SKIZOFRENIA (F20)
Oleh :
Ahmad Maliki
NIM 105070107111010
Pembimbing :
dr. Sri Fuad H., Sp.KJ
LAPORAN PSIKIATRI
I. Identitas
Umur : 17 Tahun
Agama : Islam
No. RM : 107xxxxx
Autoanamnesa
T : Selamat pagi Mbak. Saya dokter muda Maliki yang akan memeriksa mbak
J : (menerima jabatan tangan) Nama saya Vira Favila. (Pasien tertawa kecil
J : 17 tahun (benar)
J : PPAI
J : Sudah 1 tahun, atas bawah (pasien mulai menggerutu) Itu lho ndek pak
totok (Tertawa) wes ojok nggudoi aku terus ta, sek onok pak dokter iki lho
T : Loh itu siapa vira?kan dokter sama mbak (Kakak vira) disini, nggak
memegang vira.
J : Iya
T : Yang vira lihat siapa saja selain disini? (Diruangan hanya ada 1 dokter
J : Ada 3, eh 2
gula ditambahi gula batok, enak pake madu ae. Wes dulin ae disik, aku
nyusul
T : Iya dokter tahu, anak kecilnya bisikin apa aja ke vira tadi?
T : Vira dokter tanya ya, yang vira rasakan akhir-akhir ini apa?
J : Senang
J : Tiduran
J : 25 Desember 76
J : Sudah
T : Apa itu kunang vision? Vira nggak inget tadi makan apa aja?
T : Coba vira, kata kipas kalau di eja dari belakang jadinya apa?
J : Spik
T : Vira dokter mau tanya tentang lawan kata, lawan katanya hitam apa ya?
J : White
J : Good evening
J : Pak mardi
J : Saudara, cousin
T : Vira, dokter mau tanya. Kalau 1 buku harganya 5000, kalau 4 buku
berapa vira?
J : Dibuang
T : Loh kok dibuang kenapa?
J : Iya
Heteroanamnesa
(Dilakukan kepada kakak kandung pasien pada hari Selasa, 5 April 2015
Pasien dibawa ke poli psikiatri RSSA oleh ibu dan kakak pasien karena
sendiri sejak 3 bulan yang lalu. Pasien juga tidak bisa tidur dalam 1 bulan
terakhir. Pasien dulunya seseorang yang ceria dan suka bergaul di sekolahnya.
Pasien juga sangat dekat dengan ayahnya. Pada akhir tahun 2013 ayah dan ibu
pasien bercerai. Ayah pasien pergi dari rumah dan dalam 2 tahun terakhir tidak
bertemu dengan anak-anaknya. Pada saat awal perceraian ayah dan ibunya,
pasien marah-marah dan mengunci diri selama 3 kamar. Selama 3 hari tersebut
pasien tidak mau makan serta minum dan pasien juga buang air kecil serta
buang air besar dikamar tersebut. Setelah 3 hari, pasien akhirnya mau keluar
dari kamar. Pasien sudah tidak ceria seperti dulu dan menjadi seseorang yang
Pasien tidak mau melanjutkan sekolah karena merasa tidak mampu dalam
pasien hanya bertahan beberapa bulan lalu minta pulang. Pasien memiliki
riwayat nilai yang tidak terlalu baik sejak SD, pasien juga pernah tidak naik kelas
selama 1 tahun. Pasien sering dilarang keluar oleh orang tuanya, hampir setiap
hari aktivitasnya hanya dirumah. Oleh ibu pasien, pasien dilarang bergaul
dengan tetangga sekitar. Pasien juga dilarang menonton TV, hingga TV pasien
dicabut karena takut anaknya mendapat pengaruh buruk dari acara yang ada di
TV.
(-), trauma (-), demam (-). Tidak ada anggota keluarga dengan keluhan serupa.
Organik: -
Non organik: -
V. RIWAYAT PREMORBID
1. Riwayat Pribadi
Riwayat Kelahiran:
teman-teman seusianya.
Riwayat Pendidikan:
Pasien tidak tamat SMP, suka bergaul dan bermain dengan teman
luar sekolah.
2. Riwayat Psikososial
kecil selalu dengan orang tuanya. Pasien jarang bergaul dengan orang
lain yang ada disekitar rumahnya. Kondisi ekonomi pasien tergolong baik.
Pasien dikenal ceria oleh keluarganya sebelum ayah dan ibu nya
bercerai, namun seseorang yang tertutup. Pasien juga tidak aktif dalam
Usia(ta
No. Keluarga Nama Pekerjaan
hun)
pasien
4. Pasien Nn. V 17 -
4. Kepribadian Premorbid
sekitar rumahnya.
