BAB I
PENDAHULUAN
Larutan adalah fasa yang homogen dimana komponenya lebih dari satu
komponen. Komponen yang terdapat dalam jumlah besar disebut pelarut atau
solvent. Sedangkan komponen dalam jumlah sedikit disebut zat terlarut atau
solute. Konsentrasi dalam suatu larutan didefinisikan sebagai jumlah solute yang
ada dalam sejumlah larutan atau pelarut. Pelarut adalah benda cair atau gas yang
melarutkan benda padat, cair, atau gas yang menghasilkan sebuah larutan. Pelarut
paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah air. Pelarut lain yang
biasanya disebut pelarut organik. Pelarut biasanya memiliki titik didih rendah dan
membedakan antara pelarut dengan zat yang dilarutkan, biasanya terdapat dalam
jumlah yang lebih besar. Pelarut juga berperan dalam pengujian suatu bahan
makanan.
berperan dalam suatu reaksi kimiaatau diterapkan untuk tujuan analisis. Perekasi
2
yang digunakan dalam suatu uji atau analisis harus spesifik terhadap bahan yang
untuk dapat digunakan karena hampir semua proses kimia berlangsung alam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Larutan
(Laksono, 2004). Campuran zat-zat terlarut dan pelarut yang komposisinya merata
atau serba sama (homogen) disebut dengan Larutan. Suatu larutan dapat terdiri
dari satu zat terlarut atau lebih dan satu macam pelarut, tetapi umumnya terdiri
dari satu jenis zat terlarut dan satu pelarut. Berbicara tentang larutan, kata-kata
solven (pelarut) dan Solut (zat yang terlarut) sudah umum disebutkan, Solven
sebagai komponen yang secara fisik tidak berubah jika larutan terbentuk,
sedangkan solute sebagai semua komponen yang larut dalam pelarut (Rusman &
Muhlis, 2010).
yang mempunyai sifat dan komposisi yang sama antara satu bagian dengan bagian
Contohnya gula dan air dan alcohol dalam air. Sedangkan campuran heterogen
adalah umumnya campuran yang mengandung dua fasa atau lebih yang jelas
terlihat dari penyusunannya. Misalnya campuran air dan minyak , pasir dan semen
, serta kopi dan air. Kebanyakan larutan mempunyai salah satu komponen yang
besar itu disebut pelarut (solvent) dan yang lain disebt zat terlarut (solute)
(Musrif, 2011). Larutan terdiri atas zat yang dilarutkan (zat terlarut) yang disebut
solute dan pelarut yang dinamakan solvent. Solvent atau pelarut merupakan
4
senyawa dalam jumlah yang lebih besar sedangkan senyawa dalam jumlah yang
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O),
selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alcohol, amoniak, kloroform,
benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak
Uji Benedict adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui kandungan gula
sifat pereduksi akan memberikan endapan merah bata dengan larutan benedict.
Larutan buah sukun setelah diuji dengan benedict menunjukkan hasil positif yang
yaitu dengan terbentuknya endapan merah bata merah dari kupro oksida (Sutikno,
2008). Warna yang diberikan oleh reagen Erlich dan Benedict memudar menjadi
memprrkirakan gula baik dalam keadaan normal mauun dalam keadaan diabetes.
Angka yang diperoleh lebih dari 40 persen lebih rendah dari yang diberikan oleh
pereaksi lainnya, dan nilai tersebut adalah nilai yang lebih rendah daripada nilai
Prinsip dari uji ini adalah gugus aldehid atau keton bebas pada gula
reduksi yang terkandung dalam sampel mereduksi ion Cu2+ dari CuSO4.5H2O
dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang mengendap menjadi Cu2O. Suasana
alkalis diperoleh dari Na2CO3 dan Na sitrat yang terdapat pada reagen Benedict
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 15 april 2017 pukul
Alat-alat yang digunakan sebagai berikut gelas kimia 250 mL, batang
pengaduk, corong gelas, gelas arloji, pipet tetes, labu takar 25 mL, 50 mL, 100
mL, botol semprot, pipet volume 25 mL, filler, gegep, botol reagen, spatula, gelas
sitrat, natrium karbonat anhidrat, natrium kalium tartarat, nnhidrin, dan aquades.
mL. Dilarutkan dengan sedikit HCl pekat sambil diaduk dengan batang pengaduk.
dalam labutakar 100 mL. Dicukukan volumenya dengan aquades hingga tanda
tera.
tera.
labu takar 100 mL. Dteteskan beberapa tetes asam sulfatecer ke dalam10 mL
8
aquades, lalu dimasukkan labu tersbut. Diaduk dengan btag pengaduk hingga
Ditimbang 34,6 gram natriun sitrat dan 1 gram natrium karbnat anhidrat.
kembali aquades 5 mL. Ditimbang 3,46 gram CuSO4 idrat kedalam labu takar,
Ditambahkan dengan sedikit asam sulfat 10%, diadk hingga larut lalu dicukupkan
mengendap.
9
Dilarutkan 57,75 asam asetat glacial dalam aquades hingga volume 1 liter
larutan.
Rochelle, 10 gram natrium bikarbonat dan 100 gram natrum sulfat anhidrat dalam
500 mL air kedalam labu takar 1 liter. Ditambahkan 300 mL NaOH 10% sambil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Pereaksi yang dibuat pada percobaan ini adalah pereaksi Fehling, pereaksi
Fehling adalah oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali
aldehida. Pereaksi Fehling terdiri atas dua yaitu Fehling A dan Fehling B. Fehling
A dibuat dengan cara melarutkan 6,928 gram Kristal CuSO4 kedalam 10 mL asam
mencamurkan 12 gram NaOH dan 4,6 gram natrium kalium tartarat, kemudian
mencampurkan kedua larutan tersebut dengan perbandingan yang sama. Ion Cu2+
yang terdapat pada pereaksi Fehling sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat
dianggap sebagai larutan CuO. Ion Cu2+ pada pereaksi Fehling direduksi menjadi
ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan sebagai Cu2O, dengan
bata, sedangkan apabila digunakan larutan yang lebih encer misalnya larutan
Pereaksi Benedict dibuat dengan cara melarutkan campuran 34,6 gram natrium
sitrat dan 1 gram natrium karbonat anhidrat kedalam labu takar 100 mL dengan 80
larutan tersebut dipanaskan pada pemanas air dan tunggu hingga berubah warna
menjadi merah bata. Jika larutan tersebut berubah menjadi merah bata, maka
perekasi benedict yang sudah dibuat tadi bekerja. Perubahan warna larutan
pada larutan glukosa 2% tersebut. Prinsip dari uji ini adalah gugus aldehid atau
keton bebas pada gula reduksi yang terkandung dalam sampel mereduksi ion Cu2+
dari CuSO.5H2O dalam suasana alkalis menjadi Cu+ yang mengendap menjadi
Cu2O. Suasana alkalis diperoleh dari Na2CO3 dan Na sitrat yang terdapat pada
reagen Benedict
yang merupakan larutan berwarna bening dan larutan ini digunakan untuk
Ninhidrin dibuat dengan cara melarutkan 0,2 gram nnhidrin kedala 100 mL
aquades.
13
BAB V
SIMPULAN
pereaksi fehling terdiri dari fehling A dan fehling B, dimana fehling A dibuat
dengan melarutkan kristal CuSO4 kedalam aquades dengan tambahan sedikit asam
sulfat encer. Fehling B dibuat dengan melarutkan campuran NaOH dan natrium
menggunakan aquades.