1/Jan-Mar/2015
TINDAK PIDANA KORUPSI MENURUT denda, masuk dalam daftar orang tercela,
PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM1 hukum pemecatan, bahkan hukuman mati.
Oleh: Arini Indika Arifin2 Kata kunci: Korupsi, Pidana Islam.
ABSTRAK PENDAHULUAN
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah A. Latar Belakang Masalah
untuk mengetahui bagaimana pandangan Usaha-usaha mengenai pemberantasan
Islam terhadap korupsi dan bagaimana korupsi di Indonesia sudah banyak
regulasi Tindak Pidana Korupsi menurut dilakukan yaitu dengan dikeluarkan
Hukum Pidana Islam. Metode penelitian Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1971.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kemudian dikeluarkan Undang-Undang
penelitian yuridis normatif dan dapat Nomor 31 Tahun 1999 Di dalam Undang-
disimpulkan: 1. Korupsi dalam Islam adalah Undang tersebut, dijelaskan tentang
perbuatan melanggar syariat. Syariat Islam korupsi dan sanksi pidananya disebutkan
bertujuan untuk mewujudkan mulai dari Pasal 2 sampai Pasal 20.
kemaslahatan bagi umat manusia dengan Kemudian pada Bab IV mulai Pasal 25
apa yang disebut sebagai maqashidussy sampai Pasal 40 memuat tentang
syariaah. Perspektif konteks ajaran Islam ketentuan formal bagaimana menjalankan
yang lebih luas, praktik korupsi merupakan ketentuan materialnya. Pemerintah
tindakan yang bertentangan dengan prinsip kemudian melakukan perubahan terhadap
keadilan, akuntabilitas, dan tanggung Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
jawab. Korupsi dan segala dampak dengan mengeluarkan Undang-Undang
negatifnya menimbulkan berbagai distorsi Nomor 20 Tahun 2001 Tentang
terhadap kehidupan Negara dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
masyarakat yang dapat di kategorikan ke Namun dari sudut sanksi, Undang-Undang
dalam perbuatan kerusakan di muka bumi Nomor Nomor 20 Tahun 2001 menetapkan
(fasad) yang sangat dikutuk Allah swt. 2. sanksi jauh lebih ringan dari yang
Regulasi Hukum Pidana Islam ditetapkan Undang-Undang Nomor 31
menempatkan korupsi dalam kategori Tahun 1999. Peraturan pemerintah No. 71
jarimah takzir, takzir merupakan sanksi Tahun 2000 tentang tata cara pelaksanaan
hukum yang diberlakukan kepada peran serta Masyarakat dan pemberian
seseorang pelaku jarimah atau tindak penghargaan dalam pencegahan dan
pidana yang melakukan pelanggaran- pemberantasan tindak pidana korupsi, dan
pelanggaran baik berkaitan dengan hak Peraturan pemerintah No.63 Tahun 2005
Allah swt maupun hak manusia, dan tentang sistem Manajemen Sumber Daya
pelanggaran-pelanggaran tersebut tidak Manusia Komisi Pemberantasan Korupsi.
ditentukan secara tegas bentuk sanksinya Upaya pemberantasan tindak pidana
di dalam nash Al-Quran dan hadist oleh korupsi di Indonesia, pemerintah telah
karena tidak ditentukan secara tegas maka membentuk berbagai kelembagaan
takzir menjadi kompetensi hakim atau antikorupsi, mulai dari dibentuknya Komisi
penguasa setempat. Sanksi hukum takzir Pemeriksa Kekayaan Penyelenggaraan
dapat berupa hukuman penjara, hukuman Negara (KPKPN) tahun 1999 berdasarkan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Josina E. tentang Penyelenggaraan Pemerintahan
Londa, SH, MH; Veibe V.Sumilat, SH, MH; Deine R. yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi
Ringkuangan, SH, MH. dan Nepotisme. Lahirnya lembaga
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, Manado. independen khusus yang menangani
NIM. 110711245
72
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
73
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
74
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
Harta hasil korupsi adalah haram, Dalam surah Ali Imran: 161.
sehingga ia menjadi salah satu penyebab
yang dapat menghalangi terkabulnya doa,
sebagaimana dipahami dari sabda Nabi Tidak mungkin seorang nabi berkhianat
Saw: dalam urusan harta rampasan perang.
