Anda di halaman 1dari 2

Nama : Arom Sianly Imapuly

NIM : 2015 64 021

TUGAS : Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekosistem Mangrove, Lamun dan


Terumbu Karang

Dampak dari pemanasan global, yaitu adanya peningkatan suhu udara atau
permukaan bumi dan pencairan es di daerah kutub. Kedua dampak yang ditimbulkan
tersebut juga berpengaruh dalam lingkungan pesisir dan laut karena atmosfir dan lautan
saling berinteraksi dan mengontrol iklim di planet bumi. Ekosistem utama pesisir yaitu
Mangrove, Lamun dan Terumbu Karang juga turut terpengaruh dalam perubahan iklim.
Mangrove
Sebagai ekosistem yang ada di daerah peralihan antara laut dan darat, mangrove
merupakan tipe ekosistem yang pertama terkena pengaruh berbagai dampak yang akan
terjadi akibat perubahan iklim global (Kusmana, 2010). Hasil studi terbaru,
diprediksikan hingga akhir abad ini, kelangsungan ekosistem mangrove terancam oleh
laju kenaikan permukaan laut (Sasmito, CIFOR). Dengan adanya kenaikan permukaan
laut, besar kemungkinan mangrove tepian hanya dapat mengikuti laju derap kenaikan
air laut sampai tahun 2055, dan mangrove cekungan di tahun 2070 arinya bahwa
mangrove tepian lebih rentan terhadap kenaikan permukaan laut dibandingkan
mangrove cekungan (Sasmito). Respon mangrove terhadap naiknya muka air laut akan
bervariasi menurut lokasi dan akan bergantung pada laju kenaikan muka air laut dan
ketersediaan sedimen sebagai media tempat tumbuhnya mangrove (Woodroffe, 1999).
Peningkatan muka air laut akan menyebabkan zona mangrove pinggir laut (seaward
mangrove) semakin lama dan dalam tergenang air pasang yang dapat menyebabkan
kematian mangrove. Faktor yang mengontrol sebaran hutan mangrove adalah
tersedianya habitat yang cocok untuk setiap jenis mangrove dan adanya pasang surut.
Gerakan air tinggi, salinitas, sedimentasi dan erosi merupakan dampak langsung
maupun tidak langsung dari pasang surut air laut yang memiliki peranan terhadap
perkembangan hutan mangrove maupun perairan disekitarnya.

Lamun

Pertumbuhan lamun sangat dipengaruhi oleh suhu dalam mengatur proses


kehidupan dan penyebaran lamun dan proses reproduksi lamun. Selain suhu, faktor lain
yang berpengaruh adalah peningkatan sedimentasi dan resuspensi sedimen akibat
tingginya curah hujan dan frekuensi banjir dari sungai. Beberapa peneliti melaporkan
adanya pengaruh nyata perubahan suhu terhadap kehidupan lamun, antara lain dapat
mempengaruhi metabolisme, penyerapan unsur hara dan kelangsungan hidup lamun.
Kenaikan suhu juga dapat merubah nilai dari salinitas di daerah pesisir karena
penguapan yang cepat dan radiasi sinar matahari yang tinggi. Kenaikan muka air laut
mengakibatkan pesisir terendam yang dapat menyebabkan erosi pantai dan akan
meningkatkan resuspensi sedimen dalam kolom air yang dapat mempengaruhi kualitas
air untuk padang lamun di perairan dangkal dan dalam. Perubahan iklim global dapat
membawa perubahan dalam radiasi dapat menyebabkan lebih banyak awan, sehingga
mengurangi radiasi photosynthetically aktif (PAR) dari gelombang cahaya tampak. Hal
ini kemudian dapat merugikan lamun. Apabila tren radiasi UV meningkat terus, maka
lamun yang tumbuh di perairan dangkal akan menderita efek yang merugikan. Respon
dari lamun untuk radiasi UV-B akan bervariasi menurut spesies.

Terumbu Karang
Terumbu karang sebagai salah satu ekosistem matang di laut tropik, tentunya juga akan
sangat terpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung oleh peristiwa
pemanasan global. Jika terjadi kenaikan suhu terus menerus, samudera akan menjadi
lebih asam, yang secara serius merusak banyak biota laut dari terumbu karang.
Ancaman lain yaitu terjadinya peristiwa El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang
akan memicu peristiwa pemutihan terumbu karang sehingga akan rusak dan hancur.
Rusaknya terumbu karang mempunyai dampak pada masyarakat pesisir, misalnya
berkurangnya mata pencaharian nelayan kecil. Jika peningkatan muka laut melampaui
batas toleransi pertumbuhannya (40 cm per abad) maka akan banyak terumbu karang
yang tenggelam.

Sumber
- Rugebregt. 2015. Ekosistem Lamun di Kawasan Pesisir Kecamatan Kei Besar
Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Indonesia. E-Journal:
Widyariset, Vol 1. No. 1.
- Rani, Chair. Perubahan Iklim: Kaitannya dengan Terumbu Karang. Universitas
Hasanuddin Fakultas Kelautan dan Perikanan.
- Wihel, dkk. 2014. Peranan Ekosistem Mangrove Dalam Mengurangi Dampak
Pemanasan Global (Global Warming). Prosiding Seminar Nasional Raja Ampat:
Salatiga, Universitas Kristen Satya Wacana.

Anda mungkin juga menyukai