SKRIPSI
Oleh
Okta Ryan Pranata Yudha
7111409012
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini di kutip atau dirujuk
berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah
hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
- Ilmu pengetahuan adalah sekotak harta karun, tetapi membagi ke orang lain
- Apa yang kau tanam haruslah sama dengan yang kau dapat, kau tidak dapat
mengharapkan akan menuai padi bila yang kau tanam benih-benih rumput
- Doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak
ketakutan
Persembahan:
2. Seluruh keluargaku.
4. Almameterku.
v
KATA PENGANTAR
hadirat Allah SWT, atas petunjuk, bimbingan dan karunia-Nya yang telah
dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis dengan kerendahan hati
1. Rektor Universitas Negeri Semarang Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum, yang
2. Dekan Fakultas Ekonomi UNNES Dr. S. Martono, M.Si, yang telah memberikan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin untuk
melaksanakan penelitian.
4. Dra. Y. Titik Haryati, M.Si selaku penguji yang telah meberikan arahan terhadap
skripsi saya.
vi
5. Dr. P. Eko Prasetyo, SE., M.Si dan Fafurida, SE, M.Si, Dosen penguji yang telah
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi UNNES yang telah memberi bekal-bekal
7. Orangtua dan seluruh keluarga penulis, yang selalu memberikan semangat dan doa
yang tak henti-hentinya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
baik.
ini.
Semoga Skripsi ini dapat menambah wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Skripsi ini juga memiliki kelebihan dan kekurangan, jika ada kritik dan
saran yang membangun untuk kebaikan skripsi ini penulis terima dengan senang hati.
Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak lainnya.
vii
SARI
viii
ABSTRACT
Okta Ryan Pranata Yudha. 2013. The influence of Economic Growth, a Minimum wage,
Unemployment and Inflation Against poverty in Indonesia in 2009-2011. Thesis Department
Of Economic Development. The Faculty Of Economics. Universitas Negeri Semarang.
Advisor: Dr. I. P. Eko Prasetyo, S.E. Advisor II: Fafurida, S. E., M.Sc.
The problems raised in this research are still high levels of poverty in Indonesia and
is there any effect of economic growth, a minimum wage, unemployment rate, inflation and
the extent of poverty in Indonesia,. The purpose of this study was to analyze the effect of
economic growth, a minimum wage, unemployment rate, and inflation against poverty in
Indonesia.
Quantitative research methods with the use of the data panel. The Data used in this
research is secondary data obtained from the Central Statistics Agency (BPS) and the journal
as a supporter. Methods of analysis used in this study is the method of linear regression
analysis with panel data methods with the aid of FEM software Eviews 6. Types of data used
in the form of a combined panel of data time series (the period of 2009-2011) and cross
section (33 province in Indonesia).
The results of data analysis showed a negative growth of influential economic
variables and significantly to poverty amounted to-9.39230. The minimum wage for its
effects on poverty that does not fit the hypothesis because the majority of the population
works in the informal sector work in Indonesia that in fact does not require a minimum wage.
Open unemployment variables are also contrary to the hypothesis because the informal sector
included in open unemployment. Variable is positive and significant effect of inflation
against the poverty of 0.0643.
Conclusion the research indicates that the variables of economic growth and
significant negative effect on poverty, the minimum wage affect positively and significantly
to poverty, unemployment and significant negative effect of poverty, and inflation is positive
and significant effect on poverty in Indonesia. Research advice is the Government (BUMN)
should perform the construction by boosting economic growth. In the determination of the
minimum wage policy should be more concerned about necessities of life. Local
governments should give special attention to the people who are less fortunate in terms of
search or job opportunity to tackle inflation needs to be a proper policy coordination between
the Government's fiscal policy as an authority and Bank Indonesia as a monetary authority.
ix
DAFTAR ISI
Hal
JUDUL .............................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. ii
PERNYATAAN ............................................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL............................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
Belakang ............................................................................................ 1
Masalah .............................................................................................. 10
Penelitian ........................................................................................... 10
x
1.4. ............................................................................................. Manfaat
Penelitian ........................................................................................... 11
Tingkat Kemiskinan............................................................. 20
Ekonomi ............................................................................... 21
xi
2.5.1.2.3. Mixed Inflation .......................................... 24
xii
3.7.2. Uji F-Statistik ...................................................................... 47
4.1.2.5. Inflasi....................................................................... 54
xiii
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 72
LAMPIRAN ..................................................................................................... 77
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia. Masalah kemiskinan ini
sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya. Kemiskinan terus menjadi masalah
berkembang.
