Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR PERPATAHAN & KELELAHAN PADA KEKUATAN BAHAN

MATERIAL

Kaharuddin Adam
Dosen Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Univ. Islam Makassar

ABSTRAK
Dalam aplikasi keteknikan, kemampuan untuk menentukan suatu perpatahan bahan tergantung pada beban
maksimum yang dapat diterima oleh suatu konstruksi.Dalam mendesai pada suatu batang, perlu diperhatikan faktor
perpatahan & kelelahan suatu material. Perlu juga diperhatikan sifat bahan baja tahan karat, apakah sifatnya tahan
korosi, kekuatan & keuletan tinggi & kandung Cr tinggi. Adapun Masalah bagaimana mengetahui faktor perpatahan &
kelelahan pada kekuatan bahan material. Perpatahan merupakan suatu bagian bahan yang terpisah akibat beban yang
diberikan sehingga pembentukan retak dibawah konduksi siklus tegang & regangan. Kelelahan adalah pertumbuhan
inti & pertumbuhan akibat retakan tetapi tidak menyebarkan retakan. Kegagalan dapat diartikan kerusakan yang tak
wajar, rusak sebelum waktunya.

Kata Kunci: Perpatahan, Kelelahan

PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Latar Belakang 2.1. Sejarah Perkembangan Mekanika Perpatahan
Untuk mengetahui perkembangan ilmu pengetauan - Abad 15. Leonardo Da Vinci
& teknologi yang semakin canggih pada pihak yang a. Tes kekuatan pada kabel besi
mempunyai kualitas dalam meningkatkan mutu dengan panjang berbeda.
produksi, tingkat kestabilan & kekakuan bahan b. Kekuatan berbanding terbalik
produksi dari segi penggunaan bahan adalah akibat proporsional dengan volume bahan
perpatahan dan kelelahan pada konstruksinya, bila - Abad 19. Cauchy
beban tersbut menerima beban. Hubungan tegangan-regangan pada
Pada semua konstruksi teknik, bagian-bagian kondisi istimewa & konsentrasi tegangan.
pelengkap suatu bangunan konstruksi haruslah diberi - 1922 - Teori Perpatahan Griffith
ukuran-ukuran fisik, hal ini harus di ukur dengan tepat Ubungan kuantitatif pertama antara kekuatan
untuk menahan gaya-gaya yang sesungguhnya. bahan / material dengan ukuran retak.
Jadi suatu bahan haruslah berukuran yang cukup
memadai, sehingga bagian-bagian suatu material / 2.2. a. Teori Perpatahan / Kelelahan
bahan harus cukup tegar seingga tidak akan melentur Menggunakan persamaan matematika Inggris,
atau melengkung melebihi batas yang diizinkan bila untuk konsentrasi tegang, seperti halnya kaca dimana
bekerja dibawah beban yang diberikan. energy permukaan yang dihancurkanoleh
Dalam aplikasi keteknikan, kemampuan untuk pembentukan permukaan retak baru adalah setara
menentukan suatu perpatahan bahan tergantung pada dengan ketahanan pertumbuhan retak.
beban maksimum yang dapat diterima oleh suatu Retak adalah suatu tarikan Ellips dengan sumbu
konstruksi. panjang a agak besar (panjang retak) & sumbu pendek
Dalam mendesai pada suatu batang, perlu b adalah hal (o)
diperhatikan faktor perpatahan & kelelahan suatu Jari-jari kelengkunagn pada ujung retak adalah hal
material. Perlu juga diperhatikan sifat bahan baja tahan (o).
karat, apakah sifatnya tahan korosi, kekuatan &
keuletan tinggi & kandung Cr tinggi. nom

1.2. Rumusan Masalah


Bagaimana mengetahui faktor perpatahan &
kelelahan pada kekuatan bahan material.
2b
1.3. Batasan Masalah
Bagaimana ketahanan terhadap kekuatan bahan
akibat perpatahan kelelahan.
nom
1.4. Tujuan -

Untuk mengetahui pengaruh besarnya kekuatan Tarikan Ellips


bahan terhdap perpatahan & kelelahan.
nom
2a
4. Kekerasan / Hardness, ketahanan bahan
terhadap penetrasi pada permukaannya.
5. Ketangguhan / lougness, jumlah energy
yang mampu diserap bahan sampai terjadi
perpatahan.
6. Mulur / Creep
nom 7. Kelelahan / Fatique, ketahanan bahan
terhadap pembenanan dinamik.
Retak
8. Patahan / failure
2.b. Teori Kelelahan - Konsep Tegangan / Stress & Regangan / Starin
Akibat gesekan poros dengan benturan yang
kuran diperhatikan atau mengalami siklus tegangan- beban Tarik
regangan, sehingga terjadi kerusakan yang permanen.
2.c. Teori Retak
Aliran tegangan sekitar tarikan &retak pembebanan beban Tekan
melintang terhadap sumbu utama. 1. Tarikan
=