Wahai manusia, sesungguhnya Allah Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan
itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. rampasan perang itu, maka pada hari
Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kiamat ia akan datang membawa apa yang
orang-orang yang beriman dengan apa dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri
yang Allah perintahkan kepada para rasul. akan diberi pembalasan tentang apa yang
Allah berfirman,"Wahai para rasul, ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal,
makanlah dari yang baik-baik dan sedang mereka tidak dianiaya.11
kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Ayat ini turun berkaitan dengan
Maha Mengetahui apa yang kalian peristiwa yang diriwayatkan oleh Abu
kerjakan". Dia (Allah) juga berfirman: Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Jarir yaitu
"Wahai orang-orang yang beriman, hilangnya sehelai kain wol yang diperoleh
makanlah yang baik-baik dari yang Kami dari rampasan perang. Setelah dicari, kain
rizkikan kepada kamu," kemudian beliau itu ternyata tidak ada dalam catatan
(Rasulullah) Shallallahu 'alaihi wa sallam inventaris harta rampasan perang sehingga
menceritakan seseorang yang lama ada yang lancang berkata, Mungkin
bersafar, berpakaian kusut dan berdebu. Rasulullah saw sendiri yang mengambil
Dia menengadahkan tangannya ke langit kain itu untuk dirinya. Agar tuduhan
(seraya berdoa): "Ya Rabb, ya Rabb," tersebut tidak menimbulkan keresahan di
tetapi makanannya haram, minumannya kalangan umat Islam dan membersihkan
haram, pakaiannya haram dan dirinya citra beliau maka turunlah ayat tersebu di
dipenuhi dengan sesuatu yang haram. atas yang menegaskan bahwa Nabi saw. Tid
Maka, bagaimana doanya akan ak mungkin berlaku korup dan curang
dikabulkan?" dalam amanah harta publik berupa
Dalam hadits lain Nabi saw juga rampasan perang. Bahkan Nabi
bersabda Setiap tubuh yang berkembang mengancam siapapun yang mengkorup
dari yang haram, maka neraka lebih utama harta milik Negara akan menjadi bara api
baginya(HRAhmad). baginya di neraka dan demikian pula
Hukum perbuatan korupsi menurut amalnya yang berasal dari hasil korupsinya
pendapat ulama fiqih, secara aklamasi dan tersebut tidak akan diterima Allah swt.
konsensus (Ijma) adalah haram karena Teladan beliau dicontoh oleh Khalifah Umar
bertentangan dengan prinsip maqashidussy bin Abdul Aziz (63-102 H) yang
syariah. Keharaman perbuatan korupsi memerintahkan kepada putrinya untuk
tersebut dapat ditinjau dari berbagai segi mengembalikan kalung emas yang
pertama, perbuatan korupsi merupakan dihibahkan oleh pengawas perbendaharaan
perbuatan curang dan penipuan yang Negara (baitul mal) sebagai tanda jasa dan
berpotensi merugikan keuangan Negara penghormatan kepada ayahnya.
dan kepentingan publik (masyarakat) yang Kata korupsi secara literer memang tidak
dikecam oleh Allah swt dengan hukuman ditemukan dalam khasanah Islam, tetapi
setimpal di akhirat.10 substansi dan persamaannya bisa dicari dan
ditelusuri dalam Islam. Al-Naim dalam
10
Setiawan Budi Utomo, Fiqih Aktual Jawaban
Tuntas Masalah Kontemporer, Gema Press Insani,
11
Jakarta, 2003, hal. 20. Al-Hikmah, Op-cit, hal. 71.
75
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
76
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
77
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
pelaku, mengancam pelaku kriminal jika dia Hal ini bisa diberlakukan kepada pelaku
mengulangi kejahatannya dengan ancaman yang memangku jabatan publik, baik yang
penjara, cambuk, sampai pada ancaman diberi gaji maupun jabatan yang sifatnya
hukuman terberat. Hukuman tersebut sukarela.
dapat diberlakukan kepada pelaku tindak e. Dengan pukulan (dera/cambuk).
pidana ringan. Hukuman ini diberlakukan kepada
b. Masuk Daftar Orang Tercela (al-tasyhir). pelaku pidana dengan tidak dimaksudkan
Al-tasyhir diberlakukan atas pelaku untuk melukai atau mengganggu
kesaksian palsu dan berlaku curang. Dalam produktivitas kerjanya, sebaliknya
tradisi klasik, memasukkan pelaku dalam bertujuan untuk membuat jera pelaku.
daftar orang tercela dilakukan dengan Menurut Abu Hanifah, minimal deraan
mengumumkan kejahatan serta dosa sebanyak 39 kali, sedangkan ukuran
pelaku pidana di tempat-tempat umum, maksimalnya, menurut Imam Malik boleh
saat ini pengumuman dapat dilakukan di lebih dari seratus kali jika kondisi
media massa, Koran, majalah serta tempat- menghendaki demikian.
tempat publik. f. Hukuman Berupa Harta (denda) dan
c. Menasihati dan Menjauhkannya Dari Hukuman Fisik.
Pergaulan Sosial. Hukuman ini seperti hukuman yang
Rasulullah sendiri pernah memberikan dikenakan pada kasus pencurian buah-
hukuman kepada tiga orang sahabat yang buahan yang masih berada di pohon.
enggan ikut berperang dalam Perang Rasulullah bersabda: siapa saja yang
Tabuk, yaitu Mirarah bin al-Rabi, Kaab bin mengambil barang orang lain, maka dia
malik, dan hilal bin umayyah dengan harus mengganti dua kali lipat nilai barang
menjauhkan mereka (mendiamkan mereka) yang telah dia ambil dan dia harus di beri
selama lima puluh hari dan tidak ada yang hukuman.
berbicara dengan mereka sampai turun g. Penjara.
firman Allah dalam surah al-Taubah:118 Pemenjaraan bisa berjangka pendek
atau jangka panjang, penjara seumur hidup.
Misalnya hukuman jangka pendek paling
sebentar satu hari dan paling lama tidak
ditentukan karena tidak disepakati oleh
Dan terhadap tiga orang yang para ulama. Ada yang menyatakan 6 bulan,
ditinggalkan. Hingga ketika bumi terasa sementara ulama lain berpendapat tidak
sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas boleh melebihi satu tahun, dan menurut
dan jiwa mereka pun telah (pula terasa) kelompok lain penentuannya diserahkan
sempit bagi mereka, serta mereka telah kepada pemerintah.
mengetahui tidak ada tempat lari dari h. Hukuman mati.
(siksaan) Allah, melainkan kepada-Nya saja, Terkadang bentuk hukuman takzir bisa
kemudian Allah menerima tobat mereka berbentuk hukuman mati. Hukuman itu
agar mereka tetap dalam tobatnya. dapat diberlakukan bila kemaslahatan
Sesungguhnya Allah maha penerima tobat, benar-benar menghendakinya. Adapun
maha penyayang.17 untuk kasus korupsi hukuman mati bisa
d. Memecat dari Jabatannya (al-azl min al- diberlakukan bila Negara dalam keadaan
wadzifah). genting atau krisis.18
18
Muhammadiyah, Nahdatul Ulama Partnership-
17
Al-Hikmah, Al-Quran Terjemahan, Departemen Kemitraan, Koruptor itu Kafir, Mizan, Jakarta, 2010,
Agama RI, Jakarta, 2013, hal. 206 hal.37-38
78
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
79
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
80
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
81
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015
82