juga naik dan pertumbuhan ekonomi melambat. Kemiskinan yang terjadi dalam suatu
negara memang perlu dilihat sebagai suatu masalah yang sangat serius, karena saat ini
memenuhi kebutuhan hidupnya. Persoalan kemiskinan ini lebih dipicu karena masih
yang dialami sebagian masyarakat inilah yang membuat sulitnya dalam memenuhi
Oleh karena itu, upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif,
1
2
Istilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang tidak mampu
yang masih dibawah standar, tingkat pengangguran yang tinggi, dan pertumbuhan
ekonomi yang lambat. seseorang dikatakan miskin bila dia belum bisa mencukupi
kebutuhanya atau belum berpenghasilan. Menurut (M. Kuncoro dalam Ravi Dwi,
2010: 33) semua ukuran kemiskinan didasarkan pada konsumsi terdiri dari dua
elemen yaitu, (1) pengeluaran yang diperlukan untuk membeli standar gizi minimum
dan kebutuhan mendasar lainnya; dan (2) jumlah kebutuhan lain yang sangat
sehari-hari (dalam Ravi Dwijayanto 2010:17). Bagian pertama relatif jelas. Biaya
untuk mendapatkan kalori minimum dan kebutuhan lain dihitung dengan melihat
harga-harga makanan yang menjadi menu makanan golongan kaum miskin. Adapun
berkembang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) perbedaan geografis, jumlah
penduduk dan tingkat pendapatan, (2) perbedaan sejarah, sebagian dijajah oleh negara
yang berlainan, (3) perbedaan kekayaan sumber daya alam dan kualitas sumber daya
manusianya, (4) perbedaan peranan sektor swasta dan negara, (5) perbedaan struktur
industri, (6) perbedaan derajat ketergantungan pada kekuatan ekonomi dan politik
3
negara lain dan (7) perbedaan pembagian kekuasaan, struktur politik dan
ekonomi merupakan salah satu faktor penting untuk lepas dari jerat kemiskinan,
untuk mencapai tingkat kemakmuran yang lebih baik. Saat ini ekonomi Indonesia
tinggi merupakan gambaran terhadap kesejahteraan faktor produksi yang turut serta
ekonomi maka semakin tinggi pula produktivitas faktor produksi dan semakin tinggi
pula upah yang diterima oleh para pekerja. Suatu perekonomian dikatakan mengalami
pertumbuhan atau berkembang apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi dari
pada apa yang dicapai pada masa sebelumnya (M. Kuncoro, 2003 dalam Ravi Dwi
2010: 32). Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolak ukur bagi kemajuan dan
perkembangan suatu bangsa atau pembangunan ekonomi suatu bangsa (P. Eko
Prasetyo, 2009).
yang merembet pada krisis kepercayaan, ekonomi Indonesia mulai bergerak dan
bangkit kembali.
4
upah adalah sumber penghasilan, bila sumber penghasilan turun atau tetap maka
kesejahteraan juga turun atau tetap dan itu juga pasti mempengaruhi tingkat
upah besi, dimana para pekerja diberikan upah sesuai dengan kontrak kerja yang
Upah yang diberikan ternyata secara riil nilainya sangat rendah meskipun
secara nominal angkanya mungkin cukup tinggi. Penetapan upah minimum yang
dilakukan oleh pemerintah secara tidak sadar telah membuat para pekerja berada
dalam kondisi yang sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (primer) yang
semakin hari mengalami fluktuasi harga (inflasi). Dampak dari upah besi juga
berdampak pada penjatahan pekerjaan oleh pengusaha. Ini dikemukakan oleh Charles
Brown (1998). Ia mengatakan bahwa penentuan upah besi akan berdampak pada
masalah. Salah satu gambaran dampak dari tingginya tingkat pengangguran adalah
akan banyaknya sumber daya yang terbuang percuma dan pendapatan masyarakat
kerja yang lebih rendah dari pertumbuhan tenaga kerja. Akibatnya dalam
perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak meperoleh pekerjaan.
Kemiskinan Indonesia terlihat tiap tahun menurun, pada tahun 2009 tingkat
kemiskinan di tingkat 15,13%. Pada tahun 2010 juga terjadi penurunan tingkat
kemiskinan, turun sekitar 0,71 % dan tingkat kemiskinan bertahan pada angka
6
14,42% sampai akhir 2010 tidak jauh berbeda tahun 2011 tingkat kemiskinan turun
pada angka 13,25 %. Tingkat kemiskinan turun disebabkan karena peran pemerintah
pertumbuhan ekonomi tidak bisa berdiri sendiri untuk mengurangi kemiskinan namun
pertumbuhan ekonomi menjadi satu faktor yang tidak bisa disingkirkan untuk
2009 perekonomian Indonesia turun pada level 5,4%, krisis global 2008 agak
7
level 6,8% dan tahun 2011 terjadi penurunan pertumbuhan ekonomi pada level 6,7%.
laju inflasi pada bahan makanan dan komponen barang-barang yang harganya
ditetapkan pemerintah. Khusus untuk tahun 2010, sumbangan tebesar inflasi berasal
Pada tahun 2010, laju inflasi cenderung meningkat sebesar 7,44% sejalan
barang dan jasa di Indonesia. Selain itu, perubahan iklim juga telah berdampak pada
menurunnya produksi barang dan jasa. Dan tahun 2011 laju inflasi kembali turun
upah minimum rata-rata Indonesia tahun 2009 sebesar Rp 841.530,00. Pada tahun
2010 terjadi kenaikan upah minimum rata-rata yaitu sebesar Rp 908.810,00 dan pada
Tabel 1.1.
Perkembangan Upah Minimum Rata-Rata Indonesia Tahun 2009-2011 (Rupiah)
Salah satu unsur yang menentukan kemakmuaran suatu masyarakat adalah tingkat
akan menimbulkan efek mengurangi pendapatan masyarakat, dan hal itu akan
Tingkat pengangguran terbuka juga turun pada tahun 2010, turun ke angka 6,54% dan
tahun 2011 tingkat pengangguran terbuka juga turun ke level 6,17%. Pengangguran
turun disebabkan turun karena masyarakat yang bekerja di sektor informal bertambah
mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama
(Nuramin, 2011 dalam Rio Agam Saputra 2011: 4). Ada hubungan yang erat sekali
yang tidak merata. Bagi sebagian besar mereka, yang tidak mempunyai pekerjaan
10
yang tetap atau hanya bekerja paruh waktu (part time) selalu berada diantara
Untuk itu mengacu dari latar belakang yang telah disampaikan di atas.
Indonesia?
Indonesia?
Indonesia.
11
Indonesia.
A. Kegunaan Akademis
2. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan akademik dan bahan
B. Kegunaan Praktis
1. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi peneliti yang tertarik dengan
LANDASAN TEORI
2.1. Kemiskinan
uang dan barang untuk menjamin kelangsungan hidup. Dalam arti luas,
12
13
ekonomi.
atau jumlah rupiah untuk konsumsi orang perbulan. Definisi menurut UNDP
(dalam Cahyat 2007: 2), kemiskinan adalah suatu situasi dimana seseorang
kerentanan. Pada dasarnya definisi kemiskinan dapat dilihat dari dua sisi,
yaitu:
a. Kemiskinan absolut
b. Kemiskinan relatif
golongan bawah maka akan semakin besar pula jumlah penduduk yang
(2) perbedaan sejarah, sebagian dijajah oleh negara yang berlainan, (3)
Keterbelakangan
Ketergantungan
kemiskinan menurut (M. Kuncoro dalam Whisnu Adi, 2011: 20) sebagai
berikut:
Kebijakan upah minimum telah menjadi isu yang penting dalam masalah
kebijakan upah minimum ini adalah untuk menutupi kebutuhan hidup minimum dari
pekerja dan keluarganya. Dengan demikian, kebijakan upah minimum adalah untuk
(a) menjamin penghasilan pekerja sehingga tidak lebih rendah dari suatu tingkat
2003).
tenaga kerja yang pada akhirnya akan berdampak pada jumlah pengangguran.
kerja. Upah uang yaitu jumlah uang yaitu diterima pekerja dari pengusaha
sebagai pembayaran atas tenaga mental dan fisik yang digunakan dalam
2. Penyediaan intensif
kerja yang ditawarkan. Jika tingkat upah relatif rendah maka jumlah tenaga
1. Upah menurut kodrat adalah upah yang cukup untuk pemeliharaan hidup
2. Di pasar akan terdapat upah menurut harga pasar adalah upah yang terjadi
di pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran. Upah harga pasar
akan berubah di sekitar upah menurut kodrat. Dalam pasar tenaga kerja
ini. Dengan pengertian dan pemahaman serta kerjasama dari semua pihak
yang terkait dengan hubungan industrial ini maka dapat dicapai tujuan
tidak memiliki pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan. (Badan Pusat Statistik).
makro ekonomi yang paling utama (Nuramin dalam Toni Kussetiyono, 2013: 43).
jenis, yaitu :
muncul karena pencari kerja masih mencari pekerjaan yang sesuai jadi ia
Pengangguran ini sulit diatasi karena terkait dengan strategi pembangunan sebuah
belum ada bukti empirik yang mendukung, pengangguran yang muncul karena
Kemiskinan
atau kesejahteraanya tinggi, namun di dalam masyarakat ada juga yang belum
kekacauan politik dan sosial selalu berlaku dan menimbulkan efek yang buruk
kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan
21
ideologis terhadap berbagai tuntutan keadaan yang ada (Simon Kuznetz dalam
adalah proses kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Menurut Simon
Kuznet dalam Jhingan 1996 pada Ernawati 2011:14), ada perbedaan dalam istilah
dalam dalam keadaan stasioner yang senantiasa mengubah dan mengganti situasi
perubahan jangka panjang secara perlahan dan mantap yang terjadi melalui kenaikan
Kuznet dalam Jhingan 2003, pada Ernawati, (2011: 29) pertumbuhan ekonomi
adalah kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan
Prastyo (2009: 24), menemukan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara
kemiskinan.
2.5. Inflasi
terhadap perekonomian.
lain.
datang.
tetap, jika tingkat upahnya tetap sedangkan harga barang- barang naik,
kebutuhan primernya.
ekonomi, upah minimum, tingkat pengangguran dan pendidikan. Jurnal ini menjadi
acuan skripsi ini karena penulis meneliti tentang kemiskinan yang variabel
dependentnya sama dengan skripsi ini bedanya cakupan wilayah, jika jurnal Adit
Agus Prastyo meneliti di Jawa Tengah sedangkan skripsi ini cakupan wilayah
28
pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka, dan laju inflasi) mana yang
adalah pertumbuhan ekonomi dan ICOR. Hasil analisis data panel menunjukkan
bahwa ICOR dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang negatif dan
signifikan. Jurnal ini menjadi acuan karena kesamaan variabel independent yaitu
variabel pertumbuhan ekonomi dan cakupan tahun yang hampir sama. Keunggulan
skripsi ini adalah skripsi ini meneliti lebih kompleks permasalahan yang
Primawan Wisda Nugroho, Maruto Umar Basuki (2012), dalam jurnal Analisis
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis model regresi linier
berganda. Variabel produk domestik bruto (PDB) memiliki hubungan positif dan
signifikan terhadap inflasi dengan nilai koefisien sebesar 0,011, artinya apabila
variabel independen lainnya konstan, maka setiap kenaikan PDB sebesar satu rupiah
akan menaikkan inflasi sebesar 0,011. Variabel suku bunga Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap inflasi dengan nilai
29
koefisien sebesar 1,08, artinya apabila variabel independen lainnya konstan, maka
setiap kenaikan SBI sebesar satu rupiah akan menaikkan inflasi sebesar 1,08.
Variabel jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) memiliki hubungan negatif dan
signifikan terhadap inflasi dengan nilai koefisien sebesar 0,001, artinya apabila
variabel independen lainnya konstan, maka setiap kenaikan jumlah uang beredar
(M2) sebesar satu rupiah akan menurunkan Inflasi sebesar 0,001. Variabel kurs
memiliki hubungan positif dan tidak signifikan terhadap inflasi dengan nilai koefisien
sebesar 0.001, artinya apabila variabel independen lainnya konstan, maka setiap
kenaikan tingkat kurs sebesar satu rupiah akan menaikkan Inflasi sebesar 0.001.
Jurnal ini menjadi acuan karena kesamaan variabel, variabel inflasi dan pertumbuhan
ekonomi. Keunggulan skripsi ini adalah meneliti pengaruh inflasi dari tahun 2009-
2011, karena di tahun 2010 tingkat inflasi cukup tinggi yaitu sebesar 7,44 %
Iman Sugema, dkk (2010), dalam jurnal The Impact of Inflation on Rular
jumlah kepala keluarga yang miskin persen 1,99 sedangkan, peningkatan harga
makanan bebas 1 persen adalah hanya penyebab rasio jumlah kepala keluarga yang
miskin akan meningkat sebesar 0.90 persen. Rumah tangga miskin di pedesaan akan
mengalami dampak lebih parah karena fluktuasi harga pada makanan. Selanjutnya,
besarnya PIP menunjukkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, inflasi memiliki dampak
besar pada rumah tangga miskin kedua di daerah pedesaan dan perkotaan relatif
30
terhadap rumah tangga non-miskin. Jurnal ini menjadi acuan karena peneliti meneliti
kemiskinan, selain itu studi juga menemukan bahwa dalam tiga tahun terakhir
perubahan dalam laju inflasi menyebabkan dampak yang relatif lebih tinggi pada
lebih luas dan variabel lebih kompleks, yaitu variabel upah minimum, pertumbuhan
ekonomi, tingkat pengangguran terbuka, dan inflasi tahun 2009-2011 dan meneliti
model dengan dua knot optimal yang mana persentase kemiskinan adalah dalam
kurva kuadrat dan naik tahap ketika tingkat pengangguran terbuka adalah kurang dari
3.87, dan akan ditolak ketika terbuka tingkat pengangguran pindah antara 3.87 dan
menjadi acuan skripsi ini karena kesamaan variabel yang diteliti yaitu variabel
penelitian yang saya teliti adalah cakupan tahun yang lebih luas sehingga dapat
31
kemiskinan.
yaitu variabel kemiskinan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah hasil
dari penelitian berbeda, di penelitian ini pengangguran terbuka dan upah minimum
pada tahun 2009-2011 penelitian kemiskinan yang berkaitan dengan variabel upah
penting pada tingkat kemiskinan di Indonesia, dilihat dari tabel dan gambar upah
minimum rata-rata provinsi tiap tahun meningkat, pertumbuhan ekonomi tiap tahun
tahun terbilang stabil, tingkat pengangguran tiap tahun menurun. Faktor inilah yang
menarik penulis untuk meneliti lebih lanjut tentang kemiskinan di Indonesia tahun
2009-2011.
Upah
Minimum
Pengangguran
Terbuka Kemiskinan
Inflasi
Pertumbuhan Ekonomi
Dari kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat bahwa faktor upah minimum
berpengaruh secara tidak langsung merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kemiskinan dimana upah ini digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan hidup.
pendapatan masyarakat.
masyarakat, jika suatu masyarakat ada yang sudah bekerja namun ada juga yang
pengentasan kemiskinan, jika suatu bangsa pertumbuhan ekonomi stabil dan pesat
merupakan kecenderungan dari harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus
2.8. Hipotesis
permasalahan yang diajukan dalam suatu penelitian yang sebenarnya masih harus
diuji secara empiris. Hipotesis yang dimaksud merupakan dugaan yang mungkin
Dengan mengacu pada dasar pemikiran yang bersifat teoritis dan berdasarkan
studi empiris yang pernah dilakukan berkaitan dengan penelitian dibidang ini, maka
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang
bersumber pada laporan Badan Pusat Statistik (BPS) dan jurnal-jurnal ilmiah tentang
perekonomian Indonesia sampai dengan tahun 2011. Data yang diteliti meliputi data
kemiskinan. Jenis data yang digunakan adalah data panel yaitu gabungan time series
dan cross section. Data time series periode tahun 2009-2011 sedangkan data cross
Menurut Sugiyono (2011; 30) pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai
setting, berbagai sumber, dan berbagai acara. Apabila dilihat dari berbagai sumber,
maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui
dokumentasi.
34
35
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Suharsimi, 2006: 116). Dalam
penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yang bersumber dari Badan Pusat
Indonesia.
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 38). Variabel
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertumbuhan ekonomi sebagai
variabel terikat sedangkan variabel bebasnya adalah belanja tidak langsung dan
belanja langsung.
dasar yang meliputi kebutuhan makan maupun non makan. Data kemiskinan yang
dipakai dalam penelitian ini adalah data kemiskinan Indonesia tahun 2009-2011.
produksi atas dasar harga konstan tahun 2000. Data pertumbuhan ekonomi yang
Indonesia pada tahun 2009-2011. (Dalam Persen). Sumber : Badan Pusat Statistik
Jawa Tengah
3. Upah minimum (X2) adalah upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok
penelitian ini adalah upah minimum Indonesia tahun 2009-2011. (dalam Rupiah)
provinsi di Indonesia tahun 2009-2011 yang diukur dalam satuan persen (dalam
5. Inflasi (X4) adalah kenaikan harga-harga umum secara terus menerus selama
dalam suatu periode tertentu. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah inflasi
tahun 2009-2011. (dalam persen). Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Tengah.
hanya menggunakan data time series atau cross section saja. Estimasi
efek tetap (fixed effect) dan metode efek random (random effect).
37
Dalam penelitian ini digunakan model fixed effect model model ini
digunakan karena dalam model ini R2 tinggi yaitu sebesar 0,998 dan
nilai Durbin Watson terbebas dari nilai autokorelasi yaitu sebesar 2,16.
section dan data time series. Data cross section adalah data yang
merupakan kombinasi dari data time series dan cross section dengan
section.
efisien.
38
tidak dapat dideteksi dalam model data cross section maupun time
series.
Ajija, dkk (2011:51) ada tiga metode yang digunakan untuk data panel
model ini sama halnya dengan metode Ordinary Least Square (OLS)
data antar ruang sama dalam berbagai kurun waktu. Pada beberapa
penelitian data panel, model ini sering kali tidak pernah digunakan
sebagai estimasi utama karena sifat dari model ini yang tidak
model lainnya.
dummy yang dikenal dengan sebutan model efek tetap (Fixed Effect)
mengintepretasi data.
Effect Model.
Karena hal inilah, model efek acak juga disebut model komponen
jumlahnya seperti yang dilakukan pada model efek tetap. Hal ini
dapat memilih salah satu yang terbaik antara Model Fixed dengan
Random Effect.
ini karena adanya nilai lebih yang dmiliki oleh GLS dibanding OLS
Unbiased Estimator).
41
dibatasi pada lima variabel, yaitu variabel kemiskinan (KMS), pertumbuhan ekonomi
(PE), upah minimum (UM), tingkat pengangguran terbuka (TP), dan inflasi (I).
Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode Pooled Generalized
Least Square, yang pada intinya memberikan pembobotan kepada variasi data yang
digunakan, yaitu kuadrat varians dari model. Model fungsi regresi yang akan
digunakan dalam penelitian ini yaitu model fungsi untuk mengetahui variabel
Sementara itu, adanya perbedaan satuan dan besaran variabel bebas dalam
natural. Alasan pemilihan model logaritma natural (Imam Gozali, 2005 dalam
minimum (UM), tingkat pengangguran terbuka (TP), dan inflasi (I) terhadap
Dimana:
I : Inflasi (Persen)
i : Konstanta
u : Residual
Sebelum melakukan analisis data maka data diuji sesuai asumsi klasik, jika
untuk mendapatkan model regresi yang baik, model regresi tersebut harus terbebas
Sehubungan dengan metode GLS yang dipakai dalam penelitian ini, maka uji
asumsi klasik yang akan digunakan hanya sebatas pada uji multikolinieritas dan uji
autokorelasi saja. Metode GLS dipilih karena adanya nilai lebih yang dimiliki
43
alasan mengapa uji asumsi klasik heteroskedastisitas dan normalitas tidak perlu
heteroskedastisitas.
b. Uji normalitas hanya digunakan jika jumlah observasi adalah kurang dari 30,
untuk mengetahui apakah error term mendekati distribusi normal. Jika jumlah
observasi lebih dari 30, maka tidak perlu dilakukan uji normalitas karena distribusi
sampling error term telah mendekati normal (Ajija, 2011:42). Jumlah observasi
yang digunakan dalam penelitian ini mencapai 99 dan telah melebihi syarat batas
dikatakan baik apabila tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas dalam
persamaan.
44
1. Jika ditemukan R2 yang tinggi dan nilai F statistik yang signifikan tetapi
2. Korelasi sederhana yang relatif tinggi (0.8 atau lebih) antara satu atau
lebih pasang variabel bebas. Jika koefisien korelasi kurang dari 0.8 berarti
masing variabel bebas pada variabel bebas lainnya. Apabila nilai R2 nya
tinggi maka ada indikasi ketergantungan linier yang hampir pasti di antara
variabel-variabel bebas.
Klein terhadap nilai korelasi antar variabel, yaitu dengan perbandingan antara
49). Autokorelasi lebih mudah timbul pada data yang bersifat runtut waktu,
karena berdasarkan sifatnya, data masa sekarang dipengaruhi oleh data pada
45
data yang bersifat antarobjek (cross section). Uji autokorelasi yang sederhana
1. Bila nilai DW statistik terletak antara 0 < d < dl, H0 yang menyatakan
antara dl d du.
antara du d 4 dl.
pada rumus OLS (Ordinary Least Square), sebagai akibat kesalahan estimasi
metode fixed effect baik bersifat LSDV maupun GLS dapat mengabaikan
46
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
penaksir OLS tidak bias tetapi tidak efisien. Untuk mendeteksi ada atau
covariance yang tersedia dalam program Eviews 6. Uji ini diterapkan pada
hasil regresi dengan menggunakan prosedur equations dan metode OLS untuk
diperhatikan dari uji ini adalah nilai F dan Obs*Rsquared, secara khusus
kecil dari pada tabel maka tidak ada heteroskedastisitas pada model.
dari variabel independen terhadap variabel dependen, atau dengan kata lain
pengaruh linier X.
F-tabel. Jika F-hitung lebih besar dari F-tabel maka H0 ditolak, yang berarti
berikut:
Dimana:
a. Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang artinya salah
b. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang artinya salah
1,49 % per tahun. Lonjakan jumlah penduduk di Indonesia terjadi pada tahun
2011, di tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia 234.181 juta jiwa menjadi
Tabel 4.1
Kepadatan Penduduk Indonesia Tahun 2009-2011
Kepadatan Penduduk
2
Tahun Luas Wilayah (km ) Jumlah Penduduk (juta) per km2
2009 1,910,931.32 231.367 124
2010 1,910,931.32 234.181 125
2011 1,910,931.32 248 126
Sumber : Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia
2011 mencapai 126 orang/km2 dan kepadatan penduduk paling rendah pada
tahun 2008 yaitu 123 orang/km2. Setiap tahun terjadi pertambahan penduduk.
50
51
4.1.2.1. Kemiskinan
dan berkelanjutan.
pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang
merupakan salah satu masalah utama dalam jangka pendek yang selalu
4.1.2.5. Inflasi
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut
hal 81)
panel dengan menggunakan 3 model yaitu common effect model, fixed effect
model, dan random effect model. Untuk memilih model mana yang tepat
antara common effect model dan fixed effect model digunakan uji likelihood.
Sedangkan untuk memilih fixed effect model dan random effect model
fixed effect model selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Hasil dari uji
effect model.
Tabel 4.7.
Hasil Estimasi Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Pengangguran
Terbuka, Inflasi Terhadap Kemiskinan di Indonesia
Variabel Dependen : KMS Model
Indonesia adalah fixed effect model. Dipilihnya fixed effect model karena
model ini memiliki standart error yang lebih kecil daripada random effect
model sehingga akan menyebabkan standar errornya lebih efisien. Selain itu,
independennya tidak signifikan semua sehingga model yang lebih baik yaitu
Tabel 4.8
Uji Statistik t
Variabel Koefisien
Prob Standart Prob
Regresi
Pertumbuhan Ekonomi (PE) -15.383 0.0000 5%
Upah Minimum (LOGUM) 2.01596 0.0481 5%
Pengangguran Terbuka (TP) -1.9619 0.0443 5%
Inflasi (I) 5.07497 0.0000 5%
Sumber : Data Badan Pusat Statistik yang sudah diolah.
a. Uji Multikoliniearitas
model.
Tabel 4.9
Perbandingan R Regresi Auxiliary Regression dengan R2 Regresi Utama Model
2
Fixed Effect
1. PE 0.969704 0.998074
3. TP 0.993058 0.998074
4. I 0.553798 0.998074
multikoliniearitas.
b. Uji Heterokedastisitas
yang ada di program Eviews dengan memilih cross section weight dan
c. Uji Autokorelasi
apabila dU < d < 4 d U (1,736 < 2,1629 < 2,264) bisa diterima.
dalam model.
64
0 dL dU 2 4-d U 4-dL 4
dL = 1,613 2,1629
2,230
dU = 1,736
4 d U = 2, 264
4 d L = 2,387
Gambar 4.1.
Uji Autokorelasi
4.2. Pembahasan
KMS = 20,02072 -9.39E-06 PEit + 0,045931 logUMit 0,097012 TPit + 0,064306 Iit
+ u it
kemiskinan.
tahun 2009 sampai tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa upah
2010: 49).
jasa dan diikuti oleh perdagangan, dimana sektor pertanian dan jasa
terhadap kemiskinan. Menurut penulis, hal ini terjadi karena dari hasil
tidak menaikkan kemiskinan tetapi dari hasil penelitian ini malah akan
usaha sendiri, ada juga yang sedang menunggu mulainya bekerja, ada
terbuka.
penuh adalah orang kaya. Hal ini karena kadangkala ada pekerja di
terhadap kemiskinan.
5.1. Kesimpulan
Indonesia tahun 2009 - 2011. Berdasar hasil analisis data yang telah dilakukan, maka
minimum.
72
73
5.2. Saran
Dengan adanya kerjasama yang baik dengan swasta, diharapkan menjadi motor
pertumbuhan ekonomi
memberikan pinjaman lunak tanpa agunan untuk modal kerja usaha kecil.
otoritas moneter contoh: kebijakan diskonto, pasar terbuka, cash ratio dan
Achfuda Vio, 2010, Analisis Pengaruh Suku Bunga Kredit, PDB, Inflasi, dan tingkat
Teknologi Terhadap PMDN di Indonesia Periode 1986-2008. Semarang:
UNDIP.
Ajija, Shochrul R, dkk. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba
Empat.
Badan Pusat Statistik. 2009. Berita Resmi Statistik Indonesia. Jawa Tengah.
Badan Pusat Statistik. 2010. Berita Resmi Statistik Indonesia. Jawa Tengah.
Badan Pusat Statistik. 2011. Berita Resmi Statistik Indonesia. Jawa Tengah.
74
75
Cahyat, A., Gnner, C. and Haug, M. 2007 Mengkaji Kemiskinan dan Kesejahteraan
Rumah Tangga: Sebuah Panduan dengan Contoh dari Kutai Barat,
Indonesia. CIFOR, Bogor, Indonesia. 121p.
Dwi Ravi. 2010. Analisis Pengaruh PDRB, Pendidikan, Pengangguran Terhadap
Kemiskinan di Kabupaten/ Kota Jateng Tahun 2005-2008, Semarang:
UNDIP.
I Made, 2010. Pengaruh Produk Domestik Bruto, Suku Bunga, Upah Pekerja, dan
Nilai Total Ekspor Terhadap Investasi Asing langsung di Indonesia (1990-
2009). Semarang, UNDIP.
Imam Sugema, dkk, 2010. The Impact of Inflation on Rural Poverty in Indonesia:an
Econometrics Approach. Euro Journals Publishing, Inc. 2010.
Mankiw Gregory, 2006 Pengantar Ekonomi Makro, Edisi Ketiga, Jakarta ,Salemba
Empat.
Nachrowi, Nachrowi Djalal dan Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer Dan
Praktis Ekonometrika Untuk Analisis Ekonomi Dan Keuangan. Jakarta:
Lembaga Penerbit FE UI
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Todaro, Michel P. dan Smith S.C. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Rata-Rata
No Provinsi 2009 2010 2011
1 Bali 5.13 4.88 4.2 4.73
2 Bangka Belitung 7.46 6.51 5.8 6.59
3 Banten 7.64 7.16 6.3 7.03
4 Bengkulu 18.59 18.3 17.5 18.13
5 DIY 17.23 16.83 16.1 16.72
6 DKI. Jakarta 3.62 3.48 3.7 3.6
7 Gorontalo 25.01 23.19 18.8 22.33
8 Jambi 8.77 8.34 8.7 8.60
9 Jawa Barat 11.96 11.27 10.7 11.31
10 Jawa Tengah 17.72 16.56 15.8 16.69
11 Jawa Timur 16.68 15.26 14.2 15.38
12 Kalimantan Barat 9.3 9.02 8.6 8.97
13 Kalimantan Selatan 5.12 5.21 5.3 5.21
14 Kalimantan Tengah 7.02 6.77 6.6 6.79
15 Kalimantan Timur 7.73 7.66 6.8 7.39
16 Kepulauan Riau 8.27 8.05 7.4 7.90
17 Lampung 20.22 18.94 16.9 18.68
18 Maluku 28.23 27.74 23 26.32
19 Maluku Utara 10.36 9.42 9.2 9.66
20 NAD 21.8 20.98 19.6 20.79
21 NTB 22.78 21.55 19.7 21.34
22 NTT 23.31 23.03 21.2 22.51
23 Papua 37.53 36.8 32 35.44
24 Papua Barat 35.71 34.88 31.9 34.16
25 Riau 9.48 8.65 8.5 11.31
26 Sulawesi Barat 15.29 13.58 13.9 14.25
27 Sulawesi Selatan 12.31 11.6 10.3 11.40
28 Sulawesi Tengah 18.98 18.07 15.8 17.61
29 Sulawesi Tenggara 18.93 17.05 14.6 16.86
30 Sulawesi Utara 9.79 9.1 8.5 9.13
31 Sumatera Barat 9.54 9.5 9 9.34
32 Sumatera Selatan 16.28 15.47 14.2 15.31
33 Sumatera Utara 11.51 11.31 11.3 11.37
78
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
_3--C -5.931533
_4--C 2.891123
_5--C 0.971659
_6--C -8.179956
_7--C 6.885209
_8--C -6.262096
_9--C -3.921915
_10--C 0.981264
_11--C -1.104701
_12--C -6.474916
_13--C -8.933802
_14--C -7.676746
_15--C -5.839956
_16--C -5.311954
_17--C 3.044534
_18--C 11.90737
_19--C -5.275227
_20--C 8.450736
_21--C 6.183217
_22--C 7.331734
_23--C 23.25343
_24--C 21.54295
_25--C -2.625465
_26--C -0.141204
_27--C -2.849197
_28--C 2.518738
_29--C 2.071471
_30--C -4.062051
_31--C -4.455119
_32--C 0.977121
_33--C -1.776357
Effects Specification
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
_20--C 439918.5
_21--C 72158.50
_22--C 140515.9
_23--C 781047.5
_24--C 756394.3
_25--C -35505.50
_26--C -68196.48
_27--C -54824.24
_28--C -22657.17
_29--C -16349.77
_30--C 21777.09
_31--C -72290.10
_32--C 29338.13
_33--C 61554.62
Effects Specification
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
_30--C 3.511989
_31--C 1.077279
_32--C -1.309493
_33--C -0.342798
Effects Specification
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
_30--C 3.249330
_31--C 0.531962
_32--C 0.134926
_33--C 1.541373
Effects Specification
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
_30--C 1.253298
_31--C 2.328255
_32--C -1.108575
_33--C 1.011796
Effects Specification
Weighted Statistics
Unweighted Statistics