- Konsentrasi tegang (Kt)



nom ( 1 + 2 (a / Rmin)
- Rmin adalah jari-jari kelengkungan ujung
sumbu utama.
beban Geser
2. Retak
- Faktor inensitas tegangan (K)
K = nom ( .a)1/2
PERPATAHAN
3. Tujuan Teknologi Mekanika Perpatahan
a. Perkembangan metode prediksi & peritungan Patah lelah (fatique) merupakan sala satu penyebab
dari seberapa cepat retak akan tumbuh & utama kegagalan bahan / material konstruksi.
seberapa cepat kekuatab sisa akan menurun. Kelelahan material adalah proses perubahan dinais
b. Kekhususan (tegangan-regangan) sehingga terjadi retak (crack)
1.Seberapa kekuatan tegangan sebagai fungsi ataupun patah. Mekanisme patah lelah di awali
ukuran retak. timbulnya inti retak akibat pergerakan dislokasi siklik,
2.Seberapa ukuran retak dapat di toleransikan dilanjutkan dengan pertumbuhan menjadi micro crack,
pada beban kerja (ukuran kerja kritis). kemudian tumbuh menjadi macro crack, selanjutnya
3.Seberapa panjang retak tumbuh dari suatu berkembang (propagasi) ingga terjadi patah lelah.
ukuran awal tertentu terhadap suatu ukuran Umur lelah dapat ditingkatkan dengan cara
kritis. normalizing / pengarbonan ulang, selanjutnya terhadap
4.Seberapa ukuran serabut yang diiznkan ketika specimen ini dilakukan normalizing ulang &
structural mulai digunakan, dilanjutkan material yang tidak dinormalizing awal
5.Seberapa sering struktur tersebut diinspeksi. sehinggat tidak diperoleh perbedaan yang signifikan.
4. Sifat Mekanika Normalizing ulang juga menyebabkan butir
Material / bahan dalam penggunaanya dikenakan material lebih peka terhadap patah.
gaya atau beban, karena itu perlu diketahui karakter
material agatr deformasi yang terjadi kerusakan atau B
patah.
- Karakter material / bahan tergantung pada :
1. Komposisi kimia
2. Struktur mikro
C
3. Sifat material, sifat mekanik, sifat fisik & kimia.
Percobaan & diakhiri dengan dapat didahului oleh
- Kekuatan / Strength deformasi plastik, maka disebut perpatahan ulet, bila
1. Ukuran besar gaya yang diperlukan untuk deformasi plastik di sebut perpatahan rapuh.
mematahkan atau merusak suatu bahan. Keuletan relatif dapat ditentukan dari:
2. Kekuatan luluh / yeld strength, kekuatan 1. Pengukuran keuletan (dengan mengukur %
bahan terhadap deformasi awal. perpanjangan atau % penyusutan penampang)
3. Kekuatan tarik / fensile strength, kekuatan 2. Jumlah energy yang diserap pada percobaan
maksimum / ductility, berhubungan besar Impack /pukul.
Regangan sebelum perpatahan. Pada suhu rendah, retak dapat merambat lebih
cepat daripada terjadinya deformasi plastik, berarti
energy yang diserap sedikit. Baja dibebani secara
perlahan-lahan dapat patah ulet & patah rapuh pada
impack (beban kejut).
- Kelelahan terjadi pada Turbin daya & peralatan
mekanik lainnya yang tadinya digunakan dengan 4. Patah Mulur
cukup memuaskan untuk jangka waktu lama, Sifat untuk meregang bila di bebani, regangan ini
logam lelah dapat patah karena kelelahan, terjadi suhu yang tinggi & tegangan yang lebih
diketahui bahwa perpatahan terjadi karena rendah dari pada tegangan luluh, sehingga terjadi
pergerakan mikro struktur yang terlokalisir perubahan bentuk plastik & kemudian patah, hal
menyebabkan perambatan retak. Pada tahap ini disebut mulur.
permulaan tumbuhnya retak terlihat terjadinya slip
mikroskopis & slip tak mampu balik didalam Reg D2/2 D patah mulur
butir-butir. Terjadinya penurunan keuletan secara
Muka
bertahap pada bidang skip yang menyebabkan mulur III
terbentuknya retak microskopik. C
Muka mulur II
Slip B

