Anda di halaman 1dari 28

1.

STUNTING
A. Definisi
Keadaan dimana tinggi badan anak yang terlalu rendah. Stunting atau terlalu pendek
berdasarkan umur adalah tinggi badan yang berada dibawah minus dua standar
deviasi (<-2SD) dari tabel status gizi WHO child growth standard.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis, yang disebabkan oleh asupan gizi yang
kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tdk sesuai dengan
kebutuhan gizi. Mulai nampak pada usia 2 tahun
B. Gejala
Jangka pendek, hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, penurunan
fungsi kognitif, dan gangguan sistem pembakaran.
Jangka panjang meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung
koroner, hipertensi, dan osteoporosis.
C. Proses terjadinya / patologi
Status gizi buruk berdampak terhadap menurunnya produksi zat anti bodi dalam
tubuh. Penurunan zat ini mengakibatkan mudahnya bibit penyakit masuk ke dalam
dinding usus dan mengganggu produksi beberapa enzim pencernaan makanan dan
selanjutnya penyerapan zat-zat gizi yang penting seperti protein menjadi terganggu,
keadaan ini dapat memperburuk status gizi anak, dalam hal ini tinggi badan yang
dapat menyebabkan stunting.
D. Zat gizi

Asupan energi dan protein

Asupan mineral

Asupan Kalsium (Ca)

Asupan vitamin A

Asupan Seng (Zn)

Riwayat penyakit infeksi

E. Faktor zat gizi


Asupan energi dan protein
Makanan yang kita cerna akan menghasilkan energy untuk tubuh kita, dan energy
tersebut untuk menunjang aktivitas tubuh.
asupan gizi > - zat gizi >> tubuh menggunakan cad. Zat gizi > berlangsung lama>
cad. Habis> - gizi. Kurang energy>BB
fungsi utama protein adalah membangun serta memelihara jaringan tubuh, fungsi
lainnya adalah pembentuk ikatan esesnsial tubuh untuk mengatur keseimbangan air
dan mengangkut zat gizi. Protein memiliki fungsi yang ekuivalen dengan
karbohidrat. Jika tubuh kekurangan zat sumber energy seperti karbohidrat dan lemak,
amka tubuh akan menggunakan protein untuk membuat energy dan emgalahkan
fungsi utamanya sebagi zat pembangun. Pada balita kondisi ini berdampak gangguan
pada pertumbuhan yang berisiko untuk stunting
Asupan mineral
Asupan Kalsium (Ca)
Kalsium mengatur pekerjaan hormon-hormon dan faktor pertumbuhan. Kekurangan
konsumsi kalsium untuk jangka panjang menyebabkan struktur tulang yang tidak
sempurna. Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan. Tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh, rendahnya
kepadatan tulang. Hal ini dapat memicu terhadap terjadinya stunted

Asupan vitamin A
Vitamin A membantu terjadinya sintesis protein.dan pertumbuhan sel. Vitamin A
dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel epitel. Jika seorang anak mengalami
defisiensi vitamin A maka pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk tulang tidak
normal atau mengalami kegagalan pertumbuhan.
Anak yang tidak diberi Suplemen vit.A lebih berisiko mengalami stunting dari pada
anak yang diberi vit.A. Vit.A juga berfungsi untuk petumbuhan linier anak dimana
dapat menambah tinggi anak.
Asupan Seng (Zn)
Anak-anak yang kurang mendapat asupan zinc dalam diet mereka, dapat berisiko
mengalami terhambatnya pertumbuhan. Karena salah satu fungsi zinc dalam tubuh
berperan dalam pertumbuhan tulang dan tinggi badan.
Riwayat penyakit infeksi
Anak dengan asupan makanan yang cukup tetapi sering diare akan berdampak pada
kekurangan gizi. Hal yang sama juga terjadi pada anak yang asupan makanannya
kurang, maka daya tahan tubuhnya dapat melemah. Daya tahan tubuh yang lemah
menyebabkan anak mudah terserang infeksi yang dapat mengurangi nafsu makan,
dan akhirnya dapat menderita kurang gizi/gizi buruk.
F. PGS
1. Keanekaragaman Makanan
Pada usia 0-3 tahun pertumbuhan anak sedang melaju cepat, oleh karena itu
diperlukan keanekaragaman makanan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang
diperlukan anak.
2. Keamanan Pangan
Pangan yang aman adalah makanan yang baik untuk dikonsumsi, yaitu makanan
yang tidak mengandung unsur-unsur yang dapat membahayakan kesehatan/
keselamatan manusia misalnya unsur biologis dan kimia yang dapat menimbulkan
penyakit stunting. Jika makanan tidak hygiene maka berisiko untuk terkena diare
dan jika diare terlalu lama dapat emngganggu pencernaan berakibat pada kurang
gizi berisiko stunting.
3. Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik berhubungan dengan jumlah konsumsi.
- Jika konsumsi yang diperoleh sedikit, maka diasumsikan aktifitas yang dilakukan rendah.
- Jika konsumsi yang diperoleh sedikit, namun aktivitas yang dilakukan tinggi, hal itu akan
memungkin kan seseorang kehabisan energi dan mengisyaratkan tubuh untuk memecah
protein (zat pembangun), dimana protein tersebut nantinya akan berfokus pada energi dan
bukan pada pertumbuhan (tumbuh dan kembang).
Balita: Gerak berguling, duduk, merangkak, meraih dan menggenggam benda,
melompat, memanjat, berlari, dan berenang.
Aktivitas fisik balita dilakukan minimal 60 menit per hari.
Tujuan: Untuk merangsang pertumbuhan tulang dan otot agar dapat berlangsung dengan
baik.
4. Mempertahankan dan memantau berat badan normal
Stunting sangat berhubungan dengan Berat Badan dan Tinggi Badan. Memantauan
BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari Pola Hidup dengan Gizi
Seimbang, sehingga dapat mencegah penyimpangan BB dari BB normal, dan
apabila terjadi penyimpangan maka dapat segera dilakukan langkah-langkah
pencegahan dan penanganannya. Berat Badan dan Tinggi badan yang tidak normal
karena pola gizi yang kurang baik dapat meningkatkan resiko terjangkitnya Stunting
2. WASTING DAN UNDERWEIGHT
A. Definisi
Gizi Kurang dan Gizi Buruk adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Berat Badan
menurut Umur (BB/U) yang merupakan padanan istilah underweight (gizi kurang) dan
severely weight (gizi buruk).
Kurus dan Sangat Kurus adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Berat Badan
menurut Tinggi Badan (BB/TB) yang merupakan padanan istilah wasted (kurus) dan
severely wasted (sangat kurus).
B. Gejala
Marasmus adalah keadaan gizi buruk yang ditandai dengan tampak sangat kurus, iga
gambang, perut cekung, wajah seperti orang tua dan kulit keriput.
Kwashiorkor adalah keadaan gizi buruk yang ditandai dengan edema seluruh tubuh
terutama di punggung kaki, wajah membulat dan sembab, perut buncit, otot mengecil,
pandangan mata sayu dan rambut tipis/kemerahan.
Marasmus-Kwashiorkor: adalah keadaan gizi buruk dengan tanda-tanda gabungan dari
marasmus dan kwashiorkor.
C. Proses terjadinya / patologi
Gizi buruk terjadi, karena terus menerusnya kekurangan asupan gizi. Pada gizi buruk
marasmus penderita kekurangan asupan karbohidrat atau calori dan protein sehingga
terjadi pengurusan atau wasting. Tanpa adanya nutrisi yang memadai, otot dan hati
melemah, terjadi kerusakan otak dan kemampuan belajar, tidak ada atau hanya sedikit
lemak di tubuh untuk menahan dingin dan mengurangnya produksi hormone
memperlambat metabolisme dan menurunya temperature badan, biasanya terjadi pada
umur dibawah 1 tahun.
Sedangkan pada gizi buruk kwashiorkor diakibatkan oleh kurangnya asupan protein dan
tinggi karbohidrat atau lemak, terjadi pengurangan berat badan tidak separah marasmus
dan perut buncit. Berkurangnya sintesis albumin dan apolipoprotein akan mengakibatkan
hypoalbuminaemia dan oedema, dan akumulasi lipid di hati berturut turut. Kurangnya
protein juga mengakibatkan degenerasi pada rambut dan kutikula rambut sehingga
rambut mudah dicabut, dan berwarna merah karena kekurangan vitamin A, C, E.
D. Zat gizi

Karbohidrat

Lipid
Protein

Vitamin

Zinc

Air

E. Faktor zat gizi

Karbohidrat : karena sebagai sumber energi utama,

Lipid: fungsinya 2x lipat dari karbohidrat dan protein, selain itu untuk
pekembangan dan petumbuhan janin.

Protein: petumbuhan, perbaikan, dan peeliharaan sel

Vitamin : B7 membantu metabolisme protein dan karbohidrat, B2 yang esensial untuk


pertumbuhan tubuh, adapun vitamin B1 yang dapat membantu sel tubuh merubah
karbohidrat menjadi energi.

Zinc: yang ada pada mineral dapat mencegah terjadinya pertumbuhan lambat yang
merupakan akibat dari gizi buruk

Air : Semua reaksi biokimia memerlukan air dalam prosesnya. Dengan cukupnya
konsumsi air dapat melarutkan zat-zat lain yang diperlukan tubuh (ex: karbohidrat,
protein) air juga memiliki kandungan mineral yang juga berfungsi pada pertumbuhan
tubuh. Air dapat mencegah terjadinya dehidrasi yang dapat menyebabkan hilangnya
berat badan akibatnya tubuh menjadi kurus (wasting).

F. PGS
Karbohidrat dan protein adalah zat gizi makro yang sama-sama berfungsi untuk
menghasilkan energi. Karbohidrat sebagai sumber utama penghasil energi (ATP).
Sedangkan protein sebagai bahan bakar apabila keperluan energi tubuh tidak terpenuhi
oleh karbohidrat dan lemak. Apabila asupan hidangan karohidrat tidak terpenuhi secara
terus-menerus, tubuh akan mengalami adaptasi dengan cara memecah cadangan glukosa
di dalam otot (glikogen), apabila terjadi secara terus-menerus pula, tubuh kehilangan
massa otot dan menjadi cepat lelah. Apabila asupan hidangan protein tidak terpenuhi
secara terus-menerus, tubuh tidak dapat melakukan pembentukan sel tubuh baru dan
mempertahankan jaringan tubuh yang sudah ada karena sebagai pengganti bahan bakar
karena kebutuhan energi tubuh tidak terpenuhi oleh karbohidrat tadi, sementara
pemecahan glikogen berlangsung secara terus-menerus pula, tubuh mengalami
penyusutan massa otot dan kehilangan berat badan.
3. SINDROM METABOLIK
A. Definisi
kumpulan keadaan yang meliputi obesitas, dislipidemia, hipertensi dan hiperglikemia.
Keadaan ini selanjutnya berkembang menjadi penyakit kardiovaskuler seperti penyakit
jantung koroner dan stroke, juga diabetes mellitus tipe 2 dan penyakit-penyakit lain
misalnya kanker.
B. Gejala
1. Gangguan pengaturan glukosa atau diabetes
2. Resistensi insulin
3. Memiliki obesitas sentral yang ditentukan berdasarkan waist circumference (lingkar
pinggang).
laki-laki waist circumference > 90 cm
wanita >80 cm (Ukuran ini berlaku untuk Asia Tenggara).
4. Hipertrigliseridemia dengan kadar trigliserida > 150 mg/dl
5. Kolesterol High Density Lipoprotein(HDL) yang rendah.
laki-laki kadar HDL < 40 mg/dl
wanita < 50 mg/dl, atau dalam pengobatan untuk peningkatan HDL.
6. Tekanan darah tinggi yaitu tekanan sistolik/diastolik 130/85 mm Hg
7. Peningkatan kadar gula darah puasa yaitu 100 mg/dl
C. Proses terjadinya / patologi
Resistensi insulin diamna keadaan kadar insulin meningkat, dan dipengaruhi oleh
glukosa. RI didahului oleh diabetes tipe 2 yang dalam perkembangannya dapat
menyebabkan hiperglikemi.
Obes menyebabkan metabolism lemak meningkat dan menyebabkan produksi ROS juga
meningkat, hal ini menyebabkan terganggunya redoks. Berakibat strss oksidatif.
Meningkatnya stress oksidatif menyebabkan disregulasi jaringan adiposa dan merupakan
patofisiologi awal terjadinya SM, Hipertensi dan aterosklerosis
Pada pasien diabetes melitus tipe 2, biasanya terjadi peningkatan stress oksidatif,
terutama akibat hiperglikemia
Resistensi Insulin dan hipertensi sistolik merupakan faktor yang menentukan terjadinya
disfungsi endotel
Disfungsi endotel ini berhubungan dengan stres oksidatif dan menyebabkan penyakit
kardiovaskuler.
D. Zat gizi
Dianjurkan memakan sayur dan buah-buahan yang kaya serat, dan Bahan makanan yang
mengandung antioksidan .
Seperti zat gizi dibawah ini:
Jenis bahan makanan yang mengandung antioksidan:
1. Vitamin A, yaitu hati, ubi jalar dan mentega
2. Vitamin C yaitu jeruk, pepaya, angggur
3. Vitamin E yaitu brokoli, sawi, kacang, bayam
4. Fe yaitu kentang, jagung, telur
5. Zn yaitu kepiting, susu, dan keju

