Anda di halaman 1dari 11

Lex et Societatis, Vol. III/No.

1/Jan-Mar/2015

TINDAK PIDANA KORUPSI MENURUT denda, masuk dalam daftar orang tercela,
PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM1 hukum pemecatan, bahkan hukuman mati.
Oleh: Arini Indika Arifin2 Kata kunci: Korupsi, Pidana Islam.

ABSTRAK PENDAHULUAN
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah A. Latar Belakang Masalah
untuk mengetahui bagaimana pandangan Usaha-usaha mengenai pemberantasan
Islam terhadap korupsi dan bagaimana korupsi di Indonesia sudah banyak
regulasi Tindak Pidana Korupsi menurut dilakukan yaitu dengan dikeluarkan
Hukum Pidana Islam. Metode penelitian Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1971.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kemudian dikeluarkan Undang-Undang
penelitian yuridis normatif dan dapat Nomor 31 Tahun 1999 Di dalam Undang-
disimpulkan: 1. Korupsi dalam Islam adalah Undang tersebut, dijelaskan tentang
perbuatan melanggar syariat. Syariat Islam korupsi dan sanksi pidananya disebutkan
bertujuan untuk mewujudkan mulai dari Pasal 2 sampai Pasal 20.
kemaslahatan bagi umat manusia dengan Kemudian pada Bab IV mulai Pasal 25
apa yang disebut sebagai maqashidussy sampai Pasal 40 memuat tentang
syariaah. Perspektif konteks ajaran Islam ketentuan formal bagaimana menjalankan
yang lebih luas, praktik korupsi merupakan ketentuan materialnya. Pemerintah
tindakan yang bertentangan dengan prinsip kemudian melakukan perubahan terhadap
keadilan, akuntabilitas, dan tanggung Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
jawab. Korupsi dan segala dampak dengan mengeluarkan Undang-Undang
negatifnya menimbulkan berbagai distorsi Nomor 20 Tahun 2001 Tentang
terhadap kehidupan Negara dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
masyarakat yang dapat di kategorikan ke Namun dari sudut sanksi, Undang-Undang
dalam perbuatan kerusakan di muka bumi Nomor Nomor 20 Tahun 2001 menetapkan
(fasad) yang sangat dikutuk Allah swt. 2. sanksi jauh lebih ringan dari yang
Regulasi Hukum Pidana Islam ditetapkan Undang-Undang Nomor 31
menempatkan korupsi dalam kategori Tahun 1999. Peraturan pemerintah No. 71
jarimah takzir, takzir merupakan sanksi Tahun 2000 tentang tata cara pelaksanaan
hukum yang diberlakukan kepada peran serta Masyarakat dan pemberian
seseorang pelaku jarimah atau tindak penghargaan dalam pencegahan dan
pidana yang melakukan pelanggaran- pemberantasan tindak pidana korupsi, dan
pelanggaran baik berkaitan dengan hak Peraturan pemerintah No.63 Tahun 2005
Allah swt maupun hak manusia, dan tentang sistem Manajemen Sumber Daya
pelanggaran-pelanggaran tersebut tidak Manusia Komisi Pemberantasan Korupsi.
ditentukan secara tegas bentuk sanksinya Upaya pemberantasan tindak pidana
di dalam nash Al-Quran dan hadist oleh korupsi di Indonesia, pemerintah telah
karena tidak ditentukan secara tegas maka membentuk berbagai kelembagaan
takzir menjadi kompetensi hakim atau antikorupsi, mulai dari dibentuknya Komisi
penguasa setempat. Sanksi hukum takzir Pemeriksa Kekayaan Penyelenggaraan
dapat berupa hukuman penjara, hukuman Negara (KPKPN) tahun 1999 berdasarkan
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Josina E. tentang Penyelenggaraan Pemerintahan
Londa, SH, MH; Veibe V.Sumilat, SH, MH; Deine R. yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi
Ringkuangan, SH, MH. dan Nepotisme. Lahirnya lembaga
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, Manado. independen khusus yang menangani
NIM. 110711245

72
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015

pemberantasan tindak pidana korupsi dari upaya pemberantasan tindak pidana


untuk melakukan penyidikan terhadap korupsi di Indonesia.
praktik korupsi yaitu Komisi Pemberantasan Negara ini adalah Negara yang
Korupsi (KPK) pada 29 Desember 2003. berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha
Lahirnya Komisi Pemberantasan Korupsi Esa. Oleh karena itu sangatlah naf apabila
berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 mengesampingkan ajaran agama sebagai
Tahun 2002 Tentang Komisi sebuah solusi untuk menyadarkan pelaku
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. koruptor sekaligus memberantas akar
Dalam menangani kasus KPK diberi penyakit korupsi. Dalam Islam perilaku
kewenangan memperpendek jalur birokrasi korupsi secara tegas telah dilarang,
dan proses dalam penuntutan. Jadi KPK sebagaimana hadist Nabi Saw yang
mengambil sekaligus dua peranan yaitu diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra Rasulullah
tugas kepolisian dan tugas kejaksaaan. saw bersabda Tidak akan masuk surga
Kemudian tahun 2005 terbentuk Tim tubuh yang diberi makan dengan yang
Koordinasi Pemberantasan tindak pidana haram.3 Firman Allah swt dalam Al-Quran
korupsi (Timtas Tipikor) melalui Keputusan surah Al-Baqarah ayat 188:
Presiden Nomor 11 tahun 2005. Timtas
Tipikor terdiri dari Kepolisian, Kejaksaan,