A
Muka Mulur I
\
Reg elastic plastik pd pembebanan
wkt(dtk)

Gambar : Kurva Mulur


3.1. Perpatahan Kelingan Kadang-kadang
pengelingan tidak terjadi atau
KELELAHAN / FATIQUE
mengalami geseran terjai tegangan tarik tetapi justru Kelelahan merupakan suatu kegagalan lelah terjadi
terjadi perpatahan. ketika sebuh bahan telah mengalami silus tegangan &
regngan yang menghasilkan kerusakan yang permanan,
juga dapat terjadi dibawah atau diatas tegangan luluh.
F F Kegagalan lelah pada umumnya meliputi pertumbuhan
inti dan penebaran dari sebuah retak.
4.1. Penyebab Kelelahan
- Kelelaan yang dikontrol oleh tegangan.
Tahanan yang diinginkan oleh paku keeling dikenal 1. Lengkung rotasi (rotating bending)
sebagai tahanan patah. 2. Getaran (vibration)
3. Penekanan(presuriation)
3.2. Patahan Sambungan Las 4. Kontak Gelinding (Rolling Contacts)
Patahan terjadi akibat sambungan yang tidak sesuai - Kelelahan yang dikontrol oleh regangan.
dengan lasan. Ciri-ciri patahan 1. Siklus (thermal Cyclus)
1. Patah Ulet 2. Tarikan besar (secerv notehes)
a. Terlihat adanya deformasi plastik yang cukup 3. Terbuka / Tertutup (opened / closed)
banyak, seperti deformasi slip & kembar.
Umur lelah / fatique life, biasanya 107 siklus

perkiraan dari jumlah siklus yang~330dialami.000 oleh). suatu piston mobil dari
100.000 mil ( Pengukuran Kelelahan diperoleh dari :
b. Butir-butir Kristal bentuk memanjng karena
1. Struktur presisi (smooth) dan bertekuk (notehead)
adanya regangan geser. a. Kelelahan meiputi pertumbuhan inti &
c. Penampang lintang dari benda mengecil & penyebaran retakan (prpogation of crack).
untuk baja dimana muka patahnya berwarna ke b. Karateristik dengan umur lelah T - S (Tegangan