E. Faktor zat gizi


Karena sayur dan buah itu mengandung antioksidan, tinggi serat dan berbagai vitamin
yang bermanfaat dalam pencegahan sindrom metabolic
Sehingga makanan kaya akan serat, waktu dicerna lebih lama dalam lambung,
kemudian serat akan menarik air dan memberi rasa kenyang lebih lama sehingga
mencegah untuk mengkonsumsi makanan lebih banyak.Makanan dengan kandungan
serat kasar yang tinggi biasanya mengandung kalori rendah, kadar gula dan lemak rendah
yang dapat membantu mengurangi terjadinya obesitas
Vitamin D : membantu memperbaiki metabolisme glukosa dan aktifitas insulin, vit D
meningkatkan produksi hormon insulin serta memperbaiki respom insulin terhadap
glukosa. Vit D dapat diproduksi tubuh. Vit D paling baik adalah sinamatahari.
Alpukat mengandung lemak tak jenuh yang diantaranya berupa oleic acid . Lemak tak
jenuh tunggal ini berguna dalam menurunkan kadar LDL-kolesterol dan trigliserida seta
membantu menstabilkan kadar gula darah.
Omega 3 sangat berperan dalam pencegahan hipertensi dan aterosklerosis. Omega 3
dalam ikan akan memperbaiki sensitifitas insulin yang membantu pembentukan otot dan
mengurangi lemak di perut.
Biji-bijian dapat menurunkan kadar kolesterol dan mempertehankan berat badan.
Tempe sebagai salah satu makanan sehat mengandung saponin yaitu suatu sterol tumbuh-
tumbuhan yang terbukti memiliki efek menurunkan kadar kolesterol sehingga dapat
menurunkan kadar kolesterol-LDL dan kolesterol total, sekaligus meningkatkan kadar
kolesterol-HDL.
F. PGS
Keanekaragaman makanan
Jagung mengandung serat pangan yang dibutuhkan tubuh (dietary fiber) dengan indeks
glikemik (IG) relatif rendah dibanding beras dari padi sehingga beras jagung menjadi
bahan anjuran bagi penderita diabetes.
Konsumsi gula natrium lebih lemak/minyak total akan meningkatkan risiko hipertensi,
stroke, diabetes, dan serangan jantung
Air putih berfungsi sebagai detoksifikasi dan menjaga kekentalan darah, jika kekurangan
air , tubuh akan mengambil sumber air dari darah , sehingga darah kekurangan air dan
menjadi kental. Darah yang mengental membuat aliran darah tidak lancar mengakibatkan
darah yang berfungsi sebgai alat transportasi oksigen dan zat-zat makananpun terganggu.
Aktivitas fisik
Berguna untuk mencegah Hipertensi Karena Aktivitas Fisik dapat mengoptimalkan kerja
jantung dan pembuluh darah.
Ketka melakukan AF lemak dalam tubuh diubah menjadi energi.
dapat menurunkan kadar LDL, verylow-density lipoprotein cholesterol,dan trigliserida,
serta meningkatkanHDL

Biasakan sarapan pagi sebelum aktifitas


Anak dan remaja yang mengalami obesitas lebih jarang sarapan atau sarapan lebih sedikit
daripada anak yang punya berat badan ideal.

4. KANKER
A. Definisi
Kanker adalah istilah yang digunakan untuk penyakit di mana sel-sel abnormal
membelah tanpa kontrol dan dapat menyerang jaringan lain. Sel-sel kanker dapat
menyebar ke bagian lain dari tubuh melalui darah dan sistem limfe.
B. Gejala
Kanker serviks
Munculnya rasa sakit yang ditimbulkan saat berhubungan seksual
Perdarahan pasca senggama
Keputihan berelebih serta nyeri perut bagian bawah atau kram panggul
Pendarahan spontan vagina yang abnormal di luar siklus menstruasi
Penurunan berat badan drastis
Nyeri atau kesulitan dalam berkemih
C. Proses terjadinya / patologi
Pengasapan makanan dapat membentuk senyawa hidrokarbon polisiklik aromatik
bersifat karsinogenik, dapat terbentuk pada waktu proses pemasakan dan jumlahnya
berhubungan dengan penggunaan suhu tinggi dan jangka waktu pemasakan.
Penggaraman dan pengasaman makanan dapat membentuk nitrosamin yang bersifat
karsinogenik untuk mulut dan lambung
Makanan yang diawet dengan diasin, diasam, dan diasap, mempunyai insiden kanker
lambung dan esofagus lebih banyak
Kanker esofagus berhubungan dengan konsumsi asinan sayur, ikan asin dan makanan
asap
nitrat, nitrit dan komponen N-nitroso dalam makanan dan air serta makanan yang diasin
berhubungan dengan kanker lambung
D. Zat gizi
E. Faktor zat gizi
Vitamin A dan karoten mempunyai efek penghambatan terhadap kanker mulut dan
esofagus terutama pada pengunyah tembakau (tobacco chewer) dan terhadap kanker paru
pada perokok.
Vitamin A, bersama dengan vitamin C, vitamin E, dan selenium dapat menetralisir
efek peroksida dan mengurangi karsinogenesis
Vitamin C akan memblok pembentukan nitrosamin yang bersifat karsinogenik dan
mencegah oksidasi zat-zat kimia tertentu menjadi bentuk karsinogenik yang aktif.
Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan dan mencegah pembentukan nitrosamin
F. PGS
Mengonsumsi Makanan Beragam
Gandum: untuk menurunkan tingkat estrogen dalam tubuh, bahwa tingkat estrogen yang
tinggi dalam tubuh akan semakin merangsang pertumbuhan kanker payudara.
Kedelai: diketahui sebagai makanan yang memiliki antioksidan tinggi.
Kembang tahu, tahu, tempe, susu kedelai dan sup kedelai: mengandung beberapa
jenis phytoestrogen lemah yang dapat membantu mencegah kanker payudara dan kanker
prostat
Salmon dan Tuna putih : untuk mendapatkan lemak omega-3 untuk mencegah kanker
payudara
sayuran kubis dikaitkan dengan penurunan risiko kanker paru-paru