Badan Pengawasan Keuangan dan Dan janganlah sebahagian kamu
Pembangunan (BPKP) diamanahkan untuk memakan harta sebahagian yang lain di
melakukan koordinasi antar lembaga antara kamu dengan jalan yang bathil dan
dengan pelaksanaan dan wewenangnya (janganlah) kamu membawa (urusan) harta
masing-masing. itu kepada hakim, supaya kamu dapat
Selain lembaga-lembaga yang bertugas memakan sebahagian daripada harta
sebagai sistem utama dalam benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
pemberantasan korupsi, peran Badan dosa, padahal kamu mengetahui.4
pemeriksa Keuangan (BPK), BPKP, serta Sekalipun telah banyak upaya yang
Pusat pelaporan dan Analisis Transaksi dilakukan oleh pemerintah dan agama pun
Keuangan (PPATK) berfungsi sebagai jelas telah melarang, namun korupsi di
support system penanganan kasus-kasus Indonesia tetap saja meningkat, baik dari
korupsi dengan menyusun data keuangan segi kuantitas kasus yang terjadi dan
yang terindikasi sebagai kasus korupsi. kualitas tindak pidana korupsi yang
Lembaga-lembaga yang berwenang dilakukan pelakupun cenderung semakin
melakukan penyelidikan dan penyidikan sistematis, semakin meluas, dan semakin
kasus-kasus korupsi tentu saja akan sangat merusak setiap lini kehidupan masyarakat.
membutuhkan data-data yang disusun oleh Dari uraian tersebut di atas maka
BPK, BPKP, dan PPATK khususnya dalam penulis merasa tertarik untuk mengkaji
upaya pembuktian. Upaya penyelidikan dan bagaimana korupsi menurut sudut pandang
penyidikan yang dilakukan oleh lembaga- hukum Islam dengan memilih judul Tindak
lembaga terkait seperti Kepolisian, Pidana Korupsi menurut Perspektif Hukum
Kejaksaan, KPK maupun Timtas tipikor tidak Pidana Islam.
akan berarti tanpa peran lembaga peradilan
khususnya Pengadilan Ad Hoc Korupsi ini B. Rumusan Masalah
didasari oleh BAB VII Undang-Undang
3
Nomor 30 Tahun 2002. Dengan demikian Abu Fida Abdur Rafi, Terapi Penyakit Korupsi,
Pengadilan Ad Hoc Korupsi menjadi puncak Republika, Jakarta, 2006. hal xxvi.
4
Al-Hikmah, Al-Quran Terjemahan, Departemen
Agama RI, Jakarta, 2013, hal 29.

73
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015

1. Bagaimana pandangan Islam terhadap kehidupan yang pelakunya dikategorikan


korupsi? melakukan Jinayaat al-kubra (dosa besar).6
2. Bagaimana regulasi Tindak Pidana Korupsi dalam Islam adalah perbuatan
Korupsi menurut Hukum Pidana Islam? melanggar syariat. Syariat Islam bertujuan
untuk mewujudkan kemaslahatan bagi
C. Metodologi Penelitian umat manusia dengan apa yang disebut
Dalam pembuatan skripsi ini penulis sebagai maqashidussy syariaah. Diantara
lebih menitikberatkan pada penelitian kemaslahatan yang hendak dituju tersebut
yuridis normatif dengan melihat pada adalah terpeliharanya harta (hifdzul maal)
ketentuan peraturan-peraturan di bidang dari berbagai bentuk pelanggaran dan
Hukum Pidana Islam. penyelewengan. Islam mengatur dan
menilai harta sejak perolehannya hingga
PEMBAHASAN pembelanjaannya, Islam memberikan
A. Korupsi dalam pandangan Islam tuntunan agar dalam memperoleh harta
Agama Islam adalah agama yang dilakukan dengan cara-cara yang bermoral
rahmatanlilalamin yaitu rahmat bagi dan sesuai dengan hukum Islam yaitu
seluruh alam, meliputi segala apa yang ada dengan tidak menipu, tidak memakan riba,
dimuka bumi ini tidak ada yang luput diatur tidak berkhianat, tidak menggelapkan
oleh Islam, apabila Islam sebagai nama barang milik orang lain, tidak mencuri, tidak
yang diberikan untuk suatu ajaran dalam curang dalam takaran dan timbangan, tidak
kehidupan, bila disandingkan dengan korupsi, dan lain sebagainya.7
terminologi agama sebagai padanan kata Sebagaimana dalam firman Allah swt dalam
dari al-din dari bahasa semit berarti surah Al-Baqarah:188.
undang-undang atau hukum, maka
sebenarnya al-din al-Islam adalah aturan-


aturan yang mengatur tingkah laku manusia Dan janganlah sebahagian kamu
dalam segala aspeknya (hubungan vertikal memakan harta sebagian yang lain di
dan horizontal) agar manusia mendapat antara kamu dengan jalan bathil dan
ridho dari Tuhannya (Allah swt) dalam (janganlah) kamu membawa (urusan) harta
kehidupannya sehingga akan mencapai itu kepada hakim, supaya kamu dapat
keselamatan di dunia maupun di akhirat memakan sebahagian daripada harta
kelak. Karena itulah risalah Islam adalah benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
lengkap dan universal, tidak ada yang luput dosa, padahal kamu mengetahui.8
dari jangkauan Islam termasuk korupsi. Di Juga firman-Nya dalam surah An-Nisa:29
dalam kaidah ushul fiqih disebutkan bahwa