5. Riwayat Keturunan
Tidak ada keluarga pasien yang mengalami gangguan jiwa
6. Faktor Pencetus
Ayah dan ibu pasien cerai pada akhir tahun 2013. Pasien
mengunci diri dikamar selama 3 hari. Tidak mau makan, minum dan
melakukan aktivitas seperti buangair kecil dan buang air besar dikamar
tersebut. Sejak saat itu pasien mulai menjadi orang yang mudah marah.
A B C D E
bisa tidur.
Kunjungan rumah
Tujuan:
Sasaran:
Rumah pasien
Lokasi rumah:
Kondisi rumah:
dirumahnya.
Dinding rumah berupa tembok bercat warna putih pada bagian ruang
Terdapat dua kamar tidur dan satu kamar mandi pada lantai 1, pada
lantai 2 juga terdapat dua kamar tidur dan 1 kamar mandi. Kamar pasien
Memiliki fasilitas PLN, TV, kompor gas, dan magic jar, kulkas dan kipas
angin
Higiene : Cukup
Tinggibadan : 155 cm
Beratbadan : 60 kg
Tekanan darah : 110/75 mmHg
Nadi : 84x/menit
Pernapasan : 18x/menit
Suhuaksiler : 36,7oC
Thorax : Cor
RHM: SL dextra
Pulmo
Inspeksi: Simetris
GCS: 456
Reflek fisiologis:
Reflek biseps : +2/+2
Reflek triseps : +2/+2
Reflek Knee (patella) : +2/+2
Reflek Archiles : +2/+2
Reflek patologis:
Reflek Hofmann/Tromner : -/-
Reflek Babinski : -/-
Reflek Chaddock : -/-
Reflek Oppenheim : -/-
Reflek Gonda : -/-
Pemeriksaan motorik:
Kekuatan : +5/+5
+5/+5
Tonus : Normal/Normal
Normal/Normal
Status Psikiatri (5 Mei 2015)
Kesadaran :
Proses berpikir :
- Bentuk : Non-realistis
Orientasi :
- Tempat : Normal
- Waktu : Disorientasi
- Orang : Normal
Intelegensi : Menurun
Psikomotor : Normal
Kemauan : Abnormal
VIII. RESUME
mei 2015
aneh dan berbicara sendiri sejak 3 bulan yang lalu. Pasien dibawa ke poli
psikiatri RSSA oleh ibu dan kakak kandung pasien karena dikeluhkan sering
mengalami gejala tersebut. Pasien juga tidak bisa tidur dalam 1 bulan terakhir.
Pasien dulunya seseorang yang ceria dan suka bergaul di sekolahnya. Pasien
juga sangat dekat dengan ayahnya. Pada akhir tahun 2013 ayah dan ibu pasien
bercerai. Ayah pasien pergi dari rumah dan dalam 2 tahun terakhir tidak bertemu
dengan anak-anaknya. Sejak saat itu pasien sudah tidak ceria seperti dulu dan
yang ada didekatnya. Setelah itu pasien juga tidak mau melanjutkan sekolah
Organik: -
Non organik: -
RIWAYAT PREMORBID
1. Riwayat Psikososial
kecil selalu dengan orang tuanya. Pasien jarang bergaul dengan orang
lain yang ada disekitar rumahnya. Kondisi ekonomi pasien tergolong baik.
Pasien dikenal ceria oleh keluarganya sebelum ayah dan ibu nya
bercerai, namun seseorang yang tertutup. Pasien juga tidak aktif dalam
2. Kepribadian Premorbid
yang tertutup, tidak mau menceritakan apa yang terjadi pada dirinya.
3. FaktorPencetus
Ayah dan ibu pasien cerai pada akhir tahun 2013. Pasien
mengunci diri dikamar selama 3 hari. Tidak mau makan, minum dan
melakukan aktivitas seperti buangair kecil dan buang air besar dikamar
tersebut. Sejak saat itu pasien mulai menjadi orang yang mudah marah
PEMERIKSAAN FISIK
Status Psikiatri:
Proses berpikir :
- Bentuk : Non-realistis
Orientasi :
- Tempat : Normal
- Waktu : Disorientasi
- Orang : Normal
Intelegensi : Menurun
Psikomotor : Normal
Kemauan : Abnormal
X. PENATALAKSANAAN
Rawat inap di ruang 23 Psikiatri
Farmakoterapi:
- Terapi kerja untuk mendorong pasien bergaul lagi dengan orang lain.
- Terapi keluarga, antara lain dengan membantu keluarga dan pasien untuk
turut menjaga kondisi lingkungan di sekitar pasien agar tetap kondusif dan
KIE mengenai pentingnya kepatuhan minum obat dengan aturan dan dosis
yang dianjurkan.
XI. PROGNOSIS