TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tablet
atau cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih
sebagai:
b. Zat pengikat, digunakan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat.
cellulosum 5% b/v.
d. Zat pelicin, digunakan untuk mencegah agar tablet tidak melekat pada
Dalam pembuatan tablet, zat berkhasiat dan zat-zat lain kecuali pelicin
dibuat granul (butiran kasar), karena serbuk yang halus tidak mengisi cetakan
tablet dengan baik maka dibuat granul agar mudah mengalir mengisi cetakan serta
dalam alat pencampur, lalu dibasahi dengan larutan bahan pengikat. Setelah itu
massa lembab diayak menjadi granul menggunakan ayakan 6 atau 8 mesh, dan
dikeringkan dalam lemari pengering pada suhu 50o-60oC. Setelah kering diayak
penghancur, serta jika perlu ditambahkan zat pengikat dan zat pelicin hingga
menjadi massa serbuk yang homogen, lalu dikempa cetak pada tekanan yang
tinggi, sehingga menjadi tablet besar (slug) yang tidak berbentuk baik, kemudian
digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel yang
diinginkan. Setelah itu dicetak sesuai ukuran tablet yang diinginkan (Syamsuni,
2006).
Masing-masing zat aktif, zat pengisi, zat pengikat, zat penghancur, dan zat
homogen dikempa dalam mesin tablet menjadi tablet jadi (Siregar, 2010).
terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta
rendah.
c. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan dan paling
kompak.
d. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah dan murah
e. Pemberian tanda pengenal produk pada tablet paling mudah dan murah.
berdasarkan atas:
Berdasarkan metode pembuatannya, dikenal dua jenis tablet, yaitu tablet cetak
a. Tablet cetak dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi yang umunya
tergantung pada kelarutan zat aktif dan bahan pengisi dalam sistem pelarut,
serta derajat kekerasan tablet yang diinginkan. Massa serbuk yang lembab
b. Tablet kempa dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau
a. Tablet biasa / tablet telan. Dibuat tanpa penyalut, digunakan per oral dengan
tidak pahit.
mengandung satu atau lebih bahan obat, umunya dengan bahan dasar
beraroma dan manis, yang membuat tablet melarut atau hancur perlahan-
dilarutkan terlebih dahulu dalam air dan akan menghasilkan buih. Tablet ini
selain mengandung zat aktif juga mengandung asam (asam sitrat, asam
e. Tablet implant (pelet). Tablet kecil, bulat atau oval putih, steril, dan berisi
f. Tablet hipodermik adalah tablet kempa, dibuat dari bahan yang mudah larut
atau larut sempurna dalam air. Tablet ini umumnya digunakan untuk
g. Tablet bukal adalah tablet yang diletakkan antara pipi dan gusi.
i. Tablet vagina (ovula) adalah tablet sisipan yang didesain untuk terdisolusi
dan pelepasan lambat zat aktif dalam rongga vagina.Tablet ini berbentuk
vagina, untuk melepaskan zat antibakteri, antiseptik, atau zat astringen guna
sistemik.
2.2 Kalsium
dibandingkan mineral lain, yaitu: 2% dari berat badan orang dewasa atau sekitar
1,0-1,4 kg. Pada bayi kalsium hanya sedikit (25-30 g), namun setelah usia 20
tahun secara normal akan terjadi penempatan sekitar 1.200 g kalsium dalam
rawan dan gigi, sisanya terdapat dalam cairan tubuh dan jaringan lunak. Di dalam
mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan
diperlukan dalam keadaan tertentu seperti pada masa pertumbuhan mulai dari
anak-anak hingga usia remaja dan pada saat hamil untuk memenuhi kebutuhan
Selain pada pembentukan tulang dan gigi, kalsium juga berperan pada
berbagai proses fisiologik dan biokhemik di dalam tubuh, seperti pada pembekuan
kalsium dari tulang yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
Keadaan ini dikenal sebagai osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan
pada orang dewasa, yang dinamakan juga riketsia pada anak-anak biasanya terjadi
kejang. Kepekaan serabut saraf dan pusat saraf terhadap rangsangan meningkat,
sehingga terjadi kejang otot misalnya pada kaki. Tetani dapat terjadi pada ibu
Selain itu, dapat juga meneyebabkan konstipasi (susah buang air besar).
Kelebihan kalsium bisa terjadi bila menggunakan suplemen kalsium berupa tablet
atau bentuk lain. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi kalsium tidak melebihi
Rumus bangun :
H H
O O
anhidrat.
tidak kurang dari 94,0% dan tidak lebih dari 106,0% dari jumlah yang tertera pada
a. Cara kerja: Kalsium Laktat merupakan garam kalsium yang berguna untuk
menjamin kebutuhan tubuh akan kalsium. Kekurangan kalsium dalam tubuh dapat
jantung, otot, dan saraf. Pada penderita alergi, seperti asma, yang berhubungan
dengan system saraf, kalsium penting untuk mengurangi kemudahan sel saraf
menerima rangsang, sehingga efek alergi dapat dikurangi. Oleh karena itu,
kalsium dapat dipakai sebagai bagian dari pengobatan alergi. Kalsium dapat
mencegah karies gigi dengan menguatkan pembentukan gigi. Pada wanita hamil,
dalam masa laktasi, serta anak-anak dalam massa pertumbuhan kebutuhan akan
d. Kontra indikasi: gangguan fungsi ginjal atau riwayat batu saluran kemih.
(konstipasi), bradikardia, malas, nyeri otot dan sendi, mual, muntah, haus, dan
etilen diamin tetra asetat (EDTA). Kecuali dengan natrium dan kalium, EDTA
dapat membentuk kompleks yang stabil dengan semua logam. Pada pH rendah
EDTA dengan logam alkali tanah seperti kalsium dan magnesium akan
membentuk kompleks yang tidak stabil. Oleh karena itu, titrasi untuk logam-
dengan sejumlah kecil logam. Pada saat titik akhir titrasi, sedikit kelebihan EDTA
yaitu:
a. Titrasi Langsung
dipakai. Larutan ion yang akan ditetapkan ditambah dengan bufer, misalnya bufer
pH 10 lalu ditambah indikator logam yang sesuai dan dititrasi langsung dengan
b. Titrasi Kembali
Cara ini penting untuk logam yang mengendap dengan hidroksida pada pH
yang dikehendaki untuk titrasi, untuk senyawa yang tidak larut misalnya sulfat,
kalsium oksalat, untuk senyawa yang membentuk kompleks yang sangat lambat
dan ion logam yang membentuk kompleks lebih stabil dengan natrium edetat
baku dinatrium edetat berlebih kemudian larutan ditambahkan bufer pada pH yang
c. Titrasi Substitusi
Cara ini dilakukan bila ion logam tersebut tidak memberikan titik akhir
yang jelas apabila dititrasi secara langsung atau dengan titrasi kembali, atau juga
jika ion logam tersebut membentuk kompleks dengan dinatrium edetat lebih stabil
d. Titrasi Alkalimetri
Larutan logam yang ditetapkan dengan metode ini sebelum dititrasi harus
dalam suasana netral terhadap indikator yang digunakan. Penetapan titik akhir
senyawa kompleks yang mantap dan larut dalam air. Indikator yang digunakan
adalah Eriochrom Black T (EBT) dan titran yang dignakan adalah ligan
polidentat, salah satu diantaranya yaitu etilen diamin tetra asetat (EDTA) (Rivai,
1995).