tiada satupun peristiwa yang yang tidak

diatur dalam Islam. Tiada suatu peristiwa Hai orang-orang yang
pun di dalam Islam, kecuali disitu ada beriman, janganlah kamu saling memakan
hukum Allah swt.5 harta sesamamu dengan jalan yang batil.9
Islam memandang korupsi sebagai
perbuatan keji. Perbuatan korupsi dalam 6
konteks agama Islam sama dengan fasad, Muhammadiyah, Nahdatul ulama Partnership-
kemitraan, Koruptor itu kafir, Mizan, Jakarta, 2010,
yakni perbuatan yang merusak tatanan hal xiii.
7
Sabri Samin, Pidana Islam dalam Politik Hukum
Indonesia, Kholam, Jakarta, 2008, hal. 77.
5 8
Abdul Ghofur Anshori, dan Yulkarnanin Harahab, Al-Hikmah, Al-Quran Terjemahan, Departemen
Hukum Islam Dinamika dan Perkembangannya di Agama RI, Jakarta, 2013, hal 29.
9
Indonesia, Total media, Jakarta, 2008, hal 11. Ibid, hal 83.

74
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015

Harta hasil korupsi adalah haram, Dalam surah Ali Imran: 161.
sehingga ia menjadi salah satu penyebab


yang dapat menghalangi terkabulnya doa,
sebagaimana dipahami dari sabda Nabi Tidak mungkin seorang nabi berkhianat
Saw: dalam urusan harta rampasan perang.
Wahai manusia, sesungguhnya Allah Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan
itu baik, tidak menerima kecuali yang baik. rampasan perang itu, maka pada hari
Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kiamat ia akan datang membawa apa yang
orang-orang yang beriman dengan apa dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri
yang Allah perintahkan kepada para rasul. akan diberi pembalasan tentang apa yang
Allah berfirman,"Wahai para rasul, ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal,
makanlah dari yang baik-baik dan sedang mereka tidak dianiaya.11
kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Ayat ini turun berkaitan dengan
Maha Mengetahui apa yang kalian peristiwa yang diriwayatkan oleh Abu
kerjakan". Dia (Allah) juga berfirman: Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Jarir yaitu
"Wahai orang-orang yang beriman, hilangnya sehelai kain wol yang diperoleh
makanlah yang baik-baik dari yang Kami dari rampasan perang. Setelah dicari, kain
rizkikan kepada kamu," kemudian beliau itu ternyata tidak ada dalam catatan
(Rasulullah) Shallallahu 'alaihi wa sallam inventaris harta rampasan perang sehingga
menceritakan seseorang yang lama ada yang lancang berkata, Mungkin
bersafar, berpakaian kusut dan berdebu. Rasulullah saw sendiri yang mengambil
Dia menengadahkan tangannya ke langit kain itu untuk dirinya. Agar tuduhan
(seraya berdoa): "Ya Rabb, ya Rabb," tersebut tidak menimbulkan keresahan di
tetapi makanannya haram, minumannya kalangan umat Islam dan membersihkan
haram, pakaiannya haram dan dirinya citra beliau maka turunlah ayat tersebu di
dipenuhi dengan sesuatu yang haram. atas yang menegaskan bahwa Nabi saw. Tid
Maka, bagaimana doanya akan ak mungkin berlaku korup dan curang
dikabulkan?" dalam amanah harta publik berupa
Dalam hadits lain Nabi saw juga rampasan perang. Bahkan Nabi
bersabda Setiap tubuh yang berkembang mengancam siapapun yang mengkorup
dari yang haram, maka neraka lebih utama harta milik Negara akan menjadi bara api
baginya(HRAhmad). baginya di neraka dan demikian pula
Hukum perbuatan korupsi menurut amalnya yang berasal dari hasil korupsinya
pendapat ulama fiqih, secara aklamasi dan tersebut tidak akan diterima Allah swt.
konsensus (Ijma) adalah haram karena Teladan beliau dicontoh oleh Khalifah Umar
bertentangan dengan prinsip maqashidussy bin Abdul Aziz (63-102 H) yang
syariah. Keharaman perbuatan korupsi memerintahkan kepada putrinya untuk
tersebut dapat ditinjau dari berbagai segi mengembalikan kalung emas yang
pertama, perbuatan korupsi merupakan dihibahkan oleh pengawas perbendaharaan
perbuatan curang dan penipuan yang Negara (baitul mal) sebagai tanda jasa dan
berpotensi merugikan keuangan Negara penghormatan kepada ayahnya.
dan kepentingan publik (masyarakat) yang Kata korupsi secara literer memang tidak
dikecam oleh Allah swt dengan hukuman ditemukan dalam khasanah Islam, tetapi
setimpal di akhirat.10 substansi dan persamaannya bisa dicari dan
ditelusuri dalam Islam. Al-Naim dalam
10
Setiawan Budi Utomo, Fiqih Aktual Jawaban
Tuntas Masalah Kontemporer, Gema Press Insani,
11
Jakarta, 2003, hal. 20. Al-Hikmah, Op-cit, hal. 71.

