. Jadi uji t yang dimaksud
kecil dari tingkat kesalahan (alpha) 0,05 (yang telah ditentukan) maka
68
Atau dapat dilakukan dengan menggunankan hipotesis sebagai
berikut:
Ha : b 1 b.(ada pengaruh)
variabel X terhadap Y. Bila nilai t-statistik > t-tabel maka pada tingkat
dependen.
dependen.
5% atau 0,05.
69
3.8.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
biasa disebut sebagai uji F (ada juga yang menyebutnya sebagai uji
terikat.
kesimpulan dalam uji ini. Apabila nilai prob. F hitung lebih kecil
sebagai berikut:
70
diterima yang berarti variabel independen secara bersama-sama
variabel dependen.
variabel dependen
71
menerangkan variabel dependent. Namun tidak dapat dipungkiri ada
R-square.
72