abu-abuan. Siklus, S-N) atau R S (Regangan Siklus,


d. Patah ulet akibatnya bahan mendapat beban ).
melebihi kekuatan pada uji tarik akibat c. Takikan mengkonsentrasikan tegangan &
penampangnya tidak cukup luas karena danya regangan.
cacat dalam sambungan las yang tidak baik. 2. Struktur Retak.
2. Patah Getas a. Kelelahan meliputi penyebarab retak
Patah getas terjadi saat yang tidak dapat diduga, b. Karateristik dengan laju pertumbuhan retak
baik pada waktu pembuatan maupun waktu lelah (fatique, crack growth rate)
sesudah selesai pembuatan dengan beban lebih Tujuan untuk memprediksi umur lela atau siklus
rendah dari pada batas luluh bahan. Patahnya pembebanan maksimum untuk menentukan umur
Tegak lurus terhadap arah tegangan tarik dengan yang tidak terbatas (infinite life).
permukaan patahan yang mengkilap, hal ini
patahan terjadi pada permukaan Kristal & 4.2. Deformasi / Perubahan
tampaknya adanya garis-garis halus.
3. Patah Fatik / Ketahanan - Deformasi Elastis
Patah akibat tegangan berulang yang besarnya Pada pembebanan rendah dalam uji tarik hubungan
dibawah tegangan yang dibolehkan, gejala patah antara tegangan & regangan linier deformasi
akibat beban luar yang berulang & perubahan
bentuk yang berulang.
elastic, dimana hubungan tersebut masih dalam
daerah deformasi elastic, dikenal sebagai hokum
Hooke, deformasi yang mempunyai hubungan b.Adanya tarikan.
tegangan & regangan linier (proposional) disebut 2. Kesalahan dalam pemilihan material / bahan
deformasi elastis. a. Data material yang tidak mencukupi, misalnya
Hubungan tegangan geser & regangan geser dinyatakan= .dengan: hanya data uji tarik, padahal bebannya dinamik
Dimana: = tegangan geser akan terjadi fatiquem dst.
=Regangan geser b. Kriteria pemilihan material.
G=modulus geser Kaitan antara beban / tegangan & suhu operasi
- Deformasi Plastis dengan mekanisme kegagalan serta criteria
Untuk material logam, umumnya deformasi elastis pemilihan material.
terjadi <0.05 regangan, bila regangan >0.005 3. Cacat Material
terjadi deformasi plastis (deformasi permanen). a. Cacat dipermukaan & didalam material akan
menurunkan kekuatannya.
4.3. A. Keuletan (dictilusy) b. Cacat pengecoran: Inklusi, porosititas, rongga,
Keuletan = derajat deformasi plastis terjadinya retak penysutan, dst.
patah, dimana keuletan nyatakan dengan: c. Cacat pengerolan / tampa: Segresi, Laminasi,
- Presentase & longasi oksida didekat permukaan, dst.
% EI = (Li-L0) / L0 x 100% 4. Kesalahan dalam proses pengerjaan
- Presentase reduksi Area a. Proses Farming, dapat menimbulkan tegangan
% AR = (A0AI) / Ao x 100 sisa, retak mikro, dst.
% B. Kelelahan dalam Logam b. Machining & Grinding juga menimbulkan
Deformasi plastis terjadi pada butir-butir orientasi tegangan sisa & pemusatan tegangan akibat
yang sesuai, meskipun dibawah batas elastis. Pada kekasaran permukaan.
logam murni, dimana langkah slip ekstrusi c. Gridning (asah / yang berlebihan sampai
mengawali terjadinya retakan (memerlukan banyak kelewat panas, dapay menyebabkan retak pada
siklus). Pada logam komersial, dimana akumulasi permukaan.
regangan plastis menumbuhkan inti retakan kecil d. Penandanaan dapat menimbulkan ppemutusan
ditempat inklusi (memerlukan sedikit siklus). tegangan.
Dimana, sebuah retak dapat menumbuhkan inti e. Pemanas hanya dapat menyebabkan baja menjadi
tetapi tidak menyebarkan retakan. lunak (dekorborasi), penyimpangan (distorsi) &
C. Analisa untuk menentukan penyebab kegagalan bahkan retak poros cukup cepat.
Suatu komponen atau peralatan dikatakan f. Plast listrik dapat menyebabkan penggetasan
kesalahan jika: hydrogen.
1. Sama sekali tidak dapat dioperasikan g. Pengelasan dapat meninggalkan cacat-cacat
2. Dapat dioperasikan, tetapi tidak berfungsi pengelasan al : proditas, inklusi, retak tegangan
dengan baik. sisa, peka pada baja tahan karat, dst.
3. Ada kerusakan, tetapi tidak aman bila 5. Kesalahan dalam pemasangan / perekatan
dioperasikan. a. Kesalaan dalam pemasangan, seperti halnya
kelurusan akan menimbulkan beban yang
Kegagalan dapat diartikan kerusakan yang tidak berlebihan.
wajar, rusak sebelum waktunya b. Begitu pula dengan pemakssan dalam
perakitan.
U (st.37) 6. Kesalahan operasi
a. Kondisi operasi yang tidak normal / berlebihan,
missal: beban, kecepatan, suhu, akan merusakn
= (tegangan maksimum)
peralatan.
b. Bila lingkungan lebih korosif yang diduga
9i sebelumnya.
c. Perawatan yang kurang
d. Prosedur start-up & shect-down yang salah.
design = - Retakan biasanya dikelompokkan atas cirri-ciri
4i ( tegangan linier) mikroskopis, al:
a. Patah ulet ( Ductile Frecture)
D. Penyebab utama kegagalan / kesalahan Patah ulet disertai adanya deformasi plastis
1. Kesalahan dalam perencanaan / design. disekitar patahan. Permukaan patahan Nampak
a.Operasi yang sebenarnya, antara lain: beban, berserabut (Sibraus), sehingga kelihatannya
lingkungan, suhu operasi, dsb. berusaha kelabu.
b. Patah getas (Brittle Fracture)
Patah getas menjalar dengan kecepatan tinggi
daripada patah ulet. Patah getas hamper tidak
disertai dengan deformasi plastis. Permukaan
patah getas kelihatan mengkilap, berbutir
(gramular) & relatif rata.
awal