Makanan pencegah kanker adalah makanan yang mengandung antioksidan

buah tomat yang banyak mengandung likopenbisa meningkatkan aliran pembuluh darah
pada alat reproduksi pria dan mengurangi risiko kanker prostat.

Pepaya: mengandung vitamin C yang bekerja sebagai antioksidan dan dapat menurunkan
absorpsi nitrosamine penyebab kanker

Alpukat memiliki Kandungan antioksidan mampu mengurangi risiko kanker

Membiasakan Perilaku Hidup Bersih


Melakukan Aktivitas Fisik
Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal
5. KVA
A. Definisi
Penyakit sistemik yang merusak sel dan organ tubuh dan menghasilkan metaplasia
keratinase pada epitel, saluran nafas, saluran kencing dan saluran cerna.
B. Gejala
manifestasi awal dan spesifik defisiensi vitamin A adalah gangguan penglihatan. Gejala-
gejala kekurangan vitamin A terjadi pada mata, diawali dengan berkurangnya daya
adaptasi, yaitu kemampuan untuk menyesuaikan mata dengan keadaan redup, yang
lambat laun menjadi buta malam (niktalopia).
Pada stadium terakhir kekurangan vitamin A dapat menimbulkan xeroftyalmia, yaitu
mengering dan mengerasnya sel-sel kornea yang berakibat keratomalasia, yaitu
hancurnya kornea mata sehingga menjadi kebutaan
C. Proses terjadinya / patologi
Keadaan di mana simpanan vitamin A dalam tubuh yang sebagian besar terdapat dalam
hati menjadi sangat kurang, sehingga dapat melemahnya kekebalan yang disertai dengan
menurunnya ketahanan tubuh terhadap infeksi, keratinisasi yaitu mengering dan
mengerasnya beberapa sel epitel pada mata, saluran cerna, kelenjar eksokrin dan paru-
paru serta terhambatnya pertumbuhan yang lengkap khususya pada pembentukan rangka.
Kekurangan vitamin A dapat menganggu kesuburan sehingga menyebabkan kemandulan.
Pada pria, KVA menyebabkan penurunan produksi hormon seks.
Pada wanita, KVA menyebabkan gangguan pada haid.
Vitamin A pun penting untuk wanita karna membantu menjaga kesehatan jaringan epitel
tubuh termasuk jaringan epitel pada dinding vagina dan rahim.

D. Zat gizi
Karbohidrat : roti, ubi, jagung, kentang
Vit.A : kangkung, bayam, wortel, paya, singkong, kacang panjang,tomat, kol
Protein: ayam, daging, susu, telur asin, t. ayam, hati, ikan
Lemak
Karoten, provitamin A,(nabati) Vitamin A aktif (hewani)tersebut diserap/dilepaskan
dari bahan pangan menuju usus halus dengan bantuan asam empedu, yang pada akhirnya
bergabung dengan darah yang di transportasikan ke hati
E. Faktor zat gizi
Tingginya konsumsi vitamin A dan provitamin A saja sesungguhnya tidak cukup apabila
tidak diikuti dengan perbaikan status gizi. Jadi, dengan mengonsumsi suatu zat gizi, zat
gizi lain yang dikandungnya juga dapat termanfaatkan.
F. PGS
6. ANEMIA
A. Definisi
Anemia ialah kondisi yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlah eritrosit
dalam darah tidak normal atau rendah. Fungsi dari sel darah merah adalah untuk
memberikan oksigen dari paru-paru ke bagian lain dari tubuh.
B. Gejala
sering terjadi adalah kelelahan.
Gejala Umum
sindrom anemia dapat dijumpai dalam anemia defisiensi besi karena kadar Hb turun
mengakibatkan tubuh lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang dan telinga
mendenging.
Gejala khas
- Anemia defisiensi besi seperti disfagia, atrofi papil lidah, stomatitis angularis
- Anemia defisiensi asam float seperti lidah merah( buffy tongue)
- Anemia hemolitik seperti ikterus dan hepatosplenomegali
- Anemia aplastik seperti perdarahan kulit atau mukosa dan tanda-tanda infeksi