75
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015

bukunya, sebagaimana dikutip Abu Hapsin, q. Bentuk-bentuk pidana lainnya yang


memberikan pemahaman umum tentang dapat dikembangkan sebagai
korupsi sebagai suatu tindakan melanggar konsekuensi dari pidana takzir.
hukum dengan maksud memperkaya diri Ketujuh belas bentuk pidana itu, dapat
sendiri, orang lain atau korporasi yang dikelompokkan sebagai berikut:
berakibat merugikan keuangan negara atau a. Dari segi objek ancamannya.
perekonomian negara. Bentuk-bentuk 1). Pidana atas jiwa, yang terdiri dari:
korupsi apabila ditinjau dari sisi syariat a) Pidana mati dengan pedang
Islam dapat diklasifikasikan dengan nama b) Pidana mati dengan digantung
ar-risywah, al-maksu, hibah/hadiah, dan al- di tiang salib
ghulul.12 c) Pidana mati dengan dilempar
batu (rajam)
B. Regulasi Tindak Pidana Korupsi Dalam 2). Pidana atas harta kekayaan, yang
Perspektif Hukum Pidana Islam meliputi:
1. Bentuk-Bentuk Sanksi Bagi Pelaku a) Pidana diyat ganti rugi
Tindak Pidana Korupsi sesuai Hukum b) Pidana takzir sebagai tambahan
Pidana Islam 3). Pidana atas anggota badan,
Terdapat upaya bentuk-bentuk berupa:
tradisional mengenai pidana Islam a) Pidana potong tangan dan kaki
sebagaimana ditentukan dalam Al-Quran b) Pidana potong tangan atau kaki
dan As-Sunnah serta dinamika penafsiran c) Pidana penamparan atau
inovatif atau pengembangan bentuk- pemukulan
bentuk pidana Islam itu. Dari segi ini dapat 4). Pidana atas kemerdekaan, berupa:
disimpulkan ada beberapa bentuk, antara a) Pidana pengusiran atau
lain bahwa secara tradisional, bentuk- pembuangan
bentuk pidana Islam itu meliputi: b) Pidana penjara seumur hidup
a. Pidana Qishash atas jiwa c) Pidana penahanan yang bersifat
b. Pidana Qishash atas badan sementara
c. Pidana diyat (denda ganti rugi) 5). Pidana atas rasa kehormatan dan
d. Pidana Mati keimanan, berupa:
e. Pidana Penyaliban a) Pidana teguran atau peringatan
f. Pidana Pelemparan batu sampai mati b) Kaffarah sebagai hukuman yang
(Rajam) bersifat religious
g. Pidana Potong tangan atau kaki b. Dari segi bahaya bentuk kejahatan yang
h. Pidana Potong tangan dan kaki diancamnya:
i. Pidana Pengusiran atau pembuangan 1) Bentuk pidana qishash dan diyat,
j. Pidana Penjara seumur hidup yang diancamkan terhadap jenis
k. Pidana Cambuk atau dera kejahatan yang membahayakan jiwa,
l. Pidana Denda pengganti diyat keselamatan fisik atau anggota badan
m. Pidana Teguran atau peringatan (jasmani), seperti pembunuhan dan
n. Pidana Penamparan atau Pemukulan penganiayaan.
o. Pidana Kewajiban religious (kaffarah) 2) Bentuk-bentuk pidana hudud (hadd)
p. Pidana Tambahan lainnya (takzir) yang diancamkan terhadap jenis-jenis
kejahatan tertentu yang
mengakibatkan kerugian harta benda
12
Abu Fida Abdur rafi, Terapi Penyakit Korupsi atau lainnya seperti pencurian dan
dengan Takziyatun Nafs, Republika, Jakarta, 2006, perampokan, maupun terhadap jenis-
hal. 2.

76
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015

jenis kejahatan tanpa korban sanksinya belum ditentukan dalam agama,


langsung seperti atau telah ditetapkan sanksinya tapi tidak
perzinahan,pemabukan dan lain mencukupi persyaratan pemberlakuan
sebagainya. sanksi tersebut. Dalil disyariatkannya takzir
3) Bentuk-bentuk pidana takzir yang adalah riwayat Bahz bin Hakim dari
dapat merupakan pidana tambahan, kakeknya bahwa Nabi saw pernah menahan
dalam rangka memperberat kadar seseorang yang tertuduh. Penahanan
pidana yang ada atau dapat pula terhadap seseorang ini merupakan
merupakan bentuk pidana yang sama tindakan preventif yang perlu dilakukan
sekali baru. Pidana takzir ini, pada hingga kebenaran tampak jelas.
pokoknya merupakan pidana yang Diriwayatkan juga oleh Hani bin Niyar
diancamkan terhadap jenis-jenis bahwa ia mendengar Rasulullah saw
kejahatan yang belum ada ketentuan bersabda Jangan kalian mencambuk
pidananya dalam Al-Quran maupun seseorang lebih dari sepuluh kali, kecuali
Hadist.13 dalam perkara yang berkaitan dengan hak
Allah (hudud). Diriwayatkan bahwa Umar
2. Takzir Sebagai Instrumen Sanksi Bagi bin Khathtab juga menjalankan takzir dan
Koruptor. mendidik beberapa pelaku maksiat (yang
Takzir berasal dari kata at-Tazir tidak memiliki kafarat dan tidak memiliki
(menurut bahasa) yang bermakna sanksi yang ditentukan oleh syara) dengan
permuliaan dan pertolongan.14 cukur rambut (tidak beraturan),
Hal ini sesuai dengan firman Allah swt: pengasingan, pukulan, sebagaimana ia juga

membakar toko yang menjual khamar



(minuman keras), desa yang menjual
Agar kamu semua beriman kepada khamar, dan membakar istana Saad bin abi
Allah swt dan Rasul-Nya, menguatkan Waqash di Kufah Karena maksiat-maksiat
(agama)-Nya. Q.S Al-fath:9.15 yang dilakukan (disana) yang tersembunyi
Maksud takzir didalam ayat itu adalah dari khalayak ramai. Umar juga telah
mengagungkan dan menolong agama Allah membuat dirrah (alat pukul) bagi mereka
swt ia juga dapat bermakna celaaan jika yang berhak dipukul, mendirikan penjara
dikatakan Azzara fulanun fulanan berarti serta memukul perempuan yang senang
si fulan telah mencela si fulan sebagai meratapi mayat hingga tampak rambutnya.
peringatan dan pelajaran atas kesalahan Ketiga Imam mazhab mengatakan
yang dilakukannya. bahwa hukum takzir adalah wajib.
Definisi Takzir menurut syara adalah Sementara itu, Imam SyafiI mengatakan
hukuman yang bersifat mendidik atas dosa bahwa hukum takzir adalah tidak wajib.16
yang tidak dijelaskan oleh hadd (sanksi) Takzir dalam tindak pidana korupsi dapat
dan kafarat (penebusnya), selain itu dapat diklasifikasikan sesuai dengan berat dan
juga dikatakan bahwa ia merupakan ringannya cara atau akibat yang
hukuman yang dijatuhkan oleh pemerintah ditimbulkan. Diantaranya:
(imam) atas tindak pidana atau dosa yang a. Celaan dan Teguran/ Peringatan.
Hukuman ini dijatuhkan kepada pelaku
13
H. Taufiq, Dimensi Filosofis Hukum Pidana Islam,
tindak pidana tertentu yang dinilai ringan
Mimbar Hukum No. 45 Thn. V 1999 Al Hikmah namun dianggap merugikan orang lain.
Ditbinbapera Islam, Jakarta, 1999, hal. 16-17. Peringatan dimaksudkan untuk mendidik
14
Muhammad Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah 4, Pena
Pundi Aksara, Jakarta, 2011, hal 388.
15 16
Ibid., hal, 511. Ibid., hal 389-390.

77
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015

pelaku, mengancam pelaku kriminal jika dia Hal ini bisa diberlakukan kepada pelaku
mengulangi kejahatannya dengan ancaman yang memangku jabatan publik, baik yang
penjara, cambuk, sampai pada ancaman diberi gaji maupun jabatan yang sifatnya
hukuman terberat. Hukuman tersebut sukarela.
dapat diberlakukan kepada pelaku tindak e. Dengan pukulan (dera/cambuk).
pidana ringan. Hukuman ini diberlakukan kepada
b. Masuk Daftar Orang Tercela (al-tasyhir). pelaku pidana dengan tidak dimaksudkan
Al-tasyhir diberlakukan atas pelaku untuk melukai atau mengganggu
kesaksian palsu dan berlaku curang. Dalam produktivitas kerjanya, sebaliknya
tradisi klasik, memasukkan pelaku dalam bertujuan untuk membuat jera pelaku.
daftar orang tercela dilakukan dengan Menurut Abu Hanifah, minimal deraan
mengumumkan kejahatan serta dosa sebanyak 39 kali, sedangkan ukuran
pelaku pidana di tempat-tempat umum, maksimalnya, menurut Imam Malik boleh
saat ini pengumuman dapat dilakukan di lebih dari seratus kali jika kondisi
media massa, Koran, majalah serta tempat- menghendaki demikian.
tempat publik. f. Hukuman Berupa Harta (denda) dan
c. Menasihati dan Menjauhkannya Dari Hukuman Fisik.
Pergaulan Sosial. Hukuman ini seperti hukuman yang
Rasulullah sendiri pernah memberikan dikenakan pada kasus pencurian buah-
hukuman kepada tiga orang sahabat yang buahan yang masih berada di pohon.
enggan ikut berperang dalam Perang Rasulullah bersabda: siapa saja yang
Tabuk, yaitu Mirarah bin al-Rabi, Kaab bin mengambil barang orang lain, maka dia
malik, dan hilal bin umayyah dengan harus mengganti dua kali lipat nilai barang
menjauhkan mereka (mendiamkan mereka) yang telah dia ambil dan dia harus di beri
selama lima puluh hari dan tidak ada yang hukuman.
berbicara dengan mereka sampai turun g. Penjara.
firman Allah dalam surah al-Taubah:118 Pemenjaraan bisa berjangka pendek


atau jangka panjang, penjara seumur hidup.