tegangan bila bekerja pada lingkungan yang


mengandung mitra pekat yang panas atau larutan
Na OH. Baja berkekuatan tinggi juga peka
terhadap korosi tegangan, begitu juga kuningan
pada lingkungan yang tercemar dengan amoniak.
Retakan
Gambar: Permukaan Patah Getas
e. Penggetasan
Baja berkekuatan tinggi peka terhadap
penggetasan. Atom-atom hydrogen yang tadinya
Patah getas dapat mengikuti batas butir ataupun intersisi dapat bertemu & berkumpul membentuk
memotong butir. Bila retakannya mengikuti batas butir melokul gas hydrogen. Akibat tidak tersediannya
maka disebut patah getas Integramular, bila retaknya ruang cukup gas tersbut akan bertekanan tinggi
memotong butir, maka dinamai patah getas sekali & mendesak baja hingga patah getas.
Transgramular. Patah getas Transgramular dapat Masuknya hydrogen kedalam baja ini dapat terjadi
terjadi pada baja karbon rendah pada suhu operasi pada proses pengerjaan, misalnya pengelasan,
yang sangat rendah.
Electro plating, ataupun banyak hidrogennya.
Inti Tergramlor
`
f. Mulur
Peristiwa mukur ini terjadi bila komponen bekerja
Transgramlor pada suhu tinggi, yaitu diatas 0.4 atau 0.5 titik
cairnya dalam suhu oK. Mulur ini adalah deformasi
yang berjalan dengan waktu. Oleh karena itu mulur
ditandai dengan adanya deformasi yang cukup
besar.
g. Retak dengan modus gabungan
c. Patah Lelah (Fatique Farcture)
Patahan juga terjadi pada gabungan dari dua
Beban yang berubah-ubah atau berulang-ulang
modus.
dapat mengakibatkan patah lelah berawal dari
Contoh:
lokasi yang mengalami pemuasatan tegangan,
Peristiwa patah lelah yang berawal dari lokasi yang
misalnya akibat adanya cacat tarikan. Tegangan
terkorosi. Tempat yang terserang Korosi akan
setempat akan tinggi, bahkan melampaui batas
mengalami pemuratan tegangan. Retak lelah akan
luluh material. Akibatnya ditemapt itu akan terjadi
berawal dari bagian retak kemudian menjalar.
deformasi pastos dalam skala mikroskopis.
Tegangan yang berfluktuari akan menyebabkan
terjadinya skip antara bidang-bidang atomnya. Dari KESIMPULAN & SARAN
lokasi tersebut akan berawal retak lelah yang
selanjutnya merambat. Perambatan retak sejalan 5.1 Kesimpulan
dengan pembebanan yang berfluktuasi. Bila retak 1. Perpatahan merupakan suatu bagian bahan yang
lelah ini telah jauh merambat, sehingga luas terpisah akibat beban yang diberikan sehingga
penampang yang tersisa tidak lagi dapat pembentukan retak dibawah konduksi siklus
mendukung beban, maka komponen akan patah. tegang & regangan.
2. Kelelahan adalah pertumbuhan inti & pertumbuhan
akibat retakan tetapi tidak menyebarkan retakan.
Inti retak
3. Kegagalan dapat diartikan kerusakan yang tak
Garis Pantau
wajar, rusak sebelum waktunya.

5.2 Saran-saran
Patah Statis
1. Disarankan agar supaya bahan yang digunakan
untuk ketahanan suatu beban perlu diperhatikan
faktor kandungan dalam karbon.
Gambar: Permukaan Patah Lelah 2. Agar suapaya jangan terjadi kegagalan perlu
dilakukan analisa kegagalan.
d. Retak Korosi Tegangan
Peristiwa retak Korosi tegangan adalah gabungan DAFTAR PUSTAKA
antara tegangan tarik dengan pengaruh lingkungan,
kebanyakan retakannya mengikuti batas utir 1. Colangelo, VJ, Heiser, FA, 1974, Analisis
sehingga berupa retakan. Integramlor. Hal ini Metalurgi Failure, John Wiley & Son, USA.
sering kali terjadi pada paduan Al Zn Mg. baja 2. Adwards, Wanhill, 2001, Fractures Mechanic, John
konstruksi pun juga dapat mengalami retak korosi Wiley & Son, London,
3. Sunallman RE, ahli bahasa, Djapril Srtiati,
Metalurgi Fisik Modern, Gramedia, Pustaka
Utama, Jakarta, 1985.
4. Dieter, ahli bahasa, Djapril Sriati, 1989, Metalurgi
Mekanik, jilid I & II, Erlangga, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai