Keterangan:
1. Satu kata kerja tertentu (misal mengidentifikasikan) dapat dipakai pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Perbedaannya adalah pada standar kompetensi cakupannya lebih luas dari
kompetensi dasar.
2. Satu standar kompetensi dapat dipecah menjadi 3 sampai 6 atau lebih kompetensi dasar.
3. Satu kompetensi dasar nantinya harus dapat dipecah menjadi minimal 2 indikator
Contoh Daftar
Kata Kerja Operasional Untuk Ranah Afektif
A1 A2 A3 A4 A5
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Jenis Penilaian
a. Kuis. Bentuknya berupa isian singkat dan menanyakan hal-hal yang prinsip.
Biasanya dilakukan sebelum pelajaran dimulai, kurang lebih 5 -10 menit. Kuis
dilakukan untuk mengetahui penguasaan pelajaran oleh siswa. Tingkat berpikir
yang terlibat adalah pengetahuan dan pemahaman.
b. Pertanyaan Lisan. Materi yang ditanyakan berupa pemahaman terhadap
konsep, prinsip, atau teori. Tingkat berpikir yang terlibat adalah pengetahuan
dan pemahaman.
c. Ulangan Harian. Ulangan harian dilakukan secara periodik di akhir
pembelajaran satu atau dua kompetensi dasar. Tingkat berpikir yang terlibat
sebaiknya mencakup pemahaman, aplikasi, dan analisis.
d. Ulangan Blok. Ulangan Blok adalah ujian yang dilakukan dengan cara
menggabungkan beberapa kompetensi dasar dalam satu waktu. Tingkat berpikir
yang terlibat mulai dari pemahaman sampai dengan evaluasi.
e. Tugas Individu. Tugas individu dapat diberikan pada waktu-waktu tertentu
dalam bentuk pembuatan klipping, makalah, dan yang sejenisnya. Tingkat
berpikir yang terlibat sebaiknya aplikasi, analisis, sampai sintesis dan evaluasi.
f. Tugas Kelompok. Tugas kelompok digunakan untuk menilai kompetensi
kerja kelompok. Bentuk instrumen yang digunakan salah satunya adalah uraian
bebas dengan tingkat berpikir tinggi yaitu aplikasi sampai evaluasi.
g. Responsi atau Ujian Praktik. Ujian responsi bisa dilakukan di awal praktik
atau setelah melakukan praktik. Ujian yang dilakukan sebelum praktik bertujuan
untuk mengetahui kesiapan peserta didik melakukan praktik di laboratorium
atau tempat lain, sedangkan ujian yang dilakukan setelah praktik, tujuannya
untuk mengetahui kompetensi dasar praktik yang telah dicapai peserta didik
dan yang belum.
h. Laporan Kerja Praktik. Bentuk ini dipakai untuk mata pelajaran yang ada
kegiatan praktikumnya. Peserta didik bisa diminta untuk mengamati suatu gejala
dan melaporkannya.