Anda di halaman 1dari 13

THERMODINAMIKA (Energi Dalam, Entropi, Entalpi)

ENERGI DALAM

Energi dalam (E) adalah total energi kinetik (Ek) dan energi potensial (Ep) yang ada di dalam sistem.
Oleh karena itu energi dalam bisa dirumuskan dengan persamaan E = Ek + Ep. Namun karena besar
energi kinetik dan energi potensial pada sebuah sistem tidak dapat diukur, maka besar energi dalam
sebuah sistem juga tidak dapat ditentukan, yang dapat ditentukan adalah besar perubahan energi
dalam suatu sistem.

Perubahan energi dalam dapat diketahui dengan mengukur kalor (q) dan kerja (w), yang akan timbul
bila suatu sistem bereaksi. Oleh karena itu, perubahan energi dalam dirumuskan dengan
persamaan E = q + w.

Jika sistem menyerap kalor, maka q bernilai positif. Jika sistem mengeluarkan kalor, maka q bernilai
negatif.

Jika sistem melakukan kerja, maka w pada rumus tersebut bernilai positif. Jika sistem dikenai kerja
oleh lingungan, maka w bernilai negatif.

Jadi bila suatu sistem menyerap kalor dari lingkungan sebesar 10 kJ, dan sistem tersebut juga
melakukan kerja sebesar 6 kJ, maka perubahan energi dalam-nya akan sebesar 16 kJ.

Perubahan energi dalam bernilai 0 jika jumlah kalor yang masuk sama besar dengan jumlah kerja
yang dilakukan, dan jika kalor yang dikeluarkan sama besar dengan kerja yang dikenakan pada
sistem. Artinya, tidak ada perubahan energi dalam yang terjadi pada sistem

ENTROPI
Entropi adalah salah satu besaran termodinamika yang mengukur energi dalam sistem per satuan
temperatur yang tak dapat digunakan untuk melakukan usaha. Mungkin manifestasi yang paling
umum dari entropi adalah (mengikuti hukum termodinamika), entropi dari sebuah sistem tertutup
selalu naik dan pada kondisi transfer panas, energi panas berpindah dari komponen yang bersuhu
lebih tinggi ke komponen yang bersuhu lebih rendah. Pada suatu sistem yang panasnya terisolasi,
entropi hanya berjalan satu arah (bukan proses reversibel/bolak-balik). Entropi suatu sistem perlu
diukur untuk menentukan bahwa energi tidak dapat dipakai untuk melakukan usahapada proses-
proses termodinamika. Proses-proses ini hanya bisa dilakukan oleh energi yang sudah diubah
bentuknya, dan ketika energi diubah menjadi kerja/usaha, maka secara teoritis mempunyai efisiensi
maksimum tertentu. Selama kerja/usaha tersebut, entropi akan terkumpul pada sistem, yang
lalu terdisipasi dalam bentuk panas buangan.
ENTALPI
Entalpi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi dari suatu sistem
termodinamika. Entalpi terdiri darienergi dalam sistem, termasuk satu dari lima potensial
termodinamika dan fungsi keadaan, juga volume dan tekanannya(merupakan besaran ekstensif.
Satuan SI dari entalpi adalah joule, namun digunakan juga satuan British thermal unit dan kalor..

Entalpi dari suatu sistem homogen didefinisikan sebagai:

di mana:

H = entalpi sistem (joule)


U = energi dalam (joule)
P = tekanan dari sistem (Pa)
V = volume sistem ( )
Entalpi adalah properti ekstensif yang berarti untuk sistem homogen, besarnya berbanding lurus
dengan ukuran sistem. Terkadang digunakan juga entalpi spesifik h =H/mdengan m adalah
massa sistem, atau entalpi molar Hm = H/n, dengan n adalah jumlah mol
(h dan Hm adalah properti intensif. Untuk sistem tak homogen, entalpi adalah jumlahan entalpi
dari beberapa subsistem

dengan k merujuk pada beberapa subsistem. Pada kasus untuk nilai p, T, dan komposisi
yang berbeda-beda maka jumlah menjadi integral:

dengan adalah densitas.

Entalpi H(S,p) dari suatu sistem homogen dapat diturunkan sebagai fungsi
karakteristik S dan tekanan p sebagai berikut: kita mulai dari hukum pertama
termodinamika untuk sistem tertutup

Disini, Q adalah sejumlah kecil panas yang ditambahkan dalam sistem dan
W adalah sejumlah kerja yang dilakukan sistem. Untuk sistem homohen hanya
proses reversibel yang dapat berlangsung sehingga hukum kedua
termodinamika menyatakan Q = TdS dengan T adalah temperatur absolut sistem.
Jika hanya kerja PV yang ada, W = pdV. Sehingga

Menambahkan d(pV) di kedua sisi sehingga menjadi

atau

Maka

Contoh :
Tinjau air panas dalam termos. Anda tidak dapat mengatakan bahwa air dalam termos mengandung banyak kalor
sebab panas yang terkandung dalam air termos bukan kalor, tetapi energi internal. Jika terjadi perpindahan panas
dari air dalam termos ke lingkungan sekitarnya atau dicampur dengan air dingin maka akan terbentuk kalor.
Besarnya kalor ini diukur berdasarkan perbedaan suhu dan dihitung menggunakan persamaan berikut.
Q = m c T
Keterangan :
Q = kalor
m = massa zat
c = kalor jenis zat
T = selisih suhu

Proses-proses termodinamika

Di dalam termodinamika dikenal ada 5 proses yaitu :

1. Proses pada tekanan konstan (isobarik)


2. Proses pada volume konstan (isokhorik)
3. Proses pada temperatur konstan (isotermal)
4. Proses adiabatis reversibel (isentropi)
5. Proses polytropis.

Sebelum kita membahas tentang kondisi pada masing-masing proses terlebih dahulu kita ingat
kembali beberapa persamaan persamaan yang berlaku seperti :

Persamaan gas ideal :

Perubahan energi dalam :

Perubahan entalpi :

Indek isentropis atau rasio panas jenis tekanan konstan terhadap panas jenis volume konstan :

1. Proses tekanan konstan (isobarik)


Pada proses tekanan konstan, tekanan awal proses sama dengan tekanan akhir proses atau p1= p2 .
Bila p = C maka dp = 0. Pada diagram p-V dapat digambar sebagai berikut.
Kerja akibat ekspansi atau kompresi gas pada tekanan konstan dapat dihitung sebagai berikut :

Perubahan energi dalam pada proses isobarik dapat dihitung :

Perubahan kalor pada proses isobarik dapat dihitung :

Dari persamaan gas ideal didapat :


dan

Sehingga :

Entalpi pada proses isobar :

2. Proses volume konstan (isokhorik)


Pada proses isokhorik, volume awal akan sama dengan volume akhir gas atau V1 = V2. Bila V1 =
V2 maka dV = 0.
Pada diagram p-V dapat digambar sebagai breikut :
Pada proses isokhorik atau volume konstan, tidak ada kerja yang diberikan atau dihasilkan sistem,
karena volume awal dan akhir proses sama sehingga perubahan volume (dV) adalah 0. Pada
proses isokhorik semua kalor yang diberikan diubah menjadi energi dalam sistem.

Perubahan energi dalam pada proses isokhorik :

Kalor pada proses isokhorik :

Dimana dV = 0 sehingga dQ = dU = m.cv.(T2 T1)


Entalpi pada proses isokhorik :

3. Proses temperatur konstan (isotermal)


Pada proses isotermal, temperatur awal proses akan sama dengan temperatur akhir proses atau
T1 = T2 . kondisi ini menyebabkan dT = 0 sehingga perubahan energi dalam sistem (dU) = 0.
Kerja pada proses isotermal dapat dihitung :

Dari hukum gas ideal :

Karena T = konstan maka p.V = konstan (C). sehingga maka

m, R dan T konstan maka :

Didapat:
Perubahan energi dalam pada proses isotermal adalah 0 sehingga besar perubahan kalor akan
sama dengan kerja pada proses isotermal.

Perubahan entalpi pada proses isotermal :

4. Proses Isentropis (adiabatis reversibel)

Proses adiabatis reversibel adalah proses termodinamika dimana tidak ada kalor yang masuk atau
keluar dari sistem (adiabatis) dan proses ini mampu balik (reversibel) artinya tidak ada hambatan
atau gesekan. Pada kenyataannya proses ini tidak ada di alam, tetapi penyederhaan yang demikian
dapat mempermudah untuk menganalisa sistem. Pada p-V diagram dapat digambarkan sebagai
berikut.
Karena tidak ada kalor yang dapat masuk dan keluar dari sistem, maka tidak ada perubahan kalor
atau dQ = 0. Sehingga kerja yang diberikan atau dilakukan oleh sistem akan mengubah energi
dalam sistem. Proses ini berlangsung pada kondisi p.Vk = konstan. Dimana k adalah rasio panas
jenis pada tekanan konstan dengan panas jenis pada volume konstan atau sering disebut juga
sebagai index isentropis. Kerja pada proses adiabatis reversibel dapat dihitung sebagai berikut :

Karena proses berlangsung pada kondisi p.Vk = C , maka:

sehingga :
Perubahan energi dalam sistem adiabatis reversibel :

Tidak ada kalor yang masuk atau keluar sistem sehingga :


Entalpi pada proses adiabatis reversibel :

Entalpi proses adiabatis reversibel adalah massa dikali panas jenis tekanan konstan dan dikali
dengan delta temperatur. Dari mana asalnya coba turunin sendiri. Petunjuk dQ = 0 untuk proses ini.

5. Proses polytropis
Proses polytropis adalah proses termodinamika dengan index isentropis k = n dimana n > 1 atau
p.Vn = C. Proses ini sama dengan proses adiabatis reversibel hanya dibedakan jika pada proses
adiabatis, kalor tidak dapat keluar atau masuk ke sistem, tetapi pada proses ini kalor dapat berubah
(dapat keluar masuk sistem). p V diagram untuk proses politropis sama dengan p-V diagram
proses adiabatis.

Kerja pada proses politropis adalah sama dengan kerja pada proses adiabatis reversibel, hanya k
diganti dengan n dimana n > 1.

Karena proses berlangsung pada kondisi p.Vn = C , maka

sehingga :

Perubahan energi dalam sistem politropis :


Perubahan kalor dalam sistem politropis :

Bila n pada proses politropis sama dengan 1 maka proses akan berjalan mengikuti proses isotermal,
sedangkan bila besar harga n = k, maka proses akan berjalan berdasarkan proses adiabatis
reversibel dan bila n sama dengan 0, maka harga vn akan sama dengan 1 sehingga proses akan
mengikuti proses tekanan konstan.

as

Anda mungkin juga menyukai