LANDASAN TEORI
2.1 Definisi
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram tanpa memandang usia gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang
ditimbang dalam satu jam setelah lahir. BBLR dapat terjadi pada bayi kurang
2.2 Epidemiologi
dan angka kematiannya 20-35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat
lahir >2500 gram. Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu
daerah dengan daerah lain yang berkisar antara 9-30%. Hasil studi di 7 daerah
berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5 %. Angka ini lebih
besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi
2.3 Klasifikasi
3
4
Bayi dengan berat lahir di >2250 gram umumnya cukup kuat untuk mulai
minum sesudah dilahirkan. Jaga bayi tetap hangat dan kontrol infeksi, tidak ada
perawatan khusus. Sebagian bayi dengan berat lahir 1750-2250 gram mungkin
perlu perawatan ekstra, tetapi dapat secara normal bersama ibunya untuk diberi
minum dan kehangatan, terutama jika kontak kulit ke kulit dapat dijaga.
tinggi risiko. Semua bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) harus dikirim ke
Berdasarkan usia gestasi bayi berat lahir lahir rendah dapat digolongkan
menjadi:4,7
1. Prematuritas Murni
Masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan
berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan
sesuai untuk masa kehamilan. Kelompok BBLR ini sering mendapatkan penyulit
dan komplikasi akibat kurang matangnya organ karena masa gestasi yang kurang.
2. Dismaturitas
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk
masa gestasi itu. Berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin dan
merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya. Hal ini disebabkan oleh
5
terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta, kurang baiknya keadaan umum ibu
2.4 Etiologi
1. Faktor ibu
2. Faktor kehamilan
b. Hamil ganda
c. Pendarahan antepartun
3. Faktor janin
a. Cacat bawaan
4. Faktor Lingkungan
b. Radiasi
c. Sosio-ekonomi
2.5 Diagnosis
1. Anamnesis
a. Umur ibu
hamil
2. Pemeriksaan Fisik
c. Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil untuk masa
kehamilan)
7
3. Pemeriksaan Penunjang
e. Foto rontgen dada diperlukan pada bayi baru lahir dengan umur kehamilan
f. USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan < 35 minggu,
dimulai pada umur 3 hari dan dilanjutkan sesuai hasil yang didapat
2.6 Penatalaksanaan5,7,9,10
1. Medikamentosa
Pemberian vitamin K1 :
o Per oral 2 mg sekali pemberian atau 1 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-
2. Diatetik
dengan pompa atau diperas dan diberikan pada bayi dengan pipa lambung atau
pipet. Dengan memegang kepala dan menahan bawah dagu, bayi dapat dilatih
untuk menghisap sementara ASI yang telah dikeluarkan yang diberikan dengan
8
pipet atau selang kecil yang menempel pada puting. ASI merupakan pilihan
utama:
o Apabila bayi mendapat ASI, pastikan bayi menerima jumlah yang cukup
dengan cara apapun, perhatikan cara pemberian ASI dan nilai kemampuan
Pemberian minum bayi berat lahir rendah (BBLR) menurut berat badan lahir
Bayi Sehat
o Biarkan bayi menyusu pada ibu semau bayi. Ingat bahwa bayi kecil lebih
mudah merasa letih dan malas minum, anjurkan bayi menyusu lebih sering
minum.
Bayi Sakit
o Apabila bayi dapat minum per oral dan tidak memerlukan cairan IV,
Mulai berikan minum per oral pada hari ke-2 atau segera setelah bayi
stabil. Anjurkan pemberian ASI apabila ibu ada dan bayi menunjukkan
Apabila bayi telah mendapat minum 160 ml/kgBB per hari tetapi
Biarkan bayi menyusu apabila keadaan bayi sudah stabil dan bayi
Bayi Sehat
aspirasi ke dalam paru (batuk atau tersedak), berikan minum dengan pipa
apabila bayi dapat menelan tanpa batuk atau tersedak (ini dapat
berlangsung setela 1-2 hari namun ada kalanya memakan waktu lebih dari
1 minggu)
10
o Berikan minum 8 kali dalam 24 jam (misal setiap 3 jam). Apabila bayi
telah mendapatkan minum 160/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar,
Bayi Sakit
o Beri ASI peras dengan pipa lambung mulai hari ke-2 dan kurangi jumlah
o Berikan minum 8 kali dalam 24 jam (contoh; tiap 3 jam). Apabila bayi
telah mendapatkan minum 160/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar,
kondisi bayi sudah stabil dan bayi dapat menelan tanpa batuk atau tersedak
Bayi Sehat
o Beri minum 8 kali dalam 24 jam (contoh; setiap 3 jam). Apabila bayi telah
mendapatkan minum 160 ml/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar, beri
Bayi Sakit
o Beri ASI peras melalui pipa lambung mulai hari ke-2 dan kurangi jumlah
o Beri minum 8 kali dalam 24 jam (setiap 3 jam). Apabila bayi telah
mendapatkan minum 160 ml/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar, beri
o Berikan ASI melalui pipa lambung mulai pada hari ke-3 dan kurangi
o Berikan minum 12 kali dalam 24 jam (setiap 2 jam). Apabila bayi telah
mendapatkan minum 160 ml/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar, beri
3.Suportif
Hal utama yang perlu dilakukan adalah mempertahankan suhu tubuh normal:
bayi, seperti kontak kulit ke kulit, kangaroo mother care, pemancar panas,
o Anjurkan ibu untuk tetap bersama bayi. Bila tidak memungkinkan, biarkan ibu
a. Terapi
b. Tumbuh kembang
13
o Bayi akan kehilangan berat badan selama 7-10 hari pertama (sampai
10% untuk bayi dengan berat lahir 1500 gram dan 15% untuk bayi
o Bila bayi sudah mendapatkan ASI secara penuh (pada semua kategori
- Ukur berat badan setiap hari, panjang badan dan lingkar kepala
setiap minggu.
o Sesudah pulang hari ke-2, ke-10, ke-20, ke-30, dilanjutkan setiap bulan.
2.8 Komplikasi
Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara
lain :4,10
o Hipotermia
o Hipoglikemia
o Hiperbilirubinemia
o Infeksi
o Perdarahan intraventrikuler
o Apnea of Prematurity
o Anemia
o Gangguan perkembangan
o Gangguan pertumbuhan
o Gangguan pendengaran
2.9 Prognosis
Kematian perinatal pada bayi BBLR 8 kali lebih besar dari bayi normal.
Prognosis akan lebih buruk bila BB makin rendah, angka kematian sering
2.10 Pencegahan
Pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) pencegahan/ preventif adalah
selama kurun kehamilan dan dimulai sejak umur kehamilan muda. Ibu
melahirkan bayi BBLR harus cepat dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada
dalam rahim, tanda tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri
o Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam