Anda di halaman 1dari 6

DOSEN : KRIDO EKO CAHYONO, SE.

,MM
Pengantar Bisnis

ANALISA BEP (BREAK EVENT POINT)

Di dalam suatu perusahaan baik itu bergerak di bidang jasa maupun manufaktur, selalu
terdapat banyak kemungkinan, salah satu diantaranya adalah kondisi dimana suatu
peruasahaan tidak mendapat keuntungan dan tidak mengalami kerugian, yang kita kenal
dengan sebutan BEP atau Break Even Point. Perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan
break even point bila mana penghasilannya (revenue) yang diterima sama dengan ongkosnya
dan juga adanya keseimbagan dalam grafik break even dimana terdapat titik potong antara
garis hasil penjualan dan jumlah biaya-biaya.

Rumus Perhitungan BEP


1. BEP-Rupiah = Total Fixed Cost x Harga jual / unit
Harga jual per unit - variable cost

2. BEP-Unit = Fixed Cost

Harga Jual Variabel Cost

3. BEP untuk produk ganda = FC/ [(1-v/c)xWi]

Keterangan :

Biaya Tetap(FC) adalah biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda tidak
sedang berproduksi seperti biaya gaji karyawan, biaya penyusutan peratalan usaha,
biaya asuransi. Dll.
Biaya Variable (VC) adalah biaya yang jumlahnya akan meningkat seiring dengan
peningkatan jumlah produksi. Misalnya bahan baku, bahan bakar, biaya listrik dll.
Harga per unit adalah harga jual barang atau jasa yang dihasilkan.
Biaya Variable per unit adalah total biaya variable dibagi dengan jumlah unit yang di
produksi atau dengan kata lain biaya rata-rata per unit.
Margin Kontribusi per unit adalah selisih harga jual per unit dengan biaya variable per
unit.
Wi: presentasi dari total penjualan (Rp) tiap produk, disebut bobot kontribusi margin.
Contoh Kasus BEP
1. Contoh 1
Fixed Cost suatu toko sepatu : Rp.500.000,-
Variable cost Rp.10.000 / unit
Harga jual Rp. 20.000 / unit

Maka BEP per unitnya adalah

BEP = Fixed Cost

Harga Jual Variabel Cost

BEP = Rp.500.000
20.000 10.000

= 50 unit

Artinya perusahaan perlu menjual 50 unit sepasang sepatu agar terjadi break even
point. Pada pejualan unit ke 51, maka took itu mulai memperoleh keuntungan.

Contoh BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar
terjadi BEP :

Total Fixed Cost


__________________________________ x Harga jual / unit
Harga jual per unit - variable cost

Dengan menggunakan contoh soal sama seperti diatas maka uang penjualan yang
harus diterima agar terjadi BEP adalah

Rp.500.00 x Rp.20.000 = Rp.1.000.000,


20.000 10.000
Contoh 2
Sebuah perusahaan yang diberi nama Usaha Maju memiliki data-data biaya dan
rencana produksi seperti berikut ini :
a. Biaya 1 terdiri dari :

biaya gaji pegawai + pemilik = Rp.75,000,000

biaya penyusutan mobil kijang = Rp. 1,500,000

biaya asuransi kesehatan = Rp.15,000,000

biaya sewa gedung kantor = Rp.18,500,000

biaya sewa pabrik = Rp.30,000,000

b. Biaya 2 terdiri dari :

biaya bahan baku = Rp.35,000

biaya tenaga kerja langsung = Rp.25,000

biaya lain = Rp.15,000

c. Harga Jual per Unit Rp.95,000.

Sekarang mari kita hitung berapa tingkat BEP usaha tersebut baik dalam unit maupun
dalam rupiah :
BEP unit adalah

= Biaya Tetap / (harga per unit biaya variable per unit)

= Rp.140juta / (Rp.95,000 Rp.75,000)

= Rp.140juta / Rp.20,000

= 7,000 unit

BEP Rupiah adalah

= Total Fixed Cost x Harga jual / unit


Harga jual per unit - variable cost

=Rp.140 juta x Rp. 95.000

Rp.95.000 Rp.75.000

= Rp.140 juta x Rp. 95.000

Rp. 20.000

= Rp 665.000.000

Penjelasan perhitungan BEP :

Untuk dapat beroperasi dalam kondisi BEP yaitu laba nol, perusahaan Usaha Maju
harus dapat menghasilkan produk sebanyak 7,000 unit dengan harga Rp.95,000 unit,
maka jumlah penjualannya akan menjadi Rp.665.000.000
Aplikasi BEP untuk penghitungan target laba.

Dengan mengetahui kapan perusahaan melewati tingkat BEP, maka anda sebagai
manager atau pemilik Usaha Maju Terus akan dapat menghitung berapa minimal
penjualan untuk mendapatkan laba yang anda targetkan, yaitu dengan cara
menambahkan laba yang ditargetkan tersebut dengan biaya tetap yang anda miliki.

CONTOH :

Misalkan target laba anda sebulan adalah Rp.75 juta, maka minimal penjualan yang
anda harus capai adalah sebagai berikut :

BEP Laba = (Biaya Tetap + Target Laba) / (Harga per unit Biaya Variable/ unit)

= (Rp.140juta + Rp.75juta) / (Rp.95,000 Rp.75,000)

= Rp.215juta / Rp.20,000

= 10,750 unit

Mari kita buktikan perhitungan tersebut diatas, apakah benar dengan menjual
sebanyak 10,750 unit Usaha Maju Terus akan mendapatkan laba sebesar
Rp.75,000,000.

A Penjualan Rp.1.021.250.000

B Dikurangi:

1. biaya tetap Rp. 140.000.000

2. biaya variabel (10.750xRp.75.000) Rp. 806.250.000

Total biaya Rp. 946250000

C Laba/Rugi Rp. 75.000.000

TERBUKTI
2. Contoh BEP untuk produk ganda.
Sebuah restoran mempunyai fixed cost sebesar RP. 10.000.000/ bulan. Restoran ini
menghidangkan empat jenis produk makanan dan minuman yakni A, B, C, D yang
data harga jual, biaya per unit serta perkiraan unit yang terjual adalah sbb:

Produk Harga (RP) Variabel Cost (Rp) Perkiraan unit yg terjual/bulan

A 2.500 1.500 3.000

B 3.000 2.500 2.000

C 1.500 500 2.500

D 4.000 3.000 1.500

Tentukan BEP (Rp) dalam satu bulan.


Penyelesaian:
Produk Harga VC VC/P 1-VC/P Perkiraan %Hasil Bobot
(4) Hasil penjualann kontrib
(1) (2) (3)
penjualan (Rp) (Wi) usi
(5) = pxq (6) = 5 / (7)
jml =4x6

A 2.500 1.500 0,60 0,40 7.500.000 0,32 0,128

B 3.000 2.500 0,83 0,17 6.000.000 0,26 0,044

C 1.500 5.00 0,33 0,67 3.750.000 0,16 0,107

D 4.000 3.000 0,75 0,25 6.000.000 0,26 0,065

JUML 23.250.000 1,00 0,344


AH

BEP (RP) dlam 1 bulan= 10.000.000 =Rp. 29.069.767


0,344

Anda mungkin juga menyukai