Misalnya hukuman jangka pendek paling

sebentar satu hari dan paling lama tidak
ditentukan karena tidak disepakati oleh
Dan terhadap tiga orang yang para ulama. Ada yang menyatakan 6 bulan,
ditinggalkan. Hingga ketika bumi terasa sementara ulama lain berpendapat tidak
sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas boleh melebihi satu tahun, dan menurut
dan jiwa mereka pun telah (pula terasa) kelompok lain penentuannya diserahkan
sempit bagi mereka, serta mereka telah kepada pemerintah.
mengetahui tidak ada tempat lari dari h. Hukuman mati.
(siksaan) Allah, melainkan kepada-Nya saja, Terkadang bentuk hukuman takzir bisa
kemudian Allah menerima tobat mereka berbentuk hukuman mati. Hukuman itu
agar mereka tetap dalam tobatnya. dapat diberlakukan bila kemaslahatan
Sesungguhnya Allah maha penerima tobat, benar-benar menghendakinya. Adapun
maha penyayang.17 untuk kasus korupsi hukuman mati bisa
d. Memecat dari Jabatannya (al-azl min al- diberlakukan bila Negara dalam keadaan
wadzifah). genting atau krisis.18
18
Muhammadiyah, Nahdatul Ulama Partnership-
17
Al-Hikmah, Al-Quran Terjemahan, Departemen Kemitraan, Koruptor itu Kafir, Mizan, Jakarta, 2010,
Agama RI, Jakarta, 2013, hal. 206 hal.37-38

78
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015

Memperhatikan bentuk-bentuk (perkara itu) diantara mereka, atau


hukuman takzir diatas dalam kaitannya berpalinglah dari mereka.20
dengan sanksi bagi pelaku korupsi Termasuk bagian dari pengucilan itu
merupakan bentuk pidana yang khas adalah tidak memilih pelaku koruptor
cakupannya bisa dari tingkatan sederhana sebagai pemimpin formal baik sebagai
hingga terberat dan berakibat massif, maka wakil rakyat dan pejabat, dan tidak
beberapa detail dari hukuman takzir mengakuinya sebagai pemimpin non
tersebut dapat diberlakukan pada saat ini. formal (pemuka masyarakat ,tokoh
Misalnya, memasukkan pelaku korupsi ke masyarakat, tokoh agama).
dalam daftar orang tercela, memecat dari b. Tidak diterima kesaksiannya, seperti
jabatannya, diasingkan dari khalayak, kesaksian dalam pembuktian hukum
melakukan penyitaan harta dua kali lipat dipengadilan, kesaksian dalam itsbat
dari hasil kejahatan korupsi, bahkan (penetapan) awal Ramadhan/Syawal,
hukuman mati sesuai dengan tingkat dan lain-lain. Kesaksian seorang
kejahatan korupsi yang dilakukan dan pengkhianat tidak diterima, sementara
akibat negatif yang ditimbulkan.19 pelaku korupsi adalah orang yang telah
3. Sanksi Sosial berkhianat. Hal itu ditegaskan dalam
Masyarakat Indonesia secara umum hadist berikut.
sangat permisif terhadap korupsi. Hal itu Tidak diperbolehkan kesaksian laki-
antara lain ditunjukkan dengan sikap tetap laki dan perempuan yang
bangga bergaya hidup mewah, meskipun berkhianat. (HR Abu Daud,al-
dibiayai dengan harta hasil korupsi, tidak Tirmidzi, dan Ibn Majah).21
hilangnya rasa hormat masyarakat 4. Sanksi Moral
terhadap seseorang yang mempunyai Melihat dampak yang sangat serius dari
indikasi kuat melakukan korupsi, dan kejahatan korupsi maka sanksi moral
terbukanya lembaga-lembaga Islam menjadi sangat penting untuk diterapkan
terhadap sumbangan hasil korupsi. Berikut kepada pelaku korupsi. Tujuan sanksi moral
adalah beberapa sanksi sosial yang adalah agar kalangan Muslim sebagai
diterapkan kepada pelaku tindak pidana masyarakat beragama, terutama tokoh-
korupsi: tokoh agamanya, terus-menerus
a. Dikucilkan karena memakan harta mengingatkan bahwa korupsi adalah
korupsi yang sama saja dengan perbuatan yang sangat bertentangan
memakan barang haram (al-suht). dengan moral agama sehingga masyarakat
Sebagaimana firman Allah dalam surah tidak lagi permisif terhadap tindak pidana
Al-maidah ayat 42: korupsi. Berikut adalah sanksi moral yang

diterapkan kepada pelaku tindak pidana
korupsi:

a. Jenazahnya tidak dishalati oleh pemuka

agama.
mereka itu adalah orang-orang yang Dari Zaid bin Khalid al-Juhani:
suka mendengar berita bohong, banyak Sesungguhnya salah seorang dari sahabat
memakan yang haram. Jika mereka Nabi wafat pada perang Khaibar. Lalu
(orang yahudi) datang kepadamu (untuk mereka memberitahukan hal tersebut pada
meminta putusan), maka putuskanlah Rasulullah saw, kemudian beliau bersabda :
20
Al-Hikmah, Al-Quran Terjemahan, Departemen
Agama RI, Jakarta, 2013, hal. 115.
19 21
Ibid hal 39 Ibid hal 136

79
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015

Shalati sajalah teman kalian itu!, maka a. Korupsi dapat menghalanginya


berubahlah wajah para sahabat karena hal pelakunya masuk surga karena harta
itu (keengganan Rasulullah saw untuk hasil korupsi adalah al-suht.
menshalatinya). Beliau bersabda : Sebagaimana hadist Nabi Saw tidak
sesungguhnya teman kalian itu telah akan masuk surga daging yang tumbuh
menggelapkan harta rampasan perang, lalu dari al-suht (harta haram).(HR al-
kami geledah barang-barangnya dan kami Darimi).
temukan perhiasan dari orang yahudi yang b. Tidak hanya mencegah masuk surga,
nilainya tidak sampai dua dirham. (HR. korupsi juga dapat menyebabkan
Abu Daud). pelakunya masuk neraka, hadist Nabi
Hadist diatas dijadikan dasar dalam Saw setiap daging yang tumbuhkan
Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama oleh al-suht maka neraka lebih pantas
dan Konferensi Besar (Konbes) NU di baginya. Ditanyakan wahai Rasulullah
Asrama Haji Pondok Gede Pada 25-28 Juli apa al-suht itu? Rasulullah Saw
2002 untuk menghimbau agar ulama tidak menjawab Risywah dalam hukum. (HR
menshalati jenazah koruptor. Bukhari).
b. Koruptor adalah orang tercela dan c. Harta hasil korupsi akan membebaninya
celaka karena mereka berbuat curang, pada hari kiamat karena korupsi juga
sebagaimana orang berbuat curang merupakan ghulul.25
dalam timbangan. Sebagaimana firman Dari Ibn Humaid al-Saidi berkata :
Allah swt dalam surah Al-Muthaffifin Rasulullah Saw menugaskan seorang
ayat 1: lelaki dari suku Asad bernama Ibn
Kecelakaan besarlah bagi
Lutbiah (Amr bin Ibn Abi Umar: untuk
orang-orang yang curang.22 memungut zakat). Setelah kembali, dia
c. Koruptor dilaknat Allah karena koruptor berkata : Ini untukmu dan ini yang
telah melakukan kejahatan yang lebih dihadiahkan kepadaku. Lalu berdirilah
besar daripada risywah. Rasulullah Saw, diatas mimbar,
Allah mengutuk penyuap dan kemudian memanjatkan pujian kepada
penerima suap (HR Abu Daud, Ibn Allah swt. Selanjutnya beliau bersabda
Majah,al-Tirmidzi, dan Ahmad).23 Apakah yang terjadi dengan seorang
5. Sanksi Akhirat petugas yang aku utus, lalu dia kembali
Selain ancaman sanksi dunia yang berat dengan mengatakan Ini aku serahkan
dan menghinakan, di akhirat kelak para kepadamu dan ini dihadiahkan untukku.
koruptor akan sangat dihinakan di hadapan Mengapa dia tidak duduk saja dirumah
Allah dengan saksi barang-barang atau bapak ibunya sehingga dia bisa melihat
segala sesuatu yang dia korupsi di dunia. apakah ada yang akan memberinya
Sebagaimana sebuah kebajikan mempunyai hadiah atau tidak. Demi Tuhan yang jiwa
balasan di akhirat, Islam menegaskan Muhammad ada di tangan-Nya, tidak
bahwa kejahatan juga mempunyai sanksi di seorang pun dari kamu yang mengambil
akhirat itu diharapkan dapat mencegah sebagian dari hadiah itu, kecuali pada
masyarakat muslim dari korupsi. Beberapa hari kiamat dia akan memikul di
sanksi di akhirat bagi pelaku tindak pidana lehernya seekor unta yang mengeluh
korupsi adalah sebagai berikut:24 atau sapi yang menguak atau kambing
yang mengembik.
22
Al-Hikmah, Al-Quran Terjemahan, Departemen
Agama RI, Jakarta, 2013, hal. 587.
23
Op.cit Muhammadiyah-NU hal 139
24 25
Op.cit Muhammadiyah-NU hal 40 Op.cit Muhammadiyah-NU hal 140.

80
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015

PENUTUP untuk melawan korupsi mesti diserukan


A. Kesimpulan di berbagai kesempatan, pendek kata,
1. Korupsi dalam Islam adalah perbuatan Islam memerintahkan untuk menjauhi
melanggar syariat. Syariat Islam korupsi harus menjadi unsur penting
bertujuan untuk mewujudkan dalam agenda dakwah Islam. Pendidikan
kemaslahatan bagi umat manusia pun ikut berperang penting dalam
dengan apa yang disebut sebagai pembentukan mentalitas, nilai dan
maqashidussy syariaah. Perspektif budaya masyarakat. Dunia pendidikan
konteks ajaran Islam yang lebih luas, mesti terlibat aktif dalam menyelesaikan
praktik korupsi merupakan tindakan masalah maraknya korupsi. Dunia
yang bertentangan dengan prinsip pendidikan mesti meninjau kembali
keadilan, akuntabilitas, dan tanggung dirinya untuk menemukan jawaban
jawab. Korupsi dan segala dampak mengapa pendidikan di Indonesia
negatifnya menimbulkan berbagai melahirkan sedemikian banyak koruptor.
distorsi terhadap kehidupan Negara dan Kelemahan-kelemahan yang
masyarakat yang dapat di kategorikan ke menyebabkan dunia pendidikan gagal
dalam perbuatan kerusakan di muka mencetak anak bangsa yang pandai
bumi (fasad) yang sangat dikutuk Allah sekaligus berbudi luhur sudah waktunya
swt. diperbaiki, gerakan anti korupsi juga
2. Regulasi Hukum Pidana Islam penting untuk menjadi bagian dari
menempatkan korupsi dalam kategori kegiatan belajar mengajar di berbagai
jarimah takzir, takzir merupakan sanksi sekolah, kalau tidak masuk masuk dalam
hukum yang diberlakukan kepada kurikurulum pendidikan, paling tidak ia
seseorang pelaku jarimah atau tindak menjadi kegiatan ekstrakurikuler.
pidana yang melakukan pelanggaran- 2. Merevisi kembali Undang-Undang
pelanggaran baik berkaitan dengan hak tentang permberantasan korupsi dan
Allah swt maupun hak manusia, dan kepada para penyusun Undang-Undang
pelanggaran-pelanggaran tersebut tidak Tindak Pidana Korupsi agar lebih
ditentukan secara tegas bentuk memperhatikan masalah sanksi kepada
sanksinya di dalam nash Al-Quran dan para koruptor sebaiknya menerapkan
hadist oleh karena tidak ditentukan sanksi yang lebih tegas keras dan bisa
secara tegas maka takzir menjadi memberikan efek jera kepada pelaku
kompetensi hakim atau penguasa tindak pidana korupsi. Sanksi yang
setempat. Sanksi hukum takzir dapat sangat tegas yang terdapat dalam
berupa hukuman penjara, hukuman Hukum Pidana Islam bisa menjadi pilihan
denda, masuk dalam daftar orang untuk diadopsi ke dalam Undang-
tercela, hukum pemecatan, bahkan Undang Tindak Pidana Korupsi.
hukuman mati.
DAFTAR PUSTAKA
B. Saran Al-Hikmah. Al-Quran Terjemahan Jakarta:
1. Pelaku korupsi harus menyadari bahwa Departemen Agama RI, 2013.
korupsi merupakan tindakan yang Abdur Rafi, Abu Fida. terapi penyakit
menyalahi aturan agama, serta korupsi Jakarta: Republika,2006.
bertentangan dengan prinsip untuk Ali, H.Muhammad Daud. Hukum Islam
kemaslahatan umat. Korupsi merupakan Jakarta;Raja gradindo perkasa, 2006.
perbuatan yang dilaknat dan sangat Anshori, Abdul Ghofur. dan Yulkarnanin
dibenci oleh Allah. Semangat Islam Harahab, Hukum Islam Dinamika dan

81
Lex et Societatis, Vol. III/No. 1/Jan-Mar/2015

Perkembangannya di Indonesia Jakarta: Syahatah, Husain Husain. Suap & Korupsi


total media,2008. dalam Perspektif Syariah Jakarta:
Badan Pembinaan Hukum Nasional, Amzah, 2008.
koordinasi lembaga hukum dalam Taufiq, H. Dimensi Filosofis Hukum Pidana
pemberantasan korupsi. Jakarta: Islam Jakarta: Mimbar Hukum Al Hikmah
Departemen Hukum dan HAM RI,2009. & DITBINBAPERA Islam, 1999.
Bin Ismail, Abdul Ghani. Hukum Suap dan Usfa, A. Fuad. dan Tongat Pengantar
Hadiah Jakarta: Cendekia, 2003 Hukum Pidana,Malang:UMM,2004.
Djaja, Ermansjah. Meredesain pengadilan Utomo, Setiawan Budi. Fiqih Aktual
tindak pidana korupsiJakarta;bumi Jawaban tuntas masalah kontemporer
aksara 2010. Jakarta: Gema Press Insani, 2003.
Djaja, Ermansyah. Memberantas korupsi
bersama KPK (Komisi Pemberantasan
Korupsi) Jakarta; Sinar Grafika 2010.
Farid, A. Zainal Abidin. Hukum Pidana I,
Jakarta:Grafika Offset 1995.
Hartanti, Evi. tindak pidana korupsi
Semarang;Sinar grafika,2009.
Hosen Ibrahim. Jenis-jenis hukuman dalam
Hukum Pidana Islam dan Perbedaan
Ijtihad Ulama dalam Penerapannya,
Jakarta: Mimbar Hukum Al Hikmah &
DITBINBAPERA ISLAM, 1995.
Irfan, Muhammad Nurul. Tindak Pidana
Korupsi di Indonesia dalam Perspektif
Fiqih Jinayah Jakarta: Badan Diklat dan
Litbang ,2009.
Irfan, Nurul. Korupsi dalam Hukum Pidana
Islam Jakarta: Amzah, 2011.
Muslich, H.Ahmad Warsi. pengantar dan
asas hukum pidana Islam Jakarta;Sinar
Grafika, 2006.
Muhammadiyah, Nahdatul Ulama
Partnership-Kemitraan, Koruptor itu
Kafir Jakarta : Mizan, 2010.
Moeljatno. Asas-asas hukum
pidana,Jakarta;Rineka Cipta,2000.
Patiro, Yopie Morya Immanuel. Diskresi
pejabat publik dan tindak pidana korupsi
Bandung;keni media 2012.
Prastowo, Andi. metode penelitian
kualitatif , dalam perspektif rancangan
penelitian Jogjakarta: Arruuz media,
2011.
Samin, Sabri. Pidana Islam dalam Politik
Hukum Indonesia Jakarta: Kholam, 2008.

82

Anda mungkin juga menyukai