C. Proses terjadinya / patologi


Kurangnya asupan nutrisi
Kosongnya cadangan zat besi didalam tubuh
Penyediaan zat besi untuk eritropoesis berkurang
Gangguan pada pembentukan eritrosit
Hemoglobin membawa 02 yang tidak cukup
Timbul anemia hipokromik mikrositer
Anemia
Atau
Kurang asupan asam folat dan Vit B12
Gangguan sintesis DNA (sel-sel eritoblast)
Gangguan maturasi (pematangan) inti sel
Maturasi sel lambat
Kromatin dalam sel lebih longgar dan sel menjadi lebih besar (sel megaloblast)
Erotropoesis inefektif
Anemia
D. Zat gizi
E. Faktor zat gizi
Zat Besi: pembentukan sel-sel darah merah dan peningkatan kekebalan tubuh
Cu:
Membantu absorpsi besi.
Merangsang sintesis Hb.
Melepas simpanan besi dari feritin dalam hati.
Sebagai bagian dari enzim seruloplasmin, tembaga berperan dalam oksidasi besi bentuk
fero menjadi feri.
Vitamin B6 : pembentukan sel-sel darah merah, menjaga keseimbangan hormon, dan
kekebalan tubuh.
Asam Folat: Asam folat yang berkolaborasi dengan vitamin B12 berperan dalam
pembentukan sel darah merah dan sel darah putih serta sintesis DNA. Dan pendewasaan
sel darah merah.
Vitamin C: sebagai antioksidan, meningkatkan absorpsi zat besi, absorpsi kalsium, dan
pencegah kanker. Sehingga, kekurangan tembaga berkaitan dengan terjadinya anemia
defisiensi zat besi.
F. PGS
Karbohidrat:
Kentang mengandung tinggi zat besi yang dapat membantu anda mencegah anemia
dengan menambah kualitas ataupun kuantitas sel darah merah. Selain itu makanan ini
juga dilengkapi dengan kandungan vitamin C yang membantu penyerapan zat besi
(nutrisi penambah darah).
Beras merah merupakan sumber karbohidrat kompleks yang baik untuk meningkatkan
jumlah hemoglobin pada pembuluh darah
gandum utuh juga bisa meningkatkan kadar hemoglobin dan membantu tubuh menyerap
zat besi lebih baik
PROTEIN
Protein berperan penting dalam transportasi zaat besi dalam tubuh.
Kurangnya asupan protein akan mengakibatkan transportasi zat besi terhambat sehingga
akan terjadi defisiensi zat besi.
Absorpsi besi yang terjadi di usus halus dibantu oleh alat angkut protein yaitu transferin
dan feritin.
Transferin mengandung besi berbentuk ferro, yang berfungsi menstransfor besi ke
sumsum tulang untuk pembentukan hemoglobin
Protein terdapat dalam pangan nabati maupun hewani
Nilai biologi protein pada bahan pangan yang bersumber dari hewani lebih tinggi
dibandingkan dengan bahan pangan yang bersumber dari nabati
Protein nabati : Tahu Kembang tahu Tempe Kedelai Kacang Merah Kacang tolo Oncom
Kecap Tauco
Hewani: Kepiting Tiram/ Oyster Susu sapi Caviar Bebek Daging Sapi, kambing, domba dan
Ayam Hati Sapi & Ayam (Jeroan) Ikan Telur
Sayur: Kankung Bayam Buncis Jagung Kentang Kembang Kol Brokoli Selada

Buah: Delima Anggur Pisang Jeruk Mangga Jambu biji

G. PGS
Makanan beraneka ragam: Zat gizi yang dapat mencegah anemia antara lain zat besi (Fe),
Tembaga (Cu), Vitamin B6 (Pirodoksin), Asam folat , Vitamin B12 dan Vitamin C.
Aktivitas fisik
Ringan : belajar
Sedang : mencuci
Berat :berenang

Menjaga berat badan normal : Hb dalam sel darah merah memerlukan paling tidak 3 zat gizi, yaitu zat
besi, asam folat dan vitamin B12. Pada orang yang kurus sering kali ditemukan kekurangan asupan atau
tidak sempurnanya penyerapan pada ketiga atau salah satu komponen ini. Inilah yang menyebabkan
orang dengan berat badan kurang sangat rentan menderita anemia. Oleh karena itu penting untuk
menjaga berat badan yang normal.

7. GAKI
A. Definisi
Gangguan tubuh yang disebabkan leh kekurangan iodium sehingga tubuh tidka dapat
menghasilkan hormone tiroid.
Suatu masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan yodium, akibat kekurangan
yodium ini dapat menimbulkan penyakit, salah satu yang sering kita kenal dan jumpai di
masyarakat adalha gondok.
Defisiensi yodium yang berlangsung lama akibat dari pola konsumsi pangan yang kurang
mengkonsumsi yodium sehingga akan mengganggu fungsi kerja kelenjar tiroid yang
secara perlahan menyebabkan kelenjar membesar sehingga menyebabkan gondok.
B. Gejala
Gondok: tiroid membesar secara progresif, nodul dapat berkembang, gejala tersedak,
terutama ketika berbaring, dan kesulitan menelan dan bernapas
Hipotirodisme
Lesu, kelelahan,dan kelemahan otot
Merasa dingin (bahkan di hari yang hangat)
Sulit berkonsentrasi, melambat proses mental dan memori miskin
Berat badan yang tidak biasa
Depresi
Kulit bengkak tebal atau bengkak pada wajah
Rambut rontok
Kulit kering
Sembelit
Lemah, jantung berdetak lambat
Tiroid membesar atau gondok
Masalah kehamilan
Kekurangan yodium berat pada ibu telah dikaitkan dengan keguguran, lahir mati, kelahiran
prematur, dan kelainan bawaan pada bayi mereka. Anak-anak dari ibu dengan defisiensi
yodium berat selama kehamilan dapat memiliki keterbelakangan mental dan masalah dengan
pertumbuhan, pendengaran, dan berbicara.
Kretin
bersifat irreversible
IQ yang dibawah rata rata
retardasi mental, tuli perseptif biasanya bilateral dan gangguan neuromotorik ( kelemahan
pada otot pangkal lengan dan paha ).
Tanda Tanda Kretin
Sifat lethargiat (lemas dan mengantuk terus)
Hambatan pertumbuhan
Konstipasi
Muka sembab dan ekspresi bodoh
Mata sipit dengan celah mata horizontal
Lidah tebal atau besar (tampak menjulur keluar)
Rambut kasar dan kering
Perut buncit dengan hernia umbilikalis
Ekstrem pendek dan gemuk
Kulit kering suhu badan rendah
C. Proses terjadinya / patologi
Tidak mencukupinya yodium dalam tubuh,maka tidak dapat membuat hormon tiroid
yang cukup. Dengan demikian, kekurangan yodium dapat menyebabkan pembesaran
tiroid (gondok) hipotiroidisme dan keterbelakangan mental pada bayi dan anak-anak yang
ibunya berada yodium kekurangan selama kehamilan.
Tubuh memeiliki keseimbangan iodide. Iodide masuk ke lambung dalam bentuk ion
iodide, kemudian akan di proses menjadi iodide kemudian di serap oleh usus halus.
Jumalh iodide yang dibuang = jumlah iodide ynag diserp.
Pad akondisi kekurangan iodium atau iodide, cadangan iodide tubuh akan
digunakan.apabila kekurangan iodide dalam waku lama menyebabkan tubuh keabisan
cadangan iodide. Ini akan menyebabkan kekurangan hormone tiroid dalam tubuh
terjadilah pembesaran kelenjar tiroid
D. Zat gizi
Rumput laut seperti wakame, nori atau Mekabu, yang secara luas digunakan di beberapa
budaya Asia untuk membuat sup, salad dan bumbu, merupakan sumber yang kaya
yodium.
E. Faktor zat gizi
Suntikan minyak yodium
Kapsul Minyak Yodium

F. PGS

GAGAL GINJAL
DEFINISI
Penyakit ginjal: Suatu penyakit berupa penurunan fungsi organ ginjal hingga akhirnya
ginjal tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam melakukan penyaringan dan
pembuangan elektrolit tubuh, serta menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh,
seperti sodium dan galium di dalam darah.
GEJALA
Susah buang air kecil
Terjadi penambahan frekuensi buang air kecil
Terdapat darah dalam urine
Bengkak disekitar mata, tangan dan kaki
Nyeri pinggang belakang
Tekanan darah tinggi/meningkat
GAGAL GINJAL
Gagal ginjal disebut juga dengan renal failure, yakni suatu kondisi dimana ginjal tidak
menjalankan fungsinya secara normal.
Biasanya penderita gagal ginjal disebabkan oleh DM
Kaitan Gagal Ginjal dengan Penyakit Diabetes Melitus
Semua proses metabolik terganggu pada penderita DM akibat defisiensi insulin
Penyerapan glukosa menurun dan metaboliknya terganggu menyebabkan glukosa tetap
berada dalam sirkulasi darah menyebabkan hiperglikemia
Akibatnya ginjal tidak dapat menyaring dan absorpsi glukosa dalam darah
Serta menurunkan fungsi ginjal yang menyebabkan gagal ginjal kronik
Akut : penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba dalam waktu beberapa hari atau beberapa
minggu yang meningkat.
Kronis: pernurunan fungsi ginjal terjadi perlahan-lahan, dapat berlangsung terus-menerus
selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun sampai ginjal tidak berfungsi sama sekali
(end stage renal disease)
Gejala yang berhubungan dengan gagal ginjal biasanya tidak khas dan sulit dideteksi,
misalnya anoreksia, mual, muntah, dan perubahan status mental yang disebabkan oleh
penumpukan zat sisa metabolisme tubuh akibat penumpukan cairan.

Gejala Gagal Ginjal Akut


Berkurangnya produksi air kemih
Nokturia
Tanda-tanda kekurangan cairan
Pembengkakan tungkai kaki
Pembengkakan akibat penimbunan cairan
Berkurangnya rasa
Perubahan mental/suasana hati.
Tanda-tanda sumbatan pada saluran kemih
Kejang
Tremor tangan
Mual, muntah.
GGL GNJL KRONIK
Pada gagal ginjal stadium 1 dan 2, tidak tampak gejala-gejala klinis hanya jika seseorang
perlu waspada akan kondisi ginjalnya apabila:
1. Kadar ureum atau kreatinin berada di atas normal.
2. Didapati darah atau protein dalam urin.
3. Adanya bukti visual kerusakan ginjal melalui pemeriksaan MRI, CT Scan, Ultra Sound
atau contrast xray.
4. Salah satu keluarga menderita penyakit ginjal polikistik.
Stadium 3
1. Fatique
2. Kelebihan cairan
3. Perubahan pada urin
4. Rasa sakit pada ginjal
5. Sulit tidur
Stadium 4
(+) Nausea
(+) Perubahan cita rasa makanan
(+) Bau mulut uremik
(+) Sulit berkonsentrasi
Stadium 5 (Gagal ginjal terminal)
1. Kehilangan nafsu makan
2. Nausea
3. Sakit kepala
4. Merasa lelah
5. Tidak mampu berkonsentrasi
6. Gatal-gatal
7. Urin tidak keluar/hanya sedikit sekali
8. Bengkak (wajah, mata, pergelangan kaki)
9. Keram otot
10. Perubahan warna kulit

ZAT GIZI
AIR
Mengkonsumsi air yang cukup dapat membuat kekentalan darah menjadi normal
sehingga hal tersebut dapat memudahkan ginjal untuk memudahkan filtrasi
(penyaringan) darah.
Konsumsi air yang cukup juga dapat membuat konsentrasi elektrolit menjadi
normal dan mudah untuk difiltrasi.
PROSES
GAGAL GINJAL AKUT
Kegagalan prarenal: berkurangnya aliran darah ke dalam ginjal ditandai dengan
hipovolumik, diare dll.
Kegagalan intrarenal: dimana kerusakan terjadi pada ginjal, ditandai dengan
glomerulonefritis, sindroma uremik hemolitik
Kegagalan pascarenal: dimana aliran urin dari ginjal terganggu, ditandai dengan
obstruksi eksresi urine.
KRONIK
Pada stadium pertama atau disebut penurunan cadangan ginjal, kreatinin dan kadar BUN
normal dan pasien bersifat asimtomatik. Pada tahap ini tes pemekatan urine atau tes GFR
yang teliti.
Pada gagal ginjal progresif (kronik) stadium kedua ini, terjadi beban volume,
ketidakseimbangan elektrolit, asidosis metabolik, azotemia, dan uremia.
Penyebab-penyebab kekurangan volume cairan lain yang juga sering terjadi adalah
tersimpannya cairan pada cedera jaringan lunak.
Respon ginjal terhadap kekurangan volume adalah usaha untuk menahan natrium dan air.
Akibatnya terbentuk kemih yang pekat dalam jumlah sedikit (osmolalitas atau berat
jenisnya tinggi) dengan kadar natrium yang rendah yaitu bila ginjal dalam keadaan
normal.
Karateristik akhir dari kekurangan volume cairan sedang sampai berat yang lanjut adalah
meningkatnya nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin plasma akibat menurunnya
perfusi ginjal dan laju filtrasi glomerulus (GFR).
Peningkatan (BUN) yang tidak proporsional mencerminkan adanya peningkatan
reabsorpsi urea pada tubulus ginjal yang menyertai reabsorpsi natrium dan air.
Hipoperfusi ginjal dan azotemia yang berkepanjangan dapat berlanjut menjadi gagal
ginjal akut, dengan demikian keadaan azotemia ini harus segera diperbaiki.
Pada tahap ini pun, pasien akan mengalami nokturia akibat hilangnya pola pemekatan
urine diurnal normal sampai tingkatan tertentu di malam hari serta poliuria berarti
peningkatan volume urine yang terus menerus.
AIR
Mengkonsumsi air yang cukup dapat membuat kekentalan darah menjadi
normal, sehingga hal tersebut dapat meringankan kerja ginjal dalam
melakukan filtrasi darah.
Selain itu air yang cukup juga membuat konsentrasi elektrolit menjadi
normal.
FAKTOR GIZI
Mengkonsumsi natrium dan kalium secara seimbang dengan perbandingan 1:1, jika
mengkonsumsinya tidak seimbang dan ditambah kurang mengkonsumsi air putih
menyebabkan kerja ginjal semakin berat dan menyebabkan terserang penyakit gagal
ginjal, oleh karena itu konsumsilah air yang cukup.
Pembatasan asupan natrium (garam) untuk mengatur keseimbangan elektrolit, seperti:
Hiperkalemia dikendalikan dengan mengurangi asupan makanan yang kaya dengan
kalium (pisang, jeruk, kentang, kismis, dan sayuran berdaun hijau)
Biasanya penderita gagal ginjal disebabkan oleh DM, maka cara yang tepat agar tidak
mengalami gagal ginjal kita harus mencegah penyakit DM terlebih dahulu, dengan cara:
1. Rajin berolahraga
2. Berhenti merokok
3. Jaga berat badan
PSG
Langsung : pengukuran yang langsung dilakukan pada objek individu
antropometri
klinis
Laboratory
pengukuran asupan makan
Tidak langsung : dilihat berdasarkan kondisi komunitas yang mampu menggambarkan
keadaan status gizi
ekologi
faktor ekonomi
statistik vital
budaya dan kebiasaan sosial)
1. Klinis
Pengukuran yang menggunakan riwayat catatan medis yang diikuti tanda-tanda fisik.
Keuntungan :
Sangat mudah digunakan
Cepat untuk melakukan pengukuran
Tidak invasif
Tidak mahal
Kekurangan :
Tidak mampu menangani kasus sedini mungkin
Contoh: rambut, mata, kulit, kuku
2. Laboratory Methode
Metode PSG ini terdiri dari Uji biokimia dan Uji fungsional tubuh
Cara pengukuran uji biokimia : melihat zat gizi didalam cairan atau jaringan
tubuh serta ekskresi urin.
Keuntungan :
Sangat berfungsi untuk melihat status tingkat nutrisi didalam tubuh
Sangat akurat
Baik untukvalidasi data dari hasil pengukuran asupan makan
Kekurangan :
Memerlukan waktu yang lama
Mahal
Tidak dapat dipakai untuk populasi yang besar
invasif
Tidak mudah untuk di interpretasikan karena lemahnya cut off point
Banyak memerlukan alat
3. Antropometri
Merupakan metode pengukuran yang melihat aspek komposisi dan dimensi tubuh
Pengukurannya berbeda tergantung pada umur dan kondisi nutrisi
Kelebihan :
Tidak invasif
Pada beberapa kasus dapat mengukur kondisi gizi kurang dan buruk
Alat nya mudah untuk dibawa
Membantu menbah informasi tentang riwayat kondisi gizi masa lampau
Murah
Dapat digunakan sbg skrining tes
Kekurangan :
Tidak dapat mengidentifikasi kekurangan nutrisi secara spesifik
Terdapat kemungkinan error pada antar observer
Masih ada kekurangan terhadap standar cut off point
Macam-macam tes antropometri
LILA (Lingkar lengan atas)
Skin fold
Head circumference
Lingkar pinggang
Lingkar pinggul
IMT (Indeks Masa Tubuh)
Panjang badan
Berat badan
Antropometri untuk anak
Berat badan dan tinggi badan atau panjang badan sangat esensial dilakukan
Hasilnya dicocokan kedalam grafik pertumbuhan yang telah di tetapkan WHO untuk
dapat mengevaluasi serta menginterpretasi pertumbuhannya
Lingkar kepala digunakan untuk melihat kekurangan energi dan protein kronis untuk
anak usia < 2 tahun
Antropometri untuk dewasa
Tinggi badan
Berat badan
LILA : untuk melihat risiko dan kejadian wanita KEK (Kurang Energi kronis)
Skinfold
Lingkar pinggang Untuk melihat risiko kejadian PTM (Penyakit Tidak Menular)
Lingkar pinggul
Prosedur pengukuran
Untuk setiap pengukuran lakukan kalibrasi alat
Pengukuran dilakukan tiga kali dan diambil nilai rata-rata pada pengukuran
Untuk pengkuran berat badan sebaiknya subjek pengukuran tidak menggunakan pakaian
berbahan tebal serta asesoris dan tidak sedang membawa/ memegang apapun
Kategori IMT Menurut Riskesdas 2013
Kategori kurus IMT < 18,5
Kategori normal IMT 18,5 - <24,9
Kategori BB lebih IMT 25,0 - <27,0
Kategori obesitas IMT 27,0
Kategori cut off point berbagai jenis antropometri
LILA < 23,5 cm
Lingkar Pinggang > 90 cm untuk laki-laki dan > 80 cm untuk perempuan
Pengukuran Asupan Makan
Dapat mengidentifikasi kekurangan zat gizi pada tingkat paling awal
Metode dietary banyak, sehingga pada proses penggunaannya tergantung pada kondisi
responden
Metode Pengukuran dietary
24 hours recall
Food frequency questionnaire
Food record
Food diary
Dietary history since early life
Observasi
Pengukuran asupan makanan: Kekurangan >> dapat terjadi bias pada responden dan
pewawancara. Contoh:
Responden memberikan keterangan yang berlebihan
Kemungkinan ada perbedaan antar hasil pewawancara yang satu dan yang lainnya
Salah penetapan porsi (underestimate/ over)
Responden lupa
24 hours recall
Pewawancara menanyakan konsumsi subjek 24 lalu dari bangun tidur hingga tidur
kembali.
Kelebihan dan kekurangan : mudah, relatif cepat api tergantung pada ingatan subjek. Tapi
pada pengukuran recall 1 hari tidak mampu mempresetasikan kebiasaan makan subjek
FFQ
Subjek diberikan list makanan atau minuman yang biasa dikonsumsi yang juga
menyertakan kuantitas dan frekuensi per hari, per minggu atau perbulan
Kelebihan dan kekurangan :
Lebih representatif daripada recall tapi tergantung pada ingatan subjek
Kuesioner cenderung panjang
Kemungkinan kesalahan pada porsi per penyajian besar
Dietary History
Paling baik untuk mengukur status gizi karena melihat kebiasaan asupan makan subjek
untuk waktu yang lama
Yang mengumpulkan data harus pewawancara yang sudah terlatih harus nutritionist atau
tenaga ahli dan emmbutuhkan waktu lama.
Data yang didapat dalam metode ini sangat lengkap tentang kebiasaan asupan makan,
jenis, jumlah, waktu makan juga harus disebutkan, perlu dilakukan cross check dengan
pertanyaan yang berhubungan dengan informasi asupan makan yang sudah didapat.
Food diary
Merupakan metode yang harus dilakukan subjek yang berisi jenis dan jumlah makanan
pada waktu yang sama dengan makanan itu dikonsumsi
Dapat dilaksanakan 1-7 hari
Metode ini sulit untuk dijaga keberlangsungannya
Observasi
Jarang dilakukan
Karena biasanya harus melakukan penimbangan, hal ini sering dilakukan untuk kegiatan
di RS.
Contohnya adalah penimbangan makanan

1. KEK IBU HAMIL


1) Tujuan : faktor yang mempengaruhi
Metode : kuisioner dan pegukuran LiLa
2) Tujuan : hubungan antara pola makan dan status sosial ekonomi dengan kejadian
kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil.
data primer dan skunder,(PSG langsung dan tidak langsung).
meliputi identitas subjek peneliti dan tingkat sosial ekonomi keluarga melalui wawancara
dengan menggunakan kuesiner.
Pola makan diambil dengan cara wawancara langsung (food model)pengukuran asupan
makanan kepada ibu hamil dengan menggunakan kuesioner semi quantitative food
frecuency questionnaire (FFQ).
Data tentang risiko KEK diperoleh dengan pengukuran LILA (metode antropometri).
3) Metode : pengukuran asupan makan
ukuran LILA
Metode antropometri (berat badan, tinggi badan, ukur (hitung) IMT
OBESITAS SENTRAL
1) lingkar pinggang (antropometri)
2) lingkar pinggang dan lingkar panggul, kadar kolesterol darah dan pola makan
3) kuesinoner, data pengukuran lingkar perut, dan data pola konsumsi responden dengan
menggunakan formulir semi quantitatif food frekuensi (FFQ)
HIPERLIPIDEMIA
1) kuesioner
2) pemeriksaan fisik, pengambilan sample darah (untuk memeriksa riwayat dan kadar lemak),
pengukuran antropometri yang termasuk perhitungan IMT, berat, tinggi, dan lingkar
pinggang sampai pinggul, dan wawancara mengenai kebiasaan dan pola makan.
3) Data diperoleh dari sejarah, pemeriksaan fisik, dan analisis lipid plasma puasa
UNDERWEIGHT
1) wawancara, pengukuran dan pemeriksaan darah
2) wawancara dengan menggunakan panduan wawancara, format recall 24 jam 2 kali pada
waktu yang berbeda, dan pengukuran berat badan secara langsung menggunakan alat
ukur dacin
Pengukuran berat badan dilakukan sebanyak tiga kali dan nilai yang diambil adalah hasil
dari nilai rata-rata pengukuran tersebut
penilaian klinis (pengukuran langsung)
Bias yang mungkin dalam penelitian ini adalah dalam pengukuran berat badan bayi
Pengukuran tingkat konsumsi menggunakan model recall yang sangat tergantung dengan
daya ingat>> bias
3) food recall selama 2x24 jam untuk asupan makanan, angket untuk test pengetahuan
orang tua, test praktek pengasuhan anak dan faktor lingkungan, frekuensi makanan
untuk ketersediaan pangan, dan lembar data responden dan observasi pada Balita
STUNTING
1) kuesioner
KVA dengan Serum Retinol
1) mengunakan status gizi langsung dengan metode labority method dengan uji kimia.
2) mengunakan status gizi langsung dengan metode labority method dengan uji kimia.
Gambaran asupan zat gizi anak balita digunakan metode recall 24 jam selama 2 hari
3) penilaian status gizi langsung secara antropometri. Dan dilakukan pengukuran kadar
retinol, CRP (C-Reaktive Protein) dan AGP (Asam Glikoprotein) serum yang dilakukan
sebagai salah satu penilaian status gizi langsung dengan laboratory method dengan uji
kimia
KVA RENDAH
1) PSG langsung : Pengukuran asupan makanan : Vitamin A
Metode : Kuisioner
Jenis data : Kuantitatif & Kualitatif
2) PSG langsung : Pengukuran Asupan makanan
Metode : Observasi
Jenis data : Kualitatif
3) PSG Tidak Langsung
Metode : dokumentasi
Jenis data : Kuantitatif & Kualitatif

Anda mungkin